• Tidak ada hasil yang ditemukan

Refrat Fraktur Antebrachii -Jj Ind (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Refrat Fraktur Antebrachii -Jj Ind (1)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Fraktur atau patah tulang adalah terputus atau hilangnya kontinuitas dari Fraktur atau patah tulang adalah terputus atau hilangnya kontinuitas dari struktur tulang “epiphtseal plate” serta “cartilage” (tulang rawan sendi). Trauma struktur tulang “epiphtseal plate” serta “cartilage” (tulang rawan sendi). Trauma yang menyebabkan tulang patah dapat berupa tr

yang menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma langsung, misalnya benturanauma langsung, misalnya benturan pada lengan bawah yang menyebabkan patah tulang radius dan ulna, dan dapat pada lengan bawah yang menyebabkan patah tulang radius dan ulna, dan dapat berupa trauma tidak langsung, misalnya jatuh bertumpu pada tangan yang berupa trauma tidak langsung, misalnya jatuh bertumpu pada tangan yang menyebab

menyebabkan tulang klavikula atau radius distal kan tulang klavikula atau radius distal patah. Akibat trauma pada tulangpatah. Akibat trauma pada tulang bergantung pada jenis trauma, kekuatan dan

bergantung pada jenis trauma, kekuatan dan arahnya.arahnya. (1)(1)

Trauma tajam yang langsung atau trauma tumpul yang kuat dapat Trauma tajam yang langsung atau trauma tumpul yang kuat dapat menyebabkan tulang patah dengan luka terbuka sampai ke tulang, yang disebut menyebabkan tulang patah dengan luka terbuka sampai ke tulang, yang disebut patah tulang terbuka. Patah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat patah tulang terbuka. Patah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat menyebabkan patah tulang disertai luksasi sendi yang disebut fraktur dislokasi. menyebabkan patah tulang disertai luksasi sendi yang disebut fraktur dislokasi. Fraktur pada kedua batang tulang lengan bawah amat sering terjadi dalam Fraktur pada kedua batang tulang lengan bawah amat sering terjadi dalam kecelakaan lalu lintas. Daya pemuntir (biasanya jatuh pada tangan) menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Daya pemuntir (biasanya jatuh pada tangan) menimbulkan fraktur spiral

fraktur spiral dengan dengan kedua tulang kedua tulang patah patah pada tingkapada tingkat yang t yang berbeda. Pukulanberbeda. Pukulan langsung atau daya tekukan menyebabkan fraktur melintang kedua tulang pada langsung atau daya tekukan menyebabkan fraktur melintang kedua tulang pada tingkat yang sama. Deformitas rotasi tambahan dapat ditimbulkan oleh tarikan tingkat yang sama. Deformitas rotasi tambahan dapat ditimbulkan oleh tarikan otot-otot yang melekat pada radius. Perdarahan dan pembengkakan kompartemen otot-otot yang melekat pada radius. Perdarahan dan pembengkakan kompartemen otot pada lengan bawah d

(2)

BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN 2.1 Definisi 2.1 Definisi

Fraktur atau patah tulang adalah terputus atau hilangnya kontinuitas dari Fraktur atau patah tulang adalah terputus atau hilangnya kontinuitas dari struktur tulang “epiphiseal plate” serta “cartilage” (tulang rawan sendi).

struktur tulang “epiphiseal plate” serta “cartilage” (tulang rawan sendi).(1)(1) 2.2 Anatomi

2.2 Anatomi

Kedua tulang lengan bawah dihubungkan oleh sendi radioulnar yang Kedua tulang lengan bawah dihubungkan oleh sendi radioulnar yang diperkuat oleh ligamentum anulare yang melingkari kapitulum radius dan di distal diperkuat oleh ligamentum anulare yang melingkari kapitulum radius dan di distal oleh sendi radioulnar yang diperkuat oleh ligamen radioulnar yang mengandung oleh sendi radioulnar yang diperkuat oleh ligamen radioulnar yang mengandung fibrokartilago triangularis. Membrana interosea memperkuat hubungan ini fibrokartilago triangularis. Membrana interosea memperkuat hubungan ini sehingga radius dan ulna merupakan satu kesatuan yang kuat. Oleh karena itu, sehingga radius dan ulna merupakan satu kesatuan yang kuat. Oleh karena itu, patah yang hanya mengenai satu tulang agak jarang terjadi atau bila patahnya patah yang hanya mengenai satu tulang agak jarang terjadi atau bila patahnya hanya mengena

hanya mengenai satu tulang, hampir i satu tulang, hampir selalu disertai dislokasi sendi radioulnar yangselalu disertai dislokasi sendi radioulnar yang dekat dengan patah tersebut. Selain itu, radius dan ulna dihubungkan oleh otot dekat dengan patah tersebut. Selain itu, radius dan ulna dihubungkan oleh otot antar tulang, yaitu m. supinator, m.pronator teres, m.pronator kuadratus yang antar tulang, yaitu m. supinator, m.pronator teres, m.pronator kuadratus yang membuat gerakan pronasi-supinasi. Ketiga otot itu bersama dengan otot lain yang membuat gerakan pronasi-supinasi. Ketiga otot itu bersama dengan otot lain yang berinsersi pada radius dan ulna menyebabkan patah tulang lengan bawah disertai berinsersi pada radius dan ulna menyebabkan patah tulang lengan bawah disertai dislokasi angulasi dan rotasi, t

dislokasi angulasi dan rotasi, terutama pada radius.erutama pada radius. (1)(1)

Radius bagian distal bersendi dengan tulang karpus, yaitu tulang lunatum Radius bagian distal bersendi dengan tulang karpus, yaitu tulang lunatum dan navikulare ke arah distal, dan dengan tulang ulna bagian distal ke arah medial. dan navikulare ke arah distal, dan dengan tulang ulna bagian distal ke arah medial. Bagian distal sendi radiokarpal diperkuat dengan simpai di sebelah volar dan Bagian distal sendi radiokarpal diperkuat dengan simpai di sebelah volar dan dorsal, dan ligamen radiokarpal kolateral ulnar dan radial. Antara radius dan ulna dorsal, dan ligamen radiokarpal kolateral ulnar dan radial. Antara radius dan ulna selain terdapat ligamen dan simpai yang memperkuat hubungan tersebut, terdapat selain terdapat ligamen dan simpai yang memperkuat hubungan tersebut, terdapat pula diskus artikularis, yang melekat dengan semacam meniskus yang berbentuk  pula diskus artikularis, yang melekat dengan semacam meniskus yang berbentuk  segitiga, yang melekat pada ligamen kolateral ulnar.

segitiga, yang melekat pada ligamen kolateral ulnar.

Ligamen kolateral ulnar bersama dengan meniskus homolognya dan Ligamen kolateral ulnar bersama dengan meniskus homolognya dan diskus artikularis bersama ligamen radioulnar dorsal dan volar. yang kesemuanya diskus artikularis bersama ligamen radioulnar dorsal dan volar. yang kesemuanya menghubungkan radius dengan ulna, disebut kompleks rawan fibroid triangularis menghubungkan radius dengan ulna, disebut kompleks rawan fibroid triangularis (TFCC =

(TFCC = triangularjibro cartilage complex).triangularjibro cartilage complex). Gerakan sendi radiokarpal adalahGerakan sendi radiokarpal adalah fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta gerakan deviasi radial dan ulnar. fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta gerakan deviasi radial dan ulnar.

(3)

Gerakan fleksi dan ekstensi dapat mencapai 90º oleh karena adanya dua sendi Gerakan fleksi dan ekstensi dapat mencapai 90º oleh karena adanya dua sendi yang bergerak yaitu sendi radiolunatum dan sendi lunatum-kapitatum dan sendi yang bergerak yaitu sendi radiolunatum dan sendi lunatum-kapitatum dan sendi lain di korpus. Gerakan pada sendi radioulnar distal

lain di korpus. Gerakan pada sendi radioulnar distal adalah gerak rotasi.adalah gerak rotasi. (1)(1) 2.3

2.3 Patofisiologi Patofisiologi dan dan diagnosisdiagnosis..

Trauma yang menyebabkan fraktur di daerah

Trauma yang menyebabkan fraktur di daerah pergelangan tangan biasanyapergelangan tangan biasanya merupakan trauma langsung, yaitu jatuh pada permukaan tangan sebelah volar merupakan trauma langsung, yaitu jatuh pada permukaan tangan sebelah volar atau dorsal. Jatuh pada permukaan tangan sebelah volar menyebabkan dislokasi atau dorsal. Jatuh pada permukaan tangan sebelah volar menyebabkan dislokasi fragmen fraktur sebelah distal ke arah dorsal. Dislokasi ini menyebabkan bentuk  fragmen fraktur sebelah distal ke arah dorsal. Dislokasi ini menyebabkan bentuk  lengan bawah dan tangan bila dilihat dari samping menyerupai garpu, seperti yang lengan bawah dan tangan bila dilihat dari samping menyerupai garpu, seperti yang terjadi pada fraktur Colles*. Sebaliknya, jatuh pada permukaan tangan sebelah terjadi pada fraktur Colles*. Sebaliknya, jatuh pada permukaan tangan sebelah dorsal menyebabkan dislokasi fragmen distal ke arah volar seperti yang terjadi dorsal menyebabkan dislokasi fragmen distal ke arah volar seperti yang terjadi pada fraktur Smith*. Pada keduanya masih terdapat komponen gaya ke arah pada fraktur Smith*. Pada keduanya masih terdapat komponen gaya ke arah deviasi radial dan deviasi ulna yang dapat menyebabkan patahnya tulang karpus. deviasi radial dan deviasi ulna yang dapat menyebabkan patahnya tulang karpus. Jatuh pada permukaan tangan bagian volar dengan tangan dalam posisi deviasi Jatuh pada permukaan tangan bagian volar dengan tangan dalam posisi deviasi radial dapat menyebabkan fraktur pada tulang navikulare (os skafoid) sedangkan radial dapat menyebabkan fraktur pada tulang navikulare (os skafoid) sedangkan Jatuh dengan tangan dorsofleksi maksimal dapat menyebabkan dislokasi tulang Jatuh dengan tangan dorsofleksi maksimal dapat menyebabkan dislokasi tulang lunatum.

lunatum. (1)(1)

Diagnosis fraktur dengan fragmen terdislokasi tidak menimbulkan Diagnosis fraktur dengan fragmen terdislokasi tidak menimbulkan kesulitan. Secara klinis, dengan mudah dapat dibuat

kesulitan. Secara klinis, dengan mudah dapat dibuat diagnosis patah tulang Collesdiagnosis patah tulang Colles atau fraktur Smith. Bila fraktur terjadi tanpa dislokasi fragmen patahannya, atau fraktur Smith. Bila fraktur terjadi tanpa dislokasi fragmen patahannya, diagnosis klinis dibuat berdasarkan tanda klinis patah tulang. Hal yang mungkin diagnosis klinis dibuat berdasarkan tanda klinis patah tulang. Hal yang mungkin terlewat dalam diagnosis adalah adanya fraktur tulang navikulare atau adanya terlewat dalam diagnosis adalah adanya fraktur tulang navikulare atau adanya dislokasi tulang lunatum. Secara klinis pada fraktur navikulare didapati nyeri dislokasi tulang lunatum. Secara klinis pada fraktur navikulare didapati nyeri tekan pada tabatier anatomik. Diagnosis kedua kelainan ini ditegakkan dengan tekan pada tabatier anatomik. Diagnosis kedua kelainan ini ditegakkan dengan foto Rontgen. Pada foto antero-posterior biasa sering tidak terlihat adanya fraktur foto Rontgen. Pada foto antero-posterior biasa sering tidak terlihat adanya fraktur navikulare. Untuk ini perlu foto dengan proyeksi oblik 45° dan 135° atau foto navikulare. Untuk ini perlu foto dengan proyeksi oblik 45° dan 135° atau foto diulang setelah satu minggu karena mungkin retak tidak kelihatan pada cedera diulang setelah satu minggu karena mungkin retak tidak kelihatan pada cedera baru.

baru. (1)(1)

Pemeriksaan radiologik juga diperlukan untuk mengetahui derajat Pemeriksaan radiologik juga diperlukan untuk mengetahui derajat remuknya fraktur kominutif dan mengetahui letak persis patahannya. Fraktur remuknya fraktur kominutif dan mengetahui letak persis patahannya. Fraktur radius distal intraartikuler, dengan patahan distal radius terdislokasi ke arah volar radius distal intraartikuler, dengan patahan distal radius terdislokasi ke arah volar

(4)

disebut fraktur Barton volar, sedangkan bila patahan distal pindah ke arah dorsal, disebut fraktur Barton volar, sedangkan bila patahan distal pindah ke arah dorsal, disebut fraktur Barton dorsal.

disebut fraktur Barton dorsal. (1)(1) 2.4

2.4 Klasifikasi Klasifikasi Fraktur Fraktur AntebrachiiAntebrachii

Menurut Arif Mansjoer (2000: 351) ada 4 klasifikasi fraktur antebrachii Menurut Arif Mansjoer (2000: 351) ada 4 klasifikasi fraktur antebrachii antara lain:

antara lain: 1.

1. Fraktur CollesFraktur Colles

Deformitas pada fraktur ini berbentuk seperti sendok makan (dinner fork  Deformitas pada fraktur ini berbentuk seperti sendok makan (dinner fork  deformity). Pasien terjatuh dalam keadaan tangan terbuka dan pronasi, deformity). Pasien terjatuh dalam keadaan tangan terbuka dan pronasi, tubuh beserta lengan berputar ke dalam (endorotasi). Tangan terbuka tubuh beserta lengan berputar ke dalam (endorotasi). Tangan terbuka terfiksasi di tanah berputar keluar (eksorotasi supinasi).

terfiksasi di tanah berputar keluar (eksorotasi supinasi). 2.

2. Fraktur Smith.Fraktur Smith.

Fraktur dislokasi ke arah anterior (volar), karena itu sering disebut reverse Fraktur dislokasi ke arah anterior (volar), karena itu sering disebut reverse colles fracture. Fraktur ini biasa terjadi pada orang muda. Pasien jatuh colles fracture. Fraktur ini biasa terjadi pada orang muda. Pasien jatuh dengan tangan menahan badan sedang posisi tangan dalam keadaan volar dengan tangan menahan badan sedang posisi tangan dalam keadaan volar fleksi pada pergelangan tangan dan pronasi.

fleksi pada pergelangan tangan dan pronasi. 3.

3. Fraktur Galeazzi.Fraktur Galeazzi.

Fraktur radius distal disertai dislokasi sendi radius radius ulna distal. Saat Fraktur radius distal disertai dislokasi sendi radius radius ulna distal. Saat pasien jatuh dengan tangan terbuka yang menahan badan, terjadi pula pasien jatuh dengan tangan terbuka yang menahan badan, terjadi pula rotasi lengan bawah dalam posisi pronasi waktu menahan berat badan rotasi lengan bawah dalam posisi pronasi waktu menahan berat badan yang memberi gaya supinasi.

yang memberi gaya supinasi. 4.

4. Fraktur Montegia.Fraktur Montegia.

Fraktur sepertiga proksimal ulna disertai dislokasi sendi radius ulna Fraktur sepertiga proksimal ulna disertai dislokasi sendi radius ulna proksimal.

proksimal.(6)(6) 2.5

2.5 Fraktur Fraktur Antebrachii Antebrachii Secara Secara UmumUmum 2.5.1 Fra

2.5.1 Fraktur pada ktur pada kepala dan kepala dan leher radleher radius.ius.

Fraktur ini terjadi karena terjatuh dalam posisi out stretched. Fraktur ini terjadi karena terjatuh dalam posisi out stretched. Klasifikasi :

Klasifikasi : 1.

1. Tipe 1 : terbelah vertikalTipe 1 : terbelah vertikal 2.

2. Tipe 2 : terbelah miringTipe 2 : terbelah miring 3.

3. Tipe 3 : terbelahTipe 3 : terbelah 4.

(5)

Pengobatan Pengobatan

1.

1. Tipe 1 & 2 : iTipe 1 & 2 : istirahatkan sendi siku dengan mitelastirahatkan sendi siku dengan mitela 2.

2. Tipe 3 & 4 : eksisiTipe 3 & 4 : eksisi

Komplikasi : Komplikasi :

1.

1. Kekakuan sendiKekakuan sendi 2.

2. OsteoarthritisOsteoarthritis

2.5.2 Fraktur prosesus koronoid 2.5.2 Fraktur prosesus koronoid

Biasanya terjadi bersama dengan dislokasi sendi siku.Pasien Biasanya terjadi bersama dengan dislokasi sendi siku.Pasien biasanya mempunyai riwayat jatuh dengan posisi tangan outstretched dan biasanya mempunyai riwayat jatuh dengan posisi tangan outstretched dan mengalami deformitas dari elbow. Fraktur koronoid pada anak 

mengalami deformitas dari elbow. Fraktur koronoid pada anak  –  –  anak anak  sering berhubungan dengan dislokasi elbow, fraktur olecranon, fraktur sering berhubungan dengan dislokasi elbow, fraktur olecranon, fraktur epicondylus medial, atau fraktur condylus lat

epicondylus medial, atau fraktur condylus lateral.eral.

Penanganan : Penanganan :

1.

1. Bila fragmen besar difiksasiBila fragmen besar difiksasi 2.

2. Bila fragmen kecil dan tidak mengganggu pergerakan, tidak diperlukanBila fragmen kecil dan tidak mengganggu pergerakan, tidak diperlukan tindakan.

(6)

2.5.3 Fraktur prosesus olekranon 2.5.3 Fraktur prosesus olekranon

Etiologi

Etiologi : Trauma : Trauma langsung langsung sendi sikusendi siku

Klasifikasi : Klasifikasi :

Tipe 1 :

Tipe 1 : keretakan olekranon tanpa adanya pemisahakeretakan olekranon tanpa adanya pemisahann

Tipe 2 :

Tipe 2 : keretakan disertai pemisahankeretakan disertai pemisahan

Tipe 3 : fraktur komunitif tidak stabil Tipe 3 : fraktur komunitif tidak stabil

Gejala klinis :

Gejala klinis : bengkak, nyeri tekan pada sikubengkak, nyeri tekan pada siku

Px Radiologi : untuk

Px Radiologi : untuk mengetahui tipe frakturmengetahui tipe fraktur

Pengobatan Pengobatan

Tipe 1 : konservatif  Tipe 1 : konservatif 

Tipe 2 :

(7)

bandwiting bandwiting

Tipe 3 :

Tipe 3 : eksisi fragmen dan melekatkan kembali trisep pada olekranoneksisi fragmen dan melekatkan kembali trisep pada olekranon

Komplikasi : Komplikasi : 1. 1. NonunionNonunion 2. 2. OsteoarthritisOsteoarthritis   PemeriksaanPemeriksaan

Pada pemeriksaan fisik didapati tanda fraktur, Pemeriksa harus Pada pemeriksaan fisik didapati tanda fraktur, Pemeriksa harus memperhitungkan kemungkinan adanya gangguan syaraf atau kerusakan memperhitungkan kemungkinan adanya gangguan syaraf atau kerusakan pembuluh darah. Pada pemeriksaan radiologis yang perlu diperhatikan pembuluh darah. Pada pemeriksaan radiologis yang perlu diperhatikan adalah adanya luksasl sendi radioulnar proksimal atau distal yang lebih adalah adanya luksasl sendi radioulnar proksimal atau distal yang lebih dicurigai apabila ditemukan fraktur hanya pada salah satu tulang disertai dicurigai apabila ditemukan fraktur hanya pada salah satu tulang disertai dislokasi.

dislokasi.(1)(1)

 Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang

Menurut Doegoes,dkk (1999) pemeriksaan penunjang pada kasus fraktur Menurut Doegoes,dkk (1999) pemeriksaan penunjang pada kasus fraktur :: 1.

1. Scan tulang, tomogram, magnetic resonance imaging (MRI)Scan tulang, tomogram, magnetic resonance imaging (MRI) memperlihatkan fraktur, juga dapat digunakan untuk  memperlihatkan fraktur, juga dapat digunakan untuk  mengidentifikasika

mengidentifikasikan n kerusakan jaringan lunak.kerusakan jaringan lunak. 2.

2. Arteriogram, dilakukan bila dicurigai Arteriogram, dilakukan bila dicurigai adanya kerusakan vaskuleradanya kerusakan vaskuler 3.

3. Profil koagulasiProfil koagulasi 4.

4. Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah, tranafusi multiple atauPerubahan dapat terjadi pada kehilangan darah, tranafusi multiple atau cairan hati.

cairan hati.(6)(6)

 PenangananPenanganan

Pada fraktur yang tidak berubah posisinya dilakukan pemasangan gips di Pada fraktur yang tidak berubah posisinya dilakukan pemasangan gips di atas siku. Pada fraktur yang posisinya berubah harus dilakukan reposisi atas siku. Pada fraktur yang posisinya berubah harus dilakukan reposisi tertutup untuk kemudian dipasang gips di atas siku. Untuk fraktur radius tertutup untuk kemudian dipasang gips di atas siku. Untuk fraktur radius ulnar proksimal, lengan bawah diimobilisasi dalam gips pada posisi ulnar proksimal, lengan bawah diimobilisasi dalam gips pada posisi supinasi. Posisi ini dimaksudkan untuk mengatasi rotasi radius dan supinasi. Posisi ini dimaksudkan untuk mengatasi rotasi radius dan mengendurkan otot supinator. Fraktur bagian distal umumnya mengendurkan otot supinator. Fraktur bagian distal umumnya

(8)

diimobilisasi dalam posisi pronasi dan patah tulang bagian tengah dalam diimobilisasi dalam posisi pronasi dan patah tulang bagian tengah dalam posisi netral. Akan tetapi, pada umumnya fraktur kedua tulang radius dan posisi netral. Akan tetapi, pada umumnya fraktur kedua tulang radius dan ulna sulit untuk dilakukan reposisi tertutup dengan baik sehingga ulna sulit untuk dilakukan reposisi tertutup dengan baik sehingga diperlukan operasi reposisi terbuka dan fiksasi interna. Reposisi terbuka diperlukan operasi reposisi terbuka dan fiksasi interna. Reposisi terbuka  juga

 juga lebih lebih sering sering diperlukan diperlukan pada pada patah patah tulang tulang yang yang disertai disertai dislokasidislokasi sendi.

sendi.(1)(1)

 PenyulitPenyulit

Lesi saraf jarang terjadi pada fraktur tertutup. Apabila terjadi, bisa Lesi saraf jarang terjadi pada fraktur tertutup. Apabila terjadi, bisa mengenai saraf radialis, ulnaris

mengenai saraf radialis, ulnaris maupun medianus atau cabangnya. Cederamaupun medianus atau cabangnya. Cedera saraf radialis ditemukan pada fraktur Monteggia. sedangkan cedera saraf  saraf radialis ditemukan pada fraktur Monteggia. sedangkan cedera saraf  medianus sering terjadi pada fraktur radius distal.

medianus sering terjadi pada fraktur radius distal. (1)(1) Karena di lenganKarena di lengan bawah terdapat banyak pembuluh darah kolateral, kerusakan pembuluh bawah terdapat banyak pembuluh darah kolateral, kerusakan pembuluh darah jarang berakibat berat

darah jarang berakibat berat terhadap lengan bawah.terhadap lengan bawah.

Penyulit yang segera tampak berupa sindrom kompartemen juga relatif  Penyulit yang segera tampak berupa sindrom kompartemen juga relatif   jarang.

 jarang. Apabila Apabila terdapat terdapat sindrom sindrom ini, ini, biasanya biasanya sulit sulit didiagnosis didiagnosis atauatau terlambat karena denyut nadi sering masih teraba. Pengobatannya adalah terlambat karena denyut nadi sering masih teraba. Pengobatannya adalah fasiotomi yang cukup luas. Pada pembedahan memang tidak boleh fasiotomi yang cukup luas. Pada pembedahan memang tidak boleh dilakukan penjahitan kembali fasia.

dilakukan penjahitan kembali fasia. (1)(1)

 KomplikasiKomplikasi

Komplikasi lambat yang tersering adalah taut dan apabila Komplikasi lambat yang tersering adalah taut dan apabila salah-tautnya berupa angulasi disertai dengan ketidaksejajaran radius dan ulna, tautnya berupa angulasi disertai dengan ketidaksejajaran radius dan ulna, akan terjadi gangguan gerak pronasi dan supinasi. Komplikasi lain adalah akan terjadi gangguan gerak pronasi dan supinasi. Komplikasi lain adalah terbentuknya sinostosis atau jembatan kalus, yaitu kalus antara radius dan terbentuknya sinostosis atau jembatan kalus, yaitu kalus antara radius dan ulna sehingga kemungkinan supinasi dan pronasi hilang. Sinostosis ini ulna sehingga kemungkinan supinasi dan pronasi hilang. Sinostosis ini dapat terjadi pada fraktur dislokasi, seperti fraktur Monteggia atau fraktur dapat terjadi pada fraktur dislokasi, seperti fraktur Monteggia atau fraktur Galeazzi.

Galeazzi. (1)(1)

Komplikasi yang tidak jarang terjadi adalah pseudartrosis karena gagal Komplikasi yang tidak jarang terjadi adalah pseudartrosis karena gagal bertaut, misalnya akibat terjadinya infeksi, operasi yang terlalu merusak  bertaut, misalnya akibat terjadinya infeksi, operasi yang terlalu merusak  periost, atau terselipnya otot di antara fragmen patahan tulang. Komplikasi periost, atau terselipnya otot di antara fragmen patahan tulang. Komplikasi infeksi yang menyebabkan osteomielitis biasanya merupakan akibat dari infeksi yang menyebabkan osteomielitis biasanya merupakan akibat dari fraktur terbuka meskipun tidak jarang terjadi

(9)

2.5.4

2.5.4 Fraktur Fraktur Satu Satu TulangTulang

Fraktur radius saja biasanya terjadi akibat suatu trauma langsung dan Fraktur radius saja biasanya terjadi akibat suatu trauma langsung dan sering terjadi pada bagian proksimal radius. Fragmen fraktur akan terdislokasi ad sering terjadi pada bagian proksimal radius. Fragmen fraktur akan terdislokasi ad latitudinem dan ad periferam. Untuk penantalaksanaan dapat dilakukan reposisi latitudinem dan ad periferam. Untuk penantalaksanaan dapat dilakukan reposisi tertutup kemudian imobilisasi dengan lengan pronasi pada fraktur

tertutup kemudian imobilisasi dengan lengan pronasi pada fraktur 1/3 distal, netral1/3 distal, netral pada fraktur 1/3 tengan dan supinasi pada fraktur 1/3 proksimal, imobilisasi pada fraktur 1/3 tengan dan supinasi pada fraktur 1/3 proksimal, imobilisasi selama 4-6 minggu. . Fraktur ini sulit direposisi secara tertutup atau akan selama 4-6 minggu. . Fraktur ini sulit direposisi secara tertutup atau akan mengalami redislokasi bila reposisi berhasil. Oleh karena itu, dianjurkan reposisi mengalami redislokasi bila reposisi berhasil. Oleh karena itu, dianjurkan reposisi terbuka dan biasanya dipasang fiksasi interna dengan plat jenis kompresi.

terbuka dan biasanya dipasang fiksasi interna dengan plat jenis kompresi.

Fraktur ulna biasanya disebabkan oleh trauma langsung, misalnya Fraktur ulna biasanya disebabkan oleh trauma langsung, misalnya menangkis pukulan denga

menangkis pukulan dengan lengan bawah. Relatif sering terjadi n lengan bawah. Relatif sering terjadi fraktur yang tidak fraktur yang tidak  berubah posisinya. Pada gejala klinis : didapatkan adanya tanda-tanda fraktur berubah posisinya. Pada gejala klinis : didapatkan adanya tanda-tanda fraktur seperti edema,

seperti edema, deformitas. “false movement”, krepitasi dan nyeri.deformitas. “false movement”, krepitasi dan nyeri. Radiologis :Radiologis : anteroposterior dan lateral, akan didapakan adanya diskontinuitas tulang. anteroposterior dan lateral, akan didapakan adanya diskontinuitas tulang. Pengobatan biasanya konservatif dengan pemasangan gips (long arm cast), jika Pengobatan biasanya konservatif dengan pemasangan gips (long arm cast), jika reposisi tertutup gagal atau terjadi komplikasi nonunion, malunion, maka dapat reposisi tertutup gagal atau terjadi komplikasi nonunion, malunion, maka dapat dilakukan reposisi secara tertutup.

dilakukan reposisi secara tertutup. Kadang Juga terjadi fraktur yang terdislokasi,Kadang Juga terjadi fraktur yang terdislokasi, dalam hal Ini harus diteliti apakah ada juga fraktur tulang radius atau dislokasi dalam hal Ini harus diteliti apakah ada juga fraktur tulang radius atau dislokasi sendi radioulnar. Pada fraktur yang kominutif dapat terjadi penyatuan lambat atau sendi radioulnar. Pada fraktur yang kominutif dapat terjadi penyatuan lambat atau pseudoartros

pseudoartrosis dan ini is dan ini memerlukan tindak operatif disertai cangkok tulang.memerlukan tindak operatif disertai cangkok tulang. (1)(1)

2.5.5

2.5.5 Fraktur Fraktur Antebrachii Antebrachii Yang Yang KhasKhas a.

a. Fraktur Fraktur MonteggiaMonteggia Definisi

Definisi

Monteggia mempublikasikan fraktur ini sebagai fraktur sepertiga Monteggia mempublikasikan fraktur ini sebagai fraktur sepertiga proksimal ulna disertai dislokasi ke anterior dari kapitulum radius

proksimal ulna disertai dislokasi ke anterior dari kapitulum radius(1,2)(1,2). Ternyata. Ternyata kemudian terbukti bahwa dislokasi ini dapat terjadi ke lateral dan juga ke kemudian terbukti bahwa dislokasi ini dapat terjadi ke lateral dan juga ke poste-rior. Penyebabnya biasanya trauma langsung terhadap ulna, misalnya sewaktu rior. Penyebabnya biasanya trauma langsung terhadap ulna, misalnya sewaktu melindungi kepala pada pukulan, sehingga disebut patah t

(10)

Gambaran klinik Gambaran klinik

Pada umumnya menyerupai fraktur pada lengan bawah dan apabila Pada umumnya menyerupai fraktur pada lengan bawah dan apabila terdapat dislokasi ke anterior, kapitulum radius akan dapat diraba pada fosa terdapat dislokasi ke anterior, kapitulum radius akan dapat diraba pada fosa kubitus.

kubitus. (1).(1). Pergelangan tangan dan tangan harus diperiksa untuk mencari adaPergelangan tangan dan tangan harus diperiksa untuk mencari ada tidaknya tanda-tanda cedera pada saraf radialis.

tidaknya tanda-tanda cedera pada saraf radialis. (2) .(2) . Terdapat 2 tipe yaitu tipeTerdapat 2 tipe yaitu tipe ekstensi (lebih sering) dan tipe fleksi. Pada tipe ekstensi gaya yang terjadi ekstensi (lebih sering) dan tipe fleksi. Pada tipe ekstensi gaya yang terjadi mendorong ulna kearah hiperekstensi dan pronasi. Sedangkan pada tipe fleksi, mendorong ulna kearah hiperekstensi dan pronasi. Sedangkan pada tipe fleksi, gaya mendorong dari depan kearah fleksi yang menyebabkan fragmen ulna gaya mendorong dari depan kearah fleksi yang menyebabkan fragmen ulna mengadakan angulasi ke posterior.

mengadakan angulasi ke posterior. (3)(3) Gambaran radiologis

Gambaran radiologis

Gambaran radiologis jelas memperlihatkan adanya fraktur ulna yang Gambaran radiologis jelas memperlihatkan adanya fraktur ulna yang disertai dislokasi sendi radio-humeral.

disertai dislokasi sendi radio-humeral. (1)(1) Pada kasus biasa kaput radiusPada kasus biasa kaput radius berdislokasi kedepan, dan terdapat fraktur pada sepertiga bagian atas ulna dengan berdislokasi kedepan, dan terdapat fraktur pada sepertiga bagian atas ulna dengan pelengkungan kedepan. Kadang-kadang dislokasi radius disertai dengan fraktur pelengkungan kedepan. Kadang-kadang dislokasi radius disertai dengan fraktur olekranon. Kadang-kadang kapur radius berdislokasi keposterior dan fraktur ulna olekranon. Kadang-kadang kapur radius berdislokasi keposterior dan fraktur ulna melengkung kebelakang ( Monteggia kebelakang). Pada fraktur ulna yang melengkung kebelakang ( Monteggia kebelakang). Pada fraktur ulna yang terisolasi, selalu diperlukan pemeriksaan sinar X pada siku.

terisolasi, selalu diperlukan pemeriksaan sinar X pada siku. (2)(2) Pengobatan

Pengobatan

Dengan cara konservatif biasanya berhasil pada anak, tetapi metode Dengan cara konservatif biasanya berhasil pada anak, tetapi metode operatif sering menjadi pilihan pada fraktur Monteggia pada orang dewasa. operatif sering menjadi pilihan pada fraktur Monteggia pada orang dewasa. (1) .(1) . Petunjuk untuk keberhasilan terapi adalah memulihkan panjangnya ulna yang Petunjuk untuk keberhasilan terapi adalah memulihkan panjangnya ulna yang mengalami fraktur, hanya setelah itu sendi yang berdislokasi dapat sepenuhnya mengalami fraktur, hanya setelah itu sendi yang berdislokasi dapat sepenuhnya direduksi. Pada anak-anak kadang-kadang dapat dilakukan manipulasi, tetapi pada direduksi. Pada anak-anak kadang-kadang dapat dilakukan manipulasi, tetapi pada orang dewasa lebih baik dilakukan reduksi terbuka dan pemasangan flat. Kalau orang dewasa lebih baik dilakukan reduksi terbuka dan pemasangan flat. Kalau kaput radius dapat direduksi secara tertutup, begitu lebih baik dan bila tidak harus kaput radius dapat direduksi secara tertutup, begitu lebih baik dan bila tidak harus diterapi dengan operasi. Lengan diimobilisasi dalam gips dengan siku yang diterapi dengan operasi. Lengan diimobilisasi dalam gips dengan siku yang difleksikan selama 6 minggu. Setelah itu dianjurkan gerakan aktif.

difleksikan selama 6 minggu. Setelah itu dianjurkan gerakan aktif. (2)(2) b.

b. Fraktur Fraktur GaleazziGaleazzi Definisi

Definisi

Fraktur ini merupakan fraktur distal radius disertai dislokasi atau Fraktur ini merupakan fraktur distal radius disertai dislokasi atau subluksasi sendi radioulnar distal. Terjadinya fraktur ini biasanya akibat trauma subluksasi sendi radioulnar distal. Terjadinya fraktur ini biasanya akibat trauma

(11)

langsung sisi lateral ketika jatuh. Saat pasien jatuh dengan tangan terbuka yang langsung sisi lateral ketika jatuh. Saat pasien jatuh dengan tangan terbuka yang menahan badan, terjadi pula rotasi lengan bawah dalam posisi pronasi waktu menahan badan, terjadi pula rotasi lengan bawah dalam posisi pronasi waktu menahan berat badan yang memberi gaya supinasi.

menahan berat badan yang memberi gaya supinasi. (1,3)(1,3)

Gambar 2.1. Fraktur Galeazzi Gambar 2.1. Fraktur Galeazzi

Gambaran klinis Gambaran klinis

Fraktur Galeazzi jauh lebih sering terjadi daripada fraktur Monteggia. Fraktur Galeazzi jauh lebih sering terjadi daripada fraktur Monteggia. Ujung bagian bawah ulna yang menonjol merupakan tanda yang mencolok. Perlu Ujung bagian bawah ulna yang menonjol merupakan tanda yang mencolok. Perlu dilakukan pemeriksaan untuk lesi saraf ulnaris yang sering terjadi.

dilakukan pemeriksaan untuk lesi saraf ulnaris yang sering terjadi. (2).(2). GambaranGambaran klinisnya bergantung pada derajat dislokasi fragmen fraktur. Bila ringan. nyeri klinisnya bergantung pada derajat dislokasi fragmen fraktur. Bila ringan. nyeri dan tegang hanya dirasakan pada daerah fraktur; bila berat, biasanya terjadi dan tegang hanya dirasakan pada daerah fraktur; bila berat, biasanya terjadi pemendekan lengan bawah. Tampak tangan bagian distal dalam posisi angulasi ke pemendekan lengan bawah. Tampak tangan bagian distal dalam posisi angulasi ke dorsal. Pada pergelangan tangan dapat diraba tonjolan ujung distal ulna.

dorsal. Pada pergelangan tangan dapat diraba tonjolan ujung distal ulna.(1)(1) Gambaran radiologis

Gambaran radiologis

Fraktur melintang atau oblique yang pendek ditemukan pada sepertiga Fraktur melintang atau oblique yang pendek ditemukan pada sepertiga bagian bawah radius, dengan angulasi atau tumpang-tindih. Sendi radioulnar bagian bawah radius, dengan angulasi atau tumpang-tindih. Sendi radioulnar inferior bersubluksasi atau berdislokasi.

(12)

Gambar 2.2 Radiologi fraktur Galeazzi Gambar 2.2 Radiologi fraktur Galeazzi

Pengobatan Pengobatan

Dilakukan reposisi dan imobilisasi dengan gips di atas siku, posisi netral Dilakukan reposisi dan imobilisasi dengan gips di atas siku, posisi netral untuk dislokasi radius ulna distal, deviasi ulnar, dan fleksi. Secara konservatif  untuk dislokasi radius ulna distal, deviasi ulnar, dan fleksi. Secara konservatif  mungkin kurang memuaskan dan bila demikian. terapi bedah menjadi pilihan. mungkin kurang memuaskan dan bila demikian. terapi bedah menjadi pilihan. (1)(1) c.

c. Fraktur Fraktur CollesColles Definisi

Definisi

Cedera yang diuraikan oleh Abraham Colles pada tahun 1814 adalah Cedera yang diuraikan oleh Abraham Colles pada tahun 1814 adalah fraktur melintang pada radius tepat diatas pergelangan tangan dengan pergeseran fraktur melintang pada radius tepat diatas pergelangan tangan dengan pergeseran dorsal fragmen distal. Ini adalah fraktur yang paling sering ditemukan pada dorsal fragmen distal. Ini adalah fraktur yang paling sering ditemukan pada manula, insidennya yang tinggi berhubungan dengan permulaan osteoporosis manula, insidennya yang tinggi berhubungan dengan permulaan osteoporosis pasca menopause. Karena itu pasien biasanya wanita yang memiliki riwayat jatuh pasca menopause. Karena itu pasien biasanya wanita yang memiliki riwayat jatuh pada tangan yang terentang.

(13)

Gambar 2.3 Fraktur Colles Gambar 2.3 Fraktur Colles

Klasifikasi Klasifikasi

Ada banyak sistem klasifikasi yang digunakan pada fraktur ekstensi dari Ada banyak sistem klasifikasi yang digunakan pada fraktur ekstensi dari radius distal. Namun yang paling sering digunakan adalah sistem klasifikasi oleh radius distal. Namun yang paling sering digunakan adalah sistem klasifikasi oleh Frykman. Berdasarkan sistem ini maka fraktur Colles dibedakan menjadi 4 tipe Frykman. Berdasarkan sistem ini maka fraktur Colles dibedakan menjadi 4 tipe berikut :

berikut : (4)(4)

 Tipe IA Tipe IA : Fraktur : Fraktur radius eksradius ekstra artikulertra artikuler 

 Tipe ITipe IB B : Frak: Fraktur radius tur radius dan dan ulna ulna ekstra ekstra artikulerartikuler 

 Tipe IIA Tipe IIA : Fraktur radius distal ya: Fraktur radius distal yang mengenang mengenai sendi radiokarpai sendi radiokarpall 

 Tipe IIB Tipe IIB : Fraktur radius distal dan ulna yang meng: Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai sendi radiokarpaenai sendi radiokarpall 

 Tipe IIIA : Fraktur radius distal Tipe IIIA : Fraktur radius distal yang mengenayang mengenai sendi radioulnari sendi radioulnar 

 Tipe IIIB : Fraktur radius distal dan ulna Tipe IIIB : Fraktur radius distal dan ulna yang mengenayang mengenai sendi radioulnari sendi radioulnar 

 Tipe IVA : Tipe IVA : Fraktur radius distal Fraktur radius distal yang mengenayang mengenai sendi radiokarpal dani sendi radiokarpal dan

sendi radioulnar sendi radioulnar

 Tipe IVB : Tipe IVB : Fraktur radius distal dan ulna Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai sendi radiokarpalyang mengenai sendi radiokarpal

dan sendi radioulnar dan sendi radioulnar

(14)

Gambar 2.4 Klasifikasi Fraktur Colles Gambar 2.4 Klasifikasi Fraktur Colles

Trauma / Kelainan yang Berhubungan Trauma / Kelainan yang Berhubungan

Fraktur ekstensi radius distal sering terjadi bersamaan dengan trauma atau Fraktur ekstensi radius distal sering terjadi bersamaan dengan trauma atau luka yang berhubungan, antara lain :

luka yang berhubungan, antara lain : (4)(4) 1.

1. Fraktur prosesus styloideus (60 %)Fraktur prosesus styloideus (60 %) 2.

2. Fraktur collum ulnaFraktur collum ulna 3.

3. Fraktur carpalFraktur carpal 4.

4. Subluksasi radioulnar distalSubluksasi radioulnar distal 5.

5. Ruptur tendon fleksorRuptur tendon fleksor 6.

6. Ruptur nervus medianus dan ulnarisRuptur nervus medianus dan ulnaris Manifestasi Klinis

Manifestasi Klinis

Kita dapat mengenali fraktur ini (seperti halnya Colles jauh sebelum Kita dapat mengenali fraktur ini (seperti halnya Colles jauh sebelum radiografi diciptakan) dengan sebutan deformitas garpu makan malam, dengan radiografi diciptakan) dengan sebutan deformitas garpu makan malam, dengan penonjolan punggung pergelangan tangan dan depresi di depan. Pada pasien penonjolan punggung pergelangan tangan dan depresi di depan. Pada pasien dengan sedikit deformitas mungkin hanya terdapat nyeri tekan lokal dan nyeri bila dengan sedikit deformitas mungkin hanya terdapat nyeri tekan lokal dan nyeri bila

(15)

pergelangan tangan digerakkan.

pergelangan tangan digerakkan. (2)(2) Selain itu juga didapatkan kekakuan, gerakanSelain itu juga didapatkan kekakuan, gerakan yang bebas terbatas, dan pembengkakan di daerah yang terkena.

yang bebas terbatas, dan pembengkakan di daerah yang terkena. (4)(4)

Gambar 2.5. Dinner fork deformity Gambar 2.5. Dinner fork deformity

Diagnosis Diagnosis

Diagnosis fraktur dengan fragmen terdislokasi tidak menimbulkan Diagnosis fraktur dengan fragmen terdislokasi tidak menimbulkan kesulitan. Secara klinis dengan mudah dapat dibuat

kesulitan. Secara klinis dengan mudah dapat dibuat diagnosis patah tulang Colles.diagnosis patah tulang Colles. Bila fraktur terjadi tanpa dislokasi fragmen patahannya, diagnosis klinis dibuat Bila fraktur terjadi tanpa dislokasi fragmen patahannya, diagnosis klinis dibuat berdasarka

berdasarkan tanda n tanda klinis patah tulang.klinis patah tulang. (1,3)(1,3)

Pemeriksaan radiologik juga diperlukan untuk mengetahui derajat Pemeriksaan radiologik juga diperlukan untuk mengetahui derajat remuknya fraktur kominutif dan mengetahui letak persis patahannya.

remuknya fraktur kominutif dan mengetahui letak persis patahannya. (1)(1) PadaPada gambaran radiologis dapat diklasifikasikan stabil dan instabil. Stabil bila hanya gambaran radiologis dapat diklasifikasikan stabil dan instabil. Stabil bila hanya terjadi satu garis patahan, sedangkan instabil bila patahnya kominutif. Pada terjadi satu garis patahan, sedangkan instabil bila patahnya kominutif. Pada keadaan tipe tersebut periosteum bagian dorsal dari radius 1/3 distal tetap utuh. keadaan tipe tersebut periosteum bagian dorsal dari radius 1/3 distal tetap utuh. (4).(4). Terdapat fraktur radius melintang

Terdapat fraktur radius melintang pada sambungan kortikokanselosapada sambungan kortikokanselosa, dan , dan prosesusprosesus stiloideus ulnar sering putus. Fragmen radius :

stiloideus ulnar sering putus. Fragmen radius : 1.

1. Bergeser dan miring ke belakangBergeser dan miring ke belakang 2.

2. Bergeser dan miring ke radialBergeser dan miring ke radial 3.

3. Terimpaksi. Kadang-kadang fragmen distal mengalami peremukan danTerimpaksi. Kadang-kadang fragmen distal mengalami peremukan dan kominutif yang hebat.

(16)

Gambar

Gambar 2.6 2.6 (a) (a) Deformitas Deformitas garpu garpu makan makan malam,malam, (b) Fraktur tidak masuk dalam

(b) Fraktur tidak masuk dalam sendi pergelangan tangansendi pergelangan tangan (c)

(c) Pergeseran Pergeseran ke bke belakang elakang dan ke dan ke radialradial

Penatalaksanaan Penatalaksanaan (2)(2)

-- Fraktur tak bergeser (atau hanya sedikit sekali bergeser), fraktur dibebatFraktur tak bergeser (atau hanya sedikit sekali bergeser), fraktur dibebat dalam slab gips yang dibalutkan sekitar dorsum lengan bawah dan dalam slab gips yang dibalutkan sekitar dorsum lengan bawah dan pergelangan tangan dan dibalut kuat

pergelangan tangan dan dibalut kuat dalam posisinya.dalam posisinya.

-- Fraktur kominutif berat dan tak stabil tidak mungkin dipertahankanFraktur kominutif berat dan tak stabil tidak mungkin dipertahankan dengan gips; untuk keadaan ini sebaiknya dilakukan fiksasi luar, dengan dengan gips; untuk keadaan ini sebaiknya dilakukan fiksasi luar, dengan pen proksimal yang mentransfiksi radius dan pen distal, sebaiknya pen proksimal yang mentransfiksi radius dan pen distal, sebaiknya mentransfiksi dasar-dasar metakarpal kedua dan sepertiga.

mentransfiksi dasar-dasar metakarpal kedua dan sepertiga. (2)(2)

-- Fraktur yang bergeser harus direduksi di bawah anestesi. Tangan dipegangFraktur yang bergeser harus direduksi di bawah anestesi. Tangan dipegang dengan erat dan traksi diterapkan di sepanjang tulang itu (kadang-kadang dengan erat dan traksi diterapkan di sepanjang tulang itu (kadang-kadang dengan ekstensi pergelangan tangan untuk melepaskan fragmen; fragmen dengan ekstensi pergelangan tangan untuk melepaskan fragmen; fragmen distal kemudian didorong ke tempatnya dengan menekan kuat-kuat pada distal kemudian didorong ke tempatnya dengan menekan kuat-kuat pada dorsum sambil memanipulasi pergelangan tangan ke dalam fleksi, deviasi dorsum sambil memanipulasi pergelangan tangan ke dalam fleksi, deviasi ulnar dan pronasi.

ulnar dan pronasi.

Posisi kemudian diperiksa dengan sinar X. Kalau posisi memuaskan, Posisi kemudian diperiksa dengan sinar X. Kalau posisi memuaskan, dipasang slab gips dorsal, membentang dari tepat di bawah siku sampai dipasang slab gips dorsal, membentang dari tepat di bawah siku sampai leher metakarpal dan 2/3 keliling dari pergelangan tangan itu. Slab ini leher metakarpal dan 2/3 keliling dari pergelangan tangan itu. Slab ini dipertahankan pada posisinya dengan pembalut kain krep. Posisi deviasi dipertahankan pada posisinya dengan pembalut kain krep. Posisi deviasi ulnar yang ekstrim harus dihindari; cukup 20

(17)

Gambar 2.

Gambar 2.7 Reduksi 7 Reduksi : : (a) Pelepasa(a) Pelepasan impaksin impaksi

(b) Pronasi dan pergeseran ke depan, (b) Pronasi dan pergeseran ke depan,

(c) Deviasiulnar (c) Deviasiulnar

Pembebatan Pembebatan ::

a.

a. penggunaapenggunaan sn sarung tanganarung tangan b.

b. slab gips yang basahslab gips yang basah c.

c. slab yang dibalutkan dan slab yang dibalutkan dan reduksi dipertahankan hingga gips mengeras.reduksi dipertahankan hingga gips mengeras. Lengan tetap ditinggikan selama satu atau dua hari lagi; latihan bahu dan Lengan tetap ditinggikan selama satu atau dua hari lagi; latihan bahu dan  jari

 jari segera dimulai segera dimulai setelah pasien setelah pasien sadar. Kalau sadar. Kalau jari-jari jari-jari membengkakmembengkak, , mengalamimengalami sianosis atau nyeri, harus tidak ada keragu-raguan untuk membuka pembalut. sianosis atau nyeri, harus tidak ada keragu-raguan untuk membuka pembalut. Setelah 7-10 hari dilakukan pengambilan sinar X yang baru; pergeseran ulang Setelah 7-10 hari dilakukan pengambilan sinar X yang baru; pergeseran ulang sering terjadi dan biasanya diterapi dengan reduksi ulang; sayangnya, sekalipun sering terjadi dan biasanya diterapi dengan reduksi ulang; sayangnya, sekalipun manipulasi berhasil, pergeseran ulang sering terjadi lagi. manipulasi berhasil, pergeseran ulang sering terjadi lagi. Fraktur menyatu dalam 6 minggu dan, sekalipun tak ada bukti penyatuan secara Fraktur menyatu dalam 6 minggu dan, sekalipun tak ada bukti penyatuan secara radiologi, slab dapat dilepas dengan aman dan diganti dengan pembalut kain krep radiologi, slab dapat dilepas dengan aman dan diganti dengan pembalut kain krep sementara.

sementara.

Fraktur Colles, meskipun telah dirawat dengan baik, seringnya tetap Fraktur Colles, meskipun telah dirawat dengan baik, seringnya tetap menyebabkan komplikasi jangka panjang. Karena itulah hanya fraktur Colles tipe menyebabkan komplikasi jangka panjang. Karena itulah hanya fraktur Colles tipe IA atau IB dan tipe IIA yang boleh ditangani oleh dokter IGD. Selebihnya harus IA atau IB dan tipe IIA yang boleh ditangani oleh dokter IGD. Selebihnya harus

(18)

dirujuk sebagai kasus darurat dan diserahkan pada ahli orthopedik. Dalam dirujuk sebagai kasus darurat dan diserahkan pada ahli orthopedik. Dalam perawatanny

perawatannya, ada 3 hal a, ada 3 hal prinsip yang perlu diketahui, sebagai berikut :prinsip yang perlu diketahui, sebagai berikut :

•• Tangan bagian ekstensor memiliki tendensi untuk menyebabkanTangan bagian ekstensor memiliki tendensi untuk menyebabkan tarikan dorsal sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran fragmen tarikan dorsal sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran fragmen •• Angulasi normal sendi radiokarpal bervariasi mulai dari 1 sampai 23Angulasi normal sendi radiokarpal bervariasi mulai dari 1 sampai 23

derajat di sebelah palmar, sedangkan angulasi dorsal tidak. derajat di sebelah palmar, sedangkan angulasi dorsal tidak.

•• Angulasi normal sendi radioulnar adalah 15 sampai 30 derajat. SudutAngulasi normal sendi radioulnar adalah 15 sampai 30 derajat. Sudut ini dapat dengan mudah dicapai, tapi sulit dipertahankan untuk waktu ini dapat dengan mudah dicapai, tapi sulit dipertahankan untuk waktu yang lama sampai terjadi

yang lama sampai terjadi proses penyembuhan kecuali difiksasi.proses penyembuhan kecuali difiksasi.

Bila kondisi ini tidak dapat segera dihadapkan pada ahli orthopedik, maka Bila kondisi ini tidak dapat segera dihadapkan pada ahli orthopedik, maka beberapa hal berikut dapat dilakukan :

beberapa hal berikut dapat dilakukan : 1.

1. Lakukan tindakan di bawah anestesi rLakukan tindakan di bawah anestesi regionalegional 2.

2. Reduksi dengan traksi manipulasi. Jari-jari ditempatkan pada ChineseReduksi dengan traksi manipulasi. Jari-jari ditempatkan pada Chinese finger

finger traps traps dan dan siku siku dielevasi dielevasi sebanyak sebanyak 90 90 derajat derajat dalam dalam keadaankeadaan fleksi. Beban seberat 8-10 pon digantungkan pada siku selama 5-10 fleksi. Beban seberat 8-10 pon digantungkan pada siku selama 5-10 menit atau sampai fragmen disimpaksi. Kemudian lakukan penekanan menit atau sampai fragmen disimpaksi. Kemudian lakukan penekanan fragmen distal pada sisi volar dengan menggunakan ibu jari, dan sisi fragmen distal pada sisi volar dengan menggunakan ibu jari, dan sisi dorsal tekanan pada segmen proksimal menggunakan jari-jari lainnya. dorsal tekanan pada segmen proksimal menggunakan jari-jari lainnya. Bila posisi yang benar telah didapatkan, maka beban dapat diturunkan. Bila posisi yang benar telah didapatkan, maka beban dapat diturunkan. 3.

3. Lengan bawah sebaiknya diimobilisasi dalam posisi supinasi atauLengan bawah sebaiknya diimobilisasi dalam posisi supinasi atau midposisi terhadap pergelangan tangan sebanyak 15 derajat fleksi dan midposisi terhadap pergelangan tangan sebanyak 15 derajat fleksi dan 20 derajat deviasi ulna. Lengan bawah sebaiknya dibalut dengan 20 derajat deviasi ulna. Lengan bawah sebaiknya dibalut dengan selapis Webril diikuti dengan pemasangan anteroposterior long arms selapis Webril diikuti dengan pemasangan anteroposterior long arms splint. Lakukan pemeriksaan radiologik pasca reduksi untuk  splint. Lakukan pemeriksaan radiologik pasca reduksi untuk  memastikan bahwa telah tercapai posisi yang benar, dan juga memastikan bahwa telah tercapai posisi yang benar, dan juga pemeriksaan pada saraf

pemeriksaan pada saraf medianusnymedianusnyaa 4.

4. Setelah reduksi, tangan harus tetap dalam keadaan terangkat selama 72Setelah reduksi, tangan harus tetap dalam keadaan terangkat selama 72  jam untuk mengurangi bengkak. Latihan gerak

 jam untuk mengurangi bengkak. Latihan gerak pada jari-jari pada jari-jari dan bahudan bahu sebaiknya dilakukan sedini mungkin dan

sebaiknya dilakukan sedini mungkin dan pemeriksaan radiologik padapemeriksaan radiologik pada hari ketiga dan dua minggu pasca trauma.

(19)

5.

5. Immobilisasi fraktur yang tak bergeser selama 4-6 minggu, sedangkanImmobilisasi fraktur yang tak bergeser selama 4-6 minggu, sedangkan untuk fraktur yang bergeser membutuhkan waktu 6-12 minggu.

untuk fraktur yang bergeser membutuhkan waktu 6-12 minggu.

Gambar 2.8 Reduksi pada fraktur Colles Gambar 2.8 Reduksi pada fraktur Colles

Komplikasi Komplikasi (4)(4) Dini

Dini

 SirkulasiSirkulasi darah pada jari harus diperiksa; pembalut yang menahan slabdarah pada jari harus diperiksa; pembalut yang menahan slab

perlu dibuka atau dilonggarkan. perlu dibuka atau dilonggarkan.

 Cedera saraf Cedera saraf  jarang terjadi dan yang mengherankan tekanan saraf jarang terjadi dan yang mengherankan tekanan saraf 

medianus pada saluran karpal pun jarang terjadi. Kalau hal ini terjadi, medianus pada saluran karpal pun jarang terjadi. Kalau hal ini terjadi, ligamen karpal yang melintang harus dibelah sehingga tekanan saluran ligamen karpal yang melintang harus dibelah sehingga tekanan saluran dalam karpal berkurang.

dalam karpal berkurang.

  Distrofi  Distrofi refleks refleks simpatetik simpatetik  mungkin amat sering ditemukan, tetapimungkin amat sering ditemukan, tetapi

untungnya ini jarang berkembang lengkap menjadi keadaan atrofi sudeck. untungnya ini jarang berkembang lengkap menjadi keadaan atrofi sudeck. Mungkin terdapat pembengkakan dan nyeri tekan pada sendi-sendi jari, Mungkin terdapat pembengkakan dan nyeri tekan pada sendi-sendi jari, waspadalah jangan sampai melalaikan latihan setiap hari. Pada sekitar 5 % waspadalah jangan sampai melalaikan latihan setiap hari. Pada sekitar 5 %

(20)

kasus, pada saat gips dilepas tangan akan kaku dan nyeri serta terdapat kasus, pada saat gips dilepas tangan akan kaku dan nyeri serta terdapat tanda-tanda ketidakstabilan vasomotor. Sinar X memperlihatkan tanda-tanda ketidakstabilan vasomotor. Sinar X memperlihatkan osteoporosis dan terdapat peningkatan aktivitas pada scan tulang.

osteoporosis dan terdapat peningkatan aktivitas pada scan tulang. Lanjut

Lanjut

  Malunion Malunion sering ditemukan, baik karena reduksi tidak lengkap atau karenasering ditemukan, baik karena reduksi tidak lengkap atau karena

pergeseran dalam gips yang terlewatkan. Penampilannya buruk, pergeseran dalam gips yang terlewatkan. Penampilannya buruk, kelemahan dan hilangnya rotasi dapat bersifat

kelemahan dan hilangnya rotasi dapat bersifat menetap.menetap.

 Penyatuan lambat Penyatuan lambat  dandan non-unionnon-union pada pada radius radius tidak tidak terjadi, terjadi, tetapitetapi

processus stiloideus ulnra sering hanya diikat dengan jaringan fibrosa saja processus stiloideus ulnra sering hanya diikat dengan jaringan fibrosa saja dan tetap mengalaminyeri dan nyeri tekan selama beberapa bulan.

dan tetap mengalaminyeri dan nyeri tekan selama beberapa bulan.

 KekakuanKekakuan pada bahu, karena kelalaian adalah komplikasi yang seringpada bahu, karena kelalaian adalah komplikasi yang sering

ditemukan. Kekakuan pergelangan tangan dapat terjadi akibat

ditemukan. Kekakuan pergelangan tangan dapat terjadi akibat pembebatanpembebatan yang lama.

yang lama.

  Atrofi  Atrofi Sudeck Sudeck , kalau tidak diatasi dapat mengakibatkan kekakuan dan, kalau tidak diatasi dapat mengakibatkan kekakuan dan

pengecilan tangan dengan perubahan trofik yang berat. pengecilan tangan dengan perubahan trofik yang berat.

  Ruptur  Ruptur tendontendon biasanya terjadi beberapa minggu setelah fraktur radiusbiasanya terjadi beberapa minggu setelah fraktur radius

bawah yang tampaknya sepele dan tidak bergeser. bawah yang tampaknya sepele dan tidak bergeser. (2)(2) d.

d. Fraktur Fraktur SmithSmith Definisi

Definisi

Fraktur smith merupakan fraktur dislokasi ke arah anterior (volar), karena Fraktur smith merupakan fraktur dislokasi ke arah anterior (volar), karena itu sering disebut

itu sering disebut reverse reverse Colles Colles fracturefracture. Fraktur ini biasa terjadi pada orang. Fraktur ini biasa terjadi pada orang muda. Pasien jatuh dengan tangan menahan badan sedang posisi tangan dalam muda. Pasien jatuh dengan tangan menahan badan sedang posisi tangan dalam keadaan volar fleksi pada pergelangan tangan dan pronasi. Garis

keadaan volar fleksi pada pergelangan tangan dan pronasi. Garis patahan biasanyapatahan biasanya transversal, kadang-kadang intraartikular. Penggeseran bagian distal radius bukan transversal, kadang-kadang intraartikular. Penggeseran bagian distal radius bukan ke dorsal, melainkan ke arah palmar. Patah tulang

ke dorsal, melainkan ke arah palmar. Patah tulang ini lebih jarang terjadi.ini lebih jarang terjadi. (1)(1) Manifestasi klinik

Manifestasi klinik

Penonjolan dorsal fragmen proksimal, fragmen distal di sisi volar Penonjolan dorsal fragmen proksimal, fragmen distal di sisi volar pergelangan

(21)

Gambaran radiologis Gambaran radiologis

Terdapat fraktur pada metafisis radius distal; foto lateral menunjukkan Terdapat fraktur pada metafisis radius distal; foto lateral menunjukkan bahwa fragmen distal bergeser dan miring ke anterior-sangat berlawanan dengan bahwa fragmen distal bergeser dan miring ke anterior-sangat berlawanan dengan fraktur colles.

fraktur colles. Penatalaksanaan Penatalaksanaan

Pengobatanny

Pengobatannya merupakan kebalikan dari a merupakan kebalikan dari pengobatan patah tulang Collespengobatan patah tulang Colles dan pascareduksi, posisi dipertahankan dalam posisi dorsofleksi ringan, deviasi dan pascareduksi, posisi dipertahankan dalam posisi dorsofleksi ringan, deviasi ulnar, dan supinasi maksimal. Lalu diimobilisasi dengan gips di

ulnar, dan supinasi maksimal. Lalu diimobilisasi dengan gips di atas siku selamaatas siku selama 4-6 minggu.

4-6 minggu. (3)(3) e.

e. Fraktur Fraktur Barton Barton volarvolar

Fraktur Barton volar sebetulnya masih bagian dari fraktur Smith. Reduksi Fraktur Barton volar sebetulnya masih bagian dari fraktur Smith. Reduksi biasanya cukup dengan tarikan dan supinasi, tetapi karena garis patah tulang biasanya cukup dengan tarikan dan supinasi, tetapi karena garis patah tulang miring reposisi yang dicapai biasanya tetap tidak stabil sehingga kadang miring reposisi yang dicapai biasanya tetap tidak stabil sehingga kadang pembedahan akan lebih baik hasilnya. Epalsiolisis harus diusahakan untuk  pembedahan akan lebih baik hasilnya. Epalsiolisis harus diusahakan untuk  reposisi secara anatomis mungkin agar tidak terjadi gangguan pertumbuhan. Hal reposisi secara anatomis mungkin agar tidak terjadi gangguan pertumbuhan. Hal ini dapat dilakukan secara tertutup, kadang secara terbuka. Dengan atau tanpa ini dapat dilakukan secara tertutup, kadang secara terbuka. Dengan atau tanpa reposisi operatif dapat dipakai kawat K yang kecil yang cukup kuat untuk fiksasi reposisi operatif dapat dipakai kawat K yang kecil yang cukup kuat untuk fiksasi intern sehingga fiksasi dapat dicapai tanpa merusak cakram epiflsis.

intern sehingga fiksasi dapat dicapai tanpa merusak cakram epiflsis. (1)(1) f.

f. Fraktur Fraktur atau atau dislokasi dislokasi tulang tulang karpuskarpus Patah tulang os navikulare

Patah tulang os navikulare yang agak jarang, sering terlewat diagnosisnya,yang agak jarang, sering terlewat diagnosisnya, baik karena tidak terperhatikan maupun karena tidak dibuat foto Rontgen oblik  baik karena tidak terperhatikan maupun karena tidak dibuat foto Rontgen oblik  khusus. Seperti halnya tulang yang lain, vaskularisasi tulang skafoid sebagian khusus. Seperti halnya tulang yang lain, vaskularisasi tulang skafoid sebagian besar melalui simpal sendi dan karena sebagian besar permukaan tulang ini besar melalui simpal sendi dan karena sebagian besar permukaan tulang ini merupakan bagian tulang rawan sendi, vaskularisasi yang masuk relatif sedikit. merupakan bagian tulang rawan sendi, vaskularisasi yang masuk relatif sedikit. Oleh karena itu, komplikasi nekrosis avaskuler dan kegagalan pertautan cukup Oleh karena itu, komplikasi nekrosis avaskuler dan kegagalan pertautan cukup sering.

sering. (1)(1)

Gambaran Klinis Gambaran Klinis

Gambaran klinis sering kurang jelas. Biasanya ada keluhan nyeri di Gambaran klinis sering kurang jelas. Biasanya ada keluhan nyeri di pergelangan tangan. Pada pemeriksaan didapatkan empat tanda yang jelas, ialah pergelangan tangan. Pada pemeriksaan didapatkan empat tanda yang jelas, ialah nyeri tekan di tabatiere* pada posisi deviasi ulna yang menyebabkan penonjolan nyeri tekan di tabatiere* pada posisi deviasi ulna yang menyebabkan penonjolan tulang skafoid di tabatiere, nyeri tekan pada penonjolan navikulare di sebelah tulang skafoid di tabatiere, nyeri tekan pada penonjolan navikulare di sebelah

(22)

volar pada deviasi radier, nyeri sumbu pada pukulan martil perkusi pada kaput volar pada deviasi radier, nyeri sumbu pada pukulan martil perkusi pada kaput metakarpale pada tangan sikap tinju dan nyeri di dalam pergelangan tangan pada metakarpale pada tangan sikap tinju dan nyeri di dalam pergelangan tangan pada fleksi maupun ekstensi ekstrem.

fleksi maupun ekstensi ekstrem. (1)(1)

Biasanya patah tulang os navikulare t

Biasanya patah tulang os navikulare tidak terdislokasi sehingga tidak perluidak terdislokasi sehingga tidak perlu direposisi. Posisi dalam gips yang meliputi lengan bawah bagian distal sampai direposisi. Posisi dalam gips yang meliputi lengan bawah bagian distal sampai batas sendi metakaipofalangeal, termasuk metakarpus I, dipertahankan tiga bulan batas sendi metakaipofalangeal, termasuk metakarpus I, dipertahankan tiga bulan untuk menghindari pseudoartrosis. Bila lambat bertaut atau gagal-bertaut, perlu untuk menghindari pseudoartrosis. Bila lambat bertaut atau gagal-bertaut, perlu dilakukan operasi cangkok tulang.Pada patali leher tulang bagian proksimal os dilakukan operasi cangkok tulang.Pada patali leher tulang bagian proksimal os skafoid terancam nekrosis avaskuler karena sebagian besar per mukaannya ditutup skafoid terancam nekrosis avaskuler karena sebagian besar per mukaannya ditutup oleh tulang rawan sendi sehingga darah dari bagian proksimal tidak mungkin oleh tulang rawan sendi sehingga darah dari bagian proksimal tidak mungkin sampai.

sampai. (1)(1)

Dislokasi lunatum agak jarang ditemukan, tetapi sering juga terlewat Dislokasi lunatum agak jarang ditemukan, tetapi sering juga terlewat diagnosisny

diagnosisnya. Dislokasi yang terjadi adalah akibat ta. Dislokasi yang terjadi adalah akibat trauma jatuh pada tangan dalamrauma jatuh pada tangan dalam posisi dorsifleksi maksimal. Pada pemeriksaan klinis didapati pembengkakan posisi dorsifleksi maksimal. Pada pemeriksaan klinis didapati pembengkakan pada pergelangan tangan dan pasien sangat kesakitan bila jari secara pasif  pada pergelangan tangan dan pasien sangat kesakitan bila jari secara pasif  diekstensikan

diekstensikan. Bisa . Bisa ditemukan adanya lesi saraf ditemukan adanya lesi saraf medianus oleh adanya penekananmedianus oleh adanya penekanan saraf di dalam kanalis karpal. Pada foto Rontgen akan terlihat adanya dislokasi saraf di dalam kanalis karpal. Pada foto Rontgen akan terlihat adanya dislokasi lunatum ataupun perilunatum. Akan tetapi, ternyata dislokasi ini sering terlewat lunatum ataupun perilunatum. Akan tetapi, ternyata dislokasi ini sering terlewat karena kurangnya pengalaman pemeriksa foto. Penanganannya adalah reposisi, karena kurangnya pengalaman pemeriksa foto. Penanganannya adalah reposisi, yang pada dislokasi baru biasanya akan berhasll. diikuti dengan imobilisasi. yang pada dislokasi baru biasanya akan berhasll. diikuti dengan imobilisasi. Komplikasi lambat yang bisa terjadi adalah nekrosis avaskuler dan artritis Komplikasi lambat yang bisa terjadi adalah nekrosis avaskuler dan artritis degeneratif.

degeneratif.(1)(1)

2.6 Dislokasi sendi siku 2.6 Dislokasi sendi siku

Dislokasi sendi siku merupakan dislokasi sendi humeroulnar Dislokasi sendi siku merupakan dislokasi sendi humeroulnar dan

dan humeroradial. humeroradial. Biasanya Biasanya terjadi terjadi dislokasi dislokasi fragmen fragmen distal distal ke ke posterior posterior dandan lateral terhadap fragmen proksimal. Paling sering

lateral terhadap fragmen proksimal. Paling sering terjadi pada anak terjadi pada anak  –  – anak karenaanak karena proses ossifikasinya belum sempurna. Penyebabnya karena terjadi trauma proses ossifikasinya belum sempurna. Penyebabnya karena terjadi trauma tidak langsung

tidak langsung, benturan pada tangan dan lengan , benturan pada tangan dan lengan bawah dengan siku dalam posisibawah dengan siku dalam posisi ekstensi disertai sedikit fleksi dan lengan atas terdorong kearah volar dan medial. ekstensi disertai sedikit fleksi dan lengan atas terdorong kearah volar dan medial. Pada pemeriksaan klinis terdapat bengkak, nyeri spontan, nyeri sumbu, dan gerakan Pada pemeriksaan klinis terdapat bengkak, nyeri spontan, nyeri sumbu, dan gerakan

(23)

abnormal sangat terbatas pada posisi kurang dari 30°. Pada pemeriksaan dari dorsal siku, abnormal sangat terbatas pada posisi kurang dari 30°. Pada pemeriksaan dari dorsal siku, didapatkan perubahan pada

didapatkan perubahan pada segitiga sama segitiga sama kaki kaki yang dibentuk yang dibentuk oleh olekranon,oleh olekranon, epikondilus lateral, dan epikondilus medial. Segitiga yang normalnya sama kaki, epikondilus lateral, dan epikondilus medial. Segitiga yang normalnya sama kaki, berubah menjadi segitiga yang tidak sama kaki. Dislokasi siku ini berubah menjadi segitiga yang tidak sama kaki. Dislokasi siku ini dapat menyebabkan robeknya ligamentum yang mempertahankan stabilitas sendi dapat menyebabkan robeknya ligamentum yang mempertahankan stabilitas sendi siku

siku dan dan ini ini mempengaruhi cara mempengaruhi cara pengobatannypengobatannya. a. Bila Bila tidak tidak terjadi terjadi instabilitas,instabilitas, setelah reposisi dapat dimulai dengan imobilisasi selama tiga minggu dalam gips sebelum setelah reposisi dapat dimulai dengan imobilisasi selama tiga minggu dalam gips sebelum mobilisasi.

mobilisasi. Luksasi caput radius yang disebut “siku tertarik”Luksasi caput radius yang disebut “siku tertarik” dapat terjadi karenadapat terjadi karena siku ditarik sehiingga caput ditarik lepas dari lingkaran ligamentum. Hal ini siku ditarik sehiingga caput ditarik lepas dari lingkaran ligamentum. Hal ini terjadi pada anak yang jatuh ketika

terjadi pada anak yang jatuh ketika tangannya ditarik secara abnormal.tangannya ditarik secara abnormal.

Gejalanya

Gejalanya berupa berupa nyeri nyeri dan dan gangguan gangguan ekstensi, ekstensi, fleksi fleksi dan dan pronasi, pronasi, dandan supinasi.diagnosismenjadi jelas dari anamnesa dan pemeriksaan fisik. Terapi supinasi.diagnosismenjadi jelas dari anamnesa dan pemeriksaan fisik. Terapi dengan reposisi pada siku fleksi dengan tekanan di arah sumbu supinasi dan reposisi caput dengan reposisi pada siku fleksi dengan tekanan di arah sumbu supinasi dan reposisi caput ke arah ulnar

(24)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

1.

1. De Jong, Wim.De Jong, Wim. Buku Ajar Ilmu Bedah Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi II. 2005. Jakarta: EGC. Edisi II. 2005. Jakarta: EGC 2.

2. Apley A, Graham & Solomon, Louis.Apley A, Graham & Solomon, Louis.  BukuAjar  BukuAjar Ortopedi Ortopedi & & Fraktur Fraktur  Sistem Apley

Sistem ApleyEdisi VII. 1995. Jakarta: WiEdisi VII. 1995. Jakarta: Widya Medika.dya Medika. 3.

3. Mansjoer, Arief, ed.Mansjoer, Arief, ed. Kapita Selekta KedokteranKapita Selekta Kedokteran. 2000. Jakarta: Media. 2000. Jakarta: Media Aesculapius

Aesculapius 4.

4. http://medlinuxhttp://medlinux blogspot.coblogspot.com, diakases tanggal 18 m, diakases tanggal 18 Juni 2011Juni 2011 5.

5. http://www.nlm.nih.gov/medhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/imagelineplus/ency/imagepages/9205.hpages/9205.htm,tm, diaksesdiakses tanggal 18 Juni 2011

tanggal 18 Juni 2011 6.

6. http://www.trinoval.web.id/2010/04/fraktur-antebrachii.html,http://www.trinoval.web.id/2010/04/fraktur-antebrachii.html, diaksesdiakses tanggal 19 Juni 2011

Gambar

Gambar 2.1. Fraktur GaleazziGambar 2.1. Fraktur Galeazzi
Gambar 2.2 Radiologi fraktur GaleazziGambar 2.2 Radiologi fraktur Galeazzi
Gambar 2.3 Fraktur CollesGambar 2.3 Fraktur Colles
Gambar 2.4 Klasifikasi Fraktur CollesGambar 2.4 Klasifikasi Fraktur Colles
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dengan aspek yang berbeda metode floor time dikembangkan dalam penambahan kosakata anak autis di SLB Purna Yuda Bhakti Surabaya pada materi kosakata sehari-hari

guna membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan.” Sedangkan Susilawati 2009: 33 menjelaskan “kekuatan adalah komponen yang sangat penting untuk meningkatkan fisik seseorang

Yang pertama adalah dengan menjadikan satu sebuah method JavaBean untuk bertindak sebagai action handler, dan yang kedua adalah dengan membuat sebuah class instans

Kegiatan belajar mengajar (KBM) pada siklus 1, memiliki kendala dalam proses KBM seperti awal masuk kelas para siswa belum terlihat aktif dalam merespon

Puji syukur Kepada Allah SWT, karena rahmat dan hidayah-Nyalah, penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum dengan judul: “Analisis Kedudukan Notaris Sebagai Pembuat

Hasil penelitian mengenai kalimat perintah yang terdapat pada novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari ditemukan 4 jenis kalimat perintah yaitu kalimat perintah yang

dilakukan saat melakukan gerak fundamental permainan kasti (melambungkan bola, melempar bola, menangkap bola memukul bola, dan teknik berlari) dengan benar dan membuat

Rosliana (1998) dalam skripsinya yang berjudul Alih Kode dan Campur Kode Pada Penutur Bahasa Indonesia, mengatakan bahwa alih kode dan campur kode adalah merupakan peristiwa