• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cinta Tak Pernah Usai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Cinta Tak Pernah Usai"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

JAMAL Ke malud

Cinta

Tak Pernah Usai

Cinta terus saja meremaja dan hijau. Seperti hutan, cinta terus menguncup, semakin

besar, dan menjadi Jantung kehidupan bumi dan manusia

Bagian 1

Penerbit

(2)

CINTA TAK PERNAH USAI Oleh: Jamal Ke Malud Copyright © 2016 By Jamaluddin Penerbit (Poem Press) ([email protected]) Desain Sampul: (Abd Wafi Karim Rum)

Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com

(3)

Ucapan Terima Kasih:

Terima kasih kepada Allah SWT. Tuhan yang telah menggenggam kedua tangan penulis dan menuntunnya ke surga di mana puisi-puisi ini tertoreh di dinding-dinding istana buku.

Tidak lupa shalawat dan salam penulis haturkan kepada puisi hidup dan pesona cinta, gusti

kanjeng Nabi Muhammad SAW. yang dengan

bershalawat kepada-Nya penulis bisa selalu berharap banyak dan lebih dengan cinta yang suci.

Guru besar penulis, sayyiduna al syeikh al

habib Saggaf ibn Mahdi ibn Idrus ibn al syeikh qutb al ghauts Abi Bakar ibn Salim dan sayyiduna al syeikh Muhammad Syams al ‘Arifin.

Orang tua penulis kiai Abd Karim dan nyai Rummanah yang telah membenihkan penulis ke dalam dunia bumi, sebuah telur unta yang penuh dengan cinta, kasih sayang, dan ampunan.

(4)

Rabbighfirliy wa liwalidayya warham huma kama robbayani shoghiro.

Kakak-kakak dan adik-adik di FLP (Forum Lingkar Pena) ranting Banyuanyar, Ipunk, Hafidz al Asad, Mr @dik, dan yang tak disebut nama penanya. Jujur, di samudera ini saya mulai mengambil pena dan menggerak-gerakkannya di atas kertas. Juga, di Teater Kertas Banyuanyar, di lautan ini saya mulai berpuisi dan menerjemahkannya dari liang hati ke bumi buku.

Teman-teman pendiri Hornet: Marlon, pak Tresno, Ridwan, Soleh, dan saya sendiri. Juga, untuk Designer cover buku ini, adik tercinta: Abd Wafi yang telah melukis dinding surga cinta ini, thanks a lot.

Teman satu kos: Burhan, Syafie, Herman, Wafi, Rofiki, Muhlis, Buhari, Salim, dan Syamsuri di JL. Bulak Raya Rt. 002/Rw. 02 No. 22 Kec. Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Provinsi: Banten

(5)

Kode Pos (15412). Dan ibu kos yang baik hati: Hj Nana Zainab.

Terakhir, kepada semua cahaya hati, cahaya hidup, dan cahaya bumi yang nama-namanya tidak bisa tertuang di gelas ini tetaplah menjadi kebanggaan penulis untuk pernah dan selalu mengenal anda semua. Juga kepada Nulisbuku.com, terima kasih sedalam laut dan seluas samudera penulis kemukakan dengan cinta seindah mungkin.

(6)

Daftar Isi

Ucapan Terima Kasih, 3 Daftar Isi, 6

Prolog, 16

Buku I, 23

Aku Berharap Cintamu, 24 Aku Hanya Untuk-Mu, 25 Kuncup-Kuncup Cinta, 28 Cinta Telah Mekar, 30

Cinta Bersemayam Kembali, 31 Semburat Rona Cinta, 32 Sebuah Pledoi Cinta, 34

Selera Embun Menyapa Daun, 35 Terhempas Bersama, 37

Lelehan Embun Sore, 38

Ketika Cinta Bersuara Berat, 40 Jika Kau Milikku, 45

Aku Tahu Semua Ini Adalah Cobaan, 48 Ingin Mekarkan Diri Dengan Embun Cinta, 49 Pergi ke Cahaya Bersama Sayap Sufi, 51 Layu Kering Cintaku Karenamu, 52 Cinta Suciku Ternoda dan Terkhianati, 55 Dualisme Tresno, 56

(7)

Hanya Ia, 61 Cinta Berduri, 62

Ingin Ku Memusuhi Cinta, 63 Berperisai Cinta yang Berduri, 70 Mawar Biasa yang Ku Cinta, 72 Detak Cinta, 73

Harapan yang Nyata, 75 Cinta yang Menggoda, 77 Isi Diriku, 79

Refleksi Cinta, 82

Aku Memiliki Getaran Cinta Murni, 84 Mulai Merekah Merah, 87

Mulai Berdaun Hijau Muda, 89 Merawat Bunga Idaman, 91 Tetesan Embun Cinta, 93 Kerikil Kecil, 95

Antara Penantian dan Cinta, 97 Buah Hijau Cinta, 99

Ranting Bercabang, 101 Tiada Beda, 103

Suasana Hati, 105 Indra Cinta, 107

Menuju Hati Jernih, 109 Belum Bening, 118

Peperangan di Awal Jernih, 121 Tertanam Dalam, 123

Tumbuh Kembali, 125 Mengakar dalam Rasa, 127 Kembali Menyapa, 129 Berhasil Menanam Cinta, 131 Gejolak Jiwa, 133

(8)

Hakekat Diriku, 135 Aku Mencintaimu, 137 Sengatan Rindu, 140 Aku Merindukan Mu, 143 Rahasia Hidup, 145 Elegi Kehidupan, 147 Getar-Getir Hidup Diri, 149 Jernih Untukmu, 152

Menyelami Diri dengan Rasa Sufi, 154 Ranting Tanpa Batang, 156

Luka Berlapis Emas, 158 Lewat Jalan Lain, 160

Tegak di Atas Fondamen Goyah, 162 Meneguk Kejernihan, 165

Sempurna Sudah, 167

Hembusan Desir Asmara, 168 Salju Ber-Bara, 170

Api Iblis, 172

Ketika Cinta Bercerita, 174 Cemaskah, 178

Lucunya Cinta, 180

Redupnya Nyala Hidup, 182 Perkenalkan ‘Aku Adalah’, 186 Terjebak, 191

Mengenal Allah, 193 Terbangun Dari Tidur, 194 Mengenal Allah 2, 196

Buku II, 198

(9)

Ketika Hati Sudah Memilih, 201 Bernafaskan Cinta, 205

Memasuki Dunia Cinta, 206 Mengapa Aku Harus Ada?, 207

Rambat Getar Padih Perpisahan Telah Ku Rasa, 215 Meredup, 217

Garis Hidupku, 218

Bening Embun Mengalir di Senyummu, 219 Inilah Daftar Kejahatanku, 223

Berlalu, 227

Wahai Bidadariku, 228 Manisnya Sengsara, 230 Rasa yang Salah, 232

Wahai Cintaku, Semoga Cinta Kami Menyatu, 234 Untuk Bidadariku Tercinta, 241

Sebait Rindu yang Berdoa, 243 Bidadariku Berdoa, 244

Alasanku..., 246

Merajut Persahabatan denganmu, 247 Bersama Menitip Asa, 253

Bagaimana Menjalani Hidup, 257 Cinta Bercerita tentang Asa, 259 Elegi Seorang Pengembara, 261 Nafas Bening Sang Duta, 263

Buku III, 265

Bersamamu Selalu, 266

Di Bola Matamu, Ada Keindahan Pelangi, 269 Ada yang Lain Pada Diriku, 271

(10)

Curhat pada Tuhan, 273

Dalamnya Perih Perpisahan, 276 Bersabarlah Sayang, 279

Selamat Melupakan Aku, 281

Mereka Melarangku Mencintaimu, 283 Bersemai dan Bersemi Bersama, 285 Mencintai Adalah Fitrah Manusia, 289 Aku Pengkhianat, 291

Perihnya Pedihnya Sukmaku, 293 Terima Kasih, 295

Walau Hanyalah Angin Lalu, 299 Pelangi, 301

Ingin Melangkah, 303 Terlahir Kembali, 305 Mem-bidadari, 307

Bercak Mawar, Ketika Takdir Berbica Lain, 310 Kleistogami, 316

Helai-Helai Waktu, 318 Bijaksana, 321

Memanggilku, 323

Ku Abadikan dalam Setiap Detak Jantungku, 325 Dalam Neraka Ku Temukan Bahagia, 327

Di Depan Pintu Taubat, 329 Detik Merah Ajaran Baru, 331

Jack, 333

Asa yang Terbalik, 335 Mengertilah Aku, 337

(11)

Inilah Puisiku, 343

Bidadariku, Pertanyaanmu Membingungkan Ku, 345 Saat Cintamu Menyambut Cintaku, 348

Masih Tersisa Satu Gores Luka, 349 Mencintai, Tak Pernah Terlarang, 351

Me Love My Pet, 353

Bidadariku, Permintaanmu Menggelikanku, 354 Pesona Tanganmu, 358

Aku Menunggumu, 360

Hempasan Angin Sembilu, 362 Suara Hatiku, 364

Lembaran Buram, 365

Keelokan Duri Beracun di Sisiknya, 366 Potret Buram Kisah Cintaku, 368 Di Atas Belia Ku Menyapa, 379 Bagaimana Merasa, 381

BerDesir Lembut di Dada, 382 Maafkan Aku, 384

Aku Menolakmu Kita Bersahabat Saja, 387 Dalam Sekali Rinduku, 388

Potret Buram Persahabatan, 390 Bias Pilu yang Mendalam, 405 Lika-Liku Pahlawan Kesiangan, 407

Inilah Aku, yang Lebih Bejat Dari Iblis, 413

Buku V, 421

Tak Bisa Merasakan Indahnya Senyum, 422

Haki Lay Ifus, 425

(12)

Masih Merindukanmu, 438

Akihc Ailua, 440

Ada yang Tidak Menyukaiku, 460 Masih Ingin Sendiri Meneguk Luka, 463 Ka, 465

Menemukan Persamaan, 473 Bosan, 475

Me, 477

Agungkan Dirimu dengan Rendah Hati, 485 Pancaran Sinar Hati, 487

Ciuman Jarak Jauh, 491 Samudera Cinta, 493

Buku VI, 505

Angka Mati Bagiku, 506 Sang Munafik, 511

Dinarapidana Tanpa Salah, 515 Ingin Pulang, 517

Kacau Balau, 520

Benarkah Aku Banci, 521 Salahkah Aku?, 523 Ibu, 525

Happy Birth Day To You, 526 Afwan Kulla Afwin, 528

Mengapa Kamu Begitu?, 530 Cinta Teriris Oleh Janji, 533 Makna Sebuah Batas, 535 Dilanda Layunya Masa, 537 Vonis Mati, 539

(13)

Mengenai Kita, 544 Bersamamu, 546 Selalu Dirimu, 548

Aku Kah Insan Termalang?, 549 Tetap yang Dulu, 555

Selamat Tinggal, 558 Tiada yang Tertinggal, 561 Selamat Tinggal, 562 Tanpa Makna, 563 Selamat Tinggal, 564 Sampai Jumpa, 567 Apa yang Terjadi?, 569 Belum Pantas Dihargai, 575

Broken Heart Adalah Nikmat, 578

Buku VII, 579

Rasa yang Hilang, 580 Kapan Terbangun?, 581 Terlukai, 583 Manusia, 585 Cinta, 587 Emosionalitas, 590 Buanglah Aku, 592

Narjis Mahda Alya, 594 Knock Out, 596

Rasa Jelek, 598 Pahlawan, 601 Guru, 602

(14)

Ilmu, 603 Manusia, 604 Konglomerat Dunia, 605 Sedetik Merenung, 606 Perbedaan, 607 Tawadu’, 609 Sengsara, 611 Penyesalan, 612 Terlalu Usang, 614

Penantian yang Tertunda, 616 Cinta Palsu, 618 Ya Allah, 619 Mungkinkah, 620 Neo-Natal, 621 Qiamat, 623 I Love You, 624 I Love You 2, 626

Ku Anggap…..Ini Hanya Setetes dari Aliran, 628 Hai………, 630 Dipanggil, 632 Sahabat, 633 Adikku Tercinta, 635 Keanehan Terjadi, 636 Jasfirah, 637 Guru, 640

Melihat dengan Hati, 641

Buku VIII, 642

(15)

Sangat Nyata Kilatan Cahaya Itu, 645

Lawlaka...Lama, 647

Semua Takjub, Tertuju Pada-Mu, 649 Hukum Keagungan, 651

Mitsla Husnik Ma Roayna, Qottu Ya Wajhas Surur,

653

Helai-Helai Pesona Alam, 656 Muslim Idealkah Aku?!, 660

Alunan Syahdu Sejarah Nabi Saw, 663

Ya Rasul Salam Wa Sholatu Allah Alaika (I), 665 Ya Rasul Salam Wa Sholatu Allah Alaika (II), 666

TENTANG PENULIS, 668

(16)

Prolog

Biarkan aku pergi

Ke suatu tempat

di mana aku bisa mengambil seribu sayapku Yang bening lagi putih

Aku ingin memasangnya di kedua pundakku Sekalian dengan seluruh baju putih-putihku Aku ingin terbang jauh lalu berlabuh di kediaman kekasihku

Satu-satunya kesejatian

Tempat di mana aku bisa mengambil seribu sayapku adalah kegelapan malam

Kediaman kekasihku adalah kedalaman nurani hatiku Biarkan aku terbang menuju ke dalam hatiku di kesyahduan malam

Tuk menemui kekasihku Untuk suatu alasan: cinta

Cinta adalah kekuatan tertinggi ruhani manusia. Kata seorang dosen. Cinta mematangkan ruhani manusia. Hanya ketika manusia merasakan cinta, ruhaninya matang. Hanya ketika Allah satu-satunya yang dirasakan dan dinomorsatukan di setiap keadaan, lalu selain Allah dikatakan ada atau tiada, ketika itulah ruhani manusia matang. Ruhani manusia kekanak-kanakan ketika masih ada selain Allah

(17)

dianggap penting. Allah masih nomor ke sekian. Karena itu, maulana Jalaluddin al Rumi berkata, Jatuh cintalah, baru kau bisa disebut mengerjakan sesuatu. Setiap perbuatan tanpa cinta, sesungguhnya hanya kelihatannya perbuatan, sejatinya bukan sebuah perbuatan. Begitu kata seorang dosen.

Membicarakan cinta tidak pernah usai. Cinta terus saja meremaja dan hijau. Seperti hutan, cinta terus menguncup, semakin besar, dan menjadi Jantung kehidupan bumi dan manusia. Cinta terus saja indah dan dibutuhkan. Merasakan cinta menjadikan akal manusia gila sekaligus cerdas. Banyak para pecinta berbicara dengan angin, berbicara dengan batu, berbicara dengan hewan. Itulah bahasa cinta. Bahasa yang hanya dipahami oleh cinta, bukan dengan akal. Bagi logika, tidak mungkin manusia berbicara dengan makhluk mati. Tapi bagi para pecinta, itulah bahasa cinta. Cinta harus tidak masuk akal.

Gila sekaligus berakal cerdas, cerdas sekaligus gila, itulah cinta. Rindu sekaligus benci,

(18)

benci sekaligus rindu, itulah cinta. Rindu, dan pada saat yang sama benci, itulah cinta. Sehat sekaligus sakit, sakit sekaligus sehat, itulah cinta. Sehat, dan pada saat yang sama sakit, itulah cinta. Sedih sekaligus bahagia, bahagia sekaligus sedih, itulah cinta. Sedih, dan pada saat yang sama bahagia, itulah cinta. Obat sekaligus penyakit, penyakit sekaligus obat, itulah cinta. Obat, dan pada saat yang sama adalah penyakit, itulah cinta. Di saat yang sama, merasakan dua hal yang bertolak belakang sama sekali, itulah cinta. Cinta memang harus tidak masuk akal. Akal terlampau remeh untuk memahami cinta.

Buku ini berasal dari tulisan tangan saya selama kurang lebih satu tahun. Waktu itu saya sedang mengemban Tugas dari Pondok Pesantren Banyuanyar, Madura. Tulisan tangan, maksudnya saya menulisnya dengan menggunakan alat tulis ‘bolpen’ (bahasa Maduranya: kulpen) di atas lembaran-lembaran kertas buku tulis, bukan dengan ketikan jari di atas keyboard laptop atau notebook. Puisi-puisi tulisan tangan itu mengisi 7 buah buku

(19)

tulis. Maksudnya, buku ini berasal dari 7 buku. Saya menulis puisi ini mulai tahun 2008 M sampai 2009 M. Baru kemudian pada akhir bulan April 2015 M mulai ditulis di atas lembaran-lembaran Microsoft Word dan selesai pada sekitar 3 Mei 2015 M.

3 buku (buku I, IV, dan VII) ditulis kembali ke atas lembaran Microsoft Word oleh Guru Tugas, Suaedi, dari Poreh, Sampang, Madura, panggilannya ust Adi. Saya haturkan terima kasih banyak telah meluangkan waktunya membantu mengetikkan tulisan saya di atas lembaran-lembaran notbuk milik teman saya, Taufik Sakarwan. Terima kasih juga buat Taufik, yang telah meminjamkan notbuknya. Beberapa lembar dituliskan oleh adik saya, Moh Muhyiddin. Terima kasih telah mengetikkan buku kakakmu. 4 buku (II, III, V, dan VI) saya ketik sendiri. Terima kasih Tuhan telah memberi kesempatan, kemampuan, dan menyelesaikan penulisan buku ini.

Yang menarik dari puisi-puisi di dalam buku ini, bahwa puisi-puisi itu telah dibacakan seluruhnya

(20)

di dalam ‘lomba puisi akhir tahun’ Madrasah Diniyah Darul Ulum xvi dan beberapa sekolah lainnya. Sudah menjadi tradisi di Madura, bahwa setiap akhir tahun, setiap Madrasah Islam, baik Madrasah Diniah maupun madrasah Ibtidaiyah, mengadakan Imtihan. Imtihan adalah semacam seremonial rutin tiap tahun. Biasanya, Imtihan berlangsung selama satu minggu sampai setengah bulan atau satu bulan. Setiap Imtihan memiliki panggung atau pentas, di mana setiap murid akan mengikuti perlombaan di atas pentas itu. Mulai lomba baca puisi, cerdas cermat, pidato, ubudiyah, adzan, shalat, dan perlombaan lainnya. Pada akhir acara Imtihan, diadakan pengajian akbar yang diisi dengan taushiyah agama oleh kiai, habib, atau pun tokoh agama Islam lainnya. Imtihan berasal dari bahasa arab yang berarti ujian. Maksudnya, bahwa penyelenggaraan imtihan adalah dimaksudkan untuk menguji penguasaan materi pelajaran keagamaan yang telah ditempuh oleh para siswa/i selama satu tahun.

(21)

Kemudian, pada tanggal 24 Mei 2015, saya membuka-buka kitab kuning untuk mencari dokumen Hornet yang saya taruh dan simpan di ‘selip-selip’ lembaran kitab-kitab kuning itu. Ternyata saya menemukan tulisan saya dalam bentuk puisi juga. Itulah kemudian yang saya jadikan buku ke 8 dalam buku ini. Di ‘kop’ di dalam buku itu tertulis ‘puisi khusus Rasulullah SAW’ mengingatkan saya bahwa saya pernah mempunyai keinginan untuk menulis satu buah buku yang berisi puisi-puisi khusus-Nya, terinsipirasi dari karya-karya agung pujian-pujian puisi ulama ternama semisal al Barzinji, al Rumi, ibn al Araby, Shalawat Badar, dan pujian-pujian lainnya terhadap nabi tercinta Muhammad SAW. Penulisan tangan buku ini dilakukan di dalam Pondok Pesantren al ‘Ashriyyah Nurul Iman, Parung, Bogor, 2010 M. Di pondok ini lah, atas bimbingan guru besar al Habib Saggaf ibn Mahdi ibn al Syaikh Abi Bakar ibn Salim, benih-benih cinta atas nabi Muhammad mulai mekar.

Referensi

Dokumen terkait

Papa Josep O.F Renyaan dan Mama Lisu Pasauw/R yang selalu mejadi orang tua yang merawat, dan menjaga penulis dengan doa dan penuh cinta dan kasih sayang, serta telah

Dikemukakan oleh Setyorini (2007) bahwa gaya cinta adalah sikap dan ketersediaan individu untuk bereaksi terhadap perasaan kasih sayang yang dimiliki untuk berbagi bersama

Papa Josep O.F Renyaan dan Mama Lisu Pasauw/R yang selalu mejadi orang tua yang merawat, dan menjaga penulis dengan doa dan penuh cinta dan kasih sayang, serta telah

Bedanya anak miskin penuh cinta sama anak kaya yang jauh dari keluarga Anak miskin tapi mewah dengan cinta dan kasih saying akan jauh lebih terprihara akan.. merasakan semua yang

Karya ini kuperuntukan Kepada “Ayahanda dan Ibunda tercinta”. Sebagai tanda cinta dan kasih

Terima kasih untuk ketulusan cinta, kasih sayang dan kesabaran dalam membimbing penulis serta wejangan- wejangan yang selalu diberikan untuk penulis agar selalu

Sesungguhnya sumber cinta dan kasih sayang, pangkal kebaikan dan pemberian akan mampu membalas satu kebaikan dengan kebaikan yang lebih banyak, sepuluh kali lipatnya atau

menanamkan nilai-nilai keagamaan dan mengajarkan cinta kasih antar sesama, memberikan lingkungan yang penuh kasih sayang sejak dini dengan memperlihatkan cara beinterakasi antar anggota