• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENATALAKSANAAN Fisioterapi Pada Bells Palsy

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENATALAKSANAAN Fisioterapi Pada Bells Palsy"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENAT

PENAT

ALAKSANAAN

ALAKSANAAN

FISIOTER

FISIOTERAPI

API

PA

PA

DA

DA BELL’S

BELL’S PA

PA

LSY

LSY

KIRI DENGAN

KIRI DENGAN MODALITA

MODALITAS ELECTRICAL

S ELECTRICAL STIMULAT

STIMULAT

ION DAN

ION DAN

MASSAGE

MASSAGE

Karya Tulis ini Disusun Sebagai Karya Tulis ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

Oleh : Oleh : SAMUEL SAMUEL NIM 09.3.025 NIM 09.3.025

AKADEMI FISIOTERAPI

AKADEMI FISIOTERAPI

 IDYA !USADA

 IDYA !USADA

SEMARANG

SEMARANG

(2)

20"2

20"2

BAB I BAB I PENDA!ULUAN PENDA!ULUAN Seir

Seiring ing dendengan gan berkberkembaembangnngnya ya ilmu ilmu penpengetagetahuan huan dan dan kemakemajuan juan teknteknologologi i saasaat t ini,ini, diha

diharapkrapkan an dapdapat at mewmewujudujudkan kan pembpembangangunan unan kesekesehathatan an daladalam m penypenyelenelenggaggaraan raan upaupayaya kesehatan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi penduduk agar terwujud kesehatan kesehatan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi penduduk agar terwujud kesehatan masy

masyarakarakat at yanyang g optioptimal mal !pa!paya ya pelapelayanyanan an kesekesehatahatan n masymasyarkaarkat t semusemula la hanyhanya a beruberupapa pe

penynyembembuhuhan an sajsaja, a, secsecara ara beberanrangsugsur"ar"angngsur sur beberkerkembmbanang g sehsehiningggga a menmencacakup kup upupayayaa peningkatan #

peningkatan # promotif  promotif $, upaya pencegahan #$, upaya pencegahan # preventif  preventif $, upaya penyembuhan #$, upaya penyembuhan #kuratif kuratif $ dan upaya$ dan upaya pemuliha

pemulihan n ##rehabilitatif rehabilitatif $, $, yang yang bersbersi%ai%at t menymenyelureluruh, uh, terpterpadu adu dan dan berkberkesinesinambuambungangan n dendengangan melibatkan peran serta masyarakat # DepKes &I, '((($

melibatkan peran serta masyarakat # DepKes &I, '((($

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada indi)idu atau Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada indi)idu atau kelo

kelompompok k untuntuk uk mengmengembaembangkangkan, n, memememelihalihara ra dan dan memumemulihklihkan an geragerak k dan dan %un%ungsi gsi tubutubuhh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gera

gerak, k, peraperalatalatan n #%is#%isik, ik, elekelektrotetroteraperapeutik utik dan dan mekamekanis$nis$, , pelapelatihatihan n %ung%ungsi, si, dan dan komukomunikanikasisi #K*PM*+K*S &I, --.$

#K*PM*+K*S &I, --.$

Fisioterapi merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang mempunyai tugas Fisioterapi merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang mempunyai tugas men

meningkingkatkaatkan n deraderajat jat kesekesehatahatan n manumanusia sia dalam dalam bidabidang ng kapkapasitasitas as %isik %isik dan dan kemakemampuampuann %ungsional, sudah seharusnya ikut serta dan berpartisipasi akti% dalam pembangunan kesehatan %ungsional, sudah seharusnya ikut serta dan berpartisipasi akti% dalam pembangunan kesehatan se

sesuasuai i dedengngan an bidbidanangnygnya a KeKebubutuhtuhan an mamasyasyarakrakat at teterharhadadap p %is%isiotioteraerapi pi akakan an menmeningingkakatt disebabkan selain kesadaran masyarakat dan penghargaan masyarakat terhadap kesehatan disebabkan selain kesadaran masyarakat dan penghargaan masyarakat terhadap kesehatan meningka

meningkat, juga t, juga disebabdisebabkan terjadinya pergeseran pola kan terjadinya pergeseran pola penyakitpenyakit  PergeseraPergeseran pola n pola penyakitpenyakit ter

tersesebubut t anantartara a lalain in beberkurkuranrangnygnya a pepenyanyakit kit in%in%ekeksi, si, menmenuruurunnynnya a anangka gka kemkematatian ian babayi,yi, meningkatnya penyakit degenerati%, meningkatnya angka kecelakaan kerja maupun lalu lintas, meningkatnya penyakit degenerati%, meningkatnya angka kecelakaan kerja maupun lalu lintas, penyakit / penyakit sistemik, dan penyakit / penyakit akibat kurang gerak Pergeseran pola penyakit / penyakit sistemik, dan penyakit / penyakit akibat kurang gerak Pergeseran pola pe

penynyakiakit t yanyang g dedemikmikian ian babanynyak ak beberhurhububungngan an dedengngan an kapkapasiasitatas s %isik %isik dadan n kemkemamampupuanan %ungsional manusia, sehingga %isioterapi akan sangat berperan di masa yang akan datang %ungsional manusia, sehingga %isioterapi akan sangat berperan di masa yang akan datang #01PT, '((($

#01PT, '((($ A.

A.L#$#% Bel#&#'( M#)#l#hL#$#% Bel#&#'( M#)#l#h Kecantika

Kecantikan n dan ketampanan adalah idaman setiap manusia dan ketampanan adalah idaman setiap manusia Karena dengan kecantikanKarena dengan kecantikan dan ketampanan dapat meningka

dan ketampanan dapat meningkatkan rasa percaya diri tkan rasa percaya diri 2anyak usaha untuk mencapai hal itu,2anyak usaha untuk mencapai hal itu, misalnya dengan cara perawatan, %acial, dan operasi plastik 0alau harus mengeluarkan uang misalnya dengan cara perawatan, %acial, dan operasi plastik 0alau harus mengeluarkan uang ya

yang ng cucukukup p babanynyak ak memerereka ka titidadak k mamasasalalah h yayang ng pepentntining g bibisa sa memempmperercacantntik ik atatauau mempertamp

mempertampan diri 3khir"akhian diri 3khir"akhir r ini banyak orang terkena penyakit bell4s palsyini banyak orang terkena penyakit bell4s palsy 2ell4s palsy 2ell4s palsy  adalah sebuah kelainan dan ganguan neurologi pada ner)us cranialis 5II #sara% %acialis$ di  adalah sebuah kelainan dan ganguan neurologi pada ner)us cranialis 5II #sara% %acialis$ di dae

daerah rah tulatulang ng temptemporaloral, , di di sekisekitar tar %oramen %oramen stilostilomastmastoideoideusus Paralyse Bell Paralyse Bell ini ini hamphampir ir selaselalulu terjadi unilateral, namun demikian dalam jarak satu minggu atau lebih dapat terjadi

terjadi unilateral, namun demikian dalam jarak satu minggu atau lebih dapat terjadi  paralysis paralysis bilateral.

bilateral. PePenynyakakit it inini i dadapapat t beberurulalang ng atatau au kakambmbuhuh,, yayang ng menmenyeyebababkabkaan an kekelemlemahahanan atau

(3)

20"2

20"2

BAB I BAB I PENDA!ULUAN PENDA!ULUAN Seir

Seiring ing dendengan gan berkberkembaembangnngnya ya ilmu ilmu penpengetagetahuan huan dan dan kemakemajuan juan teknteknologologi i saasaat t ini,ini, diha

diharapkrapkan an dapdapat at mewmewujudujudkan kan pembpembangangunan unan kesekesehathatan an daladalam m penypenyelenelenggaggaraan raan upaupayaya kesehatan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi penduduk agar terwujud kesehatan kesehatan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi penduduk agar terwujud kesehatan masy

masyarakarakat at yanyang g optioptimal mal !pa!paya ya pelapelayanyanan an kesekesehatahatan n masymasyarkaarkat t semusemula la hanyhanya a beruberupapa pe

penynyembembuhuhan an sajsaja, a, secsecara ara beberanrangsugsur"ar"angngsur sur beberkerkembmbanang g sehsehiningggga a menmencacakup kup upupayayaa peningkatan #

peningkatan # promotif  promotif $, upaya pencegahan #$, upaya pencegahan # preventif  preventif $, upaya penyembuhan #$, upaya penyembuhan #kuratif kuratif $ dan upaya$ dan upaya pemuliha

pemulihan n ##rehabilitatif rehabilitatif $, $, yang yang bersbersi%ai%at t menymenyelureluruh, uh, terpterpadu adu dan dan berkberkesinesinambuambungangan n dendengangan melibatkan peran serta masyarakat # DepKes &I, '((($

melibatkan peran serta masyarakat # DepKes &I, '((($

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada indi)idu atau Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada indi)idu atau kelo

kelompompok k untuntuk uk mengmengembaembangkangkan, n, memememelihalihara ra dan dan memumemulihklihkan an geragerak k dan dan %un%ungsi gsi tubutubuhh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gera

gerak, k, peraperalatalatan n #%is#%isik, ik, elekelektrotetroteraperapeutik utik dan dan mekamekanis$nis$, , pelapelatihatihan n %ung%ungsi, si, dan dan komukomunikanikasisi #K*PM*+K*S &I, --.$

#K*PM*+K*S &I, --.$

Fisioterapi merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang mempunyai tugas Fisioterapi merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang mempunyai tugas men

meningkingkatkaatkan n deraderajat jat kesekesehatahatan n manumanusia sia dalam dalam bidabidang ng kapkapasitasitas as %isik %isik dan dan kemakemampuampuann %ungsional, sudah seharusnya ikut serta dan berpartisipasi akti% dalam pembangunan kesehatan %ungsional, sudah seharusnya ikut serta dan berpartisipasi akti% dalam pembangunan kesehatan se

sesuasuai i dedengngan an bidbidanangnygnya a KeKebubutuhtuhan an mamasyasyarakrakat at teterharhadadap p %is%isiotioteraerapi pi akakan an menmeningingkakatt disebabkan selain kesadaran masyarakat dan penghargaan masyarakat terhadap kesehatan disebabkan selain kesadaran masyarakat dan penghargaan masyarakat terhadap kesehatan meningka

meningkat, juga t, juga disebabdisebabkan terjadinya pergeseran pola kan terjadinya pergeseran pola penyakitpenyakit  PergeseraPergeseran pola n pola penyakitpenyakit ter

tersesebubut t anantartara a lalain in beberkurkuranrangnygnya a pepenyanyakit kit in%in%ekeksi, si, menmenuruurunnynnya a anangka gka kemkematatian ian babayi,yi, meningkatnya penyakit degenerati%, meningkatnya angka kecelakaan kerja maupun lalu lintas, meningkatnya penyakit degenerati%, meningkatnya angka kecelakaan kerja maupun lalu lintas, penyakit / penyakit sistemik, dan penyakit / penyakit akibat kurang gerak Pergeseran pola penyakit / penyakit sistemik, dan penyakit / penyakit akibat kurang gerak Pergeseran pola pe

penynyakiakit t yanyang g dedemikmikian ian babanynyak ak beberhurhububungngan an dedengngan an kapkapasiasitatas s %isik %isik dadan n kemkemamampupuanan %ungsional manusia, sehingga %isioterapi akan sangat berperan di masa yang akan datang %ungsional manusia, sehingga %isioterapi akan sangat berperan di masa yang akan datang #01PT, '((($

#01PT, '((($ A.

A.L#$#% Bel#&#'( M#)#l#hL#$#% Bel#&#'( M#)#l#h Kecantika

Kecantikan n dan ketampanan adalah idaman setiap manusia dan ketampanan adalah idaman setiap manusia Karena dengan kecantikanKarena dengan kecantikan dan ketampanan dapat meningka

dan ketampanan dapat meningkatkan rasa percaya diri tkan rasa percaya diri 2anyak usaha untuk mencapai hal itu,2anyak usaha untuk mencapai hal itu, misalnya dengan cara perawatan, %acial, dan operasi plastik 0alau harus mengeluarkan uang misalnya dengan cara perawatan, %acial, dan operasi plastik 0alau harus mengeluarkan uang ya

yang ng cucukukup p babanynyak ak memerereka ka titidadak k mamasasalalah h yayang ng pepentntining g bibisa sa memempmperercacantntik ik atatauau mempertamp

mempertampan diri 3khir"akhian diri 3khir"akhir r ini banyak orang terkena penyakit bell4s palsyini banyak orang terkena penyakit bell4s palsy 2ell4s palsy 2ell4s palsy  adalah sebuah kelainan dan ganguan neurologi pada ner)us cranialis 5II #sara% %acialis$ di  adalah sebuah kelainan dan ganguan neurologi pada ner)us cranialis 5II #sara% %acialis$ di dae

daerah rah tulatulang ng temptemporaloral, , di di sekisekitar tar %oramen %oramen stilostilomastmastoideoideusus Paralyse Bell Paralyse Bell ini ini hamphampir ir selaselalulu terjadi unilateral, namun demikian dalam jarak satu minggu atau lebih dapat terjadi

terjadi unilateral, namun demikian dalam jarak satu minggu atau lebih dapat terjadi  paralysis paralysis bilateral.

bilateral. PePenynyakakit it inini i dadapapat t beberurulalang ng atatau au kakambmbuhuh,, yayang ng menmenyeyebababkabkaan an kekelemlemahahanan atau

(4)

kiri$

kiri$, , sertserta a distdistorsi wajah orsi wajah yanyang g khaskhas  7al ini 7al ini sansangat gat menymenyiksa diri iksa diri karekarena na membmembuat oranguat orang menjadi kurang percay

menjadi kurang percaya diri 0ajah kelihatan tidak cantia diri 0ajah kelihatan tidak cantik karena k karena mulut mencongmulut mencong, mata tidak, mata tidak bisa berkedip, mata berair, dll #3ttau%i8,-''$

bisa berkedip, mata berair, dll #3ttau%i8,-''$

  Kata

  Kata Bell’s Palsy Bell’s Palsy  itu sendiri diambil dari nama seorang dokter dari abad '(, itu sendiri diambil dari nama seorang dokter dari abad '(, Sir CharlesSir Charles Bell 

Bell , orang pertama yang menjelaskan kondisi ini dan menghubungkan dengan kelainan pada, orang pertama yang menjelaskan kondisi ini dan menghubungkan dengan kelainan pada sara% wajah

sara% wajah Pre

Prevalvalenensi si BeBell’ll’s s PalPalsy sy di di InIndodonenesisia, a, sesecacara ra papaststi i susulilit t diditetentntukukanan  DaData ta yayangng dikumpulkan dari empat &umah Sakit di Indonesia didapatkan %rekuensi

dikumpulkan dari empat &umah Sakit di Indonesia didapatkan %rekuensi Bell’s Palsy Bell’s Palsy  sebesar  sebesar  '(,99: dari seluruh kasus neuropati dan terbanyak pada usia '/9- tahun, peluang untuk '(,99: dari seluruh kasus neuropati dan terbanyak pada usia '/9- tahun, peluang untuk terjadinya pada wanita dan pria sama Tidak didapati perbedaan insiden antara iklim panas terjadinya pada wanita dan pria sama Tidak didapati perbedaan insiden antara iklim panas mau

maupun pun dingdingin, in, tetatetapi pi padpada a bebbeberaperapa a penpenderiderita ta didadidapatkpatkan an adaadanya nya riwayriwayat at terkterkena ena udaudarara dingin atau angin berlebihan #3nnsil)a,-'-$

dingin atau angin berlebihan #3nnsil)a,-'-$ !ntuk

!ntuk mengatamengatasi si hal hal itu itu dibutuhdibutuhkan kan peran peran %isioterapi%isioterapi  Karena Karena itu itu penulis penulis tertarik tertarik untukuntuk men

menganggangkat kat judujudul l karykarya a tulitulis s ilmiailmiah h ;P*;P*+3+3TT3<3<3KS3KS3+33+33+ 3+ FISIFISI=T*&=T*&3PI 3PI P3P3D3 D3 2*<2*<<4<4SS P3

P3<S> <S> KI&I KI&I D*+?3+ D*+?3+ M=D3<IT3S M=D3<IT3S *<*1T&I13< *<*1T&I13< STIM!<3TI=+ STIM!<3TI=+ D3+ D3+ M3SS3?*;M3SS3?*;

B.

B.R*+*)#' M#)#l#hR*+*)#' M#)#l#h 2erdasarkan

2erdasarkan masalah masalah yang yang timbul timbul padapada Bell’s PalsyBell’s Palsy KiriKiri maka penulis ingin mengetahai@maka penulis ingin mengetahai@ '

' 2agimanakah pemberian2agimanakah pemberian Electrical StimulationElectrical Stimulation  dapat membantu meningkatkan kekuatan otot  dapat membantu meningkatkan kekuatan otot dan mendidik otot secara indi)idual pada wajah sebelah kiri A

dan mendidik otot secara indi)idual pada wajah sebelah kiri A 

 2agaiman2agaimanakah akah pemberiapemberiann massagemassage dapdapat at memememelihalihara ra si%asi%att fisiologisfisiologisotootot, t, MenMenguguranrangi gi rasrasaa kaku pada wajah, dan mencegah

kaku pada wajah, dan mencegah spasmespasme pada sisi yang sehat pada sisi yang sehat AA C.

C.T*,*#' Pe'*l-)#'T*,*#' Pe'*l-)#'  3dapun

 3dapun tujuan petujuan penulisan kanulisan karya Turya Tulis Ilmiah ini lis Ilmiah ini adalah sadalah sebagai bebagai berikut @erikut @ '

' Tujuan !mumTujuan !mum

!ntuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Diploma III di 3kademi !ntuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Diploma III di 3kademi Fisioterapi ;STIK*S 0idya 7usada ; Semarang

Fisioterapi ;STIK*S 0idya 7usada ; Semarang 

 Tujuan KhususTujuan Khusus

!ntuk menegetahui pengaruh

!ntuk menegetahui pengaruh Electrical Electrical StimulatioStimulationn dandanMassageMassage terhadap permasalahan terhadap permasalahan dari pasien dengan kondisi

dari pasien dengan kondisi Bell’s Palsy Bell’s Palsy  seperti kelemahan otot"otot wajah pada sisi kiri yang seperti kelemahan otot"otot wajah pada sisi kiri yang mengakibatkan adanya keterbatasan %ungsi yang melibatkan otot"otot wajah

mengakibatkan adanya keterbatasan %ungsi yang melibatkan otot"otot wajah BAB II BAB II TINAUAN PUSTAKA TINAUAN PUSTAKA A. A. K#,-#' Te/%-K#,-#' Te/%-' ' De%inisiDe%inisi Bell

Bell’s ’s palspalsy y adaladalah ah suatsuatu u kelukelumpumpuhanhan facifacialis alis periperifer fer  a akibakibat t prosprosesesnon non supusupuratiratif, f, nonnon ne

neopoplalasmsmatatikik, , nonon n dedegegeneneraratitif f primprimer er tteettaappi i ssaannggaat t ddiimmuunnggkkiinnkkaan n aakkiibbaat t ddaarrii adanya

(5)

proksimal dari foramen stilomastoideus, yang mulainya akut dan dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan #Sidharta, '((($

Bell’s Palsy  adalah suatu kelumpuhan akut nervus facialis perifer  yang penyebabnya tidak diketahui idiopatik!. Penyakit ini biasanya hanya mengenai satu sisi wajah unilateral!,tetapi dapat pula mengenai kedua sisi wajah yang sehat dengan bilateral Bell’s Palsy  # Bimmi Sabirin, '((C$

IstilahBell’s Palsy #kelumpuhan bell$ biasanya digunakan untuk kelumpuhan nervus facialis jenis perifer  yang timbul secara akut, yang penyebabnya belum diketahui, tanpa adanya kelainanneurologik lain Pada sebagian besar penderita Bell’s Palsy kelumpuhannya akan sembuh, namun pada beberapa diantara mereka kelumpuhannya sembuh dengan meninggalkan gejala sisa #<umbantobing, --C$

Pada gambar dibawah terlihat penurunan wajah sebelah kiri @

?ambar '

0ajah dengan kondisi Bell’s Palsy  #wwwmedicastorecom, -'-$  3natomi Fungsional

a! "ervus #acialis

"ervus #acialis terdiri dari dua nucleus motoris di batang otak, yang terdiri dari@

#'$ "ucleus Motorik Superior  yang bertugas menerima impuls dari gyrus presentralis kortek serebri kedua belah sisi kanan"kiri dan mengirim serabut"serabut sara% ke otot"otot mimik di dahi dan orbikularis occuli.

#$ "ucleus Motoris $nferior  yang bertugas menerima impuls hanya dari gyrus presentralis dari sisi yang berlawanan dan mengirim serabut"serabut sara% ke otot"otot mimik bagian bawah dan platisma #1husid, '(E$

Serabut"serabut ner)us %acialis didalam batang otak berjalan melingkari nucleus nervus abducens sehingga lesi di daerah ini juga diikuti dengan kelumpuhan nervus abducens Setelah keluar dari batang otak, nervus facialisberjalan bersama nervus intermedius yang bersi%at sensoris dan sekretorik Selanjutnya berjalan berdekatan dengan nervus oktavus bersama" sama masuk ke dalam canalis austikus internus dan berjalan ke arah lateral, masuk ke canalis falopii pars petrosa! Kemudiannervus facialismasuk ke dalamcavum timpani  setelah membentuk ganglion genikulatum Di dalam cavum timpani nervus facialis membelok tajam ke arah posterior dan horiontal pars timpani!. Sara% ini berjalan tepat di atas foramen ovale, kemudian membelok tegak lurus ke bawah genu eksternum! di dalam canalis falopii pars mastoidea 2agian sara% yang berada didalam canalis falopii pars timpani  disebut nervus

(6)

facialis pars hori%ontalis, sedang yang berjalan didalam pars mastoidea disebut ner)us %acialispars )ertikalis atau desenden Sara% ini keluar dari tulang tengkorak melalui foramen stylomastoideus Setelah keluar dari foramen stylomastoideus, syara% ini bercabang"cabang dan berjalan di antara lobus super%isialis dan profundus glandula parotis dan berakhir pada otot" otot mimik di wajah

Dalam perjalanan ner)us %acialis memberikan cabang @

#'$ &ari ganglion genikulatum mengirimkan serabut sara% melalui ganglion sfenopalatinum sebagai sara% petrosus superfisialis mayor  yang akan menuju glandula lakrimalis.

#$ 1abang lain dari ganglion genikulatum adalah sara%  petrosus superficialis minor  yang melaluiganglion otikummembawa serabut sekreto"motorik ke kelenjar parotis

#E$ Darinervus facialis pars vertikalis, memberikan cabang"cabang @

#a$ Sara% stapedius yang mensara%i m.stapedius Kelumpuhan sara% ini menyebabkan hiperakusis. #b$ Sara% korda timpani  yang menuju G lidah bagian depan dan ber%ungsi sensorik untuk perasaan

lidah #rasa asam, asin dan manis$ Selain itu sara% korda timpani juga mempunyai serabut yang bersi%at sekreto"motorik yang menuju ke kelenjar liur submaksilaris dansublingualis #1husid, '(E$

  Perjalanannervus facialis dapat dilihat pada gambar dibawah ini @

@

?ambar 

Perjalanan nervus facialis#Put dan Pabst, --C$ b$ =tot"otot wajah

=tot"otot pada wajah berserta %ungsinya masing"masing dapat dilihat pada tabel dibawah ini @

T#el 2."

O$/$1O$/$ #,#h Be)e%$# F*'()-'#

(7)

' M.#rontalis Mengangkat alis ". 'emporalis  M.Corrugator supercili  Mendekatkan kedua pangkal alis ". (igomatikum dan ".'emporalis E M.Procerus Mengerutkan kulit antara

kedua alis ". (igomatikum, ".'emporalis, ". Buccal  H M. )rbicularis )culli  Menutup kelopak mata ".#asialis,

".'emporalis, ". (igomatikus 9 M. "asalis Mengembang

Kan cuping hidung

". #asialis C M. &epresor anguli

oris

Menarik ujung mulut ke bawah ". #asialis . M. (igomaticum mayor dan M. (igomatikum minor  Te%)e'*+ ". #asialis  M. )rbicularis oris Be%)-*l ". #asialis ". (igomatikum ( M. Buccinator  Meniup sambil menutup

mulut

". #asialis, ". (igomatikum, ". Mandibular, ". Buccal  '- M. Mentalis Mengangkat dagu ". #asialis dan

". Buccal  '' M. Platysma Meregangkan kulit leher  ". #asialis

(8)

?ambar E

=tot / otot wajah dilihat dari anterior  #Put%  dan Pabst , --C$ Keterangan ?ambar E

' M.#rontalis . M(ygomaticum mayor 

 M.Corrugator supercili  M.(ygomaticum minor 

E M.Procerus ( M.)rbicularis oris

H M.)rbicularis oculi '- M.Buccinator 

*. M."asalis ''M.Mentalis

(9)

E *tiologi

Menurut etiologi artinya ilmu tentang penyebab penyakit #Dachlan,--'$ 3da beberapa teori yang mengemukakan tentang penyebab Bell’s Palsy  antara lain sebagai berikut@

a$ Teori$nfeksi irus -erpes (oster 

Salah satu penyebab munculnya Bell’s Palsy adalah karena adanya in%eksi )irus herpes %oster. -erpes %oster hidup didalam jaringan sara% 3pabila radang herpes %oster  ini menyerang ganglion genikulatum, maka dapat melibatkan paralisis pada otot"otot wajah sesuai area persara%annya Benis herpes %oster  yang menyebabkan kelemahan pada otot"otot wajah ini sering dikenal dengan Sindroma amsay/-unt atauBell’s Palsy  #Duus Peter, '((C$

b$ Teori$skemia askuler 

Menurut teori ini, terjadinya gangguan sirkulasi darah di kanalis %alopii, secara tidak langsung menimbulkan paralisis pada nervus facialis Kerusakan yang ditimbulkan berasal dari tekanan sara% peri%er terutama berhubungan dengan oklusi dari pembuluh darah yang mengaliri sara% tersebut, bukan akibat dari tekanan langsung pada sara%nya Kemungkinan terdapat respon simpatis yang berlebihan sehingga terjadi spasme arterioral atau statis )ena pada bagian bawah dari canalis %asialis, sehingga menimbulkan oedema sekunder yang selanjutnya menambah kompresi terhadap suplai darah, menambah iskemia dan menjadikan parese ner)us %acialis #*sslen, '(.-$

c$ Teoriherediter 

Teori herediter mengemukakan bahwa Bell’s Palsy yang disebabkan karena %aktor  herediter berhubungan dengan kelainan anatomis pada canalis facialis yang bersi%at menurun #7amid, '(('$

d$ Pengaruh udara dingin

!dara dingin menyebabkan lapisan endotelium dari pembuluh darah leher atau telinga rusak, sehingga terjadi proses transdusi #proses mengubah dari suatu bentuk kebentuk lain$ dan mengakibatkan %oramen stilomastoideus bengkak "ervus facialisyang melewati daerah tersebut terjepit sehingga rangsangan yang dihantarkan terhambat yang menyebabkan otot"otot wajah mengalami kelemahan atau lumpuh

H Pato%isiologi

patologi berarti ilmu tentang penyakit, menyangkut penyebab dan si%at penyakit tersebut Patologi yang akan dibicarakan adalah mengenai pengaruh udara dingin yang menyebabkan Bell’s Palsy  Dachlan, --'$

!dara dingin menyebabkan lapisan endotelium dari pembuluh darah leher atau telinga rusak, sehingga terjadi proses transdusi dan mengakibatkan foramen stilomastoideus bengkak"ervus facialisyang melewati daerah tersebut terjepit sehingga rangsangan yang dihantarkan terhambat yang menyebabkan oto"otot wajah mengalami kelemahan atau kelumpuhan

9 Tanda dan ?ejala

Tanda dan gejala motorik yang dijumpai pada pasien Bell’s Palsy adalah@ adanya kelemahan otot pada satu sisi wajah yang dapat dilihat saat pasien kesulitan melakukan gerakan"gerakan )olunter seperti, #saat gerakan akti% maupun pasi%$ tidak dapat mengangkat alis dan menutup mata, sudut mulut tertarik ke sisi wajah yang sehat #mulut mencong$, sulit

(10)

mecucu atau bersiul, sulit mengembangkan cuping hidung, dan otot"otot yang terkena yaitu m. frontalis, m. orbicularis oculi, m. orbicularis oris, m. %ygomaticus dan m. nasalis.  Selain tanda" tanda motorik, terjadi gangguan pengecap rasa manis, asam dan asin pada G lidah bagian anterior, sebagian pasien mengalami mati rasa atau merasakan tebal"tebal di wajahnya

Tanda dan gejala klinis pada Bell’s Palsy  menurut #Chusid ,'(E$ adalah@

a$ <esi diluar %oramen stilomastoideus@ Muncul tanda dan gejala sebagai berikut @ mulut tertarik ke sisi mulut yang sehat, makanan terkumpul di antara gigi dan gusi, sensasi dalam pada wajah menghilang, tidak ada lipatan dahi dan apabila mata pada sisi lesi tidak tertutup atau tidak dilindungi maka air mata akan keluar terus"menerus

b$ <esi di canalis facialis dan mengenai nervus korda timpani @ Tanda dan gejala sama seperti penjelasan pada poin diatas, ditambah dengan hilangnya ketajaman pengecapan lidah G bagian anterior dan salivasidi sisi lesi berkurang 7ilangnya daya pengecapan pada lidah menunjukkan terlibatnnyanervus intermedius, sekaligus menunjukkan lesi di daerah antara pons dan titik di mana korda timpani bergabung dengan nervus facialis dicanalis facialis

c$ <esi yang tinggi dalam canalis facialis dan mengenaimuskulus stapedius@ Tanda dan gejala seperti penjelasan pada kedua poin diatas, ditambah dengan adanya hiperakusis#pendengaran yang sangat tajam$

d$ <esi yang mengenai ganglion genikuli @ Tanda dan gejala seperti penjelasan pada ketiga poin diatas, disertai dengan nyeri dibelakang dan didalam liang telinga dan dibelakang telinga

e$ <esi di meatus akustikus internus@ Tanda dan ?ejala sama seperti kerusakan pada ganglion genikuli , hanya saja disertai dengan timbulnya tuli sebagai akibat terlibatnya nervus vestibulocochlearis

%$ <esi di tempat keluarnya nervus facialis dari pons@ Tanda dan gejala sama seperti di atas disertai tanda dan gejala terlibatnya nervus trigeminus, nervus abducens, nervus vestibulococlearis, nervus accessorius dan nervus hypoglossus

C Komplikasi

komplikasi atau complication berarti penyakit yang timbul kemudian sebagai tambahan pada penyakit yang sudah ada#Dachlan, --'$ Komplikasi yang muncul pada pasien Bell’s Palsy merupakan kumpulan gejala sisa paska terjadinya kelemahan otot"otot wajah <umbantobing #--C$ menjelaskan bahwa beberapa di antara penderita Bell’s Palsy, kelumpuhannya sembuh dengan meninggalkan gejala sisa yang berupa kontraktur, sinkenesis dan spasme spontan

Kontraktur terlihat jelas saat otot wajah berkontraksi yang ditandai dengan lebih dalamnya lipatan nasolabial dan alis mata lebih rendah dibandingkan sisi yang sehat Sinkenesis assosiated movement! dapat terjadi karena kesalahan proses regenerasi sehingga menimbulkan gerakan otot wajah yang berasosiasi dengan gerakan otot lain Misalnya saat mata ditutup, sudut mulut ikut terangkat Sedangkan spasmespontan pada otot wajah terjadi bila pasien Bell’s Palsy mengalami penyembuhan yang inkomplit =tot"otot wajah bergerak secara spontan, tidak terkendali 7al ini disebut juga tic fasialis.

?ejala sisa yang ditimbulkan paska serangan Bell’s Palsy yaitu sindroma air mata buaya #crocodile tears syndrome! yang merupakan kesalahan regenerasi sara% salivariusmenuju ke glandula lakrimalais Mani%estasinya berupa keluarnya air mata pada sisi lesi saat pasien makan #Djamil, --E$

(11)

. Prognosis dan Pengobatan

Prognosis berarti ramalan klinis mengenai kemungkinan"kemungkinan yang akan terjadi yang berhubungan dengan penyakit, untuk timbul lagi atau mungkin berakhir sembuh#Dachlan, --'$ Prognosis Bell’s Palsy  kesembuhan akan terjadi dalam waktu  "  minggu untuk pasien yang muda dan pasien yang lebih tua sampai '" tahun Menjaga agar muka tetap hangat dan selanjutnya hindarkan agar tidak terbuka, terutama terhadap angin dan debu <indungi mata dengan kasa steril kalau perlu Muka dapat ditahan dengan mengaitkan pita atau kawat pada sudut mulut dan diikatkan sekitar telinga Stimulasi listrik sesudah hari keempat belas dapat dikerjakan untuk membantu mencegah atro%i otot <akukan massage perlahan"lahan kearah atas pada otot"otot yang terkena selama 9"'- menit, dua"tiga kali sehari, untuk menjaga tonus otot Pemanasan dengan memakai lampu in%ramerah dapat mempercepat penyembuhan Pada sebagian besar kasus, akan terjadi kesembuhan lengkap atau partial. Kalau kesembuhannya partial, dapat timbul kontraktur pada sisi yang lumpuh Kambuhnya penyakit di sisi yang lain kadang"kadang dilaporkan #1husid, '(E$

B. De)&%-)- P%/le+#$-&#

F-)-/$e%#-2erdasarkan gambaran klinis di atas, maka dapat kita simpulkan problematik %isioterapi pada kasusBell’s Palsy  adalah@

a$ Impairment

Merupakan gangguan abnormalitas yang bersi%at sementara atau menetap yang mengenai pada sistem organ

Keterbatasan %isik #impairment $ yang dijumpai pada pasien dengan kondisiBell’s Palsy  kiri ini adalah@ #'$ 3danya penurunan kekuatan otot"otot wajah sisi kiri, #$ Potensial terjadinya atrofi  pada otot wajah sisi kiri, #E$ Potensial terjadinya spasme otot pada sisi wajah kanan #sehat$ oleh karena kontraksi terus menerus pada sisi yang sehat, #H$ Potensial terjadinya kontraktur otot wajah sisi kanan

b$ Fungsional limitation

3danya gangguan %ungsi atau keterbatasan %ungsi yang disebabkan oleh impairment yang berhubungan dengan motorik

 3danya keterbatasan %ungsi seperti mata kiri tidak bisa menutup rapat, berkumur dan minum mengalami kebocoran, makanan cenderung mengumpul disisi kiri saat mengunyah oleh karena kelemahan otot wajah pada sisi kiri

C. Te&'/l/(- I'$e%4e')-

F-)-/$e%#-Modalitas yang dipilih untuk mengurangi problematika %isioterapi pada kasus 2ell4s Palsy karena pengaruh udara dingin *lectrical Stimulation dan Massage

' Electrical Stimulation dengan 3rus #aradik  a$ De%inisi

 3rusfaradik adalah arus listrik bolak"balik yang tidaksimetris yang mempunyai durasi --'"' ms dengan frekuensi  9-"'-- cy6detik #3kademi Fisioterapi Surakarta, '(($

(12)

Istilahfaradik mula"mula digunakan untuk arus yang keluar dari %aradik coil, suatu induction coil. 3rus ini merupakan bolak"balik yang tidak simetris.Tiap cycle terdiri dari dua fase yang tidak sama #asepertama dengan intensitas rendah dan durasi panjang, sedang fasekedua intensitas tinggi dan durasi pendek 2er%rekwensi sekitar 9- cycle6detik Durasi fasekedua sekitar 'milisecond #-,--' detik$

c$ Modi%ikasi

 3rusfaradik  pada umumnya dimodi%ikasi dalam bentuk surged atau interupted  #terputus" putus$ 2entuk surged faradik dapat diperoleh dari mesin"mesin modern Pengontrol durasisurged  sebaiknya terpisah dengan pengontrol intervalsehingga diperoleh kontraksi yang e%ekti% dari masing"masing penderita 2entuk / bentuk surged juga bermacam"macam antara laintrape%oid, trianguler, sa0 tooth dan sebagainya

d$ *%ek %isiologis

*%ek fisiologi s terhadapsensoris akan menimbulkan rasa tertusuk halus dan e%ek vasodilatasi  dangkal, sedangkan e%ek terhadap motorik  adalah kontraksi tetanik yang akan lebih mudah menimbulkan kontraksi 3rus faradik lebih enak bagi pasien karena durasinya pendek

e$ *%ek terapeutik

#'$ Fasilitasi kontraksi otot

3pabila otot mengalami kesulitan untuk mengadakan kontraksi, stimulasi elektris dapat membantunya terutama kontraksi otot yang terhambat oleh nyeri atau in1ury  yang baru, dimana stimulasi dapat memberikan %asilitas lewat mekanisme muscle spindel.

#$ Mendidik kembali kerja otot

Stimulasi %aradik diberikan untuk mendapatkan kontraksi dan membantu memperbaiki perasaan gerak =tot hanya mengenal gerak, sehingga stimulasi  diberikan untuk menimbulkan gerakan yang normal Stimulasi  ini merupakan permulaan latihan"latihan akti%

#E$ Melatih otot"otot yang paralysis

Pada kasus sara% perifer, impuls dari otak tidak sampai pada otot yang disara%i 3kibatnya kontraksi voluntari hilang 3pabila sara% belum mengalami degenerasi, stimulasidenganarus faradik  disebelah distal kerusakan akan menimbulkan kontraksi Dengan demikianstimulasi  dengan arus faradik dapat digunakan untuk melatih otot"otot yang paralisis. #H$ Penguatan dan hypertrofi  otot"otot

!ntuk mendapatkan penguatan dan hypertro%i, otot perlu berkontraksi dalam jumlah yang cukup serta beban #tahanan$ Kelenturan"kelenturan tersebut harus dipenuhi bila stimulasi dimaksudkan untuk penguatan 3pabila suatu otot sangat lemah berat dari bagian tubuh yang bergerak memberikan cukup beban Dalam hal ini stimulasi dapat meningkatkan kekuatan otot #9$ Memperbaiki aliran darah dan lymfe

3liran darah dapat dipelancar oleh adanya pemompaan dari otot yang berkontraksi dan relaksasi *%ek yang ditimbulkan akan diperoleh secara maksimal dengan menggunakan arusfaradik.

#C$ Mencegah dan melepaskan perlengketan jaringan

3pabila terjadioffusi  kedalam jaringan maka perlengketan jaringan akan mudah terjadi Perlengketan tersebut dapat dicegah dengan selalu mengerakan struktur"struktur didaerah

(13)

tersebut Bika latihan latihan"latihan akti% tidak dimungkinkan, stimulation electrical  dapat diberikan Perlengketan yang telah terjadi dapat dibebankan dan diulur dengan kontraksi otot #3kademi Fisioterapi Surakarta, '(($

%$ Metode pelaksanaan arus %aradik #'$ Stimulasi secara group

Pada metode ini semua otot dari suatu group otot berkontraksi bersama Satu elektrode dipasang pada nerve trunk atau daerah origo, sedangkan satu lagi dipasang pada daerah motor point atau ujung dari muscle belly  Semua otot dari grup otot berkontraksi bersama sehingga sangat e%ekti% untuk mendidik otot yang bekerja secara group

#$ Stimulasi motor point

Keuntungan menggunakan metode motor point  adalah masing"masing otot berkontraksi sendiri"sendiri dan kontraksinya optimal Sedangkan kerugian metode ini ialah apabila otot yang dirangsang banyak, maka sulit untuk mendapatkan jumlah kontraksi yang cukup untuk masing" masing otot

(14)

?ambar  H

Motor point pada otot / otot wajah yang disara%inervus facialis #?ersh,'(($

Keterangan gambar@

' M. #rontalis .. M. )rbicularis )ris  M.Procerus  M. Corrugator Supercilli  E M. )rbicularis )culi  ( M. "asalis

H M. (ygomaticus Mayor   '- M. &epresor Septi 9 ". isorius  '' M. Mentalis

+. M. Buc   Massage

a$ De%inisi

Massage adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan suatu manipulasi yang dilakukan dengan tangan yang ditujukan pada jaringan lunak tubuh, untuk tujuan mendapatkan e%ek baik pada jaringan sara%, otot, maupun sirkulasi #?ertrude, '(9$

b$ Teknik"teknik massage

3da beberapa teknik massage, seperti@ stroking, effleurage, petrissage, kneading, finger  kneading, picking up, tapping, friction dan tapotemen hacking, claping, beating, pounding $ Pada kasusBell’s Palsy teknik massage yang diberikan yaitu stroking, e%%leurage, finger  kneading  dantapping. Stroking  atau gosokan ringan adalah manipulasi yang ringan dan halus dengan menggunakan seluruh permukaan tangan satu atau permukaan kedua belah tangan dan arah gerakannya tidak tentu *%ekstroking adalah penenangan dan mengurangi rasa nyeri#Tappan, '($

Effleurage adalah manipulasi gosokan dengan penekanan yang ringan dan halus dengan menggunakan seluruh permukaan tangan, sebaiknya diberikan dari dagu ke atas ke pelipis dan dari tengah dahi turun ke bawah menuju ke telinga Ini harus dikerjakan secara gentle dan menimbulkan rangsangan pada otot"otot wajah *%ek dari effleurage adalah membantu

(15)

pertukaran at"at dengan mempercepat peredaran darah dan limfe  yang letaknya dangkal, menghambat proses peradangan

#inger kneading  adalah pijatan yang dilakukan dengan jari"jari dengan cara memberikan tekanan dan gerakan melingkar, diberikan ke seluruh otot wajah yang terkena lesi dengan arah gerakan menuju ke telinga *%ek dari %inger kneading adalah memperbaiki peredaran darah dan memelihara tonus otot

'apping  adalah manipulasi yang diberikan dengan tepukan yang ritmis dengan kekuatan tertentu, untuk daerah wajah dilakukan dengan ujung"ujung jari *%ek dari tapping adalah merangsang jaringan dan otot untuk berkontraksi

c$ 3plikasi massage

  Pemberian massage wajah pada kondisi Bell’s Palsy bertujuan untuk mencegah terjadinya perlengketan jaringan dengan cara memberikan penguluran pada jaringan yang super%isial yakni otot"otot wajah Dengan pemberian massagewajah ini akan terjadi peningkatan )askularisasi dengan mekanisme pumping action pada )ena sehingga memperlancar sirkulasi darah dan limfe *%ek rileksasi dapat dicapai dan elastisitas otot dapat tetap terpelihara serta mencegah timbulnya perlengketan jaringan dan kontraktur otot dapat dicegah #Douglas, '(-$

Massage dilakukan selama 9"'- menit, "E kali sehari Massage ini membantu mempertahankan tonus otot wajah agar tidak kaku #1husid '(E$

(16)
(17)

?ambar 9 3rah gerakan Massage pada wajah #Mawell,'(.$ d$ Indikasi Massage

(18)

2eberapa kondisi yang merupakan indikasi pemberian massage, antara lain@ spasme otot, nyeri, oedema, kasus"kasus perlengketan jaringan, kelemahan otot jaringan, dan kasus" kasus kontraktur

e$ Kontra Indikasi Massage

Masssage tidak selalu dapat diberikan pada semua kasus, ada beberapa kondisi yang merupakan kontra indikasi pemberian massage, yaitu@ darah yang mengalami in%eksi, penyakit" penyakit dengan ganguan sirkulasi, seperti@ tromboplebitis, arteriosclerosis berat, adanya tumor  ganas, daerah peradangan akut, jerawat akut,sakit gigi, dan luka bakar

D. Re'#'# Pel#&)#'##'

F-)-/$e%#-Dalam memberikan pelayanan kepada pasien, %isioterapi seharusnya selalu memulai dengan melaksanakan assesment yaitu di mulai dari pengkajian data #anamnesis, pemeriksaan %isik, pemeriksaan spesi%ik, dan lain"lain$ kemudian dilanjutkan dengan tujuan terapi, penatalaksanaan %isioterapi serta tindak lanjut dan e)aluasi

' Pengkajian Data

Dalam pengkajian %isioterapi, proses pemeriksaan untuk menentukan problematika pasien dimulai dari anamnesa, pemeriksaan, dan dilanjutkan dengan menentukan diagnose %isioterapi

 3namnesa merupakan suatu tindakan pemeriksaan yang dilakukan dengan mengadakan Tanya jawab kepada pasien secara langsung #auto anamnesis$ ataupun dengan mengadakan Tanya jawab kepada pasien secara langsung #hetero anamnesis$ mengenai kondisi6 keadaan penyakit pasien Dengan melakukan anamnesis ini akan diperoleh in%ormasi"in%ormasi penting untuk membuat diagnosis 3namnesis dikelompokan menjadi dua yaitu anamnesis umum dan anamnesis khusus Pada kasus ini berdasarkan autoanamnesis pada tanggal '( januari -' diperoleh in%ormasi sebagai berikut @

#'$ Identitas pasien

Data identitas pasien yang diperoleh berupa nama, jenis kelamin, umur, agama, pekerjaan, serta alamat pasien

#$ Keluhan utama

Merupakan satu atau lebih keluhan atau gejala dominan yang mendorong penderita untuk mencari pertolongan

#E$ &iwayat penyakit sekarang

Merupakan rincian keluhan dan menggambarkan proses terjadinya riwayat penyakit secara kronologis dengan secara jelas dan lengkap >ang isinya kapan mulai terjadinya, si%atnya seperti apa, mani%estasi lain yang menyertai, penyebab sakit, dan lain"lain

#H$ &iwayat penyakit dahulu 6 penyerta

Pertanyaan diarahkan pada penyakit"penyakit yang pernah dialami yang tidak berkesinambungan dengan munculnya keluhan sekarang

#9$ &iwayat pribadi

&iwayat pribadi adalah hal"hal atau kegiatan sehari"hari yang dilakukan pasien menyangkut hobi atau kebiasaan yang berkaitan dengan penyebabbell’s palsy.

(19)

#C$ &iwayat penyakit keluarga

&iwayat keluarga adalah penyakit"penyakit yang bersi%at menurun dari orang tua atau keluarga yang lain-eredo #amilial!,yang berhubungan denganbell’s palsy.

tem

3namnesis system ini dilakukan untuk mengidenti%ikasi masalah yang belum diungkapkan penderita dan untuk melengkapi anamnesis yang belum tercakup diatas, antara lain@kepala dan leher, 2ardiovaskuler, &espirasi,3astrointestinal, 4rogenitalis, Muskuloskeletal ,"ervorum.

Pemeriksaan yang dilakukan dibagi menjadi dua, antara lain@ #'$ Pemeriksaan %isik

#a$ Tanda / tanda 5ital

Pemeriksaan tanda"tanda )ital diperoleh data sebagai berikut@ #'$ tekanan darah, #$ denyut nadi, #E$ perna%asan@ #H$ temperatur, #9$ tinggi badan, #C$ berat badan

#b$ Inspeksi

Inspeksi adalah pemeriksaan dengan cara melihat dan mengamati 3da dua macam yaitu inspeksi statis dan inspeksi dinamis Inspeksi statis adalah inspeksi dimana pasien dalam keadaan diam, sedangkan inspeksi dinamis adalah inspeksi dimana pasien dalam keadaan bergerak

#c$ Palpasi

Palpasi adalah pemeriksaan dengan cara meraba, menekan dan memegang bagian tubuh pasien yang akan diperiksa atau yang dikeluhkan pasien

#d$ Perkusi dan 3uskultasi

Perkusi adalah cara pemeriksaan dengan jalan mengetuk6)ibrasi, seperti mengetuk untuk mengetahui keadaan suatu rongga pada bagian tubuh tertentu dan 3uskultasi adalah cara pemeriksaan dengan menggunakan indera pendengaran, biasanya menggunakan alat bantu stetoskop untuk mengetahui &onki,denyut jantung,

#e$ Pemeriksaan gerak

Meliputi pemeriksaan gerak akti%, pasi%, isometrik melawan tahanan Pada pemeriksaan gerak akti%  yang diperiksa adalah sisi yang lemah, meliputi kemampuan mengerutkan dahi, bersiul, tersenyum dan menutup mata Pada pemeriksaan gerak pasi% yang diperiksa adalah sisi wajah yang sakit, yaitu menutup mata, mengerutkan dahi dan tersenyum Pada pemeriksaan gerak pasi% yang dilakukan pada sisi yang lesi atau kanan gerakan mengerutkan dahi, mendekatkan kedua alis, mencucu,bersiul, menutup mata, mengkerutkan hidung ke atas, dan tersenyum

#%$ Kemampuan %ungsional dan lingkungan 3kti)itas

Kemampuan %ungsional yaitu kemampuan seseorang dalam melakukan akti)itas sehari"hari Sedangkan lingkungan akti)itas adalah keadaan lingkungan sekitar yang berhubungan dengan kondisi pasien Pemeriksaan kogniti%, intrapersonal dan interpersonal

Kogniti% merupakan pengetahuan seseorang atau perilaku manusia yang dikaitkan dengan susunan sara%  otak Kogniti% meliputi komponen atensi, konsentrasi, memori pemecahan masalah, pengambilan sikap dan perilaku, orientasi ruang dan waktu

(20)

interpersonal adalah kemampuan bagaimana berhubungan dengan orang lain disekitarnya #$ Pemeriksaan spesi%ik

Selain pemeriksaan gerak diperlukan juga diperlukan pemeriksaan spesi%ik untuk lebih memperjelas permasalahan yang dihadapi

!ntuk kasus ini pemeriksaan spesi%ik yang dilaksanakan berupa @ Tanda bell, skala J 4go #isch; dan penilaian kekuatan otot wajah dengan menggunakan skala J&aniel’s and  5orthingham Manual Muscle 'esting ;

#a$ Tanda Bell’s

Tanda bell yang terlihat pada pasien yaitu saat mengkerutkan dahi, lipatan kulit dahi hanya terlihat pada sisi lesi, dan saat memejamkan mata, bola mata masih terlihat sedikit pada sisi yang sehat

#b$ 4go #isch scale

4go #isch scale bertujuan untuk pemeriksaan %ungsi motorik dan menge)aluasi kemajuan motorik otot wajah pada penderita bell4s palsy Penilaian dilakukan pada 9 posisi, yaitu saat istirahat, mengerutkan dahi, menutup mata, tersenyum, dan bersiul Pada tersebut dinilai simetris atau tidaknya antara sisi sakit dengan sisi yang sehat#<umbantobing --C$

 3da H penilaian dalam : untuk posisi tersebut antara lain @

a$ - :%ero! @ 3simetris Komplit, tidak ada gerakan voluntersama sekali

b$ E- : poor!@ Simetris ringan, kesembuhan cenderung ke asimetris, ada gerakan volunter 

c$ .- : fair! @ Simetris sedang, kesembuhan cenderung normal

d$ '-- : normal! @ Simetris komplit #normal$

 3ngka prosentase masing"masing posisi harus dirubah menjadi score dengan kriteria sebagai berikut @

'$ Saat istirahat @ - point $ Mengerutkan dahi @ '- point E$ Menutup mata @ E- point

H$ Tersenyum @ E- point

9$ 2ersiul @ '- point

Pada keadaan normal untuk jumlah kelima posisi wajah adalah '-- point 7asil penilaian itu diperoleh dari penilaian angka prosentase dikalikan dengan masing"masing point +ilai akhirnya adalah jumlah dari 9 aspek penilaian tersebut

(21)

#c$ Manual Muscle 'esting  #MMT$ otot"otot wajah

!ntuk menilai kekuatan otot fasialis yang mengalami paralisis digunakan skala &aniel  and5orthinghom’s Manual Muscle 'esting , >aitu @

a$ +ilai - #%ero$ @ Tidak ada kontraksi yang tampak b$ +ilai ' #trace$ @ Kontraksi minimal

c$ +ilai E #fair $ @ Kontraksi sampai dengan simetris sisi  normal dengan maksimal

d$ +ilai 9 #normal $ @ Kontraksi penuh, terkontrol dan simetris BAB III

LAPORAN STATUS KLINIS I K*T*&3+?3+ !M!M P3SI*+

+ama @ B S

!mur @ E tahun

Benis kelamin @ <aki " laki

 3gama @ Islam

Pekerjaan @ ?uru SD

 3lamat @ 1andi Prambanan 2arat &t 'E6-C Semarang II D3T3 / D3T3 M*DIS &!M37 S3KIT

 3 DI3?+=SIS M*DIS @ 2ell4s Palsy sinistra

Diagnosa klinis @ kelemahan otot wajah kiri Diagnosa topis @ wajah kiri

Diagnosa etiologi @ Idiopatic

2 13T3T3+ K<I+IS @ Tanggal ' Banuari -'

Tanggal ' Banuari -' pasien mengeluh wajahnya merot ke kanandan mata kiri tidak bisa menutup rapat, lalu pasien periksa ke &S!P DrKariadi Dari dokter sara% kemudian pasien dirujuk ke Poliklinik %isioterapi &S!P DrKariadi Semarang

1 T*&3PI !M!M # ?*+*&3< T&*3TM*+T $ ' Dokter @

Medika Mentosa # Prednison, +on%let, Dultik +eutabe$  &ehabilitasi Medik @

Fisioterapi @Massage, dan electrical stimulation D &!B!K3+ FISI=T*&3PI D3&I D=KT*&

Mohon untuk dilakukan tindakan Fisioterapi pada pasien atas namaTn Bohan Setiadi dengan diagnosaBell’s Palsy Sinistra.

III S*?I FISI=T*&3PI Tanggal @ '( Banuari -'  3 3+3M+*SIS # 3!T=$

' K*<!73+ !T3M3 @

(22)

 &I03>3T P*+>3KIT S*K3&3+? @

Kurang lebih ' bulan yang lalu, pasien sering tidur pada larut malam saat bangun tidur pasien mengeluh wajah sebelah kiri terasa lemas Kemudian pasien datang ke &S!P Dr,Kariadi untuk memeriksakan dirinya ke dokter sara% poli garuda setelah dilakukan pemeriksaan pasien dirujuk ke &ehabilitasi medik untuk diberikan tindakan Fisioterapi lebih lanjut dengan kondisi wajah sebelah kiri lemas dan merot ke kanan

E &I03>3T P*+>3KIT D37!<! @ 'rauma Capitis #"$, Sakit ?igi #"$ H &I03>3T P*+>3KIT P*+>*&T3

7ipertensi #"$, DM #"$, Stroke #"$,

9 &I03>3T P&I23DI #K*T*&3+?3+ !M!M P*+D*&IT3$ @

Pasien adalah seorang guru SD Donorejo, pasien sendiri mempunyai hobby tenis meja, baca buku, dan mempunyai kebiasaan tidur pada larut malam, pasien mempunyai ' orang istri dan ' orang anak

C &I03>3T K*<!3&?3 @

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami sakit seperti ini sebelumnya . 3+3M+*SIS SIST*M @

a$ Kepala  leher @

Tidak ada keluhan pusing dan leher tidak terasa kaku b$ Kardio)askuler @

Tidak ada keluhan nyeri dada dan jantung berdebar"debar  c$ &espirasi @

Tidak ada keluhan sesak napas dan batuk d$ ?astrointestinalis @

Tidak ada keluhan mual, muntah dan 232 terkontrol e$ !rogenitalis @

23K terkontrol %$ Muskuloskeletal @

Kesulitan menggerakkan mimik wajah sisi kiri g$ +er)orum @

&asa tebal dirasakan pada wajah sisi kiri dan tidak ada rasa nyeri di belakang telinga maupun sekitarnya

2 P*M*&IKS33+ L Dilakukan Tgl '( Banuari -' ' P*M*&IKS33+ FISIK

a$ T3+D3 / T3+D3 5IT3< @ #'$Tekanan Darah @

''-6- mm7g #$Denyut +adi @ .E 6menit #E$Perna%asan @ H 6menit #H$Temperatur @ EC 1 #9$Tinggi 2adan @ 'CH cm #C$2erat 2adan @ 9( kg

(23)

b$ I+SP*KSI@   Statis

#'$ 0ajah tampak asimetris #$ Mulut merot ke kanan #E$ Mata sebelah kiri berair 

#H$ 3lis pada sisi yang lesi atau kiri lebih rendah dari pada yang kanan   Dinamis

#'$ Saat mengangkat alis, kerutan dahinya hanya terlihat pada sisi yang sehat

#$ Saat menutup mata sisi yang sakit belum dapat menutup dengan sempurna dan terlihat pergerakan bola matanya

#E$ Saat bersiul dan tersenyum wajah kiri belum bisa simetris atau masih mencong ke kanan c$ P3<P3SI @

#'$ Suhu wajah antara sisi kanan dan kiri teraba sama

#$ Pada sisi yang lesi atau kiri terasa lebih kendor dari pada yang kanan #E$  3da spasme pada otot"otot wajah yang sebelah kanan

d$ P*&K!SI @

Tidak dilakukan karena masih dalam batas normal e$ 3!SK!<T3SI@

Tidak dilakukan karena masih dalam batas normal %$ ?*&3K3+ D3S3&

#'$ ?erak 3kti% @

#a$ Menutup mata sebelah kiri masih belum rapat #b$ 2ersiul belum maksimal

#c$ Saat tersenyum bibir atau sudut bibir berde)iasi ke sisi kanan #d$ Mengerutkan dahi tidak maksimal

#$ ?erak Pasi% @

Dapat dilakukan dan elastisitas otot masih bagus #E$ ?erak Isometrik Melawan Tahanan @

Tidak dilakukan

g$ K=?+ITIF, I+T&3 P*&S=+3<  I+T*& P*&S=+3< @

gniti% @ Pasien tidak mengalami gangguan atensi dan memori jangka panjang dan pendek pasien baik Intra personal @ Pasien mempunyai moti)asi untuk sembuh

Inter personal @ Pasien mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan dokter dan %isioterapi dengan baik

h$ K*M3MP!3+ F!+?SI=+3<  <I+?K!+?3+ 3KTI5IT3S @ #'$ Kemampuan Fungsional Dasar @

#a$ Pasien belum mampu mengerutkan dahi

#b$ Pasien belum mampu mengangkat alis secara simetris antara sisi kiri dengan sisi kanan #c$ Pasien belum mampu menutup mata dengan sempurna

(24)

#e$ Ketika berkumur masih boco ke sisi kanan

#$ 3kti)itas Fungsional @

#a$ Pasien masih dapat membedakan bermacam"macam rasaseperti #manis, pahit, asin, asam$

#b$ Saat makan masih kesulitan, terutama saat mengunyah makanan masih mengumpul di sisi yang lesi #c$ Saat minum dan berkumur masih bocor 

#d$ 2elum mampu bersiul

#e$ Mata kiri tidak mampu menutup mata rapat #E$ <ingkungan 3kti)itas @

#a$ <ingkungan &umah Sakit sangat mendukung program terapi dan latihan untuk pasien #b$ <ingkungan rumah pun juga sangat mendukung untuk proses penyembuhan

 P*M*&IKS33+ SP*SIFIK #FT 1$ tanggal, '( Banuari -' a$ TandaBell’s Palsy#N$

b$ !go Fisch Scale

T#el 3."

Pe+e%-&)##' U(/ F-)h S#le

Posisi 0ajah 7asil

Saat diam atau istirahat   : O -Mengerutkan dahi '-  E-: O E Menutup mata E-  .-: O '

Tersenyum E-  E-: O (

Mecucu '-E-:OE

Bumlah ECpoint

Keterangan @

Derajad I @ +ormal '--point

Derajad II @ Kelumpuhan ringan .9 / (( point Derajad III @ Kelumpuhan sedang 9- / .9 point Derajad I5 @ Kelumpuhan sedang berat 9 / 9- point Derajad 5 @ Kelumpuhan berat ' / 9 point Derajad 5I @ Kelumpuhan total - point

c$ MMT otot"otot wajah skala&aniel and 5orthinghom’s Manual Muscle 'esting.

T#el 3.2

Pe+e%-&)##' MMT O$/$ 6 /$/$ 7#,#h S-'-)$%#

+o +ama=tot +ilai

' MFrontalis '

 M1orrugator supercili '

E MProcerus '

(25)

9 M +asalis ' C M Depresor anguli oris ' . M igomaticum mayor dan M

igomatikum minor  '  M =rbicularis oris ' ( M 2uccinator ' '- M Mentalis ' '' M Platysma ' 1 DI3?+=SIS FISI=T*&3PI ' Impa irment

a$  3danya penurunan kekuatan otot"otot wajah sisi kiri b$ Potensial terjadinya atro%i pada otot wajah sisi kiri

c$ Potensial terjadinya spasme otot pada sisi wajah kanan #sehat$ oleh karena kontraksi terus menerus pada sisi yang sehat

d$ Potensial terjadinya kontraktur otot wajah sisi kanan  Fungsional <imitation

 3danya keterbatasan %ungsi seperti mata kiri tidak bisa menutup rapat, berkumur dan minum mengalami kebocoran, makanan cenderung mengumpul disisi kiri saat mengunyah oleh karena kelemahan otot wajah pada sisi k iri

D P&=?&3M 6 &*+13+3 FISI=T*&3PI ' Tujuan @

Bangka Pendek

a$ Meningkatkan kekuatan otot

b$ Mencegah potensial terjadinya atro%i otot sisi kiri

c$ Mencegah potensial terjadinya spasme otot pada sisi wajah kananoleh karena kontraksi terus menerus pada sisi wajah kanan

d$ Mencegah potensial terjadinya kontraktur otot wajah sisi kanan Bangka Panjang

a$ Melanjutkan tujuan jangka pendek

b$ Meningkatkan akti%itas %ungsional semaksimal mungkin seperti makan agar tidak mengumpul pada sisi yang lesi, minum6 berkumur agar tidak bocor serta meningkatkan kepercayadirian pasien

 Tindakan Fisioterapi a$ Teknologi Fisioterapi @ #'$ Teknologi 3lternati% @ a! $ $nfra ed!

b! S5& Short 5ave &iathermy! c! M5& Micro 5ave &iathermy!

(26)

#$ Teknologi >ang Dilaksanakan @ #a$ Massage 0ajah

  Massage diberikan dengan tujuan memberikan penguluran pada otot"otot wajah yang letaknya super%isial sehingga perlengketan jaringan dapat dicegah, selain itu memberikan e%ek rileksasi dan mengurangi rasa kaku pada wajah Stroking  memiliki e%ek penenangan dan dapat mengurangi nyeri,Efflurage dapat membantu pertukaran at"at dan melancarkan metabolisme dengan mempercepat peredaran darah, #inger 2neading ber%ungsi untuk memperbaiki peredaran darah dan memelihara tonus otot Sedangkan tapping dengan ujung jari dapat merangsang jaringan otot untuk berkontraksi Denganmassage tersebut maka e%ek relaksasi dapat dicapai dan elastisitas otot tetap terjaga dan potensial timbulnya perlengketan jaringan pada kondisi Bell’s Palsy  ini dapat dicegah

b! Electrical Stimulation ES! arus #aradik 

Electrical Stimulation arus #aradik yang diberikan dapat menimbulkan kontraksi otot dan membantu memperbaiki perasaan gerak sehingga diperoleh gerak yang normal serta bertujuan untuk mencegah6 memperlambat terjadinya atrofi  otot Pada kasus Bell’s Palsy  ini rangsangan gerak dari otak tidak dapat disampaikan kepada otot"otot wajah yang disyara%i 3kibatnya kontraksi otot secara )olunter hilang sehingga diperlukan bantuan dari rangsangan arusfaradik untuk menimbulkan kontraksi otot &angsangan arus faradik yang dilakukan berulang" ulang dapat melatih kembali otot" otot yang lemah untuk melakukan gerakan sehingga dapat meningkatkan kemampuan kontraksi otot sesuai %ungsinya

b$ *dukasi

#'$ pasien disarankan menghindarkan wajahnya dari paparan udara dingin secara langsung seperti @ jangan tidur dilantai tanpa menggunakan alas dan bantal, jangan menggunakan kipas angin yang secara langsung dihadapkan dimuka

#$ Pasien disarankan melindungi matanya dari terpaan debu dan angin secara langsung untuk menghindari terjadinya iritasi

#E$ Pasien dianjurkan untuk menutup wajah saat mengendarai sepeda motor dengan 7elmfull facedengan kaca mata diberikan tertutup

#H$ Pasien diajarkan untuk melatih gerakan"gerakan didepan kaca seperti @ mengangkat alis dan mengerutkan dahi keatas, menutup mata,tersenyum, bersiul, menutup mulut dengan rapat, mengangkat sudut bibir ke atas dan memperlihatkan gigi"gigi, mengembangkempiskan cuping hidung, mengucapkan kata"kata labil a,i,u,e,o dengan dosis minimal H sehari selama 9"'- menit

E &encana *)aluasi

a$ Kemampuan %ungsional dasar dengan ugo %ish scale b$ Kekuatan otot dengan MMT

* P&=?+=SIS

Quo ad 5itam @ 2aik

Quo ad Sanam @ 2aik

Quo ad Fungsionam @ Sedang Quo ad 1osmeticam @ Sedang F P*<3KS3+33+ FISI=T*&3PI

' Tanggal '( Banuari -'

(27)

a$ Persiapan alat

Menyiapkan media pelicin, bedak dan tisu untuk membersihkannya b$ Persiapan pasien

Posisi pasien tidur terlentang senyaman mungkin 3rea terapi yang hendak dimassage dalam keadaan bersih Sebelum massage dilakukan, berikan penjelasan mengenai terapi yang akan dilakukan

c$ Pelaksanaan terapi

Terapis berada di sebelah atas wajah pasien Massage diberikan pada wajah yang lesi Sebelumnya tuangkan media pelicin ditangan terapis Kemudian usapkan pada wajah pasien dengan gerakan stroking dengan menggunakan seluruh permukaan tangan satu atau permukaan kedua belah tangan dan arah gerakannya tidak tentu <akukan gerakan e%%lurage secaragentle, gerakan dari dagu kearah pelipis dan dari tengah dahi turun ke bawah menuju ke telinga Dilanjutkan dengan %inger  kneading dengan jari"jari dengan cara memberikan tekanan dan gerakan melingkar, diberikan ke seluruh otot wajah yang terkena lesi dari dagu, pipi, pelipis dan tengah dahi menuju ke telinga Kemudian lakukan tapping dengan jari"jari dari tengah dahi menuju ke arah telinga, dari dekat mata menuju ke arah telinga, dari hidung ke arah telinga, dari sudut bibir ke arah telinga dan dari dagu menuju kearah telinga Khusus pada bibir, lakukan stretching kearah yang lesi

?erakan massage dilakukan dengan pengulangan '9 6 menit dan dilakukan selama kurang lebih 9"'- menit #1husid '(E$

 Tanggal ' Banuari -'

Pelaksanaan FT dengan Electrical Stimulation 6rus #aradik  a$ Persiapan alat

Menyiapkanan alat, cek kabel, siapkanelektroda 1ekelektrodadengan membasahi keduaelektrodayang akan dipakai dan sentuhkan pada kulit terapis dengan cara menjepitkanelektrodadiantara kedua jari tangan Kemudian hidupkan mesin dan naikkan intensitas perlahan"lahan 2ila ada rasa tusuk"tusuk halus, maka arus keluar dan alat dapat digunakan

b$ Persiapan pasien

Posisi pasien tidur terlentang dengan nyaman 3rea terapi yang hendak diberikan stimulasi bebas dari pakaian dan dalam keadaan bersih Sebelum terapi dimulai dilakukan tes sensibilitas rasa tusuk

(28)

tajam dan tumpul 2erikan penjelasan pada pasien mengenai rasa yang ditumbulkan dari arus %aradik yaitu rasa tusuk"tusuk halus

c$ Pelaksanaan terapi

Mesin masih dalam posisi o%% dan tombol intensitas dalam posisi nol <etakkan e lektroda pasi% pada cer)ical ., sedangkan akti% elektroda pada motor poin otot wajah kiri Stimulasi diberikan pada wajah kiri6 wajah yang lesi 7idupkan alat dan naikkan intensitas sesuai toleransi pasien Masing"masing motor point memerlukan E- kali kontraksi Pada %ase pertama lakukan terlebih dahulu '9 kontraksi pada satu titik motor point Kemudian berikan waktu istirahat pada otot yang baru saja distimulasi Selama waktu istirahat tersebut lakukan stimulasi pada otot lain Setelah seluruh titik motor point selesai distimulasi, lakukan %ase kedua dengan mengulangi stimulasi dari awal untuk menyelesaikan '9 kontraksi yang belum dilakukan !ntuk mengakhiri stimulasi turunkan dahulu intensitas arusnya Kemudian lepaskan elektroda dari kulit pasien dan matikan alat

E Tanggal H Banuari -'

Penatalaksanan sama dengan tanggl ' Banuari -', tetapi kontraksi masing"masing motor point dikurangi dari E- kontraksi menjadi - kontraksi

H Tanggal C Banuari -'

Penatalaksanan sama dengan tanggal H Banuari -' ? *53<!3SI

' *)aluasi !go Fisch Scale

T#el 3.8

E4#l*#)- U(/ F-)h S#le Posisi 0ajah T' #'(-''$ T #'-''$ TE #HE'$ TH #C-''$ Istirahat6Diam -  -: O - -  -: O - -  -: O - -E-:OC Mengerutkan dahi

'-E-:OE '-E-:OE '-E-:OE '-E-:OE

Menutup mata E-.-:O' E-.-:O' E-'--:OE-

E-'--:OE-Tersenyum E-E-:O( E-E-:O( E-E-:O( E-E-:O(

2ersiul6 Mecucu

'-E-:OE '-E-:OE '-E-:OE '-E-:OE

Bumlah ECpoin EC poin H9poin 9'poin

(29)

T#el 3.5

E4#l*#)- Ke&*#$#' /$/$ 7#,#h e'(#' MMT

+o +ama=tot T' T TE TH ' MFrontalis ' ' E E  M1orrugator supercili ' ' E E E MProcerus ' ' E E H M =rbicularis =culli E E 9 9 9 M+asalis ' ' E E

C M Depresor anguli oris ' ' E E

. M igomaticum mayor dan M igomatikum minor  ' ' E E  M =rbicularis oris ' ' E E ( M2uccinator ' ' E E '- M Mentalis ' ' E E '' M Platysma ' ' E E

7 73SI< T*&3PI T*&3K7I&

Sesudah dilakukan terapi dengan in%ra merah dan elektrikel stimulasi selama H terapi pada pasien atas nama Tn BS E tahun dengan diagnosaBell’s Palsy  Kiri didapatkan hasil @

' +ilai4go #isch meningkat dibuktikan dengan pemeriksaan dan e)aluasi menggunakan4go #isch Scale  Kekuatan otot meningkat dibuktikan dengan pemeriksaan dan e)aluasi menggunakan MMT pada otot"

otot wajah

E &asa tebal"tebal pada wajah sisi kiri mulai berkurang

H 2ibir yang merot sudah berkurang tapi epresi wajah masih asimetris

BAB I PENUTUP

A. Pe+#h#)#'

  Pasien Bell’s palsy  pada awalnya merasakan ada kelainan pada mulut yang tampak mencong ke satu sisi, salah satu kelopak mata tidak dapat dipejamkan, mulut tidak dapat mencucu, apabila berkumur atau minum maka air akan tumpah melalui salah satu sisi mulut yang lesi Keadaan tersebut disebabkan adanya paralisis otot" otot wajah pada sisi yang sakit Kondisi ini merupakan permasalahan yang dialami pasien sehingga peran %isioterapis diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan meningkatkan kekuatan dan kemampuan %ungsional otot" otot wajah serta mencegah komplikasi lebih lanjut

Pada bab ini yang akan dibahas mengenai hasil e)aluasi terapi dari awal hingga terapi keempat yaitu tanggal '(, ', H, C, Banuari -' yang dilakukan pada pasien Bell’s Palsy  kiri karena pengaruh udara dingin Pada Karya Tulis Ilmiah ini terapis menggunakan

(30)

modalitas Electrical Stimulation arus #aradik danMassage. Penjelasan tentang pengaruh dari penggunaannya adalah sebagai berikut @

Electrical Stimulation arus #aradikyang diberikan dapat menimbulkan kontraksi otot dan membantu memperbaiki perasaan gerak sehingga diperoleh gerak yang normal serta bertujuan untuk mencegah6 memperlambat terjadinya atrofi otot Pada kasus Bell’s Palsy  ini rangsangan gerak dari otak tidak dapat disampaikan kepada otot"otot wajah yang disyara%i  3kibatnya kontraksi otot secara )olunter hilang sehingga diperlukan bantuan dari rangsangan

arusfaradik untuk menimbulkan kontraksi otot &angsangan arus faradik yang dilakukan berulang" ulang dapat melatih kembali otot" otot yang lemah untuk melakukan gerakan sehingga dapat meningkatkan kemampuan kontraksi otot sesuai %ungsinya

Massage diberikan dengan tujuan memberikan penguluran pada otot"otot wajah yang letaknya super%isial sehingga perlengketan jaringan dapat dicegah, selain itu memberikan e%ek rileksasi dan mengurangi rasa kaku pada wajah Stroking  memiliki e%ek penenangan dan dapat mengurangi nyeri, Efflurage dapat membantu pertukaran at"at dan melancarkan metabolisme dengan mempercepat peredaran darah, #inger 2neading ber%ungsi untuk memperbaiki peredaran darah dan memelihara tonus otot Sedangkan  tappingdengan ujung  jari dapat merangsang jaringan otot untuk berkontraksi Dengan massage tersebut maka e%ek relaksasi dapat dicapai dan elastisitas otot tetap terjaga dan potensial timbulnya perlengketan  jaringan pada kondisi Bell’s Palsy ini dapat dicegah

B. Ke)-+*l#'

Dari uraian tersebut diatas diketahui akan adanya kemajuan yang sangat signi%ikan dalam proses penyembuhan dibandingkan sebelum dilakukan tindakan %isioterapi, yaitu pada T '

Kemajuan tersebut selain dari keinginan dan semangat pasien untuk sembuh serta didukung oleh modalitas %isioterapi yang diberikan yaitu berupa Electrical  Stimulatinarus #aradik ,Massage serta didukung dengan latihan"latihan untuk home program Diperoleh hasil@ #'$ +ilai 4go #isch  meningkat dibuktikan dengan pemeriksaan dan e)aluasi menggunakan 4go #isch Scale, #$ Kekuatan otot meningkat dibuktikan dengan pemeriksaan dan e)aluasi menggunakan MMT pada otot"otot wajah, #E$ &asa tebal"tebal pada wajah sisi kiri mulai berkurang, #H$ 2ibir yang merot sudah berkurang tapi epresi wajah masih asimetris 

Dari penatalaksanaan %isioterapi yang dilakukan pada pasien ini, diketahui adanya peningkatan dari T'sampai dengan THdan dengan hasil sebagai berikut@

". Peningkatan nilai kemampuan %ungsional otot"otot wajah dengan Skala !go Fisch Tabel H'

Posisi 0ajah T' #'(-''$ T

H #C-''$

Istirahat6Diam -  -: O - -E-:OC Mengerutkan dahi '-E-:OE '-E-:OE Menutup mata E-.-:O' E-'--:OE-Tersenyum E-E-:O( E-E-:O( 2ersiul6 Mecucu '-E-:OE '-E-:OE

(31)

Bumlah ECpoin 9'poin

 Peningkatan nilai kekuatan otot wajah Tabel H +o +ama=tot T' #'(-''$ TH#C-''$ ' M.#rontalis ' E  M.Corrugator supercili  ' E E M.Procerus ' E H M. )rbicularis )culli  E 9 9 M. "asalis ' E

C M. &epresor anguli oris ' E

. M. (igomaticum mayor

dan M. (igomatikum minor 

' E

 M. )rbicularis oris ' E

( M. Buccinator  ' E

'- M. Mentalis ' E

'' M. Platysma ' E

Dari Tabel H' dan tabel H dapat dilihat bahwa dengan penanganan %isioterapi yang telah diberikan memperlihatkan adanya peningkatan kemampuan %ungsional otot " otot wajah serta peningkatan kekuatan otot dari otot"otot wajah

C. S#%#'

Suatu keberhasilan terapi juga ditentukan oleh sikap dari pasien itu sendiri, jadi perlu ada kerjasama dengan baik antara terapis, pasien serta keluarga pasien !ntuk mengoptimalkan hasil terapi yang diberikan maka disarankan kepada@

' Fisioterapis hendaknya sebelum melakukan terapi kepada pasien diawali dengan pemeriksaan yang teliti, mencatat permasalahan pasien, menegakkan diagnosis dengan tepat, memilih

modalitas yang sesuai dengan permasalahan pasien, melakukan e)aluasi dan memberikan

edukasi pada pasien sehingga nantinya akan memperoleh hasil yang optimal  Kepada pasien@

a$ &utin dalam melakukan terapi ke %isioterapi

b$ Sementara waktu menghindari udara dingin dan angin yang langsung mengenai pada wajah atau  jika tidur menggunakan kipas angin, jangan biarkan kipas angin menerpa wajah secara langsung

serta jangan tidur di lantai tanpa menggunakan alas dan bantal, bila kondisi tubuh tidak baik

c$ 2ila mengendarai motor, gunakanlahhelm fullface yang benar agar terhindar dari terpaan udara secara langsung

Referensi

Dokumen terkait

Jika si penanggung telah membayar tanpa digugat untuk itu, sedangkan ia tidak mmberitahukannya kepada si berutang utama, maka ia tidak dapat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode Make A Match mata pelajaran matematika materi Penjumlahan Pecahan kelas IV

Untuk melihat detil dari akun spesifik yang anda follow , klik nama akun tersebut, atau gambar di sebelah nama akun tersebut, maka informasi tentang profil akun tersebut akan

Tujuan peneltian ini adalah untuk mengetahui harga jual produk roti yang ditetapkan oleh Perusahaan Roti Merah Delima bila menggunakan konsep biaya total, dan

ARINA RIZKIANA. Pengetahuan Gizi dan Kesehatan, Perilaku Hidup Sehat, serta Karakteristik Lingkungan Fisik Rumah Hubungannya dengan Keluhan Kesehatan Sopir

However, a little information regarding amino acid compositions, volatile compounds, antioxidative activities and sensory properties of salted shrimp paste (Kapi) produced

Berapa biaya tetap, biaya variabel total dan per unit, biaya rata-rata dan

Penjaga kebun binatang mengatakan bahwa jika dia menambahkan 10 tahun dengan umur beruang dan kemudian dua kali lipatnya, beruang akan berumur 90 tahun.. Berapa