• Tidak ada hasil yang ditemukan

Biokimia Metabolisme Air

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Biokimia Metabolisme Air"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Manfaat air bagi kesehatan telah diakui oleh ahli kesehatan di berbagai Manfaat air bagi kesehatan telah diakui oleh ahli kesehatan di berbagai  belahan

 belahan dunia. dunia. Semua Semua makhluk makhluk hidup hidup membutuhkan membutuhkan air air bagi bagi aktivitasaktivitas metabolisme mereka. Begitu pentingnya air pada tubuh kita, hingga tidak metabolisme mereka. Begitu pentingnya air pada tubuh kita, hingga tidak dapat dibayangkan seseorang dapat hidup tanpa air. 2/3 berat tubuh manusia dapat dibayangkan seseorang dapat hidup tanpa air. 2/3 berat tubuh manusia mengandung air. Bahkan di setiap organ tubuh manusia mengandung air, mengandung air. Bahkan di setiap organ tubuh manusia mengandung air, seperti darah yang mengandung 83% air, otot 75%, dan otak sebanyak 22%. seperti darah yang mengandung 83% air, otot 75%, dan otak sebanyak 22%. Air juga berperan penting dalam menjaga fungsi sirkulasi tubuh, pernafasan, Air juga berperan penting dalam menjaga fungsi sirkulasi tubuh, pernafasan, sistem pengeluaran, sistem syaraf, sistem metabolisme, kulit dan pencegahaan sistem pengeluaran, sistem syaraf, sistem metabolisme, kulit dan pencegahaan  berbagai penyakit lainnya. Air memiliki banyak peran penting dalam menjaga  berbagai penyakit lainnya. Air memiliki banyak peran penting dalam menjaga

kesehatan tubuh, berikut adalah salah satu fungsi-fungsi terpentingnya: kesehatan tubuh, berikut adalah salah satu fungsi-fungsi terpentingnya:

Keseimbangan pH: Perubahan asam bisa timbul dari makanan atau Keseimbangan pH: Perubahan asam bisa timbul dari makanan atau minuman yang kita konsumsi, hal ini dapat menimbulkan penyakit atau minuman yang kita konsumsi, hal ini dapat menimbulkan penyakit atau hilangnya kemampuan tubuh dalam mencerna vitamin dan mineral. Maka hilangnya kemampuan tubuh dalam mencerna vitamin dan mineral. Maka dari itu tubuh manusia harus menjaga kesimbangan pH sekitar 7,35

dari itu tubuh manusia harus menjaga kesimbangan pH sekitar 7,35

 – 

 – 

  7,45  7,45 dengan cara mengkonsumsi air. Karena kadar pH ini adalah kadar yang tepat dengan cara mengkonsumsi air. Karena kadar pH ini adalah kadar yang tepat  bagi

 bagi tubuh tubuh untuk untuk menyerap menyerap oksigen oksigen ke ke dalam dalam tubuh, tubuh, sehingga sehingga energi energi padapada tubuh juga lebih tinggi dan sistem imun jadi lebih baik dalam menghadapi tubuh juga lebih tinggi dan sistem imun jadi lebih baik dalam menghadapi  penyakit.

 penyakit.

Suhu Tubuh: Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari cairan, dan cairan Suhu Tubuh: Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari cairan, dan cairan inilah yang berperan dalam mengatur suhu tubuh manusia. Seperti yang inilah yang berperan dalam mengatur suhu tubuh manusia. Seperti yang terlihat saat berkeringat, yaitu tubuh melepaskan keringat saat panas untuk terlihat saat berkeringat, yaitu tubuh melepaskan keringat saat panas untuk mengurangi panas berlebih dalam tubuh sehingga mengurangi suhu tubuh mengurangi panas berlebih dalam tubuh sehingga mengurangi suhu tubuh yang tinggi tersebut. Semua pengaturan suhu tubuh seperti ini dilakukan dan yang tinggi tersebut. Semua pengaturan suhu tubuh seperti ini dilakukan dan  bergantung pada asupan air y

 bergantung pada asupan air yang ada pada tubuh kita.ang ada pada tubuh kita.

Metabolisme: Air berfungsi sebagai penghantar oksigen, nutrisi, hormon, Metabolisme: Air berfungsi sebagai penghantar oksigen, nutrisi, hormon, serta zat lainnya ke berbagai bagian tubuh dan menjadi media dalam serta zat lainnya ke berbagai bagian tubuh dan menjadi media dalam

(2)
(3)

menghilangkan racun ringan, sel-sel mati, dan kotoran pada tubuh. Selain itu,  protein dan enzim yang diperlukan dalam beberapa proses penting dalam tubuh juga memerlukan air agar berfungsi dengan baik.

Pernafasan: Dalam pernafasan, air berfungsi untuk mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh sekaligus mengambil karbondioksida untuk dikumpulkan dan dikeluarkan dalam bentuk uap air. Konstipasi, rasa panas pada perut,migrain, radang dan infeksi lambung: Penyakit-penyakit ini timbul berkaitan dengan kurangnya asupan air pada tubuh. Penyakit-penyakit ini dapat dicegah dengan mengkonsumsi air secara cukup dan teratur.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah definisi metabolisme ? 2. Apakah pengertian air ?

3. Apakah fungsi air ?

4. Apakah komponen cairan dalam tubuh ? 5. Bagaimana pengaturan keseimbangan air ? 6. Bagaimana intake dan output cairan?

7. Bagaimana gangguan keseimbangan air ?

8. Bagaimana mekanisme tubuh mempertahankan Ph netral ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi metabolisme. 2. Untuk mengetahui apakah pengertian air. 3. Untuk mengetahui apakah fungsi air.

4. Untuk mengetahui apakah komponen cairan dalam tubuh. 5. Untuk mengetahui bagaimana pengaturan keseimbangan air. 6. Untuk mengetahui intake dan output cairan.

(4)
(5)

8. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme tubuh mempertahankan Ph netral.

(6)
(7)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Metabolisme

Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup, mulai makhluk hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti  bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan, hewan; sampai mkhluk yang susunan tubuhnya kompleks seperti manuasia. Di dalam proses ini, makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan hidupnya.

Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan proses penguraian (katabolisme) senyawa atau komponen dalam sel hidup.. Semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Hal lain yang penting dalam metabolisme adalah peranannya dalam penawaracunan atau detoksifikasi, yaitu mekanisme reaksi pengubahan zat yang beracun menjadi senyawa tak beracun yang dapat dikeluarkan dari tubuh.

Di dalam tubuh terdapat tiga proses metabolisme utama yaitu metabolisme karbohidrat, metabolisme protein, dan metabolisme lemak. Proses metabolisme memiliki fungsi bagi makhluk hidup antara lain sebagai berikut:

1) Untuk mendapatkan energi kimia berupa ATP, hasil dari degradasi zat-zat makanan kaya energi yang berasal dari lingkungan

2) Sebagai pengubah molekul zat-zat makanan (nutrisi) menjadi perkursor unit pembangun bagi biomolekul sel

3) Sebagai penyusun unit-unit pembangun menjadi protein, asam nukleat, lipida, polisakarida, dan komponen sel lain.

(8)
(9)

4) Sebagai pembentuk dan perombak biomolekul.

2.2 Pengertian Air

Air merupakan produk akhir utama dari metabolisme oksidatif makanan. Air, yang merupakan nukleofil yang sangat baik, berfungsi sebagai reaktan dan  juga produk dalam banyak reaksi metabolic. Tapak aktif enzim telah terancang

sedemikian rupa sehingga akan menyingkirkan atau mengikutsertakan air,  bergantung pada fungsi air sebagai reaktan atau bukan.

Air adalah pelarut senyawa ionik dan netral, dapat mengalami ionisasi. Mempengaruhi disosiasi makro molekul. Sebagian besar tubuh manusia kurang lebih 70% terdiri dari air. Hampir semua reaksi kimia di dalam tubuh terjadi pada medium air. Di dalam tubuh mahluk hidup, bahan organik dan inorganik polar  bereaksi di dalam cairan, yang sebagian besar adalah air (H2O). Air adalah suatu

molekul yang essensial untuk kehidupan, dapat melarutkan dan mengubah sifat-sifat biomolekuler seperti asam nukleat, protein dan karbohidrat dengan membentuk ikatan hidrogen dengan bagian yang polar dari biomolekuler tersebut.

Homeostasis adalah suatu mekanisme pengaturan yang dapat mempertahankan komposisi suatu mahluk hidup yang esensial untuk kelangsungan hidupnya, misalnya distribusi air, pH dan konsentrasi mineral.

Pengaturan keseimbangan air, tergantung pada pusat haus di hipotalanus, ADH (anti diuretik hormon) dan ekskresi dan retensi air oleh ginjal. Kekurangan air atau kelebihan air biasanya diikuti oleh mineral sodium. Kekurangan air misalnya  bisa terjadi karena muntah berak dan diabetes mellitus yang tidak terkontrol.

Kelebihan air dipihak lain misalnya dapat terjadi karena kelebihan pemberian infus cairan dan kelainan ginjal khronik.

2.3 Fungsi Air

1) Pembentuk sel dan cairan tubuh. Komponen utama sel adalah air, sebesar 70-85%. Sedangkan dalam sel lemak, kurang dari 10%. Air berperan besar dalam darah (mengandung 83% air), cairan lambung, hormon, enzim, otot,

(10)
(11)

dan juga berguna dalam menjaga tonus otot sehingga otot mampu  berkontraksi.

2) Pengatur suhu tubuh.  Air dapat menghasilkan panas, menyerap dan menghantarkan panas ke seluruh tubuh sehingga tubuh tetap stabil. Selain itu, juga membantu mendinginkan tubuh melalui penguapan dari paru dan  permukaan kulit dengan membawa kelebihan panas keluar tubuh.

3) Pelarut zat-zat gizi lain dan pembantu proses pencernaan makanan. Mulai dari membantu produksi air liur saat makanan di mulut, melarutkan makanan dan membantu melumasi makanan agar masuk ke kerongkongan. 4) Pelumas dan bantalan. Air berfungsi sebagai pelumas atau lubrikan dalam

 bentuk cairan sendi sehingga sendi dapat bergerak dengan baik dan meredam gesekan antar sendi. Selain itu, air menjadi bantalan tahan getar ( shock absorbing fluid cushion) pada jaringan tubuh, seperti otak, medulla spinalis, mata dan kantong amnion dalam rahim.

5) Media transportasi. Membantu pertumbuhan dan regenerasi sel secara efektif (carrier ) dan menjadi media berbagai zat dengan sifat dan kutub ion yang berbeda. Selain itu, membantu transportasi oksigen dalam tubuh dan sebagai media transportasi bagi gas karbondioksida saat mengeluarkan napas.

6)

Media eliminasi sisa metabolisme. Dengan air, sisa-sisa metabolisme dalam tubuh dikeluarkan melalui saluran kemih, saluran cerna, saluran napas dan kulit.

2.4 Komponen Cairan dalam Tubuh

Cairan tubuh terdiri dari Cairan Intrasel (CIS) dan Cairan Ekstrasel (CES). Cairan intrasel berada di dalam sel, sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang terdapat di luar sel. Kedua kompartemen ini dipisahkan oleh sel membrane yang memiliki permeabilitas tertentu. Cairan ekstrasel dibagi tiga yaitu, cairan intravaskuler, cairan intertisial, cairan transeluler. Air menyusun 60% - 70% total  berat bedan dengan kisaran antara 40% - 80%. Air terdistribusi diantara dua

(12)
(13)

1. Cairan Intrasel (CIS)

Berada di dalam membrane sel. CIS membentuk sekitar 2/3 dari H2O total tubuh.Cairan intrasel adalah cairan yang terdapat dalam sel tubuh. Volume cairan intrasel lebih kurang 33% berat badan (60% air tubuh total) merupakan air terdapat di dalam sel kandungan air di intrasel lebih banyak dibanding di ekstrasel dan persentase volume cairan intrasel pada anak lebih kecil dibandingkan orang dewasa karena jumlah sel lebih sedikit dan ukuran sel lebih kecil. Cairan intrasel berperan pada proses menghasilkan, menyimpan, dan penggunaan energy serta proses perbaikan sel. Selain itu, cairan intrasel juga berzperan dalam proses replikasi dan berbagai fungsi khusus antara lain sebagai cadangan air untuk mempertahankan volume dan

osmolalitas cairan ekstrasel. Berikut table kandungan elektrolit CIS.

Kation Anion

 Na+: 10,0 mEq/L Cl- : 4,0 mEq/L K +: 140,0 mEq/L HCO3- : 10,0 mEq/L Ca2+ : 1,0 mEq/L HPO4-2 : 75,0 mEq/L Mg2+ : 50,0 mEq/L SO4-2 : 20,0 mEq/L

(14)
(15)

2. Cairan Ekstraseluler (CES)

Cairan ekstraseluler 1/3 dari kompartemen cairan ekstrasel yang termasuk dalam cairan ekstraseluler adalah limfe dan cairan limfe sel. Cairan ekstrasel berperan sebagai pengantar semua keperluan sel (nutrient, oksigen, berbagai ion, trace minerals, dan regulator hormone/molekul) dan  pengangkut CO2, sisa metabolism, bahan toksik atau bahan yang telah mengalami detoksifikasi dari sekitar lingkungan sel. Cairan ekstraseluler atau CES dibagi menjadi :

a. Cairan Intravaskuler

Cairan intravaskuler atau plasma darah berada di dalam pembuluh darah yang meliputi 20% CES atau 15% dari total berat badan.

 b. Cairan Interstisial

Cairan yang berada di antara sel yang mencapai 80% CES atau 5% dari total berat badan. Selain dari kedua kompartemen tersebut ada kompartemen lain yang ditempati oleh cairan.

Kation Anion

 Na+: 145,0 mEq/L Cl- : 114,0 mEq/L K +: 5,0 mEq/L HCO3- : 30,0 mEq/L Ca2+ : 3,0 mEq/L HPO4-2 : 2,0 mEq/L Mg2+ : 2,0 mEq/L SO4-2 : 1,0 mEq/L

Protein : 1,0 mEq/L

Kation Anion

 Na+: 140.0 mEq/L Cl- : 100,0 mEq/L K +: 5,0mEq/L HCO3- : 28,0 mEq/L Ca2+ : 5,0 mEq/L HPO4-2 : 2,0 mEq/L Mg2+ : 2,0 mEq/L SO4-2 : 1,0 mEq/L

(16)
(17)

c. Cairan Transeluler

Adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna. Cairan transeluler biasa disebut juga cairan lintas sel.

Pendistribusian air di dalam dua kompartemen utama ( Cairan Intraseluler dan Cairan Ekstraseluler ) ini sangat bergantung pada jumlah elektrolit dan makromolekul yang terdapat dalam kedua kompartemen tersebut. Karena sel membrane yang memisahkan kedua kompartemen ini memiliki permeabilitas yang berbeda untuk tiap zat, maka konsentrasi larutan pada kedua kompartemen juga akan berbeda.

2.5 Pengaturan Keseimbangan Air

Pengaturan keseimbangan air bergantung pada mekanisme hipotalamus dalam mengendalikan rasa haus, pada hormone antidiuretik (ADH), dan pada retensi atau sekresi air oleh ginjal dan kehilangan evaporative karena respirasi dan  perspirasi. Keadaan deplesi dan kelebihan cairan tubuh yang lazim terjadi kerap

kali disertai dengan deplesi atau kelebihan natrium. Deplesi air dapat terjadi akibat penurunan asupannya (misal dalam keadaan koma) atau karena  peningkatan kehilangan cairan (misal pengeluaran keringat yang sangat banyak,  poliuria pada diabetes mellitus, serta diare pada bayi atau penderita penyakit kolera). Sebab-sebab kelebihan cairan tubuh adalah peningkatan asupan cairan (misal pemberian cairan infuse yang berlebihan) dan penurunan eksresi (misal  pada gagal ginjal berat). Mekanisme osmotic dan nonosmotik akan menjaga air serta homeostatis osmotic cairan ekstrasel. Dua respons yang berbeda, yaitu respon menyimpan air lewat antidiuresis dan respon mencari air lewat rasa haus,  berfungsi untuk mempertahankan homeostatis. Peningkatan osmolaritas cairan

ekstrasel sebesar 2% dapat memicu rasa haus dan pelepasan hormone antidiuretik (ADH) hipofisis. Suatu mekanisme yang sedikit lebih tidak sensitive akan memicu pelepasan ADH nonosmotik dan rasa haus pada saat volume cairan ekstrasel yang beredar menurun sebanyak 10%. Kelainan genetic diabetes

(18)
(19)

insipidus nefrogenik yang ditandai oleh rasa haus ekstrem, asupan air yang tinggi, dan ketidakmampuan memekatkan urine atau ketidakmampuan bereaksi terhadap  perubahan kecil pada osmolaritas cairan ekstrasel terjadi akibat ketidakmampuan

osmoreseptor ADH di dalam tubulus renal untuk bereaksi terhadap hormone ADH.

2.6 Intake dan Output Cairan

Total Body Water (TBW) bervariasi sesuai dengan individu dan tergantung beberapa hal seperti umur, kondisi lemak tubuh dan jenis kelamin.

Persentasi Total Body Water (TBW) : 1. Bayi baru lahir : 75%

2. Dewasa (Pria) : 60% 3. Dewasa (Wanita) : 50% 4. Usia lanjut : 45%-50%.

Intake cairan yaitu jumlah atau volume kebutuhan tubuh manusia akan cairan per hari. Selama aktivitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-kira 1500 ml per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per hari sehingga kekurangan sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses metabolisme.

Tabel. Kebutuhan intake cairan berdasarkan umur dan berat badan  No Umur BB (Kg) Kebutuhan Cairan

1 3 hari 3 250-300 2 1 tahun 9,5 1150-1300 3 2 tahun 11,8 1350-1500 4 6 tahun 20 1800-2000 5 10 tahun 28,7 2000-2500 6 14 tahun 45 2200-2700 7 18 tahun 54 2200-2700

(20)
(21)

Pengaturan utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat haus dikendalikan berada di otak sedangkan rangsangan haus berasal dari kondisi dehidrasi intraseluler, sekresi angiotensin II sebagai respon dari penurunan tekanan darah, perdarahan yang mengakibatkan penurunan volume darah. Perasaan kering di mulut biasanya terjadi bersama dengan sensasi haus walaupun kadang terjadi secara sendiri. Sensasi haus akan segera hilang setelah minum sebelum proses absorbsi oleh gastrointestinal.

Output cairan yaitu jumlah atau volume kehilangan cairan pada tubuh manusia per hari. Kehilangan cairan tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :

a. Urine

Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekskresi melalui traktus urinarius merupakan proses output cairantubuh yang utama. Dalam kondisi normal output urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam pada orang dewasa. Pada orang yang sehat kemungkinan  produksi urine bervariasi dalam setiap harinya, bila aktivitas kelenjar

keringat meningkat maka produksi urine akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankan keseimbangan dalam tubuh.

 b. IWL (Insesible Water Loss)

IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit. Melalui kulit dengan mekanisme diffusi. Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300-400 ml per hari, tetapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka IWL dapat meningkat.

c. Keringat

Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini berasal dari anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit.

d. Feses

Pengeluaran air melalui feses berkisar antara 100-200 ml per hari, yang diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon). Hal

 – 

 hal yang perlu di perhatikan:

(22)
(23)

Rata-rata cairan per hari: 1. Air minum : 1500-2500 ml 2. Air dari makanan :750 ml

3. Air dari hasil oksidasi atau metabolisme :200 ml Rata- rata pengeluaran cairan per hari:

1. Urin : 1400 -1500 ml 2 . IWL a) Paru : 350 -400 ml  b) Kulit : 350

 – 

 400 ml 3. Keringat : 100 ml 4. Feses : 100 -200 ml 5. IWL a) dewasa : 15 cc/kg BB/hari  b) anak : (30-usia{tahun}cc/kgBB/hari.

2.7 Gangguan Keseimbangan Air 1) Hipovolemia

Hipovolemia adalah suatu keadaan dengan volume cairan tubuh  berkurang.

2) Deplesi Volume

Deplesi volume adalah keadaan dimana cairan ekstrasel berkurang 3) Dehidrasi

Dehidrasi adalah keadaan dimana volume air berkurang tanpa disertai  berkurangnya elektrolit

4) Edeme

Edeme adalah suatu keadaan dengan akumulasi cairan di jaringan interstsium secara berlebihan akibat penambahan volume yang melebihi kapasitas penyerapan pembuluh limfe.

(24)
(25)

5) Hiponatremia

Hiponatremia adalah kelebihan cairan relative yang terjadi bila jumlah asupan cairan melebihi kemampuan ekskresi dan ketidakmampuan menekan sekresi ADH.

6) Hipernatremia

Hypernatremia adalah suatu keadaan dengan deficit cairan relative. 7) Isonatremia

Isonatremia dalah suatu keadaan patologis yang tidak menyebabkan gangguan pada kadar natrium di dalam plasma.

2.8 Mekanisme Tubuh Mempertahankan pH Netral

Air dapat berdissosiasi melepas H+ dan OH-. Keasaman dinyatakan dengan istilah pH yaitu minus logarithma konsentrasi H+. pH rendah artinya dalam keadaan asam sedangkan kalau pH tinggi dalam keadaan basa.

Cairan atau air merupakan elemen terbesar dalam tubuh manusia; secara alami air atau cairan dalam tubuh manusia memiliki sifat asam dan basa. Secara alami tubuh akan mengontrol dan menjaga tingkat keasaman dalam darah dan cairan tubuh lain pada rentang pH 7,35 hingga 7,45; perubahan tingkat keasaman dalam darah atau cairan tubuh akan memicu proses metabolisme untuk kembali menetralkannya. Ketika pH menurun atau cairan dalam tubuh manusia menjadi lebih asam; maka tubuh akan melakukan beberapa tindakan untuk kembali meningkatkan pH kembali di kisaran 7,35 hingga 7,45.

Sebagai upaya untuk mempertahankan pH cairan tubuh tetap netral di kisaran angka pH 7 maka secara alami sistem metabolisme tubuh akan beraksi dengan beberapa cara. Mengeluarkan kelebihan asam melalui proses bernafas;  proses bernafas menjadi salah satu cara tubuh untuk mempertahankan pH netral dengan cara membuang lebih banyak karbondioksida. Produksi urin atau air seni merupakan mekanisme alami tubuh lain untuk mempertahankan pH cairan tubuh

(26)
(27)

tetap di kisaran 7 cairan dengan kandungan asam akan melalui proses penyaringan di ginjal sebelum dibuang dalam bentuk urin. Melepaskan lebih banyak kalsium untuk menetralkan cairan tubuh yang bersifat asam atau mengalami penurunan pH sistem metabolisme tubuh akan membongkar cadangan kalsium dalam tulang sebagai upaya untuk menetralkan cairan tubuh yang terlalu asam.

Sindrom metabolisme tubuh merupakan sebuah efek berantau dari kegagalan atau kesalahan fisiologi yang dapat berupa beberapa gejala yang antara lain berupa: Kegemukan atau obesitas, Tekanan darah tinggi, Tingkat kolesterol tinggi dalam darah, Kemunculan batu ginjal, Resistensi insulin.

Beberapa sindrom metabolisme tersebut dapat secara fisik terdeteksi; namun salah satu cara paling efisien untuk mendeteksinya adalah dengan meneliti tingat keasaman atau pH air seni. Air seni atau urin yang bersifat asam atau memiliki pH rendah merupakan salah satu tanda terjadinya sindrom metabolisme.

Masih ada beberapa masalah kesehatan lain yang terkait dengan keasaman dalam tubuh; salah satunya adalah acid reflux. Masalah kesehatan ini muncul dalam bentuk rasa sakit yang dipicu oleh asam lambung yang mengalir terbalik hingga esofagus sehingga memicu terjadinya iritasi ataupun pembengkakan. Konsumsi makanan dengan sifat asam merupakan salah satu pemicu dari kasus ini.

(28)
(29)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup, mulai makhluk hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan, hewan; sampai mkhluk yang susunan tubuhnya kompleks seperti manuasia. Di dalam proses ini, makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan hidupnya. Di dalam sel hidup air merupakan bagian yang paling  besar yaitu antara 45

 – 

 70% berat badan. Jumlah air dalam tubuh dapat berkurang dengan bertambahnya umur dan pada orang yang gemuk, dimana lipidanya  bertambah. Air tubuh total ada cairan ekstraseluler dan interseluler.bahan yang

terdapat dalam cairan tubuh yaitu elektrolit terutama K dan Na, bahan organik dgn molekul besar (protein), dan senyawa organik bermolekul kecil (glukose, urea, dan asam amino). untuk mempertahankan pH cairan tubuh tetap netral di kisaran angka pH 7 maka secara alami sistem metabolisme tubuh akan beraksi dengan  beberapa cara. Mengeluarkan kelebihan asam melalui proses bernafas; proses  bernafas menjadi salah satu cara tubuh untuk mempertahankan pH netral dengan cara membuang lebih banyak karbondioksida. Produksi urin atau air seni merupakan mekanisme alami tubuh lain untuk mempertahankan pH cairan tubuh tetap di kisaran 7 cairan dengan kandungan asam akan melalui proses penyaringan di ginjal sebelum dibuang dalam bentuk urin. Melepaskan lebih banyak kalsium untuk menetralkan cairan tubuh yang bersifat asam atau mengalami penurunan pH sistem metabolisme tubuh akan membongkar cadangan kalsium dalam tulang sebagai upaya untuk menetralkan cairan tubuh yang terlalu asam.

(30)
(31)

3.1 Saran

Para pembaca diharapkan dapat mengerti dan memahami materi yang ada di dalam makalah ini tentang metabolisme air dan Ph. Penyusun menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan  baik dari segi materi maupun bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

(32)
(33)

DAFTAR PUSTAKA

Murray, Robert 2003. Biokimia Harper . Jakarta: EGC

Aryulina, Diah; Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, Endang Widi Winarni (2007). Biologi 3 SMA dan MA Untuk Kelas XII . Jakarta: Esis/Erlangga. Hanafi, Mohammad MBBS (Syd).,dr.,MS, 2010,Metabolisme air dan mineral.https://mhanafi123.files.wordpress.com,13 Maret 2016.

(34)

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat pengaruh nilai perbedaan kation-anion dalam ransum pada jumlah ransum yang dikonsumsi, metabolisme mineral, status mineral dan pH (pada darah, cairan vagina, dan

Teripang pasir ( Holothuria scabra ) merupakan hewan timun laut bermanfaat sebagai obat alami penurun kolesterol dengan kandungan senyawa asam lemak tidak jenuh yaitu

Sebelum mendalami mekanisme tubuh mempertahankan keseimbangan volume cairan ekstraselular perlu diketahui sumber input dan output garam yang ada dalam tubuh kita, karena

injeksi asam sulfat di bagian bawah tower untuk mengatur Ph cairan dengan kisaran 4,5 yang kemudian cairan tersebut disirkulasi dengan pompa menuju bagian atas tower dengan

Mekanisme lain hidrolisat, konsentrat, dan isolat protein teripang dapat mempertahankan aktivitas enzim antioksidan intrasel SOD adalah diduga kandungan asam amino

asam urat melalui urin, inilah yang membuat daun salam dapat digunakan. untuk pengendalian asam

1 di atas dapat dilihat nilai pH cairan tubuh pada cairan empedu memiliki nilai pH dari range 7,8-8,6 yang berarti apabila nilai pH di bawah 7,8 bersifat asam dan di atas 8,6

Diare merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan sesuatu yang merugikan atau racun dari dalam tubuh, namun banyaknya cairan tubuh yang