• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gaya Bahasa dan Nilai-Nilai Pendidikan dalam Novel Krikil-Krikil Pasisir Karya Tamsir AS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gaya Bahasa dan Nilai-Nilai Pendidikan dalam Novel Krikil-Krikil Pasisir Karya Tamsir AS"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 56

Gaya Bahasa dan Nilai-Nilai Pendidikan dalam Novel Krikil-Krikil Pasisir

Karya Tamsir AS

Oleh :Nining Setiyowati

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa niningsetyowati09@gmail.com

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan (1) gaya bahasa yang terdapat pada novel Krikil-Krikil Pasisir karyaTamsir AS, dan (2) nilai-nilai pendidikan yang terdapat pada novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir AS. Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian adalah novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir AS dan data penelitian ini adalah frasa, klausa, dankalimatyang mengandung gaya bahasa dan nilai-nilai pendidikan dalam keseluruhan cerita. Instrumen penelitian yang digunakan adalah penulis sendiri sebagai instrumen utama dibantu dengan kartu pencatat data. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka, teknik simak, dan teknik catat. Uji keabsahan data yang digunakan adalah uji kredibilitas dan uji validitas semantis. Teknik analisis data yang digunakan adalah content analysis. Teknik penyajian hasil analisis data dengan menggunakan teknik informal. Hasil penelitian dan pembahasan data menunjukkan gaya bahasa yang terdapat dalam novel Krikil-Krikil Pasisir Karya Tamsir AS, yaitu: (a) terdapat 9 indikator gaya bahasa simile, (b) terdapat 1 indikator gaya bahasa metafora, (c) terdapat 4 indikator gaya bahasa personifikasi, (d) terdapat 1 indikator gaya bahasa epitet, (e) terdapat 3 indikator gaya bahasa sinekdoke (pars pro toto), (f) terdapat 1 indikator gaya bahasa metonimia, (g) terdapat 3 indikator gaya bahasa hiperbol, sedangkan nilai pendidikan yang terdapat pada novel Krikil-Krikil Pasisir Karya Tamsir AS, yaitu: (a) 3 indikator nilai pendidikan agama, (b) nilai pendidikan moral yaitu: (1) moral yang berhubungan antara manusia dengan Tuhan 1 indikator, (2) moral yang berhubungan antara manusia dengan manusia lain 1 indikator, (3) moral yang berhubungan antara manusia dengan diri-sendiri 2 indikator, (c) 4 indikator nilai pendidikan sosial.

Kata kunci: gaya bahasa, nilai pendidikan, novel krikil-krikil pasisir

Pendahuluan

Karya sastra merupakan gambaran kehidupan manusia. Kehidupan itu sendiri merupakan kenyataan sosial yang mencangkup hubungan antar manusia dengan Tuhan, sesama, alam, dan diri sendiri. Dalam kehidupan berbahasa terkadang bersifat metaforis dan imajinatif. Bahasa yang bersifat metaforis dan imajinatif biasanya dalam karya sastra melebih-lebihkan sebuah imajinasi yang dituangkan oleh pengarang melalui tulisannya.

Demikian banyak unsur kehidupan yang dapat digali dari sebuah karya sastra. Kehidupan dalam karya sastra merupakan kehidupan yang telah diwarnai dengan sikap penulis yang menyangkut latar belakang pendidikan, keyakinan, pandangan hidup, dan sebagainya. Novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir AS merupakan salah satu

(2)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 57 karya sastra yang penting untuk diteliti karena memuat pesan-pesan dalam kehidupan sehari-hari apabila novel tersebut dibaca dengan kritis oleh peneliti. Novel yang mempunyai nilai cerita tinggi pasti mempunyai banyak unsur pembangun, antara lain gaya bahasa yang digunakan untuk memperindah isi cerita dan pesan-pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca.

Novel Krikil-Krikil Pasisir, pengarang mengambil ide-ide karya sastra dari kondisi sosial budaya di masa lalu disampaikan secara kreatif ke dalam novel, diantaranya mengenai masalah pribadi, keluarga, agama, sosial, politik, dan sebagainya yang tertulis pada sebuah karya sastra. Mula-mula sastrawan mengambil ide dari kehidupan nyata disekitarnya yang diperolehnya sebagai ide atau bahan yang kemudian diolah menjadi sebuah karya sastra yang mengandung sebuah norma-norma, dan mengandung nilai bagi kehidupan serta bahasa yang indah yang mampu menarik pembaca.

Dengan sering membaca novel banyak manfaat yang dapat diperoleh, diantaranya sebagai alat pengarang untuk mengkomunikasikan suatu pesan kepada pembacanya. Untuk mengetahui keindahan serta nilai-nilai kehidupan yang terdapat pada novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir AS maka pengarang memberikan pesan kepada pembaca agar menganalisis gaya bahasa dan nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Krikil-Krikil Pasisir.

Dalam novel Krikil-Krikil Pasisir akan dijumpai gaya bahasa, tetapi hal ini kadang kurang bisa dipahami oleh pembaca karena disebabkan oleh beberapa hal, misalnya latar belakang sosial, tingkat pendidikan, ketajaman pemikiran, kurangnya pengetahuan dan sebagainya. Salah satu daya tarik bagi pembaca untuk menikmati sebuah karya sastra yaitu dengan memberikan gaya bahasa dalam sebuah karya sastra. Gaya bahasa merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah karya sastra untuk memperoleh keindahan dalam karya yang ditulisnya.

Fungsi gaya bahasa adalah memperindah kosakata agar pembaca dapat menerima ide-ide pengarang sekaligus untuk menilai seseorang yang menggunakan ragam variasi gaya bahasa tersebut, selain itu juga bertujuan untuk mengutarakan maksud pengarang dengan menggunakan bahasa secara tidak langsung. Karya sastra

(3)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 58 tanpa adanya gaya bahasa maka karya sastra tersebut akan hilang estetika dan keindahanya. Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis atau pemakai bahasa.

Gaya bahasa dapat memberikan inspirasi bagi pembaca karena susunan perkataan yang terjadi disebabkan oleh perasaan yang timbul atau hidup dalam hati penulis, yang menimbulkan suatu perasaan tertentu dalam hati pembaca. Gaya bahasa yang digunakan pengarang bertujuan untuk menyampaikan maksud yang pengarang inginkan kepada pembaca, hal itu berarti terdapat nilai-nilai positif yang dapat diambil dan direalisasikan oleh pembaca dalam kehidupan sehari-hari mereka khususnya dalam hal pendidikan.

Nilai-nilai positif yang merupakan amanah dalam novel tercermin dalam tokoh, pendeskripsian pikiran maupun perilaku tokoh itu sendiri. Nilai-nilai inilah yang dapat dimanfaatkan untuk menghadapi persoalan sehari-hari. Selain bermanfaat karya sastra juga dapat dijadikan sebagai hiburan bagi pembacanya. Selain itu karya sastra juga sangat penting dalam menambah ilmu pengetahuan, karena mengandung nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam bermasyarakat.

Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai pendidikan tentang hal baik dan hal buruk serta pengaturan perilaku. Novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir AS mengandung nilai kehidupan di antaranya, nilai-nilai agama, nilai-nilai moral, dan nilai-nilai sosial. Manfaat nilai pendidikan dalamkarya sastra adalah memberikan arahan kepada anak-anak muda supaya dapat menempatkan dirinya secara tepat dan sepadan di dalam masyarakat.

Berdasarkan ungkapan di atas dapat disimpulkan bahwa sastra merupakan gambaran kehidupan manusia. Kehidupan itu sendiri merupakan kenyataan sosial yang mencangkup hubungan antar manusia dengan Tuhan, sesama, alam, dan diri sendiri. Karya sastra penting untuk di teliti karena memuat pesan kehidupan sehari-hari seperti yang terdapat dalam novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir AS.

(4)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 59 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif.Ismawati (2011: 112) berpendapat penelitian deskriptif kualitatif yakni digambarkan dengan kata-kata atau kalimat dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.

Arikunto (2013: 172) menyatakan bahwa sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh. Jadi, sumber data dalam penelitian ini adalah novel Krikil-Krikil Pasisirkarya Tamsir AS.Adapun data menurut Arikunto (2013:161) mengemukakan data yaitu hasil pencatatan peneliti baik berupa fakta maupun angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Adapun data dalam penelitian ini adalah frasa, klausa, dan kalimat yang mengandung gaya bahasa dan nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir AS.

Arikunto (2013: 203) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam menngumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah. Instrumen penelitian meliputi instrumen utama dan instrument bantu. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri (Human Instrument), sedangkan instrument bantu berguna untuk memperlancar jalanya penelitian yang dibantu dengan kartu pencatat data untuk mencatat data-data berupa kutipan-kutipan yang terkait dengan gaya bahasa dan nilai-nilai pendidikan.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2010: 308). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pustaka, teknik simak, dan teknik catat.

Teknik keabsahan data dalam penelitian ini yaitu dengan uji kredibilitas dan uji validitas data. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2013: 160). Dalam penelitian ini, cara menguji keabsahan data penulis menggunakan teknik pengujian kredibilitas, yaitu dengan menggunakan teknik peningkatan ketekunan. Sugiyono (2010: 370)

(5)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 60 mengemukakan bahwa meningkatkan keartinya penulis melakukan pengamatan atau penelitian dengan lebih cermat dan berkesinambungan. Meningkatkan ketekunan itu misalnya penulis mengecek dan meneliti data yang berupa kalimat-kalimat yang ada dalam cerita.

Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode content analysis atau analisis isi, yaitu metode analisis yang dilakukan secara objektif terhadap teks yang berupa novel Kriki-Krikil Pasisir karya Tamsir AS. Menurut Ismawati (2011: 81) content analysis adalah sebuah teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi dengan mengidentifikasikan secara sistematik dan objektif karakteristik-karakteristik khusus dalam sebuah teks.

Peneliti ini menggunakan metode informal dalam penyajian hasil analisis ini. Sudaryanto (1993: 145) menyatakan bahwa metode penyajian informal adalah perumusan dengan menggunakan kata-kata biasa. Penyajian dalam penelitian ini menggunakan tabel data yang membahas tentang gaya bahasa dan nilai-nilai pendidikan pada novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir AS.

Hasil Penelitian

1. Gaya bahasa kiasan yang terdapat pada novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir AS adalah sebagai berikut.

a. Gaya Bahasa Simile

Gaya bahasa persamaan atau simile adalah perbandingan yang bersifat eksplisit, yang dimaksud dengan perbandingan yang bersifat eksplisit ialah bahwa ia langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain (Keraf, 2010: 138).

Penggunaan gaya bahasa simile dalam novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir AS terdapat 9 indikator, kutipan berikut ini merupakan salah satu contohnya.

Kutipan:

Lidhah kumilat rentengan, munclake banyu mawalikan kaya umob, swarane saya nggegirisi (KKP: 13)”.

(6)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 61 ‘Petir beruntun, muncratnya air sampai seperti mendidih, suaranya semakin mengerikan (KKP: 13)’.

b. Gaya Bahasa Metafora

Gaya bahasa metafora adalah semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat: bunga bangsa, buaya darat, buah hati, cindera mata, dan sebagainya (Keraf, 2010:139).

Penggunaan gaya bahasa metafora dalam novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir AS terdapat 1 indikator, kutipan berikut ini merupakan salah satu contohnya.

Kutipan:

”Lik Sani gedheg-gedheg nalika ngomongake gelang-kalunge Sumiati sing biyendadi kembang desane, ketara kagumunane (KKP: 73)”.

Terjemahan:

‘Tante Sani geleng-geleng ketika membicarakan gelang-kalungnya Sumiati yang dulu menjadi gadis yang paling cantik di desanya, kelihatan keherananya (KKP: 73)’.

c. Gaya Bahasa Personifikasi

Gaya bahasa personifikasi atau prosopopoeia adalah semacam gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat kemanusiaan (Keraf, 2010: 140).

Penggunaan gaya bahasa personifikasi dalam novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir AS terdapat 4 indikator, kutipan berikut ini merupakan salah satu contohnya.

Kutipan:

Katon endah gugusan-gugusan mega sing obah-obah lumaku ing langit resik kuwi ndadekake rembulan sing katon remu-remu sorote ketrawang ing nduwur mendhung (KKP: 52)”.

Terjemahan:

Terlihat indah gerombolan-gerombolan mega yang gerak-gerak berjalan di langit bersih itu membuat rembulan yang terlihat remang-remang sorotnya terterawang di atas mendung (KKP: 52)’.

(7)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 62 d. Gaya Bahasa Epitet

Gaya bahasa epitet yaitu semacam acuan yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus dari seseorang atau sesuatu hal, keterangan itu adalah suatu frasa deskriptif yang menjelaskan atau menggantikan nama seseorang atau suatu barang (Keraf, 2010: 141).

Penggunaan gaya bahasa epitet dalam novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir AS terdapat 1 indikator, kutipan berikut ini merupakan salah satu contohnya.

Kutipan:

Glathi isih sumlempit ing sabuke, sedheng ing tangan tengene mung dolanan roti kalung sing crangah-crangah gigire (KKP: 104)”.

Terjemahan:

‘Pedang masih terselempit di sabuknya, sedangkan di tangan kanannya hanya mainan rantai besi yang tajam-tajam ujungnya (KKP: 104)’.

e. Gaya bahasa sinekdoke

Gaya bahasa sinekdoke Gaya bahasa sinekdoke adalah semacam bahasa figuratif yang mempergunakan sebagian dari sesuatu hal untuk menyatakan keseluruhan (pars pro toto) atau mempergunakan keseluruhan untuk menyatakan sebagaian (totum pro parte) ( Keraf, 2010: 142).

Penggunaan gaya bahasa sinekdoke (pars pro toto) dalam novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir AS terdapat 3 indikator, kutipan berikut ini merupakan salah satu contohnya.

Kutipan:

”Nanging bener, ora ana sing langgeng neng donya iki! (KKP:16)”.

Terjemahan:

‘Memang benar, tidak ada yang langgeng di dunia ini! (KKP: 16)’ f. Gaya Bahasa Metonimia

Gaya bahasa metonimia adalah suatu gaya bahasa yang mempergunakan sebuah kata untuk menyatakan suatu hal lain, karena mempunyai pertalian yang sangat dekat (Keraf, 2010: 142).

(8)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 63 Penggunaan gaya bahasa metonimia dalam novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir AS terdapat 1 indikator, kutipan berikut ini merupakan salah satu contohnya.

Kutipan:

Dina kuwi dheweke arep kirim iwak garing menyang Surabaya, karo ngawal prahoto loro maneh (KKP: 85)”.

Terjemahan:

‘Hari itu dia mau mengirim ikan kering ke Surabaya, dengan mengawal truk dua lagi (KKP: 85)’.

g. Gaya Bahasa Hiperbol

Gaya bahasa hiperbol adalah gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan, dengan membesar-besarkan sesuatu hal (Keraf, 2010: 135).

Penggunaan gaya bahasa hiperbol dalam novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir AS terdapat 3 indikator, kutipan berikut ini merupakan salah satu contohnya.

Kutipan:

Manik nyawang saklebatan mripate bapake sing abang murub kuwi, banjur mlaku karo ngusapi eluh sing ndrewes ing pipi-pipine (KKP: 65)”.

Terjemahan:

‘Manik melihat sekilas mata ayahnya yang merah menyala itu, kemudian berjalan dengan mengusapi air mata yang menetes di pipi-pinya (KKP: 65)’.

2. Nilai-nilai Pendidikan yang terdapat pada novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir AS adalah sebagai berikut.

a. Nilai Pendidikan Agama

Ginanjar (2012: 59) mengemukakan nilai pendidikan agama atau keagamaan dalam karya sastra sebagian menyangkut moral, etika, dan kewajiban. Nilai-nilai religius bertujuan utuk mendidik agar manusia menjadi lebih baik menurut tuntunan agama.

Nilai pendidikan agama dalam novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir AS terdapat 3 indikator, kutipan berikut ini merupakan salah satu contohnya.

(9)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 64 Bekal di akhirat

Kutipan:

Apa wae sangu sing wis disimpen kanggo ngadhepi urip ing alam

peteng kuwi?Apa? Apa Pak? Aku durung weruh neraka, durung weruh

mulad-mulade geni sing bisa ngobong awak iki nganti kaya areng janggel! Durung weruh siksane wong-wong dosa ing alam kubur, nanging kuwi kabeh ana critane ana kojahe (KKP: 123)”.

Terjemahan:

Apa saja bekal yang sudah disimpan untuk menghadapi hidup di alam gelap itu?Apa? Apa Pak? Saya belum melihat neraka, belum melihat kobar-kobarnya api yang bisa membakar badan ini sampai seperti arang janggel! Belum melihat siksanya orang-orang dosa di alam kubur, tetapi itu semua ada ceritanya ada omongnya (KKP: 123)’.

b. Nilai Pendidikan Moral

Nurgiyantoro (2013: 429) menyatakan bahwa moral menunjuk pada pengertian (ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya; akhlak, budi pekerti, susila. Istilah “bermoral”, misalnya: tokoh bermoral tinggi, berarti mempunyai pertimbangan baik dan buruk.

Nilai pendidikan moral dalam novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir AS terdapat 3 indikator moral, kutipan berikut ini merupakan salah satu contohnya.

1) Nilai pendidikan moral hubungan manusia dengan Tuhan terdapat 1 indikator, berikut ini merupakan salah satu contohnya.

a) Berharap dosa-dosanya terampuni Kutipan:

Tajupedhet nyawangi adoh ing njaba, swarane lirih, “Aku kepengin dina-dina tuwaku lan pungkasaning uripku mujudake dina-dina sing mulya lagi sing apik, Muga-muga bisa dingapura kabeh dosa-dosaku (KKP: 126)”.

(10)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 65 ‘Tajupedhet memandangi jauh di luar, suaranya pelan, “Aku ingin hari-hari tuaku dan akhir hidupku mewujudkan hari-hari yang mulia juga yang baik,Mudah-mudahan bisa dimaafkan semua dosa-dosaku (KKP: 126)’.

2) Nilai pendidikan moral hubungan manusia dengan manusia lain terdapat 1 indikator, berikut ini merupakan salah satu contohnya.

a) Kekeluargaan Kutipan:

”Iya, iya anak prawanmu kuwi ler-leren na warung! Pantes? Pantes putu modin didhasar neng warung?” Markisah pethenthang-pethentheng ing ngarepe sing lanang (PG: 38)”.

Terjemahan:

Iya, iya anak perawanmu itu buka-bukaan di warung! Pantes? Pantes cucu ulama ditempatkan di warung?” Markisah pethenthang-pethentheng di depan suaminya (PG: 38)’.

3) Nilai pendidikan moral hubungan manusia dengan diri sendiri terdapat 2 indikator, berikut ini merupakan salah satu contohnya.

a) Nasihat dari ayah Kutipan:

”Ning nyambut gawe kuwi kudu sing apik, sandhangan kudu sing resik sing tata, aja sumengit!”tuture bapake, senajan ing walike ana sumlempit purih sing merihake ati (PG: 22)”.

Terjemahan:

Tapi bekerja itu harus yang baik, pakaian harus yang bersih yang rapi, jangan cemberut!”ucap ayahnya, walaupun di baliknya ada terselempit perih yang memerihkan hati (PG: 22)’.

c. Nilai Pendidikan Sosial

Kata “sosial” berarti hal-hal yang berkenaan dengan masyarakat kepentingan umum. Tingkah laku individu dapat dipahami dengan memahami pada tingkah laku masyarakatnya, karena individu mulai lahir sampai mati dibesarkan dan dikembangkan oleh masyarakat di lingkungannya. Ginanjar (2012: 61) menyatakan bahwa nilai pendidikan sosial dalam hal ini adalah bisa dari hal-hal yang positif ataupun negatif.

(11)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 66 Nilai pendidikan sosial dalam novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir AS terdapat 4 indikator, kutipan berikut ini merupakan salah satu contohnya. Kepedulian terhadap orang yang sedang susah

Kutipan:

“Manik, iki dhuwit kanggo tuku obat, “kandhane Samsul karo nggegemeke ewon telung lembar ing tangane prawan Manik (KKP: 15)”.

Terjemahan:

Manik, ini uang untuk beli obat, “kata Samsul dengan menggegamkan uang tiga lembar di tanganya perawan Manik (KKP: 15)’.

Simpulan

Berdasarkan penyajian dan pembahasan data dalam novel Krikil-Krikil Pasisir Karya Tamsir AS, dapat disimpulkan bahwa: (a) terdapat 9 indikator gaya bahasa simile, (b) terdapat 1 indikator gaya bahasa metafora, (c) terdapat 4 indikator gaya bahasa personifikasi, (d) terdapat 1 indikator gaya bahasa epitet, (e) terdapat 3 indikator gaya bahasa sinekdoke (pars pro toto), (f) terdapat 1 indikator gaya bahasa metonimia, (g) terdapat 3 indikator gaya bahasa hiperbol, sedangkan nilai pendidikan yang terdapat pada novel Krikil-Krikil Pasisir Karya Tamsir AS, yaitu: (a) 3 indikator nilai pendidikan agama, (b) nilai pendidikan moral yaitu: (1) moral yang berhubungan antara manusia dengan Tuhan 1 indikator, (2) moral yang berhubungan antara manusia dengan manusia lain 1 indikator, (3) moral yang berhubungan antara manusia dengan diri-sendiri 2 indikator, (c) 4 indikator nilai pendidikan sosial.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ismawati, Esti. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa Dan Sastra. Surakarta: Yuma Pustaka.

Sudaryanto. 1993. Metode Dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Indonesia sebagai salah satu negara yang berada di daerah tropik memiliki potensi untuk budidaya jamur tiram, karena banyak memiliki limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh kemandirian pribadi terhadap perilaku kewirausahaan pada pedagang pakaian Pasar Petisah

kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Skipsi yang berjudul “ Perancangan Dan Pembuatan Alat Pendeteksi Kadar Alfatokoferol Pada Paprika Hijau

Kegiatan ekstrakurikuler telah terorganisir dengan baik dan bersifat wajib bagi kelas VII dan VIII, diantaranya adalah pleton inti (TONTI), olahraga (sepak bola), pramuka,

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Analisa

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Anggara, 2016) yang membandingkan antara pemberian paracetamol pre sirkumsisi dan ibuprofen post

Karena sesungguhnya dua pihak yang bersengketa, jika masing-masing mengajukan argumennya dan ternyata salah satu dari keduanya lebih fasih dan lebih unggul di dalam

Teknik pemindahan pada klien termasuk dalam transport pasien, seperti pemindahan pasien dari satu tempat ke tempat lain, baik menggunakan alat transport seperti