oleh oleh
Irma Zuhrotul a!l" Ma#a$ S. K%&. Irma Zuhrotul a!l" Ma#a$ S. K%&.
NIM
NIM '()*''''()*'''('(**('(**
PROGRAM PENDIDIKAN PRO+ESI NERS
PROGRAM PENDIDIKAN PRO+ESI NERS
PROGRAM STUDI IMU KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI IMU KEPERAWATAN
UNI,ERSITAS JEMBER
UNI,ERSITAS JEMBER
)('-A.A. KonKonsep teorsep teorii 1.
Hepatoma atau karsinoma hepatoseluler merupakan tumor ganas primer pada hati yang berasal dari sel-sel hepatosit dan paling sering ditemukan
daripada tumor ganas hati primer lainnya seperti limfoma maligna, fibrosarkoma, dang hemangioendotelio (Misnadiarly, 2!".
2. #tiologi
$imbulnya karsinoma hepatoseluler disebabkan oleh% a. &nfeksi kronik 'irus hepatitis (H)"
b. &nfeksi kronis 'irus hepatitis * (H*)" +. ahan-bahan hepatokarsinogenik
• Alfatoksin • Alkohol
• Penggunaan steroid anabolik • efisiensi 1-antitripsin
• Penimbunan at besi yang berlebihan dalam hati (hemo+hromatosi" • Kontak dengan ra+un kimia tertentu (misalnya% 'inil, klorida, arsen" /. Patofisiologi
Kanker hati ter0adi akibat kerusakan pada sel-sel parenkim hati yang biasa se+ara langsung disebabkan oleh primer penyakit hati atau se+ara tidak langsung oleh obstruksi aliran empedu atau gangguan sirkulasi hepatik yang menyebabkan disfungsi hati. el parenkim hati akan bereaksi tehadap unsur-unsur yang paling toksik melalui penggantian glikogen dengan lipid sehingga ter0adi infiltrasi lemak dengan atau tanpa nekrosis atau kematian sel. Keadaan ini sering disertai dengan infiltrasi sel radang dan pertumbuhan 0aringan fibrosis. egenerasi sel dapat ter0adi 0ika proses per0alanan penyakit tidak terlampau toksik bagi sel-sel hati, s ehingga ter0adi penge+ilan
dan fibrosis selan0utnya akan men0adi kanker hati. 3. $anda dan 4e0ala
$anda dan ge0ala pada karsinoma hepatoseluler adalah sebagai berikut a. 5yeri abdomen
b. &kterus6 0aundi+e +. #dema pada tubuh d. Asites
e. Anoreksia dan anemia f. Malaise
g. Kehilangan kekuatan h. istensi perut
i. Paraneoplasti+ syndrome% hipoglikemia, erythro+ytosis, hiper+al+emia, dan diare
7. Komplikasi
Komplikasi yang ter0adi akibat karsinoma hepatoseluler adalah sebagai berikut
a. Hipertensi
b. Hiperbilirubinemia
+. #nsefalopati hepatika, ter0adi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh akumulasi amonia serta metabolik toksin
d. Kerusakan 0aringan parenkim hati yang meluas akan menyebabkan sirosis hepatis
8. Pemeriksaan Khusus dan Penun0ang
a. 9aboratorium
arah lengkap: 4;$, 4P$, 9H, *PK, Alfa fetoprotein <7 mg6dl, HbsAg positif dalam serum, peningkatan kalium, kalsium dan alkaline fosfatase.
b. adiologi
• =ltrasonografi (=4"% =4 hitam putih (grey s+ale" yang sederhana
(+on'entional" hati yang normal tampak >arna ke-abuan dan tekstur merata (homogen". ila ada kanker langsung dapat terlihat 0elas berupa ben0olan (nodul" ber>arna kehitaman, atau ber>arna kehitaman +ampur keputihan dan 0umlahnya ber'ariasi pada tiap pasien bisa satu, dua atau lebih atau banyak sekali dan merata pada seluruh hati, ataukah satu nodule yang besar dan berkapsul atau tidak berkapsul. ayangnya =4 +on'entional hanya dapat memperlihatkan ben0olan kanker hatidiameter 2-/ +m sa0a. ila =4 +on'entional ini dilengkapi dengan perangkat lunak harmonik sistem bisa mendeteksi ben0olan kanker diameter 1-2 +m, namun nilai akurasi ketepatan
diagnosanya hanya 8?.
• *$-+an% dapat menilai seluruh segmen hati dalam satu potongan
gambar.
• Magneti+ esonan+e &maging (M&"% menggunakan gelombang
magnet tanpa adanya inar @.
• Positron #mission $omography (P#$"% merupakan alat pendiagnosis
kanker menggunakan glukosa radioaktif yang dikenal sebagai flourine1 atau BluorodeoCyglu+ose (B4" yang mampu mendiagnosa kanker dengan +epat dan dalam stadium dini. P#$ dapat menetapkan tingkat atau stadium kanker hati sehingga tindakan lan0ut penanganan kanker ini serta pengobatannya men0adi lebih mudah. i
samping itu 0uga dapat melihat metastase (penyebaran". +. iopsi
iopsi digunakan untuk melihat adanya resiko sel-sel tumor akan bermigrasi disepan0ang bekas biopsi.
!. $erapi yang dilakukan a. $erapi radiasi
$erapi radiasi mempunyai tu0uan memberikan radiasi langsung kepada sel-sel tumor agar tidak menyebar bertambah besar, nyeri dan gangguan rasa nyaman dapat dikurangi se+ara efektif dengan terapi radiasi pada !-D? klien.
b. Kemoterapi
Kemoterapi sistemik dan kemoterapi infus regional merupakan metode yang digunakan untuk memberikan preparat anti-neoplastik kepada pasien tumor primer dan metastasis hati untuk memberikan kemoterapi dengan konsentrasi tinggi ke dalam hati melalui arteri hepatika yang dipasang pompa yang dapat ditanam.
+. rainase bilier perkutan atau drainase transhepatik
rainase ilier perkutan atau drainase transhepatik digunakan untuk melakukan pintasan saluran empedu yang tersumbat oleh tumor hati, pankreas atau saluran empedu pada pasien tumor yang tidak dapat di
operasi atau pada pasien yang dianggap beresiko. Prosedur ini diker0akan untuk membentuk kembali sistem drainase bilier, mengurangi tekanan serta rasa nyeri karena penumpukan empedu akibat obstruksi, dan meredakan ge0ala pruritus serta ikterus. elama beberapa hari setelah di pasang, kateter tersebut di buka untuk drainase eksternal. *airan empedu yang mengalir keluar diobser'asi dengan ketat untuk mengetahui 0umlah, >arna dan adanya darah serta debris.
d. 9obektomi hati
9obektomi hati untuk penyakit kanker dapat sukses diker0akan apabila tumor primer hati dapat dilokalisir atau pada kasus metastasis, apabila lokasi lokasi primernya dapat dieksisi seluruhnya dan metastasis terbatas. Meskipun demikian, metastasis kedalam hati 0arang bersifat terbatas atau soliter. engan mengandalkan pada kemampuan sel-sel hati untuk beregeneras0, sebagian dokter bedah telah melakukan pengangkatan D? dari organ hati dengan hasil yang baik. Meskipun demikian, adanya sirosis akan membatasi kemampuan hati untuk beregenerasi.
e. $ransplantasi hati
$ransplantasi hati meliputi pengangkatan total hati yang sakit dengan menggantikan hati yang sehat. Pengangkatan hati yang sakit akan menyediakan tempat bagi hati yang baru dan memungkinkan rekonstruksi anatomis 'askuler hati serta saluran bilier mendekati keadaan normal. $ransplantasi hati ini digunakan untuk mengatai penyakit hati stadium-terminal yang mengan+am 0i>a penderitanya
setelah bentuk terapi yang lain tidak mampu menanganinya. Keberhasilan transplantasi tergantung keberhasilan terapi imunosupresi.
. Asuhan Kepera>atan 1. Pengka0ian
a. emografi
• =sia% biasanya menyerang de>asa dan orang tua
• Eenis kelamin% empat kali lebih sering ter0adi pada laki-laki daripada perempuan
• Peker0aan% dapat ditemukan pada orang dengan akti'itas yang berlebihan
b. Pemeriksaan fisik
• $anda-tanda 'ital% tekanan darah meningkat, bradikardi, suhu meningkat, pernapasan meningkat
• Mata% sklera ikterus
• Mulut% mukosa kering, bibir pu+at
• Abdomen% terdapat nyeri tekan pada kuadran kanan atas, pembesaran
hati, asites, permukaan teraba ireguler
• Kulit% gatal (pruritus", ikterus
• #kstremitas% mengalami kelemahan, edema
2. iagnosa Kepera>atan
a. Ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan adanya penurunan ekspansi paru, pengumpulan +airan intra-abdomen, dan asites b. 5yeri akut berhubungan dengan pembengkakan hepar dan bendungan
'ena porta
+. Kelebihan 'olume +airan berhubungan dengan hipertensi portal, tekanan osmotik koloid yang merendah akibat dari penurunan protein albumin ditandai dengan penumpukan +airan ba>ah kulit, intake dan ouput tidak seimbang
d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang inadekuat sekunder terhadap anoreksia, mual, dan muntah
e. Ketidakefektifan perfusi 0aringan berhubungan dengan penurunsn aliran darah sekunder
f. &ntoleransi akti'itas berhubungan dengan kelemahan /. Peren+anaan Kepera>atan 5o. iagnosa Kepera>atan $u0uan Kriteria Hasil &nter'ensi asional 1 Ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan adanya penurunan ekspansi paru, pengumpulan +airan intra-abdomen, dan asites etelah dilakukan tindakan kepera>atan diharapakan pernapasan efektif kembali $idak mengeluh sesak napas, 18-23 C6menit. $idak ada +uping hidung a. Pertahankan Posisi semi fo>ler b. ;bser'asi ge0ala kardinal dan monitor tanda-tanda ketidakefekt ifan pola napas +. erikan pen0elasan tentang penyebab sesak dan moti'asi utuk membatasi a. Posisi ini memungkinkan tidak ter0adinya penekanan isi perut terhadap diafragma sehingga meningkatkan ruangan untuk ekspansi paru yang maksimal. isamping itu posisi ini 0uga
mengurangi peningkatan 'olume darah paru sehingga memperluas ruangan yang
akti'itas d. erikan oksigen sesuai kebutuhan e. Kolaborasi dengan tim medis (dokter" dalam pemberian diuretik, batasi asupan +airan, dan pun+tie aspirasi asites
dapat diisi oleh udara b. Pemantau lebih dini terhadap perubahan yang ter0adi sehingga dapat diambil tindakan penanganan segera +. Pengertian klien akan mengundang partispasi klien dalam mengatasi permasalahan yang ter0adi d. Men+egah hipoksia e. untuk mengurangi asites dan +airan dalam +a'um pleura sehingga pola nafas kembali norma (18-23C6menit" 2 5yeri akut berhubungan dengan pembengkakan hepar dan bendungan 'ena porta etelah dilakukan tindakkan kepera>atan diharapakan nyeri dapat berkurang atau Pasien bebas dari nyeri $idak mengeluh nyeri abdomen, tidak meringis, nadi !- C6menit a. 9akukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik (perhatikan fungsi faal hepar" b. Atur posisi klien yang enak sesuai dengan keadaan +. A>asi respon emosional klien terhadap a. Analgesik beker0a mengurangi reseptor nyeri dalam men+apai sistim saraf sentral b. engan posisi miring ke sisi yang sehat disesuaikan dengan gaya gra'itasi, maka dengan miring kesisi yang sehat maka
proses nyeri d. A0arkan teknik pengurangan nyeri dengan teknik distraksi e. ;bser'asi tanda-tanda 'ital ter0adi pengurangan penekanan sisi yang sakit +. Keadaan emosional mempunyai dampak pada kemampuan klien untuk menangani nyeri d. $eknik distraksi merupakan teknik pengalihan perhatian sehingga mengurangi emosional dan kognitif e. eteksi dini adanya kelainan / Kelebihan 'olume +airan berhubungan dengan hipertensi portal, tekanan osmotik koloid yang merendah akibat dari penurunan protein albumin ditandai dengan penumpukan +airan ba>ah kulit, intake dan ouput tidak seimbang etelah dilakukan tindakkan kepera>atan diharapakan kelebihan 'olume +airan dapat diatasi 'olume +airan seimbang, berat badan stabil, tanda-tanda 'ital dalam batas normal, tidak ada bunti paru tambahan, tidak ada edema, tidak ada asites, protein, albumin, a. =kur masukan dan keluaran. *atat keseimbanga nnya timbang berat badan
tiap hari dan +atat peningkatan lebih dari ,7 kg6 hari b. Monitor tanda-tanda 'ital +. Auskultasi paru, +atat penurunan atau tidak adanya bunyi nafas a. Menun0ukkan status sirkulasi, ter0adinya perbaikan perpindahan +airan, dan respon terhadap terapi. Keseimbangan positif atau peningkatan berat badan sering menun0ukkan retensi +airan lan0ut b. Peningkatan tekanan darah biasanya berhubungan dengan
kalium, dan natrium dalam batas normal tambahan, misalnya krekles d. =kur dan +atat lingkar perut tiap hari e. orong untuk tirah baring f. Monitor albumin serum dan elektrolit khusus kalium dan natrium g. atasi natrium dan +airan sesuai indikasi h. eri obat diuretik sesuai indikasi kelebihan +airan +. Peningkatan kongesti pulmonal dapat mengakibatkan gangguan pertukaran gas pada paru-paru d. Memantau perubahan pada pembentukan asites dan penumpukan +airan e. Posisi rekumben untuk diuresis f. Penurunan albumin serum mempengaruhi tekanan osmotik koloid plasma, mengakibatkan pembentukan edema. Penurunan aliran darah gin0al menyertai peningkatan kadar aldosteron dan penggunaan diuretik untuk menurunkan air total tubuh, dapat menyebabkan sebagai perpindahan atau ketidakseimba ngan elektrolit
g. Meminimalkan retensi +airan dalam area ekstra'askuler. Pembatasan +airan perlu untuk memperbaiki6 men+egah pengen+eran h. Mengontrol edema dan asites. Menghambat efek aldosteron, meningkatkan ekskresi air, bila terapi dengan tirah baring dan pembatasan natrium tidak teratasi 3. #'aluasi
% data sub0ektif berisi data dari pasien melalui anamnesis (>a>an+ara" yang merupakan ungkapan langsung
; % data ob0ektif data yang dari hasil obser'asi melalui pemeriksaan fisik A % analisis dan interpretasi berdasarkan data yang terkumpul kemudian dibuat kesimpulan yang meliputi diagnosis, antisipasi diaognosis atau masalah potensial, serta perlu tidaknya dilakukan tindakan segera.
P % peren+anaan merupakan ren+ana dari tindakan yang akan diberikan termasuk asuhan mandiri, serta konseling untuk tindak lan0ut.
5. Discharge Planning a. &stirahat yang +ukup
b. iet rendah protein +. iet rendah garam &&
d. Memperbaiki keadaan gii, bila perlu dengan pemberian asam amino essensial berantai +abang dan glukosa
e. oboansia. )itamin komples. ilarang makan dan minum bahan yang mengandung alkohol
DA+TAR PUSTAKA
Misnadiarly. 2!. Mengenal, Menanggulangi, Mencegah & Mengobati Penyakit Hati (Liver). #disi 1. Eakarta% Pustaka ;bor Populer.
Pri+e, yl'ia A. dan Filson, 9orraine M. 27. Patofisiologi: onse! linis Proses"Proses Penyakit. #disi 8. )olume 1. Eakarta% #4*.
melter, uanne *. dan are, renda 4. 21. #uku $%ar e!eraatan Me'ikal #e'ah #runner & u''arth. #disi . )olume 2. Eakarta% #4*.