iv ABSTRAK
TANGGUNG JAWAB BADAN POM TERHADAP BANYAKNYA OBAT PERANGSANG WANITA ILEGAL YANG BEREDAR TANPA SERTIFIKASI
DARI BADAN POM DIHUBUNGKAN DENGAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN
Keadaan sakit merupakan hal yang paling ditakuti oleh manusia sehingga dapat menghambat mobilitas kehidupan dari individu tersebut, banyak cara yang ditempuh oleh manusia untuk mencegah ataupun mengobati penyakit yaitu dengan mengkonsumsi obat-obatan. Dalam peredarannya, obat harus memiliki nomor izin edar atau nomor registrasi obat. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Nomor.36 Tahun 2009 Tentang kesehatan, dan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor. HK.03.1.23.10.11.08481 Tahun 2011 Tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat. Permintaan obat semakin banyak maka peredaran obat di Indonesia semakin pesat yang tidak menutup kemungkinan produsen dan distributor obat berlaku curang dalam memperjualbelikan obat ilegal tanpa memiliki nomor izin edar dalam hal ini obat perangsang wanita tanpa nomor izin edar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengalisis tanggung jawab yang diberikan distributor produk obat ilegal dengan banyaknya obat perangsangwanita ilegal beredar di tengah-tengah masyarakat, dan untuk mengetahui tanggung jawab peran BPOM terhaap masuknya obat perangsang wanita tanpa nomor izin edar menurut hukum positif yang berlaku di Indonesia.
Pendekatan yang digunakan yaitu dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif yaitu dengan mencari data sekunder sebanyak-banyaknya dengan menitikberatkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta literatur-literatur atau buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas dan kemudian diolah berdasarkan relevansinya dengan penelitian ini. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis sebagai gambaran suatu keadaan dan data tentang suatu keadaan tersebut.