• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kiranya Tuhan memberkati. Manado, November 2013 KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBAGUNAN DAERAH KOTA MANADO, PETER K. B. ASSA, Ph.D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kiranya Tuhan memberkati. Manado, November 2013 KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBAGUNAN DAERAH KOTA MANADO, PETER K. B. ASSA, Ph.D"

Copied!
175
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena hanya atas

tuntunan, penyertaan dan kasih sayangNya, sehingga Pemerintah Kota Manado dapat

menyusun Evaluasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun

Kedua.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Manado Tahun

2010-2015, sebagaimana telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011

merupakan penjabaran dari Visi, Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota Manado

terpilih, esensinya berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Manado 2005-2025.

Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional yang lebih lanjut dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang didalamnya mengatur tahapan,

tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan

daerah, mengamanatkan bahwa Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mengemban

kewajiban untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD, dimana hasil evaluasi

ini disamping bermanfaat sebagai laporan hasil kinerja pemerintah daerah Kota Manado

tahun 2012, juga dapat digunakan sebagai pertimbangan dan masukan dalam perencanaan

dan penyusunan kebijakan pembangunan tahun-tahun berikutnya.

Dari evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun 2012 yang merupakan

pelaksanaan tahun kedua Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Manado Tahun 2010-2015, sebagaimana telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah

Nomor 9 Tahun 2011, maka pembangunan daerah yang dilakukan telah berhasil

meletakkan dasar pembangunan untuk tahun selanjutnya, dimana hal ini tidak terlepas dari

upaya bersama, bahu membahu, antara pemerintah daerah dan seluruh lapisan

masyarakat Kota Manado. Banyak hasil yang telah dicapai bersama, dimana pelaksanaan

(3)

pembangunannya dapat berjalan dengan baik dan menunjukkan kemajuan yang baik, yang

dapat dilihat dari indikator prioritas daerah, seperti peningkatan kapasitas infrastruktur

daerah, pendidikan, kesehatan dan lain-lain, dimana pencapaiannya dapat cukup

memenuhi target yang direncanakan.

Ucapan terima kasih dan penghargaan diberikan kepada semua pihak atas

kerjasama yang telah ditunjukkan dalam mendukung terselesaikannya penyusunan buku

Evaluasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun Kedua ini.

Kiranya Tuhan memberkati

Manado, November 2013

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBAGUNAN DAERAH KOTA MANADO,

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... iii

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. Pengantar ... 1

B. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kota Manado ... 2

C. Fokus Prioritas Pembangunan Kota Manado Tahun 2012... 5

BAB II. EVALUASI DUA TAHUN PELAKSANAAN RPJMD KOTA MANADO TAHUN 2010-2015 11 Capaian Tujuan, Sasaran, Target dan Indikator Kinerja Program Pembangunan Kota Manado Tahun 2012 ... 11

1. Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Berkualitas Rukun dan Damai... 11

2. Menciptakan Lingkungan Perkotaan yang Nyaman ... 81

3. Membangun Identitas dan Citra Kota sebagai Model Ekowisata Dunia ... 101

4. Meningkatkan Peran Manado dalam Pengembangan Ekonomi Kawasan... 119

5. Menerapkan Tata kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih... 148

(5)

BAB I

P E N D A H U L U A N

A. Pengantar

Sebagaimana dimaklumi bahwa Visi, Misi, dan Program Walikota dan Wakil Walikota Manado terpilih periode 2010-2015 telah dijabarkan kedalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Manado, yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Manado Tahun 2010-2015.

Dengan berakhirnya tahun 2012 sebagai tahun kedua pelaksanaan RPJMD Kota Manado 2010-2015, maka berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, pasal 275 ayat 1 yang menyatakan Kepala Bappeda kabupaten/kota melaksanakan evaluasi hasil RPJMD lingkup kabupaten/kota, maka disusunlah Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMD Kota Manado Tahun 2010-2015, guna dijadikan sebagai bahan perbaikan/penyempurnaan dalam penyusunan perencanaan pembangunan Kota Manado pada tahun-tahun berikutnya.

Laporan Evaluasi ini, terdiri dari tiga Bab, yaitu Pendahuluan, Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMD Kota Manado Tahun 2010-2015 dan Penutup, dengan uraian sebagai berikut :

- BAB I Pendahuluan, yang berisikan tentang struktur penulisan buku Laporan Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMD Tahun 2010-2015, yang meliputi : Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Fokus Prioritas Pembangunan Kota Manado Tahun 2012.

- BAB II Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMD Tahun 2010-2015, yang berisikan Capaian Fokus Prioritas Pembangunan Kota Manado Tahun 2012 dan Capaian Tujuan, Sasaran, Target dan Indikator kinerja Program Pembangunan Kota Manado Tahun 2012.

- BAB III Penutup, yang berisikan rangkuman singkat terhadap hasil capai Fokus Prioritas Pembangunan Kota Manado Tahun 2012.

(6)

B. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kota Manado

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 09 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Manado Tahun 2010-2015, Visi dan Misi pembangunan Kota Manado, sebagai berikut :

Visi Manado 2015 : “ Manado Kota Model Ekowisata”

(Manado Model City for Ecotourism) dengan singkatan MKME atau MMCE Misi Manado 2015 :

“Menjadikan Manado Sebagai Kota Yang Menyenangkan.” (To Make Manado A City Of Happiness).

Untuk menjabarkan visi & misi agar jelas wujudnya dalam masa lima tahun kedepan ditetapkanlah tujuan (grand strategy, goals) pembangunan daerah kota Manado sebagai berikut:

1. Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Berkualitas, Rukun dan Damai 2. Menciptakan Lingkungan Perkotaan yang Nyaman.

3. Membangun Identitas dan Citra Kota sebagai Model Ekowisata Dunia 4. Meningkatkan Peran Manado dalam Pengembangan Ekonomi Kawasan 5. Menerapkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih

Sasaran-sasaran yang ingin dicapai menurut tujuannya adalah sebagai berikut: I. Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Berkualitas, Rukun dan Damai

1) Terpeliharanya hubungan harmonis antar agama dan antar umat beragama dan pemerintah.

2) Pelayanan kesehatan yang berkualitas mampu menjangkau dan dijangkau oleh seluruh masyarakat setiap saat.

3) Pendidikan yang Berkualitas mampu menjamin pendidikan bagi seluruh masyarakat dengan unggulan Iptek dan Bahasa Internasional.

4) Pemuda Manado meraih prestasi regional, nasional dan internasional di bidang olahraga, sosial budaya dan iptek.

5) Masyarakat usia produktif menjadi tenaga kerja produktif yang mampu memajukan potensi daerahnya.

(7)

II. Menciptakan Lingkungan Perkotaan yang Nyaman

1) Lingkungan perkotaan dan pemukiman memiliki infrastruktur yang memenuhi standar.

2) Seluruh wilayah dapat diakses sarana transportasi yang terintegrasi, lancar, aman dan nyaman.

3) Kawasan boulevar dan DAS Tondano menjadi waterfront city dengan infrastruktur dan fasilitas yang bertaraf internasional.

4) Seluruh pembangunan sesuai tata ruang wilayah serta bebas pencemaran dan pengrusakan lingkungan.

III. Membangun Identitas dan Citra Kota sebagai Model Ekowisata Dunia 1) Manado menjadi model ekowisata bahari dan tujuan ekowisata dunia.

2) Manado menjadi pusat penelitian dan pengembangan ecowisata internasional. IV. Meningkatkan Peran Manado dalam Pengembangan Ekonomi Kawasan

1) Manado menjadi salah satu tujuan investasi dan pusat perdagangan terbesar di kawasan timur Indonesia.

2) Seluruh wilayah memiliki pasar yang mampu menjamin ketersediaan bahan pokok dan sarana produksi dengan harga terjangkau.

3) Setiap kelurahan memiliki kelompok usaha yang mandiri dan produk unggulan. 4) Setiap produk unggulan menerapkan teknologi pengolahan dan kemasan yang

unggul dengan mutu terjamin.

V. Menerapkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih

1) Manajemen pemerintahan (perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan) dilaksanakan secara terintegrasi dan tepat waktu dengan basis data yang terkini dan akurat.

2) Setiap SKPD memiliki aparatur yang kompeten sesuai kebutuhan dan mencapai target kinerjanya dengan administrasi yang akuntabel.

3) Pelayanan publik menerapkan pelayanan prima dan sistem informasi terintegrasi yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat.

4) Masyarakat berpartisipasi aktif dalam pembangunan serta taat hukum dalam melaksanakan kegiatannya secara tertib, aman dan harmonis.

(8)

Didalam melaksanakan pembangunan, maka perlu digariskan prinsip-prinsip pengarus-utamaan (main streaming) yang harus melandasi dan tercermin dalam pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan di Kota Manado untuk tahun 2012, yaitu :

 Partisipasi Masyarakat

Dalam era Otonomi Daerah, partisipasi dan peran serta masyarakat harus diutamakan guna meningkatkan kesejahteraan, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan hingga tahap evaluasi (prinsip partisipatif, bottom up) sehingga semua jenis kegiatan akan didukung oleh masyarakat, karena masyarakat merasa dilibatkan dalam tahapan-tahapan kegiatan pembangunan. Prinsip ini perlu dipadukan dengan prinsip top down yang merupakan kebijakan Pemerintah Kota Manado, atau merupakan kebijakan Pemerintah yang diatas (Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara) yang dituangkan dalam berbagai ketentuan perundang-undangan atau petunjuk pelaksanaan maupun petunjuk teknis yang telah digariskan oleh Pemerintah.

 Tata pemerintahan yang baik (good governance).

Pengalaman membuktikan bahwa tata pemerintahan yang baik merupakan kunci untuk menjadikan masyarakat mendukung pemerintah sebagai lokomotif pembaharuan. Untuk itu tata pemerintahan yang baik dan bebas dari KKN haruslah menjadi landasan utama bagi pelaksanaan pembangunan di Kota Manado. Prinsip-prinsip dalam membangun kepercayaan dari masyarakat harus dimiliki oleh segenap aparatur pemerintah dalam jajaran pemerintah Kota Manado sehingga apa yang menjadi visi, misi dan program Pemerintah Kota Manado akan terlaksana dengan baik.

 Pembangunan berkelanjutan.

Pembangunan Kota Manado ke depan haruslah memikirkan aspek keberlanjutan, dimana dalam setiap proses pembangunan harus mengutamakan faktor kelestarian lingkungan. Pelestarian sumber daya alam di Kota Manado bukan hanya untuk kepentingan masa sekarang ini, tetapi juga untuk kepentingan anak cucu kita di masa depan. Disamping itu prinsip pembangunan berkelanjutan ini harus dipegang teguh untuk mencegah pembangunan yang berkesan sepotong-sepotong dan bersifat “tiba saat tiba akal” yang akan menghasilkan pembangunan yang bersifat bongkar pasang, sehingga merupakan suatu pemborosan keuangan negara dan daerah.

(9)

C. Fokus Prioritas Pembangunan Kota Manado Tahun 2012

Prioritas Pembangunan Kota Manado Tahun 2012 yang merupakan kristalisasi dari RPJMD Kota Manado Tahun 2010-2015, bertujuan untuk meletakan dasar pembangunan kota yang nyaman dan asri dengan dukungan infrastruktur dan sumber daya manusia yang memiliki kualitas dan kapabilitas, guna terwujudnya masyarakat yang makmur dan sejahtera.

Berdasarkan RPJMD Kota Manado 2010-2015, maka Pembangunan Kota Manado pada tahun 2012 yang merupakan tahun pertama periode ini, diarahkan pada pengembangan pariwisata sebagai prime mover, dengan prioritas pembangunan sebagai berikut :

1. Reformasi Birokrasi dan Tata kelola 2. Pendidikan

3. Kesehatan

4. Penanggulangan Kemiskinan 5. Infrastruktur

6. Iklim investasi dan Iklim usaha

7. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana 8. Kebudayaan Kreatifitas dan Inovasi Teknologi 9. Bidang Politik, Hukum dan keamanan

10.Bidang Perekonomian 11.Bidang Kesejahteraan Rakyat

Hal ini tentunya memiliki benang merah dengan program prioritas pembangunan nasional, prioritas pembangunan regional yang kesemuannya untuk menjawab permasalahan dan tantangan yang ada sekaligus upaya penyelesaiannya, yang nantinya diharapkan berdampak luas bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat

Penjabaran prioritas pembangunan Kota Manado Tahun 2012 yang direncanakan sebelumnya difokuskan pada :

1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola.

Untuk reformasi birokrasi dan tata kelola, diwujudkan melalui strategi dan fokus prioritas :  Mengembangkan tata kelola Pemerintahan Kota yang baik dan bersih mulai dari

tingkat kota sampai kelurahan.

- Peningkatan tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih terus dilanjutkan dan dimantapkan ;

(10)

- Perencanaan anggaran didasarkan pada kerangka pendanaan yang efektif dan efisien serta berorientasi pada pelayanan masyarakat.

- Pengelolaan keuangan dan aset daerah meningkat sehingga kinerja membaik (opini BPK menjadi WTP)

 Membangun profesionalisme dan etos kerja aparatur.

- Reformasi Birokrasi (Pemantapan Organisasi dan Tata Laksana, Peningkatan Kualitas SDM, Peningkatan Kesejahteraan Pegawai).

 Mewujudkan pelayanan prima.

- Pengembangan sistem dan prosedur pelayanan secara online terhadap 5 SKPD (Capil, BP2T) Dipenda, Bag.Keuangan dan BKD)

- Pengembangan pusat informasi dan komunikasi (media center);

- Perumusan kebijakan tentang strategi penanggulangan kemiskinan daerah; - Penyediaan Wi-fi di kawasan TKB dan Lapangan Tikala

- Pengembangan sistem informasi manajemen pemerintahan yang terintegrasi; - Pengentasan kemiskinan berbasis mapping RTM per kelurahan.

2. Pendidikan.

Untuk Pendidikan diwujudkan melalui strategi dan fokus prioritas :  Mengembangkan kualitas dan sebaran pelayanan pendidikan.

- Seluruh murid dari keluarga kurang mampu disubsidi ;

- Peningkatan APM di Kecamatan Tuminting melalui Kejar Paket A, B, C;

- Penerapan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) di Kecamatan Mapanget;

- Salah satu sekolah di Kecamatan Malalayang meraih adiwiyata; - Beroperasinya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata.

 Mengembangkan sistem kompetisi berjenjang dan berkelanjutan di bidang olahraga, sosial budaya dan iptek.

- sistem kompetisi berjenjang dan berkelanjutan di bidang olahraga sosial budaya dan iptek dilaksanakan.

3. Kesehatan.

Untuk Kesehatan diwujudkan melalui strategi dan fokus prioritas :  Meningkatkan kualitas dan sebaran pelayanan kesehatan.

- Penyiapan operasional RSUD; - Klinik Laut;

(11)

- Posyandu cerdas;

- Mempertahankan penghargaan Piala Kota Sehat ( Swasti Saba) ;  Membangun Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera.

- Program dan kegiatan Keluarga Berencana, Perlindungan Anak dan Remaja, Gender mainstreaming dilanjutkan dan ditingkatkan.

4. Penanggulangan Kemiskinan.

Untuk penangulangan kemiskinan diwujudkan melalui strategi dan fokus prioritas :  Mengembangkan sistem pelatihan tenaga kerja berbasis kelurahan.

- Pengembangan informasi bursa tenaga kerja; - Penyiapan operasional Balai Latihan Kerja; 5. Infrastruktur.

Untuk infrastruktur diwujudkan melalui strategi dan fokus prioritas :

 Meningkatkan infrastruktur lingkungan perkotaan dan permukiman secara terintegrasi.

- Penerapan/Sosialisasi Pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat komunitas setempat di kelurahan;

- Penataan dan peremajaan kawasan lingkungan pemukiman kumuh di Kelurahan ternate Tanjung;

- Fasilitas penerangan jalan umumdengan energi tenaga surya mulai dikembangkan; - Tersedia sanitasi berbasis masyarakat komunitas di kelurahan;

- Peningkatan TPA dengan sistem sanitary landfill;

- Penataan lingkungan permukiman rawan banjir dan longsor; - Pengelolaan sampah organik dan anorganik berbasis lingkungan; - Pengembangan sarana prasarana lingkungan berbasis komunitas lokal.

 Membangun system transportasi kota yang terintegrasi dalam system transportasi regional dan nasional.

- Pembangunan Jalan seksi III Maumbi – Buha – Bailang; - Penggunaan/pengoperasian jembatan Soekarno;

- Pelebaran jalan tugu Adipura-Molas; Patung kuda ranomuut-Pacuan Kuda; Pacuan kuda-Liwas; Pacuan kuda- Paal 4; Kairagi-Liwas;

- Pelebaran jalan Maengket;, Tololiu supit-Teling Koka;

(12)

- Pembangunan jalan tol Kairagi-Jembatan Soekarno; - Peningkatan fasilitas lalulintas.

 Mengembangkan kawasan boulevard Manado dan DAS Tondano menjadi ikon kota. - Pembuatan pedestrian dan jalur hijau di kawasan Boulevard, Samrat & Sudirman

(BSS);

- Pembangunan pusat rekreasi masyarkat di kawasan Boulevard;

- Pembangunan, penataan taman dan ornament serta pemanfaatan sarana olah raga City Park mantos;

- Pembangunan jembatan dan akses jalan pantai pengganti Boulevard;

- Perkuatan tebing sungai dan pembangunan jalan inspeksi DAS Tondano sebagai waterfront city;

6. Iklim Investasi dan Iklim Usaha.

Untuk Iklim Investasi dan Iklim Usaha diwujudkan melalui strategi dan fokus prioritas:  Mengembangkan pariwisata daerah yang terintegrasi dan TN Bunaken sebagai model

Ekowisata.

- Pembangunan tanggul pemecah ombak dan revitalisasi kawasan pantai Malalayang; - Pengembangan Manado sebagai model Ekowisata (meliputi ekowisata bahari,

hutan, pegunungan, karst) mulai dilaksanakan; - Pembangunan tanggul pemecah ombak di Bunaken;

- Revitalisasi kawasan Kelurahan Manado Tua, Bunaken dan Siladen;

- Pengembangan dermaga wisata Megamas menjadi fasilitas wisata representatif; - Peningkatan kawasan Agrowisata Gunung Tumpa;

- Diversifikasi dan pengembangan objek ekowisata; - Pengembangan Minapolitan;

- Pengembangan pelabuhan perikanan Calaca; - Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Manado Tua;

- Penataan Dermaga jetty dan fasilitas angkutan ke TN Bunaken memenuhi standard.  Mengembangkan jejaring kerjasama di tingkat nasional dan internasional.

- Manado menjadi anggota Masyarakat Ekowisata Indonesia;

- intensifikasi kerjasama ivent pariwisata; penataan objek ekowisata. Pembentukan sekretariat Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekowisata Internasional.

(13)

- Peningkatan ketrampilan dan pendayagunaan potensi lokal terhadap produk unggulan daerah;

- Pengembangan industri klapertaart sebagai kompetensi inti industri daerah. 7. Lingkungan hidup dan pengelolaan bencana.

Untuk Lingkungan hidup dan pengelolaan bencana diwujudkan melalui strategi dan fokus prioritas :

 Membangun kota Manado sesuai RTRW Kota Manado 2010-2030.

- Penyediaan ruang terbuka hijau (taman kota, hutan kota, TPU) sesuai RTRW; - Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL);

- Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK), Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kepulauan (RDTR Kepulauan);

- Mempertahankan Piala Adipura sebagai lambang supremasi di bidang pengelolaan kualitas lingkungan perkotaan.

8. Kebudayaan Kreatifitas dan Inovasi Teknologi.

Untuk Kebudayaan kreatifitas dan Inovasi Teknologi diwujudkan melalui strategi dan fokus prioritas

 Mengembangkan kawasan boulevard Manado dan DAS Tondano menjadi ikon kota. - Penyelenggaraan Gebyar Paskah, Gebyar ketupat, Festival Figura, Manado

Boulevard Carnival dan Christmas on Boulevard; - Pembangunan gedung kesenian bertaraf internasional. 9. Politik, Hukum dan Keamanan.

Untuk Politik, Hukum dan Keamanan diwujudkan melalui strategi dan fokus prioritas :  Meningkatkan pengawasan pelaksanaan kegiatan pemerintahan.

- Pengembangan Tim Komunitas Intelejen Daerah (KOMINDA);

- Pengembangan partisipasi masyarakat mewujudkan Kota Manado tertib, aman dan harmonis;

- Pemberdayaan anggota Linmas dalam pengamanan di masyarakat;

- Penertiban PKL, bangunan dan usaha di kawasan bisnis Boulevard melalui Satkorlak Tramtib

10. Perekonomian.

Untuk perekonomian diwujudkan melalui strategi dan fokus prioritas :

(14)

- Renstra Pengembangan Pasar (Corporate plan) disusun;

- Pembangunan dan peningkatan pasar tradisional berstandar bersih dan segar; - Pelayanan mobile perlindungan konsumen

11. Kesejahteraan Rakyat.

Untuk Kesejahteraan Rakyat diwujudkan melalui strategi dan fokus prioritas :

 Memantapkan jejaring kerjasama dengan tokoh2 agama serta fasilitasi BKSAUA dan FKUB.

- Pemberian Bantuan dan fasilitasi kepada tokoh-tokoh agama, BKSAUA dan FKUB; - Pemberian Bantuan pembangunan Rumah Ibadah.

(15)

BAB II

EVALUASI DUA TAHUN PELAKSANAAN RPJMD KOTA MANADO

TAHUN 2010-2015

Capaian Tujuan, Sasaran, Target dan Indikator kinerja Program Pembangunan Kota

Manado Tahun 2012

1. Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Berkualitas, Rukun dan Damai

a. Terpeliharanya hubungan yang harmonis antar agama dan antar umat beragama dan Pemerintah.

Dalam upaya membina dan mempertahankan hubungan antar agama dan umat beragama dan pemerintah, maka strategi yang dilaksanakan adalah memantapkan jejaring kerjasama dengan tokoh-tokoh agama serta fasilitasi dengan Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama (BKSAUA) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Menyangkut perkembangan indikator yang berkaitan dengan upaya untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang berkualitas, rukun dan damai adalah :

- Jumlah tokoh agama yang menjadi motivator hubungan harmonis antar agama dan umat beragama.

Indikator ini memiliki target awal di tahun 2012 yaitu 1.005 Pemuka Agama yang akan mendapat dana hibah bantuan untuk pimpinan umat beragama namum target ini tidak terealisasi sesuai dengan target awal tahun 2012. Adapun realisasinya yaitu 890 Pimpinan umat beragama dengan rincian sebagai berikut :

a. Kristen : 656 orang b. Katholik : 31 orang c. Islam : 185 orang d. Hindu : 2 orang e. Budha : 16 orang

Faktor penyebab sampai tidak terealisasinya target awal tahun 2012 karena banyak tempat ibadah maupun pimpinan golongan agama masih tidak sesuai dengan Peraturan Walikota Nomor 01 Tahun 2011 yakni masih banyak tempat ibadah yang berstatus rumah tinggal, sewa, dan permasalahan dalam denominasi agama masing – masing.

(16)

Untuk mengatasi permasalahan ini Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat telah melakukan sosialisasi dengan pimpinan tempat ibadah terkait persyaratan untuk menerima dana hibah bantuan untuk pimpinan umat beragama.

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi 1. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Jumlah tokoh agama yang menjadi motivator hubungan harmonis antar agama dan umat agama 1005 890 Target tahun kedua RPJMD belum tercapai

- Jumlah kegiatan kebersamaan keagamaan.

Indikator ini memiliki target awal di tahun 2012 yaitu 87 kali ibadah/kegiatan kebersamaan keagamaan yang terdiri dari 48 kali ibadah rutin umat kristiani, 24 kali Tadzkir untuk umat muslim, dan 15 kali ibadah hari – hari raya umat beragama serta ibadah pada hari – hari lain yang ditentukan oleh disposisi atasan.

Target dari indikator ini terlaksana dengan baik dengan persentase 100 %. Kegiatan ibadah rutin untuk umat Kristen dikoordinir oleh Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat sedangkan untuk Tadzkir umat muslim dikoordinir oleh Badan Tadzkir Pemerintah Kota Manado.

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian Kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi 1 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Jumlah kegiatan kebersamaan keagamaan 87 87 Sesuai target tahun kedua RPJMD

- Persentase rumah ibadah yang mendapatkan bantuan pembangunan

Indikator ini memiliki target awal di tahun 2012 yaitu 91,6 % atau Rp. 7.700.000.000,-Untuk indikator ini terealisir sebanyak Rp.7.767.500.000,- atau dengan persentase 108 % dengan rincian sebagai berikut :

1. GMAHK Konfrens Wilayah Rp.

250.000.000,-2. BPMS GMIM Rp.

(17)

25.000.000,-4. Walubi Rp.

25.000.000,-5. Katolik Kevikepan Rp.

50.000.000,-6. GMAHK Uni Konferens Indonesia Timur Rp.

250.000.000,-7. Musholla Mahawu Rp.

5.000.000,-8. GPdi Komisi Remaja Sulut Rp. 10.000.000,-9. GMIM Sion Perak Sorong Rp.

156.000.000,-10. Mesjid Al-Fajar Rp.

26.000.000,-11. GMIM Kanaan Rp.

16.000.000,-12. GBI Tanjung Batu Rp.

11.000.000,-13. Mesjid Al-Falah Rp.

16.000.000,-14. GMIM Immanuel Rp.

31.000.000,-15. Mesjid Al-Hijrah Rp.

16.000.000,-16. GMIM Zebaoth Rp.

16.000.000,-17. GMIM Sion Rp.

11.000.000,-18. Mesjid Sabilil Haq Rp.

31.000.000,-19. GMIM Patmos Rp.

31.000.000,-20. GMIM Syaloom Molas Rp.

16.000.000,-21. GMIM Diaspora Rp.

11.000.000,-22. Mesjid Al-Maghfirah Rp.

11.000.000,-23. GMIM Pniel Tuna Rp.

11.000.000,-24. GMIM Da Lo Su Ruata Rp. 11.000.000,-25. GMIM Kalvari Parigi Tujuh Rp.

11.000.000,-26. GMIM Eben Haezer Rp.

11.000.000,-27. GPdI Marturia Rp. 16.000.000,-28. Mesjid Al-Kahfi Rp. 11.000.000,-29. Mesjid Al-Qadir Rp. 31.000.000,-30. GMIM Bethel Rp. 21.000.000,-31. GMIM Sion Rp. 21.000.000,-32. GMIM Andreas Rp. 16.000.000,-33. GMIM Agape Rp. 11.000.000,-34. Mesjid Al-Djufri Rp. 31.000.000,-35. GMIM Bethlehem Rp.

(18)

13.500.000,-37. GMIM Eben Haezer Rp.

206.000.000,-38. Mesjid Nurullah Rp.

16.000.000,-39. GBI Mega Mall Rp.

31.000.000,-40. GPdI Abraham Rp.

10.000.000,-41. Mesjid Nurul Hidayah Rp. 11.000.000,-42. Pimpinan Tokoh Agama se-Kota Manado Rp.

6.000.000.000,-No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Persentase rumah ibadah yang mendapatkan bantuan pembangunan 91,6% 108% Realisasi melampaui target tahun kedua RPJMD

- Jumlah implementasi rekomendasi peningkatan keharmonisan umat beragama

Indikator ini memiliki target awal di tahun 2012 yaitu 10 rekomendasi namun target ini terealisir sebanyak 42 rekomendasi. Rincian sebagai berikut :

1. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Bethel Indonesia Jemaat Mega Mall.

2. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Segala Bangsa Jemaat Taas.

3. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Kristen Maranatha Indonesia Jemaat Narwastu.

4. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Agape Malendeng.

5. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Batu Karang.

6. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Bukit Hermon.

7. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Bukit Karmel.

8. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Bukit Zaitun Ranomuut.

(19)

9. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Ekklesia.

10. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Getsemani Paal IV.

11. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Eben Haezer.

12. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Victory.

13. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Abraham Banjer.

14. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Alfa Omega Kumaraka.

15. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Bethesda Perkamil.

16. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Bukit Moria Tikala Baru.

17. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Exodus Paniki Dua.

18. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Getsemani Sario Kota Baru.

19. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Getsemani Sumompo.

20. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Immanuel Wanea.

21. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Kolam Bethesda.

22. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Kompleks Asrama Polisi Wanea – Pakowa. 23. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan

Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Lembah Kasih Banjer.

24. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Naviri Paal IV.

(20)

25. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Petra Ranomuut.

26. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Sentrum.

27. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Sion Bailang.

28. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Sola Gratia Tikala.

29. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Solafide Perkamil.

30. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Syaloom Karombasan.

31. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Tabur Kasih Malalayang.

32. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Viadolorosa Kairagi Dua.

33. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Zebaoth Wanea.

34. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Bethania Malendeng.

35. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Lahai Roi.

36. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Patmos Bunaken.

37. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Paulus Mahakeret.

38. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Paulus Siladen.

39. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa Jemaat Tanjung Pasir Paal IV.

40. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Masehi Protestan Umum.

(21)

41. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Kerapatan Gereja Protestan Minahasa Sidang Apostolik.

42. Rekomendasi Pengajuan Proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Gereja Pantekosta Serikat Indonesia.

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian Kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi 1 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Jumlah implementasi rekomendasi peningkatan keharmonisan umat beragama 10 42 Realisasi melampaui target tahun kedua RPJMD

- Rasio tempat ibadah persatuan penduduk

Indikator ini memiliki target awal di tahun 2012 yaitu 2,40%. Target dari indikator ini terealisasi sebanyak 2,43 %. Indikator ini tidak memenuhi target RPJMD karena belum ada pembangunan rumah ibadah yang baru di tahun 2012.

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian Kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi 1 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Rasio tempat ibadah per satuan penduduk 2,40% 2,43% Realisasi melampaui target tahun kedua RPJMD

b. Pelayanan kesehatan yang berkualitas mampu menjangkau dan dijangkau oleh seluruh masyarakat setiap saat.

Pembangunan di bidang kesehatan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia, dimana dengan semakin meningkatnya derajat kesehatan masyarakat maka akan sangat mendukung upaya pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk itu strategi yang dilaksanakan adalah berupaya meningkatkan kualitas dan sebaran pelayanan kesehatan, melalui kebijakan umum : peningkatan sarana dan prasarana serta fasilitas kesehatan yang representative, peningkatan kualitas sumber daya manusia baik dokter maupun paramedis, peningkatan manajemen pelayanan, distribusi sarana dan prasarana serta pelayanan ke seluruh

(22)

Menyangkut perkembangan indikator yang berkaitan dengan upaya untuk peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas mampu menjangkau dan dijangkau oleh seluruh masyarakat setiap saat, adalah :

- Angka Usia Harapan Hidup

Umur Harapan Hidup waktu lahir penduduk Kota Manado Tahun 2012 rata-rata adalah 72 tahun, sama dengan tahun sebelumnya (2011) dan juga sejalan dengan target yang ditetapkan pada awal tahun yaitu UHH adalah 72 tahun. Angka Usia Harapan Hidup rata-rata penduduk Kota Manado ini sedikit lebih baik daripada UHH secara nasional yang baru mencapai 70 tahun (laporan Departemen Kesehatan RI Tahun 2008).

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi 1. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Angka Usia Harapan Hidup (UHH)

72 Tahun 72 Tahun Sesuai

target tahun kedua RPJMD

- Rasio Posyandu per satuan balita

Jumlah Posyandu yang ditargetkan pada tahun 2012 adalah 241 posyandu dengan jumlah sasaran balita adalah 30.243 balita (rasio : 7,97), sedangkan realisasi pada akhir tahun 2012 yaitu jumlah posyandu 303 posyandu dengan jumlah balita 45.275 balita (rasio ; 6,69). Hal ini berarti bahwa dalam 1.000 balita terdapat 6-7 posyandu, atau 1 (satu) posyandu dapat melayani sasaran 143-149 balita.

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi

1. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Rasio posyandu per

satuan balita 7,97 6,69 Targettahun

kedua RPJMD belum tercapai

- Cakupan kelurahan siaga aktif

Pada tahun 2012 Kelurahan Siaga Aktif ditargetkan 94,25% dan realisasi kinerjanya mencapai 100% sama dengan realisasi yang dicapai pada tahun 2011. Pencapaian Kelurahan Siaga Aktif yang telah bahkan melampaui target tahun kedua RPJMD Kota Manado, karena berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1529 Tahun 2010

(23)

tentang Desa/kelurahan Siaga Aktif menjelaskan bahwa, salah satu kriteria Desa dikategorikan sebagai Desa Siaga Aktif apabila di Desa tersebut terdapat Posyandu. Di Kota Manado semua Kelurahan (87 Kelurahan) telah memiliki Posyandu, dengan demikian capaian Kelurahan Siaga Aktif adalah 87 Kelurahan (100 persen).

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi 1. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Cakupan kelurahan

siaga aktif 94,25 100 Realisasimelampaui

target tahun kedua RPJMD

- Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu / satuan penduduk

Pada tahun 2012 target yang direncanakan adalah 81 unit (Puskesmas/Pustu,Poliklinik) dibagi jumlah penduduk 418.443 jiwa x 1.000 penduduk, sehingga rasionya mencapai 0,194 dan realisasi kinerja yang dicapai pada akhir tahun yaitu 84 unit (Puskesmas/Pustu,Poliklinik) dibagi jumlah penduduk 418.443 jiwa x 1.000 penduduk, sehingga rasio mencapai 0,201. Hal ini berarti setiap satu Puskesmas/Pustu/Poliklinik dapat melayani 0,201 penduduk Kota Manado. Capaian ini masih lebih baik dari tahun sebelumnya (2011), dimana terdapat 77 Puskesmas/Pustu/Poliklinik dibagi jumlah penduduk saat itu 410.481 jiwa x 1.000 penduduk, sehingga mencapai 0,186. Hal ini berarti terjadi peningkatan yang cukup significant dari tahun sebelumnya, khusunya dalam hal ketersediaan sarana untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi 1. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas, Pustu dan Jaringannya Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu / Satuan Penduduk 0,194 0,201 Realisasi melampaui target tahun kedua RPJMD - Cakupan Puskesmas

Cakupan Puskesmas merupakan indikator kinerja dalam mengukur program upaya kesehatan dasar bagi masyarakat di wilayah Kecamatan, sedangkan cakupan Puskesmas Pembantu (Pustu) merupakan indikator kinerja dalam mengukur program

(24)

yang sama di wilayah Desa/Kelurahan. Pada tahun 2012 terdapat 15 Puskesmas di 9 Kecamatan, sehingga realisasi kinerja mencapai 167% sama dengan yang direncanakan. Hal ini berarti 9 Kecamatan di Kota Manado sudah tersedia Sarana Puskesmas, bahkan ada Kecamatan yang memiliki lebih dari satu Puskesmas seperti Kecamatan Bunaken, Singkil, Mapanget, Tikala, Wanea, dan Malalayang. Kecamatan yang memiliki wilayah kerja yang luas dan jumlah penduduk yang padat seperti Kecamatan Tuminting dan Kecamatan Wenang hanya memiliki satu sarana Puskesmas. Hal ini perlu mendapat perhatian untuk peningkatan/penambahan Puskesmas di daerah tersebut mengingat rasio Puskesmas yang ada tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang dilayani maupun jangkauan wilayah pelayanan yang cukup jauh dari keberadaan Puskesmas yang ada.

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi 1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat Cakupan

Puskesmas 167% 167% Sesuaitarget

tahun kedua RPJMD

- Cakupan Puskesmas Pembantu

Di Kota Manado pada akhir tahun 2012 terdapat 59 Puskesmas Pembantu (Pustu) meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 58 Pustu, tersebar di 87 Kelurahan. Hal ini berarti realisasi capaian kinerja untuk ketersedian sarana kesehatan Pustu di Kelurahan baru mencapai 67,82% belum mencapai sesuai target yang ditetapkan (68,97%). Dengan demikian berarti bahwa tidak semua Kelurahan yang ada memiliki sarana Pustu, karena pada Kelurahan-kelurahan tertentu yang tidak memiliki Pustu, terdapat sarana kesehatan lainnya seperti Puskesmas atau Pos Kesehatan Desa (Poskesdes).

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi 1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat Cakupan Puskesmas Pembantu (Pustu) 68,97% 67,82% Target tahun kedua RPJMD belum tercapai

(25)

- Rasio rumah sakit per satuan penduduk

Sampai dengan akhir tahun 2012 terdapat 10 Rumah Sakit di Kota Manado baik yang kepemilikannya oleh Pemerintah Pusat, milik Pemerintah Propinsi, milik TNI/POLRI, maupun rumah sakit yang dimiliki oleh pihak swasta, dengan jumlah penduduk yang dilayani sebanyak 414.443 jiwa, sehingga rasio Rumah Sakit per satuan penduduk mencapai realisasi kinerja sebesar 0,024 yang berarti bahwa, satu unit rumah sakit di Kota Manado dapat melayani 24.000 penduduk. Hal ini dirasakan lebih baik jika dibandingkan dengan target, dimana satu unit rumah sakit harus melayani 29.000 penduduk. Bertambahnya Rumah Sakit di Kota Manado berarti konsentrasi pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tidak bertumpu pada salah satu Rumah Sakit tertentu tetapi semakin menyebar. Dengan demikian pelayanan yang diberikan semakin fokus dan kualitas pelayanan diharapkan semakin lebih baik.

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi 1. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana RS/RSJ/RS Paru-paru/RS Mata

Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk 0,029 0,024 Target tahun kedua RPJMD belum tercapai

- Rasio dokter per satuan penduduk

Capaian Program Paningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur kesehatan, yang diukur berdasarkan indikator kinerja rasio tenaga kesehatan per 100.000 penduduk sudah sesuai dengan yang ditargetkan. Sampai dengan tahun 2012, rasio dokter (dokter umum dan dokter gigi) per satuan penduduk mencapai target per 100.000 penduduk, dimana sebanyak 106 orang dokter harus melayani 418.443 penduduk atau sebesar 25,0 per 100.000 penduduk. Akan tetapi capaian ini belum mencapai target secara nasional sebagaimana diharapkan (target 30 per 100.000 penduduk).

Upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan terutama profesi dokter adalah, mengusulkan kebutuhan dan pengangkatan pegawai terutama tenaga dokter kepada Pemerintah Kota Manado melalui Badan Kepegawaian dan Diklat Kota Manado.

(26)

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi

1. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Rasio Dokter per

Satuan Penduduk 0,25 0,25 Sesuaitarget

tahun kedua RPJMD

- Rasio tenaga paramedis per satuan penduduk

Rasio tenaga paramedis per satuan penduduk (Perawat, Perawat Gigi, dan Bidan) dari 391 paramedis harus melayani 418.443 penduduk atau sebesar 129,8 per 100.000 penduduk belum mencapai target tahun kedua RPJMD Kota Manado (138,1) maupun target nasional sebagaimana diharapkan (nasional 157,75 per 100.000 penduduk). Dalam pembangunan kesehatan, SDM Kesehatan merupakan salah satu isu utama yang mendapat perhatian terutama yang terkait dengan jumlah, jenis dan distribusi pegawai. Selain itu juga terkait dengan pembagian kewenangan dalam pengaturan SDM Kesehatan (PP No. 38 tahun 2000 dan PP No. 41 tahun 2000). Oleh karena itu, diperlukan penanganan lebih seksama yang didukung dengan regulasi yang memadai dan pengaturan insentif, reward-punishment, serta sistim pengembangan karier. Perekrutan tenaga kesehatan oleh daerah masih rendah karena keterbatasan formasi dan dana. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan terus meningkat namun kebutuhan dan pemerataan distribusinya belum terpenuhi. Kualitas tenaga kesehatan juga masih rendah, pengembangan karier belum berjalan, sistem penghargaan, dan sanksi belum diterapkan sebagaimana mestinya. Masalah kurangnya tenaga kesehatan, baik jumlah, jenis dan distribusinya menimbulkan dampak terhadap rendahnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas. Selain itu juga menimbulkan permasalahan pada rujukan dan penanganan pasien untuk kasus tertentu.

Sebagaimana tenaga dokter, upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga paramedis (Perawat, Perawat Gigi, Bidan) adalah, mengusulkan kebutuhan dan pengangkatan pegawai terutama tenaga paramedis kepada Pemerintah Kota Manado melalui Badan Kepegawaian dan Diklat Kota Manado.

(27)

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi 1. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Rasio Tenaga Paramedis per Satuan Penduduk 138,1 129,8 Target tahun kedua RPJMD belum tercapai

- Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

Untuk program keselamatan ibu melahirkan dan anak, indikator kinerja yang dapat digunakan adalah cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani realisasinya mencapai 49,83% dari yang ditargetkan 65,3%. Sebanyak 1.289 komplikasi kebidanan yang ditangani dari 2.587 sasaran ibu hamil yang ada. Capaian ini lebih rendah dari realiisasi tahun sebelumnya yaitu 74,3%.

Upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Manado untuk pencapaian target dimaksud adalag dengan melakukan KIE kepada petugas kesehatan di Puskesmas (dokter, perawat, bidan) terutama dalam penanganan komplikasi kebidanan. Disamping itu melakukan koordinasi dengan para dokter praktek swasta dan rumah sakit yang ada terutama dalam hal pencatatan dan pelaporan penanganan komplikasi kebidanan agar laporannya disampaikan/dimasukan juga ke Puskesmas yang ada di wilayah kerjanya atau ke Dinas Kesehatan Kota Manado.

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi

1. Program

Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 65,3% 49,83% Target tahun kedua RPJMD belum tercapai

- Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kompetensi

Bayi yang lahir dan ditolong oleh tenaga kompetensi awal tahun 2012 adalah 9.000 bayi dari 10.587 yang ditargetkan (85,0%), sedangkan yang dicapai pada tahun 2012 adalah 7.170 bayi yang ditolong oleh Nakes terlatih dari 8.093 bayi lahir hidup (88,6%). Capaian ini lebih baik dari yang dicapai pada tahun 2010 yaitu 81,9 persen. Hal ini

(28)

melahirkan dan ditolong oleh tenaga kesehatan yang berkompeten dari waktu ke waktu semakin lebih baik.

Disamping itu, ketersediaan sarana kesehatan yang cukup dan memadai di Kota Manado serta ditunjang dengan tenaga kesehatan yang terampil dan kompeten memberikan pengaruh positif terhadap kepercayaan masyarakat terutama ibu hamil untuk melahirkan di sarana kesehatan dan ditolong oleh tenaga yang profesional .

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi

1. Program

Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kompetensi 85,0% 88,6% Realisasi melampaui target tahun kedua RPJMD

- Angka kelangsungan hidup bayi

Pemeliharaan kesehatan ibu dan bayi saat hamil sangat penting dalam kaitannya dengan kelangsungan hidup bayi di kemudian hari setelah bayi tersebut lahir. Angka kelangsungan hidup bayi pada tahun 2012 adalah -0,2 bayi sama dengan yang ditargetkan pada awal tahun kedua RPJMD.

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi

1. Program

Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Angka Kelangsungan Hidup Bayi -0,2 -0,2 Sesuai target tahun kedua RPJMD

- Cakupan pelayanan Nifas

Cakupan pelayanan nifas dari yang ditargetkan 92,75 persen realisasinya hanya mencapai 82,79 persen pada akhir tahun 2012, capaian ini juga menurun dari yang dicapai pada tahun 2010 yaitu 92,2 persen. Penurunan cakupan pelayanan nifas ini ditengarai berkaitan dengan beberapa faktor yang berpengaruh antara lain; pemeriksaan kesehatan ibu bersalin pasca persalinan ke sarana pelayanan kesehatan swasta tapi tidak terlaporkan ke Puskesmas/Dinas Kesehatan Kota Manado, kepercayaan atau tradisi masyarakat yang menganggap bahwa ibu bersalin belum boleh keluar/meninggalkan rumah untuk bepergian, sehingga pemahaman ini yang

(29)

membuat ibu bersalin tetap tinggal di rumah dan tidak keluar atau pergi memeriksakan kesehatannya pasca persalinan (masa nifas).

Upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Manado untuk meningkatkan capaian indikator ini adalah dengan melakukan KIE kepada ibu bersalin untuk tetap dan terus memeriksakan kesehatannya juga kesehatan bayi pasca persalinan. Selain itu melakukan koordinasi dengan para dokter/bidan praktek swasta dan Rumah Sakit yang ada terutama dalam hal pencatatan dan pelaporan kunjungan ibu nifas agar dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Manado.

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi

1. Program

Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Cakupan Pelayanan

Nifas 92,75 % 82,79 % Targettahun

kedua RPJMD belum tercapai

- Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani

Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani pada tahun 2012 ditargetkan 1.187 kasus dari 1.444 jumlah bayi neonatal (82,20 %), dan realisasi yang dicapai adalah 1.271 kasus komplikasi yang ditangani dari 1.618 bayui yang ada (78,55%). Capaian ini belum mencapai target tahun kedua RPJMD Kota Manado, dan masih sama dengan realisasi yang dicapai pada kondisi awal (tahun 2010) yaitu sebesar 78,11 persen.

Upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Manado untuk meningkatkan capaian indikator ini adalah, dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas melalui pelaksanaan Diklat fungsional. Disamping itu bekerjasama dengan pihak rumah sakit yang ada dan Ikatan Dokter Ahli Kebidanan dan Kandungan serta dokter Ahli Anak untuk membekali petugas dalam hal penanganan komplikasi neonatal.

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi

1. Program

Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang Ditangani 82,20 % 78,55 % Target tahun kedua RPJMD belum

(30)

- Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup

Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, tingkat pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas. Selain itu juga menggambarkan tingkat kesadaran masyarakat. Oleh karena itu diperlukan peningkatan peran aktif bidan dalam mengantisipasi masalah-masalah tersebut, walaupun kasus kematian ibu berfluktuasi tetapi penurunan dan kenaikan tidak siknifikan dapat dilihat dari lima tahun terakhir ini.

AKI pada tahun 2012 mencapai 59/100.000 kelahiran hidup (5 kasus) dari 8.503 ibu menurun secara significat dari tahun 2011 yang mencapai 81/100.000 kelahiran hidup (7 kasus) dari 8.603 ibu. Capaian AKI Kota Manado ini sangat jauh berada di bawah capaian Provinsi Sulawesi Utara yang mencapai 153/100.000 kelahiran hidup bahkan yang dicapai secara nasional yaitu 228/100.000 kelahiran hidup.

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi

1. Program

Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Angka Kematian ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup 76/100.000 (1 orang) 59/100.000 (5 orang) Realisasi melampaui target tahun kedua RPJMD

- Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih

Bayi yang lahir dan ditolong oleh tenaga kompetensi awal tahun 2012 adalah 9.000 bayi dari 10.587 yang ditargetkan (85,0%), sedangkan yang dicapai pada tahun 2012 adalah 7.170 bayi yang ditolong oleh Nakes terlatih dari 8.093 bayi lahir hidup (88,6%). Capaian ini lebih baik dari yang dicapai pada tahun 2010 yaitu 81,9 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa, kesadaran dan kemauan masyarakat (ibu hamil) untuk melahirkan dan ditolong oleh tenaga kesehatan yang berkompeten dari waktu ke waktu semakin lebih baik.

Disamping itu, ketersediaan sarana kesehatan yang cukup dan memadai di Kota Manado serta ditunjang dengan tenaga kesehatan yang terampil dan kompeten di bidangnya memberikan pengaruh positif terhadap kepercayaan masyarakat terutama

(31)

ibu hamil untuk melahirkan di sarana kesehatan dan ditolong oleh tenaga yang profesional.

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi

1. Program

Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Proporsi Kelahiran yang Ditolong Tenaga Kesehatan Terlatih 85,01 % 88,6 %) Realisasi melampaui target tahun kedua RPJMD

- Cakupan pelayanan Antenatal (sedikitnya satu kali kunjungan dan empat kali kunjungan) untuk 1 kunjungan

Pelayanan Antenatal merupakan pelayanan kesehatan yang ditangani oleh tenaga kesehatan yang profesional kepada ibu hamil selama masa kehamilannya, yang berpedoman pada standart pelayanan antenatal yang difokuskan pada usaha promotif dan preventif .

Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4. Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Tahun 2011 cakupan kunjungan K1 Kota Manado sebesar 93,14 % dari jumlah sasaran 10.108 bumil, sedangkan pada tahun 2012 meningkat menjadi 95,85 %, melebihi target yang ditetapkan awal tahun yaitu 89,39 %.

Ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan serta ditunjang oleh keberadaan tenaga yang profesional dan kompeten, kemauan ibu untuk rutin memeriksakan kehamilannya merupakan faktor penunjang dalam pencapaian indikator ini dari tahun ke tahun.

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi

1. Program

Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Cakupan Pelayanan Antenatal

(sedikitnya satu kali kunjungan dan empat kali kunjungan) untuk 1 kunjungan (K1) 89,39 % 95,85 % Realisasi melampaui target tahun kedua RPJMD

(32)

- Cakupan pelayanan Antenatal (sedikitnya satu kali kunjungan dan empat kali kunjungan) untuk 4 kunjungan

Cakupan K4 adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal / pemeriksaan kesehatan pada masa kehamilan oleh tenaga kesehatan terampil (Dokter, Perawat, Bidan), minimal empat kali selama masa kehamilan, dengan frekuwensi pemberian pelayanan satu kali pada trimester pertama, satu kali pada timester kedua dan dua kali pada trimester ketiga dari umur kehamilan. K4 ini dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.

Capaian kunjungan ibu hamil K4 untuk tahun 2012 adalah 91,1% dari target 90,43 %. meningkat dari tahun 2011 yang mencapai 89,75 %. Sedangkan indikator ini pada kondisi awal (tahun 2010) mencapai 86,42% dari sasaran 7.465 bumil. Hal ini menggambarkan kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil dari tahun ke tahun semakin baik, dan perlu tetap dipertahankan dan ditingkatkan.

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi

1. Program

Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Cakupan Pelayanan Antenatal

(sedikitnya satu kali kunjungan dan empat kali kunjungan) untuk 4 kunjungan (K4) 90,43 % 91,1 % Realisasi melampaui target tahun kedua RPJMD

- Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatan

Indikator kinerja untuk mengukur status gizi balita diperoleh berdasarkan cakupan balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan. Pada tahun 2011 terdapat 24 balita gizi buruk dan semuanya mendapat perawatan pada sarana pelayanan kesehatan (100 persen), sedangkan pada tahun 2012 jumlah kasus gizi buruk yang terlaporkan sebanyak 7 kasus (2 kasus meninggal) menurun sebesar 70,83% dari jumlah kasus tahun sebelumnya dan ketujuh kasus ini semuanya mendapatkan perawatan di sarana pelayanan kesehatan (100,0%). Capaian ini juga sama dengan yang ditargetkan pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. Penurunan kasus gizi buruk yang cukup significant dari tahun 2011 bahkan tahun-tahun sebelumnya mengindikasikan bahwa keadaan gizi masyarakat terutama balita dari waktu ke waktu semakin membaik.

(33)

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi

1. Program Perbaikan

Gizi Masyarakat Cakupan Balita GiziBuruk Mendapat Perawatan 100 % 100 % Sesuai target tahun kedua RPJMD

- Cakupan Balita mendapatkan vitamin A dosis tinggi

Beberapa hasil yang telah dicapai oleh program perbaikan gizi masyarakat antara lain pemberian kapsul vitamin A pada anak balita usia 6 - 59 bulan. Pada tahun 2012 indikator cakupan balita mendapatkan vitamin A dosis tinggi mencapai 90,5% masih kurang dari target yang ditetapkan yaitu 92,47 %. Akan tetapi apabila dibandingkan dengan target yang hendak dicapai secara nasional, cakupan indikator ini pada tahun kedua RPJMD Kota Manado telah melampaui target nasional (80,0 %).

Upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Manado untuk terus meningkatkan capaian indikator balita mendapatkan Vitamin A dosis tinggi ini adalah melalui peningkatan KIE kepada ibu balita agar membawa anaknya ke sarana pelayanan kesehatan untuk diberikan vitamin A dodis tinggi. Disamping itu meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan Tim Penggerak PKK maupun kader Posyandu untuk membantu dalam pendistribusian dan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi kepada balita.

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi

1. Program Perbaikan

Gizi Masyarakat Cakupan BalitaMendapatkan Vitamin A Dosis Tinggi 92,47 % 90,50 % Target tahun kedua RPJMD belum tercapai

- Cakupan rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium

Konsumsi garam yang mengandung zat iodium merupakan suatu upaya jangka pendek dalam mengatasi masalah “Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)”. Apabila keadaan GAKI ini diderita oleh seseorang/masyarakat dalam jangka waktu lama, maka dapat berakibat seseorang menderita pembesaran kelenjar thyroid (Penyakit Gondok).

(34)

Selain itu juga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan balita yang dapat mengakibatkan balita menderita kretin atau gangguan fungsi tubuh lainnya.

Pada tahun 2012 cakupan rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium sebesar 97,0% telah melampaui target tahun kedua RPJMD Kota Manado yaitu sebesar 96,55%. Capaian ini juga telah malampaui target nasional yaitu 90,0 %. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, tingkat kesadaran masyarakat Kota Manado untuk mengkonsumsi garam yang mengandung zat iodium semakin baik, terutama berupaya untuk menghindari diri dari masalah GAKI.

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi

1. Program Perbaikan

Gizi Masyarakat Cakupan RumahTangga Mengkonsumsi Garam Beryodium 96,55 % 97,0 % Realisasi melampaui target tahun kedua RPJMD

- Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin

Cakupan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin pada tahun 2010 mencapai 1,85% menurun pada tahun 2011 yang mencapai 0,53% dan meningkat lagi pada tahun 2012 menjadi 1,60%. Cakupan indikator ini tidak mencapai hasil sesuai yang ditargetkan karena jumlah/sasaran balita umur 6-24 bulan dari keluarga miskin sangat banyak (18.776 balita), sedangkan ketersediaan bahan MP-ASI sangat kurang dan terbatas sehingga tidak dapat menjangkau seluruh sasaran yang ada.

Capaian indikator yang kurang dari target tahun kedua RPJMD Kota Manado ini juga sangat dipengaruhi oleh droping bahan MP-ASI pabrikan berupa (bubur susu dan biskuit) dari Pusat (Direktorat Bina Bina Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI). Semenjak dua tahun belakangan ini droping bahan MP-ASI dari Pusat tersebut tidak diterima lagi, sehingga hanya mengandalkan upaya kegiatan pemberian MP-ASI/PMT kepada balita yang sumber pembiayaannya berasal dari APBD Kota Manado. Hal inipun tidak dapat mencukupi sasaran balita umur 6-24 bulan dari keluarga miskin karena keterbatasan anggaran yang tersedia.

(35)

Upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Manado untuk meningkatkan capaian indikator ini adalah, mengusulkan tambahan dana kepada Pemerintah Kota untuk pengadaan MP-ASI/PMT dan mengusulkan ke Pusat agar program dan bahan MP-ASI pabrikan dapat dilanjutkan dan didroping kembali. Upaya lain yang terus digalakkan yaitu dengan melaksanakan KIE kepada ibu balita agar secara rutin membawa anak balitanya ke Posyandu atau sarana kesehatan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan kesehatan dan gizi balitanya.

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi

1. Program Perbaikan

Gizi Masyarakat CakupanPemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin 22,07 % 1,60 % Target tahun kedua RPJMD belum tercapai

- Prevalensi balita dengan berat badan rendah / kekurangan gizi

Indikator prevalensi balita dengan berat badan rendah/kekurangan gizi menggambarkan hasil pemantauan pertumbuhan balita di Posyandu dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) menunjukkan keadaan berat badan anak jika dibandingkan dengan panjang/tinggi badan berada di bawah gari merah dari KMS. Di Kota Manado pada tahun kedua RPJMD (2012) prevalensi balita dengan berat badan rendah/kekurangan gizi mencapai 0,67% belum mencapai dari yang ditargetkan 0,32%. Upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Manado untuk meningkatkan capaian indikator ini adalah, melaksanakan KIE kepada ibu balita agar secara rutin membawa anak balitanya ke Posyandu untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan kesehatan dan gizi balitanya.

Disamping itu upaya lain yang dilakukan adalah memberikan penyuluhan kepada ibu agar memberikan makanan yang bergizi kepada balita dan pentingnya memberikan ASI secara eksklusif kepada bayi sampai berumur 6 (enam) bulan dan diteruskan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun. Keluarga perlu memperhatikan kesehatan lingkungannya agar tetap bersih dan sehat, sehingga balita tidak mudah terserang penyakit infeksi. Koordinasi dengan TP-PKK sebagai leading sector dan para kader posyandu motivator selalu dioptimalkan untuk kelangsungan program.

(36)

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi

1. Program Perbaikan

Gizi Masyarakat Prevalensi Balitadengan Berat Badan Rendah/ Kekurangan Gizi 0,32 % 0,67 % Target tahun kedua RPJMD belum tercapai

- Prevalensi balita gizi buruk

Status gizi balita merupakan salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat yang lazim untuk penilaiannya menggunakan metode penilaian status gizi pada balita dengan anthropometri yang diukur melalui indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U). Kategori yang digunakan adalah : gizi lebih, gizi baik, gizi kurang dan gizi buruk.

Hasil pemantauan pertumbuhan balita di Posyandu menunjukkan terjadinya perbaikan status gizi anak balita, ditandai dengan prevalensi balita gizi buruk pada tahun 2012 yang mencapai 0,05 % dari yang ditargetkan 0,35 % melampaui target tahun kedua RPJMD Kota Manado. Capaian ini juga semakin membaik dari tahun ke tahun terlihat dari capaian tahun 2011 mencapai 0,10 % dan pada awal tahun RPJMD (2010) mencapai 0,28 %. Hal ini mengindikasikan perbaikan gizi masyarakat terutama gizi balita semakin membaik.

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi

1. Program Perbaikan

Gizi Masyarakat Prevalensi BalitaGizi Buruk 0,35 % 0,05 % Realisasimelampaui target tahun kedua RPJMD

- Prevalensi balita gizi kurang

Sebagaimana status gizi buruk balita, prevalensi balita gizi kurang pada tahun 2012 yang mencapai 1,92% dari yang ditargetkan 13,0% melampaui target tahun kedua RPJMD Kota Manado. Capaian ini juga semakin membaik dari tahun ke tahun terlihat dari capaian tahun 2011 mencapai 0,86 % dan pada awal tahun RPJMD (2010) mencapai 0,84 %. Hal ini mengindikasikan perbaikan gizi masyarakat terutama gizi balita semakin membaik.

(37)

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi

1. Program Perbaikan

Gizi Masyarakat Prevalensi BalitaGizi Kurang 13,00 % 1,92 % Realisasimelampaui target tahun kedua RPJMD

- Cakupan Kelurahan Universal Child Imunization

Di Kota Manado terdapat 87 kelurahan dan yang telah mencapai UCI tahun 2011 sebesar 80 kelurahan (91,95%). Sedangkan pada tahun 2012, Kelurahan yang mencapai UCI sebanyak 82 Kelurahan (94,25%). Hal ini berarti mengalami peningkatan cakupan Kelurahan UCI dari tahun ke tahun yang sebelumnya pada tahun 2010 hanya mencapai 76 Kelurahan (87,36%). Cakupan imunisasi campak mengalami peningkatan yang cukup bermakna dari tahun ke tahun, yaitu pada tahun 2010 mencapai 80,86%, tahun 2011 menjadi 94,81% dan tahun 2012 menjadi 97,76%. Pada umumnya program dan kegiatan imunisasi dapat dikatakan berhasil baik, hal ini dapat diketahui dari meningkatnya cakupan hampir pada setiap jenis pemberian imunisasi dari tahun ke tahun.

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi

1. Program Perbaikan

Gizi Masyarakat Cakupan KelurahanUniversal Child Imunization (UCI) 93,1 % 94,25 % Realisasi melampaui target tahun kedua RPJMD

- Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit HIV/AIDS

Upaya pelayanan HIV-AIDS disamping ditujukan kepada penanganan penderita juga ditekankan pada upaya pencegahan terhadap pendonor darah, upaya pemantauan, dan pengobatan penderita penyakit menular seksual. Jumlah HIV-AIDS tahun 2012 di Kota Manado sebesar 92 kasus dan semuanya ditangani (100%) sedangkan jumlah komulatif AIDS di Kota Manado mencapai 469 kasus. Untuk IMS lainnya ada 1.618 kasus.

(38)

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi 1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit HIV/AIDS 100 % 100 % Sesuai target tahun kedua RPJMD

- Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit AFP

Pengertian eradikasi polio adalah, apabila tidak ditemukan virus polio liar indigenous selama 3 tahun berturut-turut di suatu region yang dibuktikan dengan surveilans AFP (Acute Flacid Paralysis) yang sesuai standar sertifikasi. AFP adalah penderita lumpuh layu akut seperti gejala kelumpuhan pada polio yang terjadi pada anak dibawah umur 15 tahun. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. Di Kota Manado pada tahun 2012 ditemukan 4 kasus polio, masing-masing terdapat pada Pukesmas Sario, Puskesmas Wenang, Puskesmas Ranomuut, dan Puskesmas Tuminting dan semua kasus yang ditemukan (100 %) mendapatkan penanganan medis.

No Pembangunan SKPDProgram Indikator KinerjaProgram

Capaian kinerja Tahun

2012 Keterangan Target Realisasi 1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit AFP 100 % 100 % Sesuai target tahun kedua RPJMD

- Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit malaria

Adanya perubahan lingkungan dan perilaku hidup masyarakat merupakan faktor penyebab penyakit malaria disamping beberapa tempat dapat dikatakan sebagai daerah endemis malaria. Tahun 2012 jumlah malaria klinis 1.080 yang positif sebesar 151 penderita dan semuanya diobati (100%). Malaria Positif tertinggi berada di Puskesmas Bahu sebesar 39 penderita dan semuanya diobati.

Upaya pemberantasan penyakit Malaria di Kota Manado dilakukan dengan penemuan dan pelayanan pengobatan penderita dan juga melaksanakan Malariometric Survey atau survei dasar malaria pada anak umur 0 – 9 tahun di daerah endemis malaria.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tuan et al.(2005) mengembangkan instrumen penilaian motivasi belajar pada pembelajaran sains berupa kuosioner dengan judul “students’ motivation towards science learning”

Ukuran anatomik lain seperti indeks asetabulo-isiadikum, indeks cotulo- isiadikum, ukuran pintu atas, tengah dan bawah panggul serta morfologi deskriptif seperti insisura

Data primer dalam penelitian ini adalah potongan adengan dalam film Surga YangTak Dirindukan Part II yang berkaitan dengan dakwah bil amal.Data sekunder atau

Pasangan batu bata yang telah berdiri harus terus menerus dibasahi air selama 7 (tujuh) hari, setiap hari sekali pada pagi hari. Pada dasarnya spesi untuk plesteran sama dengan

Dalam upaya membantu Credit Analyst dalam kegiatan pengambilan keputusan konsumen layak kredit, diperlukan sebuah model sistem pendukung keputusan berbasis komputer

Ulama fikih sepakat menyatakan, bahwa urusan utama dalam jual-beli adalah kerelaan kedua belah pihak. Kerelaan ini dapat terlihat pada saat akad berlangsung.

Variebel ini diukur dari beberapa hal, yaitu probabilitas petani mitra dan nonmitra untuk mengalami dampak perubahan iklim, cara melakukan adaptasi perubahan iklim,