• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK OSEANOGRAFI FISIK DAN DISTRIBUSI IKAN DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN DAN SELAT MALAKA PADA MUSIM TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARAKTERISTIK OSEANOGRAFI FISIK DAN DISTRIBUSI IKAN DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN DAN SELAT MALAKA PADA MUSIM TIMUR"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KARAKTERISTIK OSEANOGRAFI FISIK DAN

DISTRIBUSI IKAN DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN

DAN SELAT MALAKA PADA MUSIM TIMUR

Oleh:

JULIUS ANTHON NICOLAAS MASRIKAT

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ABSTRAK

Julius Anthon Nicolaas Masrikat. Karakteristik Oseanografi Fisik Dan Distribusi Ikan

Di Perairan Laut Cina Selatan Dan Selat Malaka Pada Musim Timur. Dibawah

Bimbingan Dr Ir Indra Jaya, M.Sc, sebagai Ketua, Dr Ir Djisman Manurung, M.Sc, dan Dr Ir Sam Wouthuysen, M.Sc, masing-masing sebagai Anggota.

Keberadaan sumber daya ikan sangat tergantung pada faktor-faktor lingkungan

oseanografi fisik dan kimia perairan, sehingga distribusi dan densitasnya sangat

berfluktuasi di suatu perairan. Secara alami ikan &an memilih habitat yang lebih

sesuai baginya, sedangkan habitat tersebut dipengaruhi oleh kondisi oseanografi

perairan. Pengetahuan mengenai disiribusi ikan dan karakteristik oseanografi fisik

massa air perairan sangatlah penting, karma merupakan komponen dasar dalam upaya

pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya tersebut.

Untuk mengetahui karakterisbk massa air dan distribusi ikan di Laut Cina

Selatan dan Selat Malaka, telah dilakukan penelitian pada m u s h timur, yaitu dari

Tanggal 9 September hingga 10 Oktober 2001 dengan menggunakan Kapal Riset

Baruna Jaya VII.

Tujuan dari penelitian ini untuk; (a) menganalisis karakteristik oseanografi fisik masa air meliputi; suhu, salinitas dan densitas (sigma-t); (b) mengetahui

diskribusi d m densitas ikan; dan (c) menganalisis hubungan antara distribusi dan

densitas ikan di perairan Laut Cina Selatan dan Selat Malaka dengan karakteristik

oseanografi fisik masa air perairan, khususnya suhu dan salinitas.

Peralatan yang digunakan untuk pengambilan data adalah peralatan oseanografi (CTD Tipe SR Model 9 dan I I Plus), peralatan hidroakustik berupa Sclent!fic Echo Soztnder Simrad EK-500 dengan transdzicer splrf beam, dan Alat

(3)

tangkap Trawl. Pengambilan data oseanografi pada 19 stasiun yang ditentukan sepanjang transek (leg) survei akustik yang berbentukparallel grid dengan jarak antar

leg sekitar 60 mil laut di Laut Cina Selatan, dan 11 stasiun pada transek yang berbentuk zig zag di Selat Malaka.

Massa air perairan Laut Cina Selatan memiliki variasi suhu sesuai dengan kedalarnan perairan. Suhu minimum pada kedalaman 70 m yaitu 22,69 OC (St. 18), dan suhu maksimum di permukaan sebesar 30,40 OC (St. 15). Lapiran

massa

air tercampur (homogen) dengan ketebalan antara kedalaman 25-44 m dengan suhu antara 26,07- 29,33 OC, dan lebih banyak ditemukan dibagian selatan perairan yang di pcngaruhi

oleh massa air Laut Jawa dan relatif lebih dangkal. Sedangkan di bagian utara yang lebih dalam, dan dipengaruhi oleh massa air Samudera Pasifik, terjadi stratifikasi massa air dengan kisaran suhu 22,69-30,40 "C. Lapisan termoklin dijumpai pada kedalaman 25 m (St. 1 1) hingga 65 m (stasiun 18), dengan gradien suhu, yaitu masing- masing sebesar 0,2 1 "Clm dan 0,34 OCIm.

Salinitas perairan selama musim timur memiliki nilai minimum 28,83 %o (St.8) dan maksimum 34,17 %O (St.18), sedangkan sigma-t minimum juga ditemukan pada

stasiun 8 sebesar 17,3 1 kg/m3, dan maksimum 23,34 kg/m3 (St. 18). Rendahnya nilai salinitas

dan

sigma-t di stasiun 8 ini, karena letaknya dekat daratan dan banyak

dipengaruhi oleh massa air tawar dan daratan Kalimantan.

Massa air di Selat Malaka dipengaruhi oleh Samudera Hindia dan massa air tawar dari sejumlah sungai di Sumatera dibagian utara dan selatan perairan. Suhu

berkisar antara 28,95 "C (St.11) hingga 31,34 "C (St.2), salinitas

dan

sigma-t minimum dijumpai pada stasiun 2 yaitu 26,48 %O dan 14,86 kg/m3, sedangkan salinitas dan sigma-t maksimum sebesar 32,86 %O dan 20,48 kg/m3 pada stasiun 11.

Karakteristik massa air perairan Selat Malaka terbagi atas tiga, yaitu bagian selatan dengan suhu 29,753 1.34 "C, salinitas 26,48-3 1,83 %o, dan sigma-t 14,86-

(4)

19,40 kglmj; bagian tengah dengan suhu 29,45-30,07 'C, salinitas 27,34-31,97 %,

dan

sigma-t 17,22-19,60 kg/m3,

dan bagian utara dengan suhu 28,95-29,97 OC,

salinitas 29,97-32,86 %O dan sigma-t 18,07-20,47 kg/m3.

Hasil integrasi echo pada selang kedalaman 10 m di Laut Cina Selatan dan Selat Malaka, menunjukkan bahwa jumlah ikan tunggal terbanyak ditemukan pada selang target strength -60-54 dB (2,4-4,7 cm). Sedangkan

untuk

kedalarnan, densitas ikan tertinggi ditemukan pada lapisan kedalaman 5-15 m dengan rata-rata densitas sebesar 1,79 ikan/m3 di Laut Cina Selatan

dan

0,29 ikan/m3 di Selat Malaka.

Total densitas ikan di Laut Cina Selatan lebih banyak ditemukan pada bagian selatan perairan yaitu pada leg 1 (20,36 M m 3 ) , sedangkan disebelah utara perairan

pada

leg 3 (13,51 ikan/m3). Secara keseluruhan rat.-rata densitas ikan di Laut Cina Selatan sebesar 0,0956 ikan/m3,

dan

densitas tertinggi sebesar 1.4561 ikanlm3 di

temukan. pada kisaran suhu 29.0"-29.5' C

clan

salinitas 32.0-33.0 960.

Total densitas ikan di Selat Malaka sebesar 32,25 ikan/m3 dengan rata-rata 0.1472 ikan/m3. Densitas ikan tertinggi sebesar 1,365 ikan/m3 ditemukan pada lapisan

kedalarnan

25-35

m y

pada

kisaran suhu 29.81'-30.1 l o C dan kisaran salinitas 29.36- 3 1.84 %o. Sedangkan

untuk

ketiga bagian perairan, densitas ikan tertinggi ditemukan

di bag~an utara

perairan

yaitu 1,5602 ikan/m3 (ESDU 46),

dan

terendah dibagian selatan perairan sebesar 0,097 ikan/m3 RSDU 3).

(5)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul :

"Karakteristik Oseanografi Fisik Dan Distribusi lkan Di Perairan Laut Cina Selatan Dan Selat Malaka Pada Musim Timur"

Adalah hasil penelitian dan hasil karya sendiri, serta belum pemah dipublikasikan.

Semua sumber data dan infomasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan

dapat diperiksa kebenarannya.

Demikian pernyataan saya yang sebenamya.

Hormat Saya,

(6)

KARAKTERISTIK OSEANOGRAFI FISIK DAN

DISTRIBUSI IKAN DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN

DAN SELAT MALAKA PADA MUSIM TIMUR

JULIUS ANTHON NICOLAAS MASRIKAT

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Teknologi Kelautan

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN

BOGOR

(7)

Judul Tesis : Karakteristik Oseanografi Fisik dan Distribusi Ikan Di Perairan Laut Cina Selatan dan Selat Malaka Pada Musim Timur

Nama Mahasiswa : Julius Anthon Nicolaas Masrikat

Nomor Pokok : 99590

Program Studi : Teknologi Kelautan

Menyetujui,

1. Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Indra Java, M.Sc. Ketua

Dr. Ir. Diisman ma nu run^, M.Sc. Anggota

Dr. Ir. Sam Wouthuvzen,

M.U

Anggota

Mengetahui,

2. Ketua Program Studi ram Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Daniel R. Monintia

(8)

RIWAYAT HIDUP

Julius Anthon Nicolaas Masrikat dilahirkan di Ambon pada Tanggal 20 Juli

1965, sebagai anak kedelapan dari Almarhum Huberth Masrikat dan Almarhumah

Jocbeth Penina Kaya.

Penulis menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 111 Ambon dan lulus tahun

1978, selanjutnya penulis melanjutkan ke SMP Negeri IV Ambon dan lulus tahun

1981. Setelah lulus dari SMA Negeri I Ambon tahun 1984, penuhs diterima menjadi

mahasiswa pada Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan

Universitas Pattimura Ambon, dan lulus pada tahun 1990.

Sejak tahun 1995, penulis diangkat sebagai staf pengajar pada Jurusan

Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan Universitas Pattimura,

Ambon. Tahun 1996 penulis menikah dengan Bethsy Jane Pattiasina, kernudian pada

tahun 1999, penulis melanjutkan pendidikan dan diterima menjadi mahasiswa

Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor pada Program Studi Teknologi

(9)

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena penyertaan, berkat dan Kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis dengan judul: "Karakteristik Oseanografi Fisik Dan Distribusi Ikan Di Perairan Laut Cina Selatan dan Selat Malaka Pada Musim Timur7'. Tesis ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan di perairan Laut Cina Selatan dan Selat Malaka, dari Tanggal 9 September - 10 Oktober 2001 dengan menggunakau Kapal Riset Baruna Jaya VII.

Penelitian ini inerupakan salah satu Proyek Penelitim Stock Assessment di perairan Indonesia oleh Departemen Kelautan dan Perikanan.

Penulis menyadari bahwa semuanya ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dari lubuk hati yang dalam penulis ingin menyarnpaikan rasa terima kasih yang talc terhingga kepada :

1. Bapak Dr Ir Indra Jaya, M-Sc, Bapak Dr Ir Djisman Manurung, M.Sc, dan Bapak Dr Ir Sam Wouthuyzen, M.Sc, masing-masing selaku ketua dan anggota komisi pembimbing yang banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan serta arahan kepada penulis selama penelitian dan penulisan tesis ini.

2. Bapak Prof Dr Ir Daniel R Monintja sebagai Ketua Program Studi, serta seluruh staf pengajar Program Studi Teknologi Kelautan yang telah banyak memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi penulis.

3. Rektor Universitas Pattimura, Dekan Fakultas Perikanan dan Ketua Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan Universitas Pattimura yang telah member, kesempatan bagi penulis untuk mengrkuti Program Magister

Sains di Institut Pertanian Bogor.

4. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang telah memberikan biaya selama penulis menempuh pendidikan melalui Beasiswa Program Pascasarjana. Demrkian juga bagi Yayasan Dana Beasiswa Maluku yang telah memberikan bantuan dana penelitian.

(10)

5. Bapak Dr Ir A. Djamali, M.Sc, APU selaku Pimpinan Proyek Penelitian Stok Perikanan Laut yang telah mengijinkan penulis turut serta ddam penelitian ini. Bapak Ir. L.F. Wenno dan seluruh Anggota Tim Peneliti yang telah banyak membantu dalam pengumpulan data lapangan. Disamping itu pula ucapan terirna kasih pula penulis sampaikan pada Nakoda

K.R

Baruna Jaya VII dan seluruh

ABK yang banyak membantu penulis dalam penelitian.

6. Orang Tua Terkasih dan semua saudara-saudara yang dengan tekun mendukung dalam doa, perhatian dan kasih sayang bagi penulis

7. Khusus untuk Isteri tercinta, Bethsy Masrika* yang dengan doa dan cinta kasihnya ddam membantu, membedan perhatian, kekuatan dan dwongan bagi penulis selama menempuh pendidikan.

8. Ir. Agus Nanlohy, M.Si yang telah banyak membantu penulis baik selama penelitian

di

lapangan maupun dalarn penulisan tesis. Rekan-rekan seangkatan Program Studi Teknologi Kelautan, d m Simon Tubalawony, John Lokollo, Nicky Lewaherilla, Onny Dangeubun, dan Netty Anakotta atas bantuannya selama ini. Terima kasih pula penulis sarnpaikan kepada Ternan-teman Kost Perwira 12; Eddy, Agung, Yoyok, Effendy, Marcos dan lainnya, yang atas persahabatan dan bantuan selama ini. Serta semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu demi satu.

Tuhan Yang Maha Kuasa akan membalas semua budi baik Bapak, Ibu dan Saudara-saudari dengan limpahan berkat-Nya.

Bogor, April 2002 Penulis

(11)

DAFTAR IS1 Halaman PRAKATA

...

-

---

--- ---

iv DAFTAR IS[

---

---

vi ... DAFTAR TABEL

---

---

vlll DAFTAR GAMBAR

---

----

ix

DAFTAR LAMPIRAN

---

---

...

xiii

1. PENDAHULUAN

---

---

---

1

2.1. Karakteria Air Laut

---

---

2. I . 1. Suhu

---

2.1 -2. s*tas

---

2.1 -3. Densitas

---

2.1 -4. b s

---

---

---

2.2. Kondisi Oseanografi Laut Cina Selatan

----

2.2.3. S h U

---

-

---

2.2.2. Salinitas

---

-

2.2.3. bs

---

2.3. Kondisi Oseanografi Selat MaIaka

---

2.5. Penginderaan Jauh Kelautan

---

3 -2. Alat dan Bahan

--- ---

---

3 -2.1 a Kapal Penelitian

---

---

---

-

---

3.2.2. Peralatan Oseanografi

---

3.2.3. peralatan Hidroakustik

----

---

3.2.4. Alat Tangkap

---

3.2.5. Perdatan Pengolahm Data ---we

---

3.3. Pengumpulan Data

---

-

3 .3.1. Pengambilan Data Oseanografi

---

(12)

3.4. Metode An&sa Data

...

-

---

---

3.4.1. Analisis Data Osemografi

...

3 -4 -2. Analisis Data Akust&

---

3.4.3. Analisis Data Citra

...

---

3.4.4. Hubungan Antara Distribusi Ikan d m Karakteristik

Osemografi Fis&

...

4.5. Sumberdaya Ikan

---

4.5.1. Distribusi dan Kelimpaham lkan di Laut Cina Selatan

---

4.5.1.1. Dis&ibusi Target Strength

--- -

---

---

4.5.1 -2. Distlibusi Densitas Ikan ---em---

--

---

---

4.5.2. Distribusi d m Kelimpahan Ikan di Selat Malaka

---

4.5.2. I . D i s & i b ~ i Target Strength

--

---

--

----

--

---

---

4.5.2.2. Dishbusi Densitas kan

---

-

----

---

----

---

4.5.3. Hubungan Densitas Ikan dan Parameter Oseanografi Laut

Gina Selatan

---

4.5.3.1. Hubungannya dengan Parameter Suhu

---

4.5.3.2. Hubungannya dengan Parameter Salinitas

---

4.5.4. Hubungan Densitas Ikan dan Parameter Oseanografi Selat Malaka

---

.---

---

4.5.4.1 . Hubungannya dengan Parameter Suhu

---

4.5.4.2. Hubungannya dengan Parameter Salinitas

---

5. KESIMPULAN DAN SARAN

...

(13)

DAFTAR

TABEL

1. Potensi, produksi

dan

tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan di

perairan Indonesia

---

29

2. Potensi, produksi dan tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan di

Laut Gina Selatan

---

30

3. Potensi, produksi

dan

tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan di

Selat

Malaka

---

----

3 1

4. Posisi Stasiun Pengambilan Data Oseanografi

di

Perairan h u t Cina

Selatan

dan

Selat Malaka

---

40

5. Kisaran nilai maksimum

dan

minimum

dari

Suhu, Salinitas dan

Densitas (Sigma-T) perairan Laut Cina Selatan

---

48

6.

Kisaran

Suhu, Salinitas

clan

Densitas (Sigma-T) pada

permukaan dan

beberapa kedalaman

.

.

perairan

Laut Cina Selatan selama periode

penellban--- 5 8

7.

Kisaran

nilai Suhu, Salinitas

dan

Densitas (Sigma-T) Perairan Selat

Malaka

---

--

84

8.

Kisaran

nilai Suhu, Salinitas dan Densitas (Sigma-T) Perairan Selat

Malaka pada beberapa kedalaman

---

85

9. Panjmg total dan berat

dari

beberapa jenis ikan yang dominan tertangkap

di

perairan Laut Cina Selatan

---

10.

Jumlah

ikan tunggal dengan nilai target strength (dB)

pada

9 leg akustik 1 15 11. Jumlah ikan tunggal dengan nilai target strength (dB)

pada

lapisan

kedalaman integrasi

---

---

-

116

12. Persentase rata-rata

ukuran

panjang ikan berdasarkan nilai konversi di

perairan Laut Gina Selatan

---

118 13. Jumlah Leg, ESDU,

dm

Densitas

Ikan

(ikan/m3) pada setiap kedalaman 119

14. Jumlah

Ikan

Tunggal dengan nilai Target Strength (dB)

pada

lapisan

Kedalaman Integrasi

---

---

126

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Pola

arus

permukaan

di perairan Indonesia pada Musim Timur dan

Musim Barat (Redrawing

dari

Wyrtb 196

l)---

4

2.

Sebaran Vertikal Suhu ("C) secara

umum

di perairan Indonesia (Nontji,

1993)

---

---

---

9 3. Proses yang mempengaruhi variasi musiman salinitas pada perairan

Indonesia pada: (A) Musim Barat dan

(B)

Musim Timur

---

14 4. Prinsip dari echo sounder split beam (MacLennan

dan

Simmonds, 1992).

5. Sistem perekaman data

TOPEX/POSEDON---

27 6. Peta Lokasi Penelitian,

A)

Selat Malaka

dan B)

Laut Cina Selatan

---

34

7. Peta Lintasan (track) Pengambilan Data Akustik, Stasiun Oseanografi,

dan

Stasiun

Trawl

di

Laut Gina Selam

---

38 8. Peta

Lintasan

(track) Pengarnbilan Data Akustik dan Stasiun

Oseanograf1di Selat Malaka.

---

39

9. Prinsip dasar pengambilan clan analisis data akustik (Simrad

EP

500)

---

4 1 10. Sebaran Menegak Suhu ("C) pada Transek antara stasiun-stasiun yang

letak dekat daratan

di

Perairan

Laut

Cina Selatan: (a) Sebelah Timur

Kalimantan

dan

(b) Sebelah Barat Surnatera

---

49 11. Sebaran Menegak Suhu ("C) pada Transek antara stasiun-stasiun yang

terletak di bagian tengah Perairan Laut Cina Selatan

---

50 12. Sebaran Melintang Suhu ("C) Transek Selatan-Utara antara stasiun-

stasiun yang letaknya dekat

daratan

(a

dan

b)

dan

di

bagian tengah (c

dan

d) Perairan Laut Gina Selam

---

52 13. Sebaran Melintang Suhu ("C)

dari

barat ke timur: (a) Transek 1 (stasiun

1-4),

dan (b)

Transek 2 (stasiun 5-8) di Perairan Laut Cina Selatan --- 55 14. Sebaran Melintang Suhu ("C) dari barat ke timur: (a) Tiansek 3 (stasiun

9-12); (b) Transek 4 (stasiun 13-16); dan (c) Transek 5 (stasiun 17019)

di

perairan Laut cina selatan

---

56 15. Sebaran Mendatar Suhu ("C) di Perairan Laut Cina Selatan pada

Permukaan (a) dan Kedalaman 10

m

(b)

---

60 16. Sebaran Mendatar Suhu ("C) di Perairan Laut Cina Selatan pada

Kedalaman 20 m (a) dan Kedalaman 30

m

(b)

...

61 17. Sebaran Mendatar Suhu ("C)

di

Perairan Laut Cina Selatan pada

(15)

18. Sebaran Menegak Salinitas (%o) pada Transek antara stasiun-stasiun

yang berada dekat daratan di Perairan Laut Cina Selatan: (a) Sebelah timur Kalimantan, dan (b) Sebelah barat Sumatera

---

19. Sebaran Menegak Salinitas (%) pada Transeka antara stasiun-stasiun

yang berada

di

bagian tengah Perairan Laut Cina Selatan

----

20. Sebaran Melintang Salinitas (%) Transek Selatan-Utara antara pada stasiun-stasiun yang letaknya dekat daratan (a dan b) dan di bagian tengah (c dan d) Perairan Laut C h a Selatan

...

21. Sebaran Melintang Salinitas (%) dari barat ke timur perairan; (a)

Transek 1 (stasiun 1-4) dan (b) Transek 2 (stasiun 5-8) di Laut Cina

Selatan

---

---

22. Sebaran Melintang Salinitas (%o) dari barat ke timur perairan; (a)

Transek 3 (stasiun 3-12); (b) Transek 4 (stasiun 13-16); dan (c) Transek 5 (stasiun 17-19) di Laut Gina Selatan

---

--

...

23. Sebaran Mendatar Salinitas (%)

di

Perairan Laut Cina Selatan pada:

P-ukaan (a) dan Kedalman 10 m (b)

--- ---

-

---

---

24. Sebaran Mendatar Salinitas (%) di Perairan Laut Cina Selatan pada:

K e d a l m 20 m (a) dan Kedalman 30 m (b)---

---

---

---

---

25. Sebaran Mendatar Salinitas (%o) di Perairan Laut Cina Selatan pada:

Kedalaman 40 m (a) dan Kedalaman 50 m (b)

---

26. Sebaran Menegak Sigma-T (kg/m3) pada Transek antara stasiun-stasiun yang berada dekat daratan di Perairan Laut Cina Selatan: (a) Sebelah

Tirnur Kalimantan dan (b) Sebelah Barat Sumatera

27. Sebaran Menegak Sigma-T (kg/m3) pada Transek antara stasiun-stasiun

yang berada di bagian tengah Perairan Laut Cina Selatan

-

28. Sebaran Melintang Sigma-T (kg/m3) Transek Selatan-Utara antara stasiun-stasiun yang letaknya dekat daratan (a dan b) dan di bagian tengah (c dan d) Perairan Laut Cha Selatan

...

29. Sebaran Melintang Sigma-T (kg/m3) dari barat ke tirnur perairan; (a) Transek 1 (stasiun 1-4) dan (b) Transek 2 (stasiun 5-8) di Laut Cina Selatan

---

---

30. Sebaran Melintang Sigma-T (kg/m3) dari barat ke timur perairan; (a) Transek 3 (stasiun 9-12); (b) Transek 4 (stasiun 13- 16); dan (c) Transek 5 (stasiun 19-1 7) di Laut Gina Selatan

...

31. Sebaran Mendatar Sigma-T (kg/m3) di Perairan Laut Cina Selatan pada: Permukaan (a) d m Kedalamm I Om (b)

---

---

-

---

---

32. Sebaran Mendatar Sigma-T (kg/m3) di Perairan Laut Cina Selatan pada: Kedalaman 20 m (a) dan Kedalaman 30m (b)

---

---

---

---

---

33. Sebaran Mendatar Sigma-T (kg/m3) di Perairan Laut Cina Selatan pada: Kedalaman 40 m (a) dan Kedalaman 50 m @)

...

(16)

34. Sebaran Menegak Suhu ("C) di Perairan Selat Malaka pada: (a) Bagian selatan (stasiun 1,2, 3,4, dan 5); (b) Bagian tengah (stasiun 6,7, dan 8); dan (c) Bagian utara (stasiun 9,10, dan 11)

---

35. Sebaran Melintang Suhu ("C) di Perairan Selat Malaka

---

36. Sebaran Suhu (OC) di Perairan Selat Malaka pada: Lapisan permukaan (a) dm Kedalaman 10 m (b)

---

-

---

---

37. Sebaran Suhu ("C) di Perairan Selat Malaka pada: Kedalaman 20 m (a) dan K e d a l m 30 m (b)

---

---

38. Sebaran Suhu ("C) di Perairan Selat Malaka pada Kedalaman 40 m

-

39. Sebaran Menegak Salinitas (960) di Perairan Selat Malaka: (a) Bagian

selatan (stasiun 1,2,3,4, d m 5); (b) Bagian tengah (stasiun 6,7, dan 8); dan (c) Bagian utara (stasiun 9, 10, dan 1 1)

---

40. Sebaran Melintang Salinitas (%) di Perairan Selat Malaka

-

4 1. Sebaran Salinitas (%o) di Perairan Selat Mdaka pada Lapisan

permukam

---

42. Sebaran Salinitas (%) di Perairan Selat Malaka pada Kedalaman 10 m

-

43. Sebaran Salinitas (%) di Perairan Selat Malaka pada: (a) Kedalaman

20 m dan (b) Kedalaman 30 m

----

---

--

---

--

44. Sebaran Salinitas (%) di Perairan Selat Malaka pada Kedalaman 40 m

-

45. Sebaran Menegak Sigma-T (kg/m3) di Perairan Selat Malaka pada: (a) Bagian selatan (stasiun 1,2,3,4, dan 5); (b) Bagian tengah (stasiun 6,7, dan 8); dan (c) Bagian utara (stasiun 9, 10, dm 1 1)

---

46. Sebaran Melintang Sigma-T (kg/m3) di Perairan Selat Malaka

--

47. Sebaran Sigma-T (kg/m3) di Perairan Selat Malaka pada: (a) Lapisan

Permukaan dan (b) Kedalaman 10 m

48. Sebaran Sigma-T (kglm3) di Perairan Selat Malaka pada: (a) Kedalaman

20 m dan (b) Kedalaman 30 m

-

49. Sebaran Sigma-T (kg/m3) Perairan Selat Malaka pada Kedalaman 40 m- 50. Citra arus TOPEWERS-2 Prancis di Laut Cina Selatan dan sekitarnya

pada; (a) Tanggal 16 dan (b) 22 September 2001

---

5 1. Citra TOPEXPOM di Perairan Laut Cina Selatan pada: (a) Tanggal 14 dan (b) 16 September 200 1

---

--

---

---

52. Citra TOPEXIPOM di Perairan Laut Cina Selatan pada: (a) Tanggal 19

d m (b) 2 1 September 200 1

---

53. J d a h Ran tunggal dengan nilai target strength untuk 5 leg sejajar

---

54. J d a h Ikan tunggal dengan nilai target strength-nya untuk tiap lapisan

(17)

55. Distribusi densitas ikan rata-rata pada setiap leg akustik di Laut Cina

Selatan

---

----

--- ----

120 56. Distribusi rata-rata densitas ikan (ekor/m3) di perairan Laut Cina Selatan

pada: (a) Lapisan Kedalaman 5-1 5 m dan (b) Kedalaman 15-25 m

---

57. Distribusi rata-rata densitas ikan (ekor/m3) di perairan Laut Cina Selatan

pada: (a) Lapisan Kedalaman 25-35 m dan (b) Kedalaman 35-45 m

----

58. Distribusi rata-rata densitas ikan (ekor/m3) di perairan Laut Cina Selatan

pada: (a) Lapisan Kedalaman >45 m dan (b) Dasar Perairan

---

59. Jumlah Ikan Tunggal dan Ukuran Target Strength-nya di Selat Malaka

-

60. Jumlah lkan Tunggal dan Ukuran Target Strength pada tiap Lapisan

Kedalaman Integrasi

---

--

6 1. Densitas Ikan di Perairan Selat Malaka pada Kedalaman 5-1 5 m

---

62. Densitas Ikan di Perairan Selat Malaka pada Kedalaman: (a) 15-25 m,

(b) 25-35 m, (c) 35-45 m, d m Dasar Perairan.

---

----

---

63. Distribusi Densitas Ikan hingga Kedalaman 50 m di Perairan Laut Cina

Selatan dengan; (a) Sebaran Suhu dan (b) Sebaran Salinitas Permukaan

-

64. Densitas Ikan dan Sebaran Suhu pada transek yang berada dekat daratan (a dan b), d m transek yang berada di bagian tengah (c dan d) perairan

Laut Cina Selatan

-

65. Distribusi Densitas &an dan Suhu Perairan pada: (a) leg-1, (b) leg-2, dan (c) leg-3 di Laut Cina Selatan

-

---

66. Distribusi Densitas Ikan dan Suhu Perairan pada: (a) leg-4, dan (b) leg-5

di

Laut Cina Selatan

--

--

67. Densitas

&an

dan Sebaran Salinitas pada transek yang berada dekat daratan (a dan b) dan transek yang berada di bagian tengah (c dan d) P d a n Laut Gina Selatan

---

-

---

68. Distribusi Densitas &an dan Salinitas Perairan pada: (a) leg-1, (b) leg-2,

dan (c) leg-3 di Laut Gina Selatan

---

69. Distribusi Densitas Ikan dan Salinitas Perairan pada: (a) leg-4, dan (b)

leg-5 di Laut Cha Selatan

---

-

---- ---

70. Distribusi Densitas Ikan hingga Kedalaman *45 m di Perairan Selat Malaka dengan; (a) Sebaran Suhu dan (b) Sebaran Salinitas Pennukaan

-

7 1. Distribusi Densitas Ikan dan Sebaran Suhu Perairan Selat Malaka pada Lapisan Kedalaman: (a) 5-15 m, (b) 15-25 m, (c) 25-35 m, dan (d) 35- 45 m.

---

---

---

---

72. Distribusi Densitas &an dan Sebaran Salinitas Perairan Selat Malaka pada Lapisan Kedalaman: (a) 5-15 m, (b) 15-25 m, (c) 25-35 m, dan (d) 35-45 m

...

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Halarnan

1. Kapa] Bama Jaya VII dan Spesifikasinya

---

159

2. Smart CTD (Conductivity Temperature Depth) Sea Bird Electronics-- 160

3. Peralatan Hidroakustik dan Pangaturan Transceiver dan Echogram Menu yang digunakan

----

...

161

4. Jaring Trawl Dasar dan Pengoperasiamya

...

162

5. Cara Kalibrasi Transduser Dengan Menggunsksn Bola Tembaga

---

163

Gambar

Gambar  Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Biodiesel merupakan monoalkil ester dari asam-asam lemak rantai panjang yang terkandung dalam minyak nabati atau lemak hewani untuk digunakan sebagai bahan bakar

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematik siswa SMK yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan software cabri 3D lebih baik

ITF : Inflation Targeting Framework JIBOR : Jakarta Interbank Offered Rate KI : Kredit Investasi KK : Kredit Konsumsi KMK : Kredit Modal Kerja KPR : Kredit Perumahan Rakyat KPwDN BI

Hasil belajar IPA pada siklus I meningkat menjadi 77 dengan ketuntasan belajar pada kategori tinggi (70%) dan siklus II sebesar 86 dengan ketuntasan belajar pada kategori

kurikulum LPTK PTAI yang akan menghasilkan lulusan sebagai calon guru pada.. Madrasah apakah sudah relevan dengan kebutuhan

Universitas Sumatera Utara... BER

tertulis yang berkaitan dengan tema dalam penulisan.. Sumber

Melihat uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa adaptasi petani bandeng dalam mengantisipasi perubahan iklim untuk meningkatkan produktivitas pada Tambak Desa