• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 PUSDIKLAT MINERAL DAN BATUBARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 PUSDIKLAT MINERAL DAN BATUBARA"

Copied!
189
0
0

Teks penuh

(1)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara i

2015

KEMENTERIAN ENERGI

DAN SUMBER DAYA

MINERAL DAN BATUBARA

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah Tahun 2015

PUSDIKLAT MINERAL DAN BATUBARA

No. Dok : FRM.REN.01.09 Ed/Rev : 1/0

(2)

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun sebaga i sarana pengendalian, penilaian kinerja dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih, serta umpan balik dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan tahun yang akan datang. Penyusunan LAKIP Pusdiklat Mineral dan Batubara (Minerba) dalam rangka memenuhi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja, dan sekaligus juga sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi yang sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Penyusunan LAKIP ini juga menunjukkan komitmen dan tekad yang kuat Pusdiklat Mineral dan Batubara (Minerba) dalam melaksanakan misi organisasi yang berorientasi pada hasil, baik berupa output maupun outcome. Selain menguraikan segi keberhasilan pelaksanaan misi organisasi, LAKIP juga menguraikan pencapaian target kegiatan yang sudah tercapai pada tahun anggaran 2015.

Anggaran belanja Pusdiklat Minerba Tahun 2015 dengan pagu sebesar Rp.116.311.420.000,-baik secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan hasil yang penting dan signifikan bagi Pusdiklat Minerba.

Bandung, Januari 2016

Kepala Pusdiklat Mineral dan Batubara,

(3)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara (Pusdiklat Minerba) Tahun 2015 ini disusun sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Pusdiklat Minerba Tahun 2015-2019. Didalamnya memuat gambaran mengenai pencapaian sasaran-sasaran strategis tahunan yang diukur berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja oleh Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral dan ditandatangani bersama oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara. Penetapan Kinerja Pusdiklat Minerba Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1.

Penetapan Kinerja Tahun 2015

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

Terwujudnya Penembangan SDM berbasis Kompetensi dan berbasis kebutuhan pemangku kepentingan

Jumlah penyelenggaraan diklat berbasis

kompetensi dalam setahun 54 Diklat

Jumlah peserta yang selesai mengikuti diklat

berbasis kompetensi dalam setahun 1.334 Orang Jumlah GAP Kompetensi sesuai Analisis

Kebutuhan Diklat 1 laporan

Jumlah NSPK yang ditetapkan Kepala Badan

Diklat ESDM 80 Dokumen

Jumlah Penyelenggaraan Diklat lainnya dalam

setahun 60 Diklat

Jumlah Peserta yang selesai mengikuti diklat

lainnya dalam setahun 1.090 Orang

Terwujudnya Kualitas Layanan diklat yang memuaskan

Jumlah laporan Indeks kepuasan Masyarakat 1 laporan Jumlah Laporan dan evaluasi Kediklatan 8 Laporan Jumlah Publikasi karya Ilmiah Widyaiswara / 7 Terbitan

(4)

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

Dosen

Jumlah Widyaiswara / Dosen yang tersertifikasi 10 Orang Jumlah peserta peningkatan kapasitas

Widyaiswara/dosen 30 Orang

Jumlah Laporan Evaluasi Widyaiswara / Dosen 14 Laporan Jumlah Penyelenggaraan Forum Komunikasi

/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran

15 Laporan

Terwujudnya Sarana dan Prasarana diklat yang handal dan modern

Jumlah sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/kebutuhan (antara lain realisasi pegadaan barang dan jasa)

4 Kegiatan

Akuntabilitas Sistem manajemen Keuangan dan Aset

Dokumen Perencanaan 7 Dokumen

Jumlah Laporan Pengelolaan Manajemen

keuangan, Aset dan Kinerja 22 Laporan Jumlah Laporan Administrasi ketatausahaan 6 Laporan

Pengelolaan kepegawaian yang profesional dengan dukungan tata administrasi kepegawaian yang baik

Jumlah penyertaan

Diklat/Workshop/Seminar/bimtek/magang untuk pegawai termasuk jam pelatihan

pegawai terhadap jam kerja Pusdiklat Minerba)

101 Orang

Jumlah Pengelolaan administrasi kepegawaian 4 laporan Penataan Organisasi Pusdiklat

Minerba ESDM yang modern

Jumlah Penyelesaian penataan organisasi dan

akreditasi lembaga 7 Laporan

Peningkatan jejaring kerjasama pusdiklat minerba dengan institusi didalam maupun di luar negeri dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi

Jumlah penjalinan kerjasama diklat DN dan LN 5 laporan

Peningkatan Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mendukung diklat

Jumlah Pengembangan, pembangunan, dan

Implementasi TIK 6 laporan

Jumlah Publikasi dan promosi 7 laporan Untuk melaksanakan kegiatan yang terdapat pada Indikator Kinerja, Pusdiklat Minerba mempunyai anggaran yang berasal dari Penerbitan Pagu DIPA Pusdiklat

(5)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara v

2014 adalah seluruhnya berjumlah Rp. 116.311.420.000,- dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2.

Pagu DIPA Awal Tahun Anggaran 2015

Program/Kegiatan/Output Volume Pagu (Rp)

GAP Kompetensi Sesuai Analisis Kebutuhan Diklat 1 laporan 801.855.000 NSPK Yang ditetapkan Kepala Badan Diklat ESDM 80 Dokumen 8.967.717.000 Diklat Lainnya 60 Diklat 8.747.342.000 Jumlah Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat 1 laporan 101.794.000 Laporan Evaluasi Kediklatan 8 Laporan 2.988.448.000 Publikasi Karya Ilmiah Widyaiswara/Dosen 7 Terbitan 300.123.000 Penyelenggaraan Forum

Komunikasi/Workshop/Seminar Yang Efektif Dan

Tepat Sasaran 28 laporan 345.538.000

Dokumen Perencanaan 7 Dokumen

1.248.441.000 Pengelolaan Manajemen Keuangan, Aset Dan

Kinerja 31 Laporan 5.160.888.000

Administrasi Ketatausahaan 5 Laporan 1.744.391.000 Penyertaan

Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang Untuk

Pegawai 101 Orang 1.138.024.000

Tata Kelola Administrasi Kepegawaian 4 Laporan 855.617.000 Widyaiswara/Dosen Yang Tersertifikasi 10 Orang 200.000.000 WI/Dosen Yang Ditingkatkan Kapasitasnya 30 Orang 307.329.000 Evaluasi Widyaiswara/Dosen 14 Laporan 36.550.000 Penataan Organisasi Dan Akreditasi Lembaga 7 Dokumen 599.178.000 Pengembangan, Pembangunan Dan Implementasi

Sistem Informasi 6 Laporan 1.267.878.000 Publikasi Dan Promosi 7 Laporan 1.188.209.000 Penjalinan Kerjasama Diklat DN Dan LN 5 Laporan

(6)

Program/Kegiatan/Output Volume Pagu (Rp) 3.296.236.000 Penyelenggaraan Diklat Berbasis Kompetensi

Dalam Setahun 54 Diklat 19.265.127.000

Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan 23.493.217.000 Kendaraan Bermotor 4 Unit 443.640.000 Perangkat Pengolahan Data dan Komunikasi 141 Unit

2.800.350.000 Peralatan Fasilitas Perkantoran 4318 Unit 12.440.183.000 Gedung Bangunan 18815,6 m2 18.024.223.000 Output Cadangan 1 Cadangan 549.122.000

Total 116.311.420.000

Selama tahun 2015 pelaksanaan kegiatan,Pusdiklat Minerba melakukan 5 (lima) kali kegiatan revisi. Hal tersebut dilakukan sebagai penyesuaian kegiatan sebagai konsekuensi dari kebijakan-kebijakan yang terjadi selama tahun 2015 sesuai DIPA Revisi 5 tanggal 30 Nopember 2015 diperoleh pagu akhir Pusdiklat Minerba yaitu sebesar Rp. 116.311.420.000,- dan berikut adalah rincian capaian tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3

Realisasi Kegiatan dan Anggaran Pusdiklat Minerba Tahun 2015

Sasaran Indikator Target % Anggaran

Pagu Realisasi % Terwujudnya Penembangan SDM berbasis Kompetensi dan berbasis

Jumlah penyelenggaraan diklat

berbasis kompetensi dalam setahun 54 Diklat 100

(7)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara vii

Sasaran Indikator Target % Anggaran

Pagu Realisasi %

kebutuhan pemangku

kepentingan Jumlah peserta yang selesai mengikuti diklat berbasis kompetensi dalam setahun

1334 Orang 97.67 -

Jumlah GAP Kompetensi sesuai

Analisis Kebutuhan Diklat 1 Laporan 100 568.137.000 564.361.263 99,34

Jumlah NSPK yang ditetapkan Kepala Badan Diklat ESDM

80

Dokumen 120 8.169.396.000 6.181.170.578 75,66

Jumlah Penyelenggaraan Diklat

lainnya dalam setahun 60 Diklat 91.66 8.555.453.000 6.998.399.821 81,80

Jumlah Peserta yang selesai mengikuti diklat lainnya dalam

setahun 1.090 Orang 87.25 - - - Terwujudnya Kualitas Layanan diklat yang memuaskan

Jumlah laporan Indeks kepuasan

Masyarakat 1 Laporan 100 101.794.000 99.703.476 97,95

Jumlah Laporan dan evaluasi

Kediklatan 8 Laporan 100 2.636.778.000 2.502.404.450 94,90

Jumlah Publikasi karya Ilmiah

Widyaiswara / Dosen 7 terbitan 100 221.940.000 195.080.600 87,90

Jumlah Widyaiswara / Dosen yang

tersertifikasi 10 Orang 100 200.000.000 150.000.000 75,00

Jumlah peserta peningkatan

kapasitas Widyaiswara/dosen 30 Orang 100 307.329.000 275.769.790 89,73

Jumlah Laporan Evaluasi

(8)

Sasaran Indikator Target % Anggaran

Pagu Realisasi %

Jumlah Penyelenggaraan Forum Komunikasi /Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran

15 Laporan 186 702.240.000 645.466.065 91,92 Terwujudnya Sarana dan Prasarana diklat yang handal dan modern

Jumlah sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/kebutuhan

(antara lain realisasi pegadaan barang dan jasa)

4 kegiatan 100 64.004.450.000 38.932.024.254 96,80 Akuntabilitas Sistem manajemen Keuangan dan Aset

Dokumen Perencanaan 7 Dokumen 114.28 1.242.185.000 1.226.264.635 98,72

Jumlah Laporan Pengelolaan Manajemen keuangan, Aset dan

Kinerja

22 Laporan 100 5.332.465.000 4.969.283.462 93,19

Jumlah laporan administrasi

ketatausahaan 6 Laporan 100 1.620.191.000 20.919.695.137 82,35 Pengelolaan kepegawaian yang profesional dengan dukungan tata administrasi kepegawaian yang baik Jumlah penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/bimtek/

magang untuk pegawai termasuk jam pelatihan pegawai terhadap

jam kerja Pusdiklat Minerba)

101 orang 105.94 1.286.853.000 1.071.955.086 83,30

Jumlah Pengelolaan administrasi

kepegawaian 4 Laporan 100 635.456.000 574.304.772 90,38 Penataan Organisasi Pusdiklat Minerba ESDM yang modern

Jumlah Penyelesaian penataan

(9)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara ix

Sasaran Indikator Target % Anggaran

Pagu Realisasi % Peningkatan jejaring kerjasama pusdiklat minerba dengan institusi didalam maupun di luar negeri dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi

jumlah penjalinan kerjasama diklat

DN dan LN 5 Laporan 120 2.620.500.000 2.533.449.482 96,68 Peningkatan Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mendukung diklat Jumlah Pengembangan, pembangunan, dan Implementasi

TIK 6 Laporan 100

1.391.453.000 1.284.516.677 92,31

Jumlah Publikasi dan promosi 7 Laporan 100 1.599.438.000 1.439.563.115 90,00

(10)

DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

RINGKASAN EKSEKUTIF ... iii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GRAFIK ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM)... 2

1.3. Kelembagaan Pusat Pendididkan & Pelatihan Mineral dan Batubara ( Kedudukan, Fungsi & Struktur Organisasi ) ... 12

1.4. Anggaran ... 15

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Sembilan Agenda Prioritas (Nawa Cita) Pemerintah Republik Indonesia ... 16

2.2. Rumah Kedaulatan Energi Republik Indonesia ... 18

2.3. Rencana Strategis ... 21

2.4. Penetapan Kinerja ... 26

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN 3.1. Capaian berdasarkan Indikator Kinerja Utama ... 30

3.2. Analisis Capaian Indikator Kinerja Berdasarkan Sasaran ... 75

3.3. Anggaran Pusdiklat Mineral dan Batubara Tahun 2015... 142

(11)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara xi

BAB VI PENUTUP

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penetapan Kinerja Tahun 2015 iii

Tabel 2 Pagu DIPA Awal Tahun Anggaran 2015 v

Tabel 3 Realisasi Kegiatan dan Anggaran Pusdiklat Minerba Tahun 2015 vi

Tabel 1.1 Kekuatan Pegawai Berdasarkan Golongan 4

Tabel 1.2 Kekuatan Pegawai Berdasarkan Pendidikan 5

Tabel 1.3 Kekuatan Pegawai Berdasarkan Jabatan Fungsional 6

Tabel 1.4 Kekuatan Pegawai Berdasarkan Usia 7

Tabel 1.5 Kekuatan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin 8

Tabel 1.6 Kekuatan Pegawai Berdasarkan Eselon 9

Tabel 1.7 Kekuatan Pegawai Berdasarkan Masa Kerja 10

Tabel 2.1 Hubungan antara Program, kegiatan dan sasaran 23

Tabel 2.2 Sasaran dan Target Kinerja 23

Tabel 2.3 Hubungan antara Program, Kegiatan, Sasaran dengan Indikator Kinerja Kegiatan 24

Tabel 2.4 Penetapan Kinerja Tahun 2015 26

Tabel 2.5 Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Kegiatan 28

Tabel 3.1 Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama 30

Tabel 3.2 Realisasi Diklat Kompetensi di Pusdiklat Minerba Tahun 2015 31

Tabel 3.3 Peruntukan dan Jumlah Peserta Diklat 37

Tabel 3.4 Rekapitulasi Peserta Diklat Berdasarkan Gender 38

Tabel 3.5 Jumlah Sasaran dan Capaian Diklat serta Jumlah Peserta untuk Diklat Hilirisasi 38

Tabel 3.6 Jumlah Sasaran dan Capaian Diklat serta Jumlah Peserta untuk Diklat Konsolidasi 39

Tabel 3.7 Program Diklat Berdasarkan Koridor Ekonomi Pada Tahun 2015 40

(12)

Ukur)

Tabel 3.9 Realisasi NSPK yang Ditetapkan 46

Tabel 3.10 Jumlah Peserta Diklat Lainnya serta Peruntukannya 49

Tabel 3.11 Persentase Responden berdasarkan usia dan Gender 59

Tabel 3.12 Indeks Kepuasan Masyarakat Pusdiklat Minerba per Aspek 59

Tabel 3.13 Indeks Kepuasan Masyarakat Pusdiklat Minerba per Aspek 60

Tabel 3.14 Karya Ilmiah yang dilaksanakan oleh para Widyaiswara 68

Tabel 3.15 Daftar Hasil Penilaian Dari Segi Ketercapaian Tujuan Instruksional 71

Tabel 3.16 Daftar Hasil Penilaian Dari Segi Sistematika Penyajian kualitas bahan ajar yang disampaikan kepada peserta diklat

72

Tabel 3.17 Daftar Hasil Penilaian Dari Segi Kemampuan Menyajikan/ Memfasilitasi Program Diklat Kepada Para Peserta Diklat

73

Tabel 3.18 Target serta Capaian Kegiatan tahun 2015 76

Tabel 3.19 Capaian Sasaran Strategis Pertama 78

Tabel 3.20 Realisasi Diklat Berbasis Kompetensi 80

Tabel 3.21 Capaian NSPK yang ditetapkan Kepala Badan Diklat ESDM 86

Tabel 3.22 Capaian Diklat Lainnya 91

Tabel 3.23 Capaian Sasaran Strategis Kedua 96

Tabel 3.24 Hasil Karya Ilmiah Para Widyaiswara 105

Tabel 3.25 Widyaiswara yang Telah Mengikuti Microteaching 107

Tabel 3.26. Widyaiswara Yang Telah Mengikuti Studi dan Observasi lapangan 107

Tabel 3.27. Widyaiswara yang telah mengikuti On The Job Training (OJT) 108

Tabel 3.28 Capaian Sasaran Strategis Ketiga 112

Tabel 3.29 Capaian Sasaran Strategis Keempat 119

Tabel 3.30 Capaian Sasaran Strategis Kelima 123

Tabel 3.31 Capaian Penyertaan Pegawai 124

Tabel 3.32 Capaian Sasaran Strategis Keenam 132

(13)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara xiii

Tabel 3.34 Kegiatan Kerjasama Dalam dan Luar Negeri 135

Tabel 3.35 Capaian Sasaran Strategis Ketujuh 137

Tabel 3.36 Realisasi Kegiatan Pengembangan, Pembangunan Dan Implementasi Sistem

Informasi

137

Tabel 3.37 Realisasi Kegiatan Promosi dan Publikasi 139

Tabel 3.38 Realisasi Capaian PNBP pertanggal 31 Desember 2015 (Sebelum Rekon) 141

Tabel 3.39 Anggaran Berdasarkan Sumber Dana 145

Tabel 3.40 Pagu Awal serta Pagu Setelah Revisi 145

Tabel 3.41 Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja 147

Tabel 3.42 Perbandingan antara DIPA 0 dengan DIPA 5 berdasarkan Belanja Barang, Pegawai dan Modal

152

Tabel 3.43 Realisasi Anggaran Tahun 2015 154

Tabel 3.44 Pagu DIPA Awal Tahun Anggaran 2015 166

Tabel 3.45 Revisi 1 (satu) Pusdiklat Minerba 167

Tabel 3.46 Pemanfaatan self blocking dan penggunaan output cadangan 169

Tabel 3.47 Revisi 4 (empat) Pusdiklat Minerba 171

Tabel 3.48 Revisi 5 (Lima ) Pusdiklat Minerba 172

DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1 Rekapitulasi Realisasi Program Diklat Tahun 2015

36

Grafik 3.2 Jumlah Peserta Diklat Berdasarkan Peruntukannya Tahun 2015 37

Grafik 3.3 Jumlah Program Diklat Berdasarkan Koridor Ekonomi Tahun 2015 41

Grafik 3.4 Hasil Pengukuran Akhir Kuisioner 61

DAFTAR GAMBAR

(14)
(15)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pusdiklat Mineral dan Batubara (Minerba) sebagai instansi pemerintah mempunyai kewajiban untuk melaporkan kinerja internal secara akuntable sebagaimana telah diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja. Berdasarkan amanat tersebut, maka setiap tahunnya sebagai instansi pemerintah wajib menyampaikan informasi kinerjanya kepada unit kerja yang berada pada tingkat lebih tinggi secara berjenjang.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi (LAKIP) Pusdiklat Minerba menitikberatkan pada upaya yang telah dilakukan dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) sektor mineral dan batubara sesuai tugas dan fungsi pusdiklat itu sendiri. Dengan demikian LAKIP Pusdiklat Minerba harus mampu menjawab permasalahan pertanggungjawaban prestasi Pusdiklat Minerba pada tahun anggaran yang telah dilaksanakan dengan terinci dan sejelas-jelasnya.

Dasar hukum Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusdiklat Mineral dan Batubara yaitu:

a. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah;

b. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 12 Tahun 2009 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral;

c. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2015-2019;

(16)

d. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;

1.2. Kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM)

Dalam mengemban pelaksanaan tugas dan fungsi, saat ini Pusdiklat Minerba memiliki pegawai baik struktural maupun fungsional dengan jumlah sebanyak 115 (seratus lima belas) orang yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kekuatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pusdiklat Minerba tahun 2015 berdasarkan golongan, pendidikan, usia, jenis kelamin, masa kerja, jenjang jabatan fungsional, serta tingkat eselon diuraikan sebagai berikut:

a. Berdasarkan Golongan

Kekuatan pegawai berdasarkan golongan, terlihat pada tabel 1.1 bahwa sebagian besar pegawai Pusdiklat Minerba pada tahun 2015 adalah Pegawai yang bergolongan III dengan jumlah 79 (tujuh puluh sembilan) orang (68.69%) yang merupakan pejabat dan staf struktural dan widyaiswara. Golongan IV berjumlah 10 (sepuluh)orang (8.69%). Sedangkan pegawai dengan golongan II berjumlah 21 (dua puluh satu) orang (18.26%) dan golongan I berjumlah 5 (lima) orang (4,34%).

b. Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan table1.2 terlihat bahwa sebagian besar pegawai Pusdiklat Minerba Tahun 2015 berlatar belakang pendidikan sarjana (S-1) serta SLTA yang berjumlah masing-masing 47 (empat puluh tujuh) orang (40.86%) dan 35 (tiga puluh lima) (30.43%). Pegawai yang berlatar belakang pendidikan pasca sarjana (S-2) berjumlah 20 (dua puluh) orang (17.39%), Diploma 3 (D-III) berjumlah 6 (enam) orang (5.21%), SLTP atau sederajat berjumlah 5 (lima) orang (4.34%)dan berlatar belakang pendidikan sekolah dasar (SD) sebanyak 2 (dua) orang (1.7%). Dengan demikian, lebih dari 40.86% pegawai Pusdiklat Minerba berpendidikan sarjana dan 17.39 % pegawai Pusdiklat Minerba berpendidikan S-2. Kondisi ini tentunya sudah cukup baik, namun karena institusi diklat membutuhkan pegawai

(17)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara 3

mendukung pelaksanaan transfer ilmu dan pengalaman di bidang mineral dan batubara, maka diharapkan jumlah pegawai dengan latar belakang pendidikan S-2 dan S-3 semakin bertambah. Untuk itu perlu disusun perencanaan pengembangan pegawai yang mendukung, diantaranya melalui pemberian kesempatan tugas belajar S-2 dan S-3 pada pegawai yang kompeten serta tidak lagi membuka formasi SLTA. Untuk itu diharapkan kedepannya agar pemberian kesempatan tugas belajar S-2 dan S-3 para pegawai dapat diberikan secara tepat sasaran.

c. Berdasarkan Jenjang Jabatan Fungsional

Sebagai unit satuan kerja pendidikan dan pelatihan, Pusdiklat Minerba memiliki personil yang mengisi jabatan fungsional sebanyak 25 (dua puluh lima) orang. Jabatan Fungsional terbanyak di Pusdiklat Minerba seperti tampak pada tabel 1.3 adalah jabatan Fungsional Widyaiswara sebanyak 16 (enam belas) orang, diikuti oleh Jabatan Fungsional Pustakawan sebanyak 3 (tiga) orang, Jabatan fungsional Pranata Komputer terdapat 3 (tiga) orang, Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian 2 (dua) orang, serta Jabatan Fungsional Arsiparis 1 (satu) orang.

(18)

Tabel 1.1

Kekuatan Pegawai Berdasarkan Golongan

NO UNIT ORGANISASI I II III IV JML a b c d a b c D a b c d a b c d e P W P W P W P W P W P W P W P W P W P W P W P W P W P W P W P W P W P W 1 Kepala Pusat - - - 1 - - - 1 -

2 Bagian Tata Usaha - - - 3 - 2 - 3 1 - - 3 3 7 3 - 2 1 1 - - 1 - - - 20 10

3 Bidang Program dan Kerjasama - - - 1 - 1 1 1 - 2 2 2 - 1 - - 1 1 - 1 - - - 10 4

4 Bidang Standar dan Sarana

Prasarana - - - 2 - 2 - 1 - 1 - - - 6 1 5 1 - 1 1 - - 1 - - - 18 4

5 Bidang Penyelenggaraan &

Evaluasi Diklat - - - - 2 - 1 - - - 4 - - - 6 2 3 - 1 - 2 1 1 - - - 20 3

6 Kelompok Fungsional

Widyaiswara - - - 1 - 2 2 4 - 3 1 - - 1 1 - 1 - - - - 11 5 7 Kelompok Fungsional Arsiparis - - - 1 - - - 1 -

8 Kelompok Fungsional Analis

Kepegawaian - - - 1 1 - - - 1 1 9 Kelompok Fungsional Pustakawan - - - 2 - - 1 - - - 2 1

10 Kelompok Fungsional Pranata

Komputer - - - 1 - 1 - - 1 - - - 2 1 JUMLAH - - - - 2 - 3 - 5 - 8 - 5 2 1 - 18 8 20 6 8 3 10 6 2 2 3 1 1 1 - - - - 86 29

Keterangan: P = Pria W = Wanita

(19)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara 5

Tabel 1.2

Kekuatan Pegawai Berdasarkan Pendidikan

NO. UNIT ORGANISASI

SD SLTP SLTA

SARJANA MUDA SARJANA PASCA

DOKTOR JUMLAH

KET.

EKS SOSIAL EKS SOSIAL SARJANA

P W P W P W P W P W P W P W P W P W P W

1 Kepala Pusat - - - 1 - - - 1 -

2 Bagian Tata Usaha 1 - 1 - 12 4 - 1 1 1 1 - 4 4 - - - - 20 10

3 Bidang Program dan Kerjasama - - - - 2 1 - - 1 - 5 2 - 1 2 - - - 10 4

4 Bidang Standar dan Sarana Prasarana 1 - 1 - 8 - 1 - - - 6 2 1 - - 2 - - 18 4

5 Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat - - 3 - 7 - 1 - - - 4 1 4 2 1 - - - 20 3

6 Kelompok Fungsional Widyaiswara - - - 2 - - 1 9 4 - - 11 5

7 Kelompok Fungsional Arsiparis - - - 1 - - - 1 -

8 Kelompok Fungsional Analis Kepegawaian - - - 1 - - - 1 - - - 1 1

9 Kelompok Fungsional Pustakawan - - - 2 - - 1 - - 2 1

10 Kelompok Fungsional Pranata Komputer - - - 2 1 - - - 2 1

116 JUMLAH 2 - 5 - 29 6 2 1 2 1 20 6 13 8 13 7 - - 86 29 Keterangan: P = Pria W = Wanita

(20)

Tabel 1.3

Kekuatan Pegawai Berdasarkan Jabatan Fungsional

NO. UNIT ORGANISASI

ANALIS

KEPEGAWAIAN ARSIPARIS

PRANATA

KOMPUTER PUSTAKAWAN WIDYAISWARA JUMLAH KET.

P W P W P W P W P W P W

1 Kepala Pusat - - -

2 Bagian Tata Usaha - - -

3 Bidang Program dan Kerjasama - - -

4 Bidang Standar dan Sarana Prasarana - - - 5 Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat - - - 6 Kelompok Fungsional Widyaiswara - - - 11 5 11 5

7 Kelompok Fungsional Arsiparis - - 1 - - - 1 -

8 Kelompok Fungsional Analis Kepegawaian 1 1 - - - 1 1

9 Kelompok Fungsional Pustakawan - - - 2 1 - - 2 1

10 Kelompok Fungsional Pranata Komputer - - - - 2 1 - - - - 2 1

JUMLAH 1 1 1 - 2 1 2 1 11 5 17 8

Keterangan: P = Pria W =Wanita

(21)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara 7

Tabel 1.4

Kekuatan Pegawai Berdasarkan Usia

NO. UNIT ORGANISASI 18-25 26-30 31-35 36-40 41-45 46-50 51-55

56-KEATAS JUMLAH P W P W P W P W P W P W P W P W P W

1 Kepala Pusat - - - 1 - 1 -

2 Bagian Tata Usaha - - - 2 3 1 2 1 3 1 6 3 5 2 1 - 20 10 3 Bidang Program dan Kerjasama 1 1 1 1 2 - 2 1 1 - 2 1 1 - - - 10 4 4 Bidang Standar dan Sarana Prasarana 1 - 2 2 2 1 1 - 5 - 1 1 2 - 4 - 18 4 5 Bidang Penyelenggaraan & Evaluasi Diklat 1 2 2 - 1 - 5 - 3 - 4 - 4 1 - - 20 3 6 Kelompok Fungsional Widyaiswara - - - 2 3 1 7 - - - 1 - - 2 11 5 7 Kelompok Fungsional Arsiparis - - - 1 - - - 1 - 8 Kelompok Fungsional Analis Kepegawaian - - - 1 - - 1 - - 1 1 9 Kelompok Fungsional Pustakawan - - - 1 1 - 1 - 2 1 10 Kelompok Fungsional Pranata Komputer - - - - 1 1 1 - - - 2 1

JUMLAH 3 3 5 5 9 5 15 3 19 1 14 6 14 4 7 2 86 29

Keterangan: P = Pria W = Wanita

(22)

Tabel 1.5

Kekuatan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

NO. UNIT ORGANISASI

JENIS KELAMIN

PRIA WANITA JUMLAH

1 Kepala Pusat 1 - 1

2 Bagian Tata Usaha 20 10 30

3 Bidang Program dan Kerjasama 10 4 14

4 Bidang Standar dan Sarana Prasarana 18 4 22

5 Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat 20 3 23

6 Kelompok Fungsional Widyaiswara 11 5 16

7 Kelompok Fungsional Arsiparis 1 - 1

8 Kelompok Fungsional Analis Kepegawaian 1 1 2

9 Kelompok Fungsional Pustakawan 2 1 3

10 Kelompok Fungsional Pranata Komputer 2 1 3

(23)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara 9

Tabel 1.6

Kekuatan Pegawai Berdasarkan Eselon

NO. UNIT ORGANISASI

ESELON YANG TERSEDIA ESELON YANG TERISI

I II III IV JML I II III IV JML

P W P W P W P W P W

1 Kepala Pusat - 1 - - 1 - - 1 - - - 1 -

2 Bagian Tata Usaha - - 1 2 3 - - - - 1 - 1 1 2 1

3 Bidang Program dan Kerja Sama - - 1 2 3 - - - - 1 - 1 1 2 1

4 Bidang Standar dan Sarana Prasarana - - 1 2 3 - - - 1 1 1 1 2

5 Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat - - 1 2 3 - - - - 1 - 1 1 2 1 6 Kelompok Fungsional Widyaiswara - - - - 7 Kelompok Fungsional Arsiparis - - - - 8 Kelompok Fungsional Analis Kepegawaian - - - - 9 Kelompok Fungsional Pustakawan - - - - 10 Kelompok Fungsional Pranata Komputer - - - -

JUMLAH - 1 4 8 13 - - 1 - 3 1 4 4 8 5

Keterangan: P = Pria W = Wanita

(24)

Tabel 1.7

Kekuatan Pegawai Berdasarkan Masa Kerja

Keterangan: P = Pria W = Wanita

NO. UNIT ORGANISASI 0-10 11-20 21-30 31-KEATAS JUMLAH

P W P W P W P W P W

1 Kepala Pusat - - - 1 - 1 -

2 Bagian Tata Usaha 3 3 11 3 5 4 1 - 20 10

3 Bidang Program dan Kerjasama 5 2 5 1 - 1 - - 10 4

4 Bidang Standar dan Sarana Prasarana 7 3 7 1 3 - 1 - 18 4

5 Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat 6 2 10 - 4 1 - - 20 3

6 Kelompok Fungsional Widyaiswara 4 2 6 1 1 2 - - 11 5

7 Kelompok Fungsional Arsiparis - - 1 - - - 1 -

8 Kelompok Fungsional Analis Kepegawaian - - - - 1 1 - - 1 1

9 Kelompok Fungsional Pustakawan - - - - 2 1 - - 2 1

10 Kelompok Fungsional Pranata Komputer 2 1 - - - 2 1

(25)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara 11 c. Berdasarkan Usia

Mencermati data yang tertera pada tabel 1.4 pegawai Pusdiklat Minerba dengan usia 18 – 25 tahun berjumlah 6 (enam) orang (5.21%) , usia 26-30 tahun berjumlah 10 (sepuluh) orang (8.69%), usia 31-35 tahun berjumlah 14 (empat belas) orang (12.17%), usia 36-40 berjumlah 18 (delapan belas) orang (15,65%), usia 41- 45 tahun berjumlah 20 (dua puluh) orang (17.39%) usia 46-50 berjumlah 20 (dua puluh) orang (17.39%), usia 51-55 tahun berjumlah 18 (delapan belas) orang (15.65%), usia >55 tahun berjumlah 9 (sembilan) orang (7.82%).

Dari data di atas terlihat bahwa jumlah pegawai dengan usia ≥ 51 tahun adalah sebanyak 7.82% dari seluruh pegawai. Usia tersebut mendekati masa pensiun, untuk itu ke depan Pusdiklat Minerba harus merencanakan penempatan atau pengisian formasi yang akan kosong tersebut sesuai dengan keahlian yang dipersyaratkan.

d. Berdasarkan Jenis Kelamin

Mencermati data yang tertera pada Tabel 1.5 terlihat bahwa 74.78% (86 orang) pegawai Pusdiklat Minerba adalah pria dan hanya 25.22% (29 orang) pegawai wanita. Hal ini dikarenakan institusi Pusdiklat Minerba merupakan institusi teknis yang mengharuskan latar belakang pendidikan tertentu, dimana sebagian besar peminatnya adalah pria. Bidang/Bagian terbanyak penempatan wanita adalah pada Bagian Tata usaha sebanyak 10 (sepuluh) orang, disusul pada Fungsional Widyaiswara sebanyak 5 (lima) orang. Namun demikian, pegawai pria dan wanita di Pusdiklat Minerba memperoleh perlakuan yang setara serta memiliki kesempatan pula dalam berkarir. Hal ini dibuktikan dengan adanya 3 (tiga) pegawai wanita yang menduduki Jabatan Struktural Eselon IV dan 1 (satu) pegawai wanita yang menduduki Jabatan Struktural Eselon III.

f. Berdasarkan Eselon

Seperti terlihat pada Tabel 1.6, Jabatan Struktural eselon II sampai eselon IV sebanyak 13 (tiga belas) orang yang terdiri atas 1 (satu) Kepala Pusat, 4 (empat) Pejabat Eselon III, serta 8 (delapan) Pejabat Eselon IV. Komposisi tersebut terdiri atas 8 (delapan) orang pria dan 5 (lima) orang Wanita.

(26)

e. Berdasarkan Masa Kerja

Seperti terlihat pada Tabel 1.7, pegawai Pusdiklat Minerba memiliki masa kerja antara 0-10 tahun sebanyak 40 (empat puluh ) Orang (34.78%), masa kerja antara 11-20 tahun sebanyak 46 (empat Puluh enam) orang (40%), masa kerja antara 21-30 tahun sebanyak 26 (dua puluh enam) orang (22.60%) serta masa kerja >31 tahun sebanyak 3 (tiga) Orang (2.6%). Ini berarti banyak pegawai dengan pengalaman yang cukup (11-20 tahun) serta banyak pula pegawai yang pengalamannya masih minim (0-10 tahun). Untuk meminimalkan gap pengalaman antar dua golongan tersebut, diupayakan pembinaan pegawai yang maksimal untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan pegawai baru, diantaranya melalui penyertaan diklat, magang serta bentuk pengembangan pegawai lainnya yang sesuai dan mampu mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari Pusdiklat Minerba.

1.3. Kelembagaan Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Mineral dan Batubara ( Kedudukan, Fungsi dan Struktur Organisasi )

1.3.1. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pusat Pendidikan Dan pelatihan Mineral dan Batubara

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara adalah salah satu unit organisasi di bawah Badan Diklat Energi dan Sumber Daya Mineral yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 165 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 37 Tahun 2001.

Sebagai tindak lanjut Keputusan Presiden tersebut di atas ditetapkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 150 Tahun 2001 tanggal 2 Maret 2001 dan Nomor 1915 Tahun 2001 tanggal 23 Juli 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Selanjutnya, pada tanggal 20 juni 2005 telah di tetapkan keputusan Menteri dan Sumber Daya Mineral Nomor 30 Tahun 2005, tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, khususnya bagian kelima , yang menjadi landasan pelaksanaan tugas dan fungsi pusat

(27)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara 13

Sedangkan pada tanggal 22 November 2010 telah ditetapkan pelaturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, khususnya BAGIAN KEENAM, yang menjadi landasan pelaksanaan TUGAS (pasal 845) dan FUNGSI ( pasal 846) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral Batubara.

Sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tersebut, di atas Tugas ( pasal 845) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral Batubara adalah melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang Mineral Batubara. Dalam melaksanakan tugas tersebut Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral Batubara menyelenggarakan fungsi (pasal 846):

a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program dibidang pendidikan pendidikan dan pelatihan;

b. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dibidang mineral dan batubara;

c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dibidang mineral dan batubara; serta

d. Pelaksanaan administrasi pusat pendidikan dan pelatihan mineral dan batubara. 1.3.2. Struktur Organisasi Pusdiklat Minerba

Struktur organisasi Pusdiklat Minerba sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral adalah sebagai berikut :

 Bagian Tata Usaha;

 Bidang Program dan Kerja Sama;

 Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan;  Bidang Standar dan Sarana Prasarana;

 Kelompok Jabatan Fungsional.

Dalam menjalankan tugas dan fungsi Kepala Pusdiklat Minerba membawahi 1(satu) bagian, 3 (tiga) bidang, serta jabatan fungsional widyaiswara dengan rincian sebagai berikut:

(28)

Bagian Tata Usaha terdiri dari Subbagian Kepegawaian dan Umum serta Subbagian Keuangan; mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, rumah tangga, ketatausahaan, dan keuangan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan urusan ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga, kepegawaian, organisasi, tata laksana, hukum, hubungan masyarakat, serta keprotokolan (Subbagian Kepegawaian dan Umum);

b. Pelaksanaan urusan keuangan dan administrasi barang milik Negara (Subbagian Keuangan).

Bidang Program dan Kerjasama terdiri dari Subbidang Rencana dan Program serta Subbidang Kerjasama dan Informasi; mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rencana, program, anggaran, kerjasama, dan pelaporan dibidang pendidikan dan pelatihan mineral dan batubara. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Program dan Kerjasama menyelenggarakan fungsi:

a) Penyiapan bahan penyusunan rencana, program, anggaran, dan penyusunan laporan dibidang pendidikan dan pelatihan mineral dan batubara (Subbidang Rencana dan Program);

b) Penyiapan kerjasama, pengelolaan informasi dibidang mineral dan batubara (Subbidang Kerjasama dan Informasi).

Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan terdiri dari Subbidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan serta Subbidang Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan; mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan, pemantauan, dan evaluasi dibidang pendidikan dan pelatihan mineral dan batubara. Dalam melaksanakan tugas tersebut Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan penyelenggaraan dan pelayanan jasa dibidang pendidikan dan pelatihan mineral dan batubara (Subbidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan); b. Penyiapan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan dibidang pendidikan dan pelatihan

(29)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara 15

Bidang Standar dan Sarana Prasarana terdiri dari Subbidang Penyiapan Standar Pendidikan dan Pelatihan serta Subbidang Pengelolaan Sarana dan Prasarana; mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan kebijakan teknis dan pengelolaan sarana dan prasarana teknis dibidang pendidikan dan pelatihan mineral dan batubara. Dalam melaksanakan tugas tersebut Bidang Standar dan Sarana Prasarana menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan bahan penyusunan pedoman, standar, prosedur, dan kriteria dibidang pendidikan dan pelatihan serta pelayanan sertifikasi kompetensi tenaga mineral dan batubara (Subbidang Penyiapan Standar Pendidikan dan Pelatihan);

b. Pengelolaandan pelayanan jasa sarana dan prasarana teknis dibidang mineral dan batubara (Subbidang Pengelolaan Sarana dan Prasarana).

Gambar.1.1. Struktur Organisasi Pusdiklat Minerba

1.4. Anggaran

Anggaran Pusat Pendidikan Mineral dan Batubara terdiri dari Rupiah Murni dan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dimana anggaran Pusdiklat Minerba yaitu sebesar Rp.116.311.420.000,-. Selama dalam pelaksanaan

(30)

kegiatan terjadi revisi sebanyak 5 kali namun secara nominal tidak terjadi perubahan hanya di bagian output kegiatan yang terjadi perubahan.

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Bab ini memuat gambaran umum tentang Nawacita Pemerintahan sekarang, Rumah kedaulatan Energi , arah kebijakan, rencana strategis, dan penetapan kinerja tahun 2015. Arah kebijakan dan rencana strategis berisi uraian mengenai fokus prioritas dan sasaran yang akan dicapai dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Pusdiklat Minerba agar efektif, efisien, dan akuntabel, sedangkan penetapan kinerja memuat sasaran strategis, indikator kegiatan, dan target yang diperjanjikan untuk dilaksanakan Pusdiklat Minerba pada Tahun 2015.

2.1. Sembilan Agenda Prioritas (Nawa Cita) Pemerintah Republik Indonesia Bangsa yang berdaulat dan mandiri adalah bangsa yang mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang telah maju dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Oleh karena itu, untuk membangun kemandirian, mutlak harus dibangun dengan memperkuat kemampuan nasional di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Kemampuan untuk berdaya saing menjadi kunci untuk mencapai kemajuan sekaligus kemandirian. Namun demikian, kemandirian yang dimaksudkan bukanlah kemandirian dalam keterisolasian. Kemandirian mengenal adanya kondisi saling ketergantungan yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan bermasyarakat, baik dalam suatu negara maupun bangsa. Terlebih lagi dalam era globalisasi dan perdagangan bebas ketergantungan antar bangsa semakin knat. Kemandirian yang demikian adalah paham yang proaktif dan bukan reaktif atau defensif. Kemandirian merupakan konsep yang dinamis karena mengenali bahwa kehidupan dan kondisi saling ketergantungan senantiasa berubah, baik konstelasinya, perimbangannya, maupun nilai-nilai yang mendasari dan mempengaruhinya. Kemandirian suatu bangsa tercermin, antara lain, pada ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi

(31)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara 17

dan aparatur penegak hukum dalam menjalankan tugasnya; kemampuan untuk memenuhi pembiayaan pembangunan yang bersumber dari dalam negeri yang makin kokoh dan berkurangnya ketergantungan kepada sumber luar negeri; dan kemampuan memenuhi sendiri kebutuhan pokok, yang disertai dengan keunggulan dalam inovasi, kreativitas, intergritas, dan etos kerja sumber daya manusia. Kemajuan suatu bangsa harus ditandai dengan sumber daya manusia yang memiliki kepribadian bangsa, berakhlak mulia, dan memiliki tingkat pendidikan, produktivitas dan harapan hidup yang tinggi. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya, meningkatkan pendapatan.

Untuk menunjukan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan, maka pemerintah merumuskan sembilan agenda prioritas dalam pemerintahan kedepan. Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA. Adapun isi dari Nawa Cita atau Sembilan Agenda Prioritas tersebut yaitu :

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program "Indonesia Pintar"; serta peningkatan

(32)

kesejahteraan masyarakat dengan program "Indonesia Kerja" dan "Indonesia Sejahtera" dengan mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.

9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masuk ke dalam nawacita nomor 7 yaitu “ Mewujudkan Kemandirian Ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik “ dimana kementerian ESDM memiliki fungsi sebagai

Perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis di bidang energi dan sumber daya mineral. Bidang Energi dan sumber daya mineral merupakan bidang yang sangat strategis sekali sehingga peran serta kementerian esdm didalamnya sangat penting sekali guna mengelola dan membuat kebijakan yang sesuai bagi kelangsungan negara dan meningkatkan kualitas hidup rakyat indonesia.

2.2. Rumah Kedaulatan Energi Republik Indonesia

(33)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara 19

ketersediaan energi dengan harga yang wajar ( dari sisi internal). Adapun kemandirian energi meliputi ketersediaan ( Availability ), yakni kemampuan untuk menyediakan jaminan pasokan, kemampuan untuk mendapatkan akses terhadap energi (asessibility) ,dan kemampuan untuk dapat membeli pada harga keekonomian yang wajar (affordability).

Terkait hal tersebut untuk menciptakan ketahanan energi maka diperlukan sinkronisasi dari berbagai elemen yang dirangkum dalam Rumah kedaulatan Energi. Dimana terdiri dari 4 point yang harus ada yaitu:

1. Kemampuan untuk mendapatkan Akses terhadap Energi 2. Kemampuan untuk menyediakan pasokan Energi

3. Kemampuan untuk dapat membeli pada harga keekonomian yang wajar. 4. Kemampuan untuk merespon dinamika perubahan serta daya saing.

Gambar. 2.1. Rumah kedaulatan Energi

Merunut dari gambar Rumah Kedaulatan Energi yang di canangkan oleh Kementerian ESDM, Pusdiklat Mineral dan Batubara berada di program strategis nomor 8 dan 9 yaitu

(34)

terkait Hilirisasi Industri mineral dan batubara serta konsolidasi industri tambang. Dalam hal ini peran serta pusdiklat mineral dan batubara adalah menyediakan diklat-diklat bagi industri mineral dan batu bara demi tercapainya program tersebut.

Adapun Diklat yang dilakukan oleh Pusdiklat Minerba pada Tahun 2015 terkait Program Strategis Hilirisasi Industri Mineral dan Batubara yaitu :

1. Diklat Pengolahan dan Pemurnian Emas

2. Diklat Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Mineral 3. Diklat Teknologi Pemanfaatan Batubara

4. Diklat Peningkatan Nilai Tambah Tembaga

5. Diklat Manajemen Pengelolaan Tambang Emas Rakyat

Untuk Diklat terkait konsolidasi industri tambang yang dilakukan oleh Pusdiklat Minerba pada tahun 2015 yaitu diantaranya:

1. Diklat Resolusi Konflik Wilayah Pertambangan di Ambon 2. Diklat Pengawasan Teknis pertambangan Minerba 3. Diklat Evaluasi AMDAL Pertambangan Angkatan

4. Diklat Pembinaan dan pengawasan Usaha Jasa Pertambangan

5. Diklat Penggunaan GPS Dalam Menunjang Batas Wilayah Pertambangan 6. Diklat Analisis Potensi Sumber daya Mineral dan Kendala Kewilayahan 7. Diklat Pengawasan Teknik Pertambangan Minerba

8. Diklat Pengawas Produksi Pertambangan

9. Diklat pengawas Konservasi Mineral dan Batubara 10. Diklat Pengawasan Eksplorasi Pertambangan Minerba

11. Diklat Pemenuhan dan uji kompetensi bagi pengawas operasional Pengawas Operasional Pertama

12. Diklat Pemenuhan dan uji kompetensi bagi pengawas operasional madya pada pertambangan

13. Diklat Pemenuhan dan Uji Kompetensi Bagi Pengawas Operasional Utama 14. Diklat Pengelola Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) Pertambangan

(35)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara 21

2.3. Rencana Strategis

Sesuai tugas dan fungsi, Pusdiklat Mineral dan Batubara mempunyai Rencana Strategis yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2015-2019. Rencana Strategis tersebut disusun untuk memberikan arah bagi organisasi dalam mencapai cita-cita dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada dengan mengacu pada Rencana Strategis Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral.

a. Visi

Visi dari pemerintah Republik Indonesia bersama seluruh bangsa Indonesia yaitu “ terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong “

b. Misi

Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, Pemerintah Republik Indonesia telah merumuskan 7 (tujuh) misi yang akan dilakukan secara berkesinambungan, yaitu:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim , serta mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi , maju dan sejahtera. 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri , maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional.

(36)

Adapun agenda prioritas dari Kabinet Kerja (Nawa Cita) yang ke 7 (tujuh) yaitu mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan telah dirumuskan yaitu : Mewujudkan Kemandirian Ekonomi dengan Menggerakan Sektor-sektor Strategis ekonomi domestik.

Dalam hal ini untuk kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral , Nawa Cita no. 7 ini menetapkan “ Mewujudkan Kedaulatan Energi “ yang dapat dijadikan sebagai misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Adapun Misi dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara sesuai dengan Permen ESDM no.18 tahun 2010 tentang organisasi dan tata Kerja pasal 845 dan 846, tugas Pusdiklat Minerba adalah Melaksanakan diklat bidang minerba dengan fungsi penyiapan kebijakan teknis, rencana dan program, evaluasi, pemantauan kegiatan diklat bidang minerba. Untuk memperjelas tugas dan fungsi pusdiklat minerba , telah dirumuskan misi Pusdiklat Minerba sebagai berikut : 1. Mengembangkan sistem kediklatan untuk memenuhi kebutuhan pemangku

kepentingan dan disesuaikan dengan perkembangan industri pertambangan khususnya dibidang minerba.

2. Menyusun standar Kediklatan berbasis kompetensi dalam rangka menunjang program sertifikasi personil.

3. Melaksanakan program diklat berbasis kompetensi dan diklat lainnya yang dibutuhkan pemangku kepentingan.

4. Mengembangkan sarana dan prasarana teknis diklat di bidang minerba.

c. Sasaran Strategis

Untuk memperoleh sasaran yang efektif, maka setiap sasaran perlu dilengkapi dengan indikator pencapaian sasaran. Indikator pencapaian sasaran adalah tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk dapat diwujudkan pada tahun berjalan. Untuk itu, selain menetapkan sasaran Pusdiklat Minerba juga menentukan indikator kinerja dari sasaran strategis dalam 5 (lima) tahun. Sasaran strategis dapat dan dimungkinkan mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan isu

(37)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara 23

strategis.Hubungan antara program , kegiatan dan sasaran dapat dilihat pada tabel dibawah 2.1

Tabel 2.1

Hubungan antara Program, kegiatan dan sasaran

Program Kegiatan Sasaran

Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral

Pendidikan dan Pelatihan Teknologi

Mineral, Batubara, dan Panas Bumi

Terwujudnya Pengembangan SDM

berbasis Kompetensi dan berbasis

kebutuhan pemangku kepentingan Terwujudnya kualitas layanan diklat yang memuaskan

Terwujudnya sarana dan prasarana diklat yang handaldan modern

Terwujudnya akuntabilitas sistem manajemen, keuangan dan manajemen aset

Terlaksananya pengelolan kepegawaian yang proesional dengan dukungan tata administrasi kepegawaian yang baik Terlaksananya penataan organisasi pusdiklat minerba yang modern Meningkatkan pemanfaatan teknologi infrmasi dan Komunikasi (TIK) yang mendukung pendidikn dan pelatihan Meningkatnya secara signifikan jejaring kerja sama pusiklat minerba dengan institusi di dalam maupun luar negeri dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi.

Adapun Sasaran dan target Kinerja dapat dilihat di tabel dibawah ini : Tabel 2.2.Sasaran dan Target Kinerja

No Sasaran Target Kinerja

1 Terlaksananya pengembangan SDM berbasis kompetensi

bidang minerba serta berbasis kebutuhan pemangku kepentingan

100%

2 Terwujudnya kualitas layanan diklat yang memuaskan 100%

3 Terwujudnya sarana dan prasarana diklat yang handal

dan modern

(38)

No Sasaran Target Kinerja

4 Terwujudnya akuntabilitas system manajemen ,

keuangan dan manajemen aset

100%

5 Terlaksananya pengelolaan kepegawaian yang

professional dengan dukungan tata administrasi kepegawaiaan yang baik

100%

6 Terlaksananya penataan organisasi Pusdiklat Minerba

yang modern

100%

7 Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) yang mendukung pendidikan dan pelatihan

100%

8 Meningkatnya secara signifikan jejaring kerja sama

Pusdiklat Minerba dengan institusi di dalam maupun luar negeri dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi

100%

Dalam kaitan dengan sistem AKIP, untuk mencapai tujuan dan sasaran, dilakukan penetapan program. Sebagai suatu alat dari strategi, program akan memberikan arah bagi pencapaian tujuan dan sasaran. Program pada dasarnya merupakan kumpulan kegiatan yang dihimpun dalam satu kelompok yang sama untuk mencapai tujuan dan sasaran. Untuk mencapai tujuan dan sasaran Pusdiklat MinerbaTahun 2015 telah menetapkan Indikator Kinerja yang akan dilaksanakan. Adapun Indikator Kinerja tersebut adalah hubungan antara program, kegiatan, sasaran dengan indikator kinerja pada Rencana Strategis Pusdiklat Minerba yang terlihat pada tabel 2.3.

Tabel 2.3

Hubungan antara Program, Kegiatan, Sasaran dengan Indikator Kinerja Kegiatan

Program Kegiatan Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan

Pendidikan dan pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Mineral, Batubara dan Panas Terwujudnya Pengembangan SDM berbasis Kompetensi dan Berbasis Kebutuhan Pemangku Kepentingan

Jumlah Penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun

Jumlah Peserta yang Selesai mengikuti diklat berbasis kompetensi dalam setahun

Jumlah Gap Kompetensi sesuai Analisis Kebutuhan Diklat

(39)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara 25

Program Kegiatan Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan

Bumi Diklat ESDM

Jumlah Penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun

Terwujudnya Kualitas layanan diklat yang memuaskan

Jumlah laporan Indeks Kepuasan Masyarakat Jumlah laporan dan evaluasi kediklatan Jumlah Publikasi karya ilmiah Widyaiswara / dosen

Jumlah Widyaiswara /Dosen yang tersertifikasi

Jumlah peserta peningkatan kapasitas widyaiswara/dosen

Jumlah laporan evaluasi widyaiswara /dosen Jumlah Penyelenggaran forum komunikasi /Workshop / Seminar yang efektif dan tepat sasaran

Terwujudnya sarana dan prasarana diklat yang handal dan modern

Jumlah sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/kebutuhan (Antara lain realisasi pengadaan barang dan jasa) Akuntabilitas Sistem

Manajemen Keuangan dan Aset

Dokumen Perencanaan

Jumlah Laporan Pengelolaan Manajemen Keuangan, Aset dan Kinerja

Jumlah Laporan Administrasi Ketatausahaan Pengelolaan kepegawaian yang Profesional dengan dukungan tata administrasi kepegawaian yang baik Jumlah Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/magang untuk Pegawai (termasuk jam pelatihan pegawai terhadap jam kerja Badan Diklat ESDM)

Jumlah pengelolaan Administrasi kepegawaian

Penataan Organisasi Pusdiklat Minerba ESDM yang Modern

Jumlah Penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga

Peningkatan jejaring kerjasama pusdiklat

Minerba dengan

institusi didalam

maupun luar negeri

dalam rangka

peningkatan kapasitas organisasi

Jumlah penjalinan kerjasama diklat DN dan LN

(40)

Program Kegiatan Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan pemanfaatan

teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) yang mendukung Diklat

Implementasi TIK

Jumlah Publikasi dan promosi

Jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kegiatan jasa pendidikan dan Pelatihan

Jumlah Penerimaan negara Bukan Pajak (PNBP) kegiatan jasa pendidikan dan pelatihan terhadap target APBN yang ditetapkan

2.4. Penetapan Kinerja

Dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diperlukan penentuan sasaran yang mencerminkan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh organisasi dalam jangka waktu tertentu yang lebih pendek. Hal tersebut dituangkan dalam penetapan kinerja, dimana penetapan kinerja merupakan kontrak atau perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki. Tujuan khusus Penetapan Kinerja adalah meningkatkan akuntabilitas,transparansi, dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja, dan sebagai dasar pemberian reward/penghargaan dan sanksi. Uraian penetapan kinerja tahun 2015 pada Pusdiklat Minerba adalah seperti yang terdapat pada tabel 2.4.

Tabel 2.4.Penetapan Kinerja Tahun 2015

Sasaran Indikator Kinerja Satuan

Target Pusdiklat Minerba Terwujudnya pengembangan SDM berbasis kompetensi dan berbasis kebutuhan pemangku kepentingan Jumlah penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun

Diklat 54

Jumlah Peserta yang selesai mengikuti diklat berbasis kompetensi dalam setahun

Orang 1334

Jumlah Gap Kompetensi sesuai Analisis Kebutuhan Diklat

(41)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara 27

Sasaran Indikator Kinerja Satuan

Target Pusdiklat

Minerba

ditetapkan Kepala Badan Diklat ESDM

Jumlah Penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun

Diklat 60

Jumlah Peserta yang selesai mengikuti diklat lainnya dalam setahun

Orang 1090

Terwujudnya Kualitas Layanan diklat yang memuaskan

Jumlah Laporan Indeks Kepuasan masyarakat

Laporan 1

Jumlah Laporan dan evaluasi Kediklatan

Laporan 8

Jumlah Publikasi karya Ilmiah Widyaiswara/dosen

Terbitan 7

Jumlah Widyaiswara /Dosen yang tersertifikasi

Orang 10

Jumlah Peserta peningkatan kapasitas Widyaiswara /Dosen

Orang

30 Jumlah Laporan Evaluasi

Widyaiswara /Dosen

Laporan 14

Jumlah Penyelenggaraan Forum Komunikasi

/Workshop /Seminar yang efektif dan tepat sasaran

Laporan 15

Terwujudnya sarana dan prasarana diklat yang handal dan modern

Jumlah sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap /kebutuhan (antara lain realisasi

pengadaan barang dan jasa)

Kegiatan 4

Akuntabilitas Sistem Manajemen

Keuangan dan Aset

Dokumen perencanaan Dokumen 7

Jumlah laporan Pengelolaan Manjemne Keuangan , aset dan kinerja

Laporan 22

Jumlah Laporan Administrasi Ketatausahaan Laporan 6 Pengelolaan kepegawaian yang professional dengan dukungan tata administrasi kepegawaian yang baik Jumlah penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bi mtek/magang untuk pegawai (termasuk jam pelatihan pegawai terhadap jam kerja badan Diklat ESDM)

Orang 101

Jumlah Pengelolaan Administrasi Kepegawaian

(42)

Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Pusdiklat Minerba Penataan organisasi pusdiklat minerba yang modern Jumlah Penyelesaian Penataan organisasi dan Akreditasi lembaga

Dokumen 7

Meningkatnya secara signifikan jejaring kerja sama Pusdiklat Minerba dengan institusi di dalam maupun luar negeri dalam rangka peningkatan

kapasitas organisasi

Jumlah Penjalinan

Kerjasama Diklat DN dan LN

Laporan 5

Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mendukung pendidikan dan pelatihan Jumlah Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK Laporan 6

Jumlah Publikasi dan Promosi

Laporan 7

Jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kegiatan jasa pendidikan dan Pelatihan

Jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

kegiatan jasa pendidikan dan Pelatihan terhadap target APBN yang ditetapkan

Rp. 6.147.800.000

2.4. Indikator Kinerja Utama

Adapun Indikator Kinerja Utama periode tahun 2015 – 2019 beserta target yang sudah ditentukan oleh Pusdiklat Minerba yaitu sebagai berikut:

Tabel. 2.5. Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Kegiatan

No Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Kegiatan Target (%)

1 Persentase Penyelenggaraan Diklat

Berbasis Kompetensi

Jumlah penyelenggaraan

Diklat berbasis kompetensi

dalam setahun 100

Jumlah Gap Kompetensi Sesuai Analisis Kebutuhan

Diklat 100

Jumlah NSPK yang

ditetapkan kepala Badan

(43)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara 29

No Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Kegiatan Target (%)

Jumlah Penyelenggaraan

Diklat lainnya dalam

setahun 100

2 Indeks Kepuasan Pengguna

Layanan

Jumlah laporan Indeks

kepuasan masyarakat 100

Jumlah laporan dan Evaluasi

Kediklatan 100

3 Persentase Jumlah Karya Ilmiah Widyaiswara/Dosen yang Dipublikasikan

Jumlah Publikasi Karya

Ilmiah widyaiswara/dosen 100

4 Persentase Widyaiswara/Dosen yang Dinilai Minimal Baik (kegiatan evaluasi Widyaiswara/ Dosen)

Jumlah Widyaiswara /dosen

yang tersertifikasi 100

Jumlah peserta peningkatan kapasitas

widyaiswara/dosen 100

Jumlah laporan evaluasi

widyaiswara /dosen 100

Jumlah penyelenggaraan

forum komunikasi

/workshop/seminar yang

efektif dan tepat sasaran

100

5 Jumlah Penerimaan Negara Bukan

Pajak (PNBP) kegiatan Jasa

Pendidikan dan Pelatihan

Jumlah penerimaan negara

Bukan Pajak (PNBP)

Kegiatan Jasa pendidikan dan Pelatihan

(44)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam bab ini diuraikan akuntabilitas kinerja Pusdiklat Minerba tahun 2015 untuk mengukur pencapaian tujuan dan sasaran yang dituangkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2015-2019.

3.1. Capaian berdasarkan Indikator Kinerja Utama

Dalam menentukan Capaian Kinerja berdasarkan Indikator Utama dilakukan dengan menggunakan rumusan sebagai berikut :

Capaian Indikator Utama =Realisasi Capaian IKU

Target Capaian IKU x 100%

Adapun hasil dari perhitungan Indikator Kinerja Utama PusdiklatMinerba untuk tahun 2015 yaitu sebagai berikut :

Tabel. 3.1. Target dan Capaian Indikator Kinerja Utama

No Indikator Kinerja Utama Target (%) Capaian (%)

1 Persentase Penyelenggaraan Diklat

Berbasis Kompetensi

100 105.5

2 Indeks Kepuasan Pengguna Layanan 100 100

3 Persentase Jumlah Karya Ilmiah

Widyaiswara/Dosen yang Dipublikasikan

100 100

4 Persentase Widyaiswara/Dosen yang

Dinilai Minimal Baik (kegiatan evaluasi Widyaiswara/ Dosen)

100 100

5 Jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak

(PNBP) kegiatan Jasa Pendidikan dan Pelatihan

(45)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara 31

Total Keseluruhan Capaian Kegiatan berdasarkan Indikator Kinerja Utama ( IKU) yaitu sebesar 100.5 %. Nilai ini didapatkan dari penjumlahan keseluruhan nilai capaian dibagi jumlah Indikator Kinerja Utama.

(46)
(47)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara 31

Indikator Kinerja Utama Ke Satu Persentase Penyelenggaraan Diklat berbasis Kompetensi a. Persentase Penyelenggaraan Diklat Berbasis Kompetensi

Berdasarkan hasil kegiatan yang dilakukan di Pusdiklat Minerba, didapatkan nilai persentase penyelenggaraan Diklat berbasis Kompetensi sebesar 97.67%. Adapun diklat yang dilaksanakan yaitu diantaranya sebagai berikut:

Tabel.3.2. Realisasi Diklat Kompetensi di Pusdiklat Minerba Tahun 2015

NO Nama Diklat

Jumlah Peserta Aparatur

KESDM

Aparatur

PEMDA Industri/Masyarakat Lainnya Jumlah

1 Fungsional Inspektur Tambang Pertama

Angkatan I

1 23 0 0 24

2 Fungsional Inspektur Tambang Pertama

Angkatan II

1 22 0 0 23

3 Fungsional Inspektur Tambang Pertama

Angkatan III

0 24 0 0 24

4 Diklatpim Tingkat III 19 0 0 0 19

5 Diklatpim Tingkat IV 22 0 0 0 22

6 Prajabatan Golongan III Angkatan I 40 0 0 0 40

7 Prajabatan Golongan III Angkatan II 40 0 0 0 40

8 Prajabatan Golongan III Angkatan III 39 0 0 0 39

9 Prajabatan Golongan III Angkatan IV 40 0 0 0 40

10 Prajabatan Golongan III Angkatan V 39 0 0 0 39

11 Prajabatan Golongan III Angkatan VI 39 0 0 0 39

Gambar

Tabel 2.4. Penetapan Kinerja Tahun 2015
Grafik 3.1 Rekapitulasi Realisasi Program Diklat Tahun 2015
Tabel 3.5. Rekapitulasi Peserta Diklat Berdasarkan Gender
Grafik 3.3. Jumlah Program Diklat Berdasarkan Koridor Ekonomi Tahun 2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

tempat yang tenang di dalam taman, yang jauh dari rumah utama, dianggap tempat yang paling cocok untuk minum teh, dan para peserta merasa lebih nyaman setelah berjalan-jalan di

Selain hal tersebut di atas, Direktorat Jenderal Perkebunan (2007) mengatakan bahwa dari segi daya saing, minyak kelapa sawit memiliki kelebihan dibandingkan minyak nabati

Berdasarkan gambar 3, parameter Aroma menunjukkan bahwa tingkat penerimaan panelis terhadap parameter aroma pada infused water jeruk lemon-jahe merah

Salah satu tujuan dari penelitian ini untuk meninjau pengaruh penggunaan bakteri Escherichia coli dan konsentrasi awal bakteri pada ruang anoda serta pH

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kerawanan desa atau kelurahan terhadap penyakit DBD di Kabupaten Lamongan Tahun 2009

Tujuan utama dari pelayanan konseling pastoral adalah membawa orang-orang kepada Kristus dan persekutuan Kristen, membantu mereka untuk menyadari dan bertobat dari

Pertemuan (rapat) dengan dalih partisipasi (minta masukan dari warga masyarakat) yang dilaksanakan tidak lebih sebagai ajang formalitas untuk menjalankan sebuah kebijakan yang

Salah satu sasaran pengabdian di Desa Baran Melintang yang mempunyai areal sekitar 40 Km persegi, dan posisinya terjauh dari pusat ibu kota kecamatan ( Tanjung Samak). Sumber