ABDIMAS
Jurnal Pengabdia n kepada Masyarakat https://journa l.unnes.ac.id/nju/index.php/abdimas/
PENGOLAHAN BARANG BEKAS MENJADI SUMBER EKONOMI
Putri Simbolon1
, Esra Januari Panjaitan2
, Laode Natalia3
, Afrizal Pratama4
, Salsa Lilla5,
Adiska Rani ditya Candra6
1,2,3,4,5.6
Universitas Negeri Semarang esrajanuari_panjaitan@students.unnes.ac.id2
Abstract: Sampah merupakan bagian dari kehidupan manusia. Produksi sampah setiap hari semakin
meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah produk dan pola konsumsi masyarakat. Hal yang harus dilakukan untuk mengatasi paningkatan volume sampah tersebut adalah dengan cara: mengurangi volume sampah dari sumbernya melalui pemberdayaan masyarakat. Maka dari itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya masyarakat Sungai Lekop mengenai cara menumbuhkan jiwa kewirausahaan serta cara untuk memanfaatkan barang-barang bekas agar bernilai ekonomis. Sasaran kegiatan adalah anggota Karang Taruna yang ada di RT.03/RW.XI Kelurahan Sungai Lekop, Kecamatan Sagulung. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah metode ceramah, pelatihan dan tanya jawab. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara daring dengan memanfaatkan Whatsapps Group untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pelatihan pembuatan wadah hidroponik dari botol plastik bekas dan masker dari kain perca.
Kata kunci: hidroponik, botol plastik, masker, kain perca, Karang Taruna
PENDAHULUAN
Dalam mencapai kondisi masyarakat yang hidup sehat dan sejahtera di masa yang akan datang, akan sangat diperlukan adanya lingkungan permukiman yang sehat. Dari aspek persampahan, maka kata sehat akan berarti sebagai kondisi yang akan dapat dicapai bila sampah dapat dikelola secara baik sehingga bersih dari lingkungan permukiman dimana manusia beraktifitas di dalamnya. Sampah merupakan konsekuensi langsung dari kehidupan, sehingga Berbagai cara
dilakukan pemerintah untuk dapat menghilangkan imej kotor di daerahnya. Keberadaan sampah di kehidupan sehari-hari tak lepas dari tangan manusia yang membuang sampah sembarangan, mereka menganggap barang yang telah dipakai tidak memiliki kegunaan lagi dan membuang dengan seenaknya sendiri. Kurang kesadaran akan pentingnya kebersihan menjadi faktor yang paling dominan, di samping itu kepekaan masyarakat terhadap lingkungan harus dipertanyakan. Mereka tidak mengetahui
bahaya apa yang akan terjadi apabila tidak dapat menjaga lingkungan sekitar. Dalam upaya penaggulangan sampah di Kelurahan Sungai Lekop ini, maka salah satunya dilakukan proses daur ulang. Daur ulang merupakan proses untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan,dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.
Pada saat sekarang ini kegiatan daur ulang bisa dilakukan dengan memanfaatkan barang bekas menjadi yang sangat memiliki nilai ekonomis yang tinggi bahkan dalam proses pemasaran juga memiliki harga yang cukup tinggi.Selain diproduksi untuk pemasaran, dan menghasilkan uang,pemanfaatan barang bekas ini juga bisa digunakan sebagai media pembelajaran dan kreativitas semua kalangan, selain itu juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat
Pemanfaatan sampah daur ulang ini tentunya juga akan memberikan dampak positif untuk mendorong jiwa entrepreneur untuk terus dapat berkreatifitas dalam mengolah sampah anorganik ini menjadi produk-produk yang berkualitas. Produk-produk yang dihasilkan dari barang-barang
bekas ini memiliki nilai jual yang bersaing dipasaran.
Kegiatan ini tentunya akan mendorong tumbuh kembangnya sektor Perekonomian di Kelurahan Sungai Lekop untuk menunjang perekonomian masyarakat sekitar .
Pengolahan barang bekas ini dilakukan oleh peserta KKN UNNES BMC 2020. Pengolahan barang bekas ini dilakukan secara online dengan menggunakan media seperti poster dan video tutorial ataupun diskusi yang di lakukan dengan memanfaatkan aplikasi Whatsapps.
METODE PENGABDIAN
Kegiatan ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, kordinasi dan komunikasi yang baik antar masyarakat yang akan menjadi peserta pengabdian dengan pelaksanaan kegiatan merupakan salah satu faktor penting dan penentu keberhasilan kegiatan pengabdian ini, tim pengabdian melakukan survei awal ke lokasi tempat pengabdian akan berlangsung dan berkoordinasi dengan perangkat daerah setempat terkait kegiatan yang akan dilaksanakan.
Kegiatan pengabdian pada masyarakat dilaksanakan secara daring dengan memanfaatkan Whatsapps Group
untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan metode ceramah, pelatihan dan tanya jawab. Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaan kegiatannya adalah sebagai berikut:
Pertama yaitu ceramah, digunakan untuk penyampaian pengetahuan atau edukasi terkait manfaat berwirausaha bahkan peluang wirausaha. Kedua yaitu pelatihan, digunakan untuk memberikan keterampilan secara langsung mengenai proses pembuatan produk dari barang bekas yaitu botol pelastik dan kain perca.
Pelatihan pembuatan produk dari barang bekas bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada anggota karang taruna yang tidak bekerja namun ingin produktif dimasa pandemic ini untuk memiliki penghasilan tambahan dengan memanfaatkan barang bekas. Evaluasi hasil pelatihan dilakukan selama proses dan setelah kegiatan pelatihan dilaksanakan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) mengartikan sampah sebagai benda yang dibuang karena tidak terpakai dan tidak dapat digunakan lagi. Manik (2003) mendefesikan sampah sebagai suatu benda yang tidak digunakan atau tidak dikehendaki dan harus di buang, yang dihasilkan oleh kegiatan manusia.
Schumpeter dalam As’ad (2002:145) mengatakan bahwa wirausaha atau entrepreneur adalah seseorang yang menggerakkan perekonomian masyarakat untuk maju ke depan, mencakup mereka yang mengambil risiko, mengkoordinasi penanaman modal atau saran produksi, yang mengenalkan fungsi faktor produksi baru atau yang mempunyai respon kreatif dan inovatif. Clelland dalam As’ad (2002: 145) mendefiniskan wirausaha adalah orang yang menerapkan kemampuan untuk mengatur, menguasai alat-alat produksi dan menghasilkan hasil yang berlebihan yang selanjutnya dijual atau ditukarkan dalam memperoleh pendapatan dari usahanya tersebut.
Suryana (2009) mengatakan bahwa seorang wirausaha adalah mereka yang melakukan usaha-usaha kreatif, inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup. Wirausaha juga dapat didefiniskan sebagai orang yang memiliki, mengolah dan melembagakan usahanya sendiri.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di RT 01 RW XI Kelurahan Sungai Lekop Kecamatan
Sagulung, Kota Batam . terlaksananya kegiatan ini disesuaikan dengan jadwal yang telah ditetapkan dan disepakati oleh anggota karang taruna sebelum kegiatan ini dimulai. Pengabdian kepada masyarakat ini dimulai dengan melakukan tahap persiapan , pada tahap ini dilakukan permohonan izin kepada perangkat desa RT 03/ RW XI Kelurahan Sungai Lekop Kecamatan Sagulung sebagai tempat pelaksanaan pengabdian ini. Selain itu pada tahap persiapan juga meminta ijin dan menyampaikan terkait kegiatan pengabdian yang akan dilaksanakan melalui Whatsapp Group Karang Taruna. Kemudian menyusun jadwal pelaksanaan dan membuat kesepakatan dengan pihak yang berkaitan. Adapun tujuan dari kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Bersama Melawan Covid-19 Perguruan Tinggi Negeri Universitas Negeri Semarang, yang salah satunya adalah pengabdian pada masyarakat, pengabdian ini ditujukan kepada anggoota Karang Taruna, adapun bentuk pelatihan berupa kiat dalam pemanfaatan barang-barang yang bernilai ekonomi bagi peningkatan produktivitas jiwa enterpreneur pada anggota Karang Taruna. Dengan adanya kegiatan pelatihan ini akan dapat menciptakan kreativitas dan keterampian anggota Karang Taruna dalam pemanfaatan
barang-barang bekas untuk menjadi barang yang bernilai ekonomi agar dapat meningatkan pendapatan masyarakat di RT 03 RW XI Kelurahan Sungai Lekop Kecamatan Sagulung Kota Batam.
Gambar 1. Dokumentasi Kegiatan
Pelatihan Pembuatan Wadah Hidroponik
Pada tahap pelaksanaan kegiatan ini dimulai dengan tahap persiapan dimana tim pelaksanaan kegiatan melakukan brefing untuk penyiapan bahan-bahan yang dibutuhkan pada saat pelatihan, membagi tugas masing-masing pembicara, menyiapkan peserta pelatihan, menyiapkan materi pelatihan yang berhubungan dengan pemanfaatan barang-barang bekas yang bernilai ekonomi.
Tahapan pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah di sepakati pada Jumat 7 Agustus 2020 dilakukan secara daring melalui aplikasi Whatsapp group “Karang Taruna” RT 03 RW XI Kelurahan
Sungai Lekop Kecamatan Sagulung. Tahap pelaksanaan kegiatan dimulai dengan menjelaskan materi tentang entrepreneur, manfaat dari berwirausaha dan peluang-peluang usaha untuk memotivasi peserta dalam pemanfaatan barang-barang bekas yang bernilai ekonomi bagi peningkatan produktivitas jiwa entrepreneur. Tahapan pelaksanaan selanjutnya yaitu pelatihan pembuatan wadah hidroponik dan masker kain dari barang bekas sampai siap untuk dijual.
Gambar 2. Dokumentasi Kegiatan
Pelatihan Pembuatan Masker Kain
Tahapan pelatihan diberikan kepada setiap peserta berupa uraian atau langkah-langkah pembuatan produk dari, pembuatan produk dari botol bekas, pembuatan produk dari kain perca dengan memberi video tutorial dan poster . Arahan dan Tanya jawab berlangsung pada saat kegiatan berlangsung, instruktur menjelaskan langkah-langkah pembuatan wadah
hidroponik dari botol plastik bekas dan masker dari kain perca, dan langsung melakukan pelatihan. Peserta mengikuti langkah-langkah yang diperagakan oleh instruktur sesuai dengan bahan dan alat yang di gunaan. Pelatihan berlangsung mulai pukul 16.05 – 18.00 WIB
Gambar 3. Hasil Dari Pelatihan
KESIMPULAN
Dalam upaya penaggulangan sampah di Kelurahan Sungai Lekop ini, maka salah satunya dilakukan proses daur ulang. Daur ulang merupakan proses untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan,dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Pemanfaatan sampah daur ulang ini tentunya juga akan memberikan dampak positif
untuk mendorong jiwa entrepreneur untuk terus dapat berkreatifitas dalam mengolah sampah anorganik ini menjadi produk-produk yang berkualitas. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di RT 01 RW XI Kelurahan Sungai Lekop Kecamatan Sagulung, Kota Batam. Kegiatan pengabdian pada masyarakat dilaksanakan secara daring dengan memanfaatkan Whatsapps Group untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Pelatihan ini menghasilkan beberapa produk dari barang bekas seperti masker dari kain perca dan pembuatan wadah hidroponik dari botol plastik bekas.
UCAPAN TERIMAKASIH
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Adiska Rani Ditya Candra, S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing dan Pembina selama proses KKN BMC UNNES 2020 dilaksanakan, kami juga berterimakasih kepada seluruh anggota DPL yang telah membantu dan memberikan masukan serta ide pada artikel ini.
DAFTAR PUSTAKA
Guruh Permadi. (2011). Menyulap Sampah Jadi Rupiah. Surabaya: Mumtaz Media. As’ad, M. 2002. Psikologi Industri. Yogyakarta: LIBERTY
Achmad Serudji Hadi, Daur Ulang Barang Bekas sebagai Penopang Sumber Kehidupan, Laporan Penelitian pada Universitas Indonesia Program Pascasarjana Bidang Ilmu Hukum, Jakarta, 2001, h. 28-29 Damanhuri, Enri & Padmi, Tri. (2010). Pengelolaan Sampah. Retrieved from http://www.kuliah.ftsl.itb.ac.id/
wpcontent/uploads/2010/09/diktat sampah-2010-bag-1-3.pdf
Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Faizah. (2008). Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat (Studi Kasus di Kota Yogyakarta). Univesitas Diponogoro.
Gelbert M, Prihanto D, dan Suprihatin A, 1996. Konsep Pendidikan Lingkungan Hidup dan ” Wall Chart ”. Buku Panduan Pendidikan Lingkungan Hidup, PPPGT/VEDC, Malang
Manik, K.E.S., 2003. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Djambatan. Jakarta
Machfoedz, Mas'ud. (2005). Kewirausahaan, Metode, Manajemen dan Implementasi. Yogyakarta: BPEE Yogyakarta.
Prianto, Ragil, Agus. (2011). Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Kelurahan Jombang Kota Semarang (Analisis Sosio Yuridis Pasal 28 Undang Undang No 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan. Universitas Negeri Semarang. Slamet J,S, 2002. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada Universty Press,Yogyakarta. Suryana. 2009. Kewirausahaan, Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.