• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Deskripsi Jenis Kelamin Responden

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4. HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Deskripsi Jenis Kelamin Responden"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

4. HASIL PENELITIAN

4.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk menggambarkan karakteristik responden dan jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner untuk masing-masing variabel.

4.1.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden 1. Jenis Kelamin Responden

Jenis kelamin responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1 Deskripsi Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)

Laki-laki 80 72.7

Perempuan 30 27.3

Total 110 100.0

Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa mayoritas responden adalah berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah sebanyak 80 orang (72.7%) dan responden dengan jenis kelamin Perempuan berjumlah 30 orang (27.3%), dikarenakan Anggota Komunitas mobil sebagai responden dalam penelitian ini didominasi oleh kaum Laki-laki.

2. Umur Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini juga dapat dilihat berdasarkan umur responden. Umur responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:

(2)

Tabel 4.2 Deskripsi Umur Responden

Umur Jumlah Responden Persentase (%)

20-30 Tahun 56 50.9 31-40 Tahun 36 32.7 41-50 Tahun 17 15.5 > 50 Tahun 1 0.9 Total 110 100,0 Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar responden berumur 20-30 Tahun dengan jumlah sebanyak 56 orang (50.9%), sedangkan yang berumur 31-40 Tahun berjumlah 36 orang (32.7%), kemudian untuk responden yang berumur 41-50 Tahun berjumlah 17 orang (15.5%) dan sisanya paling sedikit berumur > 50 Tahun yang hanya berjumlah satu orang (0.9%).

3. Lama Menjadi Anggota

Karakteristik responden dalam penelitian ini juga dapat dilihat berdasarkan lama menjadi anggota responden. Pekerjaan responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3 Lama Menjadi Anggota Responden

Lama menjadi

Anggota Jumlah Responden Persentase (%)

1-3 Tahun 65 59.1

4-6 Tahun 35 31.8

> 7 Tahun 10 9.1

Total 110 100,0

Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden telah menjadi anggota komunitas mobil merek Honda di Surabaya selama 1-3 Tahun dengan jumlah sebanyak 65 orang (59.1%), diikuti oleh responden yang telah menjadi anggota komunitas mobil merek Honda di Surabaya selama 4-6 Tahun yang berjumlah sebanyak 35 orang (31.8%), dan sisanya adalah responden

(3)

yang telah menjadi anggota komunitas mobil merek Honda di Surabaya selama > 7 Tahun dengan jumlah hanya 10 orang (9.1%).

4. Penghasilan

Karakteristik responden dalam penelitian ini juga dapat dilihat berdasarkan Penghasilan responden. Penghasilan responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4 Penghasilan Responden

Penghasilan Jumlah Responden Persentase (%)

1-10 Juta 33 30.0 11-20 Juta 56 50.9 21-30 Juta 9 8.2 31-40 Juta 8 7.3 41-50 Juta 3 2.7 > 50 juta 1 0.9 Total 110 100,0 Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar mayoritas responden memiliki penghasilan selama sebulan berkisar antara 11-20 Juta berjumlah sebanyak 56 orang dengan persentase sebesar 50.9%, untuk yang berpenghasilan 21-30 Juta berjumlah sebanyak 33 orang dengan persentase sebesar 30%, untuk yang berpenghasilan 21-30 Juta berjumlah sebanyak sembilan orang dengan persentase sebesar 8.2%, dan untuk yang berpenghasilan 41-50 Juta dan > 41-50 juta hanya berjumlah sebanyak tiga orang dan satu orang dengan persentase sebesar 2.7% dan 0.9%.

(4)

5. Pekerjaan

Karakteristik responden dalam penelitian ini juga dapat dilihat berdasarkan Pekerjaan responden. Pekerjaan responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5 Pekerjaan Responden

Pekerjaan Jumlah Responden Persentase (%)

Pegawai Swasta 6 5.5 Pegawai Negri 3 2.7 Wiraswasta 86 78.2 Pelajar 15 13.6 Total 110 100,0 Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pekerjaan sebagai Wiraswasta sebanyak 86 orang (78.2%), sedangkan yang memiliki pekerjaan sebagai Pelajar berjumlah 15 orang (13.6%), sedangkan yang memiliki pekerjaan sebagai Pegawai Swasta ada enam Orang (5.5%), dan sisanya hanya tiga orang (2.7%) yang memiliki pekerjaan sebagai Pegawai Negri.

4.1.2 Deskripsi Hasil Jawaban Responden

Deskripsi jawaban responden ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik responden dan jawaban responden terhadap Pernyataan-Pernyataan dalam kuisioner untuk masing-masing variabel dan ini ditentukan berdasarkan Iklan frekuensi yang menentukan nilai interval. Kemudian dibuat rentang skala sehingga dapat diketahui dimana letak rata-rata penilaian responden terhadap setiap variabel yang dipertanyakan.

Nilai / skor untuk masing-masing alternatif jawaban baik variabel bebas (X) maupun variabel terikat (Y) adalah minimal 1 dan maksimal 5 sedangkan variasi Pernyataan untuk setiap variabel berbeda, maka dapat dihitug interval dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Interval Kelas = Nilai Tertinggi−Nilai Terendah Jumlah Kelas

=

5−1

(5)

Dengan hasil interval kelas 0,8, maka selanjutnya frekuensi dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a) 1,00 - < 1,80 = Sangat Lemah b) 1,80 - < 2,60 = Lemah

c) 2,60 - < 3,40 = Sedang d) 3,40 - < 4,20 = Kuat

e) 4,20 - < 5,00 = Sangat Kuat

Sebagaimana dijelaskan dalam definisi operasional variabel dalam penelitian ini antara lain Kualitas Produk (X1), Harga (X2), Distribusi (X3) dan Iklan (X4) terhadap Brand Preference (Y) yang ditunjukkan sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif Variabel Kualitas Produk (X1)

Sebagaimana dijelaskan dalam definisi Kualitas Produk (X1) yang merupakan salah satu variabel bebas dengan 4 Pernyataan Pernyataan yang ditunjukan pada Tabel 4.6 sebagai berikut :

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Rata-Rata Variabel Kualitas Produk (X1)

No Pernyataan Mean

1. Produk honda Memiliki teknologi yang

canggih 3.73

2. Produk Honda memiliki mesin yang

sangat tangguh 3.70

3. Produk mobil Honda memiliki Desain

yang menarik 3.63

4. Mobil produk Honda memiliki standar

keamanan internasional 3.56

5. Produk mobil Honda tetap awet meskipun

sudah dipakai berulang kali 3.51 6. Produk mobil Honda memiliki kerangka

Body yang kuat 3.65

Mean Keseluruhan

Variabel Kualitas Produk (X1) 3.63

Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan tabel di atas diketahui mean keseluruhan variabel Kualitas Produk (X1) adalah 3.63. Konsumen menilai bahwa Produk mobil Honda memiliki Kualitas Produk yang baik, hal ini ditunjukan dengan perolehan mean yang tergolong cukup tinggi dan konsumen menyetujui bahwa

(6)

penilaian konsumen terhadap kualitas Produk mobil Honda secera keseluruhan memiliki teknologi yang canggih, mesin yang tangguh, desain yang menarik, memiliki standar keamanan, awet, dan kerangka body yang kuat, dari enam pernyataan dalam variabel kualitas produk, konsumen menilai bahwa “Produk Honda memiliki Teknologi yang canggih“ memperoleh angka tertinggi dengan perolehan nilai 3.73 dan pernyataan “ Produk Honda memiliki mesin yang sangat tangguh “ dengan perolehan nilai 3.70 yang artinya pada dua pernyataan di atas konsumen setuju bahwa teknologi dan mesin Honda sebagai salah satu yang menarik konsumen untuk membeli Honda dari segi Kualitas Produk.

2. Variabel Harga (X2)

Sebagaimana dijelaskan dalam definisi Harga (X2) yang merupakan salah satu variabel bebas dengan empat Pernyataan yang ditunjukkan pada Tabel 4.7 sebagai berikut :

Tabel 4.7 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Harga (X2)

No Pernyataan Mean

1. Harga produk mobil Honda sangat

terjangkau 3.77

2.

Harga yang ditawarkan oleh Honda sebanding dengan manfaat dan kegunaan mobil Honda

3.96

3.

Harga yang ditawarkan oleh merek Honda lebih kompetitif dibandingkan kompetitor

3.78

4.

Harga yang ditawarkan oleh perusahaan Honda dapat diterima dengan baik oleh konsumen

3.76

Mean Keseluruhan Variabel Harga (X2) 3.82

Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan tabel diatas Menunjukkan bahwa pada variabel Harga (X2) yang memiliki nilai rata-rata tertinggi dengan perlohean nilai 3.82, perolehan penilaian tertinggi ada pada pernyataan ”Harga yang ditawarkan oleh Honda sebanding dengan manfaat dan kegunaan mobil Honda” dengan jumlah sebesar 3,96 yang berarti konsumen merasakan adanya kesesuaian

(7)

Harga yang konsumen bayar sebanding dengan manfaat dan kegunaan Mobil Honda.

3. Variabel Distribusi (X3)

Sebagaimana dijelaskan dalam definisi Distribusi (X3) yang merupakan salah satu variabel bebas dengan tiga Pernyataan yang ditunjukkan pada Tabel 4.8 sebagai berikut :

Tabel 4.8 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Distribusi (X3)

No Pernyataan Mean

1. Pengiriman produk mobil Honda dilakakuan

dengan cepat 3.58

2. Honda selalu meneyediakan Stok Mobil 3.65 3. Konsumen tidak membutuhkan waktu penantian

yang lama saat memesan mobil Honda 3.44

Mean Keseluruhan Variabel Distribusi (X3) 3.56

Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan Data di atas diketahui mean keseluruhan dari variabel Distribusi (X3) adalah 3,56. Konsumen cukup setuju bahwa “Honda selalu menyediakan Stok Mobil” memiliki poin yang tertinggi dengan nilai 3,65 yang berarti konsumen menyetujui bahwa mobil Honda selalu menyediakan stok mobil, tetapi pada pernyataan “Konsumen tidak membutuhkan waktu penantian yang lama saat memesan mobil Honda” mendapatkan poin terendah dengan nilai 3,44 yang cukup mendekati batas setuju. Sehingga konsumen masih membutuhkan waktu penantian untuk mendapatkan mobil Honda walaupun tidak lama tapi penantian tersebut juga tidak cepat.

4. Variabel Iklan (X4)

Sebagaimana dijelaskan dalam definisi Iklan (X4) yang merupakan salah satu variabel bebas dengan enam Pernyataan yang ditunjukkan pada Tabel 4.9 sebagai berikut :

Tabel 4.9 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Iklan (X4)

No Pernyataan Mean

1. Warna yang ada pada logo Honda menarik perhatian

(8)

No Pernyataan Mean

2. Jenis huruf dan kejelasan suara pada promosi mobil

Honda mudah dimengerti oleh konsumen 3.64 3. Desain, karakteristik, dan logo Honda musah

dimengerti oleh konsumen 3.54

4. Pesan yang disampaikan baik berupa tulisan maupun

lisan mudah dimengerti 3.53

5. Promosi Honda singkat dan jelas sehingga mudah sekali

untuk diterima 3.70

6. Promosi Honda selalu tepat pada target penjualan di

pasar 3.51

Mean Keseluruhan Variabel Iklan (X4) 3.60

Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.9 Menunjukkan bahwa pada variabel Iklan (X4) yang memiliki nilai rata-rata 3,60. Nilai tersebut menunjukan bahwa pesan yang disampaikan Honda dapat dimengerti oleh konsumen, dengan poin tertinggi ada pada pernyataan “Promosi Honda singkat dan jelas sehingga mudah sekali untuk diterima” dengan perolehan nilai 3,70 yang berarti dengan singkat dan jelasnya promosi Honda akan menarik perhatian para konsumen, sehingga konsumen dapat menerima dan memilih produk Honda.

5. Analisis Deskriptif Variabel Brand Preference (Y)

Sebagaimana dijelaskan dalam definisi Brand Preference (Y) yang merupakan variabel tak bebas dengan tiga Pernyataan yang ditunjukkan pada Tabel 4.10 sebagai berikut :

Tabel 4.10 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Brand Preference (Y)

No Pernyataan Mean

1. Honda menggunakan mesin Vtec yang tidak dimiliki

pesaing 3.72

2. Saat saya mebeli unit mobil Honda, saya langsung segera

untuk mencoba mengendarainya 3.63

3.

Ketika saya berkunjung melihat produk mobil Honda ke dealer Honda, saya langsung tertarik untuk segera membeli unit mobil.

3.60

Mean keseluruhan Variabel Brand Preference (Y) 3.65

Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mean kesluruhan dai variabel Brand Preference (Y) adalah 3,65 yang berarti konsumen lebih

(9)

memilih Produk Honda dibandingakan merek lain karena nilai yang didapatkan cukup tinggi dengan perolehan nilai tertinggi pada pernyataan “Honda menggunakan mesin Vtec yang tidak dimiliki pesaing” dengan perolehan poin 3,72 yang berarti mesin Vtec yang dimiliki Honda membuat konsumen memilih mobil Honda dibanding mobil lain. Tetapi pada pernyataan “Ketika saya berkunjung melihat produk mobil Honda, saya langsung tertarik untuk segera membeli unit mobil” mendapatkan poin terendah dengan 3,60 berarti ketika konsumen datang ke gerai Honda konsumen tidak selalu langsung membeli unit mobil Honda.

4.2 Uji Validitas Dan Reliabilitas 4.2.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuisioner. Menurut (Ghozali, 2011) Berikut hasil pengujian validitas dengan perhitungan koefisien korelasi Pearson Product Moment. Untuk mempermudah analisis digunakan bantuan komputer progam SPSS. Hasil analisis yaitu nilai sig dibandingkan dengan taraf signifikan sebesar 0,05,

Tabel 4.11 Uji Validitas

Variabel Pernyataan Koefisien Korelasi Sig Kesimpulan

Kualitas Produk (X1) X1.1 0.781 0,000 Valid X1.2 0.773 0,000 Valid X1.3 0.753 0,000 Valid X1.4 0.743 0,000 Valid X1.5 0.817 0,000 Valid X1.6 0.791 0,000 Valid Harga (X2) X2.1 0.795 0,000 Valid X2.2 0.852 0,000 Valid X2.3 0.746 0,000 Valid X2.4 0.586 0,000 Valid Distribusi (X3) X3.1 0.832 0,000 Valid X3.2 0.893 0,000 Valid X3.3 0.868 0,000 Valid Iklan (X4) X4.1 0.849 0,000 Valid X4.2 0.773 0,000 Valid X4.3 0.459 0,000 Valid X4.4 0.773 0,000 Valid

(10)

Variabel Pernyataan Koefisien Korelasi Sig Kesimpulan X4.5 0.879 0,000 Valid X4.6 0.819 0,000 Valid Brand Preference (Y) Y.1 0.861 0,000 Valid Y.2 0.888 0,000 Valid Y.3 0.885 0,000 Valid Sumber: Lampiran 4

Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil pengujian validitas Pernyataan dari semua variabel bebas maupun variabel terikat menunjukkan valid, karena nilai sig lebih kecil dari 0,05 sehingga dinyatakan bahwa semua variabel penelitian telah valid.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas konstruk dilakukan untuk mengukur konstruk tersebut handal atau tidak (Ghozali, 2011). Dikatakan reliable jika Cronbach Alpha > 0,6, berikut hasil pengujian reliabilitas:

Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Alpha Kesimpulan

Kualitas Produk (X1) 0,867 0,6 Reliabel

Harga (X2) 0,741 0,6 Reliabel

Distribusi (X3) 0,831 0,6 Reliabel

Iklan (X4) 0,852 0,6 Reliabel

Brand Preference (Y) 0,851 0,6 Reliabel

Sumber: Lampiran 5

Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil pengujiaan reliabilitas baik pada variabel bebas yaitu Kualitas Produk, Harga, Distribusi, dan Iklan maupun variabel terikat yaitu Brand Preference menunjukkan reliabel semua, karena nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 sehingga dinyatakan bahwa semua variabel telah reliabel.

(11)

4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas

Dalam analisis regresi asumsi yang harus dipenuhi adalah residual harus berdistribusi normal. Uji yang digunakan adalah dilakukan dengan menggunakan scater plot, seperti pada gambar 4.1.

Gambar 4.1. Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan gambar 4.1 terlihat bahwa sebaran data berada digaris normal maka dikatan bebas normalitas.

4.3.2 Uji Multikolinearitas

Menguji adanya multikolinieritas dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor). Nilai VIF jika lebih besar dari 10, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinieritas dengan variabel bebas yang lainnya. Berdasarkan hasil uji kolinieritas ganda atau uji Variance Influence Factor (uji VIF) diperoleh nilai VIF masing-masing variabel bebas adalah sebagai berikut:

(12)

Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas Variabel VIF Kualitas Produk (X1) 2.021 Harga (X2) 1.731 Distribusi (X3) 2.483 Iklan (X4) 1.334 Sumber : Lampiran 6

Dari pengujian asumsi klasik, keempat variabel tersebut menunjukkan nilai VIF yang lebih kecil dari 10, sehingga dapat dikatakan bahwa dalam model tersebut tidak terdapat multikolinieritas.

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Heterokedastisitas berarti variasi (varian) variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Cara untuk mengetahui gejala heterokedastisitas yaitu dengan menggunakan metode grafik. Jika tidak ada pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit) serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Berikut pendeteksian heterokedastisitas dengan grafik scatter plot antara residual dan fits:

Gambar 4.2 Scatterplot Sumber: Lampiran 6

(13)

di bawah angka nol pada sumbu Y. Jadi, tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka terima H0 yang berarti

tidak terjadi Heteroskedastistas.

4.4 Analisis Data

4.4.1 Regresi Linier Berganda

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Kualitas Produk (X1), Harga (X2), Distribusi (X3) dan Iklan (X4) terhadap Brand Preference (Y). Berdasarkan dari hasil perhitungan pengolahan data dengan bantuan komputer program SPSS for windows maka diperoleh persamaan regresi linier berganda pada Tabel 4.15.

Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Model Unstandardized Coefficients B Std. Error Constant -0.235 0.209 Kualitas Produk (X1) 0.450 0.058 Harga (X2) 0.206 0.060 Distribusi (X3) 0.268 0.063 Iklan (X4) 0.141 0.048 Sumber: Lampiran 7

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diatas, diperoleh persamaan regresi linier berganda yang signifikan sebagai berikut:

Y = -0,235 + 0,450 X1 + 0,206 X2 +0,268 X3 +0,141 X4 Dimana: Y = Brand Preference X1 = Kualitas Produk X2 = Harga X3 = Distribusi X4 = Iklan

Variabel Kualitas Produk mempunyai nilai sebesar 0,450, Artinya apabila variabel Kualitas Produk naik satu satuan akan menambah Brand Preference

(14)

sebesar 0,450 satuan. Nilai tersebut bernilai diatas nol, artinya bernilai positif sehingga semakin tinggi Kualitas Produk, maka akan semakin tinggi juga Brand Preference.

Variabel Harga mempunyai nilai sebesar 0,206, artinya apabila variabel Harga naik satu satuan akan menambah Brand Preference sebesar 0,206 satuan. Di samping itu, semakin tinggi Harga maka semakin tinggi pula Brand Preference. Tanda positif menunjukan bahwa Harga memiliki pengaruh positif terhadap Brand Preference, jika Harga dipersepsikan positif oleh responden maka akan semakin tinggi pula Brand Preference.

Variabel Distribusi mempunyai nilai sebesar 0,268, Artinya apabila variabel Distribusi naik satu satuan akan Brand Preference meningkat sebesar 0,268 satuan. Di samping itu, semakin tinggi Distribusi maka semakin meningkat pula Brand Preference. Tanda positif menunjukan bahwa jika Distribusi dipersepsikan positif oleh responden maka akan semakin meningkat Brand Preference.

Variabel Iklan mempunyai nilai sebesar 0,141, Artinya apabila variabel Iklan naik satu satuan akan Brand Preference meningkat sebesar 0,141 satuan. Semakin tinggi Iklan maka semakin meningkat pula Brand Preference. Tanda positif menunjukan bahwa jika Iklan dipersepsikan positif oleh responden maka akan semakin meningkat Brand Preference.

4.4.2 Pengujian Hipotesis 1. Uji t (Uji Parsial)

Untuk menguji hipotesis digunakan uji t yang menunjukkan pengaruh secara parsial dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel tak bebas. Pada tahapan ini dilakukan pengujian terhadap pengaruh variabel bebas yang terdapat pada model yang terbentuk untuk mengetahui apakah variabel bebas yaitu X1, X2, X3 dan X4 yang ada dalam model secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel tak bebas (Y)

(15)

Tabel 4.15 Hasil Uji t

Model Anova thitung t Sig.

Kualitas Produk (X1) 7.708 0.000

Harga (X2) 3.424 0.001

Distribusi (X3) 4.276 0.000

Iklan (X4) 2.965 0.004

Sumber: Lampiran 7

1) Uji t (parsial) pada variabel Kualitas Produk

a) Perumusan hipotesis untuk uji t (parsial)

H0 = Variabel bebas Kualitas Produk tidak berpengaruh signifikan

secara parsial terhadap Brand Preference.

H1 = Variabel bebas Kualitas Produk berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap Brand Preference.

b) Jika nilai signifikansi variabel bebas Kualitas Produk (X1) pada uji t sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Berdasarkan Tabel 4.16 besarnya nilai signifikansivariabel bebas Kualitas Produk adalah 0,000 < 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel bebas Kualitas Produk

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Brand Preference.

2) Uji t (parsial) pada variabel Harga

a) Perumusan hipotesis untuk uji t (parsial)

H0 = Variabel bebas Harga tidak berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap Brand Preference.

H1 = Variabel bebas Harga berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap Brand Preference.

b) Jika nilai signifikansi variabel bebas Harga (X2) pada uji t sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Berdasarkan Tabel 4.16 besarnya nilai signifikansivariabel bebas Harga adalah 0,001 < 0,05, Sehingga dapat dikatakan bahwa H0 ditolak

dan H1 diterima yang artinya variabel bebas Harga berpengaruh

(16)

3) Uji t (parsial) pada variabel Distribusi

a) Perumusan hipotesis untuk uji t (parsial)

H0 = Variabel bebas Distribusi tidak berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap Brand Preference.

H1 = Variabel bebas Distribusi berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap Brand Preference.

b) Jika nilai signifikansi variabel bebas Distribusi (X3) pada uji t sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Berdasarkan Tabel 4.16 besarnya nilai signifikansivariabel bebas Distribusi adalah 0,000 < 0,05, Sehingga dapat dikatakan bahwa H0

ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel bebas Distribusi

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Brand Preference.

4) Uji t (parsial) pada variabel Iklan

a) Perumusan hipotesis untuk uji t (parsial)

H0 = Variabel bebas Iklan tidak berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap Brand Preference.

H1 = Variabel bebas Iklan berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap Brand Preference.

b) Jika nilai signifikansi variabel bebas Iklan (X4) pada uji t sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Berdasarkan Tabel 4.16 besarnya nilai signifikansivariabel bebas Iklan adalah 0,004 < 0,05, Sehingga dapat dikatakan bahwa H0 ditolak

dan H1 diterima yang artinya variabel bebas Iklan berpengaruh signifikan

(17)

2. Uji Kelayakan Model ( Uji F )

Uji serentak (uji F) menunjukkan bahwa seluruh variabel independen yang terdiri dari Kualitas Produk (X1), Harga (X2), Distirbusi (X3) dan Iklan (X4) dikatakan layak atau tidak karena secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen Brand Preference (Y).

Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Uji F

Model Sum of Squares df Mean

Square F Sig. Regression 59.650 4 14.912 113.484 0.000a Residual 13.798 105 0.131 Total 73.448 109 Sumber: Lampiran 7 Langkah-langkah pengujian: 1. Hipotesis H0 : βi = 0; i = 1, 2, 3,4

artinya variabel bebas yang terdiri dari Kualitas Produk, Harga, Distribusi dan iklan tidak berpengaruh simultan terhadap Brand Preference.

H1 : βi ≠ 0; i = 1, 2, 3,4

artinya variabel bebas artinya variabel bebas yang terdiri dari Kualitas Produk , Harga, Distribusi dan Iklan berpengaruh simultan terhadap Brand Preference.

2. Jika nilai signifikansi dari uji F sig < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

3. Kesimpulan

Berdasarkan Tabel 4.16 besarnya nilai signifikansi adalah 0,000 berarti kurang dari 0,05, Hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.

Sehingga variabel bebas yang terdiri dari Kualitas Produk, Harga, Distribusi dan Iklan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Brand Preference.

(18)

4.4.3 Koefisien Korelasi Berganda (R)

Tabel 4.17 Koefisien Korelasi Dan Koefisien Determinasi

R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 0,901a 0,812 0,805 0,36250 Sumber: Lampiran 7

Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa erat hubungan antara variabel bebas (variabel Kualitas Produk (X1), Harga (X2), Distribusi (X3) dan Iklan (X4).) dengan variabel tak bebas Brand Preference (Y), besarnya nilai koefisien korelasi adalah 0,901, nilai tersebut menunjukkan bahwa hubungan variabel variabel Kualitas Produk (X1), Harga (X2), Distribusi (X3) dan Iklan (X4). dengan variabel Brand Preference (Y) adalah sangat kuat.

4.4.4 Determinasi Berganda (R2)

Nilai koefisien determinasi atau R2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel tak bebas atau variabel terikat yaitu variabel Brand Preference. Hasil dari perhitungan SPSS diperoleh nilai R2 = 0,812 yang berarti bahwa sebesar 81.2% Brand Preference dapat dijelaskan oleh variabel Kualitas Produk (X1), Harga (X2), Distribusi (X3) dan Iklan (X4). Sedangkan sisanya 18.8% diduga dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang Variabel lain tersebut diantaranya Kepuasan Pelanggan, Brand Identitiy, Brand Image dan Internet Use. Hal ini didukung oleh Penelitian Ardhanari (2008) yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan, Brand Identity, Brand Image, dan Internet Use berpengaruh terhadap Brand Preference konsumen dalam pemilihan suatu barang atau jasa.

4.5 Pembahasan

4.5.1 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Brand Preference Komunitas Mobil Honda di Surabaya

Kualitas Produk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Brand Preference pada Mobil Honda di Komunitas Mobil Surabaya. Pengaruh Kualitas

(19)

Produk terhadap Brand Preference ditunjukkan dengan nilai sig sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, yang mana arah hubungan kedua variabel tersebut adalah positif, sehingga semakin baik kualitas produk dari mobil Honda maka akan semakin baik Brand Preference konsumen terhadap mobil Honda. Hipotesis pertama dalam penelitian ini “Diduga terdapat pengaruh Kualitas Produk terhadap Brand Preference Komunitas Mobil Honda di Surabaya”, dapat dinyatakan diterima.

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa apabila perusahaan mobil Honda ingin meningkatkan Brand Preference maka penting untuk memperhatikan Kualitas Produk yang diberikan kepada konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas yang baik akan dapat diminati oleh konsumen dan lebih memprioritaskan untuk membeli produk dengan merek tersebut, seperti Kotler (2012) yang menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan ciri paling bermutu, berkinerja dan inovatif.

Adanya pengaruh yang ditemukan antara Kualitas Produk terhadap Brand Preference tersebut mendukung temuan penelitian yang telah dilakukan oleh Nilforushan dan Haeri (2015) yang membuktikan bahwa kualitas produk yang dirasakan pelanggan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap preferensi merek. Hasil dalam penelitian ini juga sejalan dengan hasil temuan penelitian yang telah dilakukan oleh Wang (2013) yang menemukan bahwa kualitas produk mempengaruhi preferensi merek.

4.5.2 Pengaruh Harga Terhadap Brand Preference Komunitas Mobil Honda di Surabaya

Harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Brand Preference Komunitas Mobil Honda di Surabaya. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai sig sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05. Pengaruh kedua variabel tersebut adalah positif, yang menunjukkan bahwa semakin sesuai harga yang ditawarkan dari mobil Honda maka akan semakin tinggi preferensi konsumen dalam memilih mobil dengan merek Honda. Hipotesis kedua dalam penelitian ini “Diduga terdapat pengaruh Harga terhadap Brand Preference Komunitas Mobil Honda di Surabaya”, dapat dinyatakan diterima.

(20)

Ditemukannya pengaruh Harga terhadap Brand Preference menunjukkan bahwa apabila perusahaan mobil Honda ingin meningkatkan Brand Preference maka penting untuk memperhatikan Harga yang ditawarkan kepada konsumen. Hasil dalam penelitian ini mendukung temuan penelitian yang telah dilakukan oleh Alamro dan Rowley (2011) yang meneliti antesenden Brand Preference menemukan bahwa Harga memiliki kontribusi untuk Brand Preference.

4.5.3 Pengaruh Distribusi Terhadap Brand Preference Komunitas Mobil Honda di Surabaya

Distribusi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Brand Preference Komunitas Mobil Honda di Surabaya. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai sig sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Pengaruh kedua variabel tersebut adalah positif, yang menunjukkan bahwa semakin baik distribusi yang dilakukan oleh perusahaan mobil Honda maka akan semakin tinggi preferensi konsumen dalam memilih produk mobil Honda.

Hasil yang menunjukkan adanya pengaruh Distribusi terhadap Brand Preference menunjukkan bahwa preferensi konsumen terhadap mobil Honda dapat dibentuk dengan adanya Distribusi yang baik, sehingga apabila perusahaan mobil Honda ingin meningkatkan Brand Preference maka penting untuk memperhatikan Distribusi yang dimiliki.

Hasil dalam penelitian ini mendukung temuan penelitian yang telah dilakukan oleh Tolba (2011) yang membuktikan bahwa distribusi secara signifikan mempengaruhi preferensi merek. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini “Diduga terdapat pengaruh Distribusi terhadap Brand Preference Komunitas Mobil Honda di Surabaya”, dapat dinyatakan diterima.

4.5.4 Pengaruh Iklan Terhadap Brand Preference Komunitas Mobil Honda di Surabaya

Iklan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Brand Preference Komunitas Mobil Honda di Surabaya. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai sig sebesar 0,004 yang lebih kecil dari 0,05. Pengaruh kedua variabel tersebut adalah positif, yang menunjukkan bahwa semakin baik bentuk promosi yang dilakukan melalui iklan oleh mobil Honda maka akan semakin tinggi preferensi konsumen

(21)

dalam menggunakan mobil dengan merek Honda sebagai pilihannya. Hipotesis keempat dalam penelitian ini “Diduga terdapat pengaruh Iklan terhadap Brand Preference Komunitas Mobil Honda di Surabaya”, dapat dinyatakan diterima.

Hasil yang menunjukkan adanya pengaruh iklan terhadap Brand Preference menunjukkan bahwa preferensi konsumen terhadap mobil Honda dapat dibentuk dengan adanya iklan yang dilakukan, sehingga Iklan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan oleh perusahaan, seperti Singh (2012) yang menyatakan bahwa periklanan merupakan aspek penting dari perusahaan untuk mempromosikan produk mereka, dan usaha dalam menghasilkan penjualan.

Dari hasil ditemukan bahwa terdapat pengaruh signifikan dan positif Iklan terhadap Brand Preference, sehingga apabila perusahaan mobil Honda ingin meningkatkan Brand Preference maka penting untuk memperhatikan promosi melalui iklan yang dilakukan oleh perusahaan mobil Honda untuk menarik minat konsumen dalam preferensinya.

Hasil dalam penelitian ini mendukung temuan penelitian yang telah dilakukan oleh Singh (2012) yang menemukan adanya hubungan langsung antara iklan dan perilaku pembelian konsumen. Hasil dalam penelitian ini sejalan dengan hasil temuan penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2012) yang membuktikan bahwa faktor Advertising berpengaruh positif terhadap Brand Preference.

Gambar

Tabel 4.1 Deskripsi Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.2 Deskripsi Umur Responden
Tabel 4.4 Penghasilan Responden
Tabel 4.5 Pekerjaan Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jadi, penggunaan kata mas yang dilakukan pedagang pakaian di Pasar Kolpajung Pamekasan merupakan bentuk campur kode berupa kata yang masuk dalam tuturan bahasa

Keraf (1981) meninjau reduplikasi dari segi morfologis dan semantis yaitu melihat reeduplikasi dari segi bentuk, fungsi dan makna. Keempat ahli bahasa diatas mengkaji reduplikasi

Pengangkutan awam boleh digunakan sebagai mod pengangkutan yang paling efektif di kawasan bandar dalam menangani masalah kesesakan lalu lintas jika mutu perkhidmatan

Jumlah luka pada tanaman yang memiliki ketahanan horizontal lebih sedikit daripada varietas yang rentan pada kondisi yang sama dan diinokulasi dengan jumlah spora

pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab dan kesetiaan profesi (Dedi, 1998). Tinggi rendahnya pengakuan profesionalisme sangat tergantung pada keahlian

Best practice yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa panduan pelaksanaan yang mudah dipahami dalam melakukan kegiatan corrective maintenance kerusakan bearing pada

Analisa estimasi biaya ini dapat diambil dari total bobot yang diberikan untuk parameter kemiringan lahan, parameter sudut, dan parameter tata guna lahan sebesar 499 ditambah

88 (2) Tujuan pengelolaan cadangan pangan adalah terpenuhinya kebutuhan beras masyarakat dalam masa kerawanan pangan, keadaan darurat pasca bencana dan harga