• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pembelajaran Dasa Dharma Pramuka Terhadap Penguatan Karakter Peserta didik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Pembelajaran Dasa Dharma Pramuka Terhadap Penguatan Karakter Peserta didik"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Pembelajaran Dasa Dharma Pramuka Terhadap Penguatan Karakter Peserta didik

Nanda Amalia Safiro

Nur Iftitahul Husniyah dan M. Zainuddin Alanshari

Nandaamaliasafiro07@gmail.com,iftita_tunggadewi@gmail.com,zen.120888@g mail.com

Abstract: This study aims to determine the effect of Dasa Dharma Pramuka on strengthening the character of students, in extracurricular activities in schools is very important for the character development of students. From there students can hone their abilities and better know their abilities in any field. This study was used to determine whether there is an influence of Dasa Dharma Pramuka in SD Negeri Sukorejo II. This study is also to find out whether there is character building of students in Sukorejo II Public Elementary School, and the effect of Dasa Dharma Scout learning on strengthening the character of students in Sukorejo II Public Elementary School. So this study uses a quantitative method with associative research that is research that is asking the relationship between two or more variables. The samples in this study were all students of grades 3-6 who had been required to take part in extra scout activities here. I took a sample of 25 people from a population of 161 people. Data on the influence of scouting dharma scout learning on the strengthening of students' character in SD Negeri Sukorejo II in the 2019/2020 Academic Year. From the learning of dasa dharma scout can be found the results of the percentage of 80% while strengthening the character found the percentage of 80.5%. And the results of calculations with a simple linear regression formula obtained a significant value of 0.04 where the number is smaller than the Cronbach alpha value of 0.05. Thus it can be concluded that the learning of dasa dharma Pramuka plays an important role and can influence in strengthening the character of students in SD Negeri Sukorejo II.

(2)

1

A. PENDAHULUAN

Pendidikan saat ini erat kaitannya dengan proses perubahan tingkah laku peserta didik. Pendidikan karakter di sekolah bertujuan agar peserta didik sebagai penerus bangsa mempunyai akhlak dan moral yang baik untuk menciptakan kehidupan berbangsa, adil serta makmur. Tujuan pendidikan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 dalam Sitem Pendidikan Nasional berbunyi: “Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, brakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.(Kesuma, 2013)

Landasan pendidikan karakter tersebut di jelaskan juga di dalam Al-Qur’an surat Luqman ayat 17

اام ىالاع ِْبِْصااو ِراكنُمْلا ِناع اهْنااو ِفوُرْعامْلِبِ ْرُمْأاو اة الََّصلا ِمِقاأ َّانَُ ب ايَ

روُمُْلْا ِمْزاع ْنِم اكِلاذ َّنِإ اكابااصاأ

Artinya:Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”.(Q.S Luqman: 17). (Departemen Agama RI, 2013)

Pendidikan karakter merupakan sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya. (Kesuma, 2013) Adapun pendapat lain dari Fakry Gaffar pendidikan karakter adalah “sebuah proses transformasi nilai-niai kehidupan untuk ditumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu.” Dalam pemikiran tersebut ada tiga poin penting yang harus diperhatikan yaitu: 1) proses transformasi nilai-nilai, 2) ditumbuhkembangkan dalam kepribadian, dan 3) menjadi satu dalam perilaku. (Kesuma, 2013) Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah suatu karakter yang ada pada diri semua orang tetapi setiap orang itu mempunyai karakter dan kepribadaan masing-masing tidak ada yang sama.

Pemerintah mencanangkan pembentukan karakter di sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang dapat membentuk karakter peserta didik adalah Pramuka. Melalui kegiatan

(3)

2

kepramukaan diharapkan peserta didik dapat membentuk karakter sejak dini, karena dengan mewajibkan peserta didik mengikuti kegiatan Pramuka mulai dasar dapat mengembangkan potensi dan sebagai warga negara yang baik.

Pendidikan kepramukaan adalah proses pendidikan yang praktis, di luar sekolah dan di luar keluarga yang dilakukan di alam terbuka dalam bentuk kegiatan yang menarik, menantang, menyenangkan, sehat, teratur, dan terarah, dengan menerapkan prinsip dasar kepramukaan dan metode pendidikan kepramukaan, yang sasaran akhirnya adalah terbentuknya kepribadian, watak, akhlak mulia dan memiliki kecakapan hidup. (Anggdiredja, 2014)

Pendidikan kepramukaan merupakan proses belajar mandiri yang progresif bagi kaum muda untuk mengembngkan diri pribadi seutuhnya, meliputi aspek spiritual, emosional, social, intelektual dan fisik baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

Pendidikan kepramukaan merupakan proses pembinaan dan pengembangan potensi kaum muda agar menjadi warga Negara yang berkualitas serta mampu memberikan sumbangan positif bagi kesejahteraan dan kedamaian masyarakat, baik nasional maupun internasional.

Dari sini dapaat disimpulkan bahwa pendidikan kepramukaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan aspek spiritual, emsional, social, intelektual dan fisik anak dari mulai usia dini hingga dewasa, karena kegiatan ini bisa mengajarkan anak lebih kreatif dan mandiri.

Nilai-nilai karakter yang dapat di terapkan dalam kehidupan peserta didik dapat melalui kode kehormatan pramuka yaitu Dasa Dharma. Karena disini kita diajarkan berbagai banyak hal mengenai apapun seperti contoh saja kebersihan lingkungan, tentang kejujuran, tentang toleransi keada sesame teman, diajarkan lebih mandiri lagi kita diajarkan lebih percaya diri lagi.

Dasa Dharma adalah ketentuan moral pramuka atau watak pramuka. Dasa Dharma pramuka itu berarti sepuluh tuntunan tingkah laku bagi pramuka Indonesia yang berisi penjabaran pancasila, agar para pramuka dapat mengerti, menghayati, dan senantiasa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. (Nurhayati, 2013)

Adapun bunyi 10 dasa dharma pramuka: 1. Taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, 2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, 3. Patriot yang sopan dan kesatria, 4. Patuh dan suka bermusyawarah, 5. Rela menolong dan tabah, 6. Rajin, terampil dan gembira, 7. Hemat, cermat dan bersahaja, 8. Disiplin, berani dan setia, 9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya, 10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. ( Farida Surjadi, 2010)

(4)

3

Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan norma, seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, dan hormat kepada orang lain. (Amreta, 2018)

Pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak agar dapat menggambil keputusan dengan bijak dan mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungan.(Kesuma, 2013) Pendidikan karakter sangatlah penting untuk pertumbuhan seخrang anak apalagi kita melihat dari sisi positif dan negatifnya semua orang pasti menginginkan anaknya untuk melakukan kegiatan positif. Pembentukan karakter anak bisa dilihat dari keikut sertaan anak mengikuti kegiatan ekstra disekolah, apabila anak nyaman dan senang mengikuti kegiatan tersebut dia akan lebih aktif lagi dikegiatan itu. Seperti halnya kegitan pramuka sangat banyak anak yang mengikuti kegiatan tersebut meskipun awalnya ada unsur keterpaksaan tapi tidak lama dia sangat menyukainya meskipun setiap kegiatan pasti menguras tenaga tapi ada rasa pengalaman yang sangat berharga didalam itu semua.

Berdasarkan uraian di atas peneliti memilih SD Negeri Sukorejo II sebagai tempat penelitian dengan alasan ektrakurikuler pramuka lebih maju dibandingkan dengan ekstra-ekstra yang lain. Hasil observasi juga mengatakan bahwa kegiatan ektrakurikuler pramuka baik dalam meningkatkan karakter peserta didik. sehingga adanya pengaruh terhadap pembentukan karakter dengan ektrakurikuler pramuka.(Nasir, 2019)

Menurut Bu Sri Rahayu selaku kepala sekolah SD Negeri Sukorejo II beliau juga mengatakan “Bahwasannya kegiatan ekstra pramuka adalah salah satu kegiatan yang sangat maju di sekolah dan juga dari kegiatan tersebut dapat meningkatkan karakter peserta didik. Dari kegiatan ini peserta didik belajar untuk mandiri, gotong royong, dan juga bekerja sama, selain itu sesibuk apa pun kegiatan paramuka mereka selalu menyempatkan untuk selalu sholat berjamaah” ungkap Bu Sri Rahayu.(Rahayu, 2019)

Beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukkan adanya pengaruh pendidikan kepramukaan terhadap karakter peserta didik, namun dalam penelitian kali ini tidak hanya bersifat nasionalis tetapi juga membentuk karakter keagamaan peserta didik. sehingga peserta didik lebih menerapkan adab sopan santun kepada semua masyarakat tetapi masih ada juga perbedaannya sebagai berikut:

1. Pengaruh Kegiatan Pramuka Terhadap Karakter Siswa Madrasah Ibtidaiyah Di Era Digital. (Amreta, 2019)

(5)

4

Perbedaannya disitu hanya membahas tentang kegiatan pramuka tetapi disini membahas mengenai pembelajaran dasa dharmanya persamaannya sama-sama mengenai kepramukaan 2. Pengaruh Ekstrakulikuler Kepramukaan Terhadap Kedisiplinan

Siswa SD Negeri Gugus Cakra Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. ( Elmi Setyorini, 2016)

Perbedaanya disitu hanya membahas tentang kedisiplinan saja tetapi peneliti membahas 10 dasa dhara pramuka persamaannya sama-sama menggunakan metode Kuantitatif. 3. Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Menerapkan Karakter

Tanggung Jawab Di Sd Negeri No.64/I Muara Bulian. ( Angraini, 2017)

Perbedaanya yaitu ddia menggunakan metode kualitatif sedangkan peneliti menggunakan metode kuantitatif, persamannya yaitu sama mengenai ekstra pramuka.

4. Penerapan dasadarma pramuka butir Ke delapan dalam membentuk karakter mahasiswa melalui pendidikan kepramukaan. ( Habibi, 2017)

Perbedaanya yaitu disitu hanya membahas dasa dharma pramuka butir kedelapan tetapi peneliti membahas semuanya, sedangkan untuk persamaanya yaitu sama membahas mengenai dasa dharma pramuka.

5. Pengaruh dasa dharma pramuka terhadap pendidikan karakter siswa sd islam al-hidayah samir ngunut tulungagung. ( Sangadah, 2019)

Perbedanya yaitu disitu langsung membahas pengaruh dasa dharmanya tetapi peneliti membhas mengenai pembelajaran dasa dharmanya persamaannya sama-sama menggunakan metode kuantitatif.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional yaitu penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara 2 variabel atau lebih. (Sugiono,2014) Metode ini dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.(Sugiono, 2016) Penelitian ini termasuk dalam asosiatif yaitu penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variable atau lebih.

(6)

5

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD Negeri Sukorejo II Lamonganyang mengikuti kegitan eksta pramuka dengan jumlah keseluruhan yaitu kelas 3 sampai kelas 6 yang berjumlah 161 siswa. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan metode “Simple Random Sampling” yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Metode ini bisa dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Peneliti hanya menggambil 15 % dari jumlah keseluruhan siswa kelas 3 sampai 6 yaitu 25 dari 161 siswa.

Variable penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Penelitian ini terdiri dari dua variable, yaitu variable bebas (X) Pembelajaran Dasa Dharma Pramuka dan variable terikat (Y) penguatan karakter.

Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Uji validitas signifikansinya dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel pengujian validitas ini menggunakan product moment

dengan melihat nilai signifikan 5%. Butiran pertanyaan dikatakan valid jika skor item berkorelasi secara signifikan dengan total skor yang ditunjukkan dari nilai rhitung > rtabel. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan computer program IBM SPSS Statistics 20, dalam aplikasi SPSS ini diliht dari pearson correlation dan rtabel sebesar 0,3961. Data yang

diambil peneliti semuanya valid dengan kriteria rhitung > rtabel.

Sedangkan untuk mengukur data itu reliabel atau tidak maka akan dilakukan pengujian dengan program SPSS. Dengan kriteria nilai Cronbach Alpha > 0,5. Dan data yang diambil peneliti juga reliabel, Karena nilai Cronbach Alpha > 0,5. . Suatu data yang reliabilitas atau konsisten akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid. Orang yang berbohong secara konsisten akan terlihat valid, walaupun sebenarnya tidak valid. Menurut Nunnally, sutu variable dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,6. (Hayati, 2019)

Di sini peneliti menggunakan 4 teknik pengumpulan data yang pertama yaitu metode angket disini peneliti menyebarkan angket kepada semua sempel yaitu berjumlah 25 dari angket disitu kita memperoleh skor dari jawaban tiap siswa. Dan untuk yang menjawab selalu mendapat skor 4, yang menjawab sering mendapat skor 3, untuk yang menjawab kadang-kadang mendapat skor 2 sedangkan yang menjawab tidak pernah

(7)

6

mendapatkan skor 1. Dan teknik yang kedua yaitu dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian. (Riduwan, 2008) dengan cara memintah file kepada TU tentang profil sekolah, sejarah, jumlah siswa, jumlah guru, keadaan sekolah dan lain sebagainya peneliti juga mendokumentasi pada saat penyebaran angket dan pada saat kegiatan ekstra pramuka berlangsung. Untuk teknik yang 3 yaitu dengan cara observasi peneliti disini langsung mendatangi sekolahan meniliti keadaan yang ada disekolah. Sedangkan teknik yang ke 4 yaitu wawancara disini peneliti langsung mewawancari kepalah sekolah SD Negeri Sukorejo II Lamongan disitu bertanya banyak sekali mengenang sekolah dan tak lupa juga beliau juga menceritakan mengenai kegiatan ekstra pramuka yang ada disekolah tersebut.

Peneliti disini untuk menjawab rumusan masalah yang pertama dan yang kedua peneliti menggunakan rumus prosentase sedangkan untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga, tentang pengaruh pembelajaran dasa dharma pramuka terhadap penguatan karakter peserta didik di SD Negeri Sukorejo II Lamongan. Maka peneliti menggunkan Aplikasi SSPSS dengan rumus linier sederhana.

C. Hasil Dan Pembahasan

SD Negeri Sukorejo II ini satu lokasi dengan SD Negeri Sukorejo I meskipun dalam lokasi yang sama tidak membuat sekolah itu berseteru atau pun yang lainnya. Sekolah SD Negeri Sukorejo II berdiri sejak tahun 1958, dan pada tahun sekarang SD Negeri Sukorejo II di kepalai oleh Ibu Hj. Sri Rahayu, M.Pd. Dari sejak awal berdiri Negeri Sukorejo I terletak di Jl. Sunan Kalijogo No. 37 di Desa sukorejo, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan. Luas tanah dan bangunan SD Negeri Sukorejo II yaitu 1.50m2/775m2.

Dengan lokasi yang ada di daerah perkotaan tapi tidak kalah dengan sekolah-sekolah yang ada disekitarnya. Dari awal berdiri sampai sekarang perkembangannya sangat pesat meskipun satu lokasi dengan SD Negeri Sukorejo I taapi peserta didik di sana cukup banyak, dari banyaknya peserta didik itu beberapa kelas ada yang dibagi menjadi dua kelas dikarenakan peserta didik yang cukup banyak itu,dan pada saat ini peserta didik berjumlah 241 orang. Peserta didik tidak hanyaa dari desa sekitar SD Negeri Sukorejo II saja, melainkan dari luar kecamatan juga banyak.

(8)

7

Adapun visi SD Negeri sukorejo II Lamongan yaitu Mewujudkan sekolah yang mandiri, disiplin, berbudaya dan berkarakter bangsa, berwawasan lingkungan, dilandasi nilai-nilai budaya luhur yang sesuai dengan ajaran agama. Sedangkan untuk misinya yaitu Memberikan kesempatan kepada guru dan siswa untuk mengembangkan potensi diri secara utuh dan mandiri, Mengubah perilaku warga sekolaj secara konkrit dan konsekwen untuk menghargai budaya dan karakter bangsa, Menanaman kebiasaan dalam mengolah dan memanfaatkan lingkungan alam dengan baik, Membiasakan diri berlaku jujur, adil, beraklak mulia sesuai keyakinaan/akhidah ajaran agama.

Jumlah murid dari kelas 1 sampai kelas 6 adalah 241 siswa. 107 untuk siswa laki-laki dan 134 untuk siswa perempuan. Sedangkan untuk jumlah guru dan karyawaan yaitu 21.untuk guru PNS berjumlah 8 orang, untuk guru yang tidak tetap yaitu 10, untuk TU ada 1, penjaga sekolah juga satu dan penjaga perpus juga satu. ( Linda, 2019)

Adanya kegiatan ekstrakulikuler pramuka awalnyaa diwajibkan lama kelamaan peserta didik juga senang karena adanya kegiatan ekstra pramuka sebab disini selain kita belajar mengenai materi tapi kita diajarkan mengenai beberapa hal contohnya saja kemandirian jujur dan tolong menolong dan masih banyak lagi sebab disini sangat diutamaan untuk saling tolong menolong kepada sesama teman kita. Dan kegiatannya tidak membosankan sebab biasanya kegiatannya dilakukan diluar kelas terkadang juga sambil jalan-jalan jadi disitu peserta didik tidak akan bosan.

Hasil penelitian untuk mengetahui hasil penelitian ini maka penulis menggunakan angket dan disebarkan ke 25 siswa yang menjadi sampel. Sehingga penulis bisa memperoleh data sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Angket mengenai Pembelajaran Dasa Dharma Pramuka di SD Negeri Sukorejo II Lamongan

No Nomer dan Nilai Hasil Angket

Jumlah Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 36 2 4 2 4 3 4 3 4 2 2 4 32 3 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 29 4 1 3 4 4 2 3 2 2 3 3 27 5 3 3 4 4 3 4 1 4 3 2 31 6 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 35 7 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 37 8 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39

(9)

8 9 4 2 4 4 4 3 2 3 2 4 32 10 3 2 3 3 2 2 4 1 2 3 25 11 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 36 12 3 4 4 4 4 3 2 3 4 3 34 13 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 33 14 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 35 15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 16 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 35 17 3 4 4 4 1 4 3 4 4 4 35 18 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 36 19 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 35 20 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 29 21 4 2 3 2 3 3 2 3 2 3 27 22 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 23 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 25 24 4 4 4 4 2 4 2 2 4 2 32 25 3 2 2 3 3 4 2 2 2 2 25 Total Nilai 800

Dari data diatas penulis pun memperoleh hasil dengan menghitung menggunakan rumus prosentase ada pun hasilnya adalah sebagai berikut:

P = f x 100% N P = 800 x 100% 25x 4 x 100 P = 800 x 100% 1000 P = 80%

Dari hasil prosentasi diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dasa dharma pramuka di SD Negeri Sukorejo II Lamongan adalah tergolong baik sebab terletak pada standart pengukuran antara 76%-100%.

Tabel 2. Hasil Angket mengenai Penguatan Karakter di SD Negeri Sukorejo II Lamongan

No Nomer dan Nilai Hasil Angket

Jumlah Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 4 3 4 3 2 4 4 4 4 34 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 37 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 35 4 2 3 2 4 4 2 4 2 3 3 29

(10)

9 5 1 2 3 4 1 2 2 2 4 3 24 6 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 37 7 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 38 8 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 37 9 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39 10 2 3 1 3 1 1 2 2 2 2 19 11 3 3 3 4 4 3 3 2 4 2 31 12 4 3 2 4 1 2 1 2 3 3 25 13 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 36 14 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 36 15 1 4 3 4 4 4 4 2 4 4 34 16 1 4 3 4 4 3 4 2 3 4 32 17 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38 18 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 37 19 2 3 2 3 4 2 4 2 2 4 28 20 2 3 2 2 4 3 3 2 3 4 28 21 4 3 4 3 4 4 4 2 3 4 35 22 3 2 2 2 3 3 3 2 2 4 26 23 2 2 3 2 2 2 2 4 2 4 25 24 3 2 4 4 4 1 4 4 4 4 34 25 3 2 3 2 4 3 4 3 4 3 31 Total Nilai 805

Dari data diatas penulis pun memperoleh hasil dengan menghitung menggunakan rumus prosentase ada pun hasilnya adalah sebagai berikut:

P = f x 100% N P = 805 x 100% 25x 4 x 100 P = 805 x 100% 1000 P = 80,5%

Dari hasil prosentasi diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dasa dharma pramuka di SD Negeri Sukorejo II Lamongan adalah tergolong baik sebab terletak pada standart pengukuran antara 76%-100%.

Tabel 3. Analisis pengaruh pembelajaran dasa dharma pramuka terhadap pengutan karakter peserta didik di SD Negeri Sukorejo II Lamongan

(11)

10 Model Summary Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .557a .311 .281 4.554

a. Predictors: (Constant), pembelajarandasadharma

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa, nilai korelasi (R) yaitu sebesar 0,557 yang berarti bahwa antara variabel X dan Y memiliki hubungan yang Kuat. ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 215.040 1 215.040 10.370 .004b Residual 476.960 23 20.737 Total 692.000 24 a. Dependent Variable: penguatankarakter

b. Predictors: (Constant), pembelajarandasadharma

Berdasarkan nilai signifikansi dari output di atas diketahui antara pembelajaran dasa dharma pramuka (X) dengan penguatan karakter (Y), nilai signifikansi 0,04>0,05 yang berarti terdapat hubungan yang berpengaruh yang signifikan. Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constan t) 12.979 6.038 2.149 .042 Pembelaj arandasa dharma .601 .187 .557 3.220 .004

a. Dependent Variable: penguatankarakter

Dari situ dapat disimpulkan bahwa nilai signifikannya adalah 0,04 lebih kecil dari pada 0,05 maka dengan kata lain ada pengaruh antara pembelajaran dasa dharma pramuka terhadap pengutan karakter peserta didik di SD Negeri Sukorejo II Lamongan tahun pelajaran 2019/2020.

(12)

11

D. Simpulan

Berdasarkan analisis data tentang pengaruh pembelajaran dasa dharma pramuka terhadap penguatan karakter peserta didik di SD Negeri Sukorejo II Tahun Pelajaran 2019/2020, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pembelajaran dasa dharma pramuka di SD Negeri Sukorejo II tergolong baik. Hal ini terbukti berdasarkan hasil analisis melalui rumus prosentase, diperoleh hasil 80% dari penilaian pelaksanaan pembelajaran dasa dharma pramuka dan nilai tersebut jika dikosultasikan dengan kriteria antara 76% - 100% yang berarti tergolong baik untuk dilaksanakan di SD Negeri Sukorejo II.

Pembentukan di SD Negeri Sukorejo II tergolong baik. Hal ini terbukti berdasarkan hasil analisis melalui rumus prosentase, diperoleh hasil 80,5% dari penilaian pelaksanaan pembentukan karakter dan nilai tersebut jika dikosultasikan dengan kriteria antara 76% - 100% yang berarti tergolong baik untuk membentuk sebuah karakter pada peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka.

Adapun pengaruh pembelajaran dasa dharma pramuka terhadap penguatan karakter peserta didik di SD Negeri Sukorejo II mempunyai pengaruh 0,04%. Terhadap pembentukan karakter peserta didik, artinya jika kita lebih mengembangkan pembelajaran dasa dharma pramuka maka akan lebih berkembang lagi mengenai pembentukan karakter peserta didik di SD Negeri Sukorejo II Tahun Pelajaran 2019/2020.

Berdasarkan dari hasil kesimpulan yang telah dikemukakan penulis di atas kemudian penulis memberikan saran yang disampaikan kepada obyek penelitian yang berada di SD Negeri Sukorejo II Kec. Lamongan Kab. Lamongan khususnya dan lingkungan pendidikan pada umumnya. Adapun saran-saran tersebut adalah:

Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat memperkuat dan mendukung untuk lebih mempelajari dasa dharma pramuka karena dari situ peserta didik bisa lebih terbentuk lagi karakternya.

Bagi para guru, dari hasil analisis peneliti bahwa tingkat kejujuran dari peserta didik kurang, jadi guru disini lebih menekankan kepada peserta didik untuk lebih mengamalkan sifat jujur dan guru juga diharapkan membimbing peserta didik lagi untuk lebih maksimal.

(13)

12

Bagi peserta didik, pengaruh pembelajaran dasa dharma pramuka disini setidaknya bisa membentuk karakter peserta didik menjadi lebih baik, sopan santun, sehingga bisa menjadi pribadi yang lebih baik namun disini dilihat dari angket peserta didik kurang dari sikap jujur jadi peserta didik lebih belajar lagi mengenai sikap jujur lagi dan lebih di tingkatkan lagi.

(14)

13

Daftar Rujukan

Amreta, M. Y. (2018). Pengaruh Kegiatan Pramuka Terhadap Karakter Siswa Madrasah Ibtidaiyah di Era Digital. Jurnal Pendidikan Islam, Vol.3, No.1,

Angraini, Dini. (2017) Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Menerapkan Karakter Tanggung Jawab Di Sd Negeri No.64/I Muara Bulian. Universitas Jambi.

Departemen Agama RI. (2013). Al-Qur’an dan Terjemahnya, Surabaya: Halim Publishing & Distributing.

Elmi Setyorini, Dwi. (2016) Pengaruh Ekstrakulikuler Kepramukaan Terhadap Kedisiplinan Siswa SD Negeri Gugus Cakra Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang, Universitas Negeri Semarang.

Farida Surjadi, Ida. (2010). Buku Pegangan untuk Pembina Penggalang, Jakarta: Pustaka Tunasmedia Balai Penerbit Gerakan Pramuka

Habibi, M. A. M. (2017). Penerapan Dasa Dharma Pramuka Butir Ke Delapan Dalam Membentuk Karaakter Mahasiswa Melalui Pendidikan Kepramukan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Hayati Erma, Modul Pelatian SPSS, (Lamongan: Prodi PAI FAI Universitas Islam Lamongan.

Kesuma, Dharma. (2013). Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik Disekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Linda. (2019). Wawancara, SD Negeri Sukorejo II Lamongan

Nasir. (2019).Observasi, SD Negeri Sukorejo II Lamongan

Nurhayati, B dan I. N. (2013). Aku Penerap Satya dan Dharma, Jakarta: Ganeca Exact

Rahayu, Sri. (2019). wawancara, SD Negeri Sukorejo II Lamongan

Riduwan. (2008). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung: ALFABETA

Sangadah, Khalimatus. (2019). Pengaruh Dasa Dharma Pramuka Terhadap Pendidkan Karakter Siswa SD Islam Al-Hidayah Samir Ngunut Tulungagung. Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.

Sugiono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Alfabeta

Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta

(15)

14

T. Anggadiredja, Jana. (2011) kursus Pembina pramuka mahir tingkat dasar, Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka

Gambar

Tabel  1.  Hasil  Angket  mengenai  Pembelajaran  Dasa  Dharma  Pramuka  di SD Negeri Sukorejo II Lamongan
Tabel  2.  Hasil  Angket  mengenai  Penguatan  Karakter  di  SD  Negeri  Sukorejo II Lamongan
Tabel  3.  Analisis  pengaruh  pembelajaran  dasa  dharma  pramuka  terhadap  pengutan  karakter  peserta  didik  di  SD  Negeri  Sukorejo  II  Lamongan

Referensi

Dokumen terkait

Disini akan diuraikan apa yang menjadi hasil dari penelitian selama dilapangan yang tujuannya untuk menjawab Rumusan Masalah yang telah ditetapkan sebelumnya yakni “seberapa

Menjawab Rumusan masalah yang pertama , mengenai Sinergis Pendidik dengan orang tua peserta didik di Madrasah Aliyah Negeri sidoarjo tergolong pada kategori interval

Dalam penelitian ini analisis deskriptif dilakukan untuk menjawab rumusan penelitian pertama, kedua dan ketiga yaitu mengetahui perkembangan profitabilitas

Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah: (1) untuk menjawab masalah pertama adalah hasil observasi bimbingan klasikal sebelum menggunakan media audio

Selanjutnya, untuk menjawab rumusan masalah berkenaan pengukuran efektivitas konseling kelompok melalui teknik symbolic modeling untuk mengembangkan perilaku rasa

Keterampilan berpikir elaboratif didefinisikan sebagai keterampilan seseorang dalam menjawab suatu masalah dengan cara menjabarkan dengan rinci dari suatu hal yang

Rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini untuk tahun pertama adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana desain percobaan IPA dengan memanfaatkan alat sederhana

Hasil penelitian dijabarkan sebagai berikut; 1 Data observasi aktivitas pendidik dan peserta didik pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua digunakan untuk menjawab rumusan masalah