• Tidak ada hasil yang ditemukan

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "12 Media Bina Ilmiah ISSN No"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

_____________________________________________

Volume 8, No. 5, Agustus 2014 http://www.lpsdimataram.com

BENTUK ORNAMEN KERAJINAN CUKLIDI RUNGKANG JANGKUK DESA SAYANG-SAYANG KOTA MATARAM

Oleh:

Pyo Apriliana Munawarah

Dosen FIS Universitas Nusa Tenggara Barat

Abstrak: Bentuk Ornamen Kerajinan Cukli di Rungkang Jangkuk, Desa Sayang-sayang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Istilah cukli adalah proses melobangi atau mencongkel sedikit permukaan kayu untuk memasukkan kulit kerang yang dibentuk, sesuai dengan gaya ornamen yang diinginkan.Dalam memvisualisasikan bentuk desain ornamen pada berbagai macam bentuk produk kerajinan cukli yang meiliki unsure bentuk ornamen terdiri dari media, ornamen, garis, tekstur, warna. Bentuk ornamen berpijak dari berbagai reperesentasi bentuk dari alam sekitar yang sangat terkena di Lombok, namun proses bentuk dan ornamen produk-produk kerajinan cukli dalam desain moderen tampa mengemukankan nilai sacral dan simbolik, melainkan memenuhi kebutuhan berbagai macam unsur kebudayaan yang luas sesuai dengan tuntutan masyarakat modern dalam nilai bentuk yang estetis Kerajina cukli memiliki berbagai jenis motif diantaranya motif hias, geometris, motif hias binatang, motif tumbuh-tumbuhan, Motif hias alam dan pemandangan dan motif hias Kaligrafi. Penelitian ini dilakukan melalui tahapan studi: Survei lapangan, kajian pustaka , foto dokumentasi. Metode penelitian yang dipakai adalah analisis deskristif , tentang berbagai bentuk ornamen. Kesimpulan yang didapat diberbagai macam bentuk ornamen kerajinan cukli yang berkembang hingga kini, merupakan proses kreativitas menjadi luar biasa daya tariknya bagi wisatawan yang datang ke Pulau Lombok, baik wisatawan domestik maupun mancanegara yang perlu untuk kita lestarikan bersama.

Kata Kunci:Bentuk, Ornamen, Kerajinan, Cukli

PENDAHULUAN

Lombok merupakan salah satu daerah pariwisata yang bisa dibanggakan, salah satu pendukung yaitu dari sector industry kerajinan. industry kerajinan cukli di Kota Mataram yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Istilah cukli adalah proses melobangi atau mencongkel sedikit permukaan kayu untuk memasukkan kulit kerang yang dibentuk, sesuai dengan gaya ornamen yang diinginkan. Bentuk kerajinan cukli tercipta dari sekelompok masyarakat yang memiliki ide kreatif dalam menciptakan dan memanfaatkan sumberdaya alam yang ada, bagi masyarakat Lombok yang berada di Nusa Tenggara Barat, adalah salah satu penghasil daerah penghasil mutiara terbesar memanfaatkan kerang mutiara untuk menciptakan bentuk hiasan motif ornamen, yang menjadi cirikhas dari kreatifitas masyarakat pengrajin.

Bentuk kerajinan cukli melalui proses keratif dan inovasi, dimana usaha memanusia dalam pemanfaatan bahan alam serta pengaruh diri dan lingkunganya baik fisik maupun nilai-nilai sosial diindefikasikan dan dikembangkan sehingga sempurna, sehingga memilki bentuk yang mampu memiliki nilai-nilai estetis yang tersusun dari elemen-elemen seni yaitu, garis, bidang, tekstur dan warna. Benda apa saja di alam ini, juga karya seni/desain, tentu mempunyai bentuk (from) (Sanyoto, 2009:93). Motif merupakan unsure pokok sebuah ornamen. Dalam ornamen, pola merupakan bentuk pengulangan motif. Ragam ornamen dapat di kelompokakkan secara sederhana berdasarkan motif hias atau pola bentuknya menjadi dua jenis, yakni (1) ornamen geometris dan (2) ornamen organis. Berdasarkan motif hiasnya ornamen terdapat di kelompokkan menjadi (1) motif geometris, (2) Motif manusia, (3) Motif

(2)

_____________________________________

http://www.lpsdimataram.com Volume 8, No. 5, Agugstus 2014

binatang, (4) Motif benda-benda alam, (5) motif benda-benda teknologis dan kaligrafi. (Sunaryo, 2009:14-16)

Tulisan ini bertujuan menjelaskan secara analitis dan deskritif bentuk ornamen kerajinan cukli di Rungkang Jangkuk Desa Sayang-Sayang, Kota Mataram sebagai berikut. Pertama menjelaskan unsure bentuk, kedua menjelakan berbagai ragam bentuk ornamen kerajinan cukli.

Motode penelitian yang dipakai adalah analisis deskriptif, berupa paparan mengenai bebagai unsur bentuk serta ragam bentuk ornamen. Pengumpulan data dilakukan melalui : observasi/survey lapangan, studi data asil surfei, dan studi literature. Tujuan makalah ini adalah untuk menjelaskan berbagai unsure dan bentuk irnamen kerajinan cukli.

UNSUR BENTUK ORNAMEN KERAJINAN CUKLI

Benda apa saja di alam ini, juga karya seni/desain, tentu mempunyai bentuk (from) (Sanyoto, 2009:93). Dharsono dalam buku seni rupa moderen menjelaskan pengertian bentuk yaitu: Pada dasarnya apa yang di maksud dengan bentuk (From) adalah totalitas dari pada karya seni. Bentuk merupakan organisasi atau satu kesatuan atau komposisi dari unsur-unsur karya ( Dharsono, 2004:30). Untuk mencapai nilai estetis tidak akan lepas dari unsur-unsur pembentukan, melihat karya seni kerajinan dan ornamen cukli tidak lepas dari unsure-unsur pembentuk sebagai berikut:

a. Media.

Media adalah salah satu unsur penting dalam proses terbentuknya suatu karya untuk mencapai nilai estetis sebuah karya. Dalam menciptakan suatu karya tidak lepas dari media yang akan digunakan dalam mendukung suatu proses menciptakan karya. Komonitas pengrajin cukli dalam proses menciptakan karya seni tidak lepas dari media. Media yang digunakan dalam proses pembuatan kerajinan cukli mulai dari alat yang sederhana sampai dengan alat-alat modern yaitu, Kayu mahoni, kayu jati,dan kayu nangka, kerang mutiara, alat cukil, tang, gergaji besi, palu, lem, amplas gerinda, compressor, kuas dan cat. Kerang mutiara berwarna putih gading merupakan media

utama selain kayu sebagai penghias, kerajinan cukli dengan proses mencukil, dan proses menghias atau pembentukan ornamen dengan media kerang sehingga memperindah serta kesan mewah, antic dan primitifnya muncul sebagai ciri khas kerajinan cukli.

b. Ornamen

Menurut gustami (1978) dalam surnaryo menjelaskan kata ornamen berasal dari bahasa latin ornare, yang berdasarkan arti kata tersebut berarti menghias. Ornament adalah komponen produk seni yang di tambahkan atau sengaja dibuat untuk tujuan sebagai penghias ( Sunaryo, 2009:3). Artinya ornamen merupakan bagian dari unsur bentuk sebagi hiasan pada produk seni, sebagai cirri khas dari kebudayaan masyrakat setempat dan masyrakat yang berkembang. Ornament sebagai seni hias dalam kehidupan masyarakat tidak hanya memiliki fungsi sebagai elemen untuk memperindah barang atau benda, melainkan juga memiliki fungsi lain, seperti fungsi sacral, simbolik, dan fungsi social. (Guntur, 2004:53)

Ornamen-ornamen yang terbuat dari bahan kerang mutiara pada produk kerajinan cukli sangat berfariasi, merupakan stilasi dari bentuk ornamen tumbuhan, geometris, binatang, dan kaligrafi yang diantaranya bunga kamboja, biji padi, stilasi mata melong, roda, binatang cecak, kadal, tokek, dan bentuk ornament geometris berbentuk sulur pilin, banji, kawung dan tumpal. Ornamen yang terdiri dari motif, ragam hias yang diproses dengan tehik mencukil, dikombinasikan dengan tehnik pahat, sablon dan batik hingga menjadi satu kesatuan

(3)

_____________________________________________

Volume 8, No. 5, Agustus 2014 http://www.lpsdimataram.com

yang menjadikan kerajinan cukli dengan beberapa kombinasi memiliki nilai estetis.

c. Garis

Garis merupakan elemen yang senantiasa muncul dan selalu mempunyai peran dalam menentukan bentuk-bentuk ( Soegeng, 2000:15). Pembuatan kerajinan cukli garis merupakan elemen yang paling penting dalam menentukan dasar pembuatan pola dalam proses mendisain bentuk ornamen, ragam hias dalam seperti ornamen tumbuhan, ornemen geometris, dan ornament binatang, yang tidak lepas dari beberapa bentuk garis baik datar lurus dan lengkung. Sanyoto menegaskan arah dan gerak garis dalam buku Nirmana yaitu:Arah garis hanya ada tiga, yaitu horizontal, diagonal, dan vertikal. Garis biasa lurus, melengkung, berlengkung-lengkung, atau bergerigi, namun arah geraknya tetap Gerak garis diartikan arah gerak pengoresan atau arah gerak saat mengoreskan garis tersebut. Gerak garis biasa dikatakan irama garis. Arah garis dapat lurus, lengkung, lengkung ganda/majmuk, berombak merata, berombak dari kecil ke besar, berombak dari besar ke kecil, melingkar-lingkar, patah-patah, bergerigi, atau campuran dari beberapa gerak (Sanyoto, 2009:99-100).

d. Tekstur (rasa permukaan bahan)

Tekstur adalah unsure rupa yang menunjukan bahan yang sengaja dibuat dan dihadirkan dalam susunan untuk mencapai bentuk rupa, sebagai usaha untuk memberikan rasa tertentu pada permukaan bidang pada perwajaahan bentuk karya seni rupa secara nyata atau semu (Dharsono, 2004:47-48).

Kerajinan cukli pada bentuk ornamen memilki tekstur nyata dan semu. seni kerajinan cukli bentuk ornamen yang terbuat dari potongan kerang dan bentuk ragam hias yang mengunakan tehnik sablon dan tehnik batik mengesankan testur semu, sedangkan pola bentuk dan tehnik ukir pada ornamen kerajinan cukli baik berbentuk permukaan cekung dan cembung bertekstur nyata dan pada ornamen beraksen kuningan dan perak pada kerajinan cukli merupkan bentuk tekstur nyata.

e. Warna

Warna dapat di definisikan secara objektif/fisik sebagai sifat cahaya yang di pancarkan, atau secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indra penglihatan (Sanyoto, 2009:13). Proses berkesenian ataupun kebutuhan hidup dalam mencapai nilai estetis warna merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk mencapai kebutuhan psikologis dan setiap karya atau obyek warna menjadi unsur yang tidak bisa dipisahkan dalam karya seni rupa .

Warna sebagai salah satu elemen atau medium seni rupa, merupakan unsur susunan yang sangat penting, baik di bidang seni murni maupun dalam seni terapan. Bahkan lebih jauh dari pada itu warna sangat berperan dalam segala aspek kehidupan manusia. (Dharsono, 2004:49).

Komonitas pengrajin cukli melalui proses kreatif, warna merupak unsur yang sangat penting dalam menentukan ciri khas kerajinan cukli, warna dasar bentuk kerajinan cukli mengunakan warna-warna gelap terutama warna-warna hitam dan coklat kehitaman. Sehingga konsep dalam menciptakan kerajinan cukli yang memiliki kesan antik dan primitive bisa tercapai dan dengan pengunaan dasar warna-warna gelap aksen kerang pada hiasan ornamen lebih nampak bersinar.

Keberadaan kerajinan cukli banyak mengalami perkembangan baik bentuk produk, ornamen, ragam hias dan warna seiring dengan memenuhi kebutuhan estetis masyarakat. Perkembangan warna seperti warna hijau tua, biru tua dan merah marun, mulai mewarnai produk-produk kerajinan cukli namun kesan antik dan primitive pada produk kerajinan cukli tetap terjaga. RAGAM BENTUK ORNAMEN

Kerajinan cukli memiliki berbagai bentuk dan ragam ornamen, yang meliputi berbagai macam bentuk yang divisulkan dalam bentuk, ornamen geometris, ornamen tumbuhan, dan ornamen binatang., dalam profane fungsi frofan sendiri lebih ditekankan pada peran motif sebagai elemen estetik atau unsur hias pada suatu objek. Motif sebagi unsur hias berfungsi sebagai elemen pemikat perhatian atau elemen yang mengugah perasaan indah, (Guntur, 2004:73).

(4)

_____________________________________

http://www.lpsdimataram.com Volume 8, No. 5, Agugstus 2014

Dalam memvisualisasikan bentuk-bentuk desain, ornamen kerajinan cukli berpijak dari bentuk tradisi kebudayaan Lombok, namun proses bentuk dan ornamen produk-produk kerajinan cukli dalam desain moderen, tampa mengemukankan nilai sacral dan simbolik, melainkan memenuhi kebutuhan berbagai macam unsur kebudayaan yang luas sesuai dengan tuntutan masyarakat modern dalam nilai bentuk yang estetis. Pendapat Koencaraningrat dapat dikata gorikan atas tiga kelompok besar. 1), karya desain yang diciptakan sebagai tuntutan masyarakat yang berpikiran modern, baik secara metalitas maupun tindakanya, 2) karyanya desain yang mengadaptasi dan mengunakan berbagai unsure kebudayaan barat yang telah modern tampa harus menjadi Barat’ atau berciri barat, 3) Karya desain yang semata-mata meniru gaya orang Barat tampa diimbangi oleh proses berpikir dan metalitas modern (Agus Sachari, dkk, 2001:17).

a. Motif Hias Geometris

Motif hias geometris merupakan motif tertua dalam ornamen karena sudah di kenal sejak zaman prasejarah. Motif geometris menggunakan unsure-unsur rupa seperti garis dan bidang yang pada umumnya bersifat abtstrak artinya bentuknya tak dapat dikenali sebagai bentuk objek-objek alam. Motif geometris berkembang dari bentuk titik, garis, atau bidang yang berulang, dari yang sederhana sampai dengan pola yang rumit (Sunaryo, 2009:19).

Di tegaskan Guntur dalam, bukunya berjudul ornemen, menyatakan yaitu:geometris, merupakan citra paling awal diciptakan manusia. Pola-pola abstrak itu diantaranya adalah bentuk-bentuk zigzag, mander, spiral atau pilin, dan sulur-suluran. Bentuk-bentuk abstrak semacam ada berkedudukan sekedar hiasan, dan ada juga di impretasikan sebagai symbol (Guntur, 2004:59).

Kerajinan cukli memiliki bentuk ornamen, geometris dalam visualisasinya banyak dijumpai bentuk ornamen pilin, lereng, tumpal. Dalam buku ornamen dapat dijelaskan sebagai berikut: motif ornamen pilin merupakan garis lengkung spiral atau lengkung kait. Beberapa motif pilin dapat dibedakan menjadi pilin tunggal yang berbentuk ikal, pilin ganda yang berbentuk dasar S, dan pilin tegar yakni pola ikal bersambung dan berganti

arah, semuanya itu dalam ornamen disusun secara berulang dan berderet sambung menyambung. (Sunaryo, 2009:23). Motif geometris lereng, memiliki bentuk atau pola dasar garis-garis miring yang sejajar. Diantara garis-garis yang sejajar tadi terdapat pilin kait atau pilin ganda yang telah mengalami perkembangan( Sunaryo, 2009:25). Motif geometris tumpal, Motif tumpal memilki bentuk dasar bidang segi tiga. Bidang-bidang segitiga itu biasanya membentuk pola berderet, yang kerapkali digunakan sebagi ornamen tepi. ( Sunaryo, 2009:30).

b. Motif Hias Binatang

Motif binatang dengan berbagai jenis dan ragamnya banyak terdapat pada ornamen Nusantara. Mulai binatang yang hidup di dalam air, binatang darat, binatang binatang yang dapat terbang atau bersayap, bahkan sampai binatang-binatang imajinatif, atau hasil rekaan semata. Pada umumnya jenis-jenis binatang itu merupakan satwa yang dapat ditemui di daerah Nusantara sesuai dengan satwa lingkungan tiap-tiap daerah, kecuali binatang imajinatif yang terkait kepercayaan setempat, binatang mitologi hasil pengaruh dari luar, atau bentuk-bentuk binatang khayalan lainya( Sunaryo, 2009:65). Benntuk ornamen kerajinan yang ada di Lombok mengunakan motif ornamen cecak, tokek dan kadal begitu pula pada kerajinan cukli banyak di jumpai baik dari segi motif dan bentuknya.

(5)

_____________________________________________

Volume 8, No. 5, Agustus 2014 http://www.lpsdimataram.com

c. Motif Tumbuh-tumbuhan.

Motif tumbuh-tumbuhan atau motif flora pada zaman prasejarah belum berkembang hal ini sesuai dengan dinyatakan Van der Hoop (1949) bahwa dalam zaman prasejarah di Indonesia tidak terdapat ornamen tanaman, tetapi kemudian, di zaman pengaruh Hindu yang dating dari India, ornamen tumbuhan-tumbuhnan menjadi sangat umum dan sejak ini pula menjadi bagian yang utama dalam dunia ornamentasi di Indonesia.(Sunaryo, 2009:153).

Kerajina cukli memiliki berbagai jenis motif tumbuh-tumbuhan, diantaranya motif hias bunga kamboja, dan motif hias patra, lung, dan sulur. Motif hias patra artinya daun. Umumnya motif hias patra bentuk stilasi sehelai daun yang di ulang-ulang tersusun berderet, tetapi patra juga dapat merupakan gubahan dedaunan yang merupakan bagian motif-motif tumbuhan. Kata lung dalam bahasa jawa menunjukkan pada jenis tunas atau batang tanaman menjalar yang masih muda dan melengkung-lengkung bentuknya. Sementara sulur dipakai untuk menamakan motif hias tumbuh-tumbuhan yang digubah denagan bentuk dasar lengkung pilin tegar dan juga bagian batang yang menjalar yang menyerupai sepiral (Sunaryo, 2009:159).

d. Motif hias benda Alam dan Pemandangan. Motif hias benda alam dan pemandangan diciptakan dengan mengambil inspirasi dari alam, misalnya benda-benda langit seperti matahari, bulan, bintang, dan awan: kemudian api, air, gunung, perbukitan, dan batuan. Perbukitan atau gunung dengan tanaman dan bungan-bunga yang dapat pula dilengkapi dengan air dan satwa atau bangunan, dapat dijadikan motif hias yang oleh

Van der Hoop disebut motif

pemandangang(Sunaryo, 2009:171). Pada

kerajinan cukli banyak dijumpai bentuk alam benda langit seperti, matahari, dan bintang.

e. Motif Hias Kaligrafi.

Sunaryo menjelaskan kaligrafi merupakan tulisan indah atau seni seni tulis-menulis. Sesungguhnya kaligrafi tidak terbatas dari bahas aksara arab, tetapi dalam pengertian hkusus biasanya dikaitkan dengan khat (kaligrafi bertuliskan arab).menurut Abay D Subama (dalam Visual Art edisi 21, 2007:66) sebagai komponen kaligrafi, aksara memilki fungsi spiritual, praktis, dan estetis. Meskipun motif hias kaligrafi sudah lama ada, tetapi motif hias ini menjadi berkembang seiring dengan berkembangnya kebudayaan Islam di Nusantara (Sunaryo, 2009:183).

(6)

_____________________________________

http://www.lpsdimataram.com Volume 8, No. 5, Agugstus 2014

SIMPULAN

Dalam berbagai bentuk kerajinan cukli, Bentuk ornamen menjadi salah satu unsure yang penting dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembuatan bentuk ornamen Kerajinan cukli, Dalam memvisualisasikan bentuk desain ornamen pada berbagai macam bentuk produk kerajinan cukli yang berpijak dari bentuk tradisi kebudayaan Lombok, namun proses bentuk dan ornamen produk-produk kerajinan cukli dalam desain moderen tampa mengemukankan nilai sacral dan simbolik, melainkan memenuhi kebutuhan berbagai macam unsure kebudayaan yang luas sesuai dengan tuntutan masyarakat modern dalam nilai bentuk yang estetis.

DAFTAR PUSTAKA

Guntur. “Ornamen” Sebuah Pengantar, Surakarta, Penerbit P2AI STSI Surakarta dengan STSI Pres Surakarta, 2004.

_________,Keramik Kasongan” Sebuah Pengantar, Surakarta, Penerbit P2AI STSI Surakarta dengan STSI Pres Surakarta, 2005

Sumarjo, Jakob “Filsafat Seni” Penerbit ITB Bandung, 2000.

Kartika, Dharsono Sony. “Kritik Seni” Bandung, Rekayas Sains, 2004.

Sachari, Agus. “Desain Kemasan” Perencanaa Merek Produk yang Berhasil Mulai dari Konsep sampai Penjualan, Jakarta, Penerbit Erlangga, 2007. Sunaryo, Aryo. “Ornamen Nusantara” Kajian

Khusus tentang Ornamen Indonesia, Semarang, Dahara Prize, 2009. Sanyoto, Sajiman Ebdi. “Nirmana” Dasar-dasar

Seni dan Desain, Yogyakarta Jalasutra Anggota IKPI, 2009.

Toekio Sugeng Toekio M. “Kekriaan Indonesia” Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta 2000.

Referensi

Dokumen terkait

Jika dengan bayaran yang sama- antara lelaki dan perempuan-namun dengan jam kerja yang berbeda tentu para pemimpin perusahaan akan memutuskan untuk merekrut karyawan lelaki

publikasi ilmiah dosen harus mengakomodir kepentingan karir dosen sinkronisasi dengan visi-misi program studi yang menjadi homebase masing- masing dosen. Sitasi

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel kualitas sumber daya manusia, sistem informasi pengelolaan keuangan daerah, pemanfaatan teknologi informasi

Men$k!ndisikan "eserta didik untuk 0elajar dan mem!ti6asi sisa melalui limit un$si tri$!n!metri*. Guru mem0uat "ertan,aan misaln,a 0a$aimana 5ara untuk men,elesaikan

4. Penyebaran berita proklamasi kemerdekaan Indonesia gencar dilakukan sesaat setelah teks proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 selesai

(Pemerintah Propinsi Jawa Timur, Kemendagri, Kemen. Keu, dll) sehingga sangat mendukung terselenggaranya pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan harapan

Pada masa ini, komitmen China masih sangat politis, karena pada masa ini sebenarnya China masih menyimpan kecurigaan bahwa semua pembicaraan lingkungan hidup

Pada jalur kebun sawit 1 ditemukan 10 jenis kumbang tinja dengan jumlah yang relatif tidak merata, dimana pada jenis kumbang tinja Onthophagus semiaures