• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN FLASH MNEMONIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TATA BAHASA PRANCIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN FLASH MNEMONIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TATA BAHASA PRANCIS"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN FLASH MNEMONIK

SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TATA BAHASA PRANCIS

Ariessa Racmadhany

[email protected]

Pendidikan Bahasa Perancis, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat pengajaran untuk mempelajari tata bahasa, mengetahui kompetensi siswa dalam tata bahasa sebelum dan setelah menggunakan PHGLDSHQJDMDUDQÀDVKPQHPRQLNGHQJDQWHNQLN3HQGHNDWDQ$NWLI3HQHPXDQ(La Démarche Active de Découverte). Selain itu juga untuk menggambarkan proses belajar dan mengetahui NHOHELKDQVHUWDNHNXUDQJDQGDULÀDVKPQHPRQLN7HNQLN3$3WHUGLULGDULOLPDWDKDSXWDPD dimulai dari pengamatan fenomena, pembuatan hipotesis, pemeriksaan hipotesis, perumusan peraturan kalimat, dan latihan gramatikal terstruktur. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian dan Pengembangan (R&D) dan Kuantitatif dengan desain Satu Kelompok Prates-Postes. Metode ini diujikan pada mahasiswa semester 2 Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis di Universitas Pendidikan Indonesia yang terdaftar pada kuliah Grammaire II dan berjumlah 17 orang. Peneliti melakukan prates dan postes untuk mengumpulkan data penelitian. Setelah menganalisa semua data, ditemukan bahwa skor rata-rata prates adalah 65,97 dari 100, sedangkan skor rata-rata pada postes adalah 80,29 dari 100. Dibandingkan dengan angka-DQJND LQL NDPL PHQGDSDW KDVLO XML VLJQL¿NDVL GLPDQD W(hitung)> t(tabel) menunjukkan jumlah

2.131 terhadap 4.549, dengan tingkat kepercayaan 95% untuk n = 17. Hasil ini menunjukkan EDKZDKLSRWHVLV\DQJGLDMXNDQGDSDWGLWHULPD'HQJDQNDWDODLQPHGLDSHPEHODMDUDQÀDVK mnemonik dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam kuliah Tata Bahasa Prancis.

Kata Kunci : Mnemonik, Flash, Media Pembelajaran, Tata bahasa Prancis, Kala Verba ABSTRACT

This research aimed to develop a teaching media for the study of grammar, to determine VWXGHQW¶VFRPSHWHQFHLQJUDPPDUEHIRUHDQGDIWHUXVLQJWKHÀDVKPQHPRQLFDQGWHFKQLTXH Invention Active Approach (La Démarche Active de Découverte). In addition, to describe the SURFHVVRIOHDUQLQJDQGNQRZLQJWKHDGYDQWDJHVDQGGLVDGYDQWDJHVRIÀDVKPQHPRQLFV,$3 WHFKQLTXHFRQVLVWVRI¿YHPDLQVWDJHVVWDUWLQJIURPWKHREVHUYDWLRQRISKHQRPHQDIRUPXODWLRQ of hypothesis, the hypothesis examination, the formulation of regulations sentences and structured grammatical exercises. The method utilized was Research and Development and Quantitative with One Group Pretest-Postest Design. This method was tested in the second semester students of French Language Education Department at the Indonesia University of Education enrolled on Grammaire II class and amounted to 17 people. Researcher conducted a pre-test and a post-test to gather research data. After analyzing all the data, it was found that the average pre-test score was 65.97 out of 100, while the average score on the post-test ZDVRXWRI&RPSDUHGWRWKHVH¿JXUHVZHJRWWKHUHVXOWVRIVLJQL¿FDQFHWHVWZKHUH t (count) > t (table)LQGLFDWHVWKHDPRXQWRIWRZLWKDFRQ¿GHQFHOHYHOIRUQ  7KHVHUHVXOWVLQGLFDWHWKDWWKHK\SRWKHVLVFDQEHDFFHSWHG,QRWKHUZRUGVÀDVKPQHPRQLFV can increase students’ competence in French grammar.

(2)

Pendahuluan

Tidak dapat disangkal lagi bahwa Tata Bahasa (selanjutnya disebut Grammaire) merupakan salah satu hal penting dalam pengajaran bahasa. Meskipun begitu, selama bertahun- tahun hal yang disampaikan para pembelajar bahsa nampaknya selalu bertolak belakang. Mereka menganggap bahwa grammaire itu sulit dan membosankan. Sehingga mereka tidak mampu mengingat struktur perubahan konjugasi, khususnya dalam bahasa Prancis.

Dinyatakan pula oleh Fauzi (2010) bahwa berdasarkan penelitian tesisnya, para mahasiswa memiliki banyak kesulitan dalam mata kuliah Grammaire. Beliau juga menambahkan bahwa mereka memiliki strereotip negatif terhadap mata kuliah ini, yakni grammaire itu rumit untuk dipelajari. Sehingga mereka tetap harus menghadapi kesulitan gramatikal walaupun dosen telah menjelaskan materi tersebut.

Ujian internasional bahasa Prancis DELF dan DALF, meskipun di dalamnya tidak terdapat bagian khusus ujian gramatikal, tapi kompetensi berbicara dan menulis di dalamnya memaksa para peserta untuk menggunakan tata bahasa yang tepat untuk membuat paragraf yang benar, koheren dan kohesi. Para pengajar Grammaire pun berharap para mahasiswanya mampu menghafal struktur konjugasi bahasa Prancis agar dapat menguasai dengan baik bahasa Prancis. Karena menurut Vigner (2004, hlm.15-17), «la grammaire est le cœur du langage» et il ajoute aussi TXH©ODJUDPPDLUH a pour objectif de préciser les conditions G¶XQ HPSORL FRUUHFWV G¶XQH ODQJXH TX¶HOOH soit parlée ou écrite». Pendapat tersebut mengungkapkan bahwa grammaire adalah jantung dari bahasa, ia juga menambahkan bahwa tujuan grammaire adalah untuk memperjelas syarat-syarat penggunaan bahasa yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan.

Sebaliknya, untuk memahami dan mengingat struktur grammaire justru

dianggap sulit oleh mahasiswa. Bukannya menyukai grammaire, mereka malah menganggap ini membosankan dan sulit. Berkaca pada masalah tersebut, sebagai pengajar bahasa Prancis, seharusnya kita bisa menemukan cara yang efektif agar proses KBM berjalan lebih menyenangkan dan penuh motivasi.

Terkait dengan kepentingan pengajaran grammaire Prancis pada kuliah Bahasa Prancis sebagai Bahasa Asing, (selanjutnya disebut FLE) peneliti berpikir bahwa menjadi sebuah keharusan untuk menggunakan media pembelajaran disertai dengan teknik yang menyenangkan untuk mengajarkan grammaire pada mahasiswa. Dari beberapa penelitian yang telah dibaca oleh peneliti, muncul pertanyaan tentang strategi pembelajaran yang digunakan pada mahasiwa di kelas. Konsep strategi pembelajaran ini menarik minat peneliti untuk lebih memahami bagaimana memanfaatkan sumber daya lain (media pembelajaran) dalam rangka mendukung pengajaran FLE.

Lalu pertanyaan utama muncul: bagaimana strategi yang dikembangkan XQWXN PDKDVLVZD LQL PDPSX PHUHÀHNVLNDQ pengajaran FLE? Ini adalah pertanyaan yang akan dijawab melalui penelitian ini.

Memang, konsep strategi pembelajaran GLGH¿QLVLNDQ GDODP KXEXQJDQQ\D GHQJDQ kedua konsep makro “belajar” dan “pembelajar”. Bagaimana peserta didik menghadapi kesulitan untuk menghafal dan menggunakan grammaire ,yakni kala verba bahasa Prancis, yang tepat. Padahal itu adalah salah satu kendala utama bagi mereka.

Untuk itu proses KBM sebaiknya menggunakan pendekatan aktif sehingga mahasiswa ikut berpartisipasi di dalamnya. Dosen atau pengajar bertindak sebagai organisator, pelatih dan mediator pengetahuan yang akan diperoleh siswanya. (Tardif 1992 dalam Chartrand, 1996).

Ketidakmampuan untuk memahami dan menghafal perubahan konjugasi menghambat meraka dalam membuat

(3)

kalimat. Meskipun ada buku konjugasi,, namum itu tidak memberikan strategi untuk menghafal perubahan akhiran kata kerja atau cara mengaplikasikannya dalam kalimat.

Karena alasan itu, menjadi suatu hal yang berguna jika dapat menemukan strategi yang tepat untuk membantu para pembelajar untuk menghafal konjugasi bahasa Prancis. Kami percaya bahwa strategi mnemonik bisa membantu karena beberapa peneliti terdahulu pernah menggunakan mnemonik dalam penelitiannya. Dalam bidang pendidikan eksakta, mnemonik biasa digunakan untuk menghafal tabel periodik pada mata pelajaran kimia.

Fungsi mnemonik dapat diterapkan tidak hanya dalam ilmu eksakta tetapi juga dalam bidang bahasa., seperti metode kata kunci dari mnemonik digunakan untuk menghafal kosakata pada bahasa asing (Wyra dkk, 2007). Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Pressly dkk (1981) tiga puluh tahun yang lalu untuk anak-anak kecil yang baru mempelajari bahasa asing. Sama seperti penelitian sebelumnya, mnemonik digunakan oleh anak-anak Jepang untuk belajar bahasa Inggris dengan menggunakan mnemonik gambar (Manalo dkk, 2013). Selain itu, ada juga komik mnemonik yang dibuat oleh Sarris (2004) untuk membantu orang Spanyol dalam menghafal kosakata Prancis dan bahkan konjugasi Prancis.

Hal inilah yang semakin mengarahkan peneliti untuk mengembangkan aplikasi interaktif berbasis mnemonik untuk materi kala verba bahasa Prancis dalam modus indikatif seperti kala kini (le présent),kala lampau (le passé composé, l’imparfait) dan kala mendatang (le futur simple) juga fungsi masing-masing dan contoh kalimatnya. Agar aplikasi ini dapat digunakan di dalam kelas grammaire, maka peneliti akan menggunakan teknik pengajaran La Démarche Active de Découverte (Pendekatan Aktif Penemuan).

Berdasarkan pemaparan di atas maka peneliti melakukan suatu Penelitian & Pengembangan yang digabung dengan

penelitian kuantitatif dengan desain Satu Kelompok Prates-Postes dalam pembelajaran Grammaire II bahasa Prancis yang disajikan dengan judul : Pengembangan Flash Mnemonik sebagai Media Pembelajaran Kala Verba dengan Modus Indikatif dalam Kelas Tata Bahasa Prancis. Permasalahan penelitian ini dapat peneliti rumuskan seperti berikut :

1. Media pembelajaran apa yang dapat digunakan oleh mahasiswa bahasa Prancis dengan bantuan pengajar ataupun secara mandiri ?

2. Bagaimana kompetensi mahasiswa pada mata kuliah Grammaire sebelum dan VHWHODKPHQJJXQDNDÀDVKPQHPRQLNGDQ teknik Pendekatan Aktif Penemuan ? 3. $SDNDK DSOLNDVL ÀDVK PQHPRQLN VHFDUD

efektif mampu meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam pelajaran grammaire ?

Sejalan dengan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. membantu mahasiswa FLE untuk dapat menghafal dan mengaplikasikan kala verba bahasaPrancis (le présent, le passé composé, l’imparfait,et le futur simple) dengan cara yang menyenangkan ;

2. mengetahui kompetensi mahasiswa pada mata kuliah Grammaire II sebelum dan VHWHODKPHQJJXQDNDÀDVKPQHPRQLNGDQ teknik Pendekatan Aktif Penemuan ; 3. mengetahui keefektifan aplikasi

ÀDVK PQHPRQLN GDODP SHPEHODMDUDQ grammaire dengan teknik Pendekatan Aktif Penemuan.

METODE

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Perancis, FPBS – UPI. Sedangkan sampel penelitian ini adalah mahasiswa semester 2 tahun ajaran 2015/2016 kelas IIB yang mengikuti mata kuliah Grammaire II dengan jumlah 17 orang.

Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka peneliti memutuskan untuk menggunakan metode Penelitian dan Pengembangan

(4)

(R&D) untuk menghasilkan produk berupa DSOLNDVL ÀDVK PQHPRQLN GHQJDQ ODQJNDK sebagai berikut :

1. Menentukan masalah dan menciptakan ide untuk penyelesaiaannya

2. Mengumpulkan informasi melalui studi kepustakaan

3. Membuat konsep produk

4. Melakukan validasi produk oleh ahli 5. Melakukan revisi produk

6. Melakukan proses produksi

7. Mengetes produk yang telah dihasilkan Sedangkan untuk pengujian di kelas, peneliti menggunakan metode Pre-Eksperimen dengan desain Satu Kelompok Prates-Postes (One Group Pré-test – Post-test Design) yang dapat digambarkan dengan pola sebagai berikut :

O

1

X O

2

Keterangan : O1 : prates X : perlakuan O2 : postes

Untuk memperoleh data penelitian ini, makan peneliti menetapkan langkah-langkah sebagai berikut :

1. menentukan populasi dan sampel penelitian ;

2. berkonsultasi dengan pembimbing penelitian dan dosen pengampu mata kuliah Grammaire II ;

3. Menyiapkan konsep produk dan instrumen penelitian berupa : soal prates, empat rancangan proses pembelajaran, dan soal postes ;

4. Berkonsultasi dan merevisi instrument penelitian dengan pembimbing penelitian ;

5. Melakukan expert judgement pada instrumen penelitian ;

6. Menentukan tanggal untuk melalukan eksperimen di kelas.

Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini berlangsung di Universitas Pendidikan Indonesia dengan responden mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Perancis yang mengikuti mata kuliah Grammaire II. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan data yaitu 34 mahasiswa terdaftar pada mata kuliah Grammaire II namun hanya 17 mahasiswa (2 laki-laki dan 15 perempuan) yang secara efektif mengikuti seluruh rangkaian penelitian sejak prates, perlakuan dan postes. Berikut ini adalah daftar mahasiswa yang menjadi responden :

Tabel 1. Jumlah Responden

No Nomer Induk Mahasiswa Jenis Kelamin

1 1504573 P 2 1504851 P 3 1506520 P 4 1506927 P 5 1504607 P 6 1504749 L 7 1506475 P 8 1504986 P 9 1504599 P 10 1506523 P 11 1501503 P 12 1504796 P 13 1507285 P 14 1507286 P 15 1501404 L 16 1507284 P 17 1506524 P Keterangan : P : Perempuan L : Laki-laki

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ini merupakan pengembangan media pembelajaran berupa DSOLNDVLÀDVKPQHPRQLNXQWXNPHPSHODMDUL les temps du verbe (kala verba) modus indikatif pada kelas Grammaire II. Semua bahan dan media yang digunakan dalam penelitian ini telah melalui tahap diskusi serta validasi dari dosen pembimbing dan para ahli di bidang bahasa Prancis. Eksperimen penelitian dilakukan sejak 9 Mei hingga 27

(5)

Tabel 2. Soal Prates Exercice 1 : Conjuguez ces verbes au présent !

Sujet Manger Finir Devoir Pouvoir Attendre

Je Tu Il/ Elle/ On Nous Vous Ils / Elles

Exercice 2 : Conjuguez les verbes entre parenthèses au présent !

1. Elles __________ (lancer) des papiers dans la poubelle pour passer le temps. 2. Tu __________ (réussir ) tes tests de contrôle et tu en es très heureux.

3. Depuis quelques temps, tu me ______________________________ (battre) toujours aux échecs.

4. Pourquoi pleures-tu ?______________________________(vouloir)-tu un bonbon ? 5. Elle __________ (arriver) aux Pays-Bas pour 5 mois.

Mei 2016 dengan 6 kali pertemuan yang dijelaskan secara detail pada paragraf berikut ini :

1. Prates

Sesi prates berlangsung pada tanggal 6 Mei 2016 selama 60 menit, dimulai dari jam 07.00 sampai 08.00 dengan 34 responden. Soal-soal prates mencakup materi

kebahasaan berupa les temps du verbe (kala verba) modus indikatif seperti le présent, le passé composé, l’imparfait dan le futur simple. Ada dua jenis latihan yang digunakan dalam prates ini , yaitu tabel konjugasi verba bahasa Prancis dan soal latihan grammaire struktural. Skor total untuk prates adalah 35. Berikut ini merupakan contoh soal yang digunakan pada prates :

Jumlah responden yang mengikuti prates lebih banyak daripada jumlah responden saat postes. Sehingga agar mendapatkan hasil yang reliabel dan valid hanya 17 responden yang dihitung nilai rata – ratanya. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, nilai rata-rata dari hasil prates adalah 65,97 per 100.

2. Perlakuan (treatment)

Setelah dilakukan prates, kami memulai eksperimen media pembelajaran ÀDVKPQHPRQLNGHQJDQWHNQLNPHQJDMDULa Démarche Active de Découverte (DADD) atau Pendekatan Aktif Penemuan pada mahasiswa semester 2 di kelas Grammaire II. Tahap treatment pada penelitian ini berlangsung 4 kali sejak 11 Mei hinggal 24 Mei 2016,

dengan pembagian setiap treatment berisi satu materi kala verba.

(6)

Treatment pertama berlangsung 11 Mei 2016 dimulai pada jam 09.00 – 10.40 WIB dengan materi kala verba Le Présent. Kemudian materi pada treatment kedua adalah kala verba Le Passé Composé pada 16 Mei 2016 pada jam 07.00 – 08.40 WIB. Sedangkan treatment ketiga 3 berlangsung pada 18 Mei 2016 jam 09.00 – 10.40 dengan materi kala verba L’Imparfait. Treatment terakhir dilakukan pada 24 Mei 2016 dimulai jam 09.00 – 10.40 WIB dengan materi kala verba Le Futur Simple. Berikut LQL DGDODK WDPSLODQ GDUL ÀDVK PQHPRQLN yang digunakan selama treatment di kelas :

Secara umum tampilan di setiap halaman berisi :

a. Formation : bagian ini berisi pola kalimat menggunakan kala verba

b. Fonction : bagian ini berisi penjelasan fungsi dari kala verba

c. Terminaison/Vidéo/Chanson : Berisi kalimat mnemonik untuk akhiran kala verba tertentu yang ditampilkan dengan gambar, lagu (chanson)atau video musik (vidéo)

d. Participe passé : bagian ini khusus hanya terdapat pada kala verba Le Passé Composé yang berisi participe passé / past participle sehingga lebih memudahkan untuk diingat.

e. Exemple : bagian ini berisi gambar-gambar dan contoh kalimat dalam kala verba tertentu

f. Exercice : pada bagian ini terdapat dua latihan gramatikal berserta kunci jawaban dan penilaian

Gambar – gambar di bawah ini adalah beberapa halaman yang menggambarkan penjelasan di atas.

(7)

3. Postes

Setelah melakukan serangkaian treatment maka kemudian dilakukan postes untuk mengetahui keefektifan penggunaan PHGLDSHPEHODMDUDQÀDVKPQHPRQLN3RVWHV berlangsung pada 27 Mei 2016 pada jam 09.00 – 10.00 selama 60 menit. Jenis soal yang digunakan dalam postes sama seperti jenis soal pada prates namun jumlah poin pada postes adalah 22. Berdasarkan hasil perhitungan maka didapatkan nilai rata – rata sebesar 80,29 per 100.

Untuk membuktikan kebenaran hipotesis dari penelitian ini maka dilakukan perhitungan t-test kemudian didapatkan hasil sebagai berikut

t(hitung) t(tabel). keterangan

4,549 2,131 H

1 diterima

Tabel menunjukan bahwa t(hitung) lebih besar daripada t(tabel) maka hipotesis kerja (H1 \DLWXDGDQ\DSHUEHGDDQVLJQL¿NDQDQWDUD nilai rata – rata prates dan postes, diterima.

Kesimpulan dan Saran

Penelitian ini menggunakan gabungan pendekatan Penelitian dan Pengembangan (R&D) juga pendekatan kuantitatif dengan one groupe pre-test post-test design (Satu Kelompok Prates Postes). Setelah melakukan

analisis data pada hasil prates dan postes maka dapat disimpulkan bahwa Flash Mnemonik sebagai media pembelajaran kala verba mampu secara efektif meningkatkan kempetensi mahasiswa dalam kelas Tata Bahasa Prancis (Grammaire II).

Selain itu aplikasi Flash Mnemonik ini dapat digunakan secara mandiri bukan hanya oleh mahasiswa bahasa Prancis namun juga dapat digunakan oleh pembelajar bahasa Prancis lainnya karena aplikasi ini merupakan aplikasi interaktif.

Aplikasi Flash Mnemonik ini dapat digunakan pula oleh pengajar bahasa Prancis di kelas. Untuk mengaplikasikannya disarankan agar menggunakan teknik pembelajaran yang dipakai dalam penelitian ini yaitu La Démarche Active de Découverte (Pendekatan Aktif Penemuan) ataupun dengan teknik lain yang sesuai dengan para pembelajarnya karena pada dasarnya setiap orang memiliki teknik belajar yang berbeda. Sedangkan untuk peneliti lain diharapkan mampu meneruskan penelitian tentang tata bahasa Prancis karena bahasa itu selalu berkembang. Namun jangan sampai melupakan bahasanya sendiri seperti yang disampaikan oleh Pramoedya Ananta Toer

“Tanpa mempelajari bahasa sendiri pun orang takkan mengenal bangsanya sendiri”.

Daftar Rujukan

Adrián, Alarcón Díaz Sergio. (2013). /HV 6XSSRUW 3pGDJRJLTXHV GDQV OD 'LGDFWLTXH GHV /DQJXHV (WUDQJqUHV /H Support Realia dans l’Enseignement-Apprentissage Pré-Secondaire du FLE. (Mémoire de Master). Licenciatura en Lengua Francesa, Facultad de Idiomas, Universidad Veracruzana.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Révision de VIème édition). Jakarta : Rineka Cipta. Chartrand, Suzanne. G. (1996). Apprendre

La Grammaire Par La Démarche Active De Découverte. [En Ligne]. Quebec : Edition LOGIQUE. Accesible à partir

(8)

de : KWWSZZZRDVLVÀHFRPGRFXPHQWV a p p r e n d r e _ l a _ g r a m m a i r e _ p a r _ l a _ demarche_active_de_decouverte.htm (consulté le 24 février 2016).

Fauzi. (2010). 8WLOLVDWLRQGX0RGqOH,QTXLU\ dans L’Apprentissage de La Grammaire basé sur Internet. (Mémoire de Master). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Gall, Meredith D., Gall, Joyce P.,and Bprg, Walter R. (2003). Educational Research : an Introduction. ( 7th Edition). New York

: Pearson Education, Inc.

Hanchi-ferhoune, Nora. (2008). Strategies D’apprentissage Developpees Par Les Collegiens Et Les Lyceens En Classe De Langue. (Mémoire de Mastère). Université de Constantine, Algerie. Manalo, Emmanuel., Uesaka, Yuri., and

Sekitani, Koki. (2013). Using Mnemonic Images And Explicit Sound Contrasting To Help Japanese Children Learn English Alphabet Sounds. Journal : Elsevier Journal of Applied Research in Memory and Cognition, p. 216 – 221.

Pressley, Michael. et al. (1981). Use of a Mnemonic Technique to Teach Young Children Foreign Language Vocabulary. Journal : Contemporary Educational Psychology, p.110 – 116.

Sarris, Jim. (2004). Comic Mnemonic for Spanish Verbs. California : Alacan Publishing.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (4ème

édition). Bandung : Alfabeta.

Vigner, G. (2004). La Grammaire en FLE. Paris : Hachette.

Wyra, Mirella.,Lawson, Michael J., and Hungi, Njora. (2007). The Mnemonic Keyword Method: The Effects Of Bidirectional Retrieval Training And Of Ability To Image On Foreign Language Vocabulary Recall. Journal : Elsevier Journal of Applied Research in Memory and Cognition, p. 360 – 371.

Referensi

Dokumen terkait

Langkah awal yang harus dilakukan untuk menentukan besarnya aktiva/kewajiban pajak tangguhan yaitu dengan mengidentifikasi perbedaan temporer antara dasar akuntansi

Dhe meqë më nuk je i (e) shtrënguar të blesh më shumë Gjëra, paratë e tua mund t’i përdorësh për të kursyer për gjërat që vërtet kanë rëndësi.... ��� ��

Adapun permasalahan khusus yang di tinjau dalam penelitian ini adalah: (1) Tinjauan mengenai besarnya inflow sedimen rata-rata yang masuk ke waduk berdasarkan peta

Pengembangan ekonomi pesantren mela- lui program penggemukan sapi, di lima pondok pesantren Kabupaten Lamongan adalah cukup strategis, terutama dilihat dari factor geografis dan

Karena fidusia bersifat accessoir , kata maksimal perlu diperhatikan, sehingga besarnya tagihan ditentukan oleh perikatan pokoknya.Besarnya beban jaminan ditentukan

Diaplikasikan pada ruang fungsi klinik dan BOH karena area dengan aktivitas klinik dan office bersifat lebih serius dan membutuhkan nilai trust yang lebih

Good relation (hubungan baik) antara penduduk lokal dan wisatawan sangat diperlukan dalam suatu kawasan pariwisata (Madiun 2010). Dalam hal ini sebenarnya Parigi

Berdasarkan data BKD Kabupaten Kepulauan Anambas sampai dengan september 2015, Jumlah PNS di Kabupaten Kepulauan Anambas sebanyak 1.975 orang, pegawai yang pindah kerja