• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MANADO (LSPro BARISTAND INDUSTRI MANADO)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MANADO (LSPro BARISTAND INDUSTRI MANADO)"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MANADO (LSPro BARISTAND INDUSTRI MANADO)

 

{xtypo_dropcap}L{/xtypo_dropcap}SPro Baristand Industri Manado adalah Lembaga Sertifikasi yang melakukan Sertifikasi Produk sesuai dengan standar produk yang diacu dan diakui melalui evaluasi dan kajian sistem mutu/verifikasi, pengambilan contoh, dan penilaian hasil uji.LSPro Baristand Industri Manado berada di Balai Riset dan Standardisasi Industri Manado, di bawah Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Kementerian Perindustrian.

LSPro Baristand Industri Manado merupakan Lembaga Penilaian Kesesuaian yang memiliki kompetensi dalam menerbitkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI dan telah memperoleh Sertifikat Akreditasi Lembaga Sertifikasi Produk dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Nomor Sertifikat LSPro-034-IDN, dengan Ruang Lingkup Akreditasi Air Minum Dalam Kemasan (SNI 01-3553-2006) dan Garam Konsumsi Beryodium (SNI-01-3556-2010).

 

TATA CARA PERMOHONAN MEMPEROLEH SERTIFIKAT PRODUK PENGGUNAAN TANDA SNI (SPPT-SNI)

1. Pemohon sertifikasi penggunaan tanda SNI, mengajukan surat permohonanPimpinan Puncak LSPro Industri Manado, dengan melampirkan dokumen:

2. Membayar biaya sertifikat yang terdiri dari biaya Formulir Permohonan, biaya sertifikasi (biaya audit kecukupan, biaya audit kesesuaian) dan pengambilan contoh, yang

dibayarkankepada bendahara atau melalui rekening bendahara penerima PNBP Baristand Industri Manado sedangkan untuk biaya pengujian dibayarkan ke bendahara penerima secara langsung atau transfer ke rekening bendahara penerima PNBP.

3. Melaksanakan tindakan koreksi seperti yang disyaratkan LSPro Baristand Industri Manado.

(2)

- Fotocopy Akte Notaris Perusahaan

- Fotocopy SIUI, SIUP,TDI, TDP dan SITU (ruang lingkup harus sesuai dengan produk yang dimohonkan)

- Fotocopy NPWP

- Surat Pendaftaran Merek dari Dirjen HKI /Sertifikat Merek

- Surat Pelimpahan Merek atau Kerjasama antara pemilik merek dengan pengguna merek (hanya bila merek bukan milik sendiri)

- Struktur Organisasi yang disahkan Pimpinan - Surat penunjukan Wakil Manajemen

- Biodata Wakil Manajemen

- Skematis Diagram Alir Proses Produksi

- Daftar Induk Dokumen Sistem Manajemen Mutu (daftar seluruh prosedur, instruksi kerja, dan formulir untuk Sistem Manajemen Mutu)

- Pedoman Mutu dan Prosedur Kerja yang telah disahkan - Fotocopy Sertifikat Sistem Manajemen Mutu (bila ada)

- Fotocopy laporan atau sertifikat kalibrasi peralatan inspeksi/pengujian (untuk Komoditi

AMDK)

- SIPA atau Surat Izin/Kerjasama dari PDAM (hanya untuk Komoditi AMDK)

- Sertifikat Hasil Uji Air Baku terhadap Permenkes No. 907/MENKES/SK/VII/2002 Lampiran II Persyaratan Air Baku (untuk Komoditi AMDK)

- Sertifikat Hasil Uji Produk

- Fotocopy SPPT SNI (Resertifikasi)

SKEMA SERTIFIKASI

Nama Produk

:

Air Minum Dalam Kemasan

No. SNI

(3)

Jenis Produk

:

1. Air mineral yaitu AMDKmengandung mineral dalam jumlah tertentu tanpa menambahkan mineral.

2. Air demineral yaitu AMDK yang diperoleh melalui proses permunian secara destilasi, deonisasi, reverse osmosis (RO).

01-3553-2006

Regulasi Teknis

:

1. Permenperin No. 96/M-IND/PER/12/2011 tentang Persyaratan Teknis Air Minum Dalam Kemasan

2. Permenperin No. 49/M-IND/PER/3/2012 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Air Minum Dalam Kemasan

3. Peraturan Dirjen Industri Agro No. 22/IA/PER/5/2012 tentang petunjuk Teknis pelaksanaan Pemberlakuan dan Pengawasan Penerapan SNI Air Minum Dalam Kemasan Secara Wajib.

Waktu Proses

:

Maksimal 41 Hari kerja (diluar pengujian produk dan tindakan perbaikan dari pemohon).

Skema Sertifikasi

(4)

:

Tipe 5

No.

KEGIATAN

PROSES

SELEKSI

I

PERMOHONAN

 

1.1    Pengajuan Permohonan

(5)

Pengajuan permohonan sertifikasi penggunaan tanda SNI, dilakukan secara resmi kepada LSPro Baristand Industri Manado, oleh pemohon:

1. Produsen AMDK (sebagai pemilik merek)

2. Produsen AMDK (yang menggunakan merek milik badan usaha lain)

 

1.2    Pemeriksaan Permohonan

Dokumen Administrasi Produsen:

1. Fotokopi Akte Notaris Perusahaan

2. Foto Izin Usaha Industri, SIUP, TDP, TDI, SITU, SIUI (Ruang lingkup harus sesuai dengan produk yang dimohonkan) 3. Fotokopi NPWP

4. Fotokopi Surat Pendaftaran/Tanda Daftar Merek atau Sertifikat Merek dari Ditjen HKI

5. Surat pelimpahan merek atau kerjasama antara pemilik merek dengan pengguna merek (hanya bila merek bukan milik sendiri) 6. Struktur Organisasi perusahaan yang disahkan

7. Surat Penunjukan Wakil Manajemen

8. Curriculum vitae Wakil Manajemen

Dokumen Teknis Produsen:

1. Skema Diagram Alir Proses Produksi

2. Daftar Induk Dokumen Sistem Manajemen Mutu (Daftar seluruh Prosedur, Instruksi Kerja dan Formulir untuk Sistem Manajemen Mutu) 3. Pedoman Mutu dan Prosedur dan Prosedur Kerja yang telah disahkan.

4. Fotokopi Sertifikat Sistem Manajemen Mutu (bila ada) 5. Daftar peralatan produksi

6. Daftar peralatan inspeksi/pengujian

7. Fotokopi laporan atau sertifikat kalibrasi peralatan inspeksi/pengujian (untuk AMDK)

8. Fotokopi SIPA, atau surat Izin Kerjasama dari PDAM atau yang setara lainnya atau surat keterangan kerjasama perusahaan pemohon SPPT SNI dengan perusahaan pemegang SIPA untuk Air Baku (untuk AMDK) 9. Fotokopi Sertifikat Hasil Uji Bahan Baku Air Minum Dalam Kemasan sesuai dengan Permenkes Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

(6)

Sertifikasi Hasil Uji Pendahuluan Produk

Gambar atau desain dan foto kemasan produk

Fotokopi SPPT SNI (Perpanjangan).

 

Verifikasi Kelengkapan dan Kesesuaian Dokumen Permohonan

II

DETERMINASI/EVALUASI

1. Audit Dokumen (off-site)

1.

1. Dilakukan pada sertifikasi awal

2. Audit kecukupan dan kebenaran dokumen

(7)

Audit kecukupan dilaksanakan untuk memverifikasi kecukupan dokumen mutu yang dimohonkan oleh pemohon dalam kesesuaiannya dengan Standar Nasional yang diacu, elemen-elemen dari Standar Sistem Manajemen Mutu yang digunakan oleh pemohon.

 

2. Audit Lapangan (on-site)

Unsur yang diaudit meliputi:

1. Penerapan Sistem Manajemen Mutu

1. Jika produsen belum mempunyai Sertifikat Sistem manajemen Mutu ISO 9001:2008 atau revisinya, dilakukan audit penuh terhadap seluruh klausal standar

2. Jika produsen telah mempunyai Sertifikat Sistem Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 atau revisinya, audit hanya dilakukan terhadap sebagian kalusal yang terkait proses dan pengendalian mutu produksi.

3. 2. Proses dan Pengendalian Mutu Produksi:

4. a. Bahan baku (diuji secara periodik)

- Uji organoleptik (bau,warna), pH, kekeruhan, ALT sebelum digunakan/diproses.

-        Bakteri Coliform (satu kali dalam satu minggu)

-        Analisa kimia dan fisika (satu kali dalam enam bulan)

1. b. Mesin Peralatan

 

(8)

- Bahan mesin/peralatan yang mempunyai kontak langsung dengan air baku harus dibuat dari bahan tara pangan/food grade , tahan korosi, dan tidak bereaksi dengan bahan kimia.

- Untuk jenis air mineral, mesin/peralatan minimal yang harus ada: 1) bak/tangki penampungan air baku; 2) penyaringan (makrofilter, karbon aktif, mikrofilter); 3) alat desinfeksi (ozon, UV atau ion silver); 4) alat pengemasan dan mesin pelabelan.

- Untuk jenis air demineral, mesin/peralatan minimal yang harus ada harus sama dengan mesin dan peralatan air mineral ditambahkan dengan satu unit membrane Reserve Osmosis (RO) atau satu unit alat destilasiatau satu unit alat deonisasi/ionizer.

  3. Fasilitas laboratorium, peralatan minimal yang harus ada:

1. Peralatan pengujian fisika-kimia:

-        pH meter

-        Turbidimeter

-        TDS meter atau konduktimeter

1. Peralatan pengujian mikrobiologi:

-        Inkubator

-        Oven

-        Autoklaf

(9)

-        Colony counter

-        Peralatan gelas (cawan petri, pipet, Erlenmeyer)

 

1. 4. Proses produksi

2. a. Penampungan air baku dibak penampung

3. b. Penyaringan bertahap: sand filter  atau saringan lain yang efektif dengan fungsi yang sama, butir-butir SiO₂ minimal 95%; 2) saringan karbon aktif, daya serap terhadap l₂ minimal 75% mikrofilter, maksimal 10 mikron.

4. c. Disinfeksi; 1) ozonisasi, jika digunakan kadar ozon pada tangki pencampuran antara 0,2-0,6 ppm dan kadar residu ozon sesaat setelah pengisian antara 0,1-0,4 ppm; 2) Penyinaran UV, jika ditambah menggunakan lamda 254 nm atau 2537 A, intensitas min. 10.000 mw detik/cm²; 3) ion silver (mengunakan generator elektrolis) dengan residu silver pada produk maksimal 25 ppb.

5. d. Pencucian kemasan: 1) kemasan sekali pakai tidak harus dicuci atau dibilas; 2) kemasan isi ulang harus dicuci dengan mesin pencuci botol mengunakan deterjen yang tara pangan pada suhu 55-75°C, kemudian disanitasi mengguakan ozon atau disinfektan lain yang tara pangan.

6. e. Pengisian dan penutupan botol. Pengisian atau penutupan botol atau gelas harus dilakuan dengan cara higienis dalam ruangan pengisian yang bersih dan saniter, suhu ruangan maksimal 25°C.

7. f. Bahan kemasan: 1) Kemasan sekali pakai (PE, PP, PET, dan PVC); 2) kemasan isi ulang (PC) atau kaca dengan desain yang mudah dicuci.

8. g. Pengendalian dan pengujian mutu: 1) untuk produk AMDK parameter yang harus diuji sesuai SNI 01-3553-2006; 2) kemasan harus tara pangan dan bertanda tara pangan.

 

3. Pengambilan Contoh Produk

Contoh yang diambil harus memenuhi syarat ketentuan:

1. Lokasi; contoh yang diambil dapat berasal dari:

1. Lini produksi atau gudang produksi untuk sertifikasi awal, surveilan dan perpanjangan sertifikasi.

2. Penjual atau distributor resmi untuk surveilan dan perpanjangan sertifikasi.

 

1. 2. Metode pengambilan contoh:

(10)

1. Acak sistematis untuk contoh yang diambil dari lini produksi (sesuai SNI 19-0428-1998);

2. Acak lengkap untuk contoh yang diambil dari gudang produksi ( sesuai SNI 19-0428-1998);

3. Acak terstratifikasi berdasarkan kluster penjual atau distributor, untuk contoh yang dibeli di pasar.

 

1. 3. Jumlah contoh

Jumlah contoh yang diambil untuk pengujian adalah sebagai berikut:

1. Cup 100ml sekurang-kurangnya 25 cup;

2. Botol 300ml, sekurang-kurangnya 15 botol;

3. Botol 600ml, sekurang-kurangnya 8 botol;

4. Botol 1500ml, sekurang-kurangnya 3 botol;

5. Galon 19 lt, sekurang-kurangnya satu gallon yang baru saja keluar dari ruang pengisian.

Jumlah contoh yang disimpan sebagai arsip perusahaan sama dengan jumlah untuk penujian, untuk setiap jenis dan merek.

 

1. 4. Pengambilan contoh produk dilengkapi dengan berita acara pengambilan contoh dan label contoh.

 

4. Pengujian Produk

(11)

Pengujian dilakukan sesuai dengan SNI 01-3554-2006, Cara Uji Air Minuman Dalam Kemasan . Jika ada parameter hasil uji yang tidak memenuhi syarat, perusahaan harus menindaklanjuti /memperbaiki produksi dan melakukan sampling ulang untuk uji parameter tersebut. Dan apabila hasil ujibelum juga memenuhi syarat maka LSPro Baristand manado menugaskan PPC untuk melakukan Sampling diperusahaan.

 

5. Laporan Hasil Uji

Mencantumkan Kesuaian dan ketidaksesuaian dalam pemenuhan persyaratan SNI 01-3553-2006

III

KAJIAN DAN KEPUTUSAN

 

1. Kajian

a. Kajian dilakukan untuk menentukan:

-          Pemberian atau perpanjangan sertifikasi bila memenuhi persyaratan sertifikasi, atau;

-         Penundaan pemberian atau perpanjangan sertifikasi bila belum memenuhi persyaratan sertifikasi, namun

(12)

-    Pemohon dapat melakukan tindakan perbaikan; atau

-         Penolakan pemberian atau perpanjangan sertifikasi bila tidak memenuhi persyaratan sertifikasi.

 

1. b. Kajian dilakukan oleh Tim Pengkaji.

-         Salah seorang Tim Pengkaji harus menguasai Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan menguasai SNI 01-3553-2006.

-          Tim pengkaji merekomendasikan keputusan mengacu pada prosedur LSPro Baristand Industri Manado.

 

1. c. Tim Pengkaji SPPT SNI mengkaji kelayakan komoditi yang dimohonkan SPPT SNI nya dari segi hukum, peraturan teknis yang mengaturnya, persyaratan standar yang diacu (sistem manajemen dan produk(hasil asesmen, hasil uji dalam kaitan dengan persyaratan produk).

 

2. Keputusan dan penetapan

Keputusan dan penetapan sertifikasi diambil setelah dilakukan kajian dan Tim pengkajian merekomendasiakn bahwa perusahaan telah memenuhi syarat sertifikasi.

IV

(13)

SERTIFIKAT PRODUK

 

 

1. Sertifikat Produk dapat diterbitkan apabila diputuskan dan ditetapkan pemberian sertifikasi terhadap pemohon/perusahaan.

2. Sertifikasi produk disahkan oleh Pimpinan puncak.

3. Sertifikasi produk diberikan kepada konsumen dan berlaku 4 tahun.

V

SURVEILAN

 

 

1. Surveilan dilaksanakan satu tahun sekalimasa sertifikasi

2. Evaluasi dilakukan melalui audit lapangan, pengambilan contoh di lokasi produksi dan pasar dan pengujian contoh (contoh yang diambil dipasar hanya diuji parameter mikrobiologi)

 

(14)

SERTIFIKASI ULANG

 

 

1. Sertifikasi ulang dilakukan terhadap pelanggan yang telah mendapat sertifikat.

2. Enam bulan sebelum masa berakhir SPPT SNI, LSPro Baristand Industri Manado menginformasikan kepada perusahaan pemegang SPPT SNI untuk memperpanjang berkas SPPT SNI (Resertifikasi) dan menyerahkan berkas dokumen paling lambat tiga bulan sebelum SPPT SNI berakhir.

3. Proses penerbitan Sertifikasi dilakukan dengan mengulang proses I s/d III.

4. Ketentuan surveilan berlaku seperti proses V.

5. Tidak ada perubahan nomor Sertifikat Produk.

 

 

Nama Produk

:

Garam Kosumsi Beryodium

No. SNI

(15)

Jenis Produk

:

1. Garam beryodium adalah garam konsumsi yang komponen utamanya natrium khlorida (NaCI) dan mengandung senyawa yodium melalui proses yodisasi.

2. Garam beryodium adalah garam yang diolah melalui proses pencucian dan yodisasi, yang menghasilkan garam beryodium.

01-3556-2010

Regulasi Teknis

:

1. Permenperin No. 92/M-IND/PER/11/2005Pengolahan, Pengemasan dan Pelabelan. Lampiran 1 2. Permenperin No. 92/M-IND/PER/11/2005 tentang Persyaratan Teknis Pencucian Garam

3. Lampiran 2 Permenperin No. 92/M-IND/PER/11/2005 tentang Persyaratan Teknis Pengolahan Garam Beryodium.

Waktu Proses

:

Maksimal 41 Hari kerja (diluar pengujian produk dan tindakan perbaikan dari pemohon).

Skema Sertifikasi

(16)

:

Tipe 5

No.

KEGIATAN

PROSES

SELEKSI

I

PERMOHONAN

 

1.1 Pengajuan Permohonan

(17)

Pengajuan permohonan sertifikasi penggunaan tanda SNI, dilakukan secara rsmi kepada LSPro Baristand Industri Manado, oleh pemohon:

1. Produsen Garam Konsumsi Beryodium (sebagai pemilik merek).

2. Produsen Garam Konsumsi Beryodium(yang menggunakan merek milik badan usaha lain)

 

1.2    Pemeriksaan Permohonan

Dokumen Administrasi Produsen:

1. Fotokopi Akte Notaris Perusahaan

2. Foto Izin Usaha Industri, SIUP, TDP, TDI, SITU, SIUI (Ruang lingkup harus sesuai dengan produk yang dimohonkan) 3. Fotokopi NPWP

4. Fotokopi Surat Pendaftaran/Tanda Daftar Merek atau Sertifikat Merek dari Ditjen HKI

5. Surat pelimpahan merek atau kerjasama antara pemilik merek dengan pengguna merek (hanya bila merek bukan milik sendiri) 6. Struktur Organisasi perusahaan yang disahkan

7. Surat Penunjukan Wakil Manajemen

8. Curriculum vitae Wakil Manajemen

Dokumen Teknis Produsen:

1. Skema Diagram Alir Proses Produksi

2. Daftar Induk Dokumen Sistem Manajemen Mutu (Daftar seluruh Prosedur, Instruksi Kerja dan Formulir untuk Sistem Manajemen Mutu) 3. Pedoman Mutu dan Prosedur dan Prosedur Kerja yang telah disahkan.

4. Fotokopi Sertifikat Sistem Manajemen Mutu (bila ada) 5. Daftar peralatan produksi

6. Daftar peralatan inspeksi/pengujian 7. Sertifikasi Hasil Uji Pendahuluan Produk 8. Gambar atau desain dan foto kemasan produk 9. Fotokopi SPPT SNI (Perpanjangan).

(18)

 

Verifikasi Kelengkapan Dan Kesesuaian Dokumen Permohonan

II

DETERMINASI / EVALUASI

 

1. Audit Dokumen (off-site)

1. Dilakukan pada sertifikasi awal

2. Audit kecukupan dan kebenaran dokumen

Audit kecukupan dilaksanakan untuk memverifikasi kecukupan dokumen mutu yang dimohonkan oleh pemohon dalam kesesuaiannya dengan Standar Nasional yang diacu, elemen-elemen dari Standar Sistem Manajemen Mutu yang digunakan oleh pemohon.

 

2. Audit Lapangan (on-site)

(19)

Unsur yang diaudit meliputi:

Penerapan Sistem Manajemen Mutu

1. Jika produsen belum mempunyai Sertifikat Sistem manajemen Mutu ISO 9001:2008 atau revisinya, dilakukan audit penuh terhadap seluruh klausal standar

2. Jika produsen telah mempunyai Sertifikat Sistem Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 atau revisinya, audit hanya dilakukan terhadap sebagian kalusal yang terkait proses dan pengendalian mutu produksi.

3. Proses dan Pengendalian Mutu Produksi:

Bahan dan Proses

1. a. Bahan baku garam(memenuhi syarat mutu Garam bahan baku sesuai SNI 01-4435-2000)

1. b. Bahan baku garam harus dilakukan pencucian secara kontinu sesuai Persyaratan Teknis Pencucian Garam 2. c. Air pencuci merupakan air larutan jenuh garam (brine) yang bersih dengan persyaratan :

1. a. Konsentrasi 20 - 25 °Be;

2. b. Kandungan Magnesium (Mg) tidak melampaui 10 ppm;

3. c. Logam berat Timbal (Pb) dan Tembaga (Cu) tidak melampaui 10 ppm.

4. d. Proses yodisasi garam yaitu fortifikasi yodium pada garam untuk keperluan konsumsi manusiamelalui penambahan senyawa kalium iodat atau KIO3 ke dalam garam bahan baku yang telah dicuci, secara kontinu dan homogen.

5. e. Proses pengeringan wajib dilakukan terhadap garam yang telah dicuci agar kandungan air tidak melampaui 7% (b/b).

Mesin peralatan

Peralatan Proses Iodisasi:

Peralatan iodisasi yang digunakan pada prinsipnya secara kontinu untuk menjamin homogenitas kandungan iodium dalam garam, yaitu :

-       Sistem penetesan (drip feeding system) pada belt conveyor atau screw conveyor, atau

(20)

-       Sistem penyemprotan (spray mixing system), atau

-       Sistem penyemprotan garam yang telah dikeringkan (dry mixing system).

Peralatan proses pencucian

Peralatan yang dapat digunakan pada proses pencucian garam adalah :

-      Bak-bak pencucian termasuk bak pencampuran (pengadukan) atau mixing chamber;

-      Alat pengaduk;Pompa (mixing pump); d. Ban berjalan atau belt conveyor;

-      Screw conveyor;

-      Gabungan / kombinasi a, b, c, d dan e.

Peralatan proses pengeringan

-      Alat pengering putar (centrifuge);

-      Alat pengering temperatur tinggi (dryer).

 

(21)

3. Pengambilan Contoh Produk

Cara Pengambilan Contoh

-          Sesuai SNI 19-0428-1998

-        Sesuai Prosedur LSPro Baristand Industri Manado

Jika Industri memiliki lebih dari 1 (satu) jalur line produksi maka, pengambilan dijalur produksi dilakukan bergantian sehingga semua jalur akan terwakili selama periode sertifikasi

Pengambilan contoh produk dilengkapi dengan berita acara pengambilan contoh dan label contoh.

 

Jumlah Contoh

Contoh diambil 2 (dua) paket (1 untuk dikirim ke Laboratorium Uji dan 1 lagi ditinggal di pemasok sebagai arsip)

 

4. Pengujian Produk

(22)

Pengujian dilakukan sesuai dengan SNI 01-3556-2010. Jika ada parameter hasil uji yang tidak memenuhi syarat, perusahaan harus menindaklanjuti/memperbaiki produksi dan melakukan sampling ulang untuk uji parameter tersebut. Dan apabila hasil ujibelum juga memenuhi syarat maka LSPro Baristand manado menugaskan PPC untuk melakukan Sampling diperusahaan.

 

5. Laporan Hasil Uji

Mencantumkan Kesuaian dan ketidaksesuaian dalam pemenuhan persyaratan SNI 01-3556-2010

III

KAJIAN DAN KEPUTUSAN

 

1. Kajian

a. Kajian dilakukan untuk menentukan:

-    Pemberian atau perpanjangan sertifikasi bila memenuhi persyaratan sertifikasi; atau

-    Penundaan pemberian atau perpanjangan sertifikasi bila belum memenuhi persyaratan sertifikasi, namun pemohon dapat melakukan tindakan perbaikan; atau

(23)

-    Penolakan pemberian atau perpanjangan sertifikasi bila tidak memenuhi persyaratan sertifikasi.

 

1. Kajian dilakukan oleh Tim Pengkaji.

-         Salah seorang Tim Pengkaji harus menguasai Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan menguasai SNI 01-3556-2010.

-     Tim pengkaji merekomendasikan keputusan mengacu pada prosedur LSPro Baristand Industri Manado.

 

1. Tim Pengkaji SPPT SNI mengkaji kelayakan komoditi yang dimohonkan SPPT SNI nya dari segi hukum, peraturan teknis yang mengaturnya, persyaratan standar yang diacu (sistem manajemen dan produk(hasil asesmen, hasil uji dalam kaitan dengan persyaratan produk).

 

2. Keputusan dan penetapan

Keputusan dan penetapan sertifikasi diambil setelah dilakukan kajian dan Tim pengkajian merekomendasikan bahwa perusahaan telah memenuhi syarat sertifikasi.

IV

SERTIFIKAT PRODUK

(24)

 

 

1. Sertifikat Produk dapat diterbitkan apabila diputuskan dan ditetapkan pemberian sertifikasi terhadap pemohon/perusahaan.

2. Sertifikasi produk disahkan oleh Pimpinan puncak.

3. Sertifikasi produk diberikan kepada konsumen dan berlaku 4 tahun.

V

SURVEILAN

 

 

1. Surveilan dilaksanakan satu tahun sekali pada masa sertifikasi.

2. Evaluasi dilakukan melalui audit lapangan, pengambilan contoh di lokasi produksi dan pasar dan pengujian contoh.

 

SERTIFIKASI ULANG

(25)

 

 

1. Sertifikasi ulang dilakukan terhadap pelanggan yang telah mendapat sertifikat.

2. Enam bulan sebelum masa berakhir SPPT SNI, LSPro Baristand Industri Manado menginformasikan kepada perusahaan pemegang SPPT SNI untuk memperpanjang berkas SPPT SNI (Resertifikasi) dan menyerahkan berkas dokumen paling lambat tiga bulan sebelum SPPT SNI berakhir.

3. Proses penerbitan Sertifikasi dilakukan dengan mengulang proses I s/d III.

4. Ketentuan surveilan berlaku seperti proses V.

5. Tidak ada perubahan nomor Sertifikat Produk.

Nama Produk

:

Minyak Goreng Sawit

No. SNI

No. Pos Tarif/HS

Jenis Produk

(26)

:

Minyak goreng sawit adalah bahan pangan dengan komposisi utama trigliserida berasal dari minyak sawit, dengan atau tanpa perubahan kimiawi, termasuk hidrogenasi, pendinginan dan telah melalui proses pemurnian dengan penambahan vitamin A.

SNI 7709:2012

 

Ex.1511.90.92.00

Ex.1511.90.99.00

Ex.1515.20.98.00

 

 

Regulasi Teknis

(27)

:

-    Permenperin No. 87/M-IND/PER12/2013 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Minyak Goreng Sawit Secara Wajibsebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35/M-IND/PER/3/2015;

-     Permenperin No. 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (Good Manufacturing Practices );

-      Peraturan Direktur Jenderal Industri Agro Nomor 30/IA/Per/12/2011 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik;

-    Peraturan Kepala BPOM RI Nomor HK.00.06.1.52.4011 tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam Makanan

-       Permenperin No. 24/M-IND/PER/2/2010 tentang  Logo  Tara Pangan  dan  Kode  Daur Ulang pada Kemasan Pangan dari Plastik

Waktu Proses

:

Maksimal 41 Hari kerja (diluar pengujian produk).

Skema Sertifikasi

:

(28)

Tipe 5

No.

KEGIATAN

PROSES

I

SELEKSI

 

PERMOHONAN

1. Pengajuan Permohonan

Pengajuan permohonan sertifikasi penggunaan tanda SNI, dilakukan secara resmi kepada LSPro Baristand Manado, oleh pemohon:

1. Produsen Minyak Goreng Sawit (sebagai pemilik merek)

2. Produsen Minyak Goreng Sawit (yang mengguanakn merek milik badan usaha lain)

(29)

3. Pemeriksaan Permohonan

2.Pemeriksaan Permohonan

Dokumen Administrasi Produsen:

1. Fotokopi Akte Notaris Perusahaan

2. Foto Izin Usaha Industri, SIUP, TDP, TDI, SITU, SIUI (Ruang lingkup harus sesuai dengan produk yang dimohonkan) 3. Fotokopi NPWP

4. Fotokopi Surat Pendaftaran/Tanda Daftar Merek atau Sertifikat Merek dari Ditjen HKI

5. Surat pelimpahan merek atau kerjasama antara pemilik merek dengan pengguna merek (hanya bila merek bukan milik sendiri) 6. Struktur Organisasi perusahaan yang disahkan

7. Surat Penunjukan Wakil Manajemen

8. Curriculum vitae (Bio data) Wakil Manajemen

 

Dokumen Teknis Produsen:

1. Skema Diagram Alir Proses Produksi

2. Daftar Induk Dokumen Sistem Manajemen Mutu (Daftar seluruh Prosedur, Instruksi Kerja dan Formulir untuk Sistem Manajemen Mutu) 3. Pedoman Mutu dan Prosedur dan Prosedur Kerja yang telah disahkan.

4. Fotokopi Sertifikat Sistem Manajemen Mutu (bila ada) 5. Daftar peralatan produksi

6. Daftar peralatan inspeksi/pengujian

7. Fotokopi laporan atau sertifikat kalibrasi peralatan inspeksi/pengujian 8. Sertifikasi Hasil Uji Pendahuluan Produk

9. Gambar atau desain dan foto kemasan produk 10. Fotokopi SPPT SNI (Perpanjangan).

 

(30)

-    Verifikasi kelengkapan dan kesesuaian dokumen permohonan

-    Apabila dokumen belum lengkap/sesuai, diinformasikan ke pemohon untuk dilengkapi.

-    Proses lanjut.

3. Kajian Permohonan

-      Kajian permohonan SPPT-SNI mencakup kemampuan LSPro Baristand Manado dalam melakukan sertifikasi baik kemampuan personil maupun laboratorium (kualifikasi/kompetensi dari auditor, PPC dan reviewer, serta sarana evaluasi dari laboratorium penguji yang terakreditasi sesuai produk dan parameter yang akan diuji).

-    Kajian permohonan dilakukan untuk menentukan personil dan laboratorium penguji.

II

DETERMINASI/EVALUASI

 

(31)

1. Audit Dokumen (off-site)

   

a. Dilakukan pada sertifikasi awal

b. Audit kecukupan dan kebenaran dokumen

     - Audit kecukupan dilaksanakan untuk memverifikasi kecukupan dokumen mutu yang dimohonkan oleh pemohon dalam kesesuaiannya dengan Standar Nasional yang diacu, elemen-elemen dari Standar Sistem Manajemen Mutu yang digunakan oleh pemohon.

   - Jika tidak memenuhi persyaratan, perusahaan pemohon melakukan tindakan koreksi.

2. Audit Lapangan (on-site)

Unsur yang diaudit meliputi:

1. Penerapan Sistem Manajemen Mutu 2.

1. Jika produsen belum mempunyai Sertifikat Sistem manajemen Mutu ISO 9001:2008 atau revisinya, dilakukan audit penuh terhadap seluruh klausal standar

2. Jika produsen telah mempunyai Sertifikat Sistem Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 atau revisinya, audit hanya dilakukan terhadap sebagian klausal yang terkait proses dan pengendalian mutu produksi.

(32)

3. 2. Proses dan Pengendalian Mutu Produksi:

1. a. Bahan baku (diuji secara periodik)

-       Uji organoleptik (bau,warna), pH, kekeruhan, ALT sebelum digunakan/diproses.

-      Bakteri coliform (satu kali dalam satu minggu)

-      Analisa kimia dan fisika (satu kali dalam enam bulan)

1. b. Mesin.peralatan

-    Bahan mesin/peralatan yang mempunyai kontak langsung dengan air baku harus dibuat dari bahan tata pangan/food grade, tahan korosi, dan tidak bereaksi dengan bahan kimia.

-    Untuk jenis air mineral, mesin/peralatan minimal yang harus ada: 1) bak/tangki penampungan air baku; 2) penyaringan (makrofilter, karbon aktif, mikrofilter); 3) alat desinfeksi (ozon, UV atau ion silver); 4) alat pengemasan dan mesin pelabelan.

-    Untuk jenis air demineral, mesin/peralatan minimal yang harus ada harus sama dengan mesin dan peralatan air mineral ditambahkan dengan satu unit membrane Reserve Osmosis (RO) atau satu unit alat destilasiatau satu unit alat deonisasi/ionizer.

1. 3. Fasilitas laboratorium, peralatan minimal yang harus ada:

1. a. Peralatan pengujian fisika-kimia:

-        pH meter

(33)

-        Turbidimeter

-        TDS meter atau konduktimeter

1. b. Peralatan pengujian mikrobiologi:

-        Inkubator

-        Oven

-        Autoklaf

-        Colony counter

- Peralatan gelas(cawan petri, pipet, Erlenmeyer)

1. 4. Proses produksi

1. Penampungan air baku dibak penampung

2. Penyaringan bertahap: 1) sand filter atau saringan lain yang efektif dengan fungsi yang sama, butir-butir SiO₂ minimal 95%; 2) saringan karbon aktif, daya serap terhadap l₂ minimal 75% mikrofilter, maksimal 10 mikron.

3. Disinfeksi; 1) ozonisasi, jika digunakan kadar ozon pada tangki pencampuran antara 0,2-0,6 ppm dan kadar residu ozon sesaat setelah pengisian antara 0,1-0,4 ppm; 2) Penyinaran UV, jika ditambah menggunakan lamda 254 nm atau 2537 A, intensitas min. 10.000 mw detik/cm²; 3) ion silver (mengunakan generator elektrolis) dengan residu silver pada produk maksimal 25 ppb.

4. Pencucian kemasan: 1) kemasan sekali pakai tidak harus dicuci atau dibilas; 2) kemasan isi ulang harus dicuci dengan mesin pencuci botol mengunakan deterjen yang tara pangan pada suhu 55-75°C, kemudian disanitasi mengguakan ozon atau disinfektan lain yang tara pangan.

5. Pengisian dan penutupan botol Pengisian atau penutupan botol atau gelas harus dilakuan dengan cara higienis dalam ruangan pengisian yang bersih dan saniter, suhu ruangan maksimal 25°C.

6. Bahan kemasan: 1) Kemasan sekali pakai (PE, PP, PET, dan PVC); 2) kemasan isi ulang (PC) atau kaca dengan desain yang mudah dicuci.

7. Pengendalian dan pengujian mtu: 1) untuk produk AMDK parameter yang harus diuji sesuai SNI 01-3553-2006; 2) kemasan harus tara pangan dan bertanda tara pangan.

(34)

3. Pengambilan Contoh Produk

Contoh yang diambil harus memenuhi syarat ketentuan:

1. Lokasi; contoh yang diambil dapat berasal dari:

1. Lini produksi atau gudang produksi untuk sertifikasi awal, surveilan dan perpanjangan sertifikasi.

2. Penjual atau distributor resmi untuk surveilan dan perpanjanagn sertifikasi.

3. 2. Metode pengambilan contoh:

1. a. Acak sistematis untuk contoh yang diambil dari lini produksi (sesuai SNI 19-0428-1998);

2. b. Acak lengkap untuk contoh yang diambil dari gudang produksi ( sesuai SNI 19-0428-1998);

3. c. Acak terstratifikasi berdasarkan cluster penjual atau distributor, untuk contoh yang dibeli di pasar.

4. 3. Jumlah contoh

Jumlah contoh yang diambil untuk pengujian adalah sebagai berikut:

1. Cup 100ml sekurang-kurangnya 25 cup;

2. Botol 300ml, sekurang-kurangnya 15 botol;

3. Botol 600ml, sekurang-kurangnya 8 botol;

4. Botol 1500ml, sekurang-kurangnya 3 botol;

5. Galon 19 lt, sekurang-kurangnya satu gallon yang baru saja keluar dari ruang pengisian.

Jumlah contoh yang disimpan sebagai arsip perusahaan sama dengan jumlah untuk penujian, untuk setiap jenis dan merek.

1. 4. Pengambilan contoh produk dilengkapi dengan berita acara pengambilan contoh dan label contoh.

 

(35)

4. Pengujian Produk

Pengujian dilakukan sesuai dengan SNI 01-3554-2006, Cara Uji Air Minuman Dalam Kemasan . Jika ada parameter hasil uji yang tidak memenuhi syarat, perusahaan harus menindaklanjuti/memperbaiki produksi dan melakukan sampling ulang untuk uji parameter tersebut. Dan apabila hasil ujibelum juga memenuhi syarat maka LSPro Baristand manado menugaskan PPC untuk malakukan Sampling diperusahaan.

 

5. Laporan Hasil Uji

Mencantumkan Kesuaian dan ketidaksesuain dalam pemenuhan persyaratan SNI 01-3553-2006

III

KAJIAN DAN KEPUTUSAN

 

1. Kajian 2.

a. Kajian dilakukan untuk menentukan:

-   Pemberian atau perpanjanagan sertifikasi bila memenuhi persyaratan sertifikasi; atau

(36)

-        Penundaan pemberian atau perpanjanagn sertifikasi bila belum memenuhi persyaratan sertifikasi, namun pemohon dapat melakukan tindakan perbaikan; atau

-       Penolakan pemberian atau perpanjanagan sertifikasi bila tidak memenuhi persyaratan sertifikasi.

1. b. Kajian dilakukan oleh Tim Pengkaji.

-       Salah seorang Tim Pengkaji harus menguasai Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan menguasai SNI 01-3553-2006.

-      Tim pengkaji merekomendasikan keputusan mengacu pada prosedur LSPro Baristand Industri Manado.

1. c. Tim Pengkaji SPPT SNI mengkaji kelayakan komoditi yang dimohonkan SPPT SNI nya dari segi hukum, peraturan teknis yang mengaturnya, persyaratan standar yang diacu (system manajemen dan produk(, hasil asesmen, hasil uji dalam kaitan dengan persyaratan produk.

 

2. Keputusan dan penetapan

Keputusan dan penetapan sertifikasi diambil setelah dilakukan kajian dan Tim pengkajian merekomendasiakn bahwa perusahaan telah memenuhi syarat sertifikasi.

IV

SERTIFIKAT PRODUK

 

(37)

 

1. Sertifikat Produk dapat diterbitkan apabila diputuskan dan ditetapkan pemberian sertifikasi terhadap pemohon/perusahaan.

2. Sertifikasi produk disahkan oleh manajer puncak.

3. Sertifikasi produk diberikan kepada konsumen dan berlaku 4 tahun.

V

SURVEILAN

 

 

1. Surveilan dilaksanakan satu tahun sekali pada masa sertifikasi.

2. Evaluasi dilakukan melalui audit lapangan, pengambilan contoh di lokasi produksi dan pasar dan pengujian contoh (contoh yang diambil dipasar hanya diuji parameter mikrobiologi)

 

SERTIFIKASI ULANG

 

(38)

 

1. Sertifikasi ulang dilakukan terhadap pelanggan yang telah mendapat sertifikat.

2. Enam bulan sebelum masa berakhir SPPT SNI, LSPro Manado menginformasikan kepada perusahaan pemegang SPPT SNI untuk memperpanjang berkas SPPT SNI (Resertifikasi) dan menyerahkan berkas dokumen paling lambat tiga bulan sebelum SPPT SNI berakhir.

3. Proses penerbitan Sertifikasi dilakukan dengan mengulang proses I s/d III.

4. Ketentuan surveilan berlaku seperti proses V.

5. Tidak ada perubahan nomor Sertifikat Produk.

 STRUKTUR BIAYA

NO.

URAIAN

JUMLAH BIAYA (RP)

1.

Biaya Permohonan

500.000,-

(39)

2.

Biaya Sertifikasi per Ruang Lingkup

3.300.000,-

3.

Biaya Audit Kecukupan

1.000.000,-

4.

Biaya Asesmen

1. Lead Auditor (Asesor Kepala)(OH) **)

2. Auditor (Asesor) (OH) **)

3. Tenaga Ahli (OH) *)

(40)

4. Perdiem (Lead Auditor, Auditor, PPC) (OH)*)

2.000.000,-

1.500.000,-

600.000,-

5.

Biaya PPC **)

1.000.000,-

6.

Biaya Pengujian :

1. Pengujian AMDK sesuai SNI

2. Pengujian Garam Konsumsi sesuai SNI

(41)

3.

Jumlah

9.900.000,-

Catatan :

*) Jika Diperlukan

**) Biaya belum termasuk akomodasi dan transport (Lead Auditor, Auditor, PCC)

 Biaya Pengujian belum termasuk pengiriman contoh ke Lab Uji

 

 

 

(42)

HAK DAN KEWAJIBAN PEMOHON DAN PELANGGAN

1. Hak Pemohon.

1. Mendapatkan uraian rinci yang mutakhir tentang kewenangan pengoperasian LSPro Baristand Industri, Biaya Sertifikasi, Prosedur Evaluasi yang berlaku setiap sistem sertifikasi.

2. Tambahan informasi lain yang diperlukan.

3. Pemohon

1. Mengisi dan menandatangani Formulir Permohonan dengan data yang benar dan akurat.

2. Memberikan informasi tentang jenis perusahaan, nama, alamat, status hukumnya, definisi produk yang akan disertifikasi, sistem manajemen yang diterapkan, standar mutu yang

digunakan untuk produk yang akan disertifikasi jika pelanggan mengetahuinya.

3. Melakukan persiapan yang diperlukan untuk pelaksanaan evaluasi, termasuk persiapan untuk pemeriksaan dokumen dan akses keseluruh bidang, rekaman (termasuk laporan audit internal) dan personil untuk tujuan evaluasi (pengujian, inspeksi, asesmen) serta penyelesaian keluhan.

4. Mematuhi persyaratan dan ketentuan yang relevan dengan program sertifikasi.

5. Menyetujui dan menandatangani kontrak kerjasama (F.08.01.00.2014).

 

1. 3.Hak Pelanggan

1. Menggunakan tanda SNI dan Logo LSPro Baristand Industri Manado sesuai ruang lingkup yang ditetapkan dan memenuhi ketentuan prosedur.

2. Mengajukan keluhan, banding dan perselisihan terhadap keputusan sertifikasi sesuai prosedur yang berlaku.

3. Mempublikasikan sertifikasi produknya sesuai kewenangan yang diberikan dan ketentuan yang berlaku.

4. Mendapatkan informasi, jika ada perubahan persyaratan sertifikasi dari LSPro Baristand Industri Manado.

 

(43)

1. 4.Kewajiban Pelanggan

2. a.Selalu memenuhi ketentuan yang relevan dengan program sertifikasi.

3. b.Melakukan persiapan yang diperlukan untuk pelaksanaan evaluasi, termasuk persiapan untuk pemeriksaan dokumen dan akses keseluruh bidang, rekaman (termasuk laporan audit internal) dan personil untuk tujuan evaluasi (pengujian, inspeksi, asesmen) serta penyelesaian

keluhan.

4. c.Membuat pernyataan bahwa sertifikasi sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi yang telah diberikan.

5. d.Tidak menggunakan sertifikasi produknya sedemikian rupa sehingga mengurangi wibawa LSPro Baristand Manado dan tidak membuat pernyataan yang menyesatkan atau tidak sah berkaitan dengan sertifikat produk.

6. e.Menghentikan penggunaan semua iklan yang mengacu pada sertifikasi dan

mengembalikan dokumen sertifikasi sesudah penundaan atau pencabutan sertifikasi, serta tidak ada produk yang disertifikasi beredar di pasar, produk yang disertifikasi dan secara potensial memiliki kerusakan, harus dilakukan tindakan perbaikan dan bila mungkin termasuk produk ditarik kembali.

7. f.Menggunakan sertifikat hanya untuk menunjukkan bahwa produk telah disertifikasi sesuai standar yang digunakan

8. g.Berusaha menjamin bahwa tidak ada sertifikasi atau laporan atau bagian yang disalahgunakan.

9. h.Melakukan penyesuaian seperlunya jika ada perubahan persyaratan sertifikasi dalam waktu tertentu.

PROSEDUR PENANGANAN KELUHAN DAN BANDING

Keluhan dari Masyarakat

Keluhan, banding dan perselisihan yang dilakukan masyarakat atau instansi teknis secara resmi dalam kaitannya dengan suatu produk yang telah disertifikasi LSPro Baristand Manado, maka personil LSPro Baristand Manado mencatat dan segera dilakukan

pemantauan/penelusuran berdasarkan jenis keluhan/Banding/Perselisihan.

Keluhan dalam kaitannya dengan tidak memenuhi syarat mutu yang digunakan (SNI), maka akan dilakukan pengambilan contoh dengan menugaskan Petugas Pengambil Contoh (PPC) pada tempat/lokasi dimana produk tersebut ditemukan ketidaksesuaian dengan persyaratan.

(44)

1. Petugas Pengambil Contoh (PPC), disaksikan oleh pihak perusahaan, Instansi

Pemerintah yang berwenang dibidang Industri secara bersama-sama ke lokasi meneliti dan mengambil contoh untuk diuji di laboratorium yang terakreditasi.

2. Hasil uji dari laboratorium tersebut menjadi acuan untuk menetapkan langkah-langkah penanganan berikutnya.

3. Hasil uji yang menunjukkan ketidaksesuaian dengan syarat mutu standar yang diacu (SNI), maka manajemen LSPro Baristand Industri Manado mengirimkan surat ke pihak

perusahaan untuk segera menarik produk tersebut dari pasar terhadap produk tersebut.

4. Pimpinan Puncak LSPro Baristand Manado menugaskan Auditor untuk mengaudit sistem manajemen mutu dan melakukan inspeksi produk pada perusahaan.

5. Hasil penilaian lapangan oleh Auditor dan hasil uji laboratorium, dijadikan bahan acuan untuk keputusan penyelesaian keluhan pelanggan.

6. Keputusan dari Komite ini dapat berupa:

-       Penundaan sertifikat penggunaan tanda SNI terhadap produk yang diadukan

-       Pencabutan sertifikat penggunaan tanda SNI terhadap produk yang diadukan.

1. 7.Biaya operasional (Pengambilan contoh uji, pengujian, audit Sitem Mutu &Inspeksi Produk) harus ditanggung oleh pemegang sertifikat produk penggunaan tanda SNI.

 

Keluhan oleh Pelanggan

1. Pelanggan dapat mengajukan keluhan kepada pihak LSPro Baristand Industri Manado atas keterlambatan proses sertifikasi.

2. Keluhan Pelanggan terhadap proses sertifikasi, segera ditindaklanjuti oleh Bagian Operasional LSPro Baristand Manado dengan meneliti jenis dan bentuk keluhan.

3. Keluhan yang berkaitan dengan waktu proses sertifikasi, dilakukan penelusuran

keterlambatan dan jika ditemukan penyebab keterlambatan segera dilakukan perbaikan.

4. Jika kesalahan dalam kaitannya dengan hasil keputusan dari Tim Pengkaji, maka segera dibentuk Tim untuk menyidangkan banding Pelanggan. Tim yang dibentuk tidak lagi sama dengan Tim Pengkaji yang pada awal menangani sertifikasi Pelanggan yang mengajukan keluhan.

5. Perbaikan atas penyebab keterlambatan waktu proses sertifikasi, selanjutnya ditetapkan

(45)

metode pencegahannya.

6. LSPro Baristand Industri Manado menyampaikan permintaan maaf kepada Pelanggan atas keterlambatan proses sertifikasi secara tertulis.

Penanganan Banding Pelanggan

1. Pelanggan dapat melakukan banding terhadap proses sertifikasi, hasil yang dikeluarkan oleh LSPro Baristand Industri Manado.

2. Banding yang disampaikan oleh Pelanggan ke LSPro Baristand Industri Manado dicatat oleh Bagian Administrasi LSPro Baristand Industri Manado.

3. Kepala Bagian Administrasi LSPro Baristand Industri Manado menyampaikan kepada Pimpinan Puncak yang selanjutnya mendisposisikan kepada Kepala Bagian Operasional untuk menindak-lanjuti banding pelanggan tersebut.

4. Kepala Bagian Operasional LSPro Baristand Industri Manado meneliti banding yang disampaikan oleh pelanggan.

5. Banding berupa kesalahan redaksional, ketidaksesuaian alamat, ketidaksesuaian standar yang diacu dengan yang tercantum dalam sertifikat, maka LSPro Baristand IndustriManado menarik kembali sertifikat yang dipegang pelanggan dan diadakan penggantian dengan yang baru. Nomor urut registrasi pelanggan mengalami perubahan.

Banding

1. Jika dikarenakan oleh suatu hal, pemberitahuan yang diberikan akan mengakibatkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI ditolak, ditangguhkan, dicabut, perusahaan berhak untuk mengajukan banding.

2. Banding terhadap keputusan LSPro Baristand Industri Manado yang secara langsung berkaitan dengan status Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI akan dipertimbangkan oleh suatu kajian banding yang dibentuk oleh Tim Pengkaji SPPT SNI. Tim Pengkaji yang ditunjuk untuk masing-masing banding harus terdiri dari anggota Tim Pengkaji SPPT SNI, dimana tidak seorangpun memiliki kepentingan komersil yang langsung dalam subyek banding.

3. Banding harus dibuat secara tertulis dan ditujukan kepada Pimpinan Puncak LSPro Baristand Industri Manado, dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal diterimanya surat pemberitahuan penolakan, penangguhan atau pencabutan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI dan dilampirkan fakta dan data pendukung yang relevan untuk

dipertimbangkan sesuai prosedur banding (LSPro Baristand Industri Manado).

4. Semua banding akan ditangani secara kasus per kasus oleh Tim Pengkaji Banding yang terdiri dari Ketua dan dua orang Anggota Kajian SPPT SNI. Bukti yang mendukung Keputusan Tim Pengkaji Tinjauan SPPT SNI mencabut Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI harus disampaikan kepada Tim Pengkaji Banding.

5. Surat Keputusan Hasil Naik Banding akan disampaikan kepada perusahaan.

(46)

6. Kepala Bagian Operasional mengendalikan banding yang disampaikan oleh pelanggan.

Aturan pertanggung jawaban LSPro BaristandIndustri Manado atas banding Pelanggan yang diterima dan dibenarkan serta mengakibatkan timbulnya biaya dan atau kerugian

1. Kesalahan, kelalaian, dan kecacatan sertifikat yang diterbitkan oleh LSPro Baristand IndustriManado, sertifikat yang dibandingkan ditarik dari pelanggan dan harus digantikan tanpa pembebanan biaya kepada Pelanggan.

2. Pengambilan contoh LSPro Baristand IndustriManado mengendalikan pengambilan contoh dalam kaitan kepentingan pengujian untuk sertifikasi, adanya kesalahan dan

menimbulkan kerugian biaya dalam pengambilan contoh uji oleh petugas pengambil contoh, maka LSPro Baristand IndustriManado akan menanggung seluruh biaya yang diakibatkannya.

3. Inspeksi dan audit pelaksanaan lapangan terhadap sistem manajemen pelanggan (audit penerapan). Kesalahan, kecerobohan, kelalaian dalam pelaksanaan inspeksi dan audit

lapangan sistem manajemen mutu klien oleh petugas atau auditor LSPro Baristand

IndustriManado, yang di dalamnya menimbulkan kerugian terhadap Pelanggan, maka segala biaya yang ditimbulkannya akan ditanggung oleh LSPro Baristand Manado.

4. Kesalahan, kelalaian dalam evaluasi oleh LSPro Baristand IndustriManado yang

menimbulkan kerugian terhadap Pelanggan, LSPro Baristand IndustriManado akan mengganti kerugian biaya yang ditimbulkannya.

Referensi

Dokumen terkait

 Panitia Teknis terdiri dari satu atau lebih personil yang memahami Sistem Manajemen Mutu ISO 9001; atau Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000; atau Sistem

a. Memiliki status hukum. Memenuhi peraturan dan kriteria sertifikasi produk berdasarkan evaluasi terhadap kecukupan sistem mutu dan pemenuhan mutu produk sesuai SNI

 Panitia Teknis terdiri dari satu atau lebih personil yang memahami Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 atau Sistem Manajemen Mutu terkait Pangan lainnya yang diakui dan produk

Operational Manager menyampaikan fotokopi tindakan perbaikan yang telah dilakukan oleh klien kepada Lead Auditor / Auditor yang bersangkutan atau auditor lain yang terdaftar di

Banding terhadap keputusan LSPro Baristand Industri Manado yang secara langsung berkaitan dengan status Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI akan dipertimbangkan oleh suatu

Klien mengajukan permohonan kepada LSPro AGS untuk pengurangan ruang lingkup sertifikat dari SPPT SNI yang telah diterbitkan menggunakan FR 7.2.1.a.. Operational Manager

Pedoman Penyusunan Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang, yang disusun oleh Badan Keahlian DPR RI, memang memberikan beberapa opsi metode yang dapat digunakan dalam analisis

Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan