1
BULETIN IKLIM
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
EDISI FEBRUARI 2017
DI TERBITKAN OLEH:
STASIUN METEOROLOGI KLAS 1 DEPATI AMIR – PANGKALPINANG JL. BANDARA DEPATI AMIR
PANGKALAN BARU – BANGKA TENGAH, KEP. BANGKA BELITUNG
PENANGGUNG JAWAB:
REDAKTUR:
EDITOR:
TIM PENGELOLA DATA:
KONTRIBUTOR DATA: DESAIN COVER: PERCETAKAN & DISTRIBUSI:
Mohammad Nurhuda, S.T.
Ahmad Bisri, S.T
Eko Taufiq S., S.T
Nur Setiawan, S.Si
Aflah Yuliarti, S.Tr
Evi Diana Prihatiningsih, A.Md
Akhmad Fadholi, S.ST
Irlando Kusumo, S.Tr
Muhammad Nurwahyudi, S.Tr
Tri Yulianto, S.Kom
Rizky Adzani, S.ST
Anggun Rahmania, S.Tr
Omar Mukhtar, A.Md.
Bimo Satria Nugroho
Presli P. Simanjutak
Elsye Hervianti, S.E
Hesty Yuliana, S.Kom
Aqil Ihsan, S.Kom
Hermansjah,S.Kom
Ivan Frediyoki
Susanto
Eka Febriansyah, SE
WEBSITE & EMAIL:
www.stametpangkalpinang.com
i
KATA PENGANTAR
Analisis Hujan Bulan Januari dan Prakiraan hujan bulan Maret, April dan Mei 2017 disusun berdasarkan hasil analisis data hujan yang diterima dari stasiun dan pos pengamatan curah hujan yang ada di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta unsur cuaca lainnya dengan memperhatikan kondisi fisis dan dinamika atmosfer yang sedang berlangsung yang cenderung dapat mempengaruhi iklim di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Disamping itu dalam buletin ini juga disampaikan beberapa informasi meteorologi lainnya, antara lain tentang banyaknya hari hujan, monitoring hari tanpa hujan berturut – turut, Informasi tingkat kekeringan dan kejadian ekstrim yang terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Mengingat ketepatan hasil Analisis dan Prakiraan curah hujan ini sangat tergantung dari data yang masuk, maka diharapkan Stasiun Kerjasama maupun Pos-Pos Hujan dapat menyampaikan data hasil pengamatan secara tepat waktu ke Stasiun Meteorologi Klas I Pangkalpinang.
Mudah-mudahan dengan diterbitkannya hasil Analisis dan Prakiraan Hujan di Kepulauan Bangka Belitung ini dapat lebih bermanfaat bagi para pembuat keputusan maupun masyarakat pada umumnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada instansi, stasiun kerja sama dan semua pihak yang telah membantu penyusunan terbitan ini.
Pangkalpinang, 16 Februari 2017
KEPALA STASIUN
METEOROLOGIKLAS I
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR GAMBAR ... iii
DAFTAR TABEL ... iii
PENGERTIAN ... 1
I. RINGKASAN ... 3
II. ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2017 ... 5
A. ANALISIS CURAH HUJAN BULAN JANUARI 2017 ... 5
B. ANALISIS SIFAT HUJAN BULAN JANUARI 2017 ... 6
C. INFORMASI CURAH HUJAN EKSTRIM HARIAN JANUARI 2017 ... 7
III. PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL DAN MEI 2017 ... 8
A. PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET 2017 ... 8
1. Prakiraan Curah Hujan Bulan Maret 2017 ... 8
2. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Maret 2017 ... 9
B. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN APRIL 2017 ... 10
1. Prakiraan Curah Hujan Bulan April 2017 ... 10
2. Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2017 ... 11
C. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN MEI 2017 ... 12
1. Prakiraan Curah Hujan Bulan Mei 2017 ... 12
2. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Mei 2017 ... 13
IV. INFORMASI JUMLAH HARI HUJAN JANUARI 2017 ... 14
A. INFORMASI JUMLAH HARI HUJAN DI PROV. KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 14 V. EVALUASI TINGKAT BAHAYA KEBAKARAN ... 15
VI. PETA MONITORING HARI TANPA HUJAN BERTURUT-TURUT (UPDATE 10 FEBRUARI 2017) ... 17
VII. INFORMASI TINGKAT KEKERINGAN DENGAN METODE SPI ... 19
A. MONITORING TINGKAT KEKERINGAN BULAN JANUARI 2017 ... 19
B. PRAKIRAAN TINGKAT KEKERINGAN BULAN MARET 2017 ... 21
VIII. PENGAMATAN ARAH DAN KECEPATAN ANGIN DI KOTA PANGKALPINANG BULAN JANUARI 2017 ... 24
A. ARAH DAN KECEPATAN ANGIN RATA-RATA ... 24
1. METODE WIND ROSE ... 24
2. DISTRIBUSI FREKUENSI KECEPATAN ANGIN ... 24
LAMPIRAN ... 26
LAMPIRAN 2. DATA INDEKS SPI 3 BULNAN (NOVEMBER – JANUARI 2017) DI KEP. BANGKA BELITUNG ... 26
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Anomali suhu muka laut dasarian I Februari 2017 ... 3
Gambar 2. Prediksi indeks Di Pole Mode ... 4
Gambar 3. Peta distribusi curah hujan bulan Januari 2017 ... 5
Gambar 4. Peta distribusi sifat hujan bulan Januari 2017 ... 6
Gambar 5. Peta prakiraan curah hujan bulan Maret 2017 ... 8
Gambar 6. Peta prakiraan curah hujan bulan Maret 2017 ... 9
Gambar 7. Peta prakiraan curah hujan bulan April 2017 ... 10
Gambar 8. Peta prakiraan sifat hujan buan April 2017 ... 11
Gambar 9. Peta prakiraan curah hujan bulan Mei 2017 ... 12
Gambar 10. Peta sifat curah hujan bulan Mei 2017 ... 13
Gambar 11. Grafik FDRS Pangkal Pinang 1 sampai dengan 31 Januari Tahun 2017 ... 16
Gambar 12. Peta monitoring hari tanpa hujan berturut-turut Prop. Bangka Belitung ... 18
Gambar 13. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 Bulanan Provinsi Kep. Bangka Belitung November - Januari 2017 ... 19
Gambar 14. Prakiraan indeks presipitasi terstandarisasi (SPI) 3 bulanan Januari 2017 – Maret 2017 ... 21
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Analisis distribusi curah hujan bulan Januari 2017... 5Tabel 2. Analisis sifat hujan bulan Januari 2017 ... 7
Tabel 3. Analisis kejadian curah hujan Lebat dan sangat lebat di Bangka Januari 2017 ... 7
Tabel 4. Analisis kejadian curah hujan Lebat dan sangat lebat di Belitung Januari 2017 ... 7
Tabel 5. Prakiraan curah hujan bulan Maret 2017 ... 8
Tabel 6. Prakiraan sifat hujan bulan Maret 2017 ... 9
Tabel 7. Prakiraan curah hujan bulan April 2017 ... 10
Tabel 8. Prakiraan sifat hujan bulan April 2017 ... 11
Tabel 9. Prakiraan curah hujan bualn Mei 2017 ... 12
Tabel 10. Prakiraan sifat hujan bulan Mei 2017 ... 13
Tabel 11. Informasi jumlah hari hujan bulan Januari 2017 ... 14
Tabel 12. Monitoring hari tanpa hujan wilayah Prop. Bangka Belitung ... 17
Tabel 13. Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI ... 19
Tabel 14. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI ... 20
Tabel 15. Prakiraan Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI 3 Bulanan Januari 2017 - Maret 2017 ... 21
Tabel 16. PrakiraanTingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI 3 Bulanan Januari 2017 - Maret 2017 ... 22
1
PENGERTIAN
1. Cuaca adalah kondisi atmosfer yang terjadi suatu saat disuatu tempat dalam waktu yang
relatif singkat, Iklim mengandung pengertian kebiasaan cuaca atau ciri kecuacaan yang terjadi di suatu tempat atau suatu daerah, sedangkan Musim adalah selang waktu dengan cuaca yang paling sering terjadi atau mencolok. Hujan adalah butir-butir air atau kristal es yang keluar dari awan yang sampai ke permukaan bumi.
2. Sifat Hujan :
Perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu bulan, dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat, sehingga jika sifat hujan Atas Normal bukan berarti jumlah curah hujan yang melimpah ataupun sebaliknya jika sifat hujan Bawah Normal bukan berarti tidak ada hujan.
Sifat hujan dibagi menjadi tiga kriteria yaitu :
a. Atas Normal ( AN ) jika nilai perbandingan jumlah curah hujan selama 1 bulan terhadap rata ratanya > 115 %.
b. Normal ( N ) jika nilai perbandingan jumlah curah hujan selama 1 bulan terhadap rata ratanya antara 85 – 115 %.
c. Bawah Normal ( BN ) jika nilai perbandingan jumlah curah hujan selama 1 bulan terhadap rata ratanya < 85 %.
3. Normal curah hujan :
a. Rata-rata curah hujan bulanan: nilai rata rata curah hujan masing masing bulan dengan periode minimal 10 tahun.
b. Normal curah hujan bulanan: nilai rata rata curah hujan masing masing bulan selama 30 tahun.
4. Musim hujan
Suatu zona musim dikatakan masuk musim hujan jika dalam 10 hari atau satu dasarian jumlah curah hujannya mencapai lebih dari 50 mm dan diikuti oleh dasarian berikutnya atau dengan kata lain, dalam satu bulan jumlah curah hujannya sudah mencapai 150 mm.
5. Dasarian
a. Dasarian adalah masa selama 10 ( sepuluh ) hari
b. Dalam satu bulan dibagi menjadi 3 ( tiga ) dasarian yaitu : Dasarian I: masa dari tanggal 1 sampai dengan 10 Dasarian II: masa dari tanggal 11 sampai dengan 20
Dasarian III: masa dari tanggal 21 sampai dengan akhir bulan Contoh:
Awal musim hujan berkisar antara MeiI –Mei III Artinya = Tanggal 01 Mei sampai dengan 30 Mei
2
6. Kriteria Intensitas Curah Hujan
a. Hujan sangat ringan intensitasnya < 5 mm dalam 24 jam b. Hujan ringan intensitasnya 5 – 20 mm dalam 24 jam c. Hujan sedang intensitasnya 20 – 50 mm dalam 24 jam d. Hujan lebat intensitasnya 50 – 100 mm dalam 24 jam e. Hujan sangat lebat intensitasnya > 100 mm dalam 24 jam
7. Anomali
Adalah penyimpangan suatu nilai terhadap nilai rata-ratanya.
8. Penyempurnaan Istilah Informasi Iklim
Sesuai dengan Surat Edaran Kepala BMKG no. UM.205./A.11/KB/BMKG-2010. Tentang Penyempurnaan Penggunaan Istilah Dalam Informasi Iklim / Hujan.
a. Istilah Evaluasi pada Tabel atau Bab dan Sub Bab disempurnakan menjadi Analisis. b. Istilah Prakiraan Curah hujan pada Tabel atau Bab dan Sub Bab adalah tetap
Prakiraan.
c. Istilah Evaluasi pada Peta Evaluasi Curah Hujan disempurnakan menjadi Peta Distribusi Curah Hujan.
Istilah Evaluasi pada Peta Evaluasi sifat hujan disempurnakan menjadi Peta Analisis Sifat Hujan.
9. Standardized Precipitation Index (SPI)
Adalah indeks yang digunakan untuk menentukan penyimpangan curah hujan terhadap normalnya, dalam suatu periode waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, tiga bulanan dst). Nilai SPI dihitung menggunakan metoda statistik probabilistik distribusi gamma. Berdasarkan nilai SPI ditentukan tingkat kekeringan dan kebasahan dengan kategori sebagai berikut :
a. Tingkat Kekeringan :
1) Sangat Kering : Jika nilai SPI ≤ -2,00
2) Kering : Jika nilai SPI – 1,50 s/d -1,99 3) Agak Kering : Jika nilai SPI -1,00 s/d -1,49 b. Normal : Jika nilai SPI -0,99 s/d 0,99 c. Tingkat Kebasahan :
1) Sangat Basah : Jika nilai SPI ≥ 2,00 2) Basah : Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99 3) Agak Basah : Jika nilai SPI 1,00 s/d 1,49
10. Kekeringan Meteorologis
Adalah berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya dalam jangka waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, tiga bulanan, dst).
11.
Curah Hujan Tiga BulananAdalah jumlah curah hujan selama tiga bulan, yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung nilai SPI.
3
I.
RINGKASAN
1.
Suhu muka laut perairan IndonesiaMaret - Juni 2017 umumnya SST perairan Indonesia dan sekitarnya diprediksi normal, kecuali di perairan Jawa dan perairan utara Papua masih hangat. Wilayah Nino cenderung menghangat (Anomali Positif). Juli - Agustus 2017, Perairan Indonesia mulai mendingin (anomali negatif) khususnya di selatan Jawa dan wilayah Nino bertahan hangat (anomali positif). Mulai Bulan Juli wilayah Nino terlihat membentuk pola kondisi El Nino, di Pasifik menghangat sedangkan di Perairan Indonesia mendingin yang mempengaruhi pengurangan jumlah curah hujan.
Gambar 1. Anomali suhu muka laut dasarian I Februari 2017
2.
ENSO (El Nino-Southern Oscillation )Pembentukan El-Nino dikaitkan dengan pola sirkulasi samudera pasifik yang dikenal sebagai osilasi selatan sehingga disebut juga El Nino-Southern Oscillation (ENSO), merupakan fenomena yang ditimbulkan oleh interaksi laut-atmosfer yang terjadi di Samudra Pasifik tropis.
Fenomena La Nina dapat menyebabkan meningkatnya curah hujan secara drastis, bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup hangat. Namun bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin tidak berpengaruh terhadap bertambahnya curah hujan secara signifikan di Indonesia.
Fenomena ENSO (El Nino Southern Oscillation) diprediksi berada pada kondisi Normal pada bulan Februari – Juli 2017 dan pada bulan Juli 2017 menuju kondisi El Nino.
4
3. Dipole Mode
India OceanDipole Mode (IODM) atau yang lebih dikenal Dipole Mode didefinisikan
sebagai interaksi laut dan atmosfer di Samudera Hindia di sekitar khatulistiwa yang ditandai dengan gejala akan memanasnya suhu permukaan laut (SPL) dari di sepanjang Ekuator Samudera Hindia, khususnya sebelah selatan India yang diiringi dengan menurunnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia di wilayah pantai barat Sumatera (Saji dan Yamagata, 2001).
Gambar 2. Prediksi indeks Di Pole Mode
Jika nilai IODM positif, pada umumnya berdampak pada berkurangnya curah hujan di Indonesia bagian barat, sedangkan nilai IODM negatif, dapat menyebabkan adanya penambahan curah hujan di Indonesia bagian barat.
Indeks Dipole Mode (IODM) berada pada kondisi normal pada Januari 2017 sehingga mengindikasikan bahwa penambahan uap air dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat tidak signifikan. Kondisi Dipole Mode yang Normal juga diprediksi masih akan bertahan hingga Juli 2017.
5
II. ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2017
A. ANALISIS CURAH HUJAN BULAN JANUARI 2017
Berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Pos hujan di Kepulauan Bangka Belitung maka analisis curah hujan Januari 2017 adalah sebagai berikut :
Gambar 3. Peta distribusi curah hujan bulan Januari 2017 Tabel 1. Analisis distribusi curah hujan bulan Januari 2017
CURAH HUJAN
(mm)
KABUPATEN / DAERAH
0 – 20
-21 – 50
-51 – 100
Sebagian kecil Kab. Bangka Selatan bagian Barat Daya.101 – 150
Sebagian kecil Kab. Bangka Selatan bagian Barat Daya.151 – 200
Sebagian kecil Kab. Bangka Selatan bagian Barat Dayadan Tengah.
201 – 300
Sebagian besar Kab. Bangka Selatan, sebagian kecil Kab. Bangka Tengah bagian Tenggara , Barat Daya dan Utara,
sebagian Kecil Kab. Bangka Induk bagian Selatan, sebagian kecil Kab. Bangka Barat bagian Tenggara,
6
sebagian kecil Kab. Belitung bagian Selatan, sebagian kecil Kab. Belitung Timur bagian Barat Daya.
301 – 400
Sebagian besar Kab. Bangka Tengah bagian Timur, Selatan, Utara dan Barat, sebagian kecil Kab. Bangka Induk bagian Barat Daya, sebagian kecil Kab. Bangka Barat bagian Tenggara, sebagian Kab. Belitung bagian
Tengah, sebagian Kab. Belitung Timur bagian Barat, Tengah dan Selatan.
401 – 500
Sebagian kecil Kab. Bangka Tengah bagian Utara, sebagian kecil Kab. Bangka Induk bagian Tengah dan Timur, sebagian kecil Kab. Bangka Barat bagian Tengah,
Barat dan Timur Laut, sebagian Kab. Belitung bagian Utara, sebagian Kab. Belitung Timur bagian Utara dan
Tenggara.
> 500
Sebagian besar Kab. Bangka Barat, sebagian besar Kab. Bangka Induk, seluruh Kota Pangkalpinang, sebagian kecil
Kab. Belitung bagia Utara, sebagian Kab. Belitung Timur bagian Timur.
B. ANALISIS SIFAT HUJAN BULAN JANUARI 2017
Berdasarkan data curah hujan bulan Januari 2017 yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Kepulauan Bangka Belitung maka analisis sifat hujan bulan Januari 2017 adalah sebagai berikut:
7
Tabel 2. Analisis sifat hujan bulan Januari 2017
SIFAT HUJAN
KABUPATEN / DAERAH
BAWAH NORMAL
Sebagian kecil Kab. Bangka Tengah bagian BaratNORMAL
Sebagian Kab. Bangka Tengah bagian Barat, sebagian kecil Kab. Bangka Induk bagian Barat Daya,
sebagian kecil Kab. Bangka Selatan bagian Barat Laut.
ATAS NORMAL
Seluruh Kab. Bangka Barat, seluruh Kota Pangkalpinang, sebagian besar Kab. Bangka Induk,
sebagian Kab. Bangka Tengah bagian Timur, sebagian besar Kab. Bangka Selatan, seluruh Kab.
Belitung dan Belitung Timur.
C. INFORMASI CURAH HUJAN EKSTRIM HARIAN JANUARI 2017
Tabel 3. Analisis kejadian curah hujan Lebat dan sangat lebat di Bangka Januari 2017
KRITERIA
KABUPATEN / DAERAH
CURAH HUJAN LEBAT
(51 – 100 mm/Hari)
Jebus, Telak, Parit Tiga, Dendang, Simpang Tritip, Mayang, Kundi, Muntok, Kelapa, Tempilang, Pemali,
Pugul, Bakam, Kace, Rukam, Celuak, Stamet PangkalPinang, Penyak, Lubuk, Cambai, Payung,
Rias
CURAH HUJAN SANGAT
LEBAT (> 100 mm/Hari)
Jebus, Telak, Parit Tiga, Dendang, Simpang Tritip, Mayang, Kundi, Muntok, Kelapa, Bukit Ketok,
Sungailiat
Tabel 4. Analisis kejadian curah hujan Lebat dan sangat lebat di Belitung Januari 2017
KRITERIA
KABUPATEN / DAERAH
CURAH HUJAN LEBAT
(51 – 100 mm/Hari)
Stamet Buluh Tumbang, BPP Perawas, Tanjung Binga, Pangkallalang, Membalong, Cerucuk, Air
Saga, Perawas, Sungai Samak, Ibul, Badau, Tungkusan, Bukit Indah, Damar, Kelapa Kampit, Simpang Rengiang, Simpang Pesak, Lalang, Air
Asam, Gantung
CURAH HUJAN SANGAT
8
III. PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL DAN MEI
2017
A.
PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET 2017
1. Prakiraan Curah Hujan Bulan Maret 2017
Berdasarkan hasil perhitungan dan dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka prakiraan curah hujan bulan Maret 2017 Provinsi Kep. Bangka Belitung disajikan sebagai berikut :
Gambar 5. Peta prakiraan curah hujan bulan Maret 2017 Tabel 5. Prakiraan curah hujan bulan Maret 2017
CURAH HUJAN (mm)
KABUPATEN / DAERAH
0 – 20
-
21 – 50
-
51 – 100
-
101 – 150
-
151 – 200
Sebagian kecil Kab. Bangka Tengah bagian Barat Daya dan Tenggara, sebagian besar Kab. Bangka Selatan bagian Tengah, Selatan dan Barat Laut.
9
201 – 300
Sebagian kecil Kab. Bangka Barat bagian Timur, sebagian besar Kab. Bangka Induk, sebagian besar
Kab. Bangka Tengah, sebagian kecil Kab. Bangka Selatan bagian Tengah, seluruh Kab. Belitung dan
Belitung Timur.
301 – 400
Sebagian besar Kab. Bangka Barat, sebagian kecilKab. Bangka Induk bagian Barat.
401 – 500
-
> 500
-
2. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Maret 2017
Berdasarkan hasil perhitungan dan dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka prakiraan curah hujan bulan Maret 2017 Provinsi Kep. Bangka Belitung disajikan sebagai berikut :
Gambar 6. Peta prakiraan curah hujan bulan Maret 2017 Tabel 6. Prakiraan sifat hujan bulan Maret 2017
SIFAT HUJAN
KABUPATEN / DAERAH
BAWAH NORMAL -
NORMAL Seluruh Pulau Bangka dan Belitung
10
B.
PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN APRIL 2017
1. Prakiraan Curah Hujan Bulan April 2017
Berdasarkan hasil perhitungan dan dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka prakiraan curah hujan bulan April 2017 Provinsi Kep. Bangka Belitung disajikan sebagai berikut :
Gambar 7. Peta prakiraan curah hujan bulan April 2017 Tabel 7. Prakiraan curah hujan bulan April 2017
CURAH HUJAN (mm)
KABUPATEN / DAERAH
0 – 20
-21 – 50
-51 – 100
-101 – 150
-151 – 200
Sebagian kecil Kab. Bangka Tengah bagian selatan,sebagian Kab. Bangka Selatan bagian selatan.
201 – 300
Sebagian kecil Kab. Bangka Barat bagian timur, sebagian besar Kab. Bangka Induk bagian utara dan selatan, Pangkalpinang, sebagian besar Kab. Bangka
Tengah bagian utara dan tengah, sebagian Kab. Bangka Selatan bagian utara, seluruh Pulau Belitung
301 – 400
Sebagian besar Kab. Bangka Barat bagian barat dan11
401 – 500
-> 500
-2. Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2017
Berdasarkan hasil perhitungan dan dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka prakiraan curah hujan bulan April 2017 Provinsi Kep. Bangka Belitung disajikan sebagai berikut :
Gambar 8. Peta prakiraan sifat hujan buan April 2017 Tabel 8. Prakiraan sifat hujan bulan April 2017
SIFAT HUJAN
KABUPATEN / DAERAH
BAWAH NORMAL
Sebagian besar Kab. Bangka Induk bagian timur, Pangkalpinang, sebagian besar Kab. Bangka Tengah bagian utara dan tengah, sebagian Kab. Bangka Selatan
bagian tengah
NORMAL
Seluruh Kab. Bangka Barat, sebagian kecil Kab. Bangka Induk bagian barat, sebagian kecil Kab. Bangka Tengah bagian barat dan timur, sebagian Kab. Bangka Selatan
bagian barat dan selatan, seluruh Pulau Belitung
12
C.
PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN MEI 2017
1. Prakiraan Curah Hujan Bulan Mei 2017
Berdasarkan hasil perhitungan dan dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka prakiraan curah hujan bulan Mei 2017 Provinsi Kep. Bangka Belitung disajikan sebagai berikut :
Gambar 9. Peta prakiraan curah hujan bulan Mei 2017 Tabel 9. Prakiraan curah hujan bulan Mei 2017
CURAH HUJAN (mm)
KABUPATEN / DAERAH
0 – 20
-21 – 50
-51 – 100
-101 – 150
-151 – 200
Sebagian besar Kab. Bangka Induk bagian timur, Pangkalpinang, seluruh Kab. Bangka Tengah, seluruh
Kab. Bangka Selatan
201 – 300
Bangka Induk bagian timur, seluruh Pulau Belitung Seluruh Kab. Bangka Barat, sebagian kecil Kab.301 – 400
-401 – 500
-13
2. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Mei 2017
Berdasarkan hasil perhitungan dan dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka prakiraan curah hujan bulan Mei 2017 Provinsi Kep. Bangka Belitung disajikan sebagai berikut :
Gambar 10. Peta sifat curah hujan bulan Mei 2017 Tabel 10. Prakiraan sifat hujan bulan Mei 2017
SIFAT HUJAN
KABUPATEN / DAERAH
BAWAH NORMAL
Sebagian besar Kab. Bangka Induk bagian timur, Pangkalpinang, sebagian Kab. Bangka Tengah bagian
tengah
NORMAL
Seluruh Kab. Bangka Barat, sebagian kecil Kab. Bangka Induk bagian barat, sebagian kecil Kab. Bangka Tengah bagian barat dan timur, seluruh Kab. Bangka Selatan,
seluruh Pulau Belitung
14
IV. INFORMASI JUMLAH HARI HUJAN JANUARI 2017
A. INFORMASI JUMLAH HARI HUJAN DI PROV. KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG
Tabel 11. Informasi jumlah hari hujan bulan Januari 2017
KRITERIA KABUPATEN / DAERAH
> 20 hari
Jebus, Mayang, Kundi, Kelapa, Sungailiat, Pemali, Kace, Celuak, Stamet Pangkalpinang, Lubuk Besar, Stamet Buluh Tumbang, Badau, Kelapa Kampit, Lalang, Gantung,
Dendang Beltim
10 - 20 hari
Telak, Parit Tiga, Dendang, Simpang Teritip, Muntok, Tempilang, Bakam, Rukam, Koba, Penyak, Cambai, Mangkol, Sungai Selan, Air Gegas, Rias, BPP Perawas,
Sijuk, Tanjung Binga, PangkaLalang, Membalong, Cerucuk, Air Saga, Perawas, Sungai Samak, Ibul, Tungkusan, Pegantungan, Damar, Simpang Rengiang,
Simpang Pesak, Air Asam
15
V.
EVALUASI TINGKAT BAHAYA KEBAKARAN
A. Analisis FDRS (Fire Danger Rating System) bulan Januari 2017
Pangkal Pinang
FFMC merupakan suatu indikator mudah-tidaknya serasah (sampah hutan) terbakar dan
bahan bakar lainnya yang diintegrasikan/dihubungkan dengan pengaruh cuaca pada beberapa hari sebelumnya. Kode ini dipengaruhi oleh 4 unsur cuaca, yaitu : curah hujan, suhu, kelembaban relatif dan kecepatan angin.
Dari grafik indeks FFMC di Stasiun Meteorologi PangkalPinang dari tanggal 1 sampai dengan 31 Januari 2017 dapat dilihat bahwa persentase kejadian indeks FFMC (Indeks bahan bakar halus) pada Level Rendah 16%, level Sedang 51%, pada level Tinggi tercatat 29 %, dan pada level ekstrim tercatat 3 %.
DC merupakan peringkat rata-rata kadar air dari bahan organik di bawah permukaan.
Kode ini merupakan suatu indikator yang sangat berguna dalam penggunaan bahan bakar di hutan pada musim kering, termasuk jumlah kejadian asap pada lapisan bawah dan merupakan indikator terjadinya kabut asap.
Kode ini dipengaruhi oleh 2 unsur cuaca, yaitu : Curah Hujan dan Suhu.
Dari grafik indeks kekeringan (DC) di Stasiun Meteorologi PangkalPinang dapat dilihat bahwa kejadian indeks DCdari tanggal 1 sampai dengan 31 Januari 2017 tercatat 100% pada level Rendah.
FWI merupakan angka peringkat intensitas kebakaran, yang dapat digunakan sebagai
angka indeks secara umum dari sistem peringkat bahaya kebakaran.
Dari grafik indeks cuaca kebakaran (FWI) di Stasiun Meteorologi PangkalPinang dari tanggal 1 sampai dengan 31 Januari 2017 dapat dilihat bahwa persentase kejadian indeks cuaca kebakaran FWI pada level Rendah sebesar 93 %, dan pada level Sedang sebesar 6 %.
16
17
VI. PETA MONITORING HARI TANPA HUJAN
BERTURUT-TURUT (UPDATE 10 FEBRUARI 2017)
Berikut adalah monitoring hari tanpa hujan berturut – turut, hasil pantauan data pos hujan di
wilayah Bangka Belitung :
18
19
VII. INFORMASI TINGKAT KEKERINGAN DENGAN
METODE SPI
A. MONITORING TINGKAT KEKERINGAN BULAN JANUARI 2017
Analisis tingkat kekeringan dan kebasahan periode tiga bulanan (November - Januari 2017) menggunakan indeks SPI disajikan dalam Gambar 13. Detail analisis tiap wilayah propinsi dapat dilihat pada tabel 13 dan 14 yang menunjukkan daerah kabupaten dan kota. Hasil analisis didasarkan pada pengamatan curah hujan periode November - Januari 2017 di seluruh wilayah Kep. Bangka Belitung.
Gambar 13. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 Bulanan Provinsi Kep. Bangka Belitung November - Januari 2017
Tabel 13. Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI
DAERAH
TINGKAT KEKERINGAN SANGAT
KERING KERING AGAK KERING NORMAL
KAB. BANGKA BARAT - - - Seluruh Kec. Di Kabupaten Bangka Barat KAB. BANGKA INDUK DAN KOTA PANGKALPINAN G - - -
Hampir seluruh Kec. Di Kabupaten Bangka
Induk Kecuali Kec. Sungai Liat, Merawang
20 dan Kota Pangkalpinang KAB. BANGKA TENGAH - - Sebagian kecil Kec. Sungaiselan dan Koba
Hampir Seluruh Kec. Di Kabupaten Bangka Tengah kecuali Kec. Sungai Selan, Koba, Namang, Pangkalan Baru dan Simpangkatis
KAB. BANGKA SELATAN - - Sebagian Kecil Kec. Simpang Rimba dan Sebagian Besar Kec. Payung
Hampir Seluruh Kec. Di Kabupaten Bangka Selatan kecuali Kec.
Simpangrimba, Payung, Toboali dan
Tukaksadai
KAB. BELITUNG - - -
Hampir seluruh Kec. Di Kabupaten Belitung
kecuali Kec. Membalong, Badau
dan Selat Nasik KAB. BELITUNG
TIMUR - - -
Seluruh Kec. Di Kabupaten Belitung
Timur
Tabel 14. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI
DAERAH
TINGKAT KEBASAHAN
AGAK BASAH BASAH SANGAT
BASAH
KAB. BANGKA BARAT - - -
KAB. BANGKA INDUK DAN KOTA
PANGKALPINANG
Sebagian Kec Sungailiat, Sebagian Besar Kec. Merawang, Seluruh Kota Pangkalpinang, Sebagian Kecil Kec. Pemali dan Mendo
Barat
- -
KAB. BANGKA TENGAH
Seluruh Kec. Pangkalan Baru, Sebagian Kecil Kec. Simpangkatis dan Namang
- -
KAB. BANGKA SELATAN
Sebagian Besar Kec. Toboali
21 KAB. BELITUNG
Kec. Selat Nasik, Sebagian Besar Kec. Membalong dan Sebagian Kecil Kec. Badau
- -
KAB. BELITUNG
TIMUR - - -
B.
PRAKIRAAN TINGKAT KEKERINGAN BULAN MARET 2017
Prakiraan SPI 3 Bulanan periode Januari 2017 – Maret 2017 menggunakan data prakiraan curah hujan bulan Januari dan Maret 2017 disajikan dalam Gambar 14. Wilayah propinsi yang diprakirakan akan mengalami kondisi kering dapat dilihat pada tabel 15.
Gambar 14. Prakiraan indeks presipitasi terstandarisasi (SPI) 3 bulanan Januari 2017 – Maret 2017 Tabel 15. Prakiraan Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI 3 Bulanan Januari 2017 - Maret 2017 DAERAH TINGKAT KEKERINGAN SANGAT KERING KERING AGAK KERING NORMAL KAB. BANGKA BARAT - - - Seluruh Kecamatan di wilayah Kab. Bangka Barat
22 KAB. BANGKA
INDUK DAN KOTA PANGKALPINANG
- - -
Seluruh kecamatan di
wilayah Kab. Bangka Induk dan
Kota Pangkalpinang KAB. BANGKA TENGAH - - Sebagian Kec Simpangkatis dan Namang, Sebagian Kecil Kec. Sungaiselan dan Koba Hampir Seluruh Kecamatan di wilayah Kab. Bangka Tengah Kecuali Kec. Namang, Simpangkatis, Koba dan Sungaiselan KAB. BANGKA SELATAN - - - Hampir Seluruh Kecamatan di wilayah Kab. Bangka Selatan kecuali Kec. Toboali dan Tukaksadai KAB. BELITUNG - - -
Seluruh Kec. Sijuk dan Tanjung Pandan, Sebagian Besar Badau, Sebagian Kecil Membalong KAB. BELITUNG TIMUR - - - Sebagian Kecil Kec. Kelapa Kampit dan Simpang Renggiang
Tabel 16. PrakiraanTingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI 3 Bulanan Januari 2017 - Maret 2017
DAERAH
TINGKAT KEBASAHAN
AGAK BASAH BASAH SANGAT BASAH
KAB. BANGKA BARAT - KAB. BANGKA
BARAT
-KAB. BANGKA INDUK DAN KOTA
PANGKALPINANG
-
KAB. BANGKA INDUK DAN KOTA PANGKALPINANG
23 KAB. BANGKA TENGAH - KAB. BANGKA TENGAH - KAB. BANGKA SELATAN - KAB. BANGKA SELATAN - KAB. BELITUNG
Seluruh Kec. Selat Nasik, Sebagian
Besar Kec. Membalong, Sebagian Kecil Kec.
Badau
KAB. BELITUNG
Seluruh Kec. Selat Nasik, Sebagian Besar Kec. Membalong, Sebagian Kecil Kec. Badau KAB. BELITUNG TIMUR
Hampir Seluruh Kec. di wilayah Kab. Belitung Timur kecuali
Kec. Kelapa Kampit dan Simpang Renggiang KAB. BELITUNG TIMUR Hampir Seluruh Kec. di wilayah Kab. Belitung Timur kecuali Kec. Kelapa
Kampit dan Simpang Renggiang
24
VIII. PENGAMATAN ARAH DAN KECEPATAN ANGIN DI
KOTA PANGKALPINANG BULAN JANUARI 2017
A. ARAH DAN KECEPATAN ANGIN RATA-RATA
1.
METODE WIND ROSE
2.
DISTRIBUSI FREKUENSI KECEPATAN ANGIN
WRPLOT View - Lakes Environmental Software
NO. PROYEK :
01.2017
TANGGAL :
15/02/2017
UNIT PELAKSANA TEKNIS :
STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG INSTANSI : BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA KETERANGAN :
<> Arah angin dalam derajat.
<> Nol (0) derajat sebagai arah utara.
<> Arah menerangkan arah datangnya angin (dari).
<> 1 Knots = 1,85 Km/jam
PLOT MAWAR ANGIN:
PENGAMATAN SEBARAN ARAH DAN KECEPATAN ANGIN BULAN JANUARI 2017 STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG
NORTH SOUTH WEST EAST 7% 14% 21% 28% 35% PERIODE DATA : Start Date: 01/01/2017 - 00:00 End Date: 31/01/2017 - 23:00 WIND SPEED (Knots) >= 22 17 - 21 11 - 17 7 - 11 4 - 7 1 - 4 Calms: 16,67%
RATA2 KEC. ANGIN:
3,33 Knots ANGIN CALM: 16,67% JML. PENGAMATAN : 744 hrs. GAMBAR : Wind Speed Direction (blowing from)
16,7 57,7 13,3 11,0 1,1 0,3 0,0 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 %
Frekuensi Sebaran Angin Bulan Januari 2017
Di Stasiun Meteorologi Klas I Depati Amir Pangkalpinang
Wind Class (Knots)
25
Angin memiliki dua parameter pengukuran, yaitu arah angin dan kecepatan angin. Arah angin merupakan arah dari mana datangnya angin. Standar penentuan arah angin adalah dengan menggunakan suatu derajat melingkar sampai 3600 . Titik 00 digunakan
sebagai titik utara, yang biasanya disebut sebagai “titik utara sebenarnya” (True North). Bertambahnya nilai derajat menuju ke 3600 (titik kembali ke 00) berarti berubahnya arah
mengikuti jarum jam. Dengan demikian akan didapatkan 00 dan 3600 sebagai titik utara, 900
sebagai titik timur, 1800 sebagai titik selatan, dan 2700 sebagai titik barat. Arah angin dibagi
menjadi 8 arah mata angin, yaitu: Utara, Timur Laut, Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, dan Barat Laut.
Sedangkan standar kecepatan angin secara internasional yang digunakan dalam meteorologi adalah dalam satuan knots. Sebagai perbandingan, 1 Knots memiliki nilai sebesar 1.86 km/jam. Untuk membedakan tingkat kecepatannya, maka kecepatan angin umumnya diklasifikasikan ke dalam 7 kelas, yaitu: calm (0 knot), 1-4 knots, 4-7 knots, 7-11knots, 11-17 knots, 17-22knots, dan diatas 22 knots.
Model mawar angin dapat menggambarkan frekuensi arah dan kecepatan angin. Model ini lebih mirip diagram, akan tetapi berbentuk lingkaran. Gambar jari – jari melambangkan arah angin berasal. Sedangkan panjang jari – jarinya melambangkan jumlah frekuensi angin. Warna dari jari – jari windrose dapat menggambarkan interval kecepatan angin.
Adapun hasil dari pengolahan data angin pada bulan Januari 2017 di Stasiun Meteorologi Klas I Depati Amir Pangkalpinang dapat disimpulkan sebagai berikut:
Arah angin didominasi angin dari Barat sekitar 33,5 %; diikuti dari arah Barat Laut sekitar 18 %, dan Barat Daya sekitar 14,5 %. Arah angin terbanyak berikutnya adalah Utara sekitar 8 %, Selatan sekitar 4,5 %, Timur Laut 2,5 %, dan Timur sekitar 2. Arah angin 0 derajat (Angin Tenang) sekitar 17 %.
Dilihat dari kecepatan anginnya, frekuensi terbanyak adalah angin dengan kecepatan 1 – 4 knots dengan prosentase mencapai 57,7 % diikuti angin calm (teduh / tenang) dengan prosentase mencapai 16,7 %. Kecepatan angin terbanyak ketiga pada interval kecepatan 4 – 7 knots sebesar 13,3 %. Kecepatan angin terbanyak keempat dengan interval 7-11 knots sebesar 11 %, terbanyak kelima pada interval 11 – 17 knots sebesar 1,1 %, dan terbanyak terakhir pada interval 17 – 21 knots sebesar 0,3 % .
26
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2017
Curah Hujan CH ANALISIS
Rata - Rata JANUARI 2017 SIFAT HUJAN
Bulanan (mm) 85% 115% (mm) JANUARI 2017
I Kab. Bangka Barat
1 Mentok 374 318 430 577 AN
2 Mayang 370 315 426 768 AN
3 Kelapa 311 264 358 610 AN
II Kab. Bangka Induk
1 Sungai Liat 352 299 405 424 AN
III Kota Pangkalpinang
1 Stasiun Meteorologi 305 259 351 405 AN
IV Kab. Bangka Tengah
1 Sungaiselan 284 241 327 207 BN
V Kab. Bangka Selatan
1 Rias 185 157 213 277 AN VI Kab. Belitung 1 Stasiun Meteorologi 282 240 324 441 N No Stasiun RATA - RATA JANUARI (mm)
LAMPIRAN 2. DATA INDEKS SPI 3 BULNAN (NOVEMBER – JANUARI 2017) DI
KEP. BANGKA BELITUNG
NO KABUPATEN POS HUJAN INDEKS SPI
1 Telak -0,69 2 Bukit Ketok -0,34 3 Mayang -0,16 4 Kelapa -0,11 5 Bakam -0,12 6 Pemali 1,8 7 Rukam -0,73
8 KOTA PANGKALPINANG Stamet Pangkalpinang 0,96
9 Sungai Selan -0,57 10 Celuak -0,3 11 Payung -1 12 Air Gegas -0,56 13 Lubuk -0,13 14 Rias 0,14 15 Tanjung Pandan -0,55 16 Air Asam -0,63 17 Simpang Renggiang -0,077 18 Membalong 1,4 BANGKA BARAT BELITUNG TIMUR BELITUNG BANGKA SELATAN BANGKA TENGAH BANGKA INDUK