• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1003383 Appendix3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1003383 Appendix3"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS I

Nama Sekolah : SDN 5 Cikidang Hari/Tanggal : Selasa, 22 April 2014 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : V / 2

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit

A. STANDAR KOMPETENSI

2. Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

B. KOMPETENSI DASAR

2.1 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

C. INDIKATOR

1. Membedakan tugas BPUPKI dan PPKI

2. Mengemukakan pendapat perlunya perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan.

3. Menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan dengan menggunakan bahasa sendiri

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui penjelasan guru dan kegiatan diskusi, siswa dapat membedakan tugas BPUPKI dan PPKI

2. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat mengemukakan pendapat perlunya perumusan dasar negaraSetelah berdiskusi siswa dapat menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan

3. Setelah berlatih menjawab soal bersama kelompok, siswa dapat menjelaskan beberapa usaha yang dilakukan dalam rangka mempersiapkan kemerdekan dengan menggunakan secara mandiri dengan menggunakan bahasa sendiri

E. KARAKTER SISWA YANG DIHARAPKAN

1. Teliti 2. Kerjasama 3. Berani

F. MATERI AJAR

Usaha mempersiapkan kemerdekaan A.Persiapan kemerdekaan oleh BPUPKI

Pada tanggal 1 Maret 1945, Pemerintah Militer Jepang di Jawa, Kumakici Harada, mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan

(2)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Zumbi Coosakai. BPUPKI dibentuk untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia merdeka.

BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945, bertepatan dengan ulang tahun kaisar Jepang. Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat ditunjuk menjadi ketua didampingi dua orang ketua muda, yaitu R.P Suroso dan Ichibangase. Selama berdiri BPUPKI mengadakan dua kali masa sidang resmi, yaitu:

1. Sidang resmi pertama

Sidang resmi pertama berlangsung lima hari, yaitu 28 Mei sampai 1 Juni 1945. Pada masa sidang resmi pertama ini, dibahas dasar negara. Banyak anggota sidang yang memberikan pandangannya tentang bentuk negara dan dasar negara. Masa sidang pertama BPUPKI ini dikenang dengan sebutan detik-detik lahirnya Pancasila..

2. Sidang resmi kedua

Sidang resmi kedua berlangsung tanggal 10-17 Juli 1945. Sidang ini membahas bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan, rancangan undang-undang dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, pendidikan dan pengajaran.

B. Persiapan kemerdekaan oleh PPKI

Setelah BPUPKI menyelesaikan tugas-tugasnya, pada 7 Agustus 1945 dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Badan ini bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru. Badan ini beranggotakan 21 orang. Adapun yang ditunjuk sebagai ketua adalah Ir. Sukarno, sedangkan wakil ketuanya Drs. Moh Hatta.

PPKI bekerja sebagai badan yang bertugas menyiapkan ketatanegaraan Indonesia Baru. PPKI baru dapat bersidang sehari setelah proklamasi kemerdekaan. Selama terbentuk PPKI melakukan empat kali sidang.

PPKI sangat berperan dalam penataan awal negara Indonesia. Walaupun kelompok muda menganggap PPKI sebagai lembaga buatan Jepang, peran dan jasa badan ini tidak boleh kita lupakan. Anggota PPKI telah menjalankan tugas yang diembankan kepada mereka dengan sebaikbaiknya. Sampai akhirnya PPKI dapat meletakkan dasar-dasar ketatanegaraan bagi negara Indonesia yang baru saja berdiri.

Perumusan Dasar Negara

Perlunya perumusan dasar negara

Hal-hal yang menjadi alasan mengapa suatu dasar negara perlu dirumuskan, antara lain:

1. Nilai-nilai kepribadian bangsa perlu dirumuskan secara resmi.

(3)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Negara memerlukan dasar untuk melangkah maju.

Negara membutuhkan dasar untuk melandasi semua kegiatan kenegaraan yang akan dibuatnya. Semua kegiatan negara akan mendapatkan dasarnya jika sudah ada dasar negara yang dirumuskan dan ditetapkan.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Guru membuka pembelajaran dengan meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai

b. Guru mengecek kehadiran siswa

c. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya mengenai materi IPS yang sudah dipelajari sebelumnya

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti (80 menit)

a. Eksplorasi (10 menit)

1) Guru mengajukan pertanyaan :

a) Siapa tokoh pahlawan yang berperan dalam kemerdekaan Indonesia ? Sebutkan !

b) Apakah Indonesia merdeka dengan cara tidak sengaja atau dirundingkan terlebih dahulu oleh para pahlawan kemerdekaan ?

c) Apa kira-kira yang dilakukan oleh para pahlawan agar Indonesia merdeka ?

2) Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru

3) Guru meminta siswa untuk menyanyikan lagu “Garuda Pancasila” bersama -sama

b. Elaborasi (55 menit)

1) Guru menjelaskan materi ajar mengenai Usaha Mempersiapkan Kemerdekaan dan Perumusan Dasar Negara

2) Guru menjelaskan mengenai prosedur model pembelajaran Numbered Heads Together

3) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5 orang

4) Guru memberikan nomor kepada masing-masing siswa dengan jumlah atau sesuai dengan banyaknya siswa dalam kelompoknya

5) Guru memberikan lembar kerja kelompok

6) Siswa berdiskusi mencari jawaban dari setiap soal yang terdapat pada lembar kerja kelompok

7) Guru memanggil satu nomor dari kelompok tertentu

8) Siswa yang memiliki nomor tersebut selanjutnya mengacungkan tangan dan menjawab pertanyaan sesuai jawaban yang disepakati kelompoknya

9) Siswa menyampaikan jawabannya di hadapan teman-teman satu kelas. 10) Siswa atau kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya atau

memberikan pendapat c. Konfirmasi (15 menit)

(4)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Guru memberikan bintang kepada setiap kelompok yang sudah menjawab dengan benar

3) Guru memberikan latihan mandiri kepada siswa untuk dikerjakan secara individu

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

a. Guru bertanya jawab dengan siswa dengan tujuan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran

b. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan

c. Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada seluruh siswa

d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan meminta ketua kelas untuk memimpin doa

H. METODE PEMBELAJARAN

1. Model Pembelajaran :

a. Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together (Kepala Bernomor)

2. Metode Pembelajaran : a. Ceramah

b. Diskusi c. Tanya Jawab

I. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1. Media :

a. Karton

2. Buku Sumber :

a. Susilaningsih, Endang., dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

J. PENILAIAN

1. Prosedur Tes : Post Test 2. Jenis Tes : Tes Tertulis 3. Bentuk Tes : Essay

Mengetahui, Lembang, 22 April 2014

Wali Kelas V Praktikian Kelas V

Eti Suryati Ita Fuji Apriyani

NIP. 196301111986022001 NIM. 1003383

(5)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

(6)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Kerja Siswa Siklus I

Nama :

Kelompok :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan berdiskusi dengan temanmu. Pastikan seluruh anggota kelompok mengetahui jawabannya !

1. Apa tugas BPUPKI ? Menurutmu apakah BPUPKI sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Berikan alasannya !

... ... ... 2. Mengapa pada sidang pertama BPUPKI dikenang dengan sebutan

detik-detik lahirnya Pancasila ?

... ... 3. Apa tugas PPKI ? Menurutmu apakah PPKI sudah melaksanakan tugasnya

dengan baik ? Berikan alasannya !

... ... ... 4. Kemukakan pendapatmu tentang perlunya perumusan dasar negara sebelum

kemerdekaan !

(7)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Tugas Individu Siklus I

Nama :

Jawablah pertanyaan di bawah ini !

1. Jelaskan beberapa usaha yang dilakukan dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan ?

... ... ... ... ... 2. Ceritakanlah kembali tentang BPUPKI dan PPKI secara singkat dengan

menggunakan bahasamu sendiri !

(8)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kunci jawaban dan penskoran soal tes Siklus I

Kunci Jawaban

A.Kelompok

1. Tugas BPUPKI adalah untuk mempelajari dan meyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia merdeka. BPUPKI dapat melakukan tugasnya dengan baik karena BPUPKI membahas hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia yaitu bentuk negara, wilayah negara, dasar negara, kewarganegaraan, rancangan undang-undang, ekonomi, dan keuangan.

2. Karena pada sidang pertama, dibahas dasar Negara dan banyak anggota sidang yang memberikan pandangannya tentang bentuk negara dan dasar Negara yaitu Pancasila

3. Tugas PPKI adalah mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan serta landasan politik. PPKI dapat melakukan tugasnya dengan baik karena dapat meletakkan dasar-dasar ketatanegaraan bagi negara Indonesia yang merdeka.

4. Karena di dalam dasar negara tercantum Nilai-nilai kepribadian bangsa yang menjadi jati diri bangsa. Dan karena negara membutuhkan dasar untuk melandasi semua kegiatan kenegaraan yang akan dibuatnya.

B.Individu

Jawablah pertanyaan di bawah ini !

1. Usaha yang dilakukan untuk mempersiapkan kemerdekaan adalah dengan membentuk panitia persiapan kemerdekan yaitu BPUPKI dan PPKI serta merumuskan dasar negara

2. BPUPKI adalah Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Zumbi Coosakai. BPUPKI dibentuk untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia merdeka. BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945. BPUPKI diketuai oleh Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat dan didampingi dua orang ketua muda, yaitu R.P Suroso dan Ichibangase. Selama berdiri BPUPKI mengadakan dua kali masa sidang resmi yaitu pada tanggal 28 Mei sampai 1 Juni 1945 dan sidang kedua pada tanggal 10-17 Juli 1945.

(9)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hatta. PPKI melaksanakan sidang sebanyak empat kali. Anggota PPKI telah menjalankan tugas yang diembankan kepada mereka dengan sebaikbaiknya. Sampai akhirnya PPKI dapat meletakkan dasar-dasar ketatanegaraan bagi negara Indonesia yang baru saja berdiri.

PENSKORAN

A. Kelompok B. Individu

No. Soal Skor

1 25

2 25

3 25

4 25

Jumlah 100

No. Soal Skor

1 40

2 60

(10)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Berilah tanda checklist () pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan berikan pendapat pada

kolom “Keterangan”.

No Aktivitas Pembelajaran Keterlaksanaan Keterangan Ya Tidak

1

Kegiatan Awal

 Membuka pembelajaran dengan berdoa

 Melalukan apersepsi

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

2

Kegiatan Inti

Tahap 1 : Penomoran

 Guru menjelaskan materi ajar

 Melalukan kegiatan tanya jawab dengan siswa

 Penjelasan pembelajaran IPS dengan model pembelajaran NHT

(11)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Guru memberi nomor kepada

setiap siswa

Tahap 2 : Diskusi Kelompok

 Guru mengecek keterlibatan setiap siswa dalam kelompok

Tahap 3 : Menjawab pertanyaan  Guru memanggil salah satu

nomor dari kelompok

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa dari kelompok lain untuk mengajukan pendapat

 Guru memberikan penguatan terhadap jawaban-jawaban siswa

3.

Kegiatan Akhir

 Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan belajar yang sudah dilaksanakan

 Guru menutup pembelajaran dengan berdoa

(12)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Berilah tanda checklist () pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan berikan pendapat pada

kolom “Keterangan”.

No Aspek yang dinilai Keterlakasanaan Keterangan Ya Tidak

1 Keberanian siswa dalam bertanya

2 Keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat

3 Memperhatikan guru selama guru menjelaskan materi

4 Tertib dalam diskusi kelompok

5 Aktif mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

6 Menjawab pertanyaan guru dengan menggunakan bahasa sendiri

(13)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Angket Siswa Siklus I

Nama Sekolah : SDN 5 Cikidang Kelas / Semester : V / 2

Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Nama : ...

No. Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah cara gurumu mengajar lebih menarik ?

2

Apakah dengan cara berdiskusi dengan kelompok membuatmu lebih paham soal pelajaran IPS ?

3 Dari materi yang sudah disampaikan, apakah ada bagian yang masih belum dimengerti ? 4 Apakah dengan belajar kelompok membuatmu

merasa senang ?

5

Apakah materi “Usaha mempersiapkan kemerdekaan” & “Perumusan Dasar Negara” lebih mudah dipahami dengan cara belajar berkelompok ?

(14)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS II

Nama Sekolah : SDN 5 Cikidang Hari/Tanggal : Selasa, 29 April 2014 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : V / 2

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit

A. STANDAR KOMPETENSI

2. Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

B. KOMPETENSI DASAR

2.1 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

C. INDIKATOR

1. Menguraikan peristiwa perumusan dasar negara sampai akhirnya ada rumusan Pancasila dengan menggunakan bahasa sendiri

2. Membandingkan setiap gagasan mengenai rumusan dasar negara yang dikemukakan oleh Moh. Yamin, Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno

3. Menyimpulkan kisah perjuangan yang sudah dilakukan BPUPKI dalam merumuskan dasar negara

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menguraikan peristiwa perumusan dasar negara, sampai akhirnya ada rumusan Pancasila dengan menggunakan bahasa sendiri

2. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, siswa dapat membandingkan setiap gagasan mengenai rumusan dasar negara yang dikemukakan oleh Moh. Yamin, Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno

3. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menyimpulkan kisah perjuangan yang sudah dilakukan BPUPKI dalam merumuskan dasar negara

E. KARAKTER SISWA YANG DIHARAPKAN

1. Teliti 2. Kerjasama 3. Berani

F. MATERI AJAR

Perumusan Dasar Negara Oleh BPUPKI

(15)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

badan yang bertugas untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia merdeka, BPUPKI sudah berhasil merumuskan dasar negara Indonesia yaitu Pancasila. Sidang resmi pertama

Sidang resmi pertama berlangsung lima hari, yaitu 28 Mei sampai 1 Juni 1945. Pada masa sidang resmi pertama ini, dibahas dasar negara. Masa sidang pertama BPUPKI ini dikenang dengan sebutan detik-detik lahirnya Pancasila. Ada 3 tokoh yang mengemukakan pendapat Mereka adalah Muhammad Yamin, Prof.Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.

1. Mohammad Yamin pada tanggal 29 Mei 1945. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan azas dasar Negara kebangsaan Indonesia. Isinya adalah

1) Perikebangsaan, 2) Perikemanusiaan 3) Periketuhanan, 4) Perikerakyatan, dan 5) Kesejahteraan Rakyat.

2. Pada tanggal 31 Mei 1945 giliran Prof.Dr. Soepomo diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya. Gagasannya sebagai berikut:

1) Persatuan, 2) Kekeluargaan, 3) Keseimbangan lahir dan batin, 4) Masyarakat, dan 5)Keadilan rakyat

3. Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pendapatnya tentang dasar negara. Pidatonya dinamakan Lahirnya Pancasila, sebagai berikut:

1) Kebangsaan Indonesia, 2) Internasionalisme atau perikemanusiaan, 3) Mufakat atau demokrasi, 4) Kesejahteraan sosial, dan 5) Ketuhanan Yang Maha Esa.

Pada sebuah pertemuan, panitia kecil membentuk sebuah panitia kecil lainnya yang berjumlah 9 orang. Bung Karno menyebut pertemuan itu sebagai “rapat

pertemuan antara Panitia Kecil dengan anggota BPUPKI.” Panitia kecil ini disebut Panitia Sembilan dan diketuai oleh Ir. Soekarno. Anggota Panitia Sembilan yaitu Ir. Sukarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. M. Yamin, Mr. Ahmad Subarjo, Mr. A. A. Maramis, Abdulkadir Muzakir, Wahid Hasyim, H. Agus Salim, dan Abikusno Cokrosuyoso

Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan berhasil merumuskan maksud dan tujuan pembentukan negara Indonesia Merdeka. Hasil kerja panitia kecil ini dinamakan Jakarta Charter atau Piagam Jakarta. Isinya sebagai berikut:

1) Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya; 2) Kemanusiaan yang adil dan beradab;

3) Persatuan Indonesia;

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan;

5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

(16)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadi ganjalan bagi masyarakat Indonesia Timur itu diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa.

Pancasila Dasar Negara yang resmi adalah rumusan yang disahkan PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Rumusan itu berbunyi, sebagai berikut:

1) Ketuhanan Yang Maha Esa.

2) Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3) Persatuan Indonesia.

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan

5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Guru membuka pembelajaran dengan meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai

b. Guru mengecek kehadiran siswa

c. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya mengenai materi IPS yang sudah dipelajari sebelumnya

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti (80 menit)

a. Eksplorasi (10 menit)

1) Guru mengajukan pertanyaan : a) Apa dasar negara Indonesia ? b) Mengapa perlu ada dasar negara ?

2) Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru

b. Elaborasi (55 menit)

1) Guru menjelaskan materi ajar mengenai Perumusan Dasar Negara Oleh BPUPKI

2) Guru menjelaskan mengenai prosedur model pembelajaran Numbered Heads Together

3) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5 orang. Anggota kelompok yang dibentuk berbeda dengan kelompok belajar pada siklus 1.

4) Guru memberikan nomor kepada masing-masing siswa dengan jumlah atau sesuai dengan banyaknya siswa dalam kelompoknya

5) Guru memberikan lembar kerja kelompok

6) Siswa berdiskusi mencari jawaban dari setiap soal yang terdapat pada lembar kerja kelompok

7) Guru memanggil satu nomor dari kelompok tertentu

8) Siswa yang memiliki nomor tersebut selanjutnya mengacungkan tangan dan menjawab pertanyaan sesuai jawaban yang disepakati kelompoknya 9) Siswa menyampaikan jawabannya di hadapan teman-teman satu kelas. 10) Siswa atau kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya atau

memberikan pendapat c. Konfirmasi (15 menit)

(17)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Guru memberikan latihan mandiri kepada siswa untuk dikerjakan secara individu

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

a. Guru bertanya jawab dengan siswa dengan tujuan untuk mengetahui ketercapaian indikator

b. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan

c. Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada seluruh siswa

d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan meminta ketua kelas untuk memimpin doa

H. METODE PEMBELAJARAN

1. Model Pembelajaran :

a. Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together (Kepala Bernomor) 2. Metode Pembelajaran :

a. Ceramah b. Diskusi c. Tanya Jawab

I. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1. Media :

a. Karton

2. Buku Sumber :

a. Susilaningsih, Endang., dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

b. Yuliati & Munajat. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

J. PENILAIAN

1. Prosedur Tes : Post Test 2. Jenis Tes : Tes Tertulis

3. Bentuk Tes : Essay dan Benar-Salah

Mengetahui, Lembang 29 April 2014

Wali Kelas V Praktikan Kelas V

Eti Suryati, S.Pd. Ita Fuji Apriyani

NIP. 196301111986022001 NIM. 1003383

Kepala SD Negeri Cikidang 5

(18)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Kerja Siswa Siklus II

Nama :

Kelompok :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan berdiskusi dengan temanmu. Pastikan seluruh anggota kelompok mengetahui jawabannya !

1. Uraikanlah perumusan dasar negara, sampai akhirnya ada rumusan Pancasila seperti sekarang ini dengan menggunakan bahasa sendiri!

2. Mengapa sila pertama dalam pancasila dirubah dari Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa ?

3. Bagaimana pendapatmu mengenai perubahan pada sila pertama pada Pancasila ? Jelaskan !

(19)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Tugas Individu Siklus II

Nama :

1. Tentukanlah mana yang benar !

a. BPUPKI bertujuan untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia merdeka.[Benar / Salah]

b. Pada Sidang pertama BPUPKI dibahas mengenai dasar negara. [Benar/ Salah]

c. Ada tiga tokoh yang mengemukakan pendapat mengenai dasar negara yaitu Muh. Hatta, Otto Iskandar Dinata, dan Mr. Ahmad Subarjo. [Benar/ Salah]

d. Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pendapatnya tentang dasar negara. Pidatonya dinamakan Lahirnya Pancasila. [Benar/Salah]

e. Sila pertama Pancasila pada Piagam Jakarta berbunyi “Ketuhanan Yang

Maha Esa” [Benar/Salah]

f. Agar tidak terjadi perselisihan dengan masyarakat Indonesia di wilayah

Timur, sila pertama dirubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

[Benar/ Salah]

g. Pancasila Dasar Negara yang resmi adalah rumusan yang disahkan PPKI bukan dasar negara rumusan-rumusan individual yang dikemukakan oleh Mr. Mohammad Yamin, Prof. Dr. Mr. Supomo, maupun Ir. Sukarno.[Benar / Salah]

2. Buatlah kesimpulan dari pernyataan-pernyataan di atas dengan menggunakan bahasa sendiri !

(20)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kunci jawaban dan Penskoran soal tes Siklus II

Kunci Jawaban

A. Kelompok

1. Pada sidang pertama BPUPKI dibahas tentang perumusan adasar negara. Ada tiga tokoh yang mengemukakan gagasannya tentang dasar negara yaitu Moh. Yamin, Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Anggota BPUPKI membentuk panitia kecil yang disebut panitia sembilan. Hasil kerja Panitia Sembilan mengasilkan rumusan dasar negara namun sila pertamanya

diganti menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa” sehingga Pancasila menjadi:

1) Ketuhanan Yang Maha Esa.

2) Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3) Persatuan Indonesia.

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.

5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Karena tokoh-tokoh rakyat Indonesia menyampaikan keberatan untuk menghindari perdebatan panjang dalam rapat PPKI. Akhirnya mereka sepakat kata-kata yang menjadi ganjalan bagi masyarakat Indonesia Timur

itu diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa.

3. Setuju karena rakyat Indonesia tidak semuanya beragama Islam dan agar persatuan Indonesia tetap terjaga.

4. Ada, rumusan dasar negara oleh Moh. Yamin yaitu Perikebangsaan, Perikemanusiaan, Periketuhanan, Perikerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Sedangkan rumusan dasar negara oleh Ir. Soekarno yaitu Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau perikemanusiaan, Mufakat atau demokrasi, Kesejahteraan sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa. B.Individu

(21)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikenang sebagai Lahirnya Pancasila. Sila pertama Pancasila pada Piagam Jakarta Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya. Agar tidak terjadi perselisihan dengan masyarakat Indonesia di wilayah Timur, sila pertama dirubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha

Esa”. Pancasila Dasar Negara yang resmi adalah rumusan yang disahkan PPKI bukan dasar negara rumusan-rumusan individual.

LAMPIRAN PENILAIAN

A. Kelompok

No. Soal Skor

1 25

2 25

3 25

4 25

Jumlah 100

B. Individu

No. Soal Skor

1 a 10

1 b 10

1 c 10

1 d 10

1 e 10

1 f 10

1 g 10

2 30

(22)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II

Berilah tanda checklist () pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan berikan pendapat pada

kolom “Keterangan”.

No Aktivitas Pembelajaran Keterlaksanaan Keterangan Ya Tidak

1

Kegiatan Awal

 Membuka pembelajaran dengan berdoa

 Melalukan apersepsi

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

2

Kegiatan Inti

Tahap 1 : Penomoran

 Guru menjelaskan materi ajar

 Melalukan kegiatan tanya jawab dengan siswa

 Penjelasan pembelajaran IPS dengan model pembelajaran NHT

(23)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Guru memberi nomor kepada

setiap siswa

Tahap 2 : Diskusi Kelompok

 Guru mengecek keterlibatan setiap siswa dalam kelompok

Tahap 3 : Menjawab pertanyaan  Guru memanggil salah satu

nomor dari kelompok

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa dari kelompok lain untuk mengajukan pendapat

 Guru memberikan penguatan terhadap jawaban-jawaban siswa

3.

Kegiatan Akhir

 Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan belajar yang sudah dilaksanakan

 Guru menutup pembelajaran dengan berdoa

Lembang, April 2014 Observer

(24)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II

Berilah tanda checklist () pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan berikan pendapat pada

kolom “Keterangan”.

Kelompok yang diteliti :

No Aspek yang dinilai Keterlakasanaan Keterangan Ya Tidak

1 Keberanian siswa dalam bertanya

2 Keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat

3 Memperhatikan guru selama guru menjelaskan materi

4 Tertib dalam diskusi kelompok

5 Aktif mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

6 Menjawab pertanyaan guru dengan menggunakan bahasa sendiri

(25)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Angket Siswa Siklus II

Nama Sekolah : SDN 5 Cikidang Kelas / Semester : V / 2

Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Hari / Tanggal : Selasa, 29 April 2014

Nama : ...

No. Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah cara gurumu mengajar lebih menarik ?

2

Apakah dengan cara berdiskusi dengan kelompok membuatmu lebih paham soal pelajaran IPS ?

3 Dari materi yang sudah disampaikan, apakah ada bagian yang masih belum dimengerti ?

4 Apakah dengan belajar kelompok membuatmu merasa senang ?

5

Apakah materi “Perumusan Dasar Negara Oleh BPUPKI” lebih mudah dipahami dengan cara belajar berkelompok ?

(26)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS III

Nama Sekolah : SDN 5 Cikidang Hari/Tanggal : Selasa, 6 Mei 2014 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : V / 2

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit

A. STANDAR KOMPETENSI

2. Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

2. Memperkirakan keadaan yang akan terjadi jika tidak ada Pancasila sebagai dasar negara Indonesia

3. Merangkum kisah perjuangan tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia 4. Menjelaskan sikap yang harus ditunjukan untuk menghargai jasa para tokoh

yang sudah berjasa dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan diskusi dan bekerjasama, siswa dapat menyimpulkan dua usaha yang dilakukan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

2. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, siswa dapat memperkirakan keadaan yang akan terjadi jika tidak ada Pancasila sebagai dasar negara Indonesia

3. Setelah berdiskusi, siswa dapat merangkum kisah perjuangan tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia dengan teliti

5. Setelah berdiskusi, siswa dapat menjelaskan sikap yang harus ditunjukan untuk menghargai jasa para tokoh yang sudah berjasa dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

E. KARAKTER SISWA YANG DIHARAPKAN

(27)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. MATERI AJAR

Tokoh-Tokoh Persiapan Kemerdekaan Indonesia

1. Ir. Soekarno (1901-1967)

Soekarno dilahirkan tanggal 6 Juni 1901. Beliau menjadi tokoh penting dalam persiapan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1928 beliau mendirikan Partai Nasional Indonesia. Pada tahun 1930-an, karena perjuangannya beliau sering masuk penjara dan harus menjalani hidup di pengasingan.

Menjelang kemerdekaan, beliau menjadi anggota BPUPKI dan menjadi ketua PPKI. Sumbangan pemikiran dan perannya dalam kedua badan ini sangat menonjol. Pada tanggal 1 Juni 1945 beliau menyampaikan usul dasar-dasar negara dalam sidang BPUPKI. Beliau juga yang mengusulkan nama Pancasila bagi dasar negara Indonesia.

Pada tanggal 21 Juni 1970 beliau wafat di Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Subroto Jakarta setelah menderita sakit ginjal agak lama. Bung Karno dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

2. Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat (1879-1952)

Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat adalah seorang dokter dan tokoh pergerakan. Peran beliau sangat menonjol menjelang kemerdekaan Indonesia. Khususnya ketika bangsa kita sedang merumuskan dasar negara.

Beliau masuk Budi Utomo sejak organisasi itu berdiri. Beliau termasuk anggota Volksraad angkatan pertama ketika lembaga ini dibentuk oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1918. Beliau menjadi anggota Volksraad hingga tahun 1931. Pada zaman pendudukan Jepang, beliau menjadi anggota Dewan Pertimbangan Daerah Madiun, kemudian ditarik ke pusat menjadi anggota Dewan Petimbangan Pusat. Setelah Putera terbentuk, beliau duduk dalam Majelis Pertimbangan. Puncak peranannya terjadi ketika beliau menjadi ketua BPUPKI menjelang kemerdekaan Indonesia.

3. Prof. Dr. Mr. Soepomo (1903-1958)

Soepomo dilahirkan di Sukoharjo, Solo. Setelah tamat dari Sekolah Tinggi Hukum, beliau melanjutkan studi ke Universitas Leiden, Belanda, dan memperoleh gelar doktor di sana. Sekembalinya di tanah air, beliau bekerja di Pengadilan Negeri Yogyakarta, berperan dalam perumusan UUD 1945. Sebagai seorang ahli hukum, beliau menjadi anggota tim perumus Undang-Undang Dasar. Beliau juga mengusulkan dasar-dasar negara pada rapat BPUPKI tanggal 31 Mei 1945. Setelah Indonesia merdeka, beliau menjadi menteri kehakiman. Sesudah pengakuan kedaulatan (1949) beliau kembali menduduki jabatan itu.

Beliau terlibat aktif dalam dunia pendidikan. Beliau merintis pendirian Universitas Gajah Mada dan menjadi salah satu guru besar dalam universitas tersebut. Beliau juga pernah menjabat rektor Universitas Indonesia.

4. Mohammad Hatta (1902-1980)

Mohammad Hatta lahir di Bukit Tinggi, 12 Agustus 1902. Ketika menjadi mahasiwa di Belanda beliau sudah aktif dalam gerakan mahasiswa nasionalis. Sepulang dari Belanda beliau bergabung dengan PNI. Tahun 1934 beliau ditangkap dan dimasukkan penjara kemudian dibuang ke Digul.

(28)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bersama dengan Bung Karno, beliau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Setelah Indonesia merdeka beliau mendampingi Bung Karno menjadi wakil presiden.

Pada tahun 1956 beliau mengundurkan diri dari jabatan wakil presiden. Setelah itu, beliau mengabdikan diri sebagai guru besar ilmu ekonomi di Universitas Indonesia. Beliau wafat di Jakarta pada tanggal 14 Maret 1980.

5. Muhammad Yamin (1903 - 1962)

Muhammad Yamin adalah seorang ahli hukum, tokoh pergerakan kemerdekaan, penyair angkatan Pujangga Baru, dan penggali sejarah Indonesia. Sejak muda beliau sudah berkecimpung dalam kegiatan organisasi. Bersama Bung Hatta ia mendirikan Jong Sumatranen Bond. Dalam gerakan politik ia mula-mula bergabung dengan Partindo.

Menjelang kemerdekaan Indonesia, beliau terpilih menjadi anggota BPUPKI. Beliau salah seorang yang mengajukan usul dasar negara dalam rapat BPUPKI tanggal 29 Mei 1945. Beliau juga menjadi anggota Panitia Kecil yang merumuskan Piagam Jakarta.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Guru membuka pembelajaran dengan meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai

b. Guru mengecek kehadiran siswa

c. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya mengenai materi IPS yang sudah dipelajari sebelumnya

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti (80 menit)

a. Eksplorasi (10 menit)

1) Guru mengajukan pertanyaan :

a) Siapakah Dr. Radjiman Wedyoningrat ? b) Sebutkan anggota Panitia Sembilan !

2) Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru

b. Elaborasi (55 menit)

1) Guru menjelaskan materi ajar mengenai Tokoh-tokoh Persiapan Kemerdekaan Indonesia

2) Guru menjelaskan mengenai prosedur model pembelajaran Numbered Heads Together

3) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5 orang. Anggota kelompok yang dibentuk berbeda dengan kelompok belajar pada siklus 1.

4) Guru memberikan nomor kepada masing-masing siswa dengan jumlah atau sesuai dengan banyaknya siswa dalam kelompoknya

5) Guru memberikan lembar kerja kelompok

6) Siswa berdiskusi mencari jawaban dari setiap soal yang terdapat pada lembar kerja kelompok

7) Guru memanggil satu nomor dari kelompok tertentu

(29)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10) Siswa atau kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya atau memberikan pendapat

c. Konfirmasi (15 menit)

1) Guru memberikan penguatan terhadap jawaban yang dikemukakan oleh siswa

2) Guru memberikan latihan mandiri kepada siswa untuk dikerjakan secara individu

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

a. Guru bertanya jawab dengan siswa dengan tujuan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran

b. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan

c. Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada seluruh siswa

d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan meminta ketua kelas untuk memimpin doa

H. METODE PEMBELAJARAN

1. Model Pembelajaran :

a. Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together (Kepala Bernomor) 2. Metode Pembelajaran :

a. Ceramah b. Diskusi c. Tanya Jawab

I. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1. Media :

a. Karton

2. Buku Sumber :

a. Susilaningsih, Endang., dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

J. PENILAIAN

Eti Suryati, S.Pd. Ita Fuji Apriyani

NIP. 19630111198602001 NIM. 1003383

Kepala SD Negeri 5 Cikidang

(30)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Kerja Siswa Siklus III

Nama :

Kelompok :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan berdiskusi dengan temanmu. Pastikan seluruh anggota kelompok mengetahui jawabannya !

1. Simpulkan dua usaha yang dilakukan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia !

2. Apa yang akan terjadi jika negara Indonesia tidak mempunyai Pancasila sebagai dasar negara ? Jelaskan !

3. Jelaskan sikap yang harus ditunjukan untuk menghargai jasa para tokoh yang sudah berjasa dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia !

(31)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Tugas Individu Siklus III

Nama :

Kerjakan soal di bawah ini !

1. Pilihlah dua tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia, lalu buatlah rangkuman kisah kedua tokoh tersebut !

(32)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kunci jawaban dan Penskoran soal tes Siklus III

Kunci Jawaban

A. Kelompok

1. Usaha yang dilakukan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia yaitu dengan membentuk BPUPKI yang bertugas mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia merdeka. Dan juga membentuk PPKI sebagai panitia yang bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru.

2. Bangsa Indonesia tidak akan mempunyai jati diri yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya. Negara Indonesia akan hancur terpecah belah karena tidak adanya dasar negara yang dapat mempersatukan seluruh bangsa Indonesia.

3. Sikap yang harus ditunjukan yaitu dengan menjaga keberadaan Pancasila, tidak melupakan Pancasila. Contohnya saat upacara bendera dengan sungguh-sungguh mengucapkan Pancasila. Selain itu kita dapat mencontoh sikap para pahlawan yaitu dengan rela berkorban.

4. BPUPKI sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Sebagai badan yang bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, BPUPKI dapat menghasilkan Pancasila sebagai dasar negara dan dapat membuat Rancangan Undang-Undang Dasar. PPKI sudah menjalankan tugas dengan baik karena PPKI yang bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru dapat mengesahkan UUD 1945, memilih Presiden dan Wakil Presiden, membentuk 12 departemen, dan menetapkan pembagian wilayah negara menjadi 8 provinsi.

B.Individu

1. Ir. Soekarno

(33)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Mohammad Hatta

Mohammad Hatta lahir di Bukit Tinggi, 12 Agustus 1902. Ketika menjadi mahasiwa di Belanda beliau sudah aktif dalam gerakan mahasiswa nasionalis. Menjelang kemerdekaan, beliau terpilih menjadi anggota BPUPKI. Bersama dengan Bung Karno, beliau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Setelah Indonesia merdeka beliau mendampingi Bung Karno menjadi wakil presiden. Pada tahun 1956 beliau mengundurkan diri dari jabatan wakil presiden. Setelah itu, beliau mengabdikan diri sebagai guru besar ilmu ekonomi di Universitas Indonesia Beliau wafat di Jakarta pada tanggal 14 Maret 1980.

LAMPIRAN PENILAIAN

B. Kelompok B. Individu

No. Soal Skor No. Soal Skor

1 25 1 50

2 25 50

3 25 Jumlah 100

4 25

(34)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus III

Berilah tanda checklist () pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan berikan pendapat pada

kolom “Keterangan”.

No Aktivitas Pembelajaran Keterlaksanaan Keterangan Ya Tidak

1

Kegiatan Awal

 Membuka pembelajaran dengan berdoa

 Melalukan apersepsi

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

2

Kegiatan Inti

Tahap 1 : Penomoran

 Guru menjelaskan materi ajar

 Melalukan kegiatan tanya jawab dengan siswa

 Penjelasan pembelajaran IPS dengan model pembelajaran NHT

(35)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Guru memberi nomor kepada

setiap siswa

Tahap 2 : Diskusi Kelompok

 Guru mengecek keterlibatan setiap siswa dalam kelompok

Tahap 3 : Menjawab pertanyaan  Guru memanggil salah satu

nomor dari kelompok

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa dari kelompok lain untuk mengajukan pendapat

 Guru memberikan penguatan terhadap jawaban-jawaban siswa

3.

Kegiatan Akhir

 Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan belajar yang sudah dilaksanakan

 Guru menutup pembelajaran dengan berdoa

Lembang, Mei 2014 Observer

(36)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus III

Berilah tanda checklist () pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan berikan pendapat pada

kolom “Keterangan”.

Kelompok yang diteliti :

No Aspek yang dinilai Keterlakasanaan Keterangan Ya Tidak

1 Keberanian siswa dalam bertanya

2 Keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat

3 Memperhatikan guru selama guru menjelaskan materi

4 Tertib dalam diskusi kelompok

5 Aktif mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

6 Menjawab pertanyaan guru dengan menggunakan bahasa sendiri

(37)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Angket Siswa Siklus III

Nama Sekolah : SDN 5 Cikidang Kelas / Semester : V / 2

Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Hari / Tanggal : Selasa, 6 Mei 2014

Nama : ...

No. Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah cara gurumu mengajar lebih menarik ?

2

Apakah dengan cara berdiskusi dengan kelompok membuatmu lebih paham soal pelajaran IPS ?

3 Dari materi yang sudah disampaikan, apakah ada bagian yang masih belum dimengerti ?

4 Apakah dengan belajar kelompok membuatmu merasa senang ?

5

Apakah materi “Usaha Perjuangan Persiapan

Kemerdekaan dan Para Tokoh Persiapan

Kemerdekaan” lebih mudah dipahami dengan cara belajar berkelompok ?

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan film plastik biodegredable dimulai dari pengambilan Pati biji kluwih dengan cara pengupasan, perendaman air garam, dihancurkan, penyaringan, pencucian,

Banyak pemimpin merasa bahwa cara terbaik untuk merubah organisasi adalah dengan memaksakannya. Manusia secara alamiah akan menolak perubahan menolak perubahan jika mereka

Disarankan kepada perusahaan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi keselamatan kerja dan membuat variasi yang baru dalam mengkomunikasikan keselamatan kerja,

Apakah anda mempunyai anggota keluarga yang bekerja di Kerambah Jaring Apung milik masyarakat laina. Ada, pekerjaan apakah yang anggota keluarga anda kerjakan = (jawaban boleh

Sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Gibson dan Mangkuprawiro, Yudianto (2008) yang melakukan penelitian tentang “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja

Pada suatu hari Toba pergi memancing, setelah lama menunggu Toba merasakan pancingannya ada yang menarik, dengan sekuat tenaga dia menariknya, ternyata ada seekor ikan besar

Guru sosiologi tidak menerapkan 1 komponen yang tidak dieterapkan yaitu memotivasi siswa.Dari semua komponen keterampilan menutup pelajaran yang terdiri dari 3 komponen

[r]