Temuan Audit
2015 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
• Selama proses audit, internal auditor
mengidentifikasi adanya penyimpangan. Penyimpangan ini disebut dengan temuan audit. Contoh temuan audit :
1. Tindakan yang tidak dilakukan, misal : barang telah dikirim tapi belum ditagih. 2. Tindakan yang dilarang, misal :
pengalihan vendor untuk kepentingan pribadi.
3. Tindakan yang tidak tepat, misal : membayar dalam jumlah yang salah.
2015 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
• Tingkat signifikansi temuan :
1. Temuan tidak signifikan. Temuan yang
bersifat kesalahan administrasi, dan dialami oleh semua entitas. Bahkan jika melaporkan temuan seperti itu, kinerja auditor akan
dianggap tidak produktif. Perlakuan terhadap temuan tidak signifikan :
a)Dibicarakan dengan pihak terkait
b)Follow up apakah temuan sudah dikoreksi
c)Ditulis di kertas kerja
d)Tidak dimasukkan ke dalam laporan Contoh : staf AP mencari diskon.
Temuan ini mengindikasikan : kurang
pelatihan karyawan, kurang supervisi, atau kurang jelasnya instruksi.
2015 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
2. Temuan minor. Temuan ini perlu
dilaporkan karena akan merugikan entitas.
Contoh : karyawan di kas kecil, menggunakan kas kecil untuk
kepentingan pribadi. Jika temuan ini tidak dilaporkan, akan berdampak merugikan.
3. Temuan mayor. Temuan yang akan
merugikan entitas dalam jumlah besar. Contoh : Departemen AP hanya akan
melakukan pembayaran atas tagihan yang sudah jatuh tempo. Adanya sistem
pengendalian yang “cacat” yang
menyebabkan ada kesalahan pembayaran sebesar Rp 7 milyar. 2015
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
• Untuk menentukan temuan minor atau mayor
dibutuhkan penilaian profesional seorang auditor, tidak ada pedoman khusus.
2015 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
Elemen-elemen dalam Temuan Audit
1. Latar belakang. Memberikan informasi yang cukup sehingga pembaca memahami bahwa temuan audit perlu dilaporkan.
2. Kriteria. Dalam memperoleh temuan, auditor harus mempunyai standar (kriteria). Standar perusahaan harus dibandingkan dengan
industri sejenis.
3. Kondisi. Temuan audit harus sesuai dengan kondisi sebenarnya (hasil dari observasi, wawancara, verifikasi, dan investigasi auditor).
2015 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
4. Penyebab. Dengan mengidentifikasi
penyebab, maka solusi bisa ditentukan.
5. Akibat. Harus bisa menjawab pertanyaan “So what?”, “Seberapa besar kerugiannya”, “Apa saja konsekunsinya?
6. Kesimpulan. Kesimpulan berdasarkan
pertimbangan profesional. Jika Internal audit dapat memberikan kesimpulan yang dapat meningkatkan kinerja, mengurangi biaya, meningkatkan kualitas produksi,
menghilangkan pekerjaan yang tidak perlu, dll, maka kontribusi internal audit dapat
dirasakan entitas. 2015 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
7. Rekomendasi. Rekomendasi harus positif dan spesifik (siapa yang harus bertindak).
2015 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
2015 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
2015 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
2015 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
2015 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
2015 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
2015 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA