• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI IZIN TRAYEK ANGKUTAN KOTA PADA DINAS PERHUBUNGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI IZIN TRAYEK ANGKUTAN KOTA PADA DINAS PERHUBUNGAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

116

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI IZIN TRAYEK

ANGKUTAN KOTA PADA DINAS PERHUBUNGAN

Noer Azni Septiani

Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika Tangerang Bumi Serpong Damai Sektor XIV Blok C1/1,

Jl. Letnan Sutopo BSD Serpong, Tangerang Selatan

Abstrak

Izin Trayek sebagai salah satu bagian dari transportasi yang merupakan urat nadi kehidupan masyarakat mempunyai peranan penting dalam menciptakan transportasi yang tertib, lancar, aman dan nyaman melalui peningkatan kinerja sarana dan prasarana dan operasional transportasi darat dalam rangka menunjang kelancaran roda pemerintahan dan perekonornian kota Tangerang. Dalam Pelaksanaan operasional dilapangan meliputi penyediaan sarana dan prasarana, pemeliharaan fasilitas utama dan penunjang serta pengawasan dalam daerah kewenangan agar dapat berfungsi, salah satu upaya pengaturannya adalah melalui penyediaan dan peningkatan fungsi izin Trayek, yang disesuaikan dengan konsep perencanaan angkutan kota, keberadaan suatu Izin Trayek sangat diperlukan dalam mendukung kelancaran mobilitas penduduk, menciptakan kelancaran dan ketertiban lalu lintas. Setelah melakukan pengamatan sistem yang sedang berjalan dibagian Seksi Angkutan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan Kota Tangerang, maka penulis mencoba membangun sistem yang baru berbasiskan komputer yaitu dengan membuat pengolahan data yang dikomputerisasikan. Dengan sistem yang baru diharapkan akan memperoleh hasil yang optimal, sehingga tenaga dan waktu yang digunakan akan lebih efektif dan efisien, hasil dari program aplikasi yang telah disusun

Kata Kunci : trayek, izin, angkutan, perhubungan I. PENDAHULUAN

Dalam menyongsong era globalisasi ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat, sehingga menuntut kreatifitas berfikir bagi mahasiswa untuk mengebangkan kemampuan. Untuk itu teori yang didapatkan di bangku kuliahan diterapkan kedalam dunia kerja untuk mengetahui situasi dan kondisi yang sedang dialami agar teori-teori tersebut dapat diuji kebenarannya. Dinas Perhubungan kota Tangerang merupakan unsur pelaksanaan pemerintah daerah dibidang Perhubungan, meliputi Bidang Lalu Lintas dan Angkutan, Bidang Teknik dan Sarana, Perparkiran, Terminal dan Sub terminal. Karena adanya berbagai perkembangan dan perubahan penataan sistem pemerintahan yang berorientasi pada otonomi daerah serta adanya tantangan persaingan global dan tuntunan peningkatan peran masyarakat dalam penyelengaraan Lalu Lintas. Untuk itu Dinas Perhubungan Kota Tangerang melalui Izin Trayek dibawah Bidang Lalu Lintas dan Angkutan berupaya meningkatkan peranan Izin Trayek sesuai pokok-pokok dibawah ini. Trayek adalah lintasan kendaraan umurn atau rute untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan mobil yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap Izin trayek adalah pemberi izin

kepada orang pribadi atau badan untuk menyediakan pelayanan angkutan penumpang umum pada suatu atau beberapa trayek tertentu. Perencanaan operasional Izin Trayek merupakan salah satu upaya untuk menggali dan memberdayakan potensi sumber pendapatan asli daerah dari sektor retribusi daerah, sehingga dengan demikian dimungkinkan dapat mempercepat usaha peningkatan pertumbuhan perekonomian daerah dalam mewujudkan kelancaran dan ketertiban penyelenggaraan otonomi daerah yang luas dan nyata. Izin Trayek sebagai salah satu bagian dari transportasi yang merupakan urat nadi kehidupan masyarakat mempunyai peranan penting dalam menciptakan transportasi yang tertib, lancar, aman dan nyaman melalui peningkatan kinerja sarana dan prasarana dan operasional transportasi darat dalam rangka menunjang kelancaran roda pemerintahan dan perekonornian kota Tangerang. Dalam Pelaksanaan operasional dilapangan meliputi penyediaan sarana dan prasarana, pemeliharaan fasilitas utama dan penunjang serta pengawasan dalam daerah kewenangan agar dapat berfungsi, salah satu upaya pengaturannya adalah melalui penyediaan dan peningkatan fungsi izin Trayek, yang disesuaikan dengan konsep perencanaan angkutan kota, keberadaan suatu

(2)

117

Izin Trayek sangat diperlukan dalam mendukung kelancaran mobilitas penduduk, menciptakan kelancaran dan ketertiban lalu lintas.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan ada beberapa permasalahan yang dapat dikemukan pada sistem yang berjalan, permasalahan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Semua proses pencatatan data-data dan pembu atan laporan masih manual yaitu masih menggunakan Ms.Excel, sehingga menyebabkan perekapan data dan pencarian data juga memerlukan waktu yang sangat lama.

2. Membutuhkan waktu yang lama dalam kartu pengawasan karena masih manual. 3. Proses perubahan jalur trayek masih

manual, sehingga proses perubahan data harus dilakukan dengan melakukan penginputan ulang.

4. Proses penyimpanan data hanya dilakukan sebatas laporan arsip yang kemudian hasilnya disimpan kedalam sebuah folder arsip saja, ketika si pemohon tersebut mau melakukan perpanjangan trayek, proses pendataan registrasi harus dilakukan proses pendataan ulang.

Maksud yang ingin dicapai oleh penulis dan hasil penelitian di Dinas Perhubungan Kota Tangerang adalah:

1. Memberikan gambaran bagaimana penerapan bentuk sistem informasi Izin Trayek Angkutan Kota dengan menggunakan aplikasi pemrograman Visual Basic.

2. Memberikan kemudahan kepada petugas Kantor Dinas Perhubungan Kota Tangerang pada proses pengolahan data yang berhubungan dengan proses Izin Trayek Angkutan Kota.

II. LANDASAN TEORI 2.1. . Pengertian Sistem

Menurut Fathansyah (2007:9) "Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi/tugas khusus) yang saling berhubungan dan bersama - sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses I pekerjaan" .

2.2. . Konsep Dasar Informasi

Fathansyah (2007: 16) "Informasi adalah yang dibutuhkan oleh suatu organisasi harus memenuhi persyaratan kelengkapan, kemutakhiran, kehandalan, terolah dengan

baik, tersimpan dengan rapi, dan mudah ditelusuri dari tempat penyimpanannya apabila diperlukan."

2.3. . Kualitas Informasi

Menurut Ladjamudin (2005: 14), Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal berikut:

a. Relevan (relevancy)

Seberapa jauh tingkat relevancy informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu dan masa depan sebagai sebuah bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksan akan, dan dibuktikan oleh siapa saja.

b. Akurat (accuracy)

Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan (Completeness), selama pesan telah benar/sesuai (Correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya system yang diinginkan oleh user (Security). c. Tepat waktu (timelines)

Berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan

yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

d. Ekonomis (economy)

Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi

e. Efisien (efficiency)

Informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana (tidak berbelit-belit, tidak juga puitis, bahkan romantis), namun mampu memberikan nama dan hasil yang mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang menerimanya.

f. Dapat dipercaya (reliability)

Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya, sumber juga telah teruji tingkat kejujurannya. Misalkan output suatu program komputer, bias dikategorikan sebagai reliability; karena program komputer akan memberikan output sesuai dengan input yang diberikan, dan outputnya tidak pernah dipengaruhi oleh iming-iming jabatan, ataupun setumpuk nilai rupiah.

2.4. . Sistem Informasi Manajemen

Menurut Siagian (2008:28)" Suatu sistem informasi manajemen adalah

(3)

118

memainkan peranan yang menjadi tanggung jawabnya selaku unsur pimpinan dalam organisasi dan kemahirannya memimpin organisasi dalam menempuh seluruh proses manajerial yang memang harus terlaksana dengan sebaik mungkin."

2.5. . Analisis Sistem

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelurn tahap desain sistem. Tahapan alisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya.

Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut: 1. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah. 2. Udestrand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analize, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis 2.6. . Basis Data (Database)

Fathansyah (2007:2)" Basis data (database) terdiri atas dua kata, yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau tempat berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek. Basis data sendiri dapat didefinisikan sebagai kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan". Basis data bukan hanya sekedar penyimpanan data secara elektronis (dengan batuan komputer). Artinya tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa disebut basis data. Yang ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturanIpemilihanI

pengelompokanIpengorganisasian data yang akan kita simpan sesuai fungsi I jenisnya. III. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Deskriptif, yaitu

penulisan yang dilakukan berdasarkan data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar. Dengan demikian laporan penelitian akan berisi kutipan data yang memberi gambaran penyajian laporan, yang berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan dan

dokumen lainnya, berdasarkan gambaran tempat penelitian yang sebenarnya.

1. Analisa penelitian

Adapun analisa yang digunakan oleh penulis berupa:

a. Planning

Perencanaan (Planning) penulis lakukan dengan tujuan untuk mengerti mengapa sistern informasi dibangun dan mentukan bagaimana cara untuk membangunnya. b. Analisis

Analisa (Analisis) penulis menganalisis kelayakan secara teknis yaitu ketersediaan hardware, software dan pihak yang melaksan.akan proses, ekonomis yaitu menganalisis manfaat dan penggunaan sistem dan memantau seberapa besar efisiensi yang dapat dilakukan dan operasional yaitu menganalisis apakah system dapat di implementasikan sesuai tempat, Iingkungan dan sumber daya manusia yang akan mengoperasikan. c. Desain

Tahap Desain (Design) pada tahap ini deskripsi dari requirement yang telah direkomendasikan diubah kedalam spesifikasi sistem physical seperti user interface dan logical seperti input output dan proses.

d. Implementasi

Tahap Implementasi (Implementation) yaitu tahap di mana dilakukan coding, testing dan instalasi dari program yang dibuat.

2. Metode Pengumpulan data

Untuk mendapatkan data sebagai objek penulisan digunakan beberapa metode sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung dengan melakukan riset di bagian Izin Trayek Dinas Perhubungan Kota Tangerang, sehingga penulis memperoleh informasi yang jeias mengenai sistem yang sedang berjalan. b. Wawancara

Wawancara adalah Teknik pengumpulan data dengan cara tatap muka langsung dengan orang - orang yang bersangkutan dan mengadakan Tanya jawab.

c. Studi Pustaka

Selain dengan menggunakan metode diatas, penulis juga membaca beberapa buku referensi sebagai bahan guna memperoleh informasi yang berkaitan

(4)

119

dengan permasalahan yang untuk mendukung data yang sudah di dapat.

IV. PEMBAHASAN 4.1. Rancangan Proses

Berdasarkan uraian dari hasil analisa yang dilakukan terhadap sistem yang berjalan dan kebutuhan sistem dimasa mendatang, maka gambaran rancangan sistem yang diusulkan dapat dilihat dari diagram alir data dan spesifikasi proses dari semua primitive.

Gambar .l Diagram Konteks

Pembangunan Sistem Infonnasi Izin Trayek Angkutan Pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang. 4.2. Rancangan Basis Data

Merancang Database merupakan suatu hal yang sangat penting. Pada perancangan database yang digunakan adalah perancangan model konseptual yang lebih menekankan pada

struktur data dan relasi antara file. Pendekatan yang dilakukan pada perancangan model konseptual adalah menggunakan model data relational.

(5)

120

Gambar 3. Transformasi ERD ke LRS

Gambar.4 logical Record Struktur (LRS) 4.3. Struktur Tampilan

Rancangan dialog layar terminal merupakan rancang bangun dari pemakai sistem dengan komputer. Interaksi ini dapat terdiri proses input data, menampilkan output

informasi kepada user atau keduanya. Pada bagian ini akan diuraikan mengenai struktur tampilan layar yang berisi gabungan dari beberapa dialog yang digunakan dan rincian masing-masing dialog.

(6)

121

Gambar.5 Struktur Tampilan

4.4. Rancangan Layar

Gambar.6 Tampilan Login

(7)

122

Gambar.8 Tampilan Kendaraan

Gambar.9 Tampilan Trayek

V. PENUTUP 5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan pengamatan sistem yang sedang berjalan dibagian Seksi Angkutan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan Kota Tangerang, maka penulis mencoba membangun sistem yang baru berbasiskan komputer yaitu dengan membuat pengolahan data yang dikomputerisasikan. Dengan sistem yang baru diharapkan akan memperoleh hasil yang optimal, sehingga tenaga dan waktu yang digunakan akan lebih efektif dan efisien, hasil dari program aplikasi yang telah disusun maka dapat ditarik kesimpulan adalah sebagai berikut:

1. Dengan diterapkan Pembangunan Sistem Informasi Izin Trayek Angkutan Kota Pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang akan menghasilkan suatu informasi yang cepat, tepat dan akurat.

2. Pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi dapat mengurangi tingkatan human error dalam pencatatan sistem Informasi !zin Trayek Angkutan Kota Pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang. 3. Dengan adanya Pembangunan Sistem

Informasi izin Trayek Angkutan Kota Pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang maka pelayanan jasa yang diberikan kepada masyarakat akan lebih baik, karena kecepatan informasi yang dihasilkan akan memperlancar optimalisasi pelayanan. 5.2. Saran - saran

Adapun beberapa saran yang ingin penulis sampaikan yaitu:

1. Dalam meningkatkan kualitas pelayanan jasa maka diperlukan suatu sistem informasi yang: dapat memberikan suatu informasi yang berkualitas yaitu informasi yang tepat dan akurat.

2. Untuk mengaplikasikan program yang penulis buat perlu adanya pelatihan (pemahaman pemakaian program) dan pengembangan untuk pengoperasian program ini.

3. Hardware yang dibutuhkan adalah seperangkat komputer dengan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan software yang telah direkomendasikan.

DAFTAR PUSTAKA

Fathansyah. 2007. Buku Teks Komputer Basis Data. Bandung: Penerbit lnformatika.

(8)

123

Jogiyanto, HM. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara Ladjamudin, 2005. Analisis dan Design Sistem

Informasi. Jakarta:Graha Ilmu. Nugroho , Adi. 2002. Sistem lnformasi

Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara

Peraturan Walikota Tangerang Nom or 19 tahun 2008. Tentang Kedu dudukan, Tugas Pokok, Fungsi , dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kota Tangerang

Siagian, Sondang, P. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara

Gambar

Gambar 2.  ERD
Gambar 3. Transformasi ERD ke LRS

Referensi

Dokumen terkait

Dalam studi manajemen, kehadiran konflik pendidikan tidak bisa terlepas dari permasalahan keseharian yang dirasakan oleh pengelola lembaga pendidikan. Konflik tersebut

o Clip, digunakan untuk ‘memotong’ dan ’menggunting’ suatu layer (layer yang bertindak sebagai objek) berdasarkan (batas- batas yang di miliki oleh) layer yang lain

Dalam kedudukannya sebagai pengelola barang, dan dihubungkan dengan amanat pasal 6 ayat (2) Undang-undang nomor 17 tahun 2003, Gubernur juga berwenang mengajukan usul untuk

Penelitian Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan di laksanakan di RB Puji Lestari Klaten dengan jumlah responden 30 orang, penelitian

Beberapa bulan yang lalu tepatnya 13 April 2006, terjadi demonstrasi yang cukup besar yang dilakukan oleh Persatuan Guru Honorer Tidak Tetap (PGHTT) baik dari guru

3) Dalam praktiknya sering kali bahwa separuh dari total aktiva merupakan bagian dari aktiva lancar, yang merupakan modal kerja perushaan. Dengan kata lain,

Sistem pengolahan Data Angkutan Umum yang ada di Dinas Perhubungan yang masih melakukan pencatatan data angkutan, menggunakan buku besar yang menjadi permasalahan

Selain mengurus gejala fluktuasi statistis waktu kegiatan dan saling ketergantungan antar kegiatan, dalam penjadwalan proyek ada beberapa anggapan yang harus dirombak seperti: