III. METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Desain Penelitian menggunakan metode survai. Uji hipotesis menggunakan persamaan ordinal dengan model: (i) Memodelkan karakteristik sosial demografi pemilik industri kecil terhadap pengaruh kepatuhan dalam pengelolaan lingkungan (ii) Memodelkan profil industri kecil terhadap pengaruh kepatuhan dalam pengelolaan lingkungan, (iii) Memodelkan tingkat pengetahuan pemilik industri kecil terhadap pengaruh kepatuhan dalam pengelolaan lingkungan (iv) Memodelkan pengawasan terhadap pengaruh kepatuhan dalam pengelolaan lingkungan. Dengan model tersebut, maka akan dapat diketahui hubungan dan pengaruh antara karakteristik sosial demografi pemilik industri kecil, profil industri kecil, tingkat pengetahuan dan pengawasan terhadap kepatuhan dalam pengelolaan lingkungan.
3.2. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai September 2015, mulai dari persiapan, pengumpulan data, pengolahan data dan penyusunan hasil penelitian. Adapun tempat lokasi penelitian dilakukan di Kota Metro.
3.3. Bahan dan Alat
Peralatan yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut: Komputer, software Minitab versi.16, alat tulis, kuisioner (daftar pertanyaan) dan kamera.
3.4. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah analisis kuantitatif untuk dapat mengetahui hubungan dan pengaruh variabel yang diteliti dengan kepatuhan dalam pengelolaan lingkungan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode survei dengan cara pengambilan sampel dari suatu populasi menggunakan kuisioner. Data diperoleh melalui survei dengan wawancara langsung menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan (kuisioner) serta melakukan observasi terhadap proses pengelolaan lingkungan.
3.4.1. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan kepada para pelaku industri kecil untuk memperoleh informasi tentang profil industri kecil, pengawasan, tingkat pengetahuan dan karakteristik sosial demografi pemilik industri kecil. Sedangkan untuk mengetahui tingkat kepatuhan pelaku dalam pengelolaan lingkungan menggunakan observasi langsung ketempat pengolahan limbah sisa produksi dengan melihat ketersediaan saranaprasarana pengolahan limbah serta proses pengolahan limbah yang dilakukan. Data penalitian sacara rinci disajikan pada Tabel 3.1 di bawah ini,
Tabel 3.1. Jenis dan Sumber Data Primer
Untuk mengukur variabel, maka dibuat definisi operasional pada setiap variabel yang dijadikan sebagai indikator agar mudah melakukan koding pada saat entry data. Indikator dari variabel penelitian disajikan pada Tabel 3.2
Data yang dikumpulkan Sumber Data Profil UMKM
1. Jenis Usaha Industri Kecil (Kelompok Industri Pangan, dan Industri Kerajinan) 2. Ijin Usaha
3. Modal
4. Jumlah Karyawan 5. Lama Usaha Berdiri
Wawancara kepada pemilik Industri Kecil
Jenis Limbah
1. Padat 2. Cair 3. Gas
Wawancara kepada pemilik Industri Kecil
Karakteristik Sosial Demografis Pemilik Industri Kecil
1. Jenis kelamin 2. Usia
3. Pendidikan
Wawancara kepada pemilik Industri Kecil
Pengetahuan
1. Kurang 2. Cukup 3. Baik
Wawancara kepada pemilik Industri Kecil
Pengawasan
1. Pernah 2. Tidak Pernah
Wawancara kepada pemilik Industri Kecil
Tingkat Kepatuhan dalam Pengelolaan Lingkungan
1. Tidak Patuh 2. Patuh 3. Sangat Patuh
Tabel 3.2. Definisi Operasional
Data penelitian yang akan diambil berdasarkan jenis dan sumber data sekunder disajikan Tabel 3.3 di bawah ini,
Data yang dikumpulkan Sumber Data Profil UMKM
1. Jenis Usaha Industri Kecil (Kelompok Industri Pangan, dan Industri Kerajinan) 2. Ijin Usaha
3. Modal
4. Jumlah Karyawan 5. Lama Usaha Berdiri
Aneka Keripik : bila keripik pisang/ singkong, rengginang, kerupuk, emping.
Aneka Olahan Makanan selain keripik bila : tahu, tempe, roti, selai pisang, nata de coco.
Aneka Kerajinan bila : anyaman, batik, mebel.
Jenis Limbah
1. Padat 2. Cair 3. Gas
Padat : bila berbentuk padat Cair : bila berbentuk cair Gas : bila berbentuk gas
Karakteristik Sosial Demografis Pemilik Industri Kecil
1. Jenis kelamin 2. Umur
3. Pendidikan
Jenis kelamin : bila laki-laki/ perempuan
Umur : usia dalam tahun
Pendidikan : SD, SLTP, dan lbh dari SLTA
Pengetahuan
1. Kurang 2. Cukup 3. Baik
Kurang bila : nilai 0 - 24.99 Cukup bila : nilai 25 - 49.99 Baik bila : nilai 50-100
Pengawasan Pernah Tidak Pernah
Pernah bila : lebih dari 1 kali dilakukan pengawasan
Tidak Pernah bila : tidak pernah dilakukan pengawasan
Tingkat Kepatuhan dalam Pengelolaan Lingkungan
1. Tidak Patuh 2. Patuh 3. Sangat Patuh
Tidak Patuh bila : nilai 0-24.99 Patuh bila : nilai 25 – 49.99 Sangat Patuh bila : nilai 50-100
Tabel 3.3. Jenis dan Sumber Data Sekunder
Data yang dikumpulkan Sumber
Jumlah dan Sebaran Industri Kecil Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Metro
Nama dan Alamat Industri Kecil Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Metro
Profil Industri Kecil (Jenis, Modal Usaha, Omzet dan Jumlah Karyawan Industri Kecil)
Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Metro
Kajian tentang Kepatuhan Studi pustaka
Kajian tentang Pengawasan Studi pustaka
Kajian tentang Pengetahuan Studi pustaka
Kajian tentang Pencemaran Studi pustaka
Kajian tentang Pengelolaan Lingkungan Studi pustaka Peraturan Perundangan tentang
Pengelolaan Lingkungan
Studi pustaka
Tahapan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut:
a) Persiapan : pengumpulan data sekunder mengenai jumlah dan alamat Industri Kecil
b) Melakukan survei ke lokasi industri kecil untuk memperoleh data primer dengan variabel yang telah ditentukan dengan pengelolaan lingkungan di lima kecamatan wilayah Kota Metro.
c) Melakukan analisis menggunakan software minitab versi.16
3.4.2. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah semua jenis industri kecil baik Industri Pangan, dan Industri Kerajinan yang tersebar di lima kecamatan Wilayah Kota Metro. Adapun jumlah total populasi sebesar 1.176 perusahaan kategori industri mikro dan kecil, kemudian populasi dibagi ke dalam kelompok kewilayahan untuk memilih wakil tiap-tiap kelompok. Adapun kelompok kewilayahan dibagi
ke dalam lima kecamatan, yaitu Kecamatan Metro Pusat, Kecamatan Metro Barat, Kecamatan Metro Timur, Kecamatan Metro Utara, dan Kecamatan Metro Selatan.
b. Sampel Penelitian
Teknik sampling yang digunakan menggunakan teknik probabiliti sampling. Probabiliti sampling adalah teknik sampling dimana setiap anggota populasi memiliki peluang sama dipilih menjadi sampel. Dengan kata lain, semua anggota tunggal dari populasi memiliki peluang tidak nol. Ada bermacam-macam metode probabiliti sampling dengan turunan dan variasi masing-masing, namun paling populer adalah Sampling Rumpun (Cluster Sampling). Populasi dibagi ke dalam kelompok kewilayahan kemudian memilih wakil tiap-tiap kelompok. Dengan menggunakan teknik klaster ini, lebih dapat menghemat biaya dan tenaga dalam menemui responden yang menjadi subjek atau objek penelitian. Teknik ini melibatkan pengambilan acak (dikocok) dari suatu populasi (Sugiyono, 2007). Sampel dalam penelitian ini adalah semua industri kecil baik kelompok industri pangan, maupun industri kerajinan sebesar 1.176, jumlah sebaran populasi industri kecil disajikan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Rekapitulasi Data Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Menurut Kecamatan di Kota Metro Tahun 2014
Sumber : Dinas Koperasi, 2014
Kecamatan
Bidang Usaha
TK
Industri Menengah Skala Usaha
Perdagangan Perindustrian Jasa Investasi (Rp/000) Omset/Bulan (Rp/000) MI K M Metro Selatan 510 79 137 1287 21.363.100 10.379.945 647 75 5 Metro Barat 1068 159 417 3585 266.480.500 186.367.700 1170 360 114 Metro Timur 1138 245 401 3580 64.881.500 39.557.700 1535 246 3 Metro Pusat 1969 298 411 5437 48.020.700 67.921.000 2331 307 40 Metro Utara 796 395 231 3331 67.445.200 119.832.420 1301 112 9 METRO 5481 1176 1597 17220 468.191.000 424.058.765 6984 1100 171
Sampel dalam penelitian ini adalah usaha dengan skala mikro dan kecil se-Kota Metro yang tersebar pada 5 kecamatan dan 22 kelurahan pada bidang usaha perindustrian dengan jumlah sebesar 1176 usaha mikro dan kecil. Sampel yang akan dijadikan sebagai subyek penelitian ditentukan secara random dan dihitung dengan menggunakan rumus (Arikunto, 2000) yaitu sebagai berikut:
n
Keterangan
n : jumlah responden
N : jumlah total industri mikro dan kecil yang menjadi sampel
e : presisi 10%
n
n
n
n=
94Dari perhitungan rumus di atas jumlah sampel dari kelima kecamatan didapatkan sebesar 94 industri mikro dan kecil. Kemudian di hitung sampel pada masing-masing kecamatan dengan rumus di bawah ini:
n
Keterangan
n : Jumlah sampel yang akan diambil pada setiap kecamatan
N : Jumlah total populasi pada lima kecamatan
Ni : Jumlah populasi pada kecamatan ke (i)
ni : Jumlah sampel pada lima kecamatan
Setelah dihitung jumlah sampel setiap kecamatan menggunakan rumus di atas, maka jumlah sampel setiap kecamatan disajikan pada Tabel 3.5
Tabel 3.5. Jumlah Sampel pada Tiap Kecamatan di Kota Metro
No Kecamatan Jumlah Populasi Jumlah Sampel
1 Metro Selatan 79 8 2 Metro Barat 159 13 3 Metro Timur 245 19 4 Metro Pusat 298 24 5 Metro Utara 395 30 Total 1.176 94
Sumber : hasil perhitungan
Adapun peta wilayah pada lima kecamatan yaitu Kecamatan Metro Selatan, Kecamatan Metro Barat, Kecamatan Metro Timur, Kecamatan Metro Pusat dan Kecamatan Metro Utara terlampir. Dan data identitas pemilik usaha industri kecil terlampir
3.4.3. Variabel Penelitian A. Variabel Penelitian
Secara generik model dapat dimaknai sebagai representasi dari realitas. Sementara itu, pengaruh suatu kepatuhan atau ketidak patuhan dalam pengelolaan lingkungan secara teoritis tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja, melainkan bisa disebabkan oleh faktor yang jamak sifatnya. Faktor-faktor tersebut bisa mulai dari faktor yang sifatnya personal, kondisi sosial, ataupun kondisi lingkungan. Untuk menguji faktor apa saja yang mempengaruhi suatu kepatuhan atau ketidakpatuhan sekaligus untuk mengetahui seberapa besar kontribusi masing-masing faktor tersebut, para ahli matematika telah mengembangkan model Ordinal Logistic Regresi.
Regresi logistik ordinal merupakan salah satu metode statistika untuk menganalisis variabel terikat yang mempunyai skala ordinal yang terdiri atas tiga kategori atau lebih. Variabel bebas yang dapat disertakan dalam model dapat berupa data kategori atau kontinu yang terdiri atas dua variabel atau lebih (Yulianto, 2013). Variabel penelitian ini meliputi variabel penjelas dan variabel respon. Lebih lanjut akan diuraikan dalam bagian berikut.
B. Variabel Respon
Variabel respon dalam penelitian ini adalah kepatuhan dalam pengelolaan lingkungan. Variabel respon sering juga disebut variabel terikat, sesuai dengan tujuan penelitian ini maka variable respon (Y) dalam penelitian ini adalah kepatuhan yang dikategorikan dalam tiga kategori yaitu sangat patuh, patuh dan tidak patuh. Jika pemilik industri kecil yang ke i memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan dalam pengelolaan lingkungan yang baik, tersedia sarana prasarana pengelolaan lingkungan yang memadai, adanya proses pengolahan limbah yang menggunakan teknologi tepat guna maka dikategorikan sangat patuh.
Jika memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan dalam pengelolaan lingkungan yang cukup, tersedia sarana prasarana pengelolaan lingkungan yang cukup, adanya proses pengolahan limbah yang menggunakan teknologi sederhana maka dikategorikan patuh. Dan jika tidak memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan dalam pengelolaan lingkungan, tidak tersedia sarana prasarana pengelolaan lingkungan, tidak adanya proses pengolahan limbah. Selanjutnya tingkat kepatuhan dikategorikan berdasarkan skor disajikan pada Tabel 3.6
Tabel. 3.6. Tingkat Kepatuhan dalam Pengelolaan Lingkungan Tingkat Kepatuhan Indikator Nilai Y= 2 (Sangat Patuh)
Memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan dalam pengelolaan lingkungan yang baik, tersedia sarana prasarana pengelolaan lingkungan yang memadai, adanya proses pengolahan limbah yang menggunakan teknologi tepat guna
50 s/d 100
Y= 1 (Patuh)
Jika memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan dalam pengelolaan lingkungan yang cukup, tersedia sarana prasarana pengelolaan lingkungan yang cukup, adanya proses pengolahan limbah yang menggunakan teknologi sederhana
25 s/d 49.99
Y= 0 (Tidak Patuh)
Jika tidak memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan dalam pengelolaan lingkungan, tidak tersedia sarana prasarana pengelolaan lingkungan, tidak adanya proses pengolahan limbah
0 s/d 24.99
Sumber : Penelitian Basri (2014) yang telah dimodifikasi
Pada model regresi logistik ordinal jika industri kecil yang ke i dikategorikan sebagai industri kecil yang sangat patuh maka Yi =2, jika dikategorikan industri kecil patuh maka Yi =1, jika dikategorikan industri kecil tidak patuh maka Yi =0. Dalam penelitian ini kepatuhan suatu industri kecil disebut sebagai variabel respon (apakah sangat patuh, patuh atau tidak patuh) karena status itu dipengaruhi oleh faktor intra (dirinya) maupun faktor eksternal seperti, profil industri kecil, jenis limbah, karakteristik sosial demografi pemilik industri kecil, serta pengetahuan dan pengawasan, faktor-faktor ini dikenal sebagai variabel penjelas atau variabel penduga bagi terjadinya atau penyebab suatu industri kecil akan sangat patuh, patuh atau tidak patuh.
C. Variabel Penjelas
Pada penelitian ini variabel penjelas merupakan variabel yang sangat penting untuk diselidiki terhadap pengaruh atau dampaknya pada tingkat kepatuhan industri kecil dalam pengelolaan lingkungan adalah dikelompokkan ke dalam profil industri kecil (izin usaha, modal, omzet, lama usaha, jumlah karyawan, jenis usaha, dan jenis limbah) , karakteristik sosial demografi pemilik industri kecil (umur, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan) dan variabel pendukung lain adalah tingkat pengetahuan dan pengawasan.
Ketiga kelompok variabel ini secara generik dapat menjelaskan suatu industri kecil akan sangat patuh, patuh atau tidak patuh dalam pengelolaan lingkungan. Dalam kehidupan nyata hampir tidak ada suatu kejadian yang disebabkan oleh penyebab dengan faktor tunggal, adapun secara rinci faktor-faktor tersebut beserta pemecahan kedalam beberapa subvariabel penjelasnya, pemberian simbol dalam model dan pemberian skornya disajikan Tabel 3.7
Tabel 3.7. Subvariabel Penjelas, Simbol dalam Model dan Pemberian Skor Variabel Penyebab Subvariabel Penyebab Simbolisasi dalam Model
Pemberian Skor Nilai dan Satuannya (A) (B) (C) (D) Karakteristik Sosial Demografis Pemilik Industri Mikro dan Kecil (X1) 1) Umur 2) Jenis kelamin 3) Pendidikan SD SLTP > SLTA [UMR] [JK] [PDK] [D1_PDK_SD] [D1_PDK_SLTP] [D1_PDK_>SLTA] Tahun
=1 Jika Pria; =0 Jika Lainnya
=0 Jika SD; =0 Jika Lainnya =1 Jika SLTP; =0 Jika Lainnya
=1 Jika >SLTA; =0 Jika Lainnya
Profil Industri Kecil (X2)
4) Ijin Usaha [IU] =1 Jika ada; =0 Jika Tidak
5) Modal [MDL] Rp
6) Omzet [OMZET] Rp
7) Lama Usaha [LMU] Tahun 8) Jumlah Karyawan [KARY] Jiwa 9) Jenis Industri Mikro Kecil [JIMK] Aneka Keripik
[D2_ JIMK_AKRP] =0 Jika Aneka Keripik; =0 Jika Lainnya
Aneka Olahan Makanan
[D2_ JIMK_AOM] =1 Jika Aneka Olahan Makanan Selain Keripik; =0 Jika Lainnya
Aneka Kerajinan
[D2_ JIMK_AKRJN] =1 Jika Aneka Kerajinan; =0 Jika Lainnya Jenis Limbah (X3) 10) Jenis Limbah Padat Cair Gas [JL] [D3_JL_PDT] [D3_JL_CAIR] [D3_JL_GAS]
=0 Jika Limbah Padat; =0 Jika Lainnya
=1 Jika Limbah Cair; =0 Jika Lainnya
=1 Jika Limbah Gas; =0 Jika Lainnya Pengetahuan (X4) 11) Tingkat Pengetahuan Kurang Cukup Baik [D4_KRG] [D4_CKP] [D4_BAIK]
=0 Jika Kurang; =0 Jika Lainnya
=1 Jika Cukup; =0 Jika Lainnya
=1 Jika Baik; =0 Jika Lainnya
Pengawasan (X5)
12) Pengawasan [PWS] =1 Jika Pernah; =0 Jika Lainnya
3.4.4. Analisis Data
a. Bentuk Model yang Digunakan dan Hipotesis yang Diajukan
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model persamaan simultan dengan lima tahap dibawah ini:
= β0 + β1+ β2 [UMR]i + β3[JK]i + β4[D1_PDK_SLTP]i +
β5[D1_PDK_>SLTA]i + β6[IU]i + β7[MDL]i + β8[OMZET]i + β9[LMU]i
+ β10[KARY]i + β11[D2_JIMK_AOM]i + β12[D2_JIMK_AKRJN]i +
β13[D3_JL_GAS]i + β14[D3_JL_CAIR]i + β15[D4_PGT_CUKUP]i +
β16[D4_PGT_BAIK]i + β17[PWS]i + €i Keterangan : = e ..., e = 2,718281 (Natural Number) Dimana : peluang x =1 : peluang x =2 atau x =3 β0, β1 = Intersep β2, β17 = Parameter Model € = galat (error)
Simbol lain mengacu pada Tabel 3.7 Kolom 3
b. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dari penelitian ini adalah:
H0: Peluang suatu industri kecil terhadap kepatuhan dalam pengelolaan
lingkungan tidak dipengaruhi secara nyata oleh satu pun variabel penjelas seperti yang telah dispesifikasi dalam model tersebut diatas [Atau: β1 =β2 =β3 =β4 =β5 =... β16=0]
H1: Peluang suatu UMKM terhadap kepatuhan dalam pengelolaan
lingkungan dipengaruhi secara nyata oleh satu atau beberapa variabel penjelas seperti yang telah dispesifikasi dalam model tersebut diatas [Atau: β1 # β2 # β3 # β4 # β5 #... β16# 0]
3.4.5. Uji Hipotesis
Uji hipotesis untuk menguji kebaikan suai (googness of fit tes) dari model akan di Uji Gald pada taraf kepercayaan 90%. Sedangkan uji setiap parameter model akan digunakan Uji Wald juga pada taraf kepercayaan 90% (Thomas, 2004).