BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang akan digunakan sebagai objek dalam penelitian
ini adalah tiga sekolah dasar penyelenggara pendidikan inklusif Kota
Tasikmalaya, yaitu: SDN X , SDN X, SDN Z. Alasan sekolah-sekolah ini
dijadikan bahan penelitian karena sekolah dasar ini merupakan SD penyelenggara
pendidikan inklusif pertama di Kota Tasikmalaya dan ketiga sekolah ini
mempunyai permasalahan yang sama yaitu belum melaksanakan pelayanan yang
maksimal dalam menangani anak berekbutuhan khusus terutama dalam sistem
evaluasi pembelajarannya.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru kelas I sampai dengan VI yang berada
di sekolah-sekolah dasar penyelenggara pendidikan inklusif yang berada di kota
Tasikmalaya.yaitu 6 guru dari SD X, 6 guru dari SD Y, dan 6 guru dari SD Z jadi
B.Desain Penelitian
Untuk memahami fenomena sosial yang berupa masalah sistem evaluasi
pembelajaran anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar penyelenggara
pendidikan inklusif di kota Tasikmalaya ini peneliti menggunakan strategi atau
desain penelitian studi kasus eksplorasi.
Menggunakan strategi atau desain studi kasus eksplorasi dalam penelitian
ini karena studi kasus ini cenderung lebih terbuka untuk memperoleh pemahaman
yang komprehensif dan mendalam tentang penomena yang diteliti. Selain itu
desain ini menggunakan ‘bagaimana’ sebagai pertanyaan utama, kemudian
pertanyaan ini terjadi dimasa sekarang atau temporer dan peneliti hanya sedikit
Tabel 2.1
Gambar Desain Penelitian
Evaluasi Pembelajaran ABK Di SD PPI Kota Tasikmalaya
Study Pendahuluan Rasio dan Empirik
Studi Pustaka
Input
Evaluasi Pembelajaran ABK Di SD PPI Kota Tasikmalaya
SD X SD Y SD Z
C.Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif, karena penelitian ini bermaksud untuk memahami, mengungkap dan
menjelaskan berbagai gambaran atas fenomena-fenomena yang ada dilapangan
kemudian dirangkum menjadi kesimpulan deskriptif berdasarkan data penelitian
yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti.
Metode deskriptif adalah metode penelitian yang berupaya memecahkan
masalah atau menjawab berbagai pertanyaan dari masalah yang sedang dihadapi
tersebut pada masa sekarang. Sedangkan penelitian kualitatif menurut Sugiyono,
(2008:9) adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamaiah, dimana
peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Lexy J. Moleong (2004:3) mengemukakan lima karakteristik utama dari
penelitian kualitatif,sebagai berikut: pertama, peneliti sendiri sebagai instrumen
utama untuk mendatangi secara langsung sumber data. Kedua, menyimpulkan
data yang dikumpul dalam penelitian ini lebih cenderung dalam bentuk kata-kata
dari pada angka. Ketiga, menjelaskan bahwa hasl penelitian lebih menekankan
pada proses bukan tidak semata-mata kepada hasil. Keempat, melalui analsis
peneliti mengungkapkan makna dari keadaan yang diamati. Kelima, mengungkap
makna sebagai hasil yang esensial dari pendekatan kualitatif.
Alasan lain penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah
fenomena yang ada secara alami,artinya bukan untuk melakukan pengukuran
secara terkontrol. Proses penelitian dilakukan dengan terjun
kelapangan,berorientasi pada penemuan, eksplorasi, perluasan dan
menggambarkan secara holistik.
Dengan demikian penelitian ini berorientasi pada proses bukan pada
D.Definisi Operasional
1. Evaluasi Pembelajaran
Menurut Kementrian Pendidikan Nasional, (2010:87) evaluasi
pembelajaran adalah proses yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan
atau prestasi yang dicapai oleh siswa berkebutuhan khusus setelah menjalani
proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu di kelas inklusif. Sedangkan
Aripin, (2009:17) menjelaskan bahwa evaluasi pembelajaran berfungsi untuk
membantu guru dalam menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai
dengan kemampuan dan kecakapannya masing-masing serta membantu guru
dalam usaha memperbaiki proses pembelajarannya.
2. Anak Berkebutuhan Khusus
Anak berkebutuhan khusus adalah mereka yang memiliki kebutuhan
khusus secara sementara atau permanen dan atau kecacatan sehingga
membutuhkan penyesuaian layanan pendidikan. Kebutuhan mungkin disebabkan
kelainan secara bawaan atau dimiliki kemudian, masalah ekonomi, kondisi sosial
emosi, kondisi politik dan bencana alam.
3. Sekolah Dasar Penyelenggara Pendidikan Inklusif
Sekolah dasar penyelenggara pendidikan inklusif adalah suatu tempat
tingkat dasar dengan iklim yang dikondisikan untuk belajar dan mempersiapkan
anak dan memberikan pelayanan terhadap semua anak tanpa memandang
kekurangan atau kelemahan anak agar dapat belajar bersama-sama,baik
dikelas/luar kelas sekolah formal maupun nonformal yang berada ditempat
tinggalnya disesuaikan dengan kondisi, potensi dan kebutuhan masing-masing
Menurut Kementrian Pendidikan Nasional, (2010:198) menjelaskan
sekolah inklusif adalah satuan pendidikan formal penyelenggara pendidikan yang
mengikutsertakan anak berkebutuhan khusus dan atau yang mengalami hambatan
dalam akses pendidikan untuk memperoleh pendidikan yang bermutu
bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.
E.Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitaian ini dibagi
menjadi dua macam, yaitu teknik utama dan teknik tambahan. Cara memperoleh
informasi pada penelitian ini bersifat studi kasus eksfloratif.
Teknik yang digunakan pada penelitian ini dikelompokan menjadi teknik
utama dan teknik tambahan yaitu :
1. Teknik Utama
teknik yang dapat menumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam
penelitian.
a. Teknik Wawancara
Teknik pengumpulan data yang berbentuk komunikasi verbal. Teknik
wawancara di dalam penelitian ini berguna untuk mendapatkan informasi yang
jelas, langsung dari sumbernya mengenai masalah yang berhubungan dengan
evaluasi pembelajaran anak berkebutuhan khusus yang berada di sekolah dasar
penyelenggara pendidikan inklusif kota Tasikmalaya, yaitu SD X, SD Y, dan SD
Wawancara yang dilakukan bersifat terbuka yaitu wawancara dilakukan
dengan subjek (responden) yang sudah mengetahui bahwa mereka sedang
diwawancarai dan mengetahui pula maksud dan tujuan wawancara tersebut.
2. Teknik Tambahan
Adalah teknik yang melengkapi atau memperkuat data-data yang
diperoleh dari teknik utama.
a. Teknik Observasi
Tehnik menghimpun data dan informasi melalui pengamatan, yang dilakukan
dengan memperhatikan (melihat) dan atau mendengarkan orang atau peristiwa.
Tehnik observasi dapat kita peroleh gambaran lebih jelas tentang
kehidupan sosial, yang samar diperoleh dengan metode lain. Observasi dilakukan
bila belum banyak mengungkap keterangan yang dimiliki tentang masalah yang
kita selidiki, jadi observasi diperlukan untuk menjajakinya berfungsi sebagai
eksplorasi, dari hasil ini kita dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang
masalahnya dan mungkin menunjukan petunjuk-petunjuk tentang masalahnya
dan mungkin menunjukan petunjuk-petunjuk tentang cara pemecahannya. Dengan
observasi sebagai alat pengumpul data yang dimaksud adalah observasi yang
dilakukan secara sistematis bukan observasi sambil-sambilan atau secara
kebetulan saja. Dalam observasi diusahakan mengamati keadaan yang wajar dan
yang sebenarnya tanpa usaha yang disengaja untuk mempengaruhi, mengatur, atau
memanipulasinya.
Data yang ingin diperoleh dari teknik observasi ini yaitu berupa perilaku,
Seperti pola perilaku guru dan warga sekolah dalam menyikapi tingkah siswa saat
proses pembelajaran dan kegiatan-kegiatan lainnya.
b. Studi Dokumentasi
Teknik pengumpulan data ini dilakukan untuk menelaah atau mengkaji
data-data atau informasi yang berupa dokumen tertulis, fotografi, dan sebagainya.
Teknik ini sebagai penunjang atau bukti secara fisik akan keadaan saat penelitian
berlangsung, atau berfungsi sebagai pelengkap bukti-bukti dari data yag diperoleh
dari wawancara dan observasi yang berkaitan dengan masalah penelitian. Seperti
misalnya foto saat proses pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas, setting kelas,
arsip program pemebelajaran yang telah disusun, kurikulum, data-data siswa, dan
assesmen, dan sebagainya.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini disusun dalam
bentuk :
1. Pedoman Wawancara
wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara yang
bersifat terbuka, artinya ketika informan diberikan kesempatan untuk
mengungkapkan pengetahuannya tentang masalah yang diajukan, namun untuk
membatasi jawaban agar tidak keluar dari fokus masalah yang diajukan maka
peneliti membuat standar khusus untuk menarik kesimpulan dari inti pembicaraan
2. Pedoman Observasi
Pedoman observasi adalah sebagai acuan dalam melakukan observasi
atau pengamatan langsung terhadap kasus, sehingga akan diperoleh aspek-aspek
yan diteliti secara langsung berdasarkan kepada pedoman observasi yang telah
dipersiapkan.
Data-data yang akan diperoleh berupa pengetahuan,pemahanan,dan
perilaku dan lain-lain yang ada dilokasi penelitian. Bentuknya berupa pedoman
observasi terfokus. Peneliti membuat point-point yang akan diamati.pedoman
observasi terlampir
3. Pedoman Dokumentasi
Pedoman dokumentasi dipersiapakan sebagai acuan dalam melakukan
analisis terhadap dokumen-dokumen apa yang diperlukan, yang berhubungan
dengan pelaksanaan penelitian.
Data-data yang diharapkan dapat diperoleh adalah foto kegiatan belajar,
foto situasi dan kondisi sekolah, data-data siswa. Assesmen dan hasilnya.
Portofolio hasil kerja guru dan anak, buku laporan hasil pembelajaran dll.
Penyusunan pedoman tersebut disusun berdasarkan kisi-kisi instrumen
penelitian. Adapun kisi-kisi instrumen penelitian tersebut terlampir.
G.Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis data
induktif, yaitu berangkat dari kenyataan khusus-kongkrit-empirik untuk
memperoleh sesuatu yang umum dan abstrak. Cenderung berjalan seperti apa
memastikan pertanyaan-pertanyaan penting mana yang dipertimbangkan. Analisis
data dilakuka untuk dapat memperoleh jawaban dari pertanyaan penelitian.
Langkah-langkah yang terkumpul akan dianalisis dan diolah dengan
tehnik sebagai berikut:
Tabel 2.2
Langkah-Langkah Analisis Data Kualitatif
Sumber: Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2008:247)
a. Reduksi Data
Proses yang dilakukan segera setelah data diperoleh, yaitu proses
menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan dan mengabstraksikan.
Mentrasformasikan data dalam catatan lapangan, lalu dipilah dan diseleksi yang
ada relevansi dengan fokus pertanyaan yang diajukan. Transkip data dengan
menuliskan kembali hasil wawancara setelah dipilah/diseleksi. Menuliskan
kembali hasil wawancara yang diperoleh dari informan merupakan bagian dari
proses validasi hasil wawancara. Data
Collection
Data Reduktion
Data Display
b. Display Data
Display data adalah penyusunan secara sistematis hasil reduksi agar
diketahui tema dan polanya dengan menentukan bagaimana data disajikan, antara
lain dengan mengklasifikasikan data sesuai dengan pokok masalah. Hasil
pengumpulan data disajikan dalam bentuk catatan lengkap sebagai deskripsi data
atau temuan penelitian. Selanjutnya hasil display data dibahas. Pembahasan
senantiasa dilakukan dengan bertitik tolak kepada wawancara, observasi dan studi
dokumntasi secara objektif dengan ditunjang oleh landasan teori pula.
c. Penarikan Konklusi dan Verifikasi Data
Penarikan konklusi dari display data, sehingga data dan informasi lebih
bermakna. Verifikasi untuk menjamin tingkat kepercayaan hasil penelitian,
dengan melihat kembali data dan menimbang makna dari data-data yang
dikumpulkan untuk dianalisis. Melakukan cross check (membaca berulang-ulang)
untuk mengungkap kebenaran dan konklusi yang dibuat.
H.Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Keabsahan data hasil temuan penelitian diperiksa keabsahannya dengan
menggunakan teknik triangulasi yang memanfaatkan sesuatu yang lain.
Triangulasi merupakan suatu teknik yang tidak hanya sekedar menilai kebenaran
data, tapi juga menyelidiki kebenaran data dan kedalaman penelitian atau
memperoleh keabsahan penemuan-penemuan itu.
Teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi dengan sumber,
melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini dilakukan
dengan jalan:
1. Membandingkan data hasil wawancara terhadap subjek penelitian dengan
data hasil wawancara dengan sumber informasi dalam penelitian
2. Membandingkan data hasil wawancara dengan data hasil pengamatan
3. Membandingkan data hasil wawancara dengan isi dokumen yang
berkaitan dengan penelitian
4. Melakukan member check, melakukan perbaikan-perbaikan jika ada
kekeliruan dalam pengumpulan informasi atau menambah
kekurangan-kekurangan sehingga informasi yang diperoleh dapat dilaporkan sesuai