PENGARUH VITAMIN C PADA PROFIL
FARMAKOKINETIKA NATRIUM DIKLOFENAK
TERHADAP HEWAN UJI KELINCI
SKRIPSI
OLEH:
RIVA IERSA
NIM 081524045
PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PENGARUH VITAMIN C PADA PROFIL
FARMAKOKINETIKANATRIUM DIKLOFENAK
TERHADAP HEWAN UJI KELINCI
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
OLEH
RIVA IERSA
NIM 081524045
PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUH VITAMIN C PADA PROFIL
FARMAKOKINETIKA NATRIUM DIKLOFENAK
TERHADAP HEWAN UJI KELINCI
OLEH:
RIVA IERSA
NIM 081524045
Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Pada Tanggal : Januari 2012 Disetujui oleh: Panitia Penguji Pembimbing I,
Dr. Edy Suwarso, S.U., Apt. Prof. Dr. M. T. Simanjuntak, MSc., Apt NIP 130935857 NIP 195212041980021001
Dr.Edy Suwarso, S.U., Apt
Pembimbing II, NIP 130935857
Prof. Dr. rer. nat.Effendy D.P, S.U., Apt.Dr. Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt. NIP 195306191983031001 NIP 195504241983031003
Drs.Saiful Bahri, M.S., Apt NIP 195208241983031001
Medan, Desember 2011 Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Dekan,
Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt NIP 195311281983031002
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini, serta Shalawat dan Salam kepada Nabi Allah: Rasulullah Muhammad SAW sebagai suri tauladan dalam kehidupan.
Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, dengan judul:“Pengaruh Vitamin C Pada Profil Farmakokinetika Natrium Diklofenak Terhadap Hewan Uji Kelinci”.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi yang telah memberikan izin fasilitas sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan.
2.Bapak Dr. Edy Suwarso, S.U., Apt dan Bapak Prof. Dr. rer. nat. Effendy De Lux Putra, S.U., Apt., yang telah membimbing dan memberikan petunjuk serta saran-saran selama penelitian hingga selesainya skripsi ini.
3.Ibu Dra. Siti Nurbaya, Apt., selaku penasihat akademik yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama masa perkuliahan.
4.Bapak Prof. Dr. M. T. Simanjuntak, MSc., Apt., Dr. Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt., dan Drs.Saiful Bahri, M.S., Apt., selaku penguji yang telah memberi kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Marianne, S.Si, M.Si., Apt selaku Kepala Laboratorium Farmakologi Farmasi USU yang telah memberikan izin dan fasilitas untuk penulis sehingga dapat mengerjakan dan menyelesaikan penelitian.
6. Bapak Prof. Dr. rer. nat. Effendy De Lux Putra, S.U., selaku penanggung jawab Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Sumatera Utara Medan dan Kakanda Mustika Puri selaku Operator Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi
Sumatera Utara Medan yang telah memberikan fasilitas kepada penulis selama melaksanakan penelitian.
7.Spesial untuk sahabat-sahabat ku ruth, naomi, lia, nina,devi, lena, sri hati, yani, fitri danseluruh teman-teman Ekstensi angkatan 2008 dan 2009, terima kasih untuk perhatian, semangat, doa, dan kebersamaannya selama ini.
8.Ayahanda almarhum Megang Bangun Mulya dan Ibunda Rosmawati br Sembiring Meliala yang telah memberikan cinta dan kasih sayang yang tidak ternilai dengan apapun, doa yang tulus serta pengorbanan baik materi maupun non-materi.
9. Kakanda (Riska Fitri, Mohd.Reza Habbash, Amriza Bangun Mulya dan Alfinora), adinda tercinta (Vita Risky), keponakan tersayang Mohd. Abqory Habbash dan Dimas Omi serta seluruh keluarga yang selalu mendoakan dan memberikan semangat.
10. Serta seluruh pihak yang telah ikut membantu penulis namun tidak tercantum namanya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis menerima kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Medan, Januari 2012 Penulis,
Riva Iersa
Abstrak
PENGARUH VITAMIN C PADA PROFIL FARMAKOKINETIKA NATRIUM DIKLOFENAK TERHADAP HEWAN UJI KELINCI
Fase Farmakokinetika berkaitan dengan masuknya zat aktif ke dalam tubuh. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui apakah vitamin C berpengaruh terhadap profil farmakokinetika dari natrium diklofenak.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 12 kelinci jantan yang beratnya 1,5-2 kg dengan pemberiannya dilakukan secara oral. Untuk 6 kelinci pertama dilakukan dengan memberikan larutan Natrium diklofenak baku dan 6 kelinci lainnya dilakukan pemberian vitamin C 50 mg/kg BB selama 7 hari berturut-turut yang selanjutnya diberikan natrium diklofenak baku kepada kelinci tersebut. Kadar obat dalam darah pada masing-masing kelinci diambil dengan selang waktu 0,25 jam; 0,5 jam; 0,75 jam; 1,25 jam; 1,75 jam; 2,25 jam; 3,25 jam; 4,25 jam; 5,25 jam lalu di vortex dan disentrifug. Pengukuran kadar obat Natrium diklofenak dalam plasma kelinci dilakukan dengan menggunakan alat KCKT. Fase gerak yang digunakan untuk mengukur kadar Natrium diklofenak dalam plasma kelinci adalah MeOH : Buffer Asetat (85:15) dan laju alir 1 ml/menit.
Hasil penelitian diperoleh ka 2,5207 ± 0,738 jam-1 dan menurun setelah pemberian vitamin C yaitu 0,6788 ± 0,064 jam-. Nilai T ½ absorbsi meningkat setelah pemberian vitamin C yakni 0,3007 ± 0,108 jam menjadi 1,0302 ± 0,111 jam. Nilai T maksimum juga meningkat setelah pemberian vitamin C dengan nilai 1,7827 ± 0,531 jam menjadi 3,945 ± 0,9597 jam. Dalam penentuan nilai C maksimum didapatkan penurunan kadar Natrium diklofenak dari 72,92 ± 5,892 mcg/ml pada perlakuan tanpa vitamin C menjadi 68,3983 ± 3,7575 mcg/ml, pada perlakuan setelah pemberian vitamin C. Nilai Vd pada perlakuan vitamin C menunjukkan penurunannya dari 27,5867 ± 4,442 liter menjadi 26,32 ± 3,3630 liter, Nilai AUC 0-∞ menunjukkan penurunan yaitu 2078,3622 ± 203,131 mcg/ml.jam menjadi 1589,215 ± 712,9246 mcg/ml.), nilai AUMC0-∞ juga menunjukkan penurunan setelah pemberian vitamin C yaitu 53752,0242 ± 11101,247 mcg/ml.jam2 menjadi 42393,9867± 7849,735 mcg/ml.jam2. Nilai MRT juga menunjukkan penurunan dari 25,6542 ±2,5624 jam pada perlakuan tanpa pemberian vitamin C menjadi 23,5458 ± 2,162 jam setelah pemberian vitamin C. Nilai laju eliminasi (Kel) meningkat setelah pemberian vitamin C yaitu 0,0395±0,0036 jam-1 setelah pemberian vitamin C yaitu 0,0444 ± 0,0043 jam-1, nilai waktu paruh eliminasi (T½ eliminasi) menurun dengan nilai 17,687 ± 1,811 jam pada perlakuan tanpa vitamin C menjadi 15,72 ± 1,471 jam setelah pemberian vitamin C. Nilai Cl meningkat setelah perlakuan vitamin C yaitu 1,0753 ± 0,104 ml/jam tanpa vitamin C menjadi 1,1672 ± 0,053 ml/jam.
Kata kunci: Natrium diklofenak, perlakuan tanpa vitamin C, perlakuan dengan
Abstract
THE EFFECT OF VITAMIN C AT THE PHARMACOKINETIC PROFILE OF SODIUM DICLOFENAC AT THE EXPERIMENTAL
ANIMAL RABBITS
Pharmacokinetic profile connected with the entry of active substances into the body. This aim of this study was to know what the effect of vitamin C on the pharmacokinetics profile from diclofenac sodium.
This study was using 12 male rabbits weighing 1,5-2 kg with give away orally. For the 6 first rabbit was done with standard diclofenac sodium solution and 6 other rabbits gift of vitamin C 50 mg / kg for 7 days consecutive, and then given diclofenac sodium solution. Drug levels in the blood of each rabbit were taken at intervals of 0.25 hour, 0.5 hour, 0.75 hour, 1.25 hour, 1.75 hour, 2.25 hour, 3.25 hour, 4.25 hour, 5.25 hour and then at vortex and disentrifuge. Measurement of diclofenac sodium levels in plasma of rabbits performed by using HPLC. Mobile phase used to measure plasma levels of sodium diclofenac is MeOH: Buffer Acetate (85:15) and flow rate of 1 ml/min.
The results obtained ka 2.5207 ± 0.738 hour-1 and decreased after treatment of vitamin C is 0.6788 ± 0.064 hour-1. Absorption T½ values increased after treatment of vitamin C that is 0.3007 ± 1.0302 hour to 0.108 ± 0.111 hour. The T maximum value was also increased after treatment of vitamin C with a value of 1.7827 ± 0.531 hour to 3.945 ± 0.9597 hour. In determining the C maximum value obtained diclofenac sodium levels decreased from 72.92 ± 5.892 mcg / ml in the treatment without vitamin C to 68.3983 ± 3.7575 mcg / ml the treatment of vitamin C. Vd value in the treatment of vitamin C showed decreased from 27.5867 ± 4.442 liters to 26.32±3.3630 liters, the value of AUC0 - ∞ shows the decreased that is 2078.3622 ± 203.131 mcg / ml.jam to be 1589.215 ± 712.9246 mcg / ml.jam, AUMC0-∞ value also showed a decrease after treatment of vitamin C is 53752.0242 ± 11101.247 mcg/ml.jam2 (without vitamin treatment C) to 42393.9867 ± 7849.735 mcg/ml.jam2. MRT values also showed a decrease from 25.6542 ± 2.5624 hours of treatment without giving vitamin C to 23.5458 ± 2.162 hours after the treatment of vitamin C. Elimination rate (Kel) value was increased after treatment of vitamin C is 0.0395 ± 0.0036 hour-1 after treatment of vitamin C is 0.0444 ± 0.0043 hour-1, and the elimination half-life value (T½ elimination) decreases with the value 17.687 ± 1.811 hours of treatment without vitamin C to 15.72 ± 1.471 hours after treatment of vitamin C. Cl value was increased after treatment of vitamin C is 1.0753 ± 0.104 ml / hour without vitamin C to 1.1672 ± 0.053 ml / hour.
Key word : Diclofenac sodium, treatment of vitamin C, without treatment of
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 3 1.3 Hipotesis ... 4 1.4 Tujuan ... 4 1.5 Manfaat ... 4
1.6 Kerangka Konsep Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Farmakokinetika ... 6
2.1.2 Distribusi ... 6 2.1.3 Metabolisme ... 7 2.1.4 Ekskresi ... 9 2.2 Parameter Farmakokinetika ... 10 2.3 Natrium Diklofenak ... 13 2.4 Vitamin C ... 15
2.5 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) ... 17
BAB III METODE PENELITIAN ... 19
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 19
3.2 Alat-Alat ... 19
3.3 Bahan-Bahan ... 20
3.4 Hewan Percobaan ... 20
3.5 Pembuatan Pereaksi ... 20
3.5.1 Pembuatan larutan Vitamin C ... 20
3.5.2 Pembuatan Diklofenak baku ... 20
3.5.3 Pembuatan larutan induk baku Natrium diklofenak... 20
3.5.4 Pembuatan buffer asetat ... 21
3.6 Pembuatan Fase Gerak ... 21
3.7 Pencampuran Fase Gerak ... 21
3.8 Penyiapan Alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi ... 21
3.9 Penentuan Perbandingan Fase Gerak dan Laju Alir Sistem KCKT .. ... 22
3.10.1 Pengambilan sampel darah untuk kurva baku ... 22
3.10.2 Perlakuan pada hewan percobaan dengan pemberian Natrium diklofenak tanpa Vitamin C ... 23
3.10.3 Perlakuan pada hewan percobaan pemberian Natrium diklofenak dengan pemberian Vitamin C 50 mg/kg BB perlakuan pada hewan percobaan dengan pemberian selama 7 hari berturut-turut ... 24
3.11 Analisis Data ... 25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 35
5.1 Kesimpulan ... 35
5.2 Saran ... 35
DAFTAR PUSTAKA ... 36
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Penentuan kurva baku Natrium diklofenak
dalam plasma ... 28 Tabel 2. Penentuan kurva baku Natrium diklofenak ditambah
Vitamin C dalam plasma ... 29 Tabel 3. Nilai konsentrasi rata-rata ± standar deviasi terhadap
waktu Natrium diklofenak dalam plasma kelinci tanpa Vitamin C dan Natrium diklofenak setelah pemberian Vitamin C 50 mg/kg BB selama 7 hari
berturut-turut per oral ... 30 Tabel 4. Nilai Rata-Rata ± Standar Deviasi Parameter
Farmakokinetika Natrium Diklofenak dalam plasma kelinci tanpa Vitamin C dan Natrium
Diklofenak setelah Pemberian Vitamin C 50 mg/kg BB
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kerangka konsep penelitian ... 5 Gambar 2. Struktur kimia Natrium Diklofenak ... 13 Gambar 3. Struktur kimia Vitamin C ... 15 Gambar 4. Kromatogram hasil penyuntikan larutan Natrium diklofenak
BPFI dengan konsentrasi 500 mcg/ml dalam plasma, dengan fase gerak MeOH : Buffer Asetat (85:15)... 27 Gambar 5. Kurva baku Natrium diklofenak dalam plasma ... 28 Gambar 6. Kurva baku Natrium diklofenak ditambah Vitamin C dalam
plasma ... 29 Gambar 7. Nilai konsentrasi rata-rata terhadap waktu Natrium
diklofenak dalam plasma kelinci tanpa Vitamin C dan Natrium diklofenak setelah pemberian Vitamin C 50 mg/kg BB selama 7 hari berturut-turut per oral , masing-masing n=6 ekor ... 31
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Sertifikat Pengujian Natrium Diklofenak BPFI ... 38 Lampiran 2 Hasil orientasi menentukan eluen (fase gerak)
dengan menggunakan alat KCKT ... 39 Lampiran 3. Plasma yang diperoleh secara KCKT ... 41 Lampiran 4. Perhitungan persamaan regresi dari kurva
kalibrasi Natrium diklofenak BPFI yang diperoleh
secara KCKT ... 43
Lampiran 5 Flowsheet ... 45 Lampiran 6. Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan
percobaan ... 49
Lampiran 7. Perhitungan dosis yang diberikan kepada
masing-masing hewan percobaan ... 50 Lampiran 8 Kadar Natrium diklofenak pada kelinci jantan
dalam plasma setiap waktu pengambilan sampel ... 52 Lampiran 9. Parameter farmakokinetika kelompok Natrium
diklofenak dan kelompok Natrium diklofenak yang sebelumnya mendapat perlakuan
Vitamin C selama 7 hari berturut-turut ... 56
Lampiran 10. Contoh perhitungan parameter farmakokinetika
secara manual ... 58 Lampiran 11. Contoh perhitungan pengujian hipotesis ... 62 Lampiran 12. Gambar alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi ... 64 Lampiran 13. Gambar alat tambahan untuk penentuan profil
farmakokinetika ... 67 Lampiran 14. Gambar hewan percobaan dan proses