• Tidak ada hasil yang ditemukan

Polidaktili Kel.6

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Polidaktili Kel.6"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Penyakit keturunan adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan genetik  Penyakit keturunan adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan genetik  yang diturunkan dari orang tua ke anaknya. Namun, bukan berarti setiap kelainan yang diturunkan dari orang tua ke anaknya. Namun, bukan berarti setiap kelainan genetik tersebut pasti termanifestasi nyata dalam silsilah keluarga. Adakalanya genetik tersebut pasti termanifestasi nyata dalam silsilah keluarga. Adakalanya tersembunyi hingga tercetus oleh faktor lingkungan seperti polutan, pola makan yang tersembunyi hingga tercetus oleh faktor lingkungan seperti polutan, pola makan yang salah, zat-zat toksik, dan lain-lain.

salah, zat-zat toksik, dan lain-lain.

Penyakit genetik atau kelainan genetik adalah sebuah kondisi yang disebabkan Penyakit genetik atau kelainan genetik adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh kelainan oleh satu atau lebih gen yang menyebabkan sebuah kondisi fenotipe oleh kelainan oleh satu atau lebih gen yang menyebabkan sebuah kondisi fenotipe klinis. Penyakit genetik dan kelainan kongenital merupakan masalah yang cukup klinis. Penyakit genetik dan kelainan kongenital merupakan masalah yang cukup serius di masyarakat yang sebagian dapat menyebabkan adanya kecacatan pada anak. serius di masyarakat yang sebagian dapat menyebabkan adanya kecacatan pada anak. seperti pada kasus kelainan pada jari atau adanya penambahan jari pada tangan atau seperti pada kasus kelainan pada jari atau adanya penambahan jari pada tangan atau kaki. Dalam istilah medis disebut Polidaktili.

kaki. Dalam istilah medis disebut Polidaktili.

Polidaktili ini merupakan kelainan pertumbuhan jari sehingga jumlah

Polidaktili ini merupakan kelainan pertumbuhan jari sehingga jumlah jari padajari pada tangan atau kaki lebih dari lima. Dikenal juga dengan nama hiperdaktili. Bila jumlah tangan atau kaki lebih dari lima. Dikenal juga dengan nama hiperdaktili. Bila jumlah  jarinya enam dise

 jarinya enam disebut seksdaktili, dan bila tujuh dbut seksdaktili, dan bila tujuh disebut heksadaisebut heksadaktili. Polidaktili terjadiktili. Polidaktili terjadi pada 1 dari 1.000 kelahiran.

pada 1 dari 1.000 kelahiran.

B.

B. MasalahMasalah

Dari latar belakang diatas,

Dari latar belakang diatas, perumusan masalahnya adalaperumusan masalahnya adalah sebagai berikut h sebagai berikut :: 1.

1. BagaimanakaBagaimanakah Konsep Dasar Polidaktili h Konsep Dasar Polidaktili ?? 2.

2. BagaimanakaBagaimanakah Asuhan Keperawatan Klien dengan h Asuhan Keperawatan Klien dengan Polidaktili ?Polidaktili ?

C.

C. TujuanTujuan

Adapun tujuan dari makalah ini,

Adapun tujuan dari makalah ini, yaitu :yaitu : 1.

1. Untuk Mengetahui Konsep Dasar PolidaktiliUntuk Mengetahui Konsep Dasar Polidaktili 2.

▸ Baca selengkapnya: sepasang suami istri menderita polidaktili heterozigot kemungkinan anak-anaknya yang menderita polidaktili adalah

(2)

BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN A.

A. Konsep Dasar PenyakitKonsep Dasar Penyakit 1.

1. PengertianPengertian

Penyakit keturunan adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan genetik  Penyakit keturunan adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan genetik  yang diturunkan dari orang tua ke anaknya. Namun, bukan berarti setiap kelainan yang diturunkan dari orang tua ke anaknya. Namun, bukan berarti setiap kelainan genetik tersebut pasti termanifestasi nyata dalam silsilah keluarga. Adakalanya genetik tersebut pasti termanifestasi nyata dalam silsilah keluarga. Adakalanya tersembunyi hingga tercetus oleh faktor lingkungan seperti polutan, pola makan tersembunyi hingga tercetus oleh faktor lingkungan seperti polutan, pola makan yang salah, zat-zat toksik, dan lain-lain.

yang salah, zat-zat toksik, dan lain-lain. (http://www.polodaktiliaku-kamu-allah- (http://www.polodaktiliaku-kamu-allah-yang.html)

yang.html)

Kelainan bawaan (kelainan kongenital) adalah suatu kelainan pada struktur, Kelainan bawaan (kelainan kongenital) adalah suatu kelainan pada struktur, fungsi maupun metabolisme tubuh yang ditemukan pada bayi ketika dia fungsi maupun metabolisme tubuh yang ditemukan pada bayi ketika dia dilahirkan. Sekitar 3-4% bayi baru lahir memiliki kelainan bawaan yang berat. dilahirkan. Sekitar 3-4% bayi baru lahir memiliki kelainan bawaan yang berat. Beberapa kelainan baru ditemukan pada saat anak mulai tumbuh, yaitu sekitar Beberapa kelainan baru ditemukan pada saat anak mulai tumbuh, yaitu sekitar 7,5% terdiagnosis ketika anak berusia 5 tahun, tetapi kebanyakan bersifat ringan. 7,5% terdiagnosis ketika anak berusia 5 tahun, tetapi kebanyakan bersifat ringan. Semakin tua usia seorang wanita ketika hamil (terutama diatas 35 tahun) maka Semakin tua usia seorang wanita ketika hamil (terutama diatas 35 tahun) maka semakin besar kemungkinan terjadinya kelainan kromosom pada janin yang semakin besar kemungkinan terjadinya kelainan kromosom pada janin yang dikandungny

dikandungnya. a. (http://www.polodaktiliaku-kam(http://www.polodaktiliaku-kamu-allah-yang.html)u-allah-yang.html)

Penurunan sifat autosomal pada manusia dibedakan dapat bersifat dominan Penurunan sifat autosomal pada manusia dibedakan dapat bersifat dominan maupun resesif. Suatu penyakit atau kelainan dikatakan menurun melalui

maupun resesif. Suatu penyakit atau kelainan dikatakan menurun melalui autosomautosom dominan apabila kelainan atau penyakit tersebut timbul meskipun hanya terdapat dominan apabila kelainan atau penyakit tersebut timbul meskipun hanya terdapat satu gen yang cacat dari salah satu orang tuanya. Sebagai perbandingan, penyakit satu gen yang cacat dari salah satu orang tuanya. Sebagai perbandingan, penyakit autosom resesif akan muncul saat seorang individu memiliki dua

(3)

Ciri pada pewarisan autosomal dominan ada 5 antara Ciri pada pewarisan autosomal dominan ada 5 antara lain :lain : a.

a. Sifat tersebut mungkin ada Sifat tersebut mungkin ada pada pria maupun wanitanya.pada pria maupun wanitanya. b.

b. Sifat itu juga terdapat pada Sifat itu juga terdapat pada salah satu orang tuan pasangan.salah satu orang tuan pasangan. c.

c. Sekitar 50% anak yang dilahirkan akan memiliki sifat ini meskipun salah satuSekitar 50% anak yang dilahirkan akan memiliki sifat ini meskipun salah satu pasanga

pasangan tidak memiliki n tidak memiliki sifat ini.sifat ini. d.

d. Pola pewarisan bersifat vertikal, artinya tiap generasi yang ada pasti ada yangPola pewarisan bersifat vertikal, artinya tiap generasi yang ada pasti ada yang memiliki sifat ini.

memiliki sifat ini. e.

e. Bila sifat yang diwariskan berupa penyakit keturunan, anak-anak yang tidak Bila sifat yang diwariskan berupa penyakit keturunan, anak-anak yang tidak  menderita penyakit ini bila menikah dengan pasangan yang normal, maka menderita penyakit ini bila menikah dengan pasangan yang normal, maka keturunan yang dihasilkan juga akan normal juga.

keturunan yang dihasilkan juga akan normal juga. Kelainan jari akibat

Kelainan jari akibat kelainan genetika pada anak diantaranya:kelainan genetika pada anak diantaranya: a. a. PolidaktiliPolidaktili b. b. SindaktiliSindaktili c. c. BrakidaktiliBrakidaktili Polidaktili Polidaktili

Polidaktili merupakan kelainan berupa jari lebih sehingga seseorang Polidaktili merupakan kelainan berupa jari lebih sehingga seseorang memiliki tambahan jari pada satu atau kedua tangan dan atau kakinya. memiliki tambahan jari pada satu atau kedua tangan dan atau kakinya. Penambahan biasanya di dekat jari kelingking atau ibu jari. Penambahan biasanya di dekat jari kelingking atau ibu jari. (http://www.polodaktiliaku-kamu-allah-yang.html)

(4)

Polidaktili merupakan kelainan pertumbuhan jari sehingga jumlah jari Polidaktili merupakan kelainan pertumbuhan jari sehingga jumlah jari pada tangan atau kaki lebih dari lima. Dikenal juga dengan nama hiperdaktili. pada tangan atau kaki lebih dari lima. Dikenal juga dengan nama hiperdaktili. Bila jumlah jarinya enam disebut seksdaktili, dan bila tujuh disebut Bila jumlah jarinya enam disebut seksdaktili, dan bila tujuh disebut heksadaktili. Polidaktili terjadi pada 1 dari 1.000 kelahiran. heksadaktili. Polidaktili terjadi pada 1 dari 1.000 kelahiran. (http://www.polodaktiliaku-kamu-allah-yang.html)

(http://www.polodaktiliaku-kamu-allah-yang.html) Polidaktili

Polidaktili adalah suatu kelainan yang diwariskan oleh gen autosomaladalah suatu kelainan yang diwariskan oleh gen autosomal dominan P. yang di maksud dengan sifat autosomal

dominan P. yang di maksud dengan sifat autosomal ialah sifat keturunan ialah sifat keturunan yangyang ditentukan oleh gen pada autosom. Gen ini ada yang dominan dan ada pula ditentukan oleh gen pada autosom. Gen ini ada yang dominan dan ada pula yang resesip. Oleh karena laki-laki dan perempuan mempunyai autosom yang yang resesip. Oleh karena laki-laki dan perempuan mempunyai autosom yang sama, maka sifat keturunan yang ditentukan oleh gen autosomal dapat sama, maka sifat keturunan yang ditentukan oleh gen autosomal dapat dijumpai pada laki-laki maupun perempuan. Sehingga orang bisa mempunyai dijumpai pada laki-laki maupun perempuan. Sehingga orang bisa mempunyai tambahan jari pada kedua tangan atau kakinya. Yang umum dijumpai ialah tambahan jari pada kedua tangan atau kakinya. Yang umum dijumpai ialah terdapatnya

terdapatnya jari tambahan jari tambahan pada sapada satu atau kedtu atau kedua tangannyua tangannya. Tempatnya a. Tempatnya jarijari tammbahan itu berbeda-beda, ada yang terdapat didekat ibu jari dan ada pula tammbahan itu berbeda-beda, ada yang terdapat didekat ibu jari dan ada pula yang terdapat didekat jari kelingking. ( sumber : genetika suryo, 2005 : 104 ) yang terdapat didekat jari kelingking. ( sumber : genetika suryo, 2005 : 104 )

Diagram pewarisannya adalah sebagai berikut Diagram pewarisannya adalah sebagai berikut P Pp (polidaktili) X pp (normal) P Pp (polidaktili) X pp (normal) F1 F1 : : Pp Pp (polidaktili) (polidaktili) = = 50%50% Pp (normal) = 50% Pp (normal) = 50%

Dan sebagian besar pembawa dari polidaktili merupakan kaum wanita. Karena Dan sebagian besar pembawa dari polidaktili merupakan kaum wanita. Karena sebagian besar penyakit resesif pembawanya adalah wanita, sedangkan pria sebagian besar penyakit resesif pembawanya adalah wanita, sedangkan pria adalah penderit. Namun, tidak menutup

adalah penderit. Namun, tidak menutup kemungkinan wanita terkenakemungkinan wanita terkena

2.

2. EtiologiEtiologi

Penyebabnya bisa karena kelainan genetika atau faktor keturunan, sehingga Penyebabnya bisa karena kelainan genetika atau faktor keturunan, sehingga kelainan ini tidak dapat dilakukan pencegahan. Ada pula dikarenakan faktor kelainan ini tidak dapat dilakukan pencegahan. Ada pula dikarenakan faktor lingkungan saat masa kehamilan. Bentuknya bisa berupa gumpalan daging, lingkungan saat masa kehamilan. Bentuknya bisa berupa gumpalan daging,  jaringan

 jaringan lunak, lunak, atau atau sebuah sebuah jari jari lengkap lengkap dengan dengan kuku kuku dan dan ruas-ruas ruas-ruas yangyang berfungsi normal. Tapi, umumnya hanya berupa tonjolan daging kecil atau berfungsi normal. Tapi, umumnya hanya berupa tonjolan daging kecil atau gumpalan daging bertulang yang tumbuh di sisi luar ibu jari atau jari kelingking. gumpalan daging bertulang yang tumbuh di sisi luar ibu jari atau jari kelingking. Kelebihan jari pada sisi ibu jari lebih banyak daripada sisi jari kelingking. Kelebihan jari pada sisi ibu jari lebih banyak daripada sisi jari kelingking. (http://www.ayahbun

(http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+danda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehata+Kesehatan/Bayi/kelainan.jari.pon/Bayi/kelainan.jari.polili daktili.pada.bayi/001/001/1282/42/3)

(5)

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya polidaktili antara lain : Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya polidaktili antara lain :

a.

a. Kelainan Genetik dan KromosomKelainan Genetik dan Kromosom

Diturunkan secara genetik (autosomal dominan). Jika salah satu pasangan Diturunkan secara genetik (autosomal dominan). Jika salah satu pasangan suami istri memiliki polidaktili, kemungkinan 50% anaknya juga polidaktili. suami istri memiliki polidaktili, kemungkinan 50% anaknya juga polidaktili. Kelainan genetik pada ayah atau ibu kemungkinan besar akan berpengaruh Kelainan genetik pada ayah atau ibu kemungkinan besar akan berpengaruh atas polidaktili pada anaknya. Di antara kelainan-kelainan ini ada yang atas polidaktili pada anaknya. Di antara kelainan-kelainan ini ada yang mengikuti hukum Mendel biasa, tetapi dapat pula diwarisi oleh bayi yang mengikuti hukum Mendel biasa, tetapi dapat pula diwarisi oleh bayi yang bersangkutan sebagai unsur dominan ("dominant traits") atau kadang-kadang bersangkutan sebagai unsur dominan ("dominant traits") atau kadang-kadang sebagai unsur resesif. Penyelidikan daIam hal ini sering sukar, tetapi adanya sebagai unsur resesif. Penyelidikan daIam hal ini sering sukar, tetapi adanya kelainan kongenital yang sama dalam satu keturunan dapat membantu kelainan kongenital yang sama dalam satu keturunan dapat membantu langkah-lang

langkah-langkah kah selanjutya.selanjutya. b.

b. Faktor Teratogenik Faktor Teratogenik 

Teratogenik (teratogenesis) adalah istilah medis yang berasal dari bahasa Teratogenik (teratogenesis) adalah istilah medis yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti membuat monster. Dalam istilah medis, teratogenik  Yunani yang berarti membuat monster. Dalam istilah medis, teratogenik  berarti terjadinya perkembangan tidak normal dari sel

berarti terjadinya perkembangan tidak normal dari sel selamaselama kehamilan yangkehamilan yang menyebabkan kerusakan pada embrio sehingga pembentukan organ-organ menyebabkan kerusakan pada embrio sehingga pembentukan organ-organ berlangsung tidak sempurna (terjadi cacat lahir). Di dalam Keputusan Menteri berlangsung tidak sempurna (terjadi cacat lahir). Di dalam Keputusan Menteri Pertanian nomor 434.1 (2001), teratogenik adalah sifat bahan kimia

Pertanian nomor 434.1 (2001), teratogenik adalah sifat bahan kimia yang dapatyang dapat menghasilkan kecacatan tubuh pada kelahiran.

menghasilkan kecacatan tubuh pada kelahiran.

Teratogenik adalah perubahan formasi dari sel, jaringan, dan organ yang Teratogenik adalah perubahan formasi dari sel, jaringan, dan organ yang dihasilkan dari perubahan fisiologi dan biokimia. Senyawa teratogen akan dihasilkan dari perubahan fisiologi dan biokimia. Senyawa teratogen akan berefek teratogenik pada suatu organisme, bila diberikan pada saat berefek teratogenik pada suatu organisme, bila diberikan pada saat organogenesis. Apabila teratogen diberikan setelah terbentuknya sel jaringan, organogenesis. Apabila teratogen diberikan setelah terbentuknya sel jaringan, sistem fisiologis dan sistem biokimia, maka efek teratogenik tidak akan terjadi. sistem fisiologis dan sistem biokimia, maka efek teratogenik tidak akan terjadi. Teratogenesis merupakan pembentukan cacat bawaan. Malformasi (kelainan Teratogenesis merupakan pembentukan cacat bawaan. Malformasi (kelainan bentuk) janin disebut terata, sedangkan zat kimia yang menimbulkan terata bentuk) janin disebut terata, sedangkan zat kimia yang menimbulkan terata disebut zat teratogen atau teratogenik.

disebut zat teratogen atau teratogenik. (http://faudinocent.blog

(http://faudinocent.blogspot.com/2011/10/teraspot.com/2011/10/teratogenik.htmlnn)togenik.htmlnn)

Perubahan yang disebabkan teratogen meliputi perubahan dalam Perubahan yang disebabkan teratogen meliputi perubahan dalam pembentukan sel, jaringan dan organ sehingga menyebabkan perubahan pembentukan sel, jaringan dan organ sehingga menyebabkan perubahan fisiologi dan biokimia yang terjadi pada fase organogenesis. Umumnya bahan fisiologi dan biokimia yang terjadi pada fase organogenesis. Umumnya bahan teratogenik dibagi menjadi 3 kelas berdasarkan golongan nya yakni bahan teratogenik dibagi menjadi 3 kelas berdasarkan golongan nya yakni bahan teratogenik fisik, kimia dan biologis.

(6)

c.

c. Faktor teratogenik fisik Faktor teratogenik fisik 

Bahan tertogenik fisik adalah bahan yang bersifat teratogen dari Bahan tertogenik fisik adalah bahan yang bersifat teratogen dari unsur-unsur fisik misalnya Radiasi nuklir, sinar gamma dan sinar X (sinar rontgen). unsur fisik misalnya Radiasi nuklir, sinar gamma dan sinar X (sinar rontgen). Bila ibu terkena radiasi nuklir (misal pada tragedi chernobil) atau terpajan Bila ibu terkena radiasi nuklir (misal pada tragedi chernobil) atau terpajan dengan agen fisik tersebut, maka janin akan lahir dengan berbagai kecacatan dengan agen fisik tersebut, maka janin akan lahir dengan berbagai kecacatan fisik. Tidak ada tipe kecacatan fisik tertentu pada paparan ibu hamil dengan fisik. Tidak ada tipe kecacatan fisik tertentu pada paparan ibu hamil dengan radiasi, karena agen teratogenik ini sifatnya tidak

radiasi, karena agen teratogenik ini sifatnya tidak spesifik karena mengganggspesifik karena menggangguu berbagai macam organ. Dalam menghindari terpaaan agen teratogen fisik, berbagai macam organ. Dalam menghindari terpaaan agen teratogen fisik, maka ibu sebaiknya menghindari melakukan foto rontgen apabila ibu sedang maka ibu sebaiknya menghindari melakukan foto rontgen apabila ibu sedang hamil. Foto rontgen yang terlalu sering dan berulang pada kehamilan kurang hamil. Foto rontgen yang terlalu sering dan berulang pada kehamilan kurang dari 12 minggu dapat memberikan gangguan berupa kecacatan lahir pada dari 12 minggu dapat memberikan gangguan berupa kecacatan lahir pada  janin. (http://faudinocen

 janin. (http://faudinocent.blogspot.com/20t.blogspot.com/2011/10/teratogenik.h11/10/teratogenik.htmlnn)tmlnn) d.

d. Faktor teratogenik kimiaFaktor teratogenik kimia

Bahan teratogenik kimia adalah bahan yang berupa senyawa senyawa Bahan teratogenik kimia adalah bahan yang berupa senyawa senyawa kimia yang bila masuk dalam tubuh ibu pada saat saat kritis pembentukan kimia yang bila masuk dalam tubuh ibu pada saat saat kritis pembentukan organ tubuh janin dapat menyebabkan gangguan pada proses tersebut. organ tubuh janin dapat menyebabkan gangguan pada proses tersebut. Kebanyakan bahan teratogenik adalah bahan kimia. Bahkan obat-obatan yang Kebanyakan bahan teratogenik adalah bahan kimia. Bahkan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati beberapa penyakit tertentu juga memiliki efek  digunakan untuk mengobati beberapa penyakit tertentu juga memiliki efek  teratogenik.

teratogenik.

Alkohol merupakan bahan kimia teratogenik yang umum terjadi terutama Alkohol merupakan bahan kimia teratogenik yang umum terjadi terutama di negara-negara yang konsumi alkohol tinggi. Konsumsi alkohol pada ibu di negara-negara yang konsumi alkohol tinggi. Konsumsi alkohol pada ibu hamil selama kehamilannya terutama di trisemester pertama, dapat hamil selama kehamilannya terutama di trisemester pertama, dapat menimbulkan kecacatan fisik pada anak dan terjadinya kelainan yang dikenal menimbulkan kecacatan fisik pada anak dan terjadinya kelainan yang dikenal dengan fetal alkoholic syndrome . Konsumsi alkohol ibu dapat turut masuk  dengan fetal alkoholic syndrome . Konsumsi alkohol ibu dapat turut masuk  kedalam plasenta dan memperngaruhi janin sehingga pertumbuhan otak  kedalam plasenta dan memperngaruhi janin sehingga pertumbuhan otak  terganggu dan terjadi penurunan kecerdasan/retardasi mental. Alkohol juga terganggu dan terjadi penurunan kecerdasan/retardasi mental. Alkohol juga dapat menimbulkan bayi mengalami berbagai kelainan bentuk muka, tubuh dapat menimbulkan bayi mengalami berbagai kelainan bentuk muka, tubuh dan anggota gerak bayi begitu ia dilahirkan. Obat-obatan untuk kemoterapi dan anggota gerak bayi begitu ia dilahirkan. Obat-obatan untuk kemoterapi kanker umumnya juga bersifat teratogenik. Beberapa polutan lingkungan kanker umumnya juga bersifat teratogenik. Beberapa polutan lingkungan seperti gas CO, senyawa karbon dan berbagai senyawa polimer dalam seperti gas CO, senyawa karbon dan berbagai senyawa polimer dalam lingkungan juga dapat menimbulkan efek teratogenik. lingkungan juga dapat menimbulkan efek teratogenik. (http://faudinocent.blogspot.com/2011/10/teratogenik.htmlnn)

(7)

e.

e. Faktor teratogenik biologisFaktor teratogenik biologis

Agen teratogenik biologis adalah agen yang paling umum dikenal oleh ibu Agen teratogenik biologis adalah agen yang paling umum dikenal oleh ibu hamil. Istilah TORCH atau toksoplasma, rubella, cytomegalo virus dan herpes hamil. Istilah TORCH atau toksoplasma, rubella, cytomegalo virus dan herpes merupakan agen teratogenik biologis yang umum dihadapi oleh ibu hamil merupakan agen teratogenik biologis yang umum dihadapi oleh ibu hamil dalam masyarakat. Infeksi TORCH dapat menimbulkan berbagai kecacatan dalam masyarakat. Infeksi TORCH dapat menimbulkan berbagai kecacatan lahir dan bahkan abortus sampai kematian janin. Selain itu, beberapa infeksi lahir dan bahkan abortus sampai kematian janin. Selain itu, beberapa infeksi virus dan bakteri lain seperti penyakit sifilis/raja singa juga dapat memberikan virus dan bakteri lain seperti penyakit sifilis/raja singa juga dapat memberikan efek

efek teratogenik.(http://faudinoceteratogenik.(http://faudinocent.blogspot.cont.blogspot.com/2011/10/teratogenik.hm/2011/10/teratogenik.htmlnn)tmlnn)

3.

3. PatofisiologiPatofisiologi

Polidaktili, disebabkan kelainan kromosom pada waktu pembentukan organ Polidaktili, disebabkan kelainan kromosom pada waktu pembentukan organ tubuh janin. Ini terjadi pada waktu ibu hamil muda atau semester pertama tubuh janin. Ini terjadi pada waktu ibu hamil muda atau semester pertama pembentukan organ tubuh. Kemungkinan ibunya banyak mengonsumsi makanan pembentukan organ tubuh. Kemungkinan ibunya banyak mengonsumsi makanan mengandung bahan pengawet. Atau ada unsur teratogenik yang menyebabkan mengandung bahan pengawet. Atau ada unsur teratogenik yang menyebabkan gangguan pertumbuhan. Kelebihan jumlah jari bukan masalah selain kelainan gangguan pertumbuhan. Kelebihan jumlah jari bukan masalah selain kelainan bentuk tubuh. Namun demikian, sebaiknya diperiksa kondisi jantung dan paru bentuk tubuh. Namun demikian, sebaiknya diperiksa kondisi jantung dan paru bayi, karena mungkin terjadi multiple anomali.

bayi, karena mungkin terjadi multiple anomali.

Orang normalnya adalah yang memiliki homozigotik resesif pp.

Orang normalnya adalah yang memiliki homozigotik resesif pp. Pada individuPada individu heterozigotik Pp derajat ekspresi gen dominan itu dapat berbeda-beda sehingga heterozigotik Pp derajat ekspresi gen dominan itu dapat berbeda-beda sehingga lokasi tambahan jari dapat bervariasi. Bila seorang laki-laki polidaktili lokasi tambahan jari dapat bervariasi. Bila seorang laki-laki polidaktili heterozigotik menikah dengan perempuan normal, maka dalam keturunan heterozigotik menikah dengan perempuan normal, maka dalam keturunan kemungkinan timbulnya polidaktili adalah 50% (teori mendel). Ayah polidaktili kemungkinan timbulnya polidaktili adalah 50% (teori mendel). Ayah polidaktili (heterozigot) Pp x, ibu normal homozigot (pp) maka anaknya polidaktili (heterozigot) Pp x, ibu normal homozigot (pp) maka anaknya polidaktili (heterozigot Pp) 50%, normal (homozigot pp) 50%.

(8)

PATHWAY PATHWAY

Faktor Penyebab Faktor Penyebab Kelainan

Kelainan Genetik Genetik Faktor Faktor Teratogenik Teratogenik  dan

dan Kromosom Kromosom Fisik Fisik Kimia Kimia BiologisBiologis Bawaan

Bawaan dari dari orang orang Radiasi, Radiasi, sinar sinar X X Obat-obatan, Obat-obatan, alkohol, alkohol, Virus,RubellaVirus,Rubella tua,

tua, ibu/bapak ibu/bapak polutan polutan TORCHTORCH

Mutasi

Mutasi pada pada gen gen Gangguan Gangguan prosesproses pembentukan organ pembentukan organ

Perubahan formasi dari sel, jaringan, &

Perubahan formasi dari sel, jaringan, & organorgan Teratogenes

Teratogenesis is (pembentukan cacat bawaan)(pembentukan cacat bawaan) Malformasi (Kelainan bentuk)

Malformasi (Kelainan bentuk) Kelainan Kongenital

Kelainan Kongenital Terjadi Duplikasi Jaringan lunak

Terjadi Duplikasi Jaringan lunak hinggahingga disertai metacarpal & falang pada jari disertai metacarpal & falang pada jari

Polidaktili Polidaktili Pre

Pre Operasi Operasi Post Post OperasiOperasi Penambaha

Penambahan n jari jari Luka Luka OperasiOperasi Menolak

Menolak atas atas Ketidaktahuan keluarga Ketidaktahuan keluarga Kontak Kontak dgndgn kelainan

kelainan diri diri mengenai mengenai penyakit penyakit bakteribakteri

Dx 1 : Dx 1 : Gangguan Gangguan Konsep Diri Konsep Diri (Citra diri) (Citra diri) Dx 2 : Dx 2 : Ansietas Ansietas Dx 2 : Dx 2 : kerusakan kerusakan integritas kulit integritas kulit Dx 1 : Nyeri Dx 1 : Nyeri Dx 3 : Kurang Dx 3 : Kurang Pengetahuan

(9)

4.

4. Manifestasi KlinisManifestasi Klinis a.

a. Ditemukan sejak lahir.Ditemukan sejak lahir. b.

b. Dapat terjadi pada salah satu atau kedua jari Dapat terjadi pada salah satu atau kedua jari tangan atau kaki.tangan atau kaki. c.

c. Jari tambahan bisa melekat pada kulit ataupun saraf, bahkan dapat melekatJari tambahan bisa melekat pada kulit ataupun saraf, bahkan dapat melekat sampai ke tulang.

sampai ke tulang. d.

d. Jari tambahan bisa terdapat di jempol Jari tambahan bisa terdapat di jempol (paling sering) dan keempat jari lainnya.(paling sering) dan keempat jari lainnya. e.

e. Dapat terjadi bersamaan dengan kelainan bawaan lainnya, walaupun jarang.Dapat terjadi bersamaan dengan kelainan bawaan lainnya, walaupun jarang.

5.

5. KomplikasiKomplikasi

Polidaktili mungkin dapat mengganggu kenyamanan, terutama polidaktili di kaki, Polidaktili mungkin dapat mengganggu kenyamanan, terutama polidaktili di kaki, saat memakai sepatu. Dan juga bisa terjadi multiple anomali yaitu terjadi atau saat memakai sepatu. Dan juga bisa terjadi multiple anomali yaitu terjadi atau terdapat beberapa kelainan. Ini dikarenakan zat teratogenik yang dapat terdapat beberapa kelainan. Ini dikarenakan zat teratogenik yang dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang dapat menyebabkan terjadikan kelainan mempengaruhi pertumbuhan janin yang dapat menyebabkan terjadikan kelainan lain pada anak misalnya pada jantung, alat kelamin, dan sebagainya. Tetapi lain pada anak misalnya pada jantung, alat kelamin, dan sebagainya. Tetapi terjadinya kelainan bawaan besamaan polidak

terjadinya kelainan bawaan besamaan polidaktili ini tili ini jarang terjadi.jarang terjadi.

6.

6. PenatalaksanaanPenatalaksanaan a.

a. Tindakan pembedahan untuk mengangkat jari tambahan biasanya dilakukanTindakan pembedahan untuk mengangkat jari tambahan biasanya dilakukan untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul akibat jari tambahan tersebut. untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul akibat jari tambahan tersebut. Pengangkatan jari tambahan di jempol kaki merupakan prosedur tersering Pengangkatan jari tambahan di jempol kaki merupakan prosedur tersering karena implikasi kosmetik dan kenyamanan saat memakai sepatu. Hubungi karena implikasi kosmetik dan kenyamanan saat memakai sepatu. Hubungi dokter bedah anda untuk melakukan prosedur pembedahan. Operasi dokter bedah anda untuk melakukan prosedur pembedahan. Operasi “pembuangan” jari yang berlebihan, terutama bila jari tersebut tidak  “pembuangan” jari yang berlebihan, terutama bila jari tersebut tidak  berkembang dan tidak berfungsi normal. Bila jari berlebihan hanya berupa berkembang dan tidak berfungsi normal. Bila jari berlebihan hanya berupa gumpalan daging, biasanya tidak mengganggu pertumbuhan dan gumpalan daging, biasanya tidak mengganggu pertumbuhan dan perkembanga

perkembangan anak, tapi mungkin anak menjadi malu n anak, tapi mungkin anak menjadi malu atau minder.atau minder. b.

b. Pemeriksaan rontgen mungkin diperlukan untuk menentukan apakah jariPemeriksaan rontgen mungkin diperlukan untuk menentukan apakah jari tambahan mengandung struktur tulang, dan untuk menentukan perubahan tambahan mengandung struktur tulang, dan untuk menentukan perubahan yang dapat terjadi saat operasi.

(10)

B.

B. Asuhan Keperawatan Klien Dengan PolidaktiliAsuhan Keperawatan Klien Dengan Polidaktili 1.

1. PengkajianPengkajian a.

a. Anamnesis mengenai riwayat keluargaAnamnesis mengenai riwayat keluarga b.

b. Riwayat pranatalRiwayat pranatal –  – postnatalpostnatal c.

c. Pengkajian hasil laboratoriumPengkajian hasil laboratorium d.

d. Pemeriksaan status neurologisPemeriksaan status neurologis e.

e. Riwayat kelahiran serta berat badan lahir harus dilakukan dengan hatiRiwayat kelahiran serta berat badan lahir harus dilakukan dengan hati  –  –  hati.

hati. f.

f. Pemeriksaan fisik dilakukan keseluruh tubuh untuk menggali adanyaPemeriksaan fisik dilakukan keseluruh tubuh untuk menggali adanya kelainan atau anomali lainnya dibagian tubuh lain. Pemeriksaan fisik  kelainan atau anomali lainnya dibagian tubuh lain. Pemeriksaan fisik  dengan dilakukan secara sistematik.

dengan dilakukan secara sistematik.

Berikut adalah pemeriksaan yang harus dilakukan yaitu : Berikut adalah pemeriksaan yang harus dilakukan yaitu : a.

a. Catat dan dokumentasikan nomor jari tangan yang mengalami gangguan,Catat dan dokumentasikan nomor jari tangan yang mengalami gangguan, keterlibatan jaringan yang mengalami penambahan, penyatuan, panjang keterlibatan jaringan yang mengalami penambahan, penyatuan, panjang setiap jari, dan tampilan dari kuku.

setiap jari, dan tampilan dari kuku. b.

b. Pengambilan foto pada tangan terutama pada saat pertama kali kunjunganPengambilan foto pada tangan terutama pada saat pertama kali kunjungan biasanya sangat membantu diagnosis.

biasanya sangat membantu diagnosis. c.

c. Lakukan pergerakan pasif untuk memeriksa adanya penambahan tulangLakukan pergerakan pasif untuk memeriksa adanya penambahan tulang dengan penambahan jaringan lunak.

dengan penambahan jaringan lunak. d.

d. Periksa dengan mempalpasi adanya polidaktili yang tersembunyi.Periksa dengan mempalpasi adanya polidaktili yang tersembunyi. e.

e. Tingkat anomali dari struktur tendon dan neurovakular mencerminkanTingkat anomali dari struktur tendon dan neurovakular mencerminkan kompeksitas dari polidaktili. Adanya kondisi polidaktili komplet atau kompeksitas dari polidaktili. Adanya kondisi polidaktili komplet atau kompleks biasanya melibatkan bagian distal dari falang (

kompleks biasanya melibatkan bagian distal dari falang ( jari ).jari ). f.

f. Selalu melakukan pemeriksaan radiografi untuk membantu identifikasiSelalu melakukan pemeriksaan radiografi untuk membantu identifikasi anomali lainnya, seperti bony synostosis, delta falang atau anomali lainnya, seperti bony synostosis, delta falang atau symphalangism.

(11)

2.

2. Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan a.

a. Pre OperasiPre Operasi 1)

1) Gangguan konsep diri (citra diri) b/d anomali kongenital / perubahanGangguan konsep diri (citra diri) b/d anomali kongenital / perubahan bentuk tubuh (kaki/tangan)

bentuk tubuh (kaki/tangan) 2)

2) Ansietas b/d rAnsietas b/d rencana pembedahaencana pembedahan.n. 3)

3) Kurang pengetahuan (kebutuhan untuk belajar) mengenai kondisi,Kurang pengetahuan (kebutuhan untuk belajar) mengenai kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan b/d kurang informasi mengenai prognosis, dan kebutuhan pengobatan b/d kurang informasi mengenai penyakit atau

penyakit atau pengobatan.pengobatan. b.

b. Pasca OperasiPasca Operasi 1)

1) Nyeri b/d luka Nyeri b/d luka pascaoperapascaoperasisi 2)

2) Kerusakan integritas kulit b/d Kerusakan integritas kulit b/d pembedahapembedahann 3)

3) Resiko tinggi infeksi Resiko tinggi infeksi b/d tindakan pembedahanb/d tindakan pembedahan 4)

4) Kurang pengetahuan (kebutuhan untuk belajar) mengenai kondisi,Kurang pengetahuan (kebutuhan untuk belajar) mengenai kondisi, prognosis,

prognosis, dan kdan kebutuhan ebutuhan pengobatan pengobatan b/d b/d kurang kurang informasi menginformasi mengenaienai penyakit atau

penyakit atau pengobatan.pengobatan.

3.

3. Intervensi KeperawatanIntervensi Keperawatan a.

a. Pre OperasiPre Operasi 1)

1) Gangguan konsep diri (citra diri) b/d anomali kongenital / perubahanGangguan konsep diri (citra diri) b/d anomali kongenital / perubahan bentuk tubuh (kaki/tangan)

bentuk tubuh (kaki/tangan) Tujuan :

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan klien dapatSetelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan klien dapat menunjukkan harga diri dengan mengungkapkan penerimaan menunjukkan harga diri dengan mengungkapkan penerimaan diri secara verbal.

diri secara verbal. Intervensi :

Intervensi : a)

a) Dorong individu mengekspresikan perasaan, khususnya mengenaiDorong individu mengekspresikan perasaan, khususnya mengenai bagaimana individu merasakan, memikirkan atau

bagaimana individu merasakan, memikirkan atau memandang dirinya.memandang dirinya. R/ :

R/ : dapat membantu klien berfikiran positif terhadap dirinya sendiridapat membantu klien berfikiran positif terhadap dirinya sendiri b)

b) Dorong interaksi dengan teman sebaya dan orang dewasa yangDorong interaksi dengan teman sebaya dan orang dewasa yang mendukung.

mendukung.

R/ : memberikan rasa percaya diri klien R/ : memberikan rasa percaya diri klien c)

c) Kaji dan jelaskan kepada klien tentang keadaan penambahan jari klienKaji dan jelaskan kepada klien tentang keadaan penambahan jari klien

R/ intervensi awal bisa mencegah distress psikologis pada klien

(12)

d)

d) Bantu klien menggunakan mekanisme koping yang positif Bantu klien menggunakan mekanisme koping yang positif 

R/ mekanisme koping yang positif dapat

R/ mekanisme koping yang positif dapat membantu klien lebih percayamembantu klien lebih percaya

diri, kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan dan mencegah

diri, kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan dan mencegah

terjadinya kecemasan tambahan

terjadinya kecemasan tambahan

e)

e) Orientsikan klien terhadap prosedur rutin dan aktivitas yang diharapkanOrientsikan klien terhadap prosedur rutin dan aktivitas yang diharapkan

R/ orientasi dapat

R/ orientasi dapat menurunkan kecemasamenurunkan kecemasann

f)

f) Libatkan system pendukung dalam perawatan klienLibatkan system pendukung dalam perawatan klien

R/ kehadiran system pendukung meningka

R/ kehadiran system pendukung meningkatkan citra diri tkan citra diri klien.klien.

2)

2) Ansietas berhubungan dengan rencana pembedahan.Ansietas berhubungan dengan rencana pembedahan. Tujuan

Tujuan : setelah klien diberikan asuhan keperawatan, diharapkan klien: setelah klien diberikan asuhan keperawatan, diharapkan klien dapat menunjukkan perasaan dan mengidentifikasi cara yang dapat menunjukkan perasaan dan mengidentifikasi cara yang sehat dalam berhadapan dengan mereka, tampil santai, dapat sehat dalam berhadapan dengan mereka, tampil santai, dapat beristirahat / tidur cukup, dan melaporkan penurunan rasa takut beristirahat / tidur cukup, dan melaporkan penurunan rasa takut dan cemas berkurang ke tingkat yang dapat diatasi.

dan cemas berkurang ke tingkat yang dapat diatasi. Intervensi :

Intervensi : a)

a) Informasikan pasien / orang terdekat tentang peran advokat perawatInformasikan pasien / orang terdekat tentang peran advokat perawat intraoperasi.

intraoperasi.

R/ : Kembangkan rasapercaya / hubungan, turunkan rasa takut akan R/ : Kembangkan rasapercaya / hubungan, turunkan rasa takut akan kehilangan control pada lingkungan yang asing.

kehilangan control pada lingkungan yang asing. b)

b) Identifikasi tingkat rasa takut yang mengharuskan dilakukannyaIdentifikasi tingkat rasa takut yang mengharuskan dilakukannya penundaan prosedur pembedahan.

penundaan prosedur pembedahan.

R/ : Rasa takut yang berlebihan atau terus menerus akan R/ : Rasa takut yang berlebihan atau terus menerus akan mengakibatkan reaksi stress yang berlebihan, resiko potensial dari mengakibatkan reaksi stress yang berlebihan, resiko potensial dari pembalikan reaksi terhadap prosedur / zat-zat anestesi.

pembalikan reaksi terhadap prosedur / zat-zat anestesi. c)

c) Validasi sumber rasa takut. Sediakan informasi yang akurat danValidasi sumber rasa takut. Sediakan informasi yang akurat dan faktual.

faktual.

R/ : Mengidentifikasi rasa takut yang spesifik akan membantu pasien R/ : Mengidentifikasi rasa takut yang spesifik akan membantu pasien untuk menghadapinya secara realistis, misalnya kesalahan identifikasi /  untuk menghadapinya secara realistis, misalnya kesalahan identifikasi /  operasi

operasi yang salah, yang salah, kesalahan kesalahan anggota anggota tubuh tubuh yang yang didi operasi.pengg

(13)

d)

d) Diskusikan penundaan / penangguhan pembedahan pembedahanDiskusikan penundaan / penangguhan pembedahan pembedahan dengan dokter, anestesiologis, pasien dan keluarga sesuai kebutuhan. dengan dokter, anestesiologis, pasien dan keluarga sesuai kebutuhan. R/ : Mungkin diperlukan jika rasa takut yang berlebihan tidak  R/ : Mungkin diperlukan jika rasa takut yang berlebihan tidak  berkurang / teratasi.

berkurang / teratasi.

3)

3) Kurang pengetahuan (kebutuhan untuk belajar) mengenai kondisi,Kurang pengetahuan (kebutuhan untuk belajar) mengenai kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan b/d kurang informasi.

prognosis, dan kebutuhan pengobatan b/d kurang informasi. Tujuan

Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan klien dapat: setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan klien dapat mengutarakan pemahaman proses penyakit / proses pra mengutarakan pemahaman proses penyakit / proses pra operasi dan harapan pasca operasi, dapat melakukan prosedur operasi dan harapan pasca operasi, dapat melakukan prosedur yang dilakukan dan menjelaskan alasan dari suatu tindakan, yang dilakukan dan menjelaskan alasan dari suatu tindakan, dan memulai perubahan gaya hidup yang diperlukan dan ikut dan memulai perubahan gaya hidup yang diperlukan dan ikut serta dalam perawatan.

serta dalam perawatan. Intervensi :

Intervensi : a)

a) Kaji tingkat pemahaman pasien.Kaji tingkat pemahaman pasien. R/ :

R/ : Berikan fasilitas perencanaan program pengajaran pasca operasi.Berikan fasilitas perencanaan program pengajaran pasca operasi. b)

b) Tinjau ulang patologi khusus Tinjau ulang patologi khusus dan antisipasi prosedur pembedahan.dan antisipasi prosedur pembedahan. R/ : Sediakan pengetahuan berdasarkan hal dimana pasien dapat R/ : Sediakan pengetahuan berdasarkan hal dimana pasien dapat membuat pilihan terapi berdasarkan informasi dan setuju untuk  membuat pilihan terapi berdasarkan informasi dan setuju untuk  menikuti prosedur dan adanya kesempatan untuk menjelaskan menikuti prosedur dan adanya kesempatan untuk menjelaskan kesalahan konsep.

kesalahan konsep. c)

c) Gunakan sumber-sumber bahan pengajaran, audiovisual sesuaiGunakan sumber-sumber bahan pengajaran, audiovisual sesuai keadaan.

keadaan.

R/ : Bahan yang dibuat secara khusus akan dapat memenuhi kebutuhan R/ : Bahan yang dibuat secara khusus akan dapat memenuhi kebutuhan pasien untuk belajar.

pasien untuk belajar. d)

d) MelaksanakaMelaksanakan program pengajaran pra n program pengajaran pra operasi individual : operasi individual : pembatasapembatasann dan prosedur pra operasi / pasca operasi misalnya perubahan urinarius dan prosedur pra operasi / pasca operasi misalnya perubahan urinarius dan usus, pertimbangan diet, tingkat / perubahan aktivitas, latihan dan usus, pertimbangan diet, tingkat / perubahan aktivitas, latihan pernapasan dan kardiovaskuler dan control rasa sakit.

pernapasan dan kardiovaskuler dan control rasa sakit.

R/ : Meningkatkan pemahaman / kontrol pasien dan meungkinkan R/ : Meningkatkan pemahaman / kontrol pasien dan meungkinkan partisipasi dalam perawatan pasca operasi.

(14)

b.

b. Pasca OperasiPasca Operasi 1)

1) Nyeri b/d luka pasca operasiNyeri b/d luka pasca operasi Tujuan :

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1X24 jam,Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1X24 jam, diharapkan nyeri klien berkurang bahkan hilang

diharapkan nyeri klien berkurang bahkan hilang Intervensi :

Intervensi : a)

a) Kaji karakteristik, lokasi dan intensitas nyeri klien Kaji karakteristik, lokasi dan intensitas nyeri klien (skala 0-10).(skala 0-10).

R/ : Mengetahui tingkat rasa nyeri, berguna dalam pengawasan R/ : Mengetahui tingkat rasa nyeri, berguna dalam pengawasan keefektifan obat.

keefektifan obat. b)

b) Ajarkan teknik relaksasi seperti : imajinasi, musik Ajarkan teknik relaksasi seperti : imajinasi, musik yang lembut.yang lembut.

R/ : Membantu untuk memfokuskan kembali perhatian dan membantu R/ : Membantu untuk memfokuskan kembali perhatian dan membantu pasien untuk mengatasi nyeri / rasa tidak n

pasien untuk mengatasi nyeri / rasa tidak n yaman.yaman. c)

c) Berikan posisi yang nyaman.Berikan posisi yang nyaman. R/ :

R/ : Posisi dapat membantu mengurangi nyeri.Posisi dapat membantu mengurangi nyeri. d)

d) Kolaborasi dengan medik Kolaborasi dengan medik pemberian analgetik.pemberian analgetik. R/ :

R/ : Terapi analgetik dapat mengurangi nyeriTerapi analgetik dapat mengurangi nyeri

2)

2) Kerusakan integritas kulit b/d tindakan pembedahanKerusakan integritas kulit b/d tindakan pembedahan Tujuan :

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1X24 jam,Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1X24 jam, diharapkan klien menunjukkan penyembuhan jaringan diharapkan klien menunjukkan penyembuhan jaringan progresif.

progresif. Intervensi :

Intervensi : a)

a) Kaji daerah sekitar luka, apakah ada pus, atau jahitan basah.Kaji daerah sekitar luka, apakah ada pus, atau jahitan basah. R/

R/ : : Deteksi Deteksi awal awal jika jika terjadi terjadi gangguan dalam gangguan dalam prosesproses penyembuhan.

penyembuhan. b)

b) Periksa luka secara teratur, catat karakteristik dan integritas kulit.Periksa luka secara teratur, catat karakteristik dan integritas kulit.

R/ : Pengenalan akan adanya kegagalan proses penyembuhan luka /  R/ : Pengenalan akan adanya kegagalan proses penyembuhan luka /  berkembangnya komplikasi secara dini dapat mencegah terjadinya berkembangnya komplikasi secara dini dapat mencegah terjadinya kondisi yang lebih serius.

kondisi yang lebih serius. c)

c) Kaji jumlah dan karakteristik cairan luka.Kaji jumlah dan karakteristik cairan luka.

R/ : Menurunnya cairan menandakan adanya evolusi dari proses R/ : Menurunnya cairan menandakan adanya evolusi dari proses penyembuhan, apabila pengeluaran cairan terus menerus / adanya penyembuhan, apabila pengeluaran cairan terus menerus / adanya eksudat yang bau menunjukkan terjadinya komplikasi (misalnya eksudat yang bau menunjukkan terjadinya komplikasi (misalnya perdarahan

(15)

d)

d) Beri penguatan pada balutan awal / penggantian sesuai indikasi.Beri penguatan pada balutan awal / penggantian sesuai indikasi. Gunakan teknik aseptik yang ketat.

Gunakan teknik aseptik yang ketat.

R/ : Lindungi luka dari perlukaan mekanis dan kontaminasi. Mencegah R/ : Lindungi luka dari perlukaan mekanis dan kontaminasi. Mencegah akumulasi cairan yang dapat menyebabkan ekskoriasi (pengikisan akumulasi cairan yang dapat menyebabkan ekskoriasi (pengikisan kulit).

kulit). e)

e) Gunakan teknik aseptik saat merawat lGunakan teknik aseptik saat merawat lukauka

R/ : Mencegah infeksi dan mencegah transmisi infeksi bakterial pada R/ : Mencegah infeksi dan mencegah transmisi infeksi bakterial pada luka

luka f)

f) Perhatikan intake nutrisi klien.Perhatikan intake nutrisi klien. R/ :

R/ : Penting untuk mempercepat penyembuhan luka.Penting untuk mempercepat penyembuhan luka.

3)

3) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tindakan pembedahan.Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tindakan pembedahan. Tujuan :

Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan klien dapatsetelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan klien dapat mengidentifikas

mengidentifikasikan factor-faktor ikan factor-faktor resiko individu dan intervensiresiko individu dan intervensi untuk mengurangi potensial infeksi,

untuk mengurangi potensial infeksi, dan dapat mempertahankandan dapat mempertahankan lingkungan aseptik yang aman.

lingkungan aseptik yang aman. Intervensi :

Intervensi : a)

a) Tetap pada fasilitas control infeksi, sterilisasi dan prosedur / kebijakanTetap pada fasilitas control infeksi, sterilisasi dan prosedur / kebijakan aseptik.

aseptik. R/ :

R/ : tetapkan mekanisme yang dirancang untuk mencegah infeksi.tetapkan mekanisme yang dirancang untuk mencegah infeksi. b)

b) Uji kesterilan semua peralatan.Uji kesterilan semua peralatan.

R/ : Benda-benda yang dipaket mungkin tampak steril, meskipun R/ : Benda-benda yang dipaket mungkin tampak steril, meskipun demikian, setiap benda harus secara teliti diperiksa kesterilannya, demikian, setiap benda harus secara teliti diperiksa kesterilannya, adanya kerusakan pada pemaketan, efek lingkungan pada paket, dan adanya kerusakan pada pemaketan, efek lingkungan pada paket, dan teknik pengiriman.

teknik pengiriman. c)

c) Identifikasi gangguan pada teknik aseptik dan atasi dengan segera padaIdentifikasi gangguan pada teknik aseptik dan atasi dengan segera pada waktu terjadi.

waktu terjadi.

R/ : Kontaminasi dengan lingkungan / kontak personal akan R/ : Kontaminasi dengan lingkungan / kontak personal akan menyebabkan daerah yang steril menjadi tidak steril sehingga menyebabkan daerah yang steril menjadi tidak steril sehingga meningkatkan resiko infeksi.

meningkatkan resiko infeksi. d)

d) Berikan antibiotik sesuai petunjuk.Berikan antibiotik sesuai petunjuk.

R/ : Dapat diberikan secara profilaksis bila dicurigai terjadinya infeksi R/ : Dapat diberikan secara profilaksis bila dicurigai terjadinya infeksi atau kontaminasi.

(16)

4)

4) Kurang pengetahuan (kebutuhan untuk belajar) mengenai kondisi,Kurang pengetahuan (kebutuhan untuk belajar) mengenai kondisi, prognosis,

prognosis, dan dan kebutuhan kebutuhan pengobatan pengobatan b/d b/d kurang kurang informasiinformasi mengenai penyakit atau pengobatan.

mengenai penyakit atau pengobatan. Tujuan :

Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan klien dapatsetelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan klien dapat mengutarakan pemahaman proses penyakit / harapan pasca mengutarakan pemahaman proses penyakit / harapan pasca operasi, melakukan prosedur yang dilakukan dan menjelaskan operasi, melakukan prosedur yang dilakukan dan menjelaskan alasan dari suatu tindakan, memulai

alasan dari suatu tindakan, memulai perubahan gaya hidup yangperubahan gaya hidup yang diperlukan dan ikut serta dalam perawatan.

diperlukan dan ikut serta dalam perawatan. Intervensi :

Intervensi : a)

a) Kaji tingkat pemahaman pasien.Kaji tingkat pemahaman pasien. R/ :

R/ : Berikan fasilitas perencanaan program pengajaran pasca operasi.Berikan fasilitas perencanaan program pengajaran pasca operasi. b)

b) Tinjau ulang patologi khusus dan Tinjau ulang patologi khusus dan antisipasi prosedur pembedahan.antisipasi prosedur pembedahan. R/ : Sediakan pengetahuan berdasarkan hal dimana pasien dapat R/ : Sediakan pengetahuan berdasarkan hal dimana pasien dapat membuat pilihan terapi berdasarkan informasi dan setuju untuk  membuat pilihan terapi berdasarkan informasi dan setuju untuk  menikuti prosedur dan adanya kesempatan untuk menjelaskan menikuti prosedur dan adanya kesempatan untuk menjelaskan kesalahan konsep.

kesalahan konsep. c)

c) Gunakan sumber-sumber bahan pengajaran, audiovisual sesuaiGunakan sumber-sumber bahan pengajaran, audiovisual sesuai keadaan.

keadaan.

R/ : Bahan yang dibuat secara khusus akan dapat memenuhi kebutuhan R/ : Bahan yang dibuat secara khusus akan dapat memenuhi kebutuhan pasien untuk belajar.

pasien untuk belajar. d)

d) Melaksanakan program pengajaran pasca operasi individual :Melaksanakan program pengajaran pasca operasi individual : pembatasan dan prosedur pasca operasi misalnya perubahan urinarius pembatasan dan prosedur pasca operasi misalnya perubahan urinarius dan usus, pertimbangan diet, tingkat / perubahan aktivitas, latihan dan usus, pertimbangan diet, tingkat / perubahan aktivitas, latihan pernapasa

pernapasan dan kn dan kardiovaskuler dan control rasa sakit.ardiovaskuler dan control rasa sakit.

R/ : Meningkatkan pemahaman / kontrol pasien dan meungkinkan R/ : Meningkatkan pemahaman / kontrol pasien dan meungkinkan partisipasi dalam perawatan pasca operasi.

(17)

BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP A. A. KesimpulanKesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa polidaktili adalah suatu Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa polidaktili adalah suatu kelainan yang diwariskan secara turun temurun yang ditentukan oleh gen dominan P. kelainan yang diwariskan secara turun temurun yang ditentukan oleh gen dominan P. Seorang laki-laki polidaktili heterozigotik menikah dengan seorang wanita normal Seorang laki-laki polidaktili heterozigotik menikah dengan seorang wanita normal maka keturunan

maka keturunannya nya 50% akan normal pp da50% akan normal pp dan 50% polidaktili Pp. Penyakit keturunann 50% polidaktili Pp. Penyakit keturunan ini juga dapat terjadi dikarenakan faktor lain seperti zat teratogenik yang dapat ini juga dapat terjadi dikarenakan faktor lain seperti zat teratogenik yang dapat menyebabkan perubahan formasi dari sel dan jaringan yang sedang berkembang. menyebabkan perubahan formasi dari sel dan jaringan yang sedang berkembang. Dimana polidaktili ini merupakan kelainan berupa jari lebih sehingga seseorang Dimana polidaktili ini merupakan kelainan berupa jari lebih sehingga seseorang memiliki tambahan jari pada satu atau kedua tangan dan atau kakinya. Penambahan memiliki tambahan jari pada satu atau kedua tangan dan atau kakinya. Penambahan biasanya di dekat jari kelingking atau ibu

biasanya di dekat jari kelingking atau ibu jari.jari.

B.

B. SaranSaran

Dengan adanya pembuatan makalah ini diharapkan rekan-rekan dapat Dengan adanya pembuatan makalah ini diharapkan rekan-rekan dapat mengetahui dan memahami apa itu polidaktili, karena sebagian masyarakat mengetahui dan memahami apa itu polidaktili, karena sebagian masyarakat mengangga

menganggap adanya penambahan jari p adanya penambahan jari itu adalah hal itu adalah hal biasa. Dengan begitu kita biasa. Dengan begitu kita sebagaisebagai calon perawat dapat memberikan pengertian bahwa polidaktili ini merupakan calon perawat dapat memberikan pengertian bahwa polidaktili ini merupakan kelainan, dan dapat diatasi dengan pembedahan jika dari pihak yang bersangkutan kelainan, dan dapat diatasi dengan pembedahan jika dari pihak yang bersangkutan menginginkannya. Serta kita juga harus memberikan persepsi penyakit ini tidak perlu menginginkannya. Serta kita juga harus memberikan persepsi penyakit ini tidak perlu membuat pasien merasa malu atau minder karena masing-masing dari kita sudah membuat pasien merasa malu atau minder karena masing-masing dari kita sudah diatur oleh Allah SWT.

Referensi

Dokumen terkait

Antioksidan merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi. Zat ini secara nyata mampu memperlambat atau menghambat oksidasi zat

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kehamilan antara lain berat badan lahir rendah dan bayi prematur yaitu faktor keturunan, trauma atau penyakit selama

Persepsi penderita mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit DM adalah karena pola makan dan makanan yang dikonsumsi, tekanan kehidupan, keturunan,

Faktor keturunan penyakit hipertensi memang selalu memainkan peranan penting dari timbulnya suatu penyakit yang dibawa oleh gen keluarga, yaitu apabila salah satu

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kehamilan antara lain berat badan lahir rendah dan bayi prematur yaitu faktor keturunan, trauma atau penyakit selama

Sifat teratogenik atau dismorfogenik suatu zat tergantung pada beberapa antara lain kepekaan spesies, dosis obat atau zat kimia, dan yang terpenting adalah periode kritis

Faktor keturunan atau genetik punya kontribusi yang tidak bisa diremeh untuk seseorang terserang penyakit diabetes. Menghilangkan faktor genetik sangatlah sulit. Yang

Faktor predisposisi a Faktor biologis yaitu adanya anggota keluarga yang sering melakukan perilaku kekerasan b Faktor psikologis yaitu perilaku kekerasan terjadi sebagai hasil dari