• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Masyarakat Terhadap Karakter Taman Kota Studi Kasus Taman Menteri Supeno di Semarang - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Persepsi Masyarakat Terhadap Karakter Taman Kota Studi Kasus Taman Menteri Supeno di Semarang - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Architecture Department of Engineering Faculty – Diponegoro University in colaboration with NURI

University Science Malaysia, Universitas Sumatera Utara, University Kebangsaan Malaysia, Universitas Indonesia, Yala Islamic College Paramitae Thailand, King Mongkut Institute of Technology Thailand, Institut Teknologi Medan, University of Chulalongkorn, MIT Cave Murana Iniramuros Phillipines, University Puts Malaysia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Soetomo Medan, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Diponegoro, National University of Singapore

460 

Abstrak Taman kota sebagai bagian dari ruang publik, sering tidak disadari oleh masyarakat kota akan peranannya di dalam menyelaraskan pola kehidupan kota yang sehat. Pemanfaatan ruang taman kota cenderung rnenyimpang dari fungsinya, adanya perubahan aktifitas di dalam taman menunjukan kekurang-pahaman masyarakat kota di dalam memanfaatkan taman kota terhadap keseimbangan kehidupan lingkungan kota.

Makna yang sangat dalam mengenai kota yang berwawasan lingkungan adalah selalu menghadirkan taman yang hijau menjadi elemen utama yang tidak dapat ditinggalkan begitu saja. Bahkan karakter masyarakat sebuah kota dapat tercermin pada perilaku masyarakat kota di dalam memanfaatkan taman kota. Begitu berperanya taman kota terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat kota akan fasilitas ruang publik, sehingga memerlukan pemikiran yang tidak bisa dilakukan dengan upaya yang kurang bijaksana. Salah satu dari upaya, memikirkan peran taman kota terhadap lingkungannya adalah dengan mengetahui tingkat pemahaman masyarakat akan bentuk visual tata hijau yang ada di dalam taman tersebut melalui kelompok masyarakat yang sudah baik tingkat kepahamannya tentang taman di perkotaan. Dengan demikian akan dapat diketahui tingkat ketertarikan masyarakat kota terhadap keberadaan taman kota.

Taman Menteri Supeno yang belokasi di depan SMUN 1 Semarang, merupakan salah satu taman aktif kota yang ada di Semarang yang mempunyai karakter cukup baik dari konsep urban design, karena merupakan bagian dari ruang terbuka utama kota Semarang yang berpusat di kawasan Simpang Lima. Adanya berbagai macam aktivitas yang terjadi di Taman Menteri Supeno dapat mengakibatkan berbagai macam persepsi masyarakat yang timbul.

Kata kunci: masyarakat, persepsi, karakter, Taman Menteri Supeno.

I. PENDAHULUAN

1st

Author A, Name, Institution, Address, Phone/fax number, Email

Address (Times New Roman 8).

1)

Arief Aryo Adinata, Universitas Diponegoro Semarang, Jl. Tumpang Raya 50, 085641227777, aryo_dinata@yahoo.co.id

2)

Titien Woro Murtini, Universitas Diponegoro Semarang, Jl. Gombel Permai VII/190, 0816652697, titien_wm@yahoo.com

3) Wijayanti, Universitas Diponegoro Semarang,

Kota adalah merupakan wujud fisik yang dihasilkan oleh manusia dari waktu ke waktu yang bertungsi untuk mewadahi aktifitas hidup masyarakat kota yang kompleks dan luas. Oleh karena itu pertumbuhan fisik kota sering menimbulkan permasalan bagi lingkungan perkotaan maupun sosial masyarakat kota.

Salah satu kebutuhan kota adalah tersedianya ruang-ruang terbuka untuk mewadahi kebutuhanan masyarakat dalam melakukan aktifitas sekaligus untuk mengendalikan kenyamanan iklim mikro dan keserasian estetikanya.

Pada kenyataannya ruang terbuka di dalam kota sering terdesak oleh pertumbuhan massa dari gedung-gedung bangunan yang cenderung untuk menutup permukaan tanah sehingga dikhawatirkan terhadap pengurangan infiltrasi air ke dalam tanah dan juga menimbulkan potensi iklim mikro menjadi panas. Gejata anti ruang juga semakin banyak ditemui didalam pembangunan di bagian kota, yaitu terlihat dengan semakin padatnya massa bangunan di pusat-pusat kota.

Permasalahan yang mengakibatkan menurunnya perhatian terhadap ruang terbuka hijau didalam kota karena kebutuhan penduduk kota yang membutuhkan bangunan-bangunan yang semakin memadati ruang terbuka di dalam kota. Selain itu sering dijumpai adanya perencanaan yang tidak matang di dalam meletakan fasilitas kota baik itu untuk kegiatan formal maupun informal masyarakat perkotaan dengan menggunakan ruang terbuka hijau yang sebelumnya sudah ada.

Taman kota sebagai bagian dari ruang publik, sering tidak disadari oleh masyarakat kota akan peranannya di dalam menyelaraskan pola kehidupan kota yang sehat. Pemanfaatan ruang taman kota cenderung rnenyimpang dari fungsinya, adanya perubahan aktifitas di dalam taman menunjukan kekurang-pahaman masyarakat kota di dalam memanfaatkan taman kota terhadap keseimbangan kehidupan lingkungan kota.

Sebenarnya apabila diperhatikan peran taman terhadap kota adalah untuk mengembalikan perkembangan kota agar tetap bertumpu pada keseimbangan alam. Makna yang sangat dalam mengenai kota yang berwawasan lingkungan adalah selalu menghadirkan taman yang hijau menjadi elemen utama yang tidak dapat ditinggalkan begitu saja. Bahkan karakter masyarakat sebuah kota dapat tercermin pada perilaku masyarakat kota di dalam memanfaatkan taman kota. Begitu berperanya taman kota terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat kota akan fasilitas ruang publik, sehingga memerlukan pemikiran yang tidak bisa dilakukan dengan upaya yang kurang bijaksana. Salah satu dari upaya, memikirkan peran taman kota terhadap lingkungannya adalah dengan mengetahui tingkat

Persepsi Masyarakat Terhadap Karakter Taman Kota

Studi Kasus : Taman Menteri Supeno di Semarang

Arief Aryo Adinata, ST1), Ir. Titien Woro Murtini, MSA2) ; Ir. Wijayanti, M.Eng3) 4th International Symposium of NUSANTARA URBAN RESEARCH INSTITUTE (NURI) “CHANGE + HERITAGE IN ARCHITECTURE + URBAN DEVELOPMENT”

Referensi

Dokumen terkait

Guru memberikan penguatan atas apa yang dikemukakan oleh peserta didik dan mengaitkannya dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.. Peserta didik secara

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh isolat bakteri penghasil enzim amilase yang toleran terhadap pH asam dari sampel tanah ekosistem rawa Taman Nasional Rawa

(2) faktor penyebab perilaku agresif non verbal (fisik) peserta didik pada SMP Negeri 13 palangka Raya di kategorikan sangat dominan yaitu terdapat dua

Indonesia. Namun daya saing IKM Indonesia di pasar internasional tergolong rendah. Salah satu kegiatan penguatan IKM adalah pengembangan klaster IKM, dimana salah satu komoditi

Purves, drama Die Dreigroschenoper karya Bertolt Brecht mendapat rerata penilaian sebesar 5,5 yang berarti drama ini dinilai baik oleh pembaca akademik, (2) tidak ada satupun

berkala ilmiah yang terakreditasi LIPI dan DIKTI per-Juli 2015 menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 190 judul terbitan terakreditasi LIPI dan 172 judul terbitan terakreditasi

Rata-rata siswa, baik di kelas eksperimen dan kelas kontrol belajar bahasa Jepang.. tingkat dasar ( Shokyuu ) sejak

[r]