• Tidak ada hasil yang ditemukan

Musamus Journal of Economics Development (MJED) ISSN (online), ISSN (print) Vol. 2 No. 1; Oktober 2019, pp doi:10.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Musamus Journal of Economics Development (MJED) ISSN (online), ISSN (print) Vol. 2 No. 1; Oktober 2019, pp doi:10."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 No. 1 / Musamus Journal of Economics Development (MJED) 2019

24

Musamus Journal of Economics Development (MJED)

ISSN 2622-9188 (online), ISSN 2622-9145 (print)

Vol. 2 No. 1; Oktober 2019, pp.24-28

doi:10.35724

Vol. 2 No. 1 2019

Musamus Journal of Economics Development (MJED) http://ejournal.unmus.ac.id/index.php/feb

IMPLIKASI TRANSFER FISKAL TERHADAP DISPARITAS INCOME

Yuan Williamson Tamberan1 Romualdus Turu Putra Maro Djanggo1

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Musamus e-mail : yuan_feb@unmus.ac.id

Abstrak : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implikasi transfer fiskal terhadap disparitas income di Kabupaten Merauke . Jenis data yang digunakan ialah data time series yang dimulai dari tahun 2010-2018 dan pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi yang bersumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Merauke dan Internet. Data dianalisis dengan menggunakan model analisis regresi dengan bantuan software SPSS 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial maupun simultan transfer fiskal berupa variabel dana alokasi umum dan variabel dana otonomi khusus berpengaruh signifikan secara positif terhadap variabel disparitas income di Kabupaten merauke.

Kata Kunci :transfer fiskal, disparitas income, otonomi daerah

Abstract: This study aims to determine the implications of fiscal transfer to income disparity in Merauke Regency. The type of data used is time series data which began in 2010-2018 and the data collection was carried out using the documentation method sourced from the Central Statistics Agency of Merauke Regency and the Internet. Data were analyzed using regression analysis models with the help of SPSS 21 software. The results showed that partially or simultaneously fiscal transfers in the form of general allocation fund variables and special autonomy fund variables had a significant positive effect on income disparity variables in Merauke Regency.

Keywords: fiscal transfer, income disparity, regional autonomy

Alamat korespondensi:

Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Musamus Jl. Kamizaun, Mopah Lama, Merauke 99600 Indonesia

Email: 1yuan_feb@unmus.ac.id Email: 1marodjanggo@unmus.ac.id

(2)

Vol. 2 No. 1 / Musamus Journal of Economics Development (MJED) 2019

25

PENDAHULUAN

Berlakunya otonomi daerah menimbulkan mekanisme pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat ke daerah dengan tujuan pokok untuk menertibkan pemerataan dalam segala aspek. [1]berpendapat bahwa desentralisasi fiskal memberikan akan memberikan manfaat yang optimal. Otonomi daerah yang berimplikasi pada tranfer fiskal akan meningkatkan kemampuan fiskal daerah dalam rangka pengadaan fasilitas publik yang berhubungan dengan produktivitas aparatur pemerintah maupun masyarakat.

Dengan demikian daerah akan lebih fokus dalam menyelenggarakan aktivitas pembangunan sesuai potensi yang dimiliki. Otonomi daerah juga hadir dengan tujuan untuk memperkecilkan semakin lebarnya ketimpangan pendapatan antar golongan masyarkat dalam suatu wilayah. [2]dengan studi empirisnya membuktikan bahwa ketimpangan di Provinsi Gorontalo dipengaruhi oleh variabel PDRB Per Kapita, IPM, maupun rasio belanja infrastruktur. Sementara itu [3]membuktikan bahwa transfer fiskal pemerintah pusat ke daerah signifikan mempengaruhi ketimpangan pendapatan.

Dengan hadirnya regulasi otonomi daerah maka Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke akan lebih fokus dalam mengakses, mengontrol, mengimplementasikan dan mengevaluasi kinerja pembangunan sesuai amanat rakyat. Pembangunan ekonomi yang terjadi di Kabupaten Merauke mengalami perkembangan yang pesat namun diringi pula dengan meningkatnya disparitas pendapatan walaupun berstatus rendah antar golongan masyarakat terutama di wilayah kota. Tabel 1. Indeks Gini Rasio Kabupaten Merauke

Tahun Indeks Gini Rasio

2010 0.35 2011 0.39 2012 0.41 2013 0.47 2014 0.45 2015 0.42 2016 0.34 2017 0.44 2018 0.43

Sumber : BPS Kab. Merauke (data diolah)

Distribusi pendapatan (income distribution) merupakan salah satu indikator penting perkembangan perekonomian daerah[4]. Merupakan sebuah realita bahwa ketimpangan pendapatan antara penduduk merupakan problematika ekonomi yang berdampak bagi seluruh aspek kehidupan. Di Kabupaten Merauke fenomena disparitas income antar kelompok masyarakat telah nampak sehingga tranfer fiskal dari pemerintah pusat ke daerah harus benar-benar direalisasikan bagi kebutuhan daerah. Semakin tinggi kesenjangan antara golongan masyarakat maka akan menimbulkan berbagai problem maupun konflik baik itu secara ekonomi, sosial, politik maupun hukum. Oleh sebab itu, sebagai salah satu solusi dalam meminimalkan

(3)

Vol. 2 No. 1 / Musamus Journal of Economics Development (MJED) 2019

26

disparitas pendapatan maka perlu dilakukan kajian tentang hal tersebut agar dapat diketahui bagaimana implikasi transfer fiskal terhadap disparitas income.[5]

METODE

Lokasi Penelitian

Penelitian ini bertempat di Badan Pusat Statistik Kabupaten Merauke dengan tujuan untuk memperoleh data indeks gini ratio, dana alokasi umum dan dana otonomi khusus dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2018.

Analisis Data

Model regresi berganda diterapkan untuk meramalkan tingkat signifikan antara variabel dimaksud dapat dijabarkan dalam persamaan sebagai berikut :

Y = β0 + β1lnX1 + β2lnX2 + ε

Keterangan :

Y : disparitas income (DI) β0 : konstanta

X1 : dana alokasi umum (DAU)

X2 : dana alokasi khusus (DOK)

β1, β2 : koefisien regresi

ε : error term

HASIL PENELITIAN Uji Koefisien Determinasi

Tabel 2 Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .967a .934 .923 449.63904

a. Predictors: (Constant), DAU, DOK b. Dependent Variable: DI

Merujuk pada hasil estimasi tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai R sebesar 0,967 atau 96,7%. Angka sebesar 96,7% mengindikasikan bahwa DAU dan DOK memiliki hubungan yang kuat dengan DI sendangkan 3,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain dari luar model.

(4)

Vol. 2 No. 1 / Musamus Journal of Economics Development (MJED) 2019

27

Uji Simultan (Uji-F)

Tabel 3 Uji Simultan (uji-F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 34538732.554 2 17269366.277 85.418 .000b

Residual 2426103.179 12 202175.265

Total 36964835.733 14

a. Dependent Variable: DI

b. Predictors: (Constant), DAU, DOK

Merujuk pada nilai F hitung sebesar 85.418 dengan signifikasi sebesar 0.000. Artinya bahwa secara keseluruhan DAU dan DOK berpengaruh positif signifikan secara simultan terhadap DI Uji Parsial (Uji-t)

Tabel 4. Uji Parsial (Uji-t)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -6865.922 878.696 -7.814 .000 DAU 3.254E-007 .000 .040 .505 .023 DOK .067 .005 .979 .498 .000 a. Dependent Variable: DI

Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa variabel DAU berpengaruh signifikan secara positif terhadap variabel disparitas income dengan nilai t sebesar 0.505 dan signifikan pada nilai 0.023. Artinya pada saat DAU mengalami peningkatan 1% maka diiringi pula dengan peningkatan disparitas income sebesar 5.05%. Variabel DOK berpengaruh signifikan secara positif terhadap variabel disparitas income dengan nilai t sebesar 0.498 dan signifikan pada nilai 0.000. Di mana hasil berarti pada saat DOK mengalami peningkatan 1% akan meningkatkan disparitas income sebesar 4,98%.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial maupun simultan variabel DAU dan variabel DOK berpengaruh signifikan secara positif terhadap disparitas income. Hal tersebut terjadi karena DAU dan DOK tidak secara efektif dan efisien direalisasikan sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) sehingga transfer fiskal dari pemerintah pusat ke daerah cenderung meningkatkan disparitas. Di samping itu DAU dan DOK hanya diprioritaskan bagi pembangunan manusia maupun infrastruktur publik sehingga tidak

(5)

Vol. 2 No. 1 / Musamus Journal of Economics Development (MJED) 2019

28

menyentuh pemberdayaan perekonomian masyarakat secara langsung dengan berbagai terobosan yang menyangkut kewirausahaan. Akhirnya produktivitas masyarakat untuk menghasilkan barang maupun jasa sangat rendah sehingga kemampuan daya beli juga rendah.

Dalam era otonomi daerah dengan adanya pelimpahan kekuasaan dan wewenang dari pemerintah pusat ke daerah untuk mempelopori pembangunan namun sesuai dengan pola kehidupan sebagian masyarakat di Kabupaten Merauke yang masih bergantung pada hasil alam. Hasil alam tersebut digunakan hanya untuk kegiatan konsumsi sementara pada kenyataannya bahwa hasil alam tersebut dapat diproduksikan menjadi barang jadi dan dipasarkan untuk memperoleh pendapatan. Di sisi lain, belum adanya konsep yang terintegrasi dalam pengembangan fasilitas publik yang berhubungan dengan produktivitas masyarakat.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa transfer fiskal berupa DAU dan DOK berpengaruh positif secara signifikan terhadap disparitas income. Artinya bahwa transfer fiskal dari pemerintah pusat ke daerah cenderung meningkatkan disparitas pendapatan masyarakat di Kabupaten Merauke

Sehingga untuk mencegah disparitas yang semakin melebar maka dibutuhkan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dalam rangka meningkatkan produktivitas penduduk. Transfer fiskal berupa DAU dan DOK harus secara efektif dan efisien diimplementasikan kepada penduduk sesuai rancangan pembangunan daerah.

REFERENSI

[1] Saragih J P and Khadafi M S 2003 Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi (Ghalia Indonesia)

[2] Mopangga H 2014 Analisis ketimpangan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Gorontalo Trikonomika J.10 40–51

[3] Wardhana A, Juanda B, Siregar H and Wibowo K 2013 Dampak Transfer Pemerintah Pusat terhadap Penurunan Ketimpangan Pendapatan di Indonesia Sosiohumaniora 15

111–8

[4] Susanto H 2016 Kewenangan Pemerintah Daerah dalam Peningkatan Taraf Ekonomi dan Sosial Masyarakat (Tinjauan Yuridis UU NO. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah) LEX Adm.4

[5] Asrudi S W R 2019 Pengaruh Pengeluaran Pemerintah dan Investasi,Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi di Kawasan Timur Indonesia 1 105–12

Gambar

Tabel 4. Uji Parsial (Uji-t)

Referensi

Dokumen terkait

“kami panwaslu harus hadir menjadi solusi terhadap konflik – konflik yang terjadi di pemilukada kota makassar dan berbagai tuntutan untuk melakukan pengawasan dan

57 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, 19224561 Belanja Modal Pengadaan Meja Kerja APBD Denpasar (Kota).

The objective of the study is to see the hidden reasons of somebody to kill somebody else’s pet as seen in Ed Boone, one of the main characters in Mark Haddon’s The Curious

• Mahasiswa dapat menyebutkan tujuan pengkodean data digital menjadi sinyal digital serta dapat menyebutkan contohnya • Mahasiswa dapat menyelesaikan kasus atau contoh

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) khususnya tenaga ahli (bersertifikasi) memiliki kesempatan lebih luas bekerja di Negara Anggota ASEAN sehingga dapat menghasilkan

Bila yang terjadi pada kasus 2, maka proses perbandingan terhadap rekaman pada posisi di tengah dilanjutkan menggunakan rekaman-rekaman yang tersisa6. • Jumlah probe (yang

Bapak Kautsar Riza Salman, SE.,Ak.,MSA.,BKP.,SAS selaku Dosen Wali yang telah membimbing dan memberikan banyak saran pada penulis selama menuntut ilmu di STIE

1) Untuk mengoptimalkan potensi sumberdaya yang ada di wilayah Kabupaten Tapin sekaligus berusaha untuk mewujudkan penata lingkungan wilayah pertambangan di Kabupaten