• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. mengatur aktivitas merger dan akuisisi dalam perundang-undangan melalui

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. mengatur aktivitas merger dan akuisisi dalam perundang-undangan melalui"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aktivitas merger dan akuisisi bukan merupakan aktivitas yang baru bagi dunia bisnis di Indonesia. Menurut KPPU (Komisi Pengawasan Persaingan Usaha), aktivitas merger dan akuisisi telah dikenal sejak lama. Pemerintah pertama kali mengatur aktivitas merger dan akuisisi dalam perundang-undangan melalui Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (Nurviani, 2013). Aktivitas merger dan akuisisi merupakan salah satu strategi yang dapat dipilih oleh suatu korporat. Merger dan akuisisi merupakan suatu cara yang dipilih oleh perusahaan untuk bertumbuh secara inorganic. Perusahaan dapat bertumbuh secara

organic (internal growth) maupun inorganic (external growth) (Samaras, 2007).

Perusahaan memilih untuk melakukan pertumbuhan secara inorganic daripada

organic, untuk mencapai pertumbuhan perusahaan yang lebih cepat (Samaras,

2007; Chari, 2006). Melalui aktivitas merger dan akuisisi, perusahaan menginginkan adanya penciptaan nilai yang lebih besar.

SG merupakan salah satu perusahaan konglomerasi terbesar di Indonesia. SG memiliki bisnis yang terdiversifikasi di berbagai macam bidang usaha, salah satunya adalah bisnis di bidang bahan kimia. Bisnis ini berjalan di bawah kendali SCC. SCC pun beroperasi diberbagai macam sektor, seperti : chemical trading &

(2)

2

trading & manufacturing. Salah satu industri yang menjadi konsumen dari IKJ

adalah industri detergent.

Pada Juli 2005, SCC mengakuisi TCL yang sudah berdiri sejak tahun 1984. TCL merupakan perusahaan yang memproduksi deterjen bubuk. Aktivitas merger dan akuisisi bukan merupakan hal baru bagi SG. Setiap aktivitas diversifikasi – termasuk aktivitas merger dan akuisisi – yang dilakukan oleh SG, diarahkan untuk mencapai integrasi secara vertikal ataupun horisontal. Akuisisi yang dilakukan oleh SCC terhadap TCL diharapkan dapat mendukung visi, misi dan objektif dari SCC.

Keputusan untuk melakukan akuisisi TCL, pastilah didasarkan pada berbagai macam faktor. Faktor-faktor tersebut perlu diungkap, agar menjadi suatu pembelajaran. Untuk itu, penulis melakukan identifikasi dan analisis atas faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan corporate dalam mengakuisisi TCL.

Setiap aktivitas merger dan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan, pasti dihadapkan pada suatu tantangan besar untuk menciptakan nilai. Tidak sedikit aktivitas merger dan akuisisi yang gagal, seperti yang telah dipaparkan dalam beberapa studi terdahulu.

Setiap strategi yang telah diambil oleh perusahaan perlu dievaluasi. Begitu pula dengan akuisisi yang telah dilakukan oleh SCC. Telah banyak studi yang membahas mengenai dampak akuisisi terhadap perusahaan target maupun perusahaan pengakuisisi. Namun, belum banyak studi yang membahas mengenai dampak akuisisi terhadap pihak luar, seperti : konsumen, pesaing dan supplier.

(3)

3

Untuk itu, penulis membahas pengaruh akuisisi terhadap pihak luar, yaitu :

supplier.

Pada penelitian ini, penulis menganalisis dampak dari peristiwa akuisisi TCL oleh SCC terhadap IKJ. TCL merupakan perusahaan yang diakusisi, sedangkan IKJ merupakan pihak supplier. TCL dan IKJ berada di dalam satu grup, yaitu SCC dan keduanya memiliki hubungan pada sistem value chain. Hubungan ini tercipta, sejak terjadinya akuisisi TCL oleh SCC.

1.2 Rumusan Masalah

SCC yang merupakan bagian dari SG memiliki kewajiban untuk memberikan keuntungan bagi shareholder. Keuntungan akan diperoleh, apabila terjadi pertumbuhan di perusahaan. Dalam upaya untuk meningkatkan pertumbuhan, SCC melakukan berbagai macam strategi. Salah satu strategi yang dilakukan adalah melakukan akuisisi atas TCL.

Suatu strategi tidak serta merta diambil tanpa pertimbangan yang matang. Konfigurasi bisnis yang diambil oleh SCC ketika melakukan akuisisi, pastinya dilatar belakangi oleh berbagai macam pertimbangan. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan corporate dalam memutuskan strategi, akan menjadi hal yang menarik untuk dibahas lebih lanjut.

Suatu strategi bisnis yang diambil oleh corporate, seperti akuisisi akan membawa dampak bagi perusahaan yang terlibat langsung maupun lingkungannya. Akuisisi atas TCL pun tidak hanya membawa pengaruh bagi SCC saja, selaku

(4)

4

pembeli. Akuisisi TCL juga akan membawa dampak bagi lingkungan terdekat, seperti perusahaan-perusahaan yang berada di bawah SCC, seperti IKJ.

Akuisisi TCL membawa kemungkinan terjadinya suatu perubahan kinerja pada IKJ (salah satu perusahaan yang berada di bawah SCC), yang menjadi supplier TCL. Dampak yang dihasilkan dari strategi yang dilakukan oleh grup, dapat berdampak positif maupun negatif. Dampak positif pastinya akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Namun dampak negatif yang terjadi, perlu dianalisis dan dicari pemecahannya.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Sebagaimana telah dikemukakan pada rumusan masalah tersebut, pertanyaan penelitian yang menjadi bahan kajian pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apa saja faktor-faktor yang menjadi pertimbangan SCC dalam mengambil keputusan untuk melakukan konfigurasi bisnis dengan mengakuisisi TCL? 2. Apakah kinerja IKJ menjadi lebih baik setelah terjadinya akuisisi TCL oleh

SCC?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis akuisisi yang telah dilakukan terhadap TCL dengan lingkup sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menjadikan SCC melakukan konfigurasi bisnis dengan mengakuisisi TCL

(5)

5

2. Mengevaluasi kinerja IKJ setelah terjadinya akuisisi TCL oleh SCC lebih baik atau tidak bila dibandingkan dengan kinerja IKJ sebelum terjadinya akuisisi.

1.5 Batasan Penelitian

Pembahasan yang terstruktur dengan baik dapat dilakukan dengan memberikan batasan-batasan pada penelitian ini. Adapun batasan-batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Objek penelitian ini adalah IKJ dan akuisisi TCL oleh SCC.

2. Data kinerja IKJ yang digunakan adalah data tahun 2004, sebelum akuisisi dilakukan dan 2006-2012 setelah akuisisi dilakukan. Akuisisi terjadi pada tahun 2005.

1.6 Manfaat Penelitian

Studi kasus yang dilakukan, diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi IKJ dan SCC atas aktivitas akuisisi yang telah dilaksanakan. Studi kasus ini pun diharapkan dapat memberikan informasi awal mengenai peristiwa akuisisi yang terjadi di perusahaan private, serta pengaruh akuisisi terhadap pihak luar, yaitu :

(6)

6 1.7 Susunan Penelitian

Penelitian ini terdiri dari lima bab, dengan perincian sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini, penulis membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian dan susunan penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian ini, diberikan uraian mengenai teori-teori yang melandasi penelitian ini, yaitu konsep dari strategi, merger dan akuisisi, dan penilaian terhadap dampak akuisisi dalam bisnis.

BAB III METODA PENELITIAN DAN PROFIL PERUSAHAAN

Pada bagian ini, dipaparkan mengenai metode penelitian yang digunakan. Selain itu, penulis juga memaparkan mengenai profil dari SCC, IKJ dan TCL.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini, penulis membahas peristiwa akuisisi TCL oleh SCC, mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menjadikan SCC mengakuisisi TCL, dan memberikan analisis mengenai dampak akuisisi terhadap IKJ, dilihat dari rasio keuangan IKJ sebelum dan sesudah akuisisi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian ini, penulis menyimpulkan pembahasan-pembahasan yang telah disampaikan pada bagian-bagian sebelumnya. Pada bagian ini pun, penulis juga memberikan saran bagi perusahaan dan bagi penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat

Retribusi Kepelabuhanan di Kabupaten Sinjai sebelumnya telah diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 14 Tahun 1998 tentang Retribusi tentang Pendaratan

Faktor Material Bahan Baku Kualitas bahan baku minyak setengah jadi yang rendah seperti kotor, warna keruh, dan terlalu tua akan mengakibatkan kualitas minyak kelapa Tropicoco

Monitoring kredensial keperawatan dilakukan oleh kepala ruang atau mitra bestari sesuai area praktek, untuk menjamin bahwa tenaga keperawatan yang melakukan praktek

Penutup lahan diperoleh dengan proses klasifikasi penutup lahan menggunakan metode Supervised Classification (Maximum Likelihood), yang dimana nantinya hasil dari

Perumusan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Musi Rawas ini meliputi: Perumusan Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten, 1.. Rencana penataan ruang,

PENDEKATAN SAINTIFIK DISERTAI DENGAN STRATEGI PETA KONSEP PADA MATERI BILANGAN DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI SE-KOTA.. METRO TAHUN

Dengan hasil penelitian ini diharapkan agar setiap rumah sakit swasta Pekanbaru harus mempertimbangkan mengenai kemungkinan terjadinya kelonggaran anggaran dengan