• Tidak ada hasil yang ditemukan

Askep CA Mamae

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Askep CA Mamae"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN A. A. PENGKAJIANPENGKAJIAN 1. 1. IdentitasIdentitas  Nama

 Nama : Ny.H: Ny.H Usia

Usia : : 60 60 tahuntahun Pekerjaan Pekerjaan : : -- --Pendidikan Pendidikan : : -- --Agama Agama : : -- --Suku

Suku bangsa bangsa : : -- --Status

Status marital marital : : --

--2.

2. AnamnesaAnamnesa Keluhan

Keluhan utama utama : : Nyeri Nyeri di di area area payudara.payudara. Riwayat

Riwayat saat saat ini ini : Kaji : Kaji faktor faktor yang yang menyebabkan menyebabkan klien klien mengalami mengalami nyeri nyeri dan dan halhal yang dilakukan klien untuk mengatasi nyeri, karakteristik nyeri, yang dilakukan klien untuk mengatasi nyeri, karakteristik nyeri, daerah nyeri, skala nyeri, dan waktu klien mengalami nyeri.

daerah nyeri, skala nyeri, dan waktu klien mengalami nyeri.

Dalam kasus klien menyatakan nyeri di area payudara dengan Dalam kasus klien menyatakan nyeri di area payudara dengan skala 5.

skala 5. Riwayat

Riwayat masa masa lalu lalu : : Sejak Sejak sebulan sebulan ini ini payudara payudara kiri kiri klien klien nyeri nyeri serta serta mengeluarkanmengeluarkan cairan, bernanah, dan berbau busuk. Kulit di sekitar payudara cairan, bernanah, dan berbau busuk. Kulit di sekitar payudara keriput.

keriput. Riwayat

Riwayat keluarga keluarga : : Kaji Kaji adakah adakah anggota anggota keluarga keluarga klien klien yang yang memiliki memiliki keluhan keluhan samasama dengan klien atau anggota keluarga yang memiliki riwayat kanker. dengan klien atau anggota keluarga yang memiliki riwayat kanker. Riwayat

Riwayat aktivitas aktivitas ::

--

Eliminasi : menanyakan bagaimana BAB dan BAK klien (Eliminasi : menanyakan bagaimana BAB dan BAK klien ( frekuensi, waktu,warna, konsistensi, bau dan jumlah ) frekuensi, waktu,warna, konsistensi, bau dan jumlah )

--

Kebutuhan cairan Kebutuhan cairan : tanyakan k: tanyakan kebutuhan minum ebutuhan minum klien( jumlahklien( jumlah minum, pola minum, minuman yg disukai , dan jenis minum ) minum, pola minum, minuman yg disukai , dan jenis minum )

--

Pola nutrisi : tanyakan bagaimana diet klien sebelum danPola nutrisi : tanyakan bagaimana diet klien sebelum dan sesudah sakit, tanyakan pola diet, frekuensi makan, mual dan sesudah sakit, tanyakan pola diet, frekuensi makan, mual dan muntah , makanan yang disukai, berat badan

muntah , makanan yang disukai, berat badan dan tinggi badan)dan tinggi badan)

--

Pola istirahat dan tidur : tanyakan bagaimana pola tidurnya,Pola istirahat dan tidur : tanyakan bagaimana pola tidurnya, lama tidur, kesulitan tidur, dan cara mengatasinya)

(2)

-

Kebersihan dan personal hygiene : tanyakan bagaimana klien mandi, pemeliharaan gigi dan mulut, rambut, kuku,

-

Pola kegiatan atau aktivitas : tanyakan bagaimana olahraga klien sebelum dan sesudah sakit, kegiatan di waktu luang, jenis  pekerjaan,

Riwayat Psikologis : Klien takut dan malu karena akan dioperasi. Riwayat obsetri : Klien sudah menopause sejak 10 tahun yang lalu. Riwayat reproduksi : Kaji aktivitas seksual klien.

3. Pemeriksaan Fisik 

Keadaan umum : Lemah, tampak mengantuk 

TTV : TD = 100/60 mmHg(N = 120 / 80 mmHg) RR = 20 x/mnt (N = 12 – 20 x/ mnt) HR = 78 x/mnt (N = 80 – 100 x/mnt) T = 36,5 (N = 36,5 – 37,5 °C) Antrometri : BB = 38 kg TB = 150 cm Pemeriksaan head to toe

Kepala : Kaji kondisi rambut, mata, wajah. Dalam kasus konjungtiva anemis Leher : Kaji kondisi tyroid dan vena jugularis.

Dada : Auskultasi suara nafas dan suara jantung, perkusi area  paru dan jantung.

Payudara : Payudara terbalut kasa, daerah sekitar payudara kering  bersisik, areola coklat, putting inverted, payudara kiri di tutup kasa, nampak cairan kuning dan kemerahan, bau tidak sedap.

Abdomen : Inspeksi kesimetrisan, warna kulit, keadaan kulit. Palpasi massa dan karakteristik massa.

Organ genital : Inspeksi organ genitalia eksterna. Lakukan pemasangan spekulum lalu inspeksi rongga vagina, keluaran, kondisi serviks (warna, bentuk lubang, posisi, dan tanda  – tanda

(3)

abnormalitas).

(4)

ANALISA DATA

No Data Etiologi Diagnosa

1. Ds:

-

Klien mengatakan payudara  bagian kiri nyeri.

-

Intensitas nyeri skala 5 Do :

-

TD = 100/60 mmHg, HR = 78x/mnt, T = 36,5 °C, RR = 20x/mnt

 Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan  prosedur pembedahan, interupsi saraf, diseksi otot.

2. Ds :

-

Klien merasa tidak nafsu makan karena mual.

-

 badan lemas 1 minggu terakhir ini Do :

-

KU : lemah, nampak mengantuk.

-

Konjungtiva anemis.

-

BB = 38 kg, TB = 150 cm.

-

Hb = 8,7

Gangguan nutrisi : kurang

dari kebutuhan

 berhubungan dengan ↓ intake nutrisi sekunder  terhadap ↑ metabolisme sel kanker.

3. DS :

DO: Nampak cairan kuning dan kemeraha, berbau, payudara kering  bersisik, payudara terbalut kasa, aerola  berwarna, putting inverted

Resiko tinggi kerusakan integritas kulit  berhubungan dengan efek 

radiasi dan kemotherapi, deficit imunologik,  penurunan intake nutrisi

dan anemia. 4. Ds :

-

Klien takut dan malu karena akan

Anxietas berhubungan

(5)

dioperasi

Do :

-

Rencana dilakukan mastektomi radikal.

 pengetahuan mengenai  proses dan pengobatan  penyakit.

5. Ds :

-

Sejak sebulan ini payudara bagian kiri keluar cairan, bernanah, bau  busuk, dan sekitar payudara kulit

keriput. Do :

Payudara terbalut kassa, daerah sekitar   payudara kering bersisik, areola

coklat, putting inverted, payudara kiri ditutup kassa, nampak cairan kuning dan kemerahan, bau tak sedap.

Gangguan citra tubuh  berhubungan dengan  perubahan bentuk   payudara.

RENCANA INTERVENSI

 No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

1. Nyeri  berhubungan dengan trauma  jaringan  prosedur   pembedahan, interupsi saraf, diseksi otot.  Nyeri hilang / minimal. Kriteria hasil : Skala nyeri

 berkurang , vital sigh  batas

normal,ekspresi wajah tampak rileks.

1. Observasi TTV.

2. Ajarakan ibu dalam menggunakan tehnik  relaksasi yang di  pelajari. 1. TTV yang normal dapat memperlihatkan toleransi terhadap nyeri. 2. Teknik relaksasi dapat menurunkan tingkat nyeri klien.

(6)

3. Atur posisi tidur klien sesuai dengan derajat kenyamanan klien 4. Kolaborasi,  pemberian analgesik. 3. Dapat meningkatkan kenyamanan klien. 4. Analgetik dapat menurunkan tingkat nyeri klien. 2. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan  berhubungan dengan ↓ intake nutrisi sekunder  terhadap ↑ metabolisme sel kanker.

Status nutrisi klien dapat mengalami  perbaikan dalam 3 x 24 jam. Kriteria hasil :

-

 Nafsu makan klien mengalami  peningkatan.

-

Klien dapat menghasilkan  porsi makan yang

disediakan.

-

BB klien tdk  mengalami  penurunan secara drastis dan cenderung stabil.

-

Hasil laboratorium menunjukan kadar   protein darah, 1. Berikan makanan sedikit namun sering.

2. Sajikan makanan dalam keadaan hangat dan menarik.

3. Bantu klien menjaga oral hygiene

4. Berikan makanan yang

1. Klien akan lebih mudah untuk  makan sehingga asupan nutrisi klien akan tetap adekuat. 2. Penyajian yang hangat dan menarik dapat meningkatkan nafsu makan klien. 3. Dengan menjaga oral hygiene nafsu makan klien akan tetap terjaga.

(7)

albumin dan BUN(Blood Urea  Nitrogen) menunjukan angka normal. tinggi karbohidrat dengan kandungan  protein dan lemak yang

seimbang.

5. Berikan jenis makanan dengan kandungan zat  besi tinggi seperti

daging merah, sayuran hijau, kacang-kacangan, telur).

6. Berikan suplemen asam folat 7. Berikan suplemen vitamin B12. 8. Berikan suplemen vitamin C. yang seimbang akan menjaga suplay nutrisi ke tubuh tetap seimbang. 5. Peningkatan asupan zat besi dapat

meningkatkan sekresi

hemoglobin.

6. Asam folat dapat meningkatkan sekresi Hb. 7. B12 dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan tubuh  berkaitan dgn  proses metabolisme. 8. Vitamin C diperlukan untuk  membantu  penyerapan besi di dalam saluran  pencernaan.

(8)

9. Monitor BB klien 1 minggu sekali.

9. Dengan

memonitor BB klien kita dapat melihat status nutrisi klein. 3. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit  berhubungan dengan efek  radiasi dan kemotherapi, deficit imunologik,  penurunan intake nutrisi dan anemia. 1. Membrana mukosa tidak  menunjukkan kerusakan, terbebas dari inflamasi dan ulcerasi 2.Klien mengungkapkan faktor penyebab secara verbal. 3. Klien mampu mendemontrasika n tehnik  mempertahankan/ menjaga kebersihan rongga mulut.

1. Kaji kesehatan gigi dan mulut pada saat  pertemuan dengan klien dan secara  periodik.

2.Kaji rongga mulut setiap hari, amati perubahan mukosa membran. Amati tanda terbakar di mulut, perubahan suara, rasa kecap, kekentalan ludah.

3. Diskusikan dengan klien tentang metode  pemeliharan oral hygine. 1.Mengkaji  perkembangan  proses  penyembuhan dan tanda-tanda infeksi memberikan informasi penting untuk  mengembangkan rencana keperawatan. 2. Masalah dengan kesehatan mulut dapat mempengaruhi  pemasukan makanan dan minuman. 3. Mencari alternatif  lain mengenai  pemeliharaan

(9)

4. Intruksikan perubahan  pola diet misalnya hindari makanan panas,  pedas, asam, hindarkan

makanan yang keras.

5. Amati dan jelaskan  pada klien tentang tanda superinfeksi oral.

Kolaboratif 

6. Konsultasi dengan dokter gigi sebelum kemotherapi

7. Berikan obat sesuai indikasi, analgetik, topikal lidocaine, antimikrobial mouthwash preparation.

8. Kultur lesi oral.

4.Mencegah rasa tidak nyaman dan iritasi lanjut pada membran mukosa. 5. Agar klien mengetahui dan segera memberitahu bila ada tanda-tanda tersebut. 6. Meningkatkan kebersihan dan kesehatan gigi dan gusi. 7. Tindakan/terapi yang dapat menghilangkan nyeri, menangani infeksi dalam rongga mulut/infeksi sistemik. 8. Untuk mengetahui  jenis kuman sehingga dapat diberikan terapi

(10)

antibiotik yang tepat. 4. Anxietas  berhubungan dengan kurang  pengetahuan mengenai  proses dan  pengobatan  penyakit. Terjadi penurunan stress emosional, ketakutan, dan anxietas. Kriteria hasil : Klien memperlihatkan kemampuan untuk  mengatasi masalah, ikut serta dalam rencana pengobatan,  berespon positif  terhadap informasi yang diberikan. 1. Observasi pengalaman  pribadi dan  pengetahuan tentang kanker payudara, mekanisme koping saat kritis, sistem  pendukung, dan  perasaan mengenai

diagnosis.

2. Informasikan klien tentang riset terakhir  dan modalitas

 pengobatan terakhir  tentang kanker   payudara.

3. Uraikan pengalaman –   pengalaman yang akan

dialami klien dan dorong klien untuk  mengajukan

 pertanyaan.

4. Lengkapi klien dengan sumber  – sumber  1. Faktor  – faktor  tersebut mempengaruhi  perilaku dan kemampuan  pasien menghadapi diagnosis,  pembedahan, dan  pengobatan tindak lanjut. 2. Dapat mengurangi ketakutan dan meningkatkan  penerimaan rencana  pengobatan. 3. Ketakutan dan ketidaktahuan akan menurun. 4. Informasi tambahan dapat

(11)

informasi lain. menguatkan  bahwa klien bisa

sembuh. 5. Gangguan citra tubuh  berhubungan dengan  perubahan  bentuk   payudara. Klien menunjukan gerakan ke arah  penerimaan diri dalam situasi,  pengenalan dan ketidaktepatan  perubahan dalam konsep diri tanpa menegatifkan harga diri.

Kriteria hasil :

Klien dapat

menyusun tujuan yang realistik dan secara aktif   berpartisipasi dalam  program terapi.

1. Identifikasi masalah  peran sebagai wanita, istri, ibu, wanita karier  dan sebagainya.

2. Dorong pasien untuk  mengekspresikan

 perasaan misal marah,  bermusuhan dan  berduka.

3. Diskusikan tanda dan gejala depresi dengan orang terdekat.

4. Yakinkan perasaan  pasangan sehubungan dengan aspek seksual, dan memberikan informasi dan dukungan.

5. Kaji balutan luka,

1. Dengan identifikasi masalah dapat menentukan intervensi selanjutnya. 2. Dengan mengekspresikan  perasaan klien dapat meningkatkan harga dirinya. 3. Orang terdekat dapat mencegah klien mengalami depresi karena kondisinya. 4. Dukungan dari orang terdekat sangat penting  bagi klien. 5. Dengan

(12)

awasi jumlah edema, kemerahan, dan nyeri  pada insisi dan lengan.

Awasi suhu.

6. Tempatkan pada  posisi semi fowler   pada punggung atau

sisi yang tidak sakit dengan lengan tinggi dan disokong dengan  bantal.

7. Jangan melakukan  pengukuran TD, menginjeksikan obat atau memasukan IV  pada lengan yang

sakit.

8. Dorong untuk  menggunakan pakaian yang tidak sempit ,  beritahu pasien untuk 

tidak menggunakan  jam tangan atau

 perawatan luka aspeptik resiko infeksi dapat dihindari dan resiko bertambah  parahnya luka di area payudara klien dapat diminimalisir. 6. Dapat meningkatkan kenyamanan klien. 7. Dapat mencegah luka di area  paudara  bertambah parah. 8. Pakaian ketat dapat menekan area luka  payudara.

(13)

 perhiasaan lain pada tangan yang sakit.

9. Berikan antibotik  sesuai indikasi.

9. Antibiotik dapat mencegah resiko infeksi.

Referensi

Dokumen terkait

PT Sido Makmur merupakan perusahaan manufaktur yang mengolah jahe menjadi sirup jahe. Jenis produk yang dihasilkan adalah sirup jahe.. Bahan dan

Roscoe Bavis sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat

16 Firginia Mega Sari SMP Negeri 2 44. 17 Amilia Krisda Maulida SMP Saljul

Blok diatas adalah blok yang dimasukkan ke dalam controller pada model sistem turret gun dengan input error dan output nilai KP dan KI.. Pada blok tersebut terdapat persamaan

2. 6) Schmidt (1991) menjelaskan tentang keterampilanadalah merupakan kemampuan untuk membuat hasil akhir dengan kepastian yang maksimum dan pengeluaran energi dan

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Survei digunakan untuk melukiskan kondisi yang ada, dan membandingkan kondisi- kondisi tersebut dengan kriteria

Sifat inderawi seperti rasa, warna, aroma dan tekstur suatu bahan merupakan sifat- sifat yang muncul karena menyangkut selera seseorang.Ketertarikan konsumen terhadap bahan

Pemikiran tentang mekanisme yang terjadi pada phenomena “Kuznet” bermula dari transfer yang berasal dari sektor tenaga kerja dengan produktivitas rendah ke sektor yang