• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rasa Aman Dan Nyaman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rasa Aman Dan Nyaman"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Pemenuhn Rasa Nyaman

Pemenuhn Rasa Nyaman

II.. KKoonnsseep Dp Daassaar r  A.

A. PPenengegettiaian n PPererssononal al HyHygiginene

Personal Hygine suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan Personal Hygine suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Hygine pribadi mempengaruhi seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Hygine pribadi mempengaruhi kenyaman, keamanan dan kesejahteraan.

kenyaman, keamanan dan kesejahteraan. B

B.. TuTujjuuaan n ppeerrssoonanal l hhyyggiinne e :: 1.

1. MenMeningingkatkatkan kan derderajaajat t keskesehaehatantan 2.

2. MeMememelilihahara kebra keberersisihan dihan diriri 3.

3. MemMemepereperbaibaiki ki perpersonsonal al hyghygineine 4.

4. PePencncegegahahan pean penynyakakitit 5.

5. MeMeniningkngkatatkan pkan perercaycaya dia diriri 6.

6. MeMencncipiptatakakan n kekeinindadahanhan C.

C. FaktoFakto-fakt-faktor yang mempor yang mempengaruengaruhi:hi: 1

1.. BBooddy iy immaaggee 2.

2. PPraraktktiik sok sossiaiall 3.

3. StStatatus us sososisialal-e-ekonkonomomii 4

4.. PPeenngegettaahhuauann 5

5.. BBuuddaayyaa 6.

6. KeKebibiasasaaaan n seseseseororanangg 7.

7. KoKondndiisi si ffisisik ik  D.

D. PemerPemeriksaan fisiksaan fisik pada Personal Hygik pada Personal Hygiene :iene : 1.

1. MuMullut ut dadan n GiGigigi 2

2.. RRaammbbuutt 3

3.. KKuulliitt 4.

4. UmUmum um KaKaki ki dadan Kn Kukukuu 5.

5. MaMatata, Te, Telilingnga, da, dan Han Hididunungg 6.

(2)

E.

E. Dasar Dasar pengetpengetahuan ahuan ilmiilmiahah 1

1.. KKuulliitt Kul

Kulit it menmenggamggambarabarakan kan perperubaubahan han fisfisik ik dengdengan an perperubaubahan han warwarna, na, ketketebaebalanlan,, tekstur, turgor, suhu, dan hidrasi. Sepanjang kulit tetap utuh dan sehat fungsi tekstur, turgor, suhu, dan hidrasi. Sepanjang kulit tetap utuh dan sehat fungsi fisiologisnya akan tetap optimal

fisiologisnya akan tetap optimal

Kulit memeiliki tiga lapisan utama yaitu Kulit memeiliki tiga lapisan utama yaitu

a.

a. EpEpiidederrmimiss

Epidermis tersusun atas beberapa lapisan sel tipis dengan berbagai tingkat Epidermis tersusun atas beberapa lapisan sel tipis dengan berbagai tingkat maturasi. Lapisan ini melindungi kulit dari kehilangan air dan cedera dan maturasi. Lapisan ini melindungi kulit dari kehilangan air dan cedera dan me

mencncegaegah h mamasusuknknya ya ororganganisismeme. . BaBaktktereri i umumumumnynya a beberarada da di di lalapipisasann epeidermis luar. Ini adalah flora normal yang tidak menyebabkan penyakit epeidermis luar. Ini adalah flora normal yang tidak menyebabkan penyakit dan menghambat microorganisme patologis

dan menghambat microorganisme patologis b.

b. DDeerrmmiiss Dermi

Dermis s merupmerupakan akan lapislapisan an yang lebih yang lebih tebal serta mengandung serat tebal serta mengandung serat kolagekolagenn dan elastis untuk menyonggkong epidermis. Saraf, pembuluh darah, kelenjar  dan elastis untuk menyonggkong epidermis. Saraf, pembuluh darah, kelenjar  keringat dan sebase, serta folikel rambut berjalan melalui lapisan dermis. keringat dan sebase, serta folikel rambut berjalan melalui lapisan dermis. Kelenjar sebase menyereksi sebum, suatu cairan berminyak kedalam folikel Kelenjar sebase menyereksi sebum, suatu cairan berminyak kedalam folikel rambut.

rambut. cc.. SSub ub ccuuttaann

Lapisan sub cutan mengandung pembuluh darah, sarag, limfe,dan jaringan Lapisan sub cutan mengandung pembuluh darah, sarag, limfe,dan jaringan ikat longgar yang berisi sel lemak. Jaringan lemak merupakan penyimpan ikat longgar yang berisi sel lemak. Jaringan lemak merupakan penyimpan   panas tubuh. Jaringan sub cutan juga menyongkong lapisan atasnya untuk    panas tubuh. Jaringan sub cutan juga menyongkong lapisan atasnya untuk 

menahan stress dan tekanan. menahan stress dan tekanan.

(3)

E.

E. Dasar Dasar pengetpengetahuan ahuan ilmiilmiahah 1

1.. KKuulliitt Kul

Kulit it menmenggamggambarabarakan kan perperubaubahan han fisfisik ik dengdengan an perperubaubahan han warwarna, na, ketketebaebalanlan,, tekstur, turgor, suhu, dan hidrasi. Sepanjang kulit tetap utuh dan sehat fungsi tekstur, turgor, suhu, dan hidrasi. Sepanjang kulit tetap utuh dan sehat fungsi fisiologisnya akan tetap optimal

fisiologisnya akan tetap optimal

Kulit memeiliki tiga lapisan utama yaitu Kulit memeiliki tiga lapisan utama yaitu

a.

a. EpEpiidederrmimiss

Epidermis tersusun atas beberapa lapisan sel tipis dengan berbagai tingkat Epidermis tersusun atas beberapa lapisan sel tipis dengan berbagai tingkat maturasi. Lapisan ini melindungi kulit dari kehilangan air dan cedera dan maturasi. Lapisan ini melindungi kulit dari kehilangan air dan cedera dan me

mencncegaegah h mamasusuknknya ya ororganganisismeme. . BaBaktktereri i umumumumnynya a beberarada da di di lalapipisasann epeidermis luar. Ini adalah flora normal yang tidak menyebabkan penyakit epeidermis luar. Ini adalah flora normal yang tidak menyebabkan penyakit dan menghambat microorganisme patologis

dan menghambat microorganisme patologis b.

b. DDeerrmmiiss Dermi

Dermis s merupmerupakan akan lapislapisan an yang lebih yang lebih tebal serta mengandung serat tebal serta mengandung serat kolagekolagenn dan elastis untuk menyonggkong epidermis. Saraf, pembuluh darah, kelenjar  dan elastis untuk menyonggkong epidermis. Saraf, pembuluh darah, kelenjar  keringat dan sebase, serta folikel rambut berjalan melalui lapisan dermis. keringat dan sebase, serta folikel rambut berjalan melalui lapisan dermis. Kelenjar sebase menyereksi sebum, suatu cairan berminyak kedalam folikel Kelenjar sebase menyereksi sebum, suatu cairan berminyak kedalam folikel rambut.

rambut. cc.. SSub ub ccuuttaann

Lapisan sub cutan mengandung pembuluh darah, sarag, limfe,dan jaringan Lapisan sub cutan mengandung pembuluh darah, sarag, limfe,dan jaringan ikat longgar yang berisi sel lemak. Jaringan lemak merupakan penyimpan ikat longgar yang berisi sel lemak. Jaringan lemak merupakan penyimpan   panas tubuh. Jaringan sub cutan juga menyongkong lapisan atasnya untuk    panas tubuh. Jaringan sub cutan juga menyongkong lapisan atasnya untuk 

menahan stress dan tekanan. menahan stress dan tekanan.

(4)

Fungsi kulit dan implikasinya pada perawatan Fungsi kulit dan implikasinya pada perawatan F

Fuunnggssii//DDeesskkrriippssii IImmppiilliikkaassi i ppeerraawwaattaann 1.

1. PePelilindndunungg Epide

Epidermis rmis relatrelatif if tidak tidak permipermiabelabel tteerrhhaap p oorrggaanniissmme e bbeerraadda a ddii

p

peerrmmuukakaaan n kkuulliit t ddan an ffololiikkelel ram

rambutbut, , tettetapi api kekkekerieringan ngan relrelatiatif f  dari permukaan kulit menghambat dari permukaan kulit menghambat   p

  perertutumbmbuhuhan an babaktktereri. i. SeSebelbelumum menghilangkan bakteri dari folikel menghilangkan bakteri dari folikel rramambubut t pH pH asasam am di di kukulliit t jjugugaa menghambat pertumbuhan bakteri menghambat pertumbuhan bakteri

Ga

Gangngguguan an epepiidedermrmis is ttererjjadadi i ololeheh g

gaarruukkaann//hhiillaangngnnyya a peperrmmuukkaaaan.n. K

Keekkeerriinnggaan n yyaanng g bbeerrlleebbiihh me

meninimbmbululkan kan pepecacahan han sesertrta a reretatakankan ku

kulilit t dadan n mumukokosa sa sesehihingngga ga babaktktererii d

daappaat t mmaassuukk..KKuulliit t yyaanng g bbaassaahh men

meninginggkagkatkatkan n renrententensi si kelkelembembapanapan,, d

daan n hhiiddrraassiimmuukkoossa a mmeenncceeggaahh kekeri

kekeringan. ngan. Namun, kelembapan yangNamun, kelembapan yang kons

konstan tan menmenyebyebabkabkan an masmaseraerasi si yanyangg me

mengnggaganggnggu u inintetergrgriritatas s derdermimis s dadann memung

memungkinkan kinkan timbtimbulnya ulnya ulkus ulkus sertsertaa   p

  pererumumbuhbuhan an babaktktereri. i. JaJaga ga spspereri i dandan p

paakikiaan n tteettaap p kkeerriinng. g. KKeessaallaahhaann m

meenngggguunnaakkaan n ssaabbuunn, , ddeetteerrjjeenn,, ko

kosmsmetetikik,d,deoeododoraram m dadan n pepencncukukur ur  rraammbbuutt. . PPeemmbbeerrssiihhaan n kkuulliitt me

mengnghihillanangkgkan an miminynyak ak beberrlelebibih,h, ker

keringingan, an, sel sel kulkulit it matmati, i, dan dan kotkotoraorann memungkinkan tumbuhnya bakteri memungkinkan tumbuhnya bakteri 2.

2. SeSensnsasasii Kul

Kulit it menmengandgandung ung orgorgan an sensensorsorii un

untutuk k nynyereri, i, sesentntuhuhanan, , papananas,s, dingin, dan tekanan

dingin, dan tekanan

Minim

Minimalkan alkan frikfriksi si untuk untuk menghimenghindarindari hi

hillanangngnnynya a ststatatum um cocornrneueum m yyanangg menyebabkan ulkus tekan. Linen halus menyebabkan ulkus tekan. Linen halus aka

akan n menmenghighilanlangkan gkan iriiritastasi i mekmekanianis.s. L

Leeppaasskkaan n cciinncciin n dadarri i jjaarri i ununttuuk k  menegah cedera kulit kering. Pastikan menegah cedera kulit kering. Pastikan air mandi tidak terlalu panas/dingin air mandi tidak terlalu panas/dingin 3.

3. PePengngatatururan suan suhuhu Radias

Radiasi, i, evoporevoporasi, asi, kondukskonduksi, i, dandan konveksi mengatur suhu tubuh konveksi mengatur suhu tubuh

Fa

Faktktor or yayang ng memengnggagangnggu gu hihilalangngyaya   p

  panaanas s akakan an memengngububah ah kenkendadali li susuhuhu.. S

(5)

me

mengnggagangu ngu kokonvenveksksi i dadan n kokondunduksksi.i. S

Seleliimumut t yayang ng bebellebebiih h mmenengggganangugu hi

hilalangngnynya a panpanas as memelalalului i raradidiasasi i dadann konduksi. Selimut meningktan konvesi konduksi. Selimut meningktan konvesi  panas.

 panas. 4.

4. EkrEkresi esi dan dan seksekresresii Kerin

Keringat gat menyemenyebabkan babkan hilanhilangnyagnya  panas lewat evaporasi.

 panas lewat evaporasi.

Ke

Keriringngat at dadan n miminynyak ak memengnganandudungng mikroorganisme.

mikroorganisme. Man

Mandi di menmenghighilanlanhkahkan n seksekresresi i tubtubuhuh y

yanang g beberlrlebebihihanan, , nanammun un jjuguga a jjikikaa ttererllalalu u ssereriing ng akakan an mmenenyeyebababkbkanan kekeringan kulit

kekeringan kulit 2

2.. KKaakkii, , ttaannggaann, , kkuukkuu

Kaki, tangan dan kuku membutuhakan perhatian khusus untuk mencegah infeksi. Kaki, tangan dan kuku membutuhakan perhatian khusus untuk mencegah infeksi. Cedera dikulit menimbulkan nyeri serta sangat mengganggu kemampuan klien Cedera dikulit menimbulkan nyeri serta sangat mengganggu kemampuan klien untuk berjalan dan menyangga beban. Ketangkasan tangat sangat banyak karenan untuk berjalan dan menyangga beban. Ketangkasan tangat sangat banyak karenan  besarnya rentak gerak anata ibu jari dan jari-jari lainya. Kondisi ini mengganggu  besarnya rentak gerak anata ibu jari dan jari-jari lainya. Kondisi ini mengganggu

akan mengganggu kemampuan perawatan diri klien. akan mengganggu kemampuan perawatan diri klien. Kuku merupakan jaringan epitel yang tumbuh

Kuku merupakan jaringan epitel yang tumbuh dari akar dari akar bantabantalan kuku, lan kuku, berloberlokasikasi di dalam kulit yang disebut kutikula. Bagian kulit yang terlihat di sebut badan di dalam kulit yang disebut kutikula. Bagian kulit yang terlihat di sebut badan kuku

kuku. . TerTerdapdapa a arearea a putputuh uh sepseperterti i bulbulan an sabsabit it disdisebuebut t lanlanulaula. . Di Di bawabawah h kulkulitit terdapat lapisan epitelium. Kuku normal tampak transparan, mulus dan cembung terdapat lapisan epitelium. Kuku normal tampak transparan, mulus dan cembung dengan bantalan kuku verwarna merah muda dan ujung putih tranparan.

dengan bantalan kuku verwarna merah muda dan ujung putih tranparan. 3

3.. RRoonngggga a MMuulluutt Ron

Rongga gga mulmululuulut t diadialpilpisi si memmembrabran n mukmukosa osa yanyang g berbersamsambung bung dengdengan an kulkulitit.. Rongga mulut/bukal terdiri atas bibir,pipi di bagian samping ronga mulut, lidan Rongga mulut/bukal terdiri atas bibir,pipi di bagian samping ronga mulut, lidan dan ototnya serta palatum keras dan mukosa. Mukosa oral normalnya tampak  dan ototnya serta palatum keras dan mukosa. Mukosa oral normalnya tampak  merah muda dan lembap. Dasar mulut dan permukaan bawah lidah kaya akan merah muda dan lembap. Dasar mulut dan permukaan bawah lidah kaya akan  pembuluh darah. Ulkus atau trauma akan menimbulkan perdarahn cukup banyak.  pembuluh darah. Ulkus atau trauma akan menimbulkan perdarahn cukup banyak.

Terdap

Terdapat at tiga pasang kelenjar ludah tiga pasang kelenjar ludah yang menyeresyang menyeresikan sekitar 1 ikan sekitar 1 liteliter r salivsaliva a tiaptiap harinya. Kelenjar bukal pada mukosa pipi dan mulut mempertahankan higiene dan harinya. Kelenjar bukal pada mukosa pipi dan mulut mempertahankan higiene dan

(6)

kenyaman jaringan mulut. Efek obet, pajanan radiasi, dan pernafasan mulut akan mengganggu skresi saliva.

Gigi merupakan organ penguyah atau mastikasi. Gigi dirancang untuk memotong, merobek dan mencerna makanan agar dapat bercampur dengan saliva dan ditelan. Gigi normal terdiri atas mahkota, leher, dan akar. Membran periodontal terletak  tepat dibawah batas gusi, mengelilingi satu gigi dan menahannya di tempat. Gigi sehat tampak putih,mulus, berkilauan, dan tersusun rapi. Higine mulut teratur  dibutuhkan untuk mepertahankan intrigeritas permukaan gigi dan mecegah gingvitivitas, atau inflamasi gusi.

4. Rambut

Pertumbuhan, distribusi, dan pola rambut menunjukkan status kesehatan umum seseorang. Rambut di pengaruhi perubhan hormon, stres emosional dan fisik,  penuaan, infeksi, dan penyakit tertentu.

5. Mata,telinga, hidung.

Pada perawatan higiene mata,telinga,hidung membutuhan perhatian khusus. Bersihkan jaringan ini dengan cara yang mencegah cedera dan ketiknyamanan  pada klien, seperti berhati-hati agar sabun tidak mengenai mata klien. Waktu   perawatan higiene merupak kesempatan baik untuk bertanya apakah ada  perubahan pada penglihatan, pendengaran, dan penglihatan klien.

(7)

A. Oral Hygiene

Prosedur Perawatan Gigi dan Mulut

Dalam Melakukan perawatan gigi dan mulut harus berhati-hati dengan mempertimbangkan perlindungan bagi pasien.Pada umumnya perawatan yang dilakukan terhadap pasien dibatasi pada prosedur-prosedur operatif yang sederhana,seperti penambahan karies gigi,pencabutan gigi yang tidak menimbulkan komplikasi dari tindakan skeling atau root planing. Perawatan terutama ditujukan untuk mengontrol penyakit yang sedang terjadi dan menyingkirkan faktor-faktor  yang dapat memperburuk keadaan rongga mulut. Prosedur endodontik standar  dapat dilakukan menggunakan teknik yang asepsis dan menghindari keadaan yang dapat menimbulkan stres bagi pasien. Prosedur-prosedur yang dapat menimbulkan stres atau yang melelahkan bagi pasien seperti pengambilan gigi terpendam sebaiknya di hindari atau di tunda dulu.Perawatan dengan pembedahan dapat dilakukan dengan melakukan eksisi,kauterisasi atau gingifektomi dibawah anestesi lokal.

A. Pengkajian

1. Pengkajian perawat pada klien dimulai dari bibir, gigi, buccal mucosa, gusi, langit-langit, dan lidah.

2. Perhatikan texture, hidrasi, warna, dan adanya luka.

3. Perhatikan bila ada nyeri yang dikarenakan gusi atau gangguan pada gigi. 4. Klien yang tidak teratur oral hygiene dapat dikarenakan karies gigi,

halitosis, peradangan pada gusi.

Masalah – masalah yg terjadi pada mulut

1. Masalah karies gigi sering terjadi pada org yg lebih muda. 2. Periodental disease

3. Halitosis 4. Stomatitis 5. Glosistis 6. Gingivitis

(8)

B. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan membran mukosa oral b.d. trauma mulut, tidak efektifnya kebersihan mulut, trauma yg dihubungkan dengan Chemotherapy.

2. Kurangnya perawatan diri (oral hygiene) b.d. penurunan tingkat kesadaran, kelemahan.

3. Gg. Body Image b.d. halitosis, tidak adanya gigi. 4. Resiko tinggi infeksi b.d trauma mukosa mulut. C. Intervensi

1. Oral hygiene

Menggosok gigi, dental floss, irigasi diperlukan untukk cleaning mencegah  pleque.

2. Diet

a. Rubah kebiasaan makan; mengurangi karbohidrat, makanan yg manis, buah apel, sayuran segar.

 b. Setelah makan dianjurkan untuk menggosok gigi. 3. Sikat gigi

a. Sikat gigi sedikitnya 4x sehari (setelah makan/mandi)  b. Pilihlah sikat gigi yg dpt mencapai semua gigi

c. Sikat gigi dimulai dari permukaan mulut, bgn dalam, luar dan pipi. 4. Bagi klien yg tidak sadar dapat dilakukan prosedur oral hygiene.

5. Klien yang beresiko Stomatitis. Sebelum atau sesudah makan gunakan solution berisi garam dan baking soda.

6. Klien yang Diabetes dianjurkan untuk datang ke praktek dokter setiap 3 atau 4 bln. Klien yg infeksi oral

a. Jangan gunakan gigi palsu  b. Beri obat kumur –kumur 

c. Gunakan liquid topikal antibiotik  D. Evaluasi

1. Inspeksi kondisi lidah, permukaan gigi, gusi, dan garis pii. 2. Observasi kondisi bibir 

(9)

Hasil yang diharapkan

1. Mukosa, lidah, dan bibir akan menjadi lembab, merah 2. muda dan utuh. Inflamasi, dan lesi tidak ada dan gigi 3. bebas dari plak.

B. Hair Care

Sebelum melakukan perawatan rambut perawat mengkaji kondisi rambut dan kulit kepala pasien. Rambut normal adalah bersih,bercahaya dan tidak kusut.untuk  kulit kepala harus bebas dari lesi. Kehilangan rambut disebabkan praktik  keperawatan yang tidak tepat. Penyikatan yang sering membantu mempertahankan kebersihan rambut dan mendistribusi minyak secara merata sepanjang helai rambut. Klien yang mampu melakukan perawatan diri harus dimotifasi untuk memelihara   perawatan rambut sehari-hari. Kendati demikian pada klien yang memiliki

keterbatasan mobilisasi koordinasi yang kurang baik dan bingung atau mempunyai kelemahan serius akibat penyakit memerlukan bantuan perawat.

Rambut panjang dapat dengan mudah menjadi masalah bagi pasien yang terbatas  pada tempat tidur bahkan untuk periode pendek. Bila laserasi atau insisi melibatkan kulit kepala,darah dan medikasi topokal juga menyebabkan kekusutan.Jika ada kekusutan maka perawat menggunakan tanganya untuk memisahkan sikat rambut, genggam dengan kuat dengan kulit kepala dan sisir dilepas pada ujung ikatan. Menyikat rambut kusut mencegah rasa nyeri karena menarik kulit kepala ketika menyisir.

Perawat harus mengingat klien yang hospitalisasi yang tinggal di tempat tidur,perspirasi berlebih,atau pengobatan yang meninggalkan darah atau luka pada rambut memerlukan kegiatan bersampo lebih sering. Untuk klien yang berada di rumah tantangan terbesar bagi perawat untuk menemukan cara klien bersampo tanpa cidera. Klien yang di perbolehkan duduk di kursi biasanya rambutnya di sampo di depan bak. Jika kien hanya dapar duduk di sisi tempat tidur adalah memungkinkan untuk menyampo rambut pada klien mencondong ke depan di atas  bak cuci. Jika klien tidak mampu untuk duduk tapi dapat bergeser , perawat dapat memindahkan klienpada brankar untuk tranportasi ke bak mandi atau shower yang dilengkapi dengan semprotan yang di pegang.Perwata meletakkan untuk atau bantal

(10)

kecil di bawah kepala atau leher klien yang memungkinkan kepala bergantung di atas tepi brankar 

A. Pengkajian :

rambut normal : bersih, berkilau, tidak kusut dan kulit kepala bersih, dan bebas dari lesi. Masalah Rambut :

1. Alopecia 2. Pediculosis 3. Ketombe

B. Diagnosa Keperawatan:

1. Gg. Integritas kulit b.d laserasi kulit kepala, gigitan serangga. 2. Gg. Body Image b.d. penampilan fisik 

3. Kutu menularkan berbagai penyakit pada manusia C. Intervensi :

1. Sikat rambut

2. Bershampoo dengan teratur   3. Bercukur  

C. Hygiene kulit

Karakteristik kulit normal: 1. Kulit halus dan kering

2. Kulit utuh dan tidak memiliki abrasi 3. Kulit terasa hangat ketika dipalpasi

4. Perubahan yang terlokalisasi dalam tekstur dapat dipalpasi pada permukaan kulit. Kulit lembut dan fleksibel.

5. Ada turgor yang baik (elastic dan tetap), dengan kulit yang secara umum halus dan lembut.

6. Warna kulit beragam, dengan rentang dari cokelat tua ke merah muda ke merah-muda terang (Potter dan Perry, 2005).

(11)

Pengkajian fisik pada kulit meliputi 1. Inpeksi

2. Palpasi

Pengkajian pada kebersihan kulit a. Skin care practice:

1. Saat mandi selalu menggunakan shower atau yang lainnya. 2. Produk apa yg sering digunakan

3. Produk kosmetik apa yang digunakan

4. Bagaimana dan kapan membersihkan make up di wajah.  b. Self care abilities

Kemampuan untuk mengatasi masalah kulit ketikamelakukan skin care c. Skin problem

Apakah ada kecendrungan pada kekeringan kulit, rasa gatal, ruam pada kulit, memar, kelebihan atau kekurangan keringat.

Masalah yang terjadi pada kulit

Masalah dan penampilan dan Tindakan keperawatan

• Abrasion

1. Jgn gunakan cicin,atau perhiasan lain yg dpt mengakibatkan abrasi 2. Angkat klien, jgn dorong saat inginpindah dari t4 tidur 

3. Jaga luka tetap kering dan bersih

• Kulit kering

1. Saat memandikan klien jgn gunakan sabun atau batasi  penggunaannya.

2. Bantu pasien dlm peningkatan input cairan utk mencegah dehidrasi

• Acne; Jaga kulit tetap bersih utk mencegah infeksi sekunder 

• Erythema

1. Gunakan lotion atau antiseptic untuk mencegah gatal, mencegah keretakan pada kulit

(12)

1. Hilangkan rambut yg tidak diinginkan (obat penghilang rambut,  penjepit)

B. Diagnosa keperawatan

1. Kurangnya perawatan diri: mandi/hygiene s.d. gangguan kognitif, kurangnya motivasi, gangguan penglihatan, gangguan jantung.

2. Gg. integritas kulit s.d Immobility, Gg. sirkulasi vena, arteri, dan kekurangan atau kelebihan nutrisi dan cairan, dan penurunan sensasi.

C. Intervensi

1. Kesehatan kulit merupakan perlindungan bagi tubuh: a. Cegah kulit dari iritasi dan injury

 b. Kuku tajam, cincin yang dapat membuat luka kecil perlu dihindari c. Hindarkan penggunaan handuk yg kasar serta menggosok badan secara kasar yg dpt menyebabkan kerusakan jaringan.

2. Tubuh yang bau disebabkan oleh bakteri di kulit: Bersihkan tubuh terlbh dahulu lalu beri deodorant

3. Kulit yang sensitif dari iritasi dan injury tergantung pada tiap – tiap individu :

a. Infant, Status nutrisi, kekurangan cairan  b. Orang yg betubuh kurus/gemuk 

c. Kosmetik, bahan kimia

4. Kelembaban yg selalu kontak dgn kulit dpt menyebabkan  peningkatan pertumbuhan bakteri:

Setelah mandi kulit klien dikeringkan secara hati-hati terutama di area  bawah payudara, axilla, sela paha diantara jari kaki.

5. Perlindungan dari injury bagi kulit yg kering. Dapat menggunakan lotion atau cream,

D. Evaluasi

Periksa permukaan kulit setelah dibersihkan dan obsevasi gerakan tubuh dan sikap pasien.

(13)

1. Klien memiliki kulit utuh selama hospitalisasi 2. Klien akan bebas bau badan selama hospitalisasi

Hasil yang diharapkan

Kulit tampak kemerahan, kulit akan hangat, lembut, halus, terhidrasi baik, drinasi atau sekresi akan berkurang dan bau akan berkurang.

D. Hygiene Umum Kaki dan Kuku A. Pengkajian

Kaki dan kuku sering kali memerlukan perhatian khusus untuk mencegah infeksi,balutan cedera pada jaringan.Seringkali tidak sadar akan masalah kaki dan kuku sampai terjadinya nyeri atau ketidak nyamanan.Masalah dihasilkan karena perawat yang salah atau kurang terhadap kaki dan tangan seperti menggigit kuku atau pemotongan yang tidak tepat,pemaparan dengan zat-zat kimia yang tajam dan pemakaian sepatu yang tidak pas.Masalah pada kaki dan kuku

Karakteristik Implikasi intervensi

Kalus

Bagian yang mengeras dari epidermis terdiri dari masa sel tanduk  dan teratotik. Kalus  biasanya datar,tidak   berasa nyeri dan

ditemukan di bawah  permukaan kaki atau

tangan.Masalah

disebabkan triksi atau tekanan normal

Kondisi dapat menyebabkan

ketidaknyamanan jika memakai sepatu yang ketat

Perawat menyarankan klien untuk mengenakan sarung tangan jika

menggunakan alat –  alat / benda yang

menimbulkan friksi pada  perlukaan pada telapak 

tangan. Perawat

mendorong klien untuk  mengenakan sepatu yang nyaman. Perawat

merendam kalus pada air  hangat dan garam.

Epsom untuk 

melunakkan lapisan sel. Penggunaan krim atau lotion dapat mengurangi  pembentukan ulang.

Dorong klien untuk  menemukan podriatrist. Katimumul Bentuk kerucut menekan Pembedahan mungkin

(14)

Keratosis disebabkan friksi dan takanan dari sepatu hal ini terlihat  jelas dari jari kaki di

atas penonjolan tulang.Katimumul  biasanya berbebtuk 

kerucut,bulat dan naik.

dermis dibawahnya yang akan menjadi tipis dan lunak. Nyeri akan meningkat jika

menggunakan sepatu yang ketat. Jaringan dapat menjadi menempel

dengan tulang jika

dibiarkan tumbuh. Klien akan mengalami

 perubahan jalan akibat nyeri.

diperlukan tergantung tingkat keparahan nyeri dan ukurannya. Perawat menghindari penggunaan  bantalan oval korn yang

meningkatkan tekanan  pada jari kaki dan

mengurangi sirkulasi.

Kutil pada kaki

Luka menjamur terlihat  pada tumit kaki dan

disebabkan oleh virus  papiloma

Kutil dapat menular. Hal ini sangat nyeri dan susah  berjalan.

Pengobatan yang dipesan oleh dokter termasuk   penggunaan asam

salisilat, elektrodesikasi atau membekukan dengan karbon dioksida  padat

Infeksi jamur kaki Tineapedis adalah infeksi jamur pada kaki ketidaksamaan sisi dan keretakan kulit terjadi antara jari dan tumit kaki.Kaki yang melepuh kecil berisi cairan dapat

terlihat.Pemakaian disebabkan pemakaiaan alas kaki yang ketat.

Infeksi jamur dapat

menyebar kebagian tubuh yang lain khususnya tangan. Hal ini sangat menular dan biasanya kambuh

Kaki seharusnya  berventilasi baik.

Pengeringan kaki dengan  baik setelah mandi dan  penggunaan bedak 

membantu mencegah infeksi. Mengenakan kaos kaki atau stoking yang bersih mengurangi insiden.

Kuku yang tumbuh kedalam

Jari kaki atau jaringan masuk kedalam

 jaringan yang halus

Kuku yang masuk  kedalam dapat

menyebabkan nyeri lokal  jika mendapat tekanan.

Pengobatan adalah sering  berendam pada cairan

antiseptik yang panas dan pengangkatan bagian kuku yang telah tumnuh kedalam

(15)

sekitar kuku.Kuku masuk kedalam akibat  pemotongan kuku yang

tidak tepat.

kulit.Intruksikan klien tentang teknik 

 pemotongan kuku yang tepat dan rujuk podiatist Kuku tanduk ram

Kuku kaki ram  biasanya kuku yang

meliuk panjang

Usaha perawat untuk  memotong kuku dapat menyebabkan kerusakan dasar kuku dengan resiko infeksi.

Perawat merujuk klien ke  podiatrist.

Paronisia

Inflamasi jaringan sekitar jari terjadi

setelah bintil kuku atau cidera lain.Ini terjadi  pada orang yang

tangannya sering  berada di air dan

umumnya klien diabetes

Daerah dapat menjadi terinfeksi

Pengobatan adalah  pengompresan atau  perendaman panas dan

menggunakan salep antibiotik lokal.Paronisia dapat dicegah dengan  perawatan tangan yang

teliti.

Bau kaki

Bau kaki adalah akibat keringat yang  berlebihan yang meningkatkan  perkembangan mikroorganisme. Kondisi dapat menyebabkan ketidaknyamanan akibat keringat yang berlebihan.

Pencucian yang sering ,penggunan deodoran kaki dan bedak dan  pemakaian alas kaki

yang bersih mencegah atau mengurangi masalah.

Ada beberapa masalah kuku yang acap kali mengganggu penampilan jemari kita,diantaranya adalah bruised nails atau kuku memar.Kondisi ini biasanya disebabkan adanya pembekuan darah dibawah laisan kuku(nail plate),yang terjadi karena luka atau memar pada alas kuku (nail bed).Bentuk serta warnanya sangat bevariasi,mulai dari maroon hingga kehitaman.Kuku memar  akan hilang dengan sendirinya jika pembekuan darah kembali normal,atau’disamarkan’dengan cat kuku sebelumnya.

Discolored nails atau kuku yang berwarna.Kondisi perubahan warna kuku menjadi kekuningan,kebiruan,kemerahan atau bahkan kehijauan,karena

(16)

 peredaran darah dialas kuku yang tidak lancer,kuku yang kurang sehat,sedang dalam terapi pengobatan,atau kondisi jantung yang bermasalah.Perubahan warna kuku juga dapat menjadi indicator akan adanya masalah sistemik(kekebalan tubuh).

Leuconychia nails atau kuku berflek putih.Flek putih yang timbul pada kuku  biasanya terjadi karena busa air,memar,luka lain yang terjadi pada kuku.

Eggshell nails atau kuku kulit telur(kuku yang tipis).Kondisi ini biasanya terjadi karena diet yang tidak sehat,penyakit dalam,pada proses terapi   pengobatan dengan obat-obat oral tertentu,atau system saraf yang kurang   baik(nervous disorder).Untuk mengatasinya,selain dengan perawatan manicure secara rutin,juga dibantu dengan produk perawatan kuku yang dapat memperkuat dan menjaga kondisi kuku.

Kuku rapuh dan mudah patah,hamper sama dengan kuku kulit telur,kuku seperti ini sangat rentan,sehimgga lapisannya mudah terkelupas dan mudah   patah.Untuk mengatasinya selain dengan perawatan manicure yang

rutin,perlu digunakan produk perawatan kuku yang dapat memperkuat kondisi kuku sekaligus memperbaiki lapisan kuku.Kuku,kulit dan rambut adalah berkaitan satu dengan yang lainnya,dibuat dari protein yang dinamakan keratin.

Masalah-masalah yang sering dihadapi: 1. Kalus

2. Katimumul 3. Kutil pada kaki 4. Paronisia

5. Bau kaki

B. Intervensi

1. Pembedahan mungkin diperlukan

2. Pengobatan menggunakan asam salisilat, elektrodesikasi,  pengompresan dan penggunaan sale antibiotic lokal.

(17)

3. Pencucian yang sering, penggunaan deodorant kaki, dan  pemakaian alas kaki.

E. Hygiene Mata A. Pengkajian: 1. Inspeksi 2. Palpasi

Masalah pada mata :

a. Ketidaknyamanan lensa  b. Kemerahan pada mata

c. Pandangan kabur  d. Air mata berlebihan e. infeksi kornea

F. Hygiene Telinga dan Hidung Telinga

Hygiene telinga terganggu bila substansi lilin atau benda asing berkumpul di kanal telinga, Inflamasi lokal atau nyeri mempengaruhi pendengaran klien.

Hidung

Perawatan higienis hidung adalah sederhana tetapi untuk klien yang menggunakan nasograstik, pemberian makan enternal, atau endotrakea yang masuk kedalam hidung membutuhkan perhatian khusus.

G. Hygiene Alat Kelamin Pria

Tips menjaga kebersihan alat kelamin pria : 1. Cuci tangan sebelumdan sesudah BAK 

2. Penis dicuci dengan air dan sabun lembutminimal sehari sekali.

3. Jika tidak disunat, harus lebih teliti dalam membersihkan daerah kelamin,  bila tidak, akan terdapat smegma yang dapat menimbulkan infeksi.

4. Sesudah membersihkan, jangan lupamengeringkan dengan handuk untuk  mencegah timbulnya jamur.

H. Hyhiene perineum Perineal Hygien

(18)

Perawatan pada daerah perinium, pada klien yang imobil atau megalami  penurunan kemampuan untuk melakukan perawatan perinium.

Rasional Tindakan

1. Ketika sakit, sistem pertahanan manusia terhadap infeksi mengalami  penurunan dan infeksi pada saluran perkemihan tidak dapat dihindarkan.

2. Urin dan feses apabila tidak dibersihkan dapat mengganggu intregitas kulit, dan lama kelamaan kulit dapat rusak bahkan dapat terinfeksi.

3. Kateter yang terpasang lama dapat menjadi media untuk hidupnya mikroorganisme bahkan dapat menjadi saluran untuk naiknya mikroorganisme ke kandung kemih dan ginjal.

Indikasi Tindakan

1. Klien pos partum 2. Klien pos operasi

3. Klien yang imbil (bedrest ). 4. Klien yang terpasang kateter  5. Klien yang tidak sadar 

Waktu perawatan perinium

Berdasarkan rasional tindakan diatas dapat dijelaskan bahwa perawatan perinium dilakukan minimal tiap 8 jam sekali. Perawatan perinium dilakukan pula pada setiap tindakan invasif di daerah perineal, misalnya:

1. Pada saat akan dilakukan kateter  2. Pemeriksaan dalam ( vaginal tourch )

(19)

Diperlukan ketika klien menggunakan kateter urin tetap, pasca operasi rectal, atu genital dan kelahiran. Sekresi yang menumpuk di sekitar permukaan genitalia dan   jaringan yang traumatik menyebabkan masuknya organiisme penginfeksi.

Perawatan perineum mencegah kontak dengan mikroorganisme dalam sekresi tubuh. Pembersihan mengurangi transmisi mikroorganisme dari anus ke urethra atau genitalia

III. Penerapan Kasus

A. Contoh Penerapan Kasus

Tn.A 28 tahun dirawat diruang penyakit dalam.Kondisi umum lemah,terpasang infus di tangan kiri, dan terpasang kateter urine.Kulit badan tampak  lengket,rambut berminyak dan tidak rapi,dan gigi kotor.Menurut  pengakuan,pasien sudah 2 hari tidak menyikat gigi dan merasa malu karena mulutnya bau.Pasien merasa gatal pada ujung penis.Suhu 37 derajat celcius,nadi 84 x/menit,pernapasan 18 x/menit,tekanan darah 120/80 mmHg.Pasien istirahat di tempat tidur.

B. Data Fokus Subjektif :

•Tn.A mengeluh sudah 2 hari tidak gosok gigi. •Tn.A mengatakan malu karena mulutnya bau. •Tn.A mengatakan ujung penisnya terasa gatal.

Objektif :

•Kulit badan lengket •Rambut berminyak  •Rambut tidak rapi •Gigi kotor 

•Keadaan lemah

•Terpasang infus d tangan kiri •Terpasang katetr urine

(20)

•Tn.A istirahat di tempat tidur  •Suhu 37 derajat celcius

•Frekuensi nadi 84 x/menit •Pernapasan 18 x/menit

•Tekanan darah 120/80 mmHg C. Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakmampuan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri : gigi dan mulut berhubungan dengan kelemahan fisik.

2. Ketidakmampuan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri : kulit  berhubungan dengan kelemahan fisik.

D. Rencana Keperawatan

Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan 1. Ketidakmampuan

 pemenuhan kebutuhan kebersihan diri : gigi dan mulut  berhubungan dengan kelemahan fisik. Data subjektif : • Tn.A mengeluh sudah 2 hari tidak gosok  gigi.

• Tn.A

merasa malu karena mulut bau.

Data Objektif :

Tujuan :

Kebutuhan kebersihan gigi dan mulut Tn.A selama tirah baring (4 hari) terpenuhi.

Kriteria Hasil :

• Gigi Tn.A sudah disikat

• Klien mengatakan mulut terasa segar 

• Gigi bersih

1. Kaji kondisi gigi dan mulut  pasien

2. Sikat gigi  pasien di

tempat tidur  dua kali sehari.

(21)

• Gigi kotor 

• keadaan

lemah

• Terpasang infus di tangan kiri

• Terpasang kateter urine • Tn.A istirahat di tempat tidur  • Suhu 37 derajat celcius • nadi 84 x/menit • Pernapasan 18 x/menit • Tekanan darah 120/80 mmHg 2. Ketidakmampuan  pemenuhan kebutuhan

kebersihan diri : kulit  berhubungan dengan

kelemahan fisik.

Data subjektif :

Tujuan :

Kebutuhankebersihan diri Tn.A selama tirah baring (4 hari) terpenuhi Kriteria hasil : 1. Mandikan  pasien ditempat tidur  2 kali sehari 2. Bersihkan genetalia  pasien

(22)

Tn.A mengatakan kulit  badan lengket dan gatal  pada ujung penis.

Data Objektif : •Gigi kotor  •Keadaan lemah •Terpasang infus tangan kiri •Terpasang kateter  urine •Tn.A istirahat di tempat tidur  •Suhu 37 derajat celcius • Nadi 84 x/menit •Pernapasan 18 x/menit •Tekanan darah 120/80

• Kulit badan tidak  lengket

• Kulit badan tampak   bersih

• Genetalia bersih • Pasien merasa lebih nyaman dan bersih

• Tidak ada lagi keluhan gatal

3. Cuci rambut  pasien

4. Sisir rambut  pasien

(23)

Pemenuhan Rasa Aman

I. Konsep Dasar 

A. Definisi Keamanan

Keamann sering di definisikan keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis yang merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus di penuhi.

B. Dasar Pengetahuan Ilmiah 1. Kemanan lingkungan

Lingkungan klien mencakup semua factor fisik dan psikososial yang mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan dan kelangsungan hidup klien. Keamanan dalam lingkungan diperlukan untuk mengurangi insiden terjadinya   penyakit dan cedera memperpendek lamanya tindakan dan hospitalisasi,

meningkatkan atau mempertahankan status gizi klien, meningkatkan kesejahteraan klien dan juga memberiksn rasa aman kepada staff sehingga kerja mereka menjadi optimal.

2. Kebutuhan dasar  

Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap oksigen,nutrisi,dan suhu yang optimum,nutrisi, dan suhu yang optimum akan mampengaruhi keaman seseorang.

(24)

Perawat harus menyadari berbagai factor yang ada di lingkungan yang dapat menurunkan jumlah oksigen yang tersedia. Bahaya umum yang ditemukan di rumah sakit adalah sistem pemanasan yang tidak berfungsi dengan baik. Pembakaran yang tidak sempurna menyebabkan penumpukan karbon monoksida di dalam ruangan. Karbon monoksida adalah gas beracun yang tidak berbau dan tidah berwarna yang di hasilkan dari pembakarsn karbon atau bahan bakar organik. Karbon monoksida berikatan kuat dengan oksigen,sehingga mencegah terbentuknya oksihemoglobin dan akhirnya akan mengurangi persediaan oksigen yang diberikan ke seluruh tubuh.

 b. Kelembaban

Kelembapan relatif udara dalam lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan dan keamanan klien. Kelembapan relative adalah jumlah uap air di udara di bandingkan jumlah uap air maksimum yang dapat di kandung oleh udara pada suhu yang sama. Angka kelembapan yang nyaman bagi setiap orang bervariasi,tetapi kebanyakan orang merasa nyaman pada kelembaban antara 60% - 70%.

Jika kelembaban relatifnya tinggi maka kelembaban kulit akan terevaporasi dengan lambat. Jadi,pada cuaca panas,lembab,orang akan merasa tidak nyaman pada lembab dan panas.

Jika kelembaban relatifnya tinggi maka kelembaban kulit akan terevaporasi dengan lambat. Jadi pada cuaca panas,lembab,orang akan merasa tidak nyaman pada lembab dan panas. Jika kelembaban relatifnya rendah maka kelembaban kulit akan terevaporasi dengan cepat. Hal inilah yang menjadi sabab mengapa orang akan merasa lebi dingin dan lebih nyaman jika  berada pada suhu 32,2 darajat C dengan kelmbaban relatif 30% daripada

(25)

  berada pada suhu32,2 dengan kelembaban relatif 85%. Peningkatan kelembaban lingkungan dapat menghasilkan keuntungan terappeutik.

c. Nutrisi

Pemenuhan kebutuhan nutrisi secara adekuat dan aman memerlukankontrol lingkungan dan pengetahuan misalnya jika di rumah ,klien memerlukan kulkas dan alat pembeku untuk menjaga makanan yang cepat membusuk agar tetap segar.

Makanan yang tidak di siapkan atau di simpan dalam kulkas akan meningkatkan resiko terjadinya infeksi dan keracunan dalam makanan.

Infeksi bakteri melalui makanan disebabkan karena adanya kontaminasi mkanan oleh bakteri seperti salmonela,shigela,dan listeriosa. Keracunan makanan disebabkan ingesti toksin bakteri yang di hasilkan dalam makanan.

Pengkajian terhadap kemungkinan adanya infeksi atau keracunan makanan mencakup riwayat klein,melaksanakan pemeriksaan sauran cernadan sistem saraf pusat,mengobservasi adanya demam dan menganalisa kultur feses dan muntah.

Untuk melindungi konsuma,mkanan yang diproses dan dikemas secara komrsial merupakan hal pokok yang di atur oleh Food and Drug Administration (FDA)/ Bdan Administrasi Makanandan Obat-obatan. FDA adalah lembaga federal yang bertanggung jawab melksanakan peraturan federal tentang pembuatan,proses,dan distribusi pada makanan,obat-obatan,dan kosmetik yang bertujuan untuk melindungi konsumen dari  penjualan substansi yang tidak murni atau berbahaya.

d. Suhu

Suhu lingkungan yang nyaman bagi individu sangat bervariasi,tetapi individu biasanya nyaman pada suhu antara 18,3-23,9 C.

(26)

Pemaparan terhadap udara yang sangat dingin dalam waktu lama menyebabkan radang dingin(fosbite) dan hipotermia.frosbite terjadi saatdaerah  permukaan kulit membeku akibat paparan suhu yang sangat dingin. Hipotermia

terjadi pada saat suhu tubuh inti sama atau urang dari 35 C.

Pemaparan terhadap panas yang eksterm akan menyebabkan headstroke(sengatan terik mtahari) atau heat exhaustion. Heat exhaustion menyababkan diaforesis yang berlebihan, hipotensi, perubahan status mental.kejang otot, dan mual. Sedangkan headsroke adalah kondisi yang mengancam kehidupan dengan perubahan status mentalyang berat.

3. Bahaya fisik  

Bahaya fisik yahg ada dalam komunitas dan tempat pelayanan kesehatan mengakibatkan cedera pada pasien. Banyak bahaya fisik,khususnya yang mengakibatkan jatuh,dapat diminimalkan melalui pencahayaan yang adekuat,pengurangan penghalang fisik,pengontrolan bahaya yang mungkin mandi,dan tindakan pengamanan ada di kamar. Kita dapa meminimalkan bahaya fisik, terutama yang berhubungan dengan kecelakaan jatuh melalui pencahayaan yang cukup, mengatur, mengurangi gangguan, mengatur kamar mandi, dan tindakan pengaman.

a. Menjamin pencahayaan yang adekuat

Pencahayaan yang adekuat akan mengurangi bahaya fisik dengan cara menerangi tempat bergerak dan bekerja klien. Di dalam rumah,gang,tangga,dan ruangan individu harus diberikan pencahayaan yang adekuat sehingga penghuninya bisa beraktivitas dengan aman. Pencahayaan  buatan harus berupa cahaya yang lembut dan tidak menyilaukan mata, karena

cahaya yang menyilaukan adlah masalah utama yang di hadapi oleh lansia.  b. Mengurangi penghalang fisik 

Cedera yang di alami di rumah sering di sebabkan oleh benda,termasuk keset yang ada di lantai,kain yang kusut di samping meja, lemari dinding,bahkan

(27)

atas kulkas, dan lemari buku.Untuk mengurangi resiko cedera,seluruh  penghalang fisik harus di pindahkan dari gang dan tenpat lalu lalang lainya. Untuk benda yang dibutuhkan klien misalnya kacamata atau tissue diletakkan di tempat yang dapat di jangkayu klien tapi tidak dapat di jangkau oleh anak-anak. Benda-benda yang penting di letakkan di dalam laci untuk menghindari kekecauan.

c. Mengontrol Bahaya yang Ada di Kamar Mandi

Kecelakaan, seperti jatuh, kebakaran dan keracunan, seringkali terjadi di kamar mandi. Pegangan yang mudah terlihat dan aman serta perekat yang tidak licin yang ada di dasar bak mandi berfungsi untuk mengurangi resiko  jatuh di dalm bak mandi. Tempat duduk toilet yang dki tinggikan dengan   pegangan tangan dan alas yang tidak licin pada lantai depan toilet juga  berfungsi mengurangi bahaya yang terjadi di kamar mandi.

d. Mengamankan Rumah

Klien perlu melakukan tidakan pencegahan untuk mengankan rumahnhya dari  penyelundup. Saat perawat melakukan pengkjian terhadap keadaan rumah , maka klien harus mengevaluasi keberadaan dan kualitas kunci pintu dan  jedela.

4. Pengurangan Transmisi Pathogen

Pathogen adalah setiap mikroorganismeyang mampu menyebabkan   penyakit. Salah satu metode yang paling efektif untuk membatasi penyebaran  pathogen adalah dengan cuci tangan sesuai dengan tehnik aseptic.

Penyebaran penyakit dari orang ke orang juga dapat di cegah dengan tehnik imunnisasi. Imunisasi adalah proses yang menghasilkan atau menambah resistensi seseorang terhadap penyakit infeksi. Imunisasi pasig di peroleh dengan menyuntikkan sejumlah kecil mikroorganismeyang telah dilemahkan atau yang telah mati atau toksin dari organism tertentu yang telah di modifikasi. Sedsngkan

(28)

imunisasi aktif diperoleh saat antibody yang di hasilkan oleh orang lain atau hewan masuk ke dalam pebuluh darah seseorang untuk melindunfi diri dari  patogen.(Phipps,dkk,1995).

  Human immunodefisiensy virus (HIV),yaitu virus yang menyebabkan AIDS,dan virus hepatitis B yang ditularkan melalui darah dan cairan tubuh tertentu. Perawat menggunakan standar kewaspadaan saat memberikan perawatan  bagi seluruh klien untuk melundungi diri mereka dari kongtak dengan darah dan

cairan.

Penyebaran penyakit juga dikonrtol melalui pembuangan sampah manusia yang adekuat ke dalam tempat yang tepat,serta perbaikan pembuangan air dan drainase. Pengontrolan terhadap serangga dan hewan pengerat juyga perlu dilakukan untuk mengurangi tarjadinya penyebaran penyakit.

5. Pengontrolan polusi

Lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bebas dari polusi.

a. Polutan adlah zat kimia atau sampah material yang berbahaya yang dibuang kedalam air,tanah atau udara. Pada umumnya manusia hanya berfikir   jenis polusu itu hanyalah polusi udara,air ataupun tanah. Padahal ada juga  polusi yang menimbulkan resiko tarhadap kesehatan.

 b. Polusi udara adalah kontaminasi terhadapatmosfir. Pemaparan yang lama terhadap polusi udara akan meningkatkan resiko terjadinya penyakit paru- paru. Pada daerah perkotaan,sampah industry dan zat buangan kendaraan  bermotor menjadi penyebab terjadinya polusi udara. Di rumah ,sekolah,atau tempat kerja asap rokok menjadi penyebab utema polusu udara. Polusi tanah dapat disebabkan oleh pembuanagan radoiaktif dan sampah bioaktif yang tidak tepat,nisalnya dioksin.

c. Polusi air adalah kontaminasi terhadap danau,sungai,dan aliran air,yang   biasanya di sebabkan polutan yang dihasilkan industry. Banjir seringkali menyebabkan kerusakan pada penyediaan air bersih dan juga memerlukan  perebusan air hingga mendidih untuk minum dan memasak.

d. Polusi udara terjadi bila tingkat bunyi pada lingkungan menyebabkan ketidaknyamanan bagi penghuni di lingkh gan tersebut. Tingkat bunyji diukur 

(29)

dengandengan suatu intensitas bunyi decibel. Toleransi tarhadap terhadap tingkat bunyi sangat bervariasi dari masing-masing individu. Yang dipengaruhi status kesehatan individu tarsebut.

Lembaga pelayanan kesehatan seperti unit pelayanan intensif juga mengalami kebisingan. Walaupun tingkat kebisingan tidak terlalu tinggi namun mempengaruhi ketajaman pendengaran,tapi kebisingan dapat menghasilkan suatu sindrom yang disebut kelebihan beban sensorik (sensory overload). Kelebihan beban sensorik ditandai dengan peningkatan intensitas auditori dan stimulus visual. Kelebihan beban sensorik akan mengganggu  proses informasi dank lien tidak lagi merasakan lingkungan yang berarti lagi  baginya.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa aman

1. Usia dan Perkembangan

Individu belajar melindungi diri mereka sendiri dan berbagai cedera melalui   pengetahuan dan pengkajian yang akurat terhadap lingkungan.Kemungkinan  bahaya tertentu yang dapat terjadi pada kelompok usia tertentu.

2. Gaya Hidup

Faktor gaya hidup yang membuat individu beresiko terhadap cedera adalah lingkungan kerja yang tidak aman,tinggal di lingkungan rawan kejahatan,kemudahan untuk mendapatkan obat terlarang dan lain-lain.

3. Mobilitas dan status Kesehatan

Individu yang mengalami hambatan mobilitas akibat paralisis,kelemahan otot dan keseimbangan atau koordinasi yang buruk sangat rentan terhadap cedera.

4. Perubahan Sensori Persepsi

Persepsi sensori yang akurat terhadap keamanan. Individu yang menglami gangguan persepsi peraba,pendengaran,perasa,pencium,dan penglihat sangat rentan terhadap cedera. Individu yang tidak melihat dengan baik akan terpleset mainan atau tidak melihat kabel listrik.individu yang tuli mungkin tidak  mendengar klakson di jalan,dan individu yang mengalami gangguan indra  pencium mungkin tidak mencium bau masakan yang gosong atau aroma belerang

(30)

5. Kesadaran Kognitif  

Kesadaran merupakan kemampuan untuk merasakan stimulus lingkungan dan reaksi tubuh serta untuk berespon secara tepat lewat proses pikir dan tindakan.Klien yang mengalami gangguan kesadaran meliputi individu yang kurang tidur,individu tak sadar,atau semi tak sadar,individu yang disorientasi(individu yang tidak tahu dimana mereka berada atau apa yang harus mereka lakukan untuk menolong diri mereka sendiri),individu yang tidak  merasakan stimulus dan individu yang mengalami hambatan penilaian akibat   proses penyakit atau pengobatan seperti narkotik obat penenang,hipnotik dan

sedatif.

6. Status Emosi

Status emosi yang ekstrim dapat mengganggu kemampuan untuk merasakan   bahaya yang terdapat dalam lingkungan situasi yang penuh tekanan dapat menurunkan tingkat konsentrasi individu,menyebabkan kesalahan penilaian dan  penurunan dan kesadaran terhadap stimulus eksternal. Individu yang mengalami depresi dapat berfikir dan bereaksi terhadap stimulus lingkungan lebih lambat daripada biasanya.

7. Kemampuan komunikasi

Individu yang memiliki hambatan kemampuan untuk menerima dan menyampaikan informasi termasuk klien afasia,individu dengan hambatan bahasa. Dan mereka yang tidak dapat membaca juga beresiko terhadap cedera.

8. Kesadaran terhadap keamanan

Klien yang berada di lingkungan asing sering kali membutuhkan informasi keamanan yang spesifik.

9. Faktor lingkungan

Pada lingkungan dimanapun kita berada termasuk rumah,tempat kerja,sekolah,jalan harus mencakup faktor pendukung keamanan sehingga tidak  menimbulkan bahaya atau cedera fisik.

II. Asuhan Keperawatan Memenuhi Rasa Aman A. Pengkajian

(31)

Perawat memberikan perawatan kepada klien dan keluarga di dalam komunitas mereka dan tempat pelayanan kesehatan. Untuk memastikan lingkungan yang aman,   perawat perlu memahami hal-hal yang member kontribusi keamanan rumah,

komunitas, atau lingkungan pelayanan kesehatan, dan kemudian mengkaji berbagai ancaman terhadap keamanan klien dan lingkungan. Pengkajian yang dilakukan pada klien antara lain pengkajian terhadap riwayat dan pemeriksaan fisik. Pengkajian terhadap lingkungan, termasuk rumah klien dan tempat pelayanan kesehatan, mencakup inspeksi pada fasilitas tersebut. Bagian pengkajian berikut ini mendiskusikan berbagai factor risiko yang dihadapi dalam komunitas dan lembaga  pelayanan kesehatan.Komitas factor resiko terdiri :

1. Risiko pada Tahap Perkembangan. Ancaman keamanan dalam komunitas dipengaruhi oleh tahap perkembangan,gaya hidup, status mobilisasi, perubahan sensorik, dan kesadaran klien terhadap keamanan.

2. Bayi, Todler, dan Prasekolah. Cedera merupakan penyebab terbesar kematian anak-anak yang berusia lebih dari 1 tahun dan penyebab kematian dan kecacatan yang lebih besar daripada akibat penyakit lain. Sifat cedera yang dialami  berhubungan erat dengan perilaku pertumbuhan dan perkembangan yang nrmal. Contohnya, bahaya keracunan, biasanya disebabkan oleh ingesti kepingan cat yang mengandung logam, merupakan peristiwa terbanyak yang terjadi pada masa   bayi akhir dan masa toddler karena meningkatnya tingkat aktivitas oral dan

kemampuan mengeksplorasi lingkungan ( Wong, 1995).

3. Anak Usia Sekolah. Cedera akibat bersepeda merupsksn penyebab kematian dan kecacatan yang utama pada anak-anak, yang setiap tahunnya lebih dari 600 kematian dan ribuan anak dibawa ke ruang gawat darurat ( Child Health Alert, 1993 ).

4. Remaja. Cedera yang disebabkan kecelakaan merupakan penyebab kematian yang terbesar pada remaja, dan sekitar 40% dari cidera tersebut disebakan karena   penggunaan alcohol. Alkohol juga mempunyai presentasi yang berarti sebagai   penyebab remaja melakukan pembunuhan dan bunuh diri ( U.S Public Health

(32)

Untuk mengkaji klien secara menyeluruh, pertimbangkan semua kemungkinan ancaman keselamatan termasuk lingkungan klien dan juga factor risiko individual. Ajukan pertanyaan spesifik terkait dengan keselamatan .

1. Anamnesis Keperawatan.

Anamnesis ini mencakup data tentang kesejahteraan klien untuk  menentukan adanya kondisi yang mengancam keselamatan. Contohnya,  perhatikan gaya berjalan klien, kekuatan dan koordinasi otot, keseimbangan dan  penglihatan. Pertimbangkan untuk mengkaji status perkembangan klien saat Anda menganalisis informasi pengkajian. Juga tinjau apakah klien sedang mengkonsumsi obat atau menjalani prosedur yang beresiko. Contohnya, diuretic meningkatkan frekuensi berkemih sehingga klien harus lebih sering menggunakan toilet. Kecelakaan jatuh sering terjadi pada klien yang sering bangkit dari tempat tidur dengan terburu – buru karena merasa perlu segera berkemih.

2. Lingkungan rumah klien.

Dirumah, dibutuhkan pengkajian bahaya rumah. Jelajahi rumah bersama klien dan diskusikan bagaimana klien biasanya melakukan aktivitas harian. Area yang harus diperiksa adalah kamar mandi, dapur, dan sekitar tangga. Contohnya, saat mengkajikecukupan pencahayaan, lakukan inspeksi area dimana klien  bergerak dan bekerja, seperti jalan depan rumah, tangga, koridor, dan ruangan di dekat pintu. Mengenali rutinitas klien akan membantu Anda mengenali bahaya yang tersembunyi.

Pengkajian untuk risiko infeksi/keracunan makanan mencakup pengkajian diet selama minggu tersebut; pemeriksaan system gastrointestinal dan saraf pusat; memeriksa adanya demam; dan menganalisis hasil kultur feses dan muntah. Inspeksilah makanan dan minuman yang dicurigai dan periksa praktik cuci tangan yang dilakukan klien. Perawat harus menanyakan klien jadwalrutin klien mencuci. Ini akan memicu diskusi yang berguna tentang tujuan dan kepentingan cuci tangan.

Pengkajian kenyamanan lingkungan mencakup jadwal pemeliharaan system pemanas dan pendingin dirumah klien. Apakah pembakar dan pemanas

(33)

dirumah klien berfungsi? Apakah rumah tersebut memiliki pendingin udara atau kipas angin? Anda harus menginformasikan klien yang menggunakan pemanas tentang risiko kebakaran.

Jika klien menghuni rumah lama, minta klien untuk memeriksa adanya timbale pada bahan cat, debu, atau tanah. Timbale juga dapat berasal dari alat solder atau system saluran air dirumah sehingga mereka harus memeriksa air dari tiap kran. Kantor kesehatan setempat dapat membantu pemilik rumah mencari  pemeriksa timbale terlatih yang mengambil sample dan menganalisis kandungan

timbale dilaboratorium.

3. Lingkungan pelayanan kesehatan.

Disini, anda harus menentukan keberadaan ancaman dilingkungan sekitar. Apakah lokasi perlengkapan atau perabot membatasi usaha ambulasi klien? Apakah posisi klien memungkinkan ia menjangkau benda dimeja smaping tempat tidur? Apakah klien membutuhkan bantuan ambulasi? Perawat juga bekerja sama dengan staf teknik klinis untuk memastikan peralatan telah diperiksa untuk  menjamin fungsi dan kondisi yang normal.

4. Risiko jatuh.

Pengkajian risiko jatuh sangat penting untuk menentukan kebutuhan spesifik dan menyusun intervensi pencegahan. Perawat memulai dengan bertanya adanya riwayat jatuh. Alat pengkajian kedelakaan jatuh membantu mendeteksi risiko  potensial sebelum kecelakaan dan cedera terjadi (farmer 2000). Alat ini menaruh nilai untuk tiap factor risiko. Pengkajian awal dan harian untuk risiko jatuh sangat  penting untuk identifikasi klien yang berisiko jatuh. Pada banyak kasus, keluarga merupakansumber penting dalam mengkaji risiko jatuh. Keluarga mampu melaporkan tingkat kebingungan dan kemampuan ambulasi klien.

5. Risiko kesalahan medis.

Waspadalah terhadap factor lingkungan Anda dimana kesalahn medis lebih mungkin terjadi. Beban kerja dan kelelahan yang berlebihan menyebabkan   penurunan kewaspadaan dan konsentrasi sehingga menyebabkan kesalahan

(Trinkoff et al., 2006). Waspadailah factor tersebut dan berhati – hatilah saat  bekerja dibawah kondisi penuh tekanan. Contohnya, untuk mengurangi potensi

(34)

kesalahan medis, perawat harus memeriksa gelang identifikasi klien sebelum memulai prosedur apapun.

6. Serangan bioteroris.

Ancaman ini sangat nyata walaupun masalah terbatas pada kematian akibat antraks setelah peristiwa 11 september 2001. Bersiaplah untuk melakukan   pengkajian akurat dan tepat waktu pada berbagai tatanan lingkungan. Jika

serangan terjadi, kemungkinan besar ada keterlibatan agen biologis seperti antraks, botulisme, cacar, atau wabah bubo. Serangan bioteroris tampak sebagai wabah alami pada awalnya, tetapi Anda harus mengenali bahwa mikroorganisme telah ditingkatkan virulensinya dan mungkin resisten terhadap antibiotic atau vaksin (Jones et al., 2002). Serangan biologis dapat bersifat terbuka (diumumkan) atau tersembunyi. Serangan terbuka membutuhkan pengkajian cepat dari kejadian sebenarnya dan diikuti oleh respons yang tepat. Serangan tersembunyi menjadi   jelas setelah korban mencari pertolongan medis, setelah waktu inkubasi telah lewat, dan tanda klinis mulai muncul (Jones et al., 2002). Pada kasus ini, perawat harus mengenali dan mengetahui sindrom yang berisiko tinggi. Klien dengan  penyakit akut yang menandakan kasus awal setelah serangan tersembunyi akan mencari pertolongan di unit gawat darurat. Klien dengan gejala yang lebih ringan akan mencari pertolongan ke pelayanan primer.

7. Harapan klien.

Umumnya klien merasa aman dirumah dan fasilitas kesehatan, tetapi harapan ini terkadang tidak sesuai dengan perawat. Oleh karena itu, setiap pengkajian harus menyertakan pemahaman klien tentang persepsinya mengenai factor risiko. Perawat harus mengubah lingkungan klien. Klien biasanya tidak akan menempatkan dirinya dalam bahaya secara sengaja. Jika klien tidak  diinformasikan atau belum berpengalaman, ancaman keselamatan dapat terjadi. Anda harus selalu mengonsultasikan cara untuk mengurangi ancaman di lingkungan klien.

(35)

Setelah melengkapi pengkajian status keselamatan klien, tinjau kelompok data untuk  menentukan apakah terdapat pola yang menggambarkan adanya ancaman keselamata. Identifikasi karakteristik penentu dari data akan membantu Anda menegakkan diagnosis. Proses diagnostic membutuhkan pengenalan akurat dari karakteristik penentu dan juga factor yang terkait.

Factor terkait akan menjadi dasar terapi keperawatan. Contohnya, risiko cedera berhubungan dengan gangguan mobilitas dan risiko cedera berhubungan dengan   gangguan dilingkunag rumahmembutuhkan intervensi yang berbeda. Klien dengan

gangguan mobilitas membutuhkan bantuan ambulasi dan terapi fisik. Klien dengan gangguan lingkungan rumah membutuhkan perubahan lingkungannya agar menjadi lebih aman. Terkadang dapat diterapkan factor terkait yang multiple. Contoh diagnosis keperawatan yang dapat diterapkan pada klien dengan ancaman keselamatan adalah sebagai berikut :

• Risiko gangguan keseimbangan suhu tubuh • Gangguan pemeliharaan rumah

• Risiko cedera

• Deficit pengetahuan • Risiko keracunan

• Gangguan persepsi sensorik  • Risiko sesak napas

• Gengguan proses piker  • Risiko trauma

Contoh Diagnosa dn Intervensi

• Resiko cedera yang berhubungan dengan dengan percahayaan yang buruk dan lingkungan rumah yang kacau

Definisi: resiko cedera adalah keadaan individu berisiko mengalami cedera karena interaksi kondisi lingkungan dengan adaptasi dan sumber pertahanan individu (kim, 1995)

Tujuan Hal yang

(36)

Klien akan mempunyai lingkungan yang aman dalam 6  bulan 1. Pada akhir  sesi  pengajaran yang ketiga, klien akan membuat daftar   bahaya yang ada dalam rumah. 2. Setelah 3  bulan, klien akan memodifikas i 50%  bahaya yang ada. 3. Setelah 6  bulan klien memodifikas i 100%  bahaya yang ada . 1. Berikan sesi  pengajaran ketiga selama 20 menit tentang mengidentifikasi dan menghindari  bahaya atau jatuh

dan cedera , dan meningkatkan keamanan. 2. Minta klien melengkapi daftar keamanan di rumah untuk  mengidentifikasi adanya potensi resiko terhadap keamanan . 3. Amankan  pegangan pada  bak mandi dan

air pancuran . 4. Tempatkan sedikit nya lampu sebesar 75 watt pada ruangan. 1. Konseling dan  pengajaran meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya (law, 1993). 2. Pemeriksaan yang menyeluruh terhadap potensial terjadi nya  bahaya dapat miningkatkan  pengetahuan  pencegahan resiko (loew, 1993). 3. Pegangan dan  permukaan yang tidak licin mengurangi resiko jatuh (Ebersole and hess, 1994). 4. Percahayaan yang baik akan mengurangi  bahaya pada lingkungan dan mengurangi resiko jatuh (Ebersole and hess,1994) C. Intervensi

Intervensi keperawatan untuk meningkatkan keamanan dari tingkat perkembangan.

INTERVENSI RASIONAL

Bayi, Todler, dan Pra Sekolah

Gunakan mainan yang besar dan lunak  tanpa mata, hidung dan mulut yang terbuat dari plastik.

Bagian-bagian yang kecil dapat di cabut oleh bayi dsn terjadi kecelakaan akibat aspirasi.

(37)

anak anak dengan sisi yang

dihubungkan satu sama lain, jangan meninggalkan salah satu sisinya turun

tempat bermain dan rendahkan tempat  bermain anak dengan sisi yang

dihubungkan serta menimbulkan afeksia Jangan meninggalkan sisi tempat tidur 

 byi dalam keadaan yang tidak  terpasang atau jangan berpaling dan  bayi yang ada di meja tempat ganti

Anak dapat berguling secara tiba-tiba dan  jatuh dari tempat tidur atau meja tempat

ganti Gendong bayi saat memberi makan;

 jangan menyangga botol dengan sesuatu

Meningkatkan ikatan dengan orang tua dan mengurangi resiko tersedak 

Jika diberi susu formula, bacalah  petunjuk yang ada. Sebagian besar 

susu formula harus di encerkan dengan air 

Penggunaan susu formula yang tidak di encerkan menybabkan

ketidakseimbangan cairan dan elektrolit  pada bayi yang baru lahir 

Jangan lanjutkan penggunaan tempat duduk bayi saat bayi berusia 3 bulan, atau lebih awal bila bayi sangat aktif   bergerak 

Bayi berusia 3 bulan yang sangat aktif  dapat mendorong tubuh nya keluar dari tempat duduk nya dan menyebabkan  jatuh

Hindarkan rumah tempat bayi berada dari benda benda yang kecil, tajam dan zat beracun

Bayi mengeksplorasi lingkungan

sekitarnya dengan menggunakan tangan dan mulut, dan ingesti benda kecil

menyebabkan bayi tersedak, zat yang  beracun dan toksik memerlukan  penanganan yang tepat.

Tutup stop kontak listrik dengan menggunakan tutup pelindung

Stop kontak listrik di dinding dapat terlihat oleh bayi dan merangsang keingintahuan bayi. Bayi merengkak  sering mencoba bermain dengan benda listrik di dinding walaupun banyak  mainan yang lain.

Gunakan pgar penjara pada puncak  dan dasar tangga dan pintu ruangan untuk membatasi ruang gerak todler  yang mulai merangkak atau mulai  berjalan.

Mencegah anak jatuh dari tangga atau masuk ke ruangan yang tidak terlindungi dari bahaya.

Gunakan besi penjaga jendela untuk  semua jendela yang ada di rumah.

Mencegah anak jatuh ke luar jendela. Jangan tinggalkan bayi pada tempat

tidur bayi, roda tempat bayi belajar   berjalan, kereta dorong anak, atau

kursi tinggi tanpa pengawasan Ajarkan anak berenang pada usia muda, tetapi harus selalu diawasi.

Anak dapat bermain dalam air dengan aman. Anak yang mengetahui cara  berenang tetap menemui kesulitan

didalam air dan perlu pengawasan. Ajarkan anak menyeberang jalan dan Memberikan kemampuan pada anak 

(38)

berjalan ditempat parkir. untuk melindungi diri sendiri terhadap  bahaya kendaraan bermotor.

Ajarkan anak untuk tidak berbicara atau menerima sesuatu dari orang asing dan memberitahu orang tua atau orang dewasa yang bertanggung jawab  jika didekati oleh orang asing.

Mengurangi resiko terjadi cedera atau  penculikan oleh orang asing. Laporan

adanya orang asing membantu penegak  hokum untuk menyekidiki dan

menangani ancaman pada anak. Jangan biarkan anak berlari sambil

makan permen atau es krim yang  bergagang dalam mulutnya.

Anak dapat jatuh dan tertusuk gagang  permen atau es krim dan menyebabkan

cedera akibat tusukan atau adanya benda asing pada jalan nafas.

Ingatkan anak untuk tidak memakan apapun yang ditemukan dajalan atau dirumput.

Benda – benda tersebut mungkin

mengandung bahaya dan menyebabkan  penyakit yang parah.

Gunakan bagian belakang alat

 pembakar pada kompor dan biasakan menyusun panic menghadap ke

dinding.

Mengurangi risiko anak menarik panci yang beriasi air panas dan risiko terbakar.

Pindahkan kulkas dan alat pembeku yang tidak digunakan lagi, dan intruksikan anak untuk tidak   bersembunyi didalamnya.

Pintu kulkas dan alat pendingin mungkin dapat terkunci dan pada model lama pintu tidak dapat dibuka dari dalam; sehingga menyebabkan asfiksia.

Anak usia sekolah

Ajarkan anak menggunakan  perlengkapan yang aman untuk   bermain dan bekerja.

Anak perlu belajar bahwa ada beberapa  perlengkapan yang digunakan untuk   bermain dan perlengkapan lain digunakan

untuk bekerja dan penggunaan yang tidak  tepat menyebabkan cedera.

Ajarkan anak cara mengendarai

sepeda yang aman dan tanggung jawab saat pergi dengan menggunakan

sepeda.

Jika sepeda dilarang berjalan ditrotoar, anak harus belajar untuk mentaati rambu lalu lintas dan sesuai dengan pola lalu lintas yang ada atau mengidentifikasi lokasi yang aman untuk mengendarai sepeda.

Ajarkan anak untuk memakai helm  pelindung dan bantalan dilutut dan

sikut saat anan bermainroller skating.

Ketika anak mengendarairoller skating , mereka sering terjatuh; perlengkapan  pelindung mengurangi resiko cedera yang

serius. Jangan biarkan anak menjalankan alat

 – alat listrik saat mereka sendirian.

Jika terjadi kecelakaan karena listrik, tidak aka nada orang lain yang akan menolong anak.

Jika orang tua memilih untuk memiliki alat pemadam kebakaran dirumah, ajarkan orang tua untuk menjaga alat tersebut tidak terisi, terkunci, dan tidak  terjangkau oleh anak.

Mencegah cedera kecelakaan akibat  pengisisan atau penggunaan yang tidak 

(39)

Remaja

Anjurkan anak untuk mendaftar pada kursus mengemidi mobil

Pada usia ini banyak cedera yang disebabkan oleh kesalahan diri sendiri. Remaja perlu mempelajari peraturan dijalan raya, kewajiban penggunaan sabuk pengaman dan akibat penggunaan alcohol dan obat – obatan yang lain terhadap kemampuan mengemudikan kendaraan.

Berikan informasi tentang penggunaan alcohol dan obat – obatan.

Remaja adalah subyek tekanan dari teman sebayanya.

Berikan pendidikan seks, tekankan  praktik seks yang aman.

Banyak remaja yang mulai melakukan hubungan seksual. Kehamilan dan

 penyebaran virus HIV harus dihindarkan. Rujuk remaja untuk megikuti aktivitas

dimasyarakat dan yang disponsori sekolah.

Remaja memerlukan pengawasan dari orang dewasa, namun tetap memerlukan waktu untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya secara aman.

Dengarkan remaja dan observasi adanya perubahan perilaku.

Remaja dapat menderita depresi dan mempunyai angka bunuh diri yang tinggi

Dewasa

Rujuk klien untuk mengikuti kursus manajemen stress dan berikan

 petunjuk perubahan gaya hidup.

Efek stress dan pola gaya hidup menyebabkan risiko keamanan yang  berarti bagi klien dewasa.

Lansia

Bantu klien menilai bahaya yang ada dirumah

Bahaya fisik ekstrinsik menyebabkan risiko keamanan bagi lansia. Jatuh terjadi akibat penambahan usia usia; kecelakaan karena keracunan terjadi karena

 penglihatan yang buruk; penurunan

mobilisasi, penglihatan, dan pendengaran yang meningkatkan terjadinya kecelakaan akibat kebakaran, tersengat listrik, dan kecelakaan mobil.

Anjurkan klien untuk memeriksakan  penglihatan dan pendengaran secara

teratur.

Hal ini menurunkan terjadinya

kecelakaan mobil dan kecelakaan pejalan kaki.

Anjurkan klien untuk mendaftarkan diri pada kursus olahraga dan menjaga diri tetap aktif.

Olahraga dapat mempertahankan kekuatan dan fleksibilitas otot.

III. Penerapan Kasus

(40)

Tn.K 25 tahun belum menikah,pendidikan perguruan tinggi dan bekerja di  perusahaan swasta.Dua hari yang lalu pasien terjatuh darri motor lalu dibawa ke

IGD karena tidak sadarkan diri.Pasien dirawat karena cedera kepala berat.Pasien menyatakan sangat pusing dan pandangannya berputar-putar.Keluarga

menyatakan bahwa pasien selalu gelisah dan ingin mencabut selang infus serta  NGT yang terpasang.Pada pengkajian fisik didapatkan : nadi 98

x/menit,penuh,ireguler; pernapasan 28 x/menit,cepat,dan dangkal ; suhu 38 derajat celcius ;tekanan darah 140/90 mmHg.Kesadaran somnolen,gelisah,bicara

kacau,dan pasien berusaha untuk turun dari tempat tidur. B. Data Fokus

Subjekttif :

• Keluarga menyatakan bahwa 2 harri yang lalu pasien terjatuh dari motor,tidak sadarkan diri,dan dibawa ke IGD rumah sakit.

• Pasien menyatakan sangat pusing dan pandangan berputar-putar  • Keluarga menyatakan pasien selalu gelisah dan ingin mencabut infus danNGT yang terpasang.

Objektif :

• Diagnosa medis : cedera kepala berat

• Tanda-tanda vital : nadi 98 x/menit,penuh,ireguler :pernapasan 28 x/menit,cepat,dan dangkal : suhu 38 derajat celcius :tekanan darah 140/90 mmHg.

• Kesadaran somnolen,gelisah,dan bicara kacau.

• Gerakan tangan tidak terkontrol tampak berusaha mencabut NGT dan selang infus.

(41)

C. Diagnosa Keperawatan

Risiko cedera : jatuh dan perlukaan berhubungan dengan penurunan status mental. D. Rencana Asuhan Keperawatan

Diagnosa Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Risiko cedera : Jatuh dan  perlukaan  berhubungan dengan penurunan status mental. Tujuan : Selama masa  perawatan,masalah cedera :  jatuh dan perlukaan tidak 

terjadi.

Kriteria Hasil :

• Gerakan pasien

dapat terkontrol

• Alat-alat invasif :

 NGT dan infus tidak  dicabut

• Pasien tidak jatuh

dari tempat tidur 

1. Kajian status mental   pasien : tingkat

kesadaran dan perilaku  pasien. 2. Kaji tanda-tanda vital. 3. Identifikasi jenis  penggunaan restrain secara tepat. 4. Pasang pengaman di sisi tempat tidur.

5. Kolaborasi dengan doker untuk   penggunaan restrain,baik fisik  maupun farmakologi. 6. Jelaskan  penggunaan restrain kepada pasien dan keluarga. 7. Minta persetujuan tindakan (informed consent) tindakan restrain. 8. Siapkan jenis restrain yang

(42)

sesuai.Pasang restrain secara benar dan tepat. 9. Kaji adanya

 penurunan sirkulasi atau gangguan integritas kulit pada area pemasanagan restrain setiap 2 jam. 10.Lakukan latihan  pergerakan sendi untuk 

ekstremitas/persendian yang terfiksasi setiap  pergantian dinas.

Referensi

Dokumen terkait

Pasien dengan keadaan nyeri, kondisi ini dapat bersifat lama dan ada yang singkat, berdasarkan lama waktu terjadinya inilah sehingga nyeri dibagi dua, yaitu nyeri kronis dan

Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda gejala dari gangguan kesehatan dimana masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga memerlukan bantuan untuk segera

Kompres hangat adalah tindakan yang dilakukan dengan menberikan cairan hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau mencegah terjadinya spasme

Hari ketiga dilakukan pada tanggal 17 Juli 2019 yaitu: Diagnosa keperawatan 1: Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis (iskemia) Implementasi: 1) Melakukan pengkajian

5 pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien cedera kepala ringan dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman dengan masalah nyeri akut yang dilakukan tindakan terapi kombinasi slow

Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) adalah bidang yang penting dalam manajemen perusahaan yang bertujuan untuk melindungi dan memastikan kesejahteraan karyawan serta menjaga kelestarian lingkungan tempat kerja. Konsep K3L mencakup serangkaian praktik dan kebijakan yang dirancang untuk mencegah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, serta kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas perusahaan. Keamanan: Fokus pada upaya perlindungan terhadap karyawan dari potensi bahaya fisik dan kejahatan di tempat kerja. Ini meliputi penerapan sistem keamanan, pelatihan untuk tindakan darurat, penggunaan peralatan pelindung diri, dan penegakan aturan keselamatan di tempat kerja. Kesehatan: Berkaitan dengan upaya menjaga kesehatan fisik dan mental karyawan. Ini meliputi pencegahan penyakit akibat kerja, akses terhadap layanan kesehatan, program kesehatan dan kesejahteraan, serta promosi gaya hidup sehat. Keselamatan Kerja: Berfokus pada identifikasi, penilaian, dan pengendalian risiko di tempat kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan cedera. Ini termasuk pembangunan budaya keselamatan, pelatihan keselamatan, audit keselamatan, dan penerapan prosedur kerja yang aman. Lingkungan: Melibatkan upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan tempat kerja dan mencegah polusi serta kerusakan lingkungan. Ini termasuk pengelolaan limbah, konservasi sumber daya alam, penggunaan energi yang efisien, dan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan. Dengan menerapkan praktik K3L yang baik, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya akibat cedera dan penyakit, serta membangun citra perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Selain itu, pemenuhan kriteria K3L juga seringkali menjadi persyaratan hukum dan regulasi yang harus dipatuhi oleh perusahaan untuk menjaga keberlanjutan operasional