http://epserv.fe.unila.ac.id
ABSTRAK
PERIMBANGAN KEUANGAN PUSAT DAERAH DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG
TAHUN ANGGARAN 1996/1997 SAMPAI 2006
Oleh
MUHAMMAD RIDWAN
Perimbangan keuangan pusat daerah diatur oleh Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang keuangan daerah. Perimbangan keuangan pusat daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus.
Masalah yang dikaji dalam tulisan ini adalah (1). Apakah bagi hasil pajak dan bukan pajak telah sesuai dengan amanat Undang-undang nomor 33 tahun 2004, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2001, Peraturan Pemerintah Nomor 115 Tahun 2000 dan Peraturan Mendagri Nomor 7 Tahun 1973 ?, (2). Seberapa besar kontribusi bagi hasil pajak dan bukan pajak terhadap penerimaan daerah Kota Bandarlampung ?, (3). Seberapa besar Ketergantungan Keuangan Daerah dengan Pusat?. Tujuan penulisan ini adalah (1). Untuk mengetahui konsistensi pembagian bagi hasil pajak dan bukan pajak sesuai dengan Undang-undang yang berlaku, (2). Untuk mengetahui besarnya kontribusi bagi hasil pajak dan bukan pajak terhadap penerimaan daerah. (3). Untuk mengetahui Ketergantungan Keuangan Daerah dengan Pusat. Alat analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah model analisis deskritif.
Anggaran 1996/1997 sampai dengan 2006 adalah sebesar 8,67 persen dan termasuk dalam kriteria penyimpangan sangat kurang, dengan kata lain hampir tidak terjadi penyimpangan.
Kontribusi bagi hasil pajak dan bukan pajak terhadap APBD Kota Bandarlampung dalam kurun waktu sebelas tahun anggaran rata-rata sebesar 11,78 persen, dan termasuk dalam kriteria kurang. Hal ini menunjukkan bahwa peran Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak terhadap Total Penerimaan Daerah relatif kecil, oleh karena itu Pemerintah Kota Bandarlampung perlu mengoptimalkan penerimaan dari pos penerimaan daerah dan penerimaan lain-lain.