• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN THREAT EMOTION KONSUMEN DAN BRAND TRUST

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERAN THREAT EMOTION KONSUMEN DAN BRAND TRUST"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN THREAT EMOTION KONSUMEN DAN BRAND TRUST

Anugrah Tri Laksmana

Nuruni Ika Kusuma W

Universitas Pembangunan Negara ”Veteran” Jawa Timur

Informasi Artikel Riwayat Artikel

Diterima tanggal 16 Juni 2015 Direvisi tanggal 20 Juli 2015 Disetujui tanggal 23 Agustus 2015

Klasifikasi JEL M31 Kata Kunci Threat emotions, Brand trust, Minat beli DOI 10.17970/jrem.15.150201.ID ABSTRACT

Milk entrasol is a product play in the business of a dairy high calsium. Entrasol having 2 type of product to levels different ages , the first entrasol activit for children aged 19-50 years who has a taste mochacinno and vanilla latte. The second entrasol gold on age 50 years up who has a taste brown , vanilla , and plain. Entrasol is dairy products are in the production by pt .Kalbe farma .The study is done in supermarket sarikat jaya gresik .Based on the data tbi shows that milk entrasol ranked the last .So problems dai this phenomenon is what causes milk etrasol is really long distance by their competitor. Virtue of the results of research has done has been got that: 1 threat emotion have had a positive impact on interest in buying .2 ) brand trust have had a positive impact on interest in buying

ABSTRAKSI

Susu Entrasol adalah suatu produk yang bermain di bisnis susu berkalsium tinggi. Entrasol memiliki 2 (dua) jenis produk untuk tingkatan usia yang berbeda, yang pertama Entrasol Activit untuk usia 19-50 tahun yang memiliki rasa mochacinno dan vanilla latte. Yang kedua Entrasol Gold untuk usia 50 tahun keatas yang memiliki rasa coklat, vanilla, dan plain. Entrasol adalah produk susu yang di produksi oleh PT. Kalbe Farma. Penelitian ini dilakukan di Swalayan Sarikat Jaya Gresik. Berdasarkan data TBI menunjukkan bahwa Susu Entrasol berada pada urutan paling akhir. Maka permasalahan dari fenomena tersebut adalah apa yang menyebabkan Susu Etrasol berjarak sangat jauh dengan kompetitornya. Berdasarkan dari hasil penelitian yang tlah dilakukan telah didapatkan bahwa: 1)

Threat Emotion berpengaruh positif terhadap Minat Beli. 2) Brand Trust berpengaruh positif terhadap Minat Beli PENDAHULUAN

Sekitar 80% penderita osteoporosis adalah wanita, termasuk wanita muda yang mengalami penghentian siklus menstruasi. Namun karena gejala osteoporosis baru muncul setelah 50 tahun, penyakit osteoporosis tidak mudah dideteksi secara dini. Meskipun penyakit osteoporosis lebih bnyak menyerang wanita, pria juga memiliki resiko terkena penyakit ini, karena laki-laki

(2)

tidak mengalami menopause sehingga penyakit tersebut umumnya datang lebih lambat dibanding pada wanita.

Motivasi atau kebutuhan merupakan tekanan yang secara alamiah akan mendorong konsumen mencari jalan keluar untuk meringankan tekanan tersebut. Lazarus et.al. (1994,dalam Ferinadewi, 2008). Proses dimulai dengan penilaian kognitif konsumen apakah tekanan tersebut sebagai hal yang positif atau negatif. Ketika konsumen menilai tekanan tersebut sebagai hal yang positif atau sesuai dengan tujuannya, maka yang muncul adalah challenge emotions yang dicirikan dengan perasaan bersemangat, penuh harapan, dan percaya diri. Semntara ketika konsumen menilai tekanan tersebut negatif maka yang timbul adalah threat emotions atau perasaan terancam. Perasaan terancam seperti ini menumbuhkan perasaan gelisah, takut, apprehension. ( Krishna.2011)

Entrasol adalah suatu produk yang bermain di bisnis susu berkalsium tinggi. Entrasol memiliki 2 (dua) jenis produk untuk tingkatan usia yang berbeda, yang pertama Entrasol

Activit untuk usia 19-50 tahun yang memiliki

rasa mochacinno dan vanilla latte. Yang kedua Entrasol Gold untuk usia 50 tahun keatas yang memiliki rasa coklat, vanilla, dan plain. Entrasol adalah produk susu yang di produksi oleh PT. Kalbe Farma.

Brand Entrasol sebenarnya sudah cukup lama berada di pasar Indonesia. Bila kita perhatikan produk ini telah mengalami beberapa kali repositioning. Pada awal kemunculannya, produk ini lebih dikenal sebagai minuman susu dengan kandungan gizi yang yang sangat tinggi, sehingga cocok untuk pasien-pasien yang baru saja dioperasi. Pada 3 tahun belakangan ini, Entrasol mencoba untuk mereposisi produknya sebagai susu tinggi kalsium dengan berbagai benefit tambahan. Tentunya sulit bagi Entrasol untuk dapat mengalahkan Anlene di kategori ini, yang dikutip dari situs resminya, beverages-solution.blogspot.com. Jumat (27/12/12).

Kepercayaan terbangun karena adanya harapan bahwa pihak lain akan bertindak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Ketika seseorang telah mempercayai pihak lain maka mereka yakin bahwa harapan akan terpenuhi dan tidak akan ada lagi kekecewaan ( Ferinadewi 2008). Delgado (2004) menyatakan bahwa kepercayaan merk adalah harapan akan kehandalan dan intensi baik merk, karena itu kepercayaan merek merefleksikan 2 hal yaitu

brand realibility dan brand intentions.

Berdasarkan Pendahuluan yang telah di uraikan sebelumnya, maka permasalahan dalam penelitian ini Threat Emotion dan Brand Trust mempunyai pengaruh pada minat beli produk susu Entrasol di Swalayan Sarikat Jaya Gresik, sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh threat emotion dan brand Trust pada minat beli produk susu Entrasol di Swalayan Sarikat Jaya Gresik . KAJIAN TEORITIS DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Pengaruh Threat Emotion Terhadap Minat Beli

Ketidak senangan atau ketidak sesuaian muncul ketika seseorang konsumen memegang pemikiran yang bertentangan mengenai suatu kepercayaan atau suatu sikap. Contohnya : ketika konsumen telah membuat suatu komitmen member uang muka atau memesan sebuah produk, terutama sekali untuk produk yang mahal seperti kendaraan bermotor. Mereka sering mulai merasa threat emotion ketika mereka berpikir tentang keunikannya, kualitas positif dari merek yang tidak dipilih.

Threat Emotion yang timbul setelah terjadinnya

pembelian disebut Postpurchase Dissonance. Dimana pada postpurchase dissonance, konsumen memiliki perasaan yang tidak nyaman mengenai kepercayaan mereka, perasaan yang cenderung untuk memecahkannya dengan merubah sikap agar sesuai dengan perilaku mereka ( Schiffman dan Kanuk2004 ).

(3)

Minat beli ini ditentukan juga tentang bagaimana konsumen menghadapi suatu pilihan tertentu, sebab ketika mereka sudah memutuskan untuk membeli mereka khawatir, adanya perasaan takut jika apa yang mereka beli tidak sesuai dengan harapan yang mereka inginkan, threat emotion inilah yang menjadi persoaalan yang membungungkan. Setiap tindakan konsumen selalu didahului oleh adanya motivasi. Salah satu motivasi diantaranya adalah threat emotion. Threat emotion yang muncul akibat adanya kemungkina minat beli. Menurut Lazarus, untuk mengurangi tekanan emosi tersebut, konsumen akan melakukan sesuatu baik yang sifatnya problem focused maupun emotional focused.

Pengaruh Brand Trust Terhadap Minat Beli Keterlibatan konsumen merupakan dasar dalam membangun kepercayaan dan minat dalam membeli suatu produk. Leonard. 2005 Merangkum pendapat para ahli dan menyimpulkan bahwa terdapat 3 komponen keprcayaan yaitu benevolence, kejujuran dan kompetensi. Konsumen belum dapat merasakan benevolence, kejujuran, dan kompetensi produk. Kemampuan konsumen merasakan kejujuran dan kompetensi serta benevolence merek karena durasi waktu konsumsi yang relative masih terhitung pendek bila dibandingkan dengan jangka waktu efektif konsumen dapat merasakan hasil dari produk tersebut

Menurut Lau & Lee (1999) menyatakan bahwa jika individu mempercayai pihak lain, maka kemungkinan terbentuknya positive behavioral intention terhadap pihak lain tersebut akan semakin besar. Dengan demikian ketika konsumen mempercayai suatu merek tertentu kemungkinan akan membentuk positif minat beli yang semakin besar.

Kerangka Konseptual

Setiap tindakan konsumen selalu didahului oleh adanya motivasi. Salah satu bentuk motivasi diantaranya adalah Threat Emotion.

Threat Emotion yang muncul akibat adanya

kemungkinan gangguan kesehatan tulang. Menurut Lazarus, untuk mengurangi tekanan emosi tersebut, konsumen akan melakukan sesuatu baik yang sifatnya problem focused atau emotional focused.

Di sisi lain, dalam pembelian merek tertentu, dibutuhkan kepercayaan. Produk kesehatan, dalam hal ini susu berkalsium tinngi akan menawarkan manfaat yang dapat mengurangi tekanan emosi yang sedang dihadapi oleh konsumen. Minat untuk membeli produk kesehatan semacam ini akan membuat konsumen secara alamiah akan mempertanyakan kehandalan dan intensitas merek tersebut sebagai bagian dari pertimbangannya untuk membeli.

Berdasarkan paparan teori dan temuan terdahulu, maka dapat dibangun kerangka konseptual sebagai berikut :

Threat Emotion (X1) Minat Beli (Y) Brand Trust (X2) Hipotesis

Maka dapat dirumuskan hipotesis pertama : H1 : Diduga terdapat pengaruh positif threat

emotion terhadap minat beli produk susu

Entrasol di Swalayan Sarikat Jaya Gresik. H2 : Diduga terdapat pengaruh positif brand

trust terhdapa minat beli produk susu

Entrasol di Swalayan Sarikat Jaya Gresik. METODE PENELELITIAN

Definisi operasional dan pengukuran variabel berisi pernyataan tentang pengoprasian atau pendefinisian konsep penelitian termasuk penetapan cara dan satuan pengukuran variabelnya, adalah sebagai berikut :

(4)

- Threat Emotion (X1) menawarkan proses-proses penilaian kognitif ketika konsumen dalam tekanan tertentu . (Lazarus,1994 dalam Ika 2011). Indikatornya adalah sebagai berikut : Gelisah.Perasaan takut.Apresiasi. Amarah.

Brand Trust adalah harapan akan kehandalan dan intensitas baik merek. Delgado (2004) dalam Ika (2011). Berikut dimensinya:

a.Brand Realibility:

Nilai yang dijanjikan.

Keyakinan terhadap Produk. b. Brand Intention Keyakinan konsumen bahwa merek tersebut mampu mengutamakan kepentingan konsumen ketika masalah dalam konsumsi produk muncul secara tidak terduga. Indikatornya adalah sebagai berikut : - Mengutamakan kepentingan bersama. - Manfaat yang deiberikan.

Minat Beli. merupakan bagian dari komponen prilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan memebeli benar-benar dilaksanakan schiffman dan kanuk (1994). Adapun indikatornya adalah sebagai berikut: Priyati, (2002) dalam Ika, (2011)

- Intensitas pencarian informasi.

Mencari informasi tentang Susu Entrasol sebelum membeli.

- Keinginan segera membeli.

Ingin segera membeli Susu Entrasol karena khasiat yang diberikan.

- Keinginan preferensial.

Populasi Kumpulan individu atau obyek penelitian yang memiliki kualitas dan ciri tersebut, sehingga dalam penelitian ini populasinya adalah konsumen yang baru

pertama kali membeli produk susu Entrasol di Swalayan Sarikat Jaya Gresik. Sampel menggunakan Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non probability

sampling tepatnya teknik Accidental sampling

adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang bertemu dengan peneliti dan dipandang cocok sebagai sumber data dapat dijadikan sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang baru pertama kali membeli susu Entrasol di Swalayan Sarikat Jaya Gresik Pengambilan sampel ini dengan penyebaran kuesioner sebanyak 110 responden.

Teknik Analisis

Model yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah Partial Least

Square (PLS). PLS dikembangkan pertama

kali oleh Wold sebagai metode umum untuk mengistemasi parth model yang menggunakan konstruk laten dengan multiple indikator yang dianalisis menggunakan program PLS.

Analisis Data Dan Pembahasan PLS (Partial Last Square).

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program smartPLS hasil pengujian diperoleh sebagai berikut :

Gambar FULL MODEL PLS

(5)

Pengujian Hipotesis.

Uji hipotesis dilakukan untuk menjawab permasalahan penelitian. Pengujian hipotesis yang diajukan, dapat dilihat dari besarnya nilai t-statistik. Batas untuk menolak dan menerima hipotesis yang diajukan adalah ± 1,645 signifikan pada p<0.05 (1-tailed) dan ± 1,960 (2-tailed). Tabel 4.3.8 berikut ini menyajikan output estimasi untuk pengujian model struktural.

Tabel 4.3.8 Results For Inner Weights.

original sample

estimate subsamples mean of deviation Standard T-Statistic Threat Emotion -> Minat Beli 0.147 0.148 0.062 2.362

Brand Trust -> Minat Beli 0.469 0.461 0.039 11.959 Sumber : Data diolah

1. Threat Emotion berpengaruh terhadap Minat Beli dengan koefisien path sebesar 0,147, dapat diterima dimana nilai T-Statistic = 2,362 lebih besar dari nilai Z α = 0,05 (5%) = 1,96 , maka Signifikan (Positif).

2. Brand Trust berpengaruh terhadap Minat Beli dengan koefisien path sebesar 0,469 dapat diterima dimana nilai T-Statistic = 11,959 lebih besar dari nilai Z α = 0,05 (5%) = 1,96 , maka Signifikan (Positif).

Pembahasan

Pengaruh Threat Emotion Terhadap Minat Beli.

Berdasarkan hasil olahan data bahwa

threat emotion konsumen semakin meningkat

maka minat beli konsumen akan semakin tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa jika konsumen mengalami perasaan positif saat hendak membeli atau menggunakan suatu merek

khususnya merek Susu Entrasol, maka merek trsebut memberikan nilai emosional. Pada intinya nilai emosional berhubungan dengan perasaan, yaitu perasaan positif apa yang akan dialami konsumen pada saat hendak membeli suatu produk Simamora (2003), Threat emotion atau perasaan terancam terbukti mempengaruhi minat beli konsumen pada produk Susu Entrasol. Hal ini berarti perasaan terancam dapat menjadi bentuk motivasi yang mendorong konsumen memiliki minat pembelian. Bentuk motivasi

ini dirasakan konsumen sebagai tekanan dalam bentuk ancaman adanya kemingkinan mereka akan keliru dalam menentukan pilihan membeli Susu Entrasol dan takutnya akan bahaya penyakit tulang. Salah satu cara yang dipilih konsumen untuk menghindari ancaman tersebut lebih merupakan problem focused. Artinya melalui pembelian Susu Entrasol berupaya untuk menghindari dari ancaman salah memilih produk dan kerapuhan tulang.

Sejalan dengan temuan (Ferirnadewi,2008), bahwa kekuatan sebuah keadaan pra pembelian dapat muncul sebagai hasil dari emosi. Stimulasi lokal akan memicu emosi dan emosi akan mempengaruhi keputusan. Pengaruh dari emosi sebenarnya sangat kompleks, emosi dapat mempengaruhi keyakinan dan pilihan prosuk. Emosi dapat mempengaruhi prilaku, emosi negatif seperti perasaan tertekan, bersalah atau penyesalan dapat menjadi motivasi yang sama efektifnya dengan emosi positif, bahkan lebih efektif dibandingkan dengan emosi yang sifatnya adalah harapan.

Pembelian produk dan pemilihan mereknya tidak selalu distimulasi oleh keinginan akan perasaan senang dan nyaman (Ferrinadewi

(6)

2008) bahkan perasaan terancam dapat pula menjadi awal hubungan antara merek dan konsumen. Adanya perasaan terancam dapat pula menjadi awal hubungan antara merek dan konsumen. Adanya perasaan terancam akan penyakit osteoporosis ternyata mendorong terciptanya hubungan merek Susu Entrasol dengan konsumen dalam bentuk pemilihan. Pengaruh Brand Trust Terhadap Minat Beli.

Berdasarkan hasil olahan data bahwa ketika konsumen memiliki brand trust yang besar terhadap Susu Entrsol maka minat beli konsumen semakin tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya efek kepercayaan terhadap keputusan minat beli konsumen dapat juga disebabkan karena konsumen menemukan 3 komponen kepercayaanyaitu benevolence, kejujuran dan kompetensi. Konsumen belum dapat merasakan benevolence, kejujuran, dan kompetensi Susu Entrasol. Kemampuan konsumen merasakan kejujuran dan kompetensi serta benevolence merek karena durasi waktu konsumsi yang relatif masih terhitung pendek bila dibandingkan dengan jangka waktu efektif konsumen dapat merasakan hasil dari produk Susu Entrasol tersebut.

Hasil ini menegaskan dengan pendapat Menurut oleh Lau & Lee (1999) menyatakan bahwa jika individu mempercayai pihak lain, maka kemungkinan terbentuknya positive behavioral intention terhadap pihak lain tersebut akan semakin besar. Dengan demikian ketika konsumen mempercayai suatu merek yaitu Susu Entrasol maka akan terbentuk positif minat beli yang semakin besar.

KESIMPULAN.

Setelah melakukan penelitian, pengumpulan dan menganalisis terhadap data-data yang telah diperoleh dari responden, maka dalan bab ini akan dilakukan penarikan kesimpulan dan saran sebagai berikut

1. Threat Emotion konsumen semakin

meningkat maka minat beli konsumen akan

semakin tinggi. Karena perasaan konsumen yang muncul ketika dihadapkan pada suatu pilihan dapat membentuk motivasi yang mendorong untuk memiliki minat beli.

2. Brand Trust konsumen yang besar maka

minat beli konsumen semakin tinggi. Karena semakin tinggi kepercayaan konsumen tentang apa yang diberikan suatu produk itu maka minat beli yang dimiliki semakin besar juga.

Saran.

Adapun saran yang dapat penulis berikan berkaitan dengan penelitian ini adalah :

1. Bagi produsen Susu Entrasol, sebaiknya lebih gencar lagi untuk melakukan program-program pengenalan produk kepada konsumen, karena dengan adanya program-program tersebut makan konsumen lebih banyak mengetahui tentang apa saja yang diberikan atau khasiat Susu Entrasol bagi konsumen yang mengkonsumsinya.

2. Bagi penelitian selanjutnya, Penelitian yang dilakukan pada kesempatan kali ini hanya menganalisis pengaruh threat

emotion konsumen dan brand trust pada

minat beli produk Susu Entrasol. Peneliti mengharapkan agar di masa yang akan datang, untuk penelitian selanjutnya melakukan penelitian variable yang ada hubungannya dengan keputusan pembelian

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Bilson Simamora, 2003, “Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif & Profitabel”, Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama. Delgado E.B., and Manuera, J.L. 2001. Brand

Trust in Context of Consumer Loyalty. European Journal of Marketing , Vol.35 (11), 1238 -1258

Ferrinadewi, Erna, 2008, Pengaruh threat Emotion Konsumen dan Brand Trust Pada Keputusan Pembelian Produk Susu Anlene di Surabaya. Usahawan. Vo. 21. No 2. 2008

Ghozali, Imam, 2011, Struktural Equation

Modeling Metode Alternatif Dengan Partial Least Square (PLS), Penerbit BP

Undip, Semarang

Krishna.2011.Penerapan Variabel Trust In a Brand Dan Threa t Emotions Dalam Mempengaruhi Customer Buying Motive Decision.”Dinamika Sosial Ekonomi .Volume 7 Nomor 1 Edisi Mei 2011

Keller, Kein Lane, 1998, Strategic Brands

Management: Building, Measuring, and Managing Brand Equity, New Jersey:

Prentice Hall Inc

Lau, Geok Theng dan Lee, Sook Han, 1999,Consumer Trust in Brand and The

Link to Brand Loyalty, Journal of Market

Focused Management, Vol 4.

Leonard. 2005. Pengaruh Iklan terhadap Minat Beli S tudi Empiris pada Handphone Nokia dengan Menggunakan Consumer Decision Model (CDM). Tesis , Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Schiffman, Leon G., Kanuk, Leslie L.(2004). “Consumer Behavior ” International Edition. Pearson Prentice Hall, New Jeersey

Http://palupi - beverages-solution.blogspot. com. Jumat (27/12/12).

Gambar

Tabel 4.3.8 Results For Inner Weights.

Referensi

Dokumen terkait

Mencermati tingginya peningkatan pinjaman untuk keperluan investasi serta juga didukung kontribusi investasi yang cukup besar terhadap perekonomian Kabupaten Kubu Raya yaitu 37,8

Dalam hal ini pemanfaatan biosolid sebagai pellet bahan bakar yang dikombinasikan dengan limbah biomassa bambu akan dapat mengkompensasi kekurangan potensi energi

Prosentase pengenalan citra wajah tertinggi sebesar 98.50% yaitu pada basis data ORL dengan menggunakan kernel Gaussian dan reduksi dimensi v = 50. Hal ini terjadi karena

Didapat hasil dari 49 responden 22 responden terdeteksi memiliki asam urat yang tinggi, 13 responden berjenis kelamin wanita dan 9 responden berjenis kelamin

۲۱۱ ), hlm.. ةغللا ةيبرعلا سيل نع ةفرعم دعاوق نكلو ،طقف لصفلا في رشابم ةيبرعلا ةغللاب ملكتت ةيسمر لصفلا جرالخا في وأ ةيسمر. بحأس ةيفللخا هذه نم ث

e-speaking terdiri dari perintah suara membuka program, menutup program, dan perintah suara mendikte kata dalam microsoft word, yang dapat dilakukan pada menu command, menu

Kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Pasar dan juga keterbatasan sarana sosialisasi menyebabkan PKL Tlogosari tidak seluruhnya mengetahui program pengaturan dan

Menurut Arikunto (dalam Aunurrahman, 2002: 208) mengemukakan bahwa bahwa ada satu prinsip dalam kegiatan evaluasi yaitu adanya triangulasi atau hubungan erat tiga