Modul Pelatihan SAP 2000 1
PERENCANAAN KUDA-KUDA
A. Pemodelan Struktur
Analisis struktur rangka kuda-kuda dilakukan dengan menggunakan program bantu SAP v14.2.2. Desain kuda-kuda dimodelkan sebagai berikut :
Gambar 1. Pemodelan struktur kuda-kuda pada SAP
B. Peraturan dan Standar Perencanaan
1. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung, SNI 03-1729-2002
2. Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung, PPPURG 1987
3. Tabel Profil Baja
C. Data Teknis
Bentang kuda-kuda : 12 m Jarak antar kuda-kuda : 6 m
Profil kuda-kuda : - 2L 50.50.5 - L 40.40.5
Modul Pelatihan SAP 2000 2
Mutu baja : BJ 37 Alat sambung : baut Tegangan leleh minimum (fy) : 240 MPa Tegangan putus minimum (fu) : 370 MPa
Profil gording : C 125.50.20.3,2 Berat profil gording : 6,13 kg/m Sudut kemiringan : 17
Penutup atap : metal deck Berat penutup atap : 12 kg/m²
D. Kombinasi Pembebanan
1,4 D 1,2 D + 1,6 L 1,2 D + 0,5 L + 0,8 Angin Kanan 1,2 D + 0,5 L – 0,8 Angin Kanan 1,2 D + 0,5 L + 0,8 Angin Kiri 1,2 D + 0,5 L – 0,8 Angin KiriKombinasi Pembebanan yang diinputkan ke SAP seperti pada gambar berikut :
Modul Pelatihan SAP 2000 3 1. Beban Mati (Dead Load)
a. Berat Sendiri Struktur
Berat sendiri struktur tidak dihitung manual, namun secara otomatis dihitung oleh SAP.
b. Beban Mati Tambahan (SDL)
Beban penutup atap genteng 12 kg/m² * 6 m * 1,25 m = 90 kg Beban gording C 125.50.20.3,2 6,13 kg/m * 6 m = 36,78 kg Beban Utilitas 20 kg/m² * 6 m * 1,25 m = 150 kg
Beban Mati Tambahan (SDL) total = 276,78 kg
Beban mati tambahan (SDL) yang bekerja pada struktur kuda-kuda dimodelkan sebagai beban titik yang terpusat pada tiap joint. Input beban dilakukan dengan cara Assign – Joint Loads – Force – SDL, dengan arah FZ (-). Maksud tanda negatif menunjukkan arah gaya dari atas kebawah.
Input beban mati tambahan pada kuda-kuda ditunjukkan pada gambar berikut :
Modul Pelatihan SAP 2000 4
Beban Mati Tambahan (SDL) yang bekerja pada struktur kuda-kuda ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar. 4 Beban Mati Tambahan (SDL) yang bekerja pada struktur kuda-kuda
2. Beban Hidup
Berat Pekerja disetiap joint = 100 kg Berat air hujan = 40 – 0,8 40 – 0,8(17) = 26,4 kg
Beban Hidup Total = 126,4 kg
Beban Hidup (Live Load) yang bekerja pada struktur kuda-kuda dimodelkan sebagai beban titik yang terpusat pada tiap joint. Input beban dilakukan dengan cara Assign – Joint Loads – Force – Live, dengan arah FZ (-). Maksud tanda negatif menunjukkan arah gaya dari atas kebawah. Input beban mati tambahan pada kuda-kuda ditunjukkan pada gambar berikut :
Modul Pelatihan SAP 2000 5
Gambar. 5 Input Beban Hidup (Live Load) pada struktur kuda-kuda
Beban Hidup (Live Load) yang bekerja pada struktur kuda-kuda ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar. 6 Beban Hidup (Live Load) pada struktur kuda-kuda
3. Beban Angin
Berdasarkan PPPRUG 1987, koefisien angin untuk gedung tertutup adalah sebagai berikut :
Modul Pelatihan SAP 2000 6
Tekanan angin diluar daerah pantai (qw) = 25 kg/m²
Sudut kemiringan kuda-kuda = 17 Koefisien angin tekan = 0,02 - 0,4 = 0,02(17) – 0,4 = 0,06 Koefisien angin hisap = -0,4
a. Angin Tekan (QT) = L antar gording * L antar kuda-kuda * koeftekan * qw
= 1,25 * 6 * 0,06 * 25 = 11,25 kg
Beban angin vertikal (VT) = QT * cos
= 11,25 * cos 17 = 10,76 kg Beban angin horisontal (HT) = QT * sin
= 11,25 * sin 17 = 3,29 kg
b. Angin Hisap (QH) = L antar gording * L antar kuda-kuda * koeftekan * qw
= 1,25 * 6 * 0,4 * 25 = 75 kg
Beban angin vertikal (VT) = QT * cos
= 75 * cos 17 = 71,72 kg Beban angin horisontal (HT) = QT * sin
= 75 * sin 17 = 21,93 kg
Modul Pelatihan SAP 2000 7
Input beban angin (dari arah kanan) pada struktur kuda-kuda dilakukan dengan cara Assign – Joint Loads – Force, dengan arah beban sumbu X dan Z seperti pada gambar berikut.
a. Angin Tekan b. Angin Hisap
Gambar. 7 Input Beban Angin dari arah kanan
Beban angin (Wind Load) dari arah kanan pada struktur kuda-kuda ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar. 8 Beban Angin (Wind Load) dari arah kanan pada struktur kuda-kuda
Input beban angin (dari arah kiri) pada struktur kuda-kuda dilakukan dengan cara Assign – Joint Loads – Force, dengan arah beban sumbu X dan Z seperti pada gambar berikut.
Modul Pelatihan SAP 2000 8
a. Angin Tekan b. Angin Hisap Gambar. 9 Input Beban Angin dari arah kiri
Beban angin (Wind Load) dari arah kiri pada struktur kuda-kuda ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar. 10 Beban Angin (Wind Load) dari arah kiri pada struktur kuda-kuda
Setelah semua beban dimasukkan, struktur kuda-kuda harus di Release karena tiap joint kuda-kuda adalah sambungan, maka diasumsikan ada sendi pada tiap joint dengan cara Assign – Frame – Release – Moment 33.
Modul Pelatihan SAP 2000 9
Gambar. 11 Assign – Frame – Release, untuk Mengasumsikan Sendi pada Tiap Joint
Struktur kuda-kuda yng telah di release ditunjukkan pada gambar berikut :
Modul Pelatihan SAP 2000 10
F. Analisis Struktur
Acuan perencanaan yang akan digunakan pada analisis dengan SAP adalah AISC-LRFD 99. Untuk menentukan acuan perencanaan pada SAP dilakukan dengan cara Design – Steel – Frame Design – View/ Revise Preferences.
Kemuadian pilih AISC-LRFD 99.
Gambar. 13 Steel Frame Design Berdasarkan AISC-LRFD 99.
Memilih kombinasi pembebanan yang bekerja pada struktur dengan cara
Define – Steel Frame Design – Select Design Combos, seperti ditunjukkan pada
Modul Pelatihan SAP 2000 11
Gambar. 14 Design Load Combination Selection
Karena struktur dianalisis secara 2 dimensi, maka pilih analysis options dengan sumbu XZ plane.
Modul Pelatihan SAP 2000 12
Untuk mengetahui dan melihat kemampuan struktur dalam menerima beban dapat dilakukan dengan cara Design – Steel Frame Design – Start / check of structures.
Gambar. 16 rasio kapasitas struktur kuda-kuda.
Sedangkan untuk mengetahui nilai rasio kapasitas (perbandingan tegangan yang terjadi dengan tegangan yang direncanakan) dapat diketahui dengan cara
Design – Steel Frame Design –Display Design Info – PM Ratio Colour and Values.
Modul Pelatihan SAP 2000 13
Untuk menampilkan gaya yang bekerja (gaya tekan dan gaya tarik) pada struktur dapat dilakukan dengan cara Display – Show Table – Analysis Result – Elemenet Output – Frame Output – Element Forces.
Gambar. 16 Tabel Output analisis struktur kuda-kuda.
G. Kontrol Hitungan
Dari outout SAP diperoleh :
Gaya tarik maksimum = 81671,78 N Gaya tekan maksimum = 85402,23 N
Profil baja yang dianalisis adalah 2L 50.50.5 dengan spesifikasi sebagai berikut :
Modul Pelatihan SAP 2000 14 Mutu Baja yang digunakan adalah BJ 37
Tegangan leleh minimum (fy) = 240 MPa
Tegangan putus minimum (fu) = 370 MPa
Modulus Elastisitas (Es) = 200000 MPa
Luas Penampang (A) = 960 mm2
Tinggi penampang = 50 mm
Tebal = 5 mm
Lebar penampang = 105 mm
Tebal pelat simpul = 5 mm
1. Analisis Batang Tarik
a. Cek kekuatan Batang Tarik (strength)
Tegangan tarik yang terjadi,
= 85,07 N/mm²
Tegangan tarik rencana,
r = * fy r = 0,9 * 240 = 216 N/mm² Rasio tegangan, stress ratio = = 0,394 < 1 OK,,, Syarat, < r 85,07 N/mm² < 216 N/mm² OK
Modul Pelatihan SAP 2000 15 b. Cek kekakuan Batang Tarik (stiffeness)
Momen Inersia penampang, I = 110000 mm4 Jari-jari girasi, i = √ = √ = 15,14 mm Panjang batang, Lk = 1200 mm Nilai kelangsingan, = = = 79,26
syarat kelangsingan batang tarik,
< 300
79,26 < 300 OK
2. Analisis Batang Tekan
a. Cek kekuatan Batang Tekan (strength)
Panjang batang, L = 1254,83 mm
Faktor panjang efektif, k = 1 (ujung batang dimodelkan sendi) Panjang tekuk batang, Lk = k * L = 1 * 1254,83 = 1254,83 mm
Jari-jari girasi, i = √ = √
= 15,14 mm
Kelangsingan batang tekan,
c = √ = √ = 0,91 0,25 < c < 1,2 = - = - = 1,44
Modul Pelatihan SAP 2000 16
Tegangan tekan yang terjadi,
=
=
= 88,96 N/mm 2
Tegangan tekan rencana,
r = = 0,85 * = 141,67 N/mm 2
Rasio tegangan, stress ratio = < 1 =
= 0,63 < 1 OK
Syarat, < r
88,96 < 141,67 OK
c. Cek Kekakuan Batang Tekan (Stiffenes)
Panjang Batang, Lk = 1254,83 mm Jari-jari girasi, i = √ = √ = 15,14 mm kelangsingan batang, = = = 79
syarat kelangsingan batang tarik,
< 200
Modul Pelatihan SAP 2000 17 3. Cek Lendutan Maksimum yang terjadi
Lendutan yang terjadi akibat beban mati dan beban hidup dapat diketahui langsung dari SAP dengan cara. Display – Show Deformed Shapes seperti ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar 18. Lendutan maksimum yang terjadi pada struktur
Kontrol lendutan :
Lendutan yang terjadi < Lendutan yang diijinkan
15,30 mm < 1/300 * L = 1/300 * 12000 mm = 40 mm
15,30 mm < 40 mm OK
H. Kesimpulan
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa struktur kuda-kuda aman dan mampu menerima kombinasi beban-beban yang direncanakan, meliputi : beban mati, beban hidup, dan beban angin.