• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aku Warga Negara yang Baik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Aku Warga Negara yang Baik"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Aku Warga Negara yang Baik

Untuk memenuhi: Tugas Akhir

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu: M. Ayub Pramana, S.H.

Disusun oleh :

Nama

: Tatag Juli Atmaja

NPM

: 11.12.5517

Jurusan

: S1 – Sistem Informasi

Kelompok : G

STMIK AMIKOM Yogyakarta

2011

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis tentang “Aku Warga Negara yang Baik” untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah pendidikan pancasila.

Saya selaku penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak M. Ayub Pramana, S.H selaku dosen mata kuliah pendidikan pancasila.Juga tidak lupa teman-teman seperjuangan yang ikut serta membantu dalam pembuatan karya tulis ini.

Saya sebagai penulis juga menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi sempurnanya makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca.

(3)

Iman Kepada Allah SWT

Beriman Bahwa Tuhan itu ada adalah iman yang paling utama. Oleh karena itu, kita sebagai makhluk Ciptaanya Wajib Mempercayai keberadaanya. Iman kepada Allah SWT membutuhkan tiga unsur anggota badan yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, yaitu hati, lisan dan anggota badan. Selain ketiga unsur tersebut, iman kepada Allah SWT dapat dipelajari di dalam agama. Agama mempunyai fungsi yang penting antara lain :

1. Agama sebagai sumber inspirasi.Bagi bangsa indonesia, agama dapat menjadi sumber inspirasi dalam berbudaya baik yang berupa fisik maupun non fisik. 2. Sumber moral. Agama di indonesia dapat memberikan dorongan batin mau

pun moral atau akhlak yang baik bagi manusia. Pembangunan berjalan baik karena dilakukan dengan semangat ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. 3. Suber motivasi dan inovasi. Agama dapat memberikan dalam bekerja dan

lebih kreatif serta produktif. Pada giliranya dapat pula mendorong tumbuhnya pembaharuan dan penyempurnaan.

4. Sumber penyatuan dalam melaksanakan pembangunan nasional. Agama dapat mengintegrasikan dalam ketakwaan terhadap Tuhan YME maupun kebersamaan sebagai makhluk sosial, timbul rasa persatuan sebagai bangsa Indonesia akan terjadi dengan sendirinya.

Bangsa Indonesia yang beraneka agama, menjalankan ibadahnya masing-masing dimana pemeluk melaksanakan ajaran-Nya sesuai dengan norma agamanya. Agar tidak terjadi pertentangan antara pemeluk agama yang berbeda, maka hendaknya dikem bangkan sikap toleransi beragama, yaitu sikap hormat menghomati sesama pemeluk agama yang berbeda, sikap menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai ajaran agama masing-masing, dan tidak boleh memaksakan sesuatu bercampur-aduk dengan ajaran agama lainya.

Dalam melaksanakan ibadah kepada Tuhan YME Indonesia memiliki landasan yang dapat menjamin kehidupan beragama, salah satunya tercantum dalam sila pertama pancasila dan didasari oleh sila-sila lainya. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara

(4)

Indonesia wajib mentaati dan menjalankanya dalam kehidupan sehari-hari agar tercipta kehidupan yang sejahtera, tentram, aman, dan sentosa.

Namun, dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita mendengar berita mengenai para mayoritas ilmuan dan peminat sains yang berpaham atheis atau tidak mempercayai eksistensi Tuhan.Berdasarkan survey yang dimuat di majalah “Scientific American”, edisi September 1999: 90% rakyat Amerika ternyata masih percaya tuhan, tapi diantara para ilmuan di Amerika hanya 10% saja yang percaya tuhan. Dalam studi lain yang dimuat di majalah Nature: http://www.stephenjaygould.org/, disebutkan bahwa dari member “ National Academy of Science”, hanya 7% saja yang percaya pada personal god. Dalam studi lain disebutkan semakin elit sekolah, biasanya semakin banyak para profesornya yang atheis (Shermer, Michael (1999), freeman, pp76 ISBN 07167351X.

Hali ini menurut saya karena alkitab tidak mampu menjelaskan sains dengan baik. Banyak sekali ayat-ayat dalam alkitab yang bertentangan dengan sains. Bahkan terkadang alkitab ditertawai oleh sains.

Namun, ketika Alquran hadir, ilmu pengetahuan seolah berjalan beriringan den gan Alquran. Semua ayat tentang ilmu pengetahuan dalam Alquran dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan modern. Alquran tidak takut dengan ilmu pengetahuan bahkan menjadi sumber ilmu pengetahuan. Termasuk tentang teori penciptaan alam.

Dalam Alquran ditunjukkan bahwa Tuhan menciptakan alam ini dari sesuatu yang kosong atau hampa. Bukan dari materi yang sudah ada yang terjadi karena kebetulan yang acak seperti yang diyakini para evolusionis dan atheis.Alquran mengajarkan bahwa Tuhan menciptakan alam dengan kalimat: Kun Fayakun. Dari tidak ada menjadi ada. Dengan kata lain, diciptakan. Teori ini mempunyai nama lain “Rancangan Cerdas”, yang menyatakan bahwa alam semesta ini telah dirangcang sedemikian rupa, untuk menopang kehidupan.

Dalam Alquran juga disebutkan semua benda di alam ini diciptakan berpasang-pasangan, seperti siang untuk mengenal malam, atas untuk mengenal bawah, kiri untuk mengenal kanan dsb. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keseinmbangan dari rancangan yang cerdas tadi.

Proses penciptaan dari seseuatu yang kosong / hampa dan penciptaan berpasangan ini akhirnya diperkuat oleh ilmu pengetahuan sendiri. Fasilitas penelitian ilmu

(5)

pengetahuan terbesar di dunia Conseil Europeean Pour la Reherche Nucleaire (CERN) di Swiss berhasil membuat pertikel anti materi pertama. Anti materi sama dengan materi yang kita kenal, tapi tersusun dari partikel-partikel dengan muatan listrik yang berlawanan dengan yang terdapat pada materi biasa.

Menurut teori, anti materi lahir di jagad raya ini bersamaan dengan materi, persis beberapa detik setelah Big Bang alias dentuman besar. Kebanyakan fisikawan percaya Big Bang adalah awal mula lahirnya alam semesta. Teori Big Bang sendiri sudah dijelaskan dalam Alquran jauh sebelum teori itu lahir.

Dalam hal ini, ada tiga pelajaran yang bisa ditarik mengenai keberadaan Tuhan di dunia ini:

1. Teori penciptaan bisa dibuktikan. Bahwa benda-benda, makhluk hidup, dsb memang diciptakan dari sesuatuyang tidak ada / kosong / hampa.

2.Bahwa segala sesuatu diciptakan berpasang-pasangan untuk menjaga keseimbangan, Tidak mungkin segala sesuatu bisa tercipta berpasang-pasangan begitu aja kalau tidak deirencanakan oleh sesuatu “yang cerdas”. Tidak mungkin hal itu terjadi karena kebetulan yang acak seperti yang dipahami oleh evolusionis.

Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam wajib meyakini adanya Allah SWT dan mengetahui sifat-sifatnya, agar menjadi mukmin sejati. Dengan modal iman inilah kita akan menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.

(6)

Nasehat Untuk Teroris

Hilangnya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada masyarakat Indon esia, merupakan pangkal dari munculnya berbagai tindakan radikalisme dan terorisme. Terorisme tumbuh akibat merosotnya nilai-nilai ketuhanan pada diri manusia. Idealnya, hubungan manusia dengan Tuhannya harus selaras dengan hubungan manusia dengan manusia. Namun, dengan sedikitnya pemahaman tentang Pancasila bisa menjerumuskan manusia menjadi pribadi yang arogan. Dan diperparah dengan pemahaman jihad yang salah kaprah, sehingga menjadikan orang yang baik menjadi teroris.

Akibat ulah sekelompok anak muda yang hanya bermodalkan semangat belaka dalam beragama namun tanpa disertai kajian ilmu syar’i yang mendalam dari Alquran dan as-Sunnah serta bimbingan para ulama, kini umat Islam harus menanggung akibatnya berupa celaan dan citra negatif sebagai pendukung terorisme.

Aksi-aksi terorisme yang sejatinya sangat ditentang oleh syari’at Islam yang mulia ini justru dianggap sebagai bagian dari jihad di jalan Allah, sehingga pelakunya digelari sebagai mujahidin, apabila ia mati menjadi syahid, pengantin surga dan calon suami bidadari.

Demi Allah, akal dan agama mana yang mengajarkan terorisme itu jihad? Akal dan agama mana yang mengajarkan buang bom di sembarang tempat itu amal sholeh? Maka berikut ini saya akan menunjukkan beberapa penyimpangan terorisme dari syari’at Islam.

Pelanggaran-pelanggaran hokum jihad islami yang dilakukan Teroris:

- Pelanggaran pertama: Tidak memenuhi syarat-syarat jihad Islami. Jihad tholab (ofensif, memulai penyerangan lebih dulu), adapun yang dilakukan oleh para Teroris tidak diragukan lagi adalah jihad ofensif, sebab jelas sekali mereka yang lebih dulu menyerang, bahkan menyerang orang yang tidak bersenjata. Dalam jihad defensif, ketika umat diserang oleh musuh maka kewajiban mereka membela diri tanpa ada syarat-syarat jihad yang harus dipenuhi. Namun untuk kategori jihad ofensif terdapat syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi sebelum melakukan jihad tersebut. Disinilah salah satu perbedaan mendasar antara jihad dan terorisme. Bahwa jihad terkait dengan aturan-aturan yang telah

(7)

ditetapkan Allah SWT dalam Syari’at-Nya, sedangkan terorisme justru menerjang aturan-aturan tersebut.

- Pelanggaran kedua: Memerangi orang kafir sebelum didakwahi dan ditawarkan apakah memilih Islam, membayar jizyah atau perang. Pelanggaran ini menunjukkan kurangnya semangat para teroris untuk mengusahakan hidayah kepada manusia dan semakin jauh dari tujuan jihad itu sendiri. Padahal hakekat jihad hanyalah sarana untuk menegakkan dakwah kepada Allah Ta’ala. Ini juga merupakan bukti betapa jauhnya mereka dari pemahaman yang benar tentang jihad, sebagaimana tutunan Nabi Muhammad SAW kepada Mujahid yang sebenarnya, yaitu para sahabar radhiyallahu’anhum.

- Pelanggaran ketiga: Membunuh orang muslim dengan sengaja. Mereka sengaja membunuh orang muslim yang sangat mungkin berada di lokasi pengeboman, karena jelas sekali bahwa negeri ini adalah negeri mayoritas muslim. Dan mereka sadar betul di sini bukan medan jihad seperti di Palestina dan Afganistan. Bahkan mereka tahu dengan pasti kemungkinan besar akan ada korban muslim yang meninggal.

- Pelanggaran keempat: Membunuh orang kafir tanpa pandang bulu. Inilah salah satu pelanggaran teroris dalam berjihad yang menunjukkan pemahaman mereka yang sangat dangkal tentang hukum-hukum agama dan penjelasan para ulama. Para ulama dari masa ke masa telah menjelaskan bahwa tidak semua semua orang kafir yang boleh untuk dibunuh. Ada empat jenis orang kafir: pertama, kafir harbiy: yaitu kafir yang memerangi kaum muslim, inilah orang kafir yang boleh dibunuh. Kedua, kafir dzimmy: yaitu orang kafir yang tinggal di negeri kamum muslimin, tunduk dengan aturan-aturan yang ada dan membayar jizyah, maka tidak boleh dibunuh. Ketiga, kafir mu’ahad: yaitu orang kafir yang terikat perjanjian dengan kaum musliman untuk tidak saling berperang, selama ia tidak melanggar perjanjian tersebut maka tidak boleh dibunu. Keempat, kafir musta’man; yaitu orang kafir yang mendapat jaminan keamanan dari kaum muslimin, atau sebagian kaum muslimin,maka tidak boleh kaum muslimin yang lainnya untuk membunuhorang kafir jenis ini. Dan termasuk dalam kategori ini adalah para pengunjung suatu negara yang diberi izin masuk oleh pemerintah kaum muslimin untuk memasuki wilayahnya.

Untuk mencegah berkembangnya ideologi terorisme ini, Pancasila merupakan solusi yang tepat. Dengan pemahaman dan pengamalan Pancasila Secara benar, maka

(8)

seseorang akan memiliki sifat menghargai perbedaan dan mengedepankan kerukunan dalam dirinya.

Oleh karena itu, instansi pemerintah harus mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Instansi-instansi pendidikan seyogyanya menjadi garda terdepan dalam mengejawantahakan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda.

(9)

Mengatasi Separatisme di Indonesia

Potensi gejolak separatisme di Indonesia masih sangat besar. Kondisi ini memperlihatkan persoalan separatisme yang muncul sejak 1950-an belum juga bisa diatasi sepenuhnya hingga kini. Padahal upaya mengatasi separatisme telah lama dilakukan.

Upaya pengokohan integrasi nasional telah banyak digunakan baik bersifat militer, persuasi bahkan insentif. Tapi sejauh ini belum sepenuhnya berhasil. Bahkan ada kecenderungan potensi separatisme menjadi kian meningkat bila melihat frekuensi konflik dalam negeri. Hasil temuan United Nations Development Programme (UNDP) menunjukkan, angka kematian akibat koflik social di Indonesia tahun 1990 hingga 2003 mencapai 10.758 jiwa, sementara insiden yang terjadi akibat kekerasan kolektif sebanyak 3.608 kasus.

Pemerintah hampir selalu disibukkan dengan gerakan separatisme, sehingga Samuel Huntington pernah berkomentar Indonesia bisa bernasib seperti Yugoslavia dan Uni Soviet, menjadi negara yang pecah akibat kegagalan menjaga ingrasi nasional.

Pandangan itu barangkali dialandasi kenyataan Indonesia merupakan negara keempat terbesar di dunia dan masyarakatnya paling plural ini selalu dihantui oleh gerakan separtisme. Struktur masyarakat Indonsia yang heterogenitas etnik, secara hori zontal ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan social berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, adat istiadat, dan primordialisme. Secara vertikal, struktur masyara kat Indonesia ditandai oleh adanya perbedaan vertikal antara lapisan atas dan bawah.

Dengan struktur social yang sedemikian kompleks, sangat rasional Indonesia selalu menghadapi permasalahan konflik antar etnik, kesenjangan sosial, dan sulit memba ngun integrasi secara tetap. Hambatan demikian semakin nampak jelas , jika diferensiasi sosial berdasarkan suku jatuh berhimpitan dengan faktor lain (agama, kelas, ekonomi, dan bahasa). Sehingga sentimen-sentimen yang bersumber dari faktor sosial yang satu cenderung berkembang salin meningkatkan dengan sentimen-sentimen yang bersumber dari diferensiasi sodial berdasarkan faktor yang lain. Faktor struktur sosial yang kompleks tumpang-tindih, menurut Peter Blau, merupakan kendala terbesar bagi terciptanya integrasi sosial.

(10)

Sementara itu, secara sosiologis diferensiasi sosial yang melingkupi struktur sosial kemajemukan masyarakat Indonesia adalah; pertama adalah diferensiasi yang disebabkan oleh perbedaan adat istiadat. Hal ini karena perbedaan etnik, budaya, agama, dan bahasa. Kedua adalah diferensiasi yang disebabkan oleh struktural. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kemampuan untuk mengakses ekonomi dan politik sehingga menyebabkan kesenjangan sosial diantara etnik yang berbeda.

Faktor Penghambat

Dengan demikian, faktor sosiologis struktural dan kultural merupakan penghambat penting dalam integrasi di masyarakat yang sangat plural seperti Indonesia. Sebenarnya kondisi itu bukanya tidak dipahami oleh para pemimpin Indonesia.Mereka sebenarnya telah memberikan perhatian terhadap upaya menjembatani kesenjangan multidimensi yang terjadi di masyarakat. Di antaranya dengan mengakomodasi aspirasi masing-masing kelompok yang berbeda ini, terutama di daerah yang memiliki potensi mengalami disintegrasi seperti Papua dan Aceh, dengan memberi otonomi khusus.

Sebagian upaya sebenarnya sudah lumayan berhasil. Tetapi kemudian mencuat menjadi gejolak ke permukaan karena faktor asing. Di Papua fakta peran Amerika Serikat dalam mendorong ketidakstabilan provinsi itu hampir tak bisa ditutupi, yang secara terbuka melakukan intervensi seperti kunjungan anggota kongres AS yang mengungkit masalah Papua.Amerika Serikat jelas memiliki kepentingan agar bisa mengeruk kekayaan Papua. Demikian pula dalam kasus bendera RMS di Ambon, faktor kekuatan asing atau Belanda banyak disebut ikut terlibat.

Untuk mengatasi kekuatan asing dalam masalah separaitsme dibutuhakan upaya diplomasi yang canggih. Setidaknya dalam masalah ini perlu belajar dari kasus Aceh. Kendati begitu bukan berarti mendorong internasionalisasi masalah dalam negeri yang bukan saja dapat merugikan kepentingan nasional tetapi juga bisa membuat masalahnya menjadi kompleks, dan menimbulkan implikasi yang luas baik dari segi politik maupun hukum internasional.Oleh karena itu, penggunaan saluran internasional disini lebih dimaksudkan membuat faktor internasional yang semula berpihak ke separatis beralih menentang separatisme di Indonesia.

Setiap gerakan yang menjurus kepada separatisme, baik berupa simbol maupun tindakan, wajib dicegah oleh negara. Apabila sampai ke tingat pemberontakan atau

(11)

pemisahan diri, maka negara berhak, bahkan berkewajiban untuk memaklumkan perang. Pemerintah sebagai wakil eksekutif negara harus bertanggungjawab atas kedaulatan negara. Dengan pendekatan aspek domestik dan internasional dalam menghadapi isu separatisme, nampaknya Indonesia ke depan akan semakin kukuh dan kuat.

(12)

Pemberantasan Korupsi

Salah satu isu yang paling krusial untuk dipecahkan oleh bangsa dan pemerintah Indonesia adalah masalah korupsi. Hal ini disebabkan semakin lama tindak pidana korupsi di Indonesia semakin sulit untuk diatasi. Maraknya korupsi di Indonesia disinyalir terjadi di semua bidang dan sektor pembangunan. Apalagi setelah ditetapkannya pelaksanaan otonomi daerah, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004, disinyalir korupsi terjadi bukan hanya pada tingkat pusat tetapi juga pada tingkat daerah dan bahkan menembus ke tingkat pemerintahan yang paling kecil di daerah.

Pemerintah Indonesia sebenarnya tidak tinggal diam dalam mengatasi praktek-praktek korupsi. Upaya pemerintah dilaksanakan melalui berbagai kebijakan berupa peraturan perundang-undangan dari yang tertinggi yaitu Undang-Undang Dasar 1945 sampai dengan Undang-Undang tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Selain itu, pemerintah juga membentuk komisi-komisi yang berhubungan langsung dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi seperti Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Upaya pencegahan praktek korupsi juga dilakukan di lingkungan eksekutif

atau penyelenggara negara, dimana masing-masing instansi memiliki Internal Control Unit (unit pengawas dan pengendali dalam instansi) yang berupa inspektorat. Fungsi inspektorat mengawasi dan memeriksa penyelenggaraan kegiatan pembangunan di instansi masing-masing, terutama pengelolaan keuangan negara, agar kegiatan pembangunan berjalan secara efektif, efisien dan ekonomis sesuai sasaran. Di samping pengawasan internal, ada juga pengawasan dan pemeriksaan kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh instansi eksternal yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP).

Selain lembaga internal dan eksternal, lembaga swadaya masyarakat (LSM) juga ikut berperan dalam melakukan pengawasan kegiatan pembangunan, terutama kasus-kasus korupsi yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Beberapa LSM yang aktif dan gencar mengawasi dan melaporkan praktek korupsi yang dilakukan penyelenggara negara

(13)

antara lain adalah Indonesian Corruption Watch (ICW), Government Watch (GOWA), dan Masyarakat Tranparansi Indonesia (MTI).

Namun, kenyataannya praktek korupsi bukannya berkurang malah meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan Indonesia kembali dinilai sebagai negara paling terkorup di Asia pada awal tahun 2004 dan 2005 berdasarkan hasil survei dikalangan para pengusaha dan pebisnis oleh lembaga konsultan Political and Economic Risk Consultancy (PERC).Oleh karena itu dibutuhkan strategi yang tepat untuk memberantas korupsi di Indonesia.

Strategi pemberantasan korupsi harus bersifat menyeluruh dan seimbang.

Ini berarti bahwa strategi pemberantasan yang parsial dan tidak komprehensif tidak dapat menyelesaikan masalah secara tuntas. Strategi pemberantasan korupsi harus dilakukan secara adil, dan tidak ada istilah “tebang pilih” dalam memberantas korupsi. Selain itu, upaya pencegahan harus lebih digalakkan, antara lain melalui: (1) Menumbuhkan kesadaran masyarakat (public awareness) mengenai dampak destruktif dari korupsi, khususnya bagi PNS; (2) Pendidikan anti korupsi; (3) Sosialisasi tindak pidana korupsi melalui media cetak & elektronik; (4) Perbaikan remunerasi PNS.

Adapun upaya penindaka harus memberikan efek jera, baik secara hukum, maupu sosial. Selama ini pelaku korupsi, walaupun dapat dijerat dengan hukum dan dipidana penjara ataupun denda, namun tidak pernah mendapatkan sanksi sosial. Efek jera seperti: (1) Hukuman yang berat ditambah dengan denda yang jumlahnya signifikan; (2) Pengembalian hasil korupsi kepada negara; dan (3) Tidak menutup kemungkinan, penyidikan dilakukan kepada keluarga atau kerabat pelaku korupsi.

Strategi pemberantasan korupsi harus sesuai kebutuhan, target, dan berkesinambu ngan. Strategi yang berlebihan akan menghadirkan inefisiensi sistem dan pemborosan sumber daya. Dengan penetapan target, maka strategi pemberantasan korupsi akan lebih terarah, dan dapat dijaga kesinambungannya. Dalam hal ini perlu adanya komisi anti korupsi di daerah (misalnya KPK berdasarkan wilayah) yang independen dan permanen. Selain itu strategi pemberansasan korupsi haruslah berdasarkan sumber daya dan kapasitas. Dengan mengabaikan sumber daya dan kapasitas yang tersedia, maka strategi ini akan sulit untuk diimplementasikan, karena daya dukung yang tidak seimbang. Dalam hal ini kualitas SDM dan kapasitasnya harus dapat ditingkatkan, terutama di bidang

(14)

penegakan hukum dalam hal penanganan korupsi. Peningkatan kapasitas ini juga dilaku kan melalui jalan membuka kerjasama internasional.

Keterukuran strategi merupakan hal yang tidak bisa dikesampingkan. Salah satu caranya yaitu membuat mekanisme peng awasan dan evaluasi atas setiap tahapan pemberantasan korupsi dalam periode waktu tertentu secara berkala. Selain itu juga, dalam rangka penyusunan strategi yang terukur, perlu untuk melakukan survei mengenai kepuasan masyarakat atas usaha pemberantasan korupsi yang telah dilakukan pemerintahan.

Sebuah strategi pemberantasan memerlukan prinsip transparan dan bebas konflik kepentingan. Transparansi membuka akses publik terhadap system yang berlaku, sehingga terjadi mekanisme penyeimbang. Warga masyarakat mempunyai hak dasar untuk turut serta menjadi bagian dari strategi pemberantasan korupsi. Saat ini optimalisasi penggunaan teknologi informasi di sektor pemerintah dapat membantu untuk memfasilitasinya. Strategi pemberantasan juga harus bebas kepentingan golongan maupun individu, sehingga pada prosesnya tidak ada keberpihakan yang tidak seimbang. Semua strategi berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku dan objektif. Instrumen strategi pemberantasan lain yang menjadi bagian dari elemen masyarakat adalah pers. Transparansi dapat difasilitasi dengan baik dengan adanya dukungan media massa yang memainkan peranannya secara kuat. Dengan adanya kebebasan pers, maka kontrol masyarakat dapat semakin ditingkatkan lagi.

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Masih banyak terjadi kesalahan konsep pembelajaran pecahan di antara calon-calon guru di Indonesia yang disebabkan kurangnya pemahaman tentang konsep dasar pecahan

1) Mengujikan soal pilihan ganda berdasarkan hasil uji coba yang telah diperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat di dalamnya kepada siswa kelas VII C untuk

Jika kuitansi sudah langsung diserahkan sekalian dengan invoice dan faktur pajak, maka dari bagian keuangan mengeluarkan tanda terima atas penye rahan kwitansi dan

Eksperimen mengenai kekuatan pelet maupun briket bijih besi berbinder organik dan inorganik telah banyak dilakukan, namun pengaruh binder terhadap sifat metalurgis

Radon adalah unsur Gas Mulia yang paling stabil karena jari-jari atomnya paling besar.. Argon adalah unsur Gas Mulia yang paling mudah bereaksi dengan

pengaruh secara simultan antara variabel persepsi nilai yang terdiri dari keterlibatan, loyalitas merek, persepsi harga, persepsi kualitas, pengenalan dan persepsi

Jadi simpulannya adalah dari ketujuh puisi yang terdapat pada buku paket “Inilah Bahasa Indonesiaku” semuanya terdapat nilai pendidikan dan hal ini sangat aik

Wesel tersebut memiliki satu track lurus dan dua track yang membelok ke kiri atau ke kanan di mana sumbu dari ketiga bertemu di satu titik. o Wesel