• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK AGROINDUSTRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK AGROINDUSTRI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN LEMBAGA

SERTIFIKASI PRODUK AGROINDUSTRI

Oleh : ASRI ANDRIANI

F34103093

2008

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN LEMBAGA

SERTIFIKASI PRODUK AGROINDUSTRI

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Teknologi Industri Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh: ASRI ANDRIANI

F34103093

Disetujui, Bogor, Mei 2008

Dr. Ir. Suprihatin, Dipl-Ing. Dr. Ir. Dwi Setyaningsih, MSc. Pembimbing Akademik I Pembimbing Akademik II

Mengetahui,

Dr. Ir. Muhammad Romli, MScSt Ketua Departemen Teknologi Industri Pertanian

(3)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Asri Andriani

NRP : F34103093

Menyatakan bahwa Skripsi dengan judul “PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK AGROINDUSTRI” merupakan karya tulis saya pribadi dengan arahan dari dosen pembimbing akademik, kecuali dengan jelas disebutkan rujukannya.

Penulis

Asri Andriani F34103093

(4)

RIWAYAT HIDUP

Asri Andriani, dilahirkan di Jakarta pada tanggal 1 Mei 1985 sebagai anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Ade Sahib Muin dan Ariyati Suani. Dan memiliki seorang kakak bernama Dea. Penulis memulai pendidikan dasar di SD YAPENKA dan melanjutkan pendidikan ke SLTPN 68 Jakarta tahun 1997 sampai tahun 2000. Lalu penulis melanjutkan pendidikannya di SMUN 6 Jakarta. Pada tahun 2003, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor, Fakultas Teknologi Pertanian, Depatemen Teknologi Industri Pertanian melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).

Selama melaksanakan pendidikan di Institut Pertanian Bogor, penulis aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri sebagai Badan Khusus dari tahun 2004 sampai tahun 2005. Pada tahun 2006 penulis melaksanakan Praktek Lapang di PTPN VIII KERTAJAYA Banten dengan judul “Mempelajari Aspek Proses Produksi Dan Pengolahan Limbah Di PTPN VIII ( Perkebunan Kelapa Sawit Kertajaya )”. Penelitian untuk tugas akhir dilaksanakan pada tahun 2007 di Departemen Teknologi Industri Pertanian dengan judul “Perumusan Strategi Pengembangan Lembaga Sertifikasi Produk Agroindustri”.

(5)

Asri Andriani F34103093. Perumusan Strategi Pengembangan Lembaga Sertifikasi Produk Agroindustri. Di bawah bimbingan Suprihatin dan Dwi Setyaningsih. 2008.

RINGKASAN

Penandatanganan kesepakatan ekonomi antara Indonesia dengan negara-negara lain di dunia, seperti Asean Free Trade Area (AFTA), Asia Pacific

Economy Cooperation (APEC) dan World Trade Organization (WTO) telah

membuat arus barang, jasa dan informasi menjadi hampir tidak terbatas. Masing– masing negara yang menandatangani perjanjian tersebut bebas melakukan transaksi tanpa ada halangan tarif dan proteksi, kecuali hambatan teknis perdagangan yang disyaratkan oleh suatu negara. Hambatan teknis tersebut selanjutnya dapat diwujudkan dalam bentuk penerapan standar dalam perdagangan. Melalui penerapan standar dalam perdagangan, diharapkan dapat meningkatkan kinerja produsen sehingga dapat menghasilkan produk yang bermutu, persaingan yang sehat dalam perdagangan, terpeliharanya kelestarian lingkungan hidup serta memberikan perlindungan kepada masyarakat dan konsumen.

Namun, kecenderungan yang terjadi saat ini, konsumen lebih memilih barang yang harganya lebih murah yang belum tentu terjamin keamanannya. Sikap tersebut, selain dilatarbelakangi faktor melemahnya daya beli masyarakat juga disebabkan budaya mutu yang masih kurang. Salah satu standar mutu yang berlaku di Indonesia adalah Standar Nasional Indonesia (SNI). Agar mampu bersaing, agroindustri juga sangat berkepentingan untuk menghasilkan produk-produk yang bermutu serta memenuhi persyaratan-persyaratan mutu, seperti SNI. Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) merupakan lembaga dibawah Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang berfungsi untuk melakukan pengawasan pelaksanaan SNI. Dalam pendirian LSPro, suatu lembaga harus memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditetapkan. Departemen Teknologi Industri Pertanian memiliki visi untuk menjadi LSPro-Agroindustri yang bertaraf internasional yang berkontribusi pada pengembangan agroindustri dalam negeri. Seiring menuju pencapaian visi tersebut, maka perlu dilakukan formulasi sistem lembaga sertifikasi produk agroindustri yang baik, dengan mengetahui faktor pendukung dan penghambat pengembangan lembaga sertifikasi produk agroindustri, yang kemudian dilakukan perumusan strategi yang dibutuhkan oleh LSPro-Agroindustri. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan studi perumusan strategi pengembangan lembaga sertifikasi produk agroindustri dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal yang dimiliki oleh LSPro-Agroindustri. Studi ini mempunyai tujuan mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal dan eksternal dalam pengembangan LSPro-Agroindustri.

Studi ini dimulai dengan studi pustaka untuk mempelajari dan mengumpulkan data serta informasi yang diperlukan. Analisa situasi (SWOT) digunakan untuk mengidentifikasi faktor lingkungan eksternal dan internal yang mempengaruhi strategi pengembangan sertifikasi produk agroindustri. Berdasarkan hasil identifikasi, diformulasikanlah strategi sertifikasi produk agroindustri. Tahap ini akan menghasilkan alternatif strategi sertifikasi produk

(6)

agroindustri. Kemudian alternatif strategi tersebut disusun dan disebarkan melalui kuisioner untuk meminta pendapat responden mengenai alternatif strategi yang terbaik. Rangkaian studi diakhiri dengan tahap pemilihan strategi prioritas dengan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) menggunakan program Expert

Choice 2000.

Dalam pendiriannya LSPro harus memiliki dokumen mutu, berbadan hukum dan memiliki tempat sekretariat yang tetap serta telah menerapkan sistem mutu minimal selama tiga bulan. Untuk dapat memperoleh pangakuan atau sertifikat akreditasi, suatu lembaga sertifikasi produk harus menerapkan sistem mutu sesuai dengan pedoman BSN 401-2001 tentang Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk.

Prosedur akreditasi lembaga sertifikasi produk mencakup hal-hal berupa pemberian informasi tentang akreditasi, pengajuan permohonan, pembentukan tim asesor, audit kecukupan, asesmen lapangan dan pembuatan laporan asesmen, pengkajian laporan asesmen, dan penetapan akreditasi.

Dalam rangka strategi pengembangan LSPro-Agroindustri, maka dilakukan analisa SWOT yang mengkaji faktor-faktor internal berupa kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) serta faktor-faktor eksternal berupa peluang (opportunity) dan ancaman (threat) yang dimiliki LSPro-Agroindustri. Dari analisa SWOT tersebut, diperoleh beberapa alternatif strategi. Alternatif strategi yang diperoleh, diolah menjadi sebuah kuisioner. Dari hasil kuisioner tersebut, dilakukan metode AHP menggunakan program Expert Choice untuk mendapatkan strategi yang paling penting. Berdasarkan hasil analisis SWOT dan teknik AHP pada model penentuan strategi menunjukkan bahwa strategi memanfaatkan dan mengoptimumkan sumber daya yang ada (SDM, fasilitas, sistem, dan kelembagaan) untuk berkontribusi dalam peningkatan daya saing melalui perbaikan sistem jaminan mutu produk agroindustri, terpilih menjadi alternatif strategi sebagai prioritas utama untuk pengembangan LSPro-Agroindustri dengan nilai bobot paling tinggi yaitu sebesar 0.411. Hal tersebut menjadi faktor terpenting yang patut dipertimbangkan untuk mengambil strategi yang tepat, karena pendirian LSPro-Agroindustri adalah sebagai implementasi kepedulian TIN dalam bentuk unit usaha jasa yang dapat memanfaatkan banyak SDM ahli dalam bidang agroindustri di Teknologi Industri Pertanian, dengan harapan dapat terus dimanfaatkan dan dikembangkan agar mampu membantu para produsen di bidang agroindustri

(7)

Asri Andriani. F34103093. Strategy Formulation of Products Certification Institution Agroindustry Development. Supervised by Suprihatin and Dwi Setyaningsih. 2008.

Summary

Economics agreement between Indonesia with other countries in the world, such as Asean Free Trade Area (AFTA), Asia Pacific Economy Cooperation (APEC) and World Trade (WTO) makes unlimited products, services, and information flow. Every country who has signed the agreement, it’s free to do the transaction without any rate barriers and protection, except for the technical trade barriers which made by the country. Technical barriers can be implemented in form of trade’s standard. It was except with the implemented of trades standard will increase the producers effort in producing quality products, healthy competition in trade, maintain the environmental conservation you give a protection to society and consumers.

However, nowadays, lots of consumers prefer to choose cheaper products that doesn’t safety guarantee. This attitudes, was caused by the weakness buying capacity in society and less quality culture. One of the quality standard rules in Indonesia was Indonesia National Standard (SNI). To have the compete ability, the agroindustry also have the importance to produce quality products and fulfilled the quality requirements, like Indonesia National Standard (SNI).

Product Certification Institution (LSPro) was under the National Accreditation Committee (KAN), which functioned to do the supervision of SNI realization. In founding LSPro, on institute has to fullfilled some of the requirements that has been settled. Department of Agriculture Industry Technology has a vision to be LSPro with international standard and contributes in development of agroindustry in country. To achieve this vision, we have to make a good formulation of agroindustry products certification institute. We also have to know the supporting factors and the obstacles of agroindustry products certification institute development, so we can develop the strategy formulation needed for the LSPro-Agroindustry. Because of that problem, we did a research of strategy formulation for the development of agroindustry product certification institute and paying attention to the internal and external factors of LSPro- Agroindustry. This research has a purpose to identify and analyze the internal and external factors in development LSPro-Agroindustry.

Research begins with the literature study to learn, gathering data and gain needed information. Analysis of situation (SWOT) used to identify the internal and external environment factors that affected the strategy of development product certification agroindustry. Based on identification results, we formulated the strategy of agroindustry product certification. This phase will produce an alternative strategy will be arranged in orderly and distribute. In questioner, ask respondent opinion about the best alternative strategy. Research ended with selection phase of priority strategy with AHP method (Analytical Hierarchy Process) using Expert Choice 2000 program.

In founding LSPro has to posses quality document, have law firm and posses a fixed place of secretariat who has implement the quality system

(8)

minimum for three months. To get an accreditation certificate, a product certification institute has to implement quality standard appropriate with BSN 401-2001, a guideline about the general requirements of Product Certification Institute.

Accreditation produce of Product Certification Institute including lots of things such as accreditation information, submission application, formation of assessor, sufficiency audit, field assessment, production of assessment report, investigation of assessment report and accreditation decree.

In developing the strategy of LSPro-Agroindustry, we did the SWOT analysis, which examine the internal factors like strength and weakness also external factors such as opportunity and threat of LSPro-Agroindustry. From the SWOT analysis, we gain several alternative strategies being processed into questioner. To get the most important strategy, the result from questioner will be processed with AHP method using Expert Choice 2000 program. Based on SWOT analysis and AHP method on a definite strategy model, it shows that strategy exploit and optimize resources that already exits (human resources, facilities, system, and institutional). It will contribute in increasing compete ability through the improvement of guarantee systems in agroindustry product quality. The improvement of guarantee system in agroindustry product quality was chosen to be the most important alternative of development LSPro-Agroindustry because of its highest score (0.411). It was the most important factor that we should considerate to get the appropriate strategy. Founding LSPro-Agroindustry is one of Department Agriculture Industry Technology implementation in service area, which can be exploit lots of expert human resources in agroindustry. We hope that it can be used and developed to help of all agroindustry producer area.

(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK AGROINDUSTRI”.

Sehubungan dengan selesainya penelitian dan laporan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Suprihatin, Dipl-Ing dan Dr. Ir. Dwi Setyaningsih, MSc. selaku pembimbing akademik, yang telah memberikan pengarahan, saran, motivasi, informasi dan bimbingan yang sangat berguna kepada penulis;

2. Dr. Ir. Sukardi, MM. sebagai dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis ;

3. Mama Ariyati dan Papa Ade yang selalu memberikan motivasi, doa, materi, dan semangat ;

4. Ir. Angga Yuhistira, yang telah memberikan saran, informasi dan bimbingan yang sangat berguna kepada penulis;

5. Ir. Budhi Dharmadi selaku Dirjen Perindustrian yang telah memberikan saran dan masukan ;

6. Ibu Zakiyah selaku Kepala dari Badan Sertifikasi Nasional yang memberikan masukan dan saran kepada penulis;

7. Kakak Dea, mbak Santi, Maryam yang memberikan motivasi, doa, dan dukungannya kepada penulis ;

8. Dita dan Nina sebagai teman seperjuangan satu bimbingan untuk bantuan dan motivasinya ;

9. Bapak Bastaman, Dr. Tun, Bu Theresia dan Pak Budya, sebagai upline bisnis yang telah memberikan perhatian, doa, dan motivasi ;

10. Vicno, Mas Mustafa, Tedy, Iwa, Reza, Gilang, K Jerry, K Iyas, K Adriel yang selalu memberikan motivasi, doa, bantuan dan dorongan kepada penulis ; 11. Seluruh teman-teman TIN angkatan 2003 dan 2002, atas bantuan, juga

(10)

Penulis menyadari bahwa tidak ada kesempurnaan pada skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dan memberikan pengetahuan bagi yang membacanya.

Bogor, Mei 2008

Referensi

Dokumen terkait

 Panitia Teknis terdiri dari satu atau lebih personil yang memahami Sistem Manajemen Mutu ISO 9001; atau Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000; atau Sistem

 Panitia Teknis terdiri dari satu atau lebih personil yang memahami Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 atau Sistem Manajemen Mutu terkait Pangan lainnya yang diakui dan produk

Operational Manager menyampaikan fotokopi tindakan perbaikan yang telah dilakukan oleh klien kepada Lead Auditor / Auditor yang bersangkutan atau auditor lain yang terdaftar di

{xtypo_dropcap}L{/xtypo_dropcap}SPro Baristand Industri Manado adalah Lembaga Sertifikasi yang melakukan Sertifikasi Produk sesuai dengan standar produk yang diacu dan diakui

Perusahaan harus melakukan tindakan perbaikan terhadap ketidaksesuaian yang diterbitkan dan dikirimkan ke LSPro Baristand Banjarbaru sesuai dengan target/batas waktu

Preferensi dan tingkat penerimaan produk bubur instan oleh seorang calon konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor maka pada penelitian ini faktor yang dianalisis adalah karakteristik

Bertugas memimpin pelaksanaan tugas Seksi Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Industri dan Lembaga Keolahragaan yang meliputi penyiapan bahan perumusan

Pemegang Unit Penyertaan akan mendapatkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang akan dikirimkan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah: (i) aplikasi pembelian Unit