Studi Komparatif Brand Loyalty Air Minum Dalam Kemasan Yeh
Buleleng Dan Aqua Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Undiksha Tahun
2015/2016
Fevi Anggraeni, NIM 1214011022
Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: anggraenifevi@gmail.com
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan loyalitas merek air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Undiksha ditinjau dari dimensi Switcher Buyer (pembeli yang berpindah-pindah), dimensi Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan), dimensi
Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan), dimensi Liking The Brand (menyukai merek),
dan dimensi Commited Buyer (pembeli yang komit). Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode komparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi yang mengkonsumsi Yeh Buleleng dan Aqua berjumlah 641. Sampel berjumlah 246 orang, dan diambil dengan teknik proportionate area random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode kuesioner, dan dianalisis menggunakan teknik analisis Independent-Sample T-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan tentang loyalitas merek air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Undiksha ditinjau dari dimensi Switcher Buyer (pembeli yang berpindah-pindah), dimensi Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan), dimensi
Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan), dimensi Liking The Brand (menyukai merek),
dan dimensi Commited Buyer (pembeli yang komit). Kata kunci : Loyalitas Merek
ABSTRACT
This study aims to determine differences in brand loyalty bottled water Yeh Buleleng and Aqua at the Faculty of Economics Undiksha terms of dimension Switcher Buyer (buyer nomadic), dimensions Habitual Buyer (buyer habitual), dimensions Satisfied Buyer (buyer satisfied with the transition costs), dimensions liking the brand (like the brand), and the dimensions Commited buyer (buyer commits). This type of research is a quantitative study using the comparative method. The population in this study were students of the Faculty of Economics who consume Yeh Buleleng and Aqua totaled 641. The sample was 246 people, and was taken to the area proportionate random sampling technique. Data were collected using a questionnaire and analyzed using analysis of the Independent-sample T-test. The results of this study indicate that there are significant differences on brand loyalty bottled water Yeh Buleleng and Aqua at the Faculty of Economics Undiksha terms of dimension Switcher Buyer (buyer nomadic), dimensions Habitual Buyer (buyer habitual), dimensions Satisfied buyer (buyer is satisfied with the costs of switching), dimensions liking the brand (like the brand), and the dimensions Commited buyer (buyer commits).
PENDAHULUAN
Pemasaran dengan sistem dan aktivitasnya mampu mengakrabkan konsumen dengan produk dan nama-nama merek perusahaan yang ditawarkan. Salah satu keputusan pemasaran yang penting dalam strategi produk adalah keputusan tentang merek. Hal ini dikarenakan pada saat ini aspek pemasaran tidak hanya mengarah pada fungsi produk saja, tapi akan lebih fokus pada pertempuran merek (Edris, 2008). Konsep pemasaran menempatkan pembeli sebagai pusat kegiatan pemasaran. Hal ini berarti bahwa kebutuhan dan keinginan pembeli harus dimasukkan ke dalam produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Sedangkan pembeli dengan sumber-sumber yang terbatas akan memaksimalkan kepuasan mereka. Bagi perusahaan, pemasaran tidak hanya sekedar menjual dan memasang iklan atau mencari keuntungan semata, tetapi lebih mengarah pada pemenuhan kebutuhan dan kepuasan konsumen. Seiring dengan majunya peradaban manusia dan perubahan lingkungan yang terjadi setiap saat maka akan membawa perubahan terhadap perilaku kehidupan manusia baik secara individual maupun sosial. Termasuk membawa pengaruh terhadap perilaku dan pola hidup konsumen dalam memilih barang dan tempat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Persaingan yang semakin ketat saat ini menjadikan konsumen semakin penting bagi kehidupan sebagian besar perusahaan. Sekarang konsumen dihadapkan pada pilihan berbagai jenis produk yang lebih banyak. Beragamnya produk, baik barang maupun jasa yang ditawarkan dalam berbagai merek oleh perusahaan dewasa ini, telah meningkatkan keinginan konsumen untuk mencoba produk tersebut. Merek adalah nama, istilah, tanda, lambang, atau desain atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi suatu produk barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing (Kotler dan Amstrong, 2006:275). Merek (brand) diyakini mempunyai kekuatan yang dahsyat untuk
memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra yang ditampilkan serasa menyihir setiap sasarannya untuk membeli. Sebenarnya merek merupakan nilai tangible dan
intangible yang terwakili dalam sebuah merek
dagang yang mampu menciptakan nilai dan pengaruh tersendiri bila diatur dengan tepat.
Merek memegang peranan sangat penting, yaitu menjembatani harapan konsumen terhadap janji-janji yang ditawarkan oleh perusahaan, sehingga akan terdapat ikatan emosional antara konsumen dengan perusahaan sebagai penghasil produk melalui merek, para pesaing menawarkan produk yang sama tetapi tidak mungkin menawarkan janji emosional yang sama kepada konsumen. Dengan pemberian merek lalu konsumen membeli, menggunakan produk merek tersebut kemudian mengalami perasaan positif (Positive felling), maka merek tersebut memberikan nilai emosional.
Produk dengan ekuitas merek (brand
equity) yang kuat dapat membentuk landasan
merek (brand platform) yang kuat dan mampu mengembangkan keberadaan suatu merek dalam persaingan apapun dalam jangka waktu yang lama. Brand Loyalty yang telah diperkuat merupakan hal penting dalam merespon inovasi yang dilakukan para pesaing dan hal ini akan menimbulkan dampak yang sangat signifikan terhadap produk yang akan dipasarkan secara kuantitas maupun kepuasan yang dirasakan oleh para pemakai produk atau konsumen (Darmadi Durianto, dkk, 2004:6). Semakin kuat ekuitas merek (brand equity) suatu produk maka semakin kuat pula daya tariknya dimata konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut, yang selanjutnya membuat konsumen melakukan pembelian dan mengantarkan perusahaan untuk meraih keuntungan dari waktu ke waktu.
Berbagai merek air minum ditawarkan oleh produsen. Perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang tersebut berpacu untuk memproduksi air minum yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Perusahaan juga bersaing dalam mempromosikan produknya dengan menonjolkan kelebihannya. Berbagai jenis produk air minum yang beredar di pasaran adalah merek air minum dalam kemasan Yeh Buleleng, Aqua, Cleo, Ades, Club, Le Minerale, air mineral Indomart, Aguaria, dan lain-lain. Merek Aqua merupakan air minum terbesar pertama di Indonesia, Merek Aqua dapat menguasai pasar hingga saat ini karena merupakan merek pionir untuk air dalam kemasan di Indonesia. Nilai merek (brand value) dari Aqua berada di posisi pertama sebagai merek yang diakui kualitasnya oleh konsumen. Berdasarkan survey pendahuluan peneliti tentang brand air minum yang dikonsumsi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha dapat terlihat bahwa Aqua memperoleh persentase sebesar 75,56%, Yeh Buleleng memperoleh persentase sebesar 10,02%, Club memperoleh persentase sebesar 5,20%, Cleo memperoleh persentase sebesar 2,81%, Ades memperoleh persentase sebesar 2,40%, air mineral Indomart memperoleh persentase sebesar 4,01%. Dapat disimpulkan brand Aqua dan Yeh Buleleng merupakan dua
brand air minum yang diminati oleh
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. Selain itu peneliti juga melihat bahwasanya dalam setiap serangkaian kegiatan atau acara yang dilaksanankan di Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha pasti memerlukan konsumsi, konsumsi dalam bentuk makanan dan minuman, konsumsi dalam bentuk minuman ini biasanya yang digunakan adalah merek air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua. Alasan dipilihnya mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha adalah disamping peneliti adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha, peneliti mengetahui bagaimana keadaan lingkungan sekitar di Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha, selain itu Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha dirasa tempat yang tepat untuk mendapatkan data karena
mahasiswa Fakultas Ekonomi seharusnya lebih efektif dan efisien dalam melaukakan pembelian suatu produk, maka dari sinilah peneliti ingin melihat bagaimanakah loyalitas mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Pendidikan Ganesha. Untuk
mempertahankan kedua eksistensi produk air minum tersebut, maka perlu diadakan penelitian tentang tingkat loyalitas konsumen dari setiap merek air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua sehingga dapat membentuk citra merek (brand image) dalam benak konsumen dari produk air minum tersebut tetap terjaga. Fenomena persaingan yang ada pada air minum Yeh Buleleng dan Aqua mengarah ke sistem perekonomian dimana mekanisme pasar memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa pasar (market share). Salah satu cara untuk mencapai keadaan tersebut adalah merek (brand).
Loyalitas merek (brand Loyalty)
merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Dengan kata lain, ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk yang lain, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan baik menyangkut harga ataupun atribut yang lain (Durianto Darmadi, 2001:126)
Adapun fungsi dari brand loyalty bagi perusahaan, menurut Durianto Darmadi (2001:127) sebagai berikut.
1. Mengurangi biaya pemasaran.
Apabila brand loyalty meningkat, maka biaya pemasaran akan semakin mengecil. Hal ini disebabkan mempertahankan pelanggan lama lebih murah dibanding mencari pelanggan baru.
2. Meningkatkan perdagangan.
Loyalitas konsumen yang kuat terhadap suatu merek akan memperkuat keyakinan para perantara pemasaran sehingga
mampu meningkatkan volume
perdagangan.
3. Menarik minat pelanggan baru.
Pelanggan yang puas akan suatu merek
produk, umumnya akan
sehingga secara tidak langsung akan menciptakan pelanggan baru.
4. Memberi waktu untuk merespon ancaman pesaing.
Apabila ada produk pesaing yang unggul, pelanggan yang loyal akan memberikan waktu pada perusahaan untuk memperbaharui produknya.
Terdapat beberapa tingkatan brand
loyalty yang masing-masing tingkatannya
menunjukkan tantangan pemasaran yang harus dihadapi sekaligus assets yang dapat dimanfaatkan. Adapun tingkatan dari brand
loyalty tersebut adalah sebagai berikut
(Durianto Darmadi, 2001:128):
a. Swicther Buyer (pembeli yang berpindah-pindah)
Pelanggan yang berada pada tingkat loyalitas ini dikatakan sebagai pelanggan yang berada pada tingkat paling dasar. Semakin tinggi frekuensi pelanggan untuk memindahkan pembeliannya dari suatu merek ke merek yang lain mengindikasikan mereka sebagai pembeli yang sama sekali tidak loyal atau tidak tertarik pada merek tersebut. Ciri-ciri yang paling nampak dari jenis pelanggan ini adalah mereka membeli suatu produk karena harganya yang murah. Instrumen dari
Swicther Buyer (pembeli yang
berpindah-pindah)
adalah sebagai berikut. 1. Harga / Variasi 2. Promosi
3. Ketersediaan / kemudahan membeli
4. Performasi
b. Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan)
Pelanggan yang berada pada tingkat loyalitas ini dapat dikategorikan sebagai pembeli yang puas dengan merek produk yang dikonsumsinya atau paling tidak mereka tidak mengalami ketidakpuasan dalam mengonsumsi merek tersebut. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa pembeli ini dalam membeli suatu produk didasarkan atas kebiasaan mereka selama ini. Instrumen dari Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan) adalah sebagai berikut.
1. Kebiasaan
2. Tidak Kecewa 3. Pembeli pasif 4. Efisiensi
c. Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan)
Pada tingkatan ini, pembeli masuk dalam kategori puas bila mereka mengkonsumsi suatu merek tertentu tetapi tidak menutup kemungkinan mereka akan memindahkan pembeliannya ke merek lain dengan menanggung biaya peralihan (switching cost). Bagi pesaing yang ingin menarik minat pelanggan dari kategori ini perlu mengatasi biaya peralihannya dengan menawarkan berbagai manfaat yang cukup besar sebagai kompensasinya. Instrumen dari Satisfied
Buyer (pembeli yang puas dengan biaya
peralihan) adalah sebagai berikut. 1. Perbandingan merek 2. Kepuasan kualitas
3. Kemudahan dalam menggunakan 4. Kepuasan pelayanan
d. Liking The Brand (menyukai merek) Pelanggan yang berada pada tingkatan ini dikatakan sebagai pelanggan yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Pada tingkat ini dijumpai perasaan emosional yang terkait pada merek. Instrumen dari Liking The
Brand (menyukai merek) adalah sebagai
berikut.
1. Rasa suka
2. Rasa bangga terhadap merek 3. Preferensi / selera
e. Commited Buyer (pembeli yang komit) Pembeli pada tingkat ini merupakan pelanggan yang setia. Mereka memiliki suatu kebanggaan sebagai pengguna suatu merek dan merek tersebut menjadi sangat penting dipandang dari segi fungsi dan nilainya. Mereka juga tidak segan-segan merekomendasikan dan mempromosikan merek tersebut pada orang lain. Instrumen dari Commited Buyer (pembeli yang komit) adalah sebagai berikut.
1. Rasa bangga sebagai pengguna 2. Merek sebagai alat pengekspresian
diri
3. Rekomendasi ke orang lain 4. Partisipasi aktif / interaksi 5. Keterikatan emosional
Berdasarkan masalah dan rumusan masalah yang telah ditemukan, maka tujuan penelitian yaitu (1) Untuk mengetahui Brand
loyalty air minum dalam kemasan Yeh
Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2015/2016 ditinjau dari dimensi Swicther Buyer (pembeli yang berpindah-pindah). (2) Untuk mengetahui
Brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh
Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2015/2016 ditinjau dari dimensi Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan). (3) Untuk mengetahui
Brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh
Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2015/2016 ditinjau dari dimensi Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan). (4) Untuk mengetahui Brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2015/2016 ditinjau dari dimensi Liking The Brand (menyukai merek). (5) Untuk mengetahui
Brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh
Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2015/2016 ditinjau dari dimensi Commited Buyer (pembeli yang komit).
METODE
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ekonomi, Universitas Pendidikan Ganesha yang beralamat di Jalan Udayana No. 11, Singaraja, Buleleng, Bali. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Swicther Buyer (pembeli yang berpindah-pindah), (2) Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan), (3) Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan), (4) Liking The Brand (menyukai merek), (5)
Commited Buyer (pembeli yang komit).
Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner dalam penelitian ini disebarkan kepada 641 responden yang merupakan populasi mahasiswa Fakultas
Ekonomi yang mengkonsumsi air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua. Mengingat jumlah populasi yang cukup banyak maka dari sekian banyak jumlah populasi diambil sebagian untuk dijadikan sampel, untuk menentukan jumlah sampel dari sautu populasi digunakan rumus Slovin ( Husein Umar: 2005) adalah sebagai berikut. Keterangan:
N = ukuran populasi n = ukuran sampel
e = persentase kelonggaran ketidaktelitian (presisi) karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir, dalam hal ini 5% (0.05).
Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dihitung sebagai berikut.
N = 641 e = 5% n = n =
n = 246,53
Setelah dilakukan perhitungan, maka dari jumlah populasi sebanyak 641 orang, diperoleh sampel sebanyak 246,53 ( dibulatkan menjadi 246 orang ). Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik proportional area random sampling.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa data yang diperoleh dari responden (mahasiswa) Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha mengenai loyalitas merek air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini berupa jawaban responden dari mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. Data sekunder dalam penelitian ini berupa jumlah data mahasiswa Fakultas Ekonomi dan literatur yang mendukung penelitian penulis dari karya ilmiah lain yang
topiknya hampir sama dengan penelitian yang penulis lakukan.
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan metode kuisioner dan dokumentasi. Kuisioner digunakan untuk memperoleh data mengenai brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data jumlah data mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Statistik Komparatif, analisis ini dimaksudkan untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. Penelitian ini menggunakan analisis Independent-Sample
T-Test, yaitu analisis yang digunakan untuk
membandingkan dua rata-rata dua group yang tidak saling berhubungan dan dihitung dengan menggunakan program SPSS 16.00
for windows (Wahyono, 2009).
Keputusan Pengujian
Adapun keputusan pengujian t-test Ho diterima atau ditolak, maka digunakan kreteria uji tabel sebagai berikut.
(a) Apabila > ( α = 0,05 ), maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada perbedaan yang signifikan brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha.
(b) Apabila < ( α = 0,05 ), maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak ada perbedaan yang signifikan brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dari kuesioner yang disebarkan kemudian analisis menggunakan analisis
Independent Sample T-Test melalui SPSS
16.0 for windows menunjukan Brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Bulelng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha dapat diukur dengan menggunakan 5 (lima) dimensi variabel penelitian, yaitu dimensi Swicther
Buyer (pembeli yang berpindah-pindah),
dimensi Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan), dimensi Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan), dimensi Liking The Brand (menyukai merek), dan dimensi Commited Buyer (pembeli yang komit).
1. Perbedaan Brand Loyalty Air minum dalam Kemasan Yeh Buleleng dan Aqua Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Ditinjau dari Dimensi Switcher Buyer (pembeli yang berpindah-pindah)
Adapun hasil penelitian perbedaan brand
loyalty air minum dalam kemasan Yeh
Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha ditinjau dari dimensi Swicther Buyer (pembeli yang berpindah-pindah) dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Group Statistic Brand Loyalty Air Minum dalam Kemasan Yeh Buleleng dan Aqua ditinjau dari Dimensi Swicther Buyer (pembeli yang berpindah-pindah)
Group Statistics
Merk N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Hasil Aqua 217 21.9032 4.43417 .30101
Yeh Buleleng 29 20.9655 3.64968 .67773
Sumber: Lampiran 10
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa rata-rata brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha ditinjau dari dimensi Swicther Buyer (pembeli yang berpindah-pindah) yaitu menunjukkan bahwa brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua sebesar 21,9032 dan
brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh
Buleleng sebesar 20,9555.
2. Perbedaan Brand Loyalty Air minum dalam Kemasan Yeh Buleleng dan Aqua Pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Ditinjau dari Dimensi
Habitual Buyer (pembeli yang bersifat
kebiasaan)
Adapun hasil penelitian perbedaan
brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh
Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha ditinjau dari dimensi Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan) dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Group Statistic Brand Loyalty Air Minum dalam Kemasan Yeh Buleleng dan Aqua ditinjau dari Dimensi Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan)
Group Statistics
Merk N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Hasil Aqua 217 22.3502 4.49865 .30539
Yeh Buleleng 29 19.5517 3.67021 .68154
Sumber: Lampiran 10
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa rata-rata brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha ditinjau dari dimensi Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan) yaitu menunjukkan bahwa brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua sebesar 22,3502 dan
brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh
Buleleng sebesar 19,5517.
3. Perbedaan Brand Loyalty Air minum dalam Kemasan Yeh Buleleng dan Aqua Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Ditinjau dari Dimensi
Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan
biaya peralihan)
Adapun hasil penelitian perbedaan
brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh
Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha ditinjau dari dimensi Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan) dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Group Statistic Brand Loyalty Air Minum dalam Kemasan Yeh Buleleng dan Aqua ditinjau dari Dimensi Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan) Group Statistics
Merk N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Hasil Aqua 217 26.6083 4.93462 .33498
Yeh Buleleng 29 23.1034 3.53902 .65718
Sumber: Lampiran 10
Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa rata-rata brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha ditinjau dari dimensi Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan) yaitu menunjukkan bahwa brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua sebesar 26,6083 dan brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng sebesar 23,1034.
4. Perbedaan Brand Loyalty Air minum dalam Kemasan Yeh Buleleng dan Aqua Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Ditinjau dari Dimensi
Liking The Brand (menyukai merek)
Adapun hasil penelitian perbedaan
brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh
Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha ditinjau dari dimensi Liking The
Brand (menyukai merek) dapat dilihat pada
Tabel 4.
Tabel 4 Group Statistic Brand Loyalty Air Minum dalam Kemasan Yeh Buleleng dan Aqua ditinjau dari Dimensi Liking The Brand (menyukai merek)
Group Statistics
Merk N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Hasil Aqua 217 19.5576 3.68526 .25017
Yeh Buleleng 29 16.0345 2.93358 .54475
Sumber: Lampiran 10
Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa rata-rata brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha ditinjau dari dimensi Liking The
Brand (menyukai merek) yaitu menunjukkan
bahwa brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua sebesar 19,5576 dan brand
loyalty air minum dalam kemasan Yeh
Buleleng sebesar 16,0345.
5. Perbedaan Brand Loyalty Air minum dalam Kemasan Yeh Buleleng dan Aqua Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Ditinjau dari Dimensi
Commited Buyer (pembeli yang komit)
Adapun hasil penelitian perbedaan
brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh
Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha ditinjau dari dimensi Commited
Buyer (pembeli yang komit) dapat dilihat
Tabel 5 Group Statistic Brand Loyalty Air Minum dalam Kemasan Yeh Buleleng dan Aqua ditinjau dari Dimensi Commited Buyer (pembeli yang komit)
Group Statistics
Merk N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Hasil Aqua 217 28.9954 5.40190 .36670
Yeh Buleleng 29 23.7241 3.40059 .63147 Sumber: Lampiran 10
Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa rata-rata brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha ditinjau dari dimensi Commited
Buyer (pembeli yang komit) yaitu
menunjukkan bahwa brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua sebesar 28,9954 dan
brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh
Buleleng sebesar 23,7241.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha ditinjau dari dimensi Swicther Buyer (pembeli yang berpindah-pindah), dimensi Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan), dimensi
Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan
biaya peralihan), dimensi Liking The Brand (menyukai merek), dan dimensi Commited
Buyer (pembeli yang komit) menunjukan
bahwa terdapat perbedaan. Adapun hasil penelitian dimensi Swicther Buyer (pembeli yang berpindah-pindah)yaitu menunjukkan bahwa brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua diperoleh skor rata-rata sebesar 21,9032 dan brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng sebesar 20,9555. Dari nilai rata-rata yang diperoleh tersebut bahwa nilai rata-rata brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan
brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh
Buleleng (21,9032 > 20,9555). Dengan demikian, dapat ditarik simpulan bahwa ada perbedaan tentang brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha ditinjau dari dimensi Swicther Buyer (pembeli yang berpindah-pindah).Perbedaan ini bisa disebabkan karena pelanggan yang mengkonsumsi air minum dalam kemasan Aqua lebih mempertimbangkan kualitas, dan pada umumnya akan tetap melanjutkan pembelian pada produk tersebut meskipun dihadapkan pada banyak alternative produk pesaing. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Hermawan Kartajaya (2004) yang menyebutkan bahwa loyalitas merek adalah loyalitas yang diberikan pelanggan kepada merek, loyalitas merek ini menjadi ukuran seberapa besar kemungkinan pelanggan akan pindah ke merek lain. Konsumen yang loyal pada umumnya akan melanjutkan pembelian merek tersebut walaupun dihadapkan pada banyak alternatif merek produk pesaing. Dimensi Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan)yaitu menunjukkan bahwa brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua diperoleh skor rata-rata sebesar 22,3502 dan brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng sebesar 19,5517. Dari nilai rata-rata yang diperoleh tersebut bahwa nilai rata-rata brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan
brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh
Buleleng (22,3502 > 19,5517). Dengan demikian, dapat ditarik simpulan bahwa ada perbedaan tentang brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha ditinjau dari dimensi Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan). Perbedaan ini bisa disebabkan karena air minum dalam kemasan Aqua mampu memberikan kepuasan tersendiri kepada konsumen,
sehingga konsumen dapat melakukan pembelian secara berulang-ulang. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Olson (1993) dalam penelitian Musanto (2004) yang menyatakan bahwa loyalitas pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan tersebut membutuhkan waktu yang lama melalui suatu proses pembelian yang berulang-ulang tersebut. Dimensi Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan)yaitu menunjukkan bahwa brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua diperoleh skor rata-rata sebesar 26,6083 dan brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng sebesar 23,1034. Dari nilai rata-rata yang diperoleh tersebut bahwa nilai rata-rata brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan
brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh
Buleleng (26,6083 > 23,1034). Dengan demikian, dapat ditarik simpulan bahwa ada perbedaan tentang brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha ditinjau dari dimensi Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan).Perbedaan ini bisa disebabkan air minum dalam kemasan Aqua mampu memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumen meskipun mereka harus menanggung biaya peralihan. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Durianto (2001) yang menyatakan bahwa loyalitas merek merupakan suatu ukuran keterkaitan konsumen kepada sebuah merek, ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek yang lain, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lain.Dimensi Liking The Brand (menyukai merek)yaitu menunjukkan bahwa brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua
diperoleh skor rata-rata sebesar 19,5576 dan
brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh
Buleleng sebesar 16,0345. Dari nilai rata-rata
yang diperoleh tersebut bahwa nilai rata-rata
brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua
memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng (19,5576 > 16,0345). Dengan demikian, dapat ditarik simpulan bahwa ada perbedaan tentang
brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh
Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha ditinjau dari dimensi Liking The
Brand (menyukai merek).Perbedaan ini bisa
disebabkan karena air minum dalam kemasan Aqua mampu memberikan kepuasan pada konsumenya secara konsisten.Hasil penelitian ini sesuai sesuai dengan pendapat Humadiana (2005) dalam penelitian Robertus (2005) yang menyatakan bahwa suatu basis pelanggan yang puas dan suka pada suatu brand tertentu dapat menimbulkan keyakinan bagi pelanggan. Kelompok pelanggan yang puas akan memberikan suatu citra bahwa merek tersebut merupakan produk yang diterima luas, berhasil, beredar dipasaran dan mampu memberikan nilai tambah bagi konsumen sehingga tercipta loyalitas terhadap brand. Dimensi Commited Buyer (pembeli yang komit)yaitu menunjukkan bahwa brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua diperoleh skor rata-rata sebesar 28,9954 dan brand
loyalty air minum dalam kemasan Yeh
Buleleng sebesar 23,7241. Dari nilai rata-rata yang diperoleh tersebut bahwa nilai rata-rata
brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua
memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan brand loyalty air minum
dalam kemasan Yeh Buleleng
(28,9954>23,7241). Dengan demikian, dapat ditarik simpulan bahwa ada perbedaan tentang brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha ditinjau dari dimensi
Commited Buyer(pembeli yang
komit).Perbedaan ini bisa disebabkan karena merek air minum dalam kemasan Aqua merupakan merek yang memiliki suatu kebanggan tersendiri dimata konsumen dibandingkan merek air minum dalam
kemasan Yeh Buleleng, sehingga loyalitas konsumen akan tetap setia pada produk tersebut dan bisa ditunjukkan melalui tindakan merekomendasikan merek Aqua kepada pihak lain. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Bowen dan Chen (2001) yang menyatakan bahwa konsumen yang loyal adalah konsumen yang memiliki perilaku yang mendukung suatu perusahaan, memiliki komitmen untuk membeli kembali produk atau jasa perusahaan tersebut dan merekomendasikan produk atau jasa tersebut ke pihak lainya sehingga dapat dikatakan merupakan alat marketing yang luar biasa bagi perusahaan. Mereka dapat menyediaakan rekomendasi dan dapat meningkatkan penjualan dengan membeli produk-produklainya dari perusahaan tersebut serta hanya membutuhkan biaya yang lebih kecil untuk memuaskan mereka karena mereka telah mengenal produk tersebut dan membutuhkan informasi lebih sedikit mengenai produk tersebut.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1) Terdapat perbedaan yang signifikan
Brand loyalty air minum dalam kemasan
Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2015/2016 ditinjau dari dimensi Swicther Buyer (pembeli yang berpindah-pindah).
2) Terdapat perbedaan yang signifikan
Brand loyalty air minum dalam kemasan
Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2015/2016 ditinjau dari dimensi Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan).
3) Terdapat perbedaan yang signifikan
Brand loyalty air minum dalam kemasan
Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2015/2016 ditinjau dari dimensi Satisfied Buyer
(pembeli yang puas dengan biaya peralihan).
4) Terdapat perbedaan yang signifikan
Brand loyalty air minum dalam kemasan
Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2015/2016 ditinjau dari dimensi Liking The Brand (menyukai merek).
5) Terdapat perbedaan yang signifikan
Brand loyalty air minum dalam kemasan
Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2015/2016 ditinjau dari dimensi Commited Buyer (pembeli yang komit).
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut.
1) Bagi Perusahaan Yeh Buleleng
a. Dalam mempertahankan tingkat loyalitas merek yang sudah ada
ataupun meningkatkannya,
berdasarkan teori dan penelitian ini maka sebaiknya menerapkan metode
brand loyalty untuk mengetahui tingkat
loyalitas konsumen terhadap produknya.
b. Untuk mengurangi tingkat perpindahan pelanggan ke merek lain perlu adanya usaha agar jumlah konsumen yang loyal dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan keterkaitan konsumen terhadap merek yang digunakan dari segi fungsional dikarenakan tingkatan
brand loyalty mewakili tantangan
pemasaran yang berbeda. 2) Bagi Akademik
Untuk peneliti selanjutnya hendaknya lebih memperluas lagi penelitian tentang tingkat loyalitas konsumen dan memperluas wilayah penelitian karena semakin luas wilayah penelitian maka akan didapatkan hasil yang lebih kongkrit dari suatu wilayah.
DAFTAR PUSTAKA
Bowen,J.T and Chen, S.L. 2001. The
Relationship Between Customer
Loyalty and Customer Satisfaction.
Internasional Journal of Contemporary Hospitality Management, Vol.13 No.5, pp. 213-7.
Durianto, Darmadi, Sugiarto dan Tony Sitinjak. 2001. Strategi Menaklukkan
Pasar Melalui Riset Ekuitas dan
Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Edris, Mochamad. 2008. Dasar – Dasar
Pemasaran. Fakultas Muara
Universitas Muria Kudus.
Humadiana. 2005. Analisis Elemen-Elemen
Ekuitas Merek Produk Rokok Merek Djarum Black. Jakarta.
Kartajaya, Hermawan. 2004. Positioning,
Deferensiasi, and Brand. Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2006.
Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi
Kedua Belas. Jilid I. Jakarta: Erlangga. Olson, Petter. 1993. Consumer Behavior and
Marketing Strategy Edisi Keenam.
McGraw. Hill. New York.
Umar, Husein. 2003. Metodologi Penelitian:
Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Wahyono, Teguh. 2009. Membuat Sendiri
Program Akuntansi dengan Microsoft Visual Foxpro 9.0. Jakarta: PT.Elex
Media Komputindo.
Yamin, Sofyan dan H. Kurniawan.2009.
SPSS Complete. Teknik Analisis
Statistik Terlengkap dengan Software SPSS. Jakarta: Selembar Infotek.