• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. usaha batik (Terry De Rossa, Rahmatsyam Lakoro, 2011:1).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. usaha batik (Terry De Rossa, Rahmatsyam Lakoro, 2011:1)."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keputusan UNESCO dalam menetapkan batik sebagai salah satu warisan budaya dunia dari Indonesia, menjadi tonggak kebangkitan kerajinan batik di Indonesia, yang sempat terpuruk pada era sebelumnya. Dukungan pemerintah RI dapat dilihat melalui keputusan presiden RI no.33 tahun 2009, menetapkan hari batik nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober mulai tahun 2009, hal ini sebagai penanda awal usaha meningkatkan citra positif dan martabat bangsa Indonesia di forum Internasional, serta untuk menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan masyarakat terhadap kebudayaan Indonesia, khususnya batik. Dukungan pihak swasta dapat dilihat melalui pengrajin-pengrajin batik dari tiap daerah berusaha untuk mengembangkan, membangkitkan, bahkan memunculkan usaha batik (Terry De Rossa, Rahmatsyam Lakoro, 2011:1).

Munculnya usaha batik di beberapa wilayah di Indonesia, dikarenakan kebutuhan batik terus meningkat sebagai souvenir, pakaian kasual atau formal, seragam, pelengkap tekstil interior dan lain sebagainya. Usaha pengembangan batik tidak terlepas dari usaha pengembangan motifnya. Ide dasar pijakan pengembangan motif batik di suatu wilayah senantiasa diusahakan membawa karakter daerah tersebut agar keunikan batik yang dihasilkan dapat menjadi pembeda dengan batik dari wilayah lainnya.

Usaha pengembangan batik saat ini juga sedang terjadi di Raja Ampat sejak 2 tahun terakhir, yang dalam tradisinya Raja Ampat tidak mengenal

(2)

commit to user

pembuatan batik. Pemerintah Raja Ampat menghimbau masyarakat untuk terus mengembangkan batik khas Raja Ampat. Adapun beberapa alasan diantaranya, pertama pengakuan batik oleh dunia sebagai warisan budaya Indonesia, kedua industri kreatif menjadi salah satu konsentrasi untuk perkembangan perekonomian Raja Ampat, ketiga Raja Ampat sebagai tujuan wisata internasional bawah laut (Hari Suroto, 2012: 2).

Saat ini permintaan pasar khususnya batik Raja Ampatbaik kain maupun pakaian bermotif khas Raja Ampat meningkat, terutama menjelang hari besar keagamaan maupun hari besar nasional. Beberapa hal yang dilakukan dalam upaya pengembangan batik Raja Ampat oleh dinas terkait adalah melalui komitmen pemerintah Raja Ampat dalam pelestarian batik dapat dilihat dengan mewajibkan penggunaan batik pada hari kamis bagi PNS dan pelajar SD, SMP, SMA di lingkungan Kabupaten Raja Ampat (Hari Suroto, 2012: 4).

Pengembangan batik dengan motif yang terinspirasi dari kekhasan lokal sedang dilakukan oleh masyarakat Raja Ampat. Saat ini motif-motif batik Raja Ampat hanya berupa pengolahan bentuk dari burung cendrawasih, mahkota dan tifa. Motif tersebut belum menggambarkan Raja Ampat sebagai kabupaten bahari. Terdapat beberapa kendala dalam mengembangkan batik di Raja Ampat. Sulitnya mendapatkan bahan baku dan peralatan menjadi kendala utama, serta minimnya pengrajin batik yang tetap konsisten menekuni kegiatan membatik. Kegiatan membatik bagi masyarakat Raja Ampat hanya menjadi pekerjaan sambilan saat mereka tidak melaut1.

1

(3)

commit to user

Pekerjaan utama masyarakat Raja Ampat adalah sebagai nelayan hal tersebut dikarenakan sumber daya alam bahari Raja Ampat meliputi 1.846 pulau dengan empat pulau besar yakni Waigeo, Batanda, Salawi dan Misol. Laut Raja Ampat memiliki kekayaan dan keunikan spesies dengan ditemukan 1.104 jenis ikan, 699 jenis moluska, dan 537 jenis hewan karang. Raja ampat juga kaya akan keanekaragaman terumbu karang, hutan mangrove, dan pantai tebing berbatu yang indah (Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Raja Ampat, 2014: 2).

Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis berpendapat ada beberapa pokok pemikiran yang bisa dijadikan pijakan dalam perancangan batik Raja Ampat dengan karakter motif yang unik. Pertama, kebutuhan batik di Raja Ampat terus meningkat setelah ditetapkan batik sebagai warisan budaya dari Indonesia. Kedua, motif yang ada di Raja Ampat belum ada yang mengolah sumber ide bahari Raja Ampat. Ketiga, terdapat beberapa kendala dalam proses membatik diantaranya minimnya bahan, peralatan, dan pengrajin batik. Berdasarkan hasil tersebut penulis memiliki ide untuk melakukan perancangan batik tulis dengan sumber ide wisata bahari Raja Ampat. Penambahan teknik sulam penulis gunakan untuk memberikan nilai tambah dan pembeda dengan produk batik yang telah ada. Sulam merupakan teknik menghias pada permukaan kain dengan menggunakan benang dan jarum sehingga akan membentuk gambar yang timbul pada permukaan kain. Karya-karya perancangan ini bisa dijadikan sebagai tambahan ide bagi masyarakat Raja Ampat dalam mengembangkan kerajinan batik diwilayahnya untuk cindera mata, bahan pakaian dan lain sebagainya.

(4)

commit to user

B. Studi Pustaka

1. Pengertian Bahari dan Lingkungan

Menurut kamus besar bahasa Indonesia Lingkungan memiliki arti keadaan sekitar yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku makhluk hidup (KBBI, 2005: 877) sedangkan lingkungan menurut Otto Soemarno lingkungan adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita (Harum M. Huasein, 1993: 6). Lingkungan hidup dapat didefinisikan sebagai: 1) daerah tempat suatu makhluk hidup berada; 2) keadaan atau kondisi yang melingkupi suatu makhluk hidup; 3) keseluruhan keadaan yang meliputi suatu makhluk hidup atau sekumpulan makhluk hidup (Bahrudin Supardi, 2009: 11). Pengertian lingkungan menurut Undang Undang RI No. 4 tahun 1982, tentang Kententuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dikatakan bahwa: Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Bahari secara epistimologis (asal mula kata) bahari berasal dari bahasa Jawa. Bahar yang memiliki makna segara, laut. Bahari menurut kamus besar bahasa Indonesia memiliki beberapa pengertian 1) dahulu kala; tua; kuno; zaman 2) indah; elok sekali; dudur menyembah siti 3) mengenai laut; segala sesuatu yang berhubungan dengan laut (KBBI, 2008: 88).

(5)

commit to user

2. Letak Geografis Raja Ampat

Wilayah Kabupaten Kepulauan Raja Ampat merupakan kepulauan yang terdiri dari kurang lebih 610 buah pulau besar dan kecil yang memiliki potensi sumberdaya terutama terumbu karang yang merupakan bagian dari ”segitiga karang” (Coral Triangel) yang terdiri dari Indonesia, Filipina, Papua New Guinea, Jepang, Australia (Sheila A. McKenna, dkk, 2002: 150). Secara geografis, Raja Ampat berada pada koordinat 2°25'LU-4°25'LS & 130°-132°55'BT. Secara geoekonomis dan geopolitis, Kepulauan Raja Ampat memiliki peranan penting sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan wilayah luar negeri. Pulau Fani yang terletak di ujung paling utara dari rangkaian Kepulauan Raja Ampat, berbatasan langsung dengan Republik Palau. Kepulauan Raja Ampat memiliki empat pulau utama yang bergunung-gunung yaitu Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misool dengan ratusan pulau-pulau kecil lain di sekitarnya. Luas wilayah Kepulau-pulauan Raja Ampat adalah 46.108 km², terbagi menjadi 10 distrik, 86 kampung, dan 4 dusun. Secara administratif batas wilayah Kabupaten Raja Ampat adalah sebagai berikut: a. Sebelah selatan berbatasan langsung dengan Kabupaten Seram Utara,

Provinsi Maluku.

b. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.

c. Sebelah timur berbatasan dengan Kota Sorong dan Kabupaten Sorong, Provinsi Irianjaya Barat.

(6)

commit to user

d. Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Republik Federal Palau (Tim Unit Pelaksanaan dan Pengelolaan terumbu karang tahap II Dinas Perikanan dan Kelautan Raja Ampat, 2007: 19).

Masyarakat Kepulauan Raja Ampat umumnya nelayan tradisional yang berdiam di kampung-kampung kecil yang letaknya berjauhan dan berbeda pulau. Mereka adalah masyarakat yang ramah menerima tamu dari luar. Penduduk asli kabupaten Raja Ampat terdiri dari 12 suku adat yaitu, Suku Wawiyai (Wauyai), Suku Kawe, Suku Laganyan, Suku Ambel (Waren), Suku Batanta, Suku Tepin, Suku Fiat, Domu, Waili dan Butlih, Suku Moi (Moi-Maya), Suku Matbat, Suku Misool, Suku Biga, Suku Biak. Suku adat ini ada yang telah mendiami wilayah kepulauan Raja Ampat maupun yang berimirgrasi dari wilayah kepulauan lain di sekitar Raja Ampat.

Sebagai penduduk yang mendiami wilayah kepulauan yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan, maka sumber mata pencaharian utama masyarakat Raja Ampat adalah nelayan, pembuat ikan asin, pencari rumput laut, atau sebagai penyedia jasa transportasi laut antar pulau (www.gorajaampat.com diunduh pada 9 Oktober 2014).

3. Profil Raja Ampat

Kawasan bahari Raja Ampat merupakan kawasan laut yang menempati urutan pertama dalam usulan oleh UNESCO sebagai kawasan warisan dunia karena mempunyai kekayaan alam bahari dan budaya bahari (Baharinawati W. Hastanti, R. Gatot Nugroho Triantoro, 2012: 150). Kekayaan alam bahari Raja

Ampat menyimpan 64% kekayaan terumbu karang dunia. Kepulauan Raja

(7)

commit to user

wisata bahari. Perairan Raja Ampat menurut berbagaian sumber, merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Kondisi alam bahari Raja Ampat mendapatkan predikat sebagai surga Terakhir di Dunia. Kepulauan Raja Ampat yang terdiri dari gugusan kepulauan besar dan kecil, untaian karang laut, pegunungan, hutan tropis, pantai berpasir putih dan aneka ragam kehidupan satwa di dalamnya membuat Raja Ampat memiliki pemandangan alam yang sulit tertandingi keindahannya, selain kekayaan alam bahari Raja Ampat ada potensi lain yang menarik minat wisatawan yaitu, wisata budaya bahari. (Firman Setiawan, 2013: 6).

a. Potensi sumberdaya Bahari Raja Ampat

Raja Ampat merupakan surga tropis dunia yang menawarkan keindahan alam dan budaya. Raja Ampat menawarkan daya tarik wisata yang lengkap yang mengedepankan pada aspek keanekaragaman hayati baik di dalam laut maupun di atas laut dengan pemandangan yang begitu memikat. Menurut informasi yang tercantum diatas terdapat beberapa potensi wisata di Raja Ampat seperti wisata alam bahari dan wisata budaya bahari. Keindahan pemandangan alam bahari dan budaya bahari membuat Raja Ampat banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun manca negara.

Keindahan alam bahari Raja Ampat meliputi pesisir pantai, pulau-pulau karst, gunung-gunung batu di tengah laut dan pemandangan bawah laut yang tiada duanya menjadi salah satu potensi wisata. Keindahan budaya bahari dari Raja Ampat juga sangat menarik seperti mempelajari adat istiadat masyarakat Raja Ampat, keadaan, kebiasaan, cara hidup, dan

(8)

commit to user

budayanya. Kawasan Raja Ampat memang menjadi primadona wisata bahari dunia saat ini. Mengunjungi lokasi wisata terbaik dunia belum lengkap tanpa melihat keindahan Raja Ampat. Berdasarkan catatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Raja Ampat, jumlah wisatawan domestik Raja Ampat terus meningkat, pada 2010 tercatat sebanyak 790 orang dan 2011 bertambah jumlahnya menjadi 1.489 orang. Sedangkan wisatawan mancanegara masih mendominasi kedatangan ke wilayah tersebut dengan jumlah pada 2011 sebanyak 6.178 orang (Dina Michelle Parwestri, 2014: 2) .

Raja Ampat menurut berbagai sumber, merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia dan diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini. Pada tahun 2002, The Nature Conservancy (TNC) dan Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) LIPI mengadakan suatu penelitian ilmiah untuk memperoleh data dan informasi tentang ekosistem laut, daerah bakau dan hutan Kepulauan Raja Ampat. Survei ini menunjukkan bahwa terdapat 537 jenis karang, yang mewakili sekitar 75% jenis karang yang ada di dunia. Ditemukan 828 jenis ikan dan diperkirakan jumlah keseluruhan jenis ikan di daerah ini 1.074, dan 15 jenis ikan endemik langka, 15 jenis paus dan Lumba-lumba, 1 jenis ikan duyung, 5 jenis penyu, berbagai jenis Pari Manta dan berbagai jenis Hiu unik seperti Wobbegong dan Kalabia, serta berbagai jenis kuda laut, Selain itu ada beberapa kawasan terumbu karang yang masih sangat baik kondisinya dengan persentasi karang hidup hingga

(9)

commit to user

90% yaitu selat Dampier, Kepulauan Kofiau, Kepulauan Misool Timur Selatan dan Kepulauan Wayag (Firman setiawan, 2013: 6).

Hewan Endemik Raja Ampat

Ikan Pari Manta Lmba-lumba

Penyu Blue Rringed Octopus

Giant Clams Kuda Laut

Tabel 1. Ikan Endemik Raja Ampat Sumber: Ronald M, 2014

Selain ikan, di perairan laut di kepulauan Raja Ampat terdapat pula 60 jenis udang karang, 699 jenis hewan lunak (jenis moluska) yang terdiri

(10)

commit to user

atas 530 siput-siputan (Gastropoda), 159 kerangkerangan (bivalva), 2 Scaphopoda, 5 cumi-cumian (Cephalopoda), dan 3 Chiton. Kekayaan ini menjadikan kepulauan Raja Ampat sebagai kawasan pulau-pulau kecil yang memiliki keanekaragaman hayati laut yang luar biasa besar dan tingginya. (Agussalim, 2014:5).

Gambar 1. Terumbu Karang Raja Ampat Sumber: Panama tour and travel, 2014

Gambar 2. Terumbu Karang dan Ikan Sumber: Panama tour and travel, 2014

(11)

commit to user

b. Potensi Sumberdaya lingkungan bahari Raja Ampat

Salah satu sumberdaya lingkungan laut di Kabupaten Raja Ampat yang potensial sudah berkembang adalah sumberdaya wisata laut atau bahari. Sumberdaya ini telah dimanfaatkan dan dikelola dibeberapa wilayah, yakni di Waigeo Selatan, Waigeo Barat, Batanta, Kofiau dan Misool.

Lokasi obyek wisata laut di Wagio Selatan terletak di Arborek dan Sawadrek. Obyek wisata laut yang berpotensi di Arborek adalah wisata selam, pantai dan desa wisata, sedangkan dikawasan Sawadrek adalah wisata renang dan menyelam. Potensi wisata lain yang terdapat di Wagio Barat tersebar di beberapa daerah diantaranya Selpele, Wayang, pulau Wai selat Dampie, Kofiau, dan Misol. Kawasan Sepele dan Wayang sangat berpotensi karena merupakan salah satu tempat utama dari wisatawan

liveaboard untuk menyelam, Selain kegiatan menyelam potensi lain yang

dapat dikunjungi di kawasan Wayang adalah pulau-pulau karst yang menyuguhkan panorama alam. Di lokasi Wai selat Dampie ini wisatawan dapat menyelam untuk melihat lokasi bangkai pesawat Thunderbolt, peninggalan PD II, selain itu di lokasi ini juga terkenal dengan keberadaan ikan Pari Manta yang berukuran besar dan melimpah. Di lokasi Kofiau obyek wisata yang selalu didatangi oleh wisatawan adalah keindahan bawah laut. Kofiau juga memiliki keindahan panorama wilayah daratan yang sangat indah. Di kawasan Misol wisatawan dapat menikmati keunikan dan keidahan goa, pulau-pulau karst dan menikmati aktifitas penyelaman atau diving. Beberapa goa yang tersebar di Tomolol terdapat

(12)

commit to user

lukisan telapak tangan manusia berukuran besar dan hewan-hewan yang diduga dilukisoleh manusia gua. Di samping beberapa obyek wisata yang sudah berkembang seperti tersebut diatas, Raja Ampat juga kaya akan beberapa obyek wisata lainnya yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Beberapa potensi wisata yang dapat dikembangkan ini tersebar di beberapa kawasan, diantaranya:

1). Kepulauan Ayau

Kepulauan ini terdiri dari gugusan pulau-pulau kecil yang berada di atas kawasan atol yang sangat luas. Pantai-pantai di kepulauan ini berpasir putih dengan areal dasar laut yang luas yang menghubungkan satu pulau dengan pulau lain. Di kepulauan ini terdapat pulau-pulau pasir yang unik, masyarakat setempat menyebutnya zondploot, dan di atasnya tidak terdapat tumbuhan atau vegetasi. Jenis wisata yang dapat dikembangkan di kepulauan Ayau adalah keunikan kehidupan suku dan budaya yang berupa penangkapan cacing laut yang dilakukan secara bersama-sama oleh ibu-ibu dan anak-anak, mengunjungi tempat peneluran penyu hijau, dan wisata dayung tradisional dengan perahu karures.

2). Waigeo Utara

Di Waigeo Utara terdapat beberapa tempat yang dapat dijadikan lokasi wisata yaitu goa-goa peninggalan perang dunia II dan keindahan bawah laut.

3). Waigeo Timur

(13)

commit to user

terdapat atraksi fenomena alam yang sangat menarik dan unik yang hanya bisa disaksikan setiap akhir tahun, yaitu cahaya yang keluar dari laut dan berputar-putar di permukaan sekitar 10-18 menit, setelah itu hilang.

4). Teluk Mayalibit

Lokasi wisata Teluk Mayalibit cukup unik, karena merupakan sebuah teluk yang cukup besar dan hampir membagi Pulau Waigeo menjadi dua bagian. Banyak atraksi yang bisa dilihat disini, seperti cara penangkapan ikan tradisional dan bangkai kerangka pesawat yang bisa dijadikan sebagai tempat penyelaman.

5). Salawati

Di Salawati para wisatawan dapat menyaksikan bunker-bunker peninggalan Perang Dunia II buatan Belanda dan Jepang (Jeffman) dan juga merupakan tempat yang menarik untuk snorkeling dan diving

(Tim Unit Pelaksanaan dan Pengelolaan terumbu karang tahap II Dinas Perikanan dan Kelautan Raja Ampat, 2007: 19).

Wisatawan yang ingin mengunjungi kawasan pulau Waigeo Selatan, Waigeo Barat, Batanta, Kofiau dan Misool dapat dilakukan dengan menaiki kapal wisata. Para wisatawan akan merasakan pengalaman berwisata layaknya para nelayan Raja Ampat yang mencari ikan.

(14)

commit to user

Gambar 3. Kapal Wisata

Sumber: Panama tour and travel, 2014

Umumnya kapal yang digunakan untuk tujuan wisata adalah kapal layar tradisional yang dibuat dari bahan kayu dan didesain sedemikian rupa agar memberikan pengalaman berlayar layaknya pelaut di masa lalu. Wisatawan akan mendapatkan pengalaman berlayar dengan kapal tradisional dengan tiang-tiang layar yang tinggi, serta layar yang berkembang sebagai tenaga penggerak kapal dengan memanfaatkan angin. Kapal wisata ini didesain menggunakan bahan utama kayu dengan fasilitas yang sangat nyaman layaknya hotel berbintang. Wisatawan akan dimanjakan dalam perjalanan menggunakan kapal wisata ini.

Rute yang ditempuh Kapal wisata ini bervariasi antara satu sama lain. Beberapa dari Kapal wisata ini memulai perjalanannya dari kota Sorong lalu mengelilingi bagian utara pulau Waigeo sampai ke kepulauan Wayag kemudian berlayar menuju selatan sampai dengan

(15)

commit to user

Kepulauan Misol dan berakhir kembali di kota Sorong. Selama perjalanan wisatawan akan di ajak singgah di beberapa lokasi indah untuk menikmati pemandangan dan menyelam untuk menikmati pemandangan bawah laut. Selain rute ini, banyak pula kapal wisata yang menempuh rute yang menghubungkan beberapa lokasi selam dan wisata di luar Raja Ampat, selain kegiatan berkeliling pulau menggunakan kapal wisatawan dapat belajar dan memahami tradisi lingkungan masyarakat Raja Ampat dengan berkunjung ke desa wisata. Desa wisata merupaka perkampungan yang berada di atas permukaan laut yang dibangun dengan tujuan pengembangan pariwisata.

Gambar 4. Keramahan Penduduk Desa saat Menyambut Wisatawan. Sumber: Odhie, 2012

Desa wisata ini adalah lokasi di mana wisatawan dapat mengenal dan membaur dalam kehidupan sehari-hari penduduk asli kepulauan Raja Ampat dan menggali berbagai pengetahuan dan budaya unik yang ada di desa tersebut. Salah satu lokasi desa wisata yang cukup terkenal dan bisa kita kunjungi adalah Desa Arborek. Desa ini memiliki pemandangan pantai berpasir putih yang luar biasa indah. Selain itu, desa Arborek ini menjadi terkenal karena penduduknya, khususnya

(16)

commit to user

kaum ibu yang membuat kerajinan tangan yang khas yaitu Topi Anyaman. Rumah masyarakat Arborek sangat unik karena dibangun diatas laut, rumah adat mereka disebut rumah kaki seribu. Pondasi rumah suku arborek terdiri dari beberapa pilar kayu (Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Raja Ampat, 2014: 6 ).

Gambar 5. Pemandangan Alam dari Dermaga Desa Arborek Sumber: Odhie, 2014

Gambar 6. Rumah Adat Kaki Seribu Foto: Afifi Fauzi, 2012

(17)

commit to user

4. Teknik Batik

Batik adalah upaya pembuatan ragam hias pada permukaan kain dengan cara menutup bagian-bagian yang tidak dikehendaki berwarna dengan lilin malam panas, dengan menggunakan alat canting, kuas cap. Kemudian dicelup dengan zat warna dingin dan dilorot untuk menghilangi lilin malam (Nanang Rizali, 2006: 39).

a. Jenis batik menurut cara pembuatannya:

1. Batik tulis dikerjakan dengan menggunakan canting. Canting

merupakan alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk bisa menampung malam (lilin batik).

2. Batik cap adalah kain yang dihias dengan motif atau corak batik dengan menggunakan media canting cap. Canting cap adalah suatu alat dari tembaga di mana terdapat desain suatu motif.

3. Batik tulis dan cap pembuatan batik dapat dilakukan dengan

menggunakan perpaduan antara screenprinting (sablon) atau memakai cap dengan malam atau lilin (Asti Musman, Ambar B. Arini, 2011: 17-22).

b. Jenis Batik Menurut Coraknya:

1. Batik klasik atau tradisional

Merupakan bagian dari seni yang bercirikan keindahan, baik keindahan bentuknya, sesuai dengan fungsinya sebagai seni terapan sebagai kain busana, maupun keindahan seni jiwanya, filosofinya.

2. Batik Kontemporer atau Modern

(18)

commit to user

menggunakan proses pembuatannya sama seperti membuat batik. Konsep kontemporer menyimbolkan gaya modern. Batik modern ialah semua macam jenis batik yang motif dan gayanya tidak seperti batik tradisional.

c. Proses pewarnaan pada batik dibedakan menjadi dua macam zat warna yaitu:

1. Zat warna alam

Zat warna dari tumbuh-tumbuhan dan binatang. Zat warna pada waktu dulu diambil dari tumbuh-tumbuhan pada bagian akar, kulit, daun, batang, dan bunga. Diantaranya, daun pohon nila (indigofera), pohon soga (kulit dan kayu), akar mengkudu, kayu laban, kayu mundu, jirek. Sebagian bahan pembantu untuk beits, menimbulkan warna, memperkuat ketahanan dari zat-zat warna alami ialah jeruk citrun, cuka, sendawa, tawas, gula batu, tetes, air kapur, tape, daun jambu. 2. Zat Warna Buatan (sintetis)

Pada umumnya cat-cat sintetis mempunyai daya pewarnaan (

tinctorial-value) lebih tinggi dari pada warna dari alami, dan mempunyai

kemurnian tertentu sehingga untuk mencapai dalamnya sesuatu warna lebih cepat dan mudah (Sewan Susanto, 1980: 82).

5. Batik Papua

Di daerah Papua terdapat seni pembuatan batik. Batik papua memiliki corak dan motif yang khas. Motif batik Papua banyak yang bertemakan alam dan budaya, sehingga ornamen yang ada pada batik Papua menggambarkan tentang alam di daerah tersebut serta budaya yang berkembang di sana. Untuk

(19)

commit to user

hal pewarnaan pada batik papua cenderung memakai warna-warna yang cerah. Batik papua juga disebut batik Port Numbay. Batik Papua pertama kali diperkenalkan oleh seorang bernama Jimmy Handrick Afaar, yang belajar batik di Pekalongan dan mengajarkan teknik membuat batik kepada warga Papua serta mengembangkan motif sesuai dengan karakter masyarakat Papua. Mereka menggabungkan beberapa unsur dari etnik di Jawa dengan etnik Papua sehingga tercipta motif batik yang mempunyai ciri khas Papua. Motif yang sering di pakai dalam batik Papua adalah gambar-gambar hewan dan tumbuhan-tumbuhan, seperti burung cendrawasih dan lain-lain. Motif batik Papua yang sering diproduksi antara lain motif burung Cendrawasih, motif Komoro, motif Sentani, motif Rumah Adat, motif Asmat, motif alat musik Tifa, dan motif tradisional lainnya (Libijanto, 2013: 89)

6. Batik Raja Ampat

Kebutuhan batik di Raja Ampat meningkat setelah ditetapkannya batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan tak bendawi

(masterpieces of thr oral and intangible heritage of humanity) oleh UNESCO

tahun 2009 (Asti Musman, Ambar B. Arini, 2011: 1). Batik awalnya hanya digunakan sebagai pakaian formal pada acara-acara tertentu saja, kini batik bisa digunakan dalam pakaian sehari-hari, seragam instansi pemerintahan pada hari-hari tertentu pada setiap minggunya. Beberapa hal yang dilakukan dalam upaya pengembangan batik raja ampat oleh dinas terkait adalah melalui komitmen pemerintahan Raja Ampat dalam mewajibkan penggunaan batik pada hari kamis pada PNS dan pelajar. Pengembangan motif kedaerahan juga dilakukan oleh pengrajin batik Raja Ampat yang terkenal dengan wisata

(20)

commit to user

baharinya. Sumber daya bahari Raja Ampat sangat melimpah. Kepulauan Raja Ampat terletak di jantung pusat segitiga karang dunia dan merupakan pusat keanekaragaman hayati laut terkaya di dunia. Masyarakat Raja Ampat mulai belajar dan mengembangkan batik. Berbeda dengan motif dan warna batik dari Jawa yang kerap kali menggunakan warna-warna natural maupun gelap, batik Raja Ampat menerapkan motif dan warna terang khas pantai. Warna yang digunakan adalah merah, kuning, biru, oranye, kuning, merah muda dan hijau. Saat ini motif batik khas Raja Ampat hanya berupa mahkota raja dan burung cendrawasih, kedua motif tersebut belum menggambarkan Raja Ampat sebagai kabupaten bahari. (Hari Suroto, 2012: 3).

Melihat minat para wisatawan terhadap batik Raja Ampat pemerintahan Raja Ampat menjalin kerjasama dengan beberapa pihak terkait diantaranya BPKB Jogjakarta, Yayasan Batik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menyelenggarakan pelatihan batik yang diikuti oleh duapuluh enam peserta yang merupakan masyarakat asli Raja Ampat. Kegiatan pelatihan membatik dilakukan di BPKB Jogjakarta selama sepuluh hari. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang teknik batik kepada masyarakat Raja Ampat. Kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat Raja Ampat dapat memproduksi batik sendiri. Sebelum dilakukan pelatihan, batik Raja Ampat telah ada namun dengan teknik cetak dan produksinya di Jawa (wawancara: Farida, 2 Oktober 2014).

(21)

commit to user

Gambar 7. Kerajinan Batik Raja Ampat Foto: Nike Wijayanti, 2014

Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat kini sedang giat-giatnya mempromosikan hasil kerajinan lain masyarakat kepulauan Raja Ampat sebagai salah satu daya tarik wisata Raja Ampat. Beberpa jenis kerajinan lain yang dihasilkan oleh penduduk kabupaten Raja Ampat adalah seni patung dan kerajinan aksesoris dari bahan batu mulia, akar dan logam (www.gorajaampat.com diunduh pada 28 Agustus 2014).

7. Teknik Sulam

Sulam merupakan teknik membuat ragam hias pada permukaan kain dengan benang (Harmoko, 1995: 54 ). Benang tersebut diatur secara dekoratif pada permukaan kain dengan jalan menusukkan benang dengan bermacam-macam cara. Berbermacam-macam-bermacam-macam tusuk dinamakan tusuk hias. Tusuk hias terdiri atas dua kelompok yaitu tusuk hias dasar dan tusuk hias variasi. Tusuk hias dasar yaitu tusuk-tusuk yang merupakan dasar untuk membuat tusuk hias

(22)

commit to user

variasi. Tusuk variasi yaitu tusuk yang berasal dari variasi tusuk hias dasar baik dengan memvariasikan arah, jarak dan sebagainya sehingga menghasilkan bermacam-macam tusuk dengan gaya yang berbeda.

No Jenis sulam Gambar No Jenis sulam gambar

1. Tusuk Jelujur 2. Tusuk Pasir

3. Tusuk Veston 4. Tusuk flanel

5. Tusuk Tangkai 6. Tusuk Pipih

7. Tusuk Satin 8. Tusuk Rantai

9. Tusuk Lazy

Deizy

10. Tusuk Silang

11. Tusuk Biku 12. Tusuk Tikam

Jejak

13. Tusuk Bintang 14. Tusuk

palestina

15. Tusuk Holben 16. Tusuk Ranti

Terbuka

17. Tusuk diamond

18. Tusuk Cevron

19. Tusuk Datar 20. Tusuk

(23)

commit to user

21. Tusuk cretan 22. Simpul

Prancis 23. Tusuk Panjang Pendek 24. Tusuk Laba-laba 25. Tusuk Benang Sari 26. Tusuk Boton Hole 27. Tusuk Jelujur Lilit 28. Tusuk Jejak Bersilang 29. Tusuk Biku Variasi 30. Tusuk Veston Kaki 2 31. Tusuk Veston Pengisi 32. Tusuk Flanel Sisipan Tunggal 33. Tusuk Fanel Sisipan Ganda 34. Tusuk Fanel Tutupan 35. Tusuk Ranting Bulu 36. Tusuk Duri Ikan

Tabel 2. Jenis Tusuk Sulam Sumber: Ernawati, dkk, 2008:404

C. Fokus Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diketahui fokus permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang batik bersumber ide bahari dan lingkungan Raja Ampat dengan teknik batik dan sulam ?

Gambar

Tabel 1. Ikan Endemik Raja Ampat  Sumber: Ronald M, 2014
Gambar 1. Terumbu Karang Raja Ampat  Sumber: Panama tour and travel, 2014
Gambar 3. Kapal Wisata
Gambar 4.  Keramahan Penduduk Desa saat Menyambut Wisatawan.
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan metode titrasi argentometri merupakan metode yang klasik untuk analisis kadar klorida yang dilakukan. dengan mempergunakan AgNO 3 0.5M

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Laporan Keuangan SKPD Kecamatan Gedebage Kota Bandung pada akhir Tahun Anggaran 2014 (per 31 Desember 2014) telah

Firman Allah SWT di atas tidak memberi pengertian bahwa larangan memaksa mereka melacurkan diri adalah jika mereka tidak menyukainya. Akan tetapi, meskipun mereka menyukainya

Agar proses pembuatan dan pengiriman tagihan tidak dilakukan secara manual maka dikembangkan sebuah sistem otomatisasi tagihan yang memiliki tujuan secara otomatis membuat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa indikator yang memiliki nilai Z hitung bernilai negatif, terdiri dari, jaminan kepastian hukum dari pemerintah,

Daun salam dan daun jeruk purut mengandung minyak atsiri dengan kandungan yang berbeda, oleh karena itu tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan perbedaan efektivitas daun

Dari (6) enam jenis penyu yang ada di Indonesia, 5 (lima) diantaranya telah dilindungi dengan peraturan perundang-undangan. Penyu tersebut adalah penyu belimbing

Metodologi yang diusulkan menggunakan DTCWT sebagai fitur ekstraksi dan Neural Network sebagai classifier.Metode tersebut dibagi menjadi 2 fase yang dilakukan secara