• Tidak ada hasil yang ditemukan

Naffa Ulyfah, Rakatika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Naffa Ulyfah, Rakatika"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DENGAN BANTUAN

MEDIA GAMBAR PADA SUB KONSEP INVERTEBRATA DI KELAS X SMA NEGERI 1 CIAWI

KABUPATEN TASIKMALAYA

Naffa Ulyfah, Rakatika

ABSTRAK

Zoologi Invertebrata merupakan salah satu materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari tentang hewan tidak bertulang belakang. Materi ini dipelajari dari jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) ataupun jenjang yang lebih tinggi. Namun materi ini dianggap sulit oleh sebagian siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar diperlukan model pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa, dan kreativitas siswa sehingga akan membantu siswa untuk lebih mudah memahami pelajaran, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dengan bantuan media gambar. Model pembelajaran kooperatif tipe talking stick memiliki keunggulan yaitu dapat melatih siswa untuk lebih banyak berpikir dan berpikir secara cepat untuk menjawab pertanyaan dari guru.

Permasalahan yang timbul adalah “Apakah model pembelajaran tipe talking stick dengan bantuan media gambar cocok diterapkan pada sub konsep Invertebrata ?” Hasil penelitian menyimpulkan bahwa model pembelajaran tipe talking stick dengan bantuan media gambar cocok diterapkan pada sub konsep Invertebrata Kata kunci: talking stick, media gambar, hasil belajar, invertebrata.

(2)

2

THE EXPERIMENT OF MODEL OF COOPERATIVE TEACHING LEARNING TYPE TALKING STICK WITH PICTURE FOR SUB CONCEPT INVERTEBRATA IN TENTH GRADE OF SMAN 1

CIAWI-TASIKMALAYA Naffa Ulyfah, Rakatika

ABSTRACT

Zoologi Invertebrata is one of the subject matters of Natural Science (IPA) which learn about animals which have not vertebrae. This material is studied from the level of junior hugh scholl to the senior high school or a higher level. However, this material is considered difficult by the most students of senior high school. Therefore, to improve the students learning outcomes in teaching and learning process is required a learning models which aims to increase the activities and creativities of the students that will help students to understand the lessons more easily. One of them is by using a talking stick type model of cooperative learning with assisted picture media. Cooperative learning model type talking stick has the advantage that it can practice student for more thinking, and answer the question from teacher with faster time.

The problem that arises is “Is there cooperative learning model type talking stick with assisted picture media correct apply to subconcepts of invertebratae.

The research cocludes that there is cooperative learning model type talking stick with assisted picture media correct apply to subconcepts of invertebratae.

(3)

3

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu sarana yang sangat penting dalam mengolah dan mengembangkan potensi sumber daya manusia guna memenuhi tuntutan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi global. Di dalam pendidikan terdapat suatu proses yang sangat penting, yaitu berupa proses belajar mengajar. Proses tersebut mencakup guru sebagai tenaga pengajar dan siswa yang sedang belajar. Proses ini disebut sebagai proses pembelajaran, yaitu berupa proses belajar dan mengajar yang mengandung dasar hubungan timbal balik yang berlangsung melalui hubungan edukatif dengan tujuan untuk mencapai tujuan belajar.

Salah satu penunjang dalam proses pembelajaran adalah pemilihan model pembelajaran. Model pembelajaran merupakan salah satu bentuk dari kreatifitas seorang guru dalam melakukan proses pembelajaran untuk menciptakan suasana belajar yang efektif, bermutu, dan efisien. Selain itu model pembelajaran yang digunakan oleh seorang guru harus disesuiakan dengan konsep, waktu, sarana, dan prasarana yang menunjang serta model tersebut haruslah dapat menjadikan citra baru dalam proses belajar agar lebih menunjang minat belajar siswa.

Faktor lain yang dapat dilakukan untuk menunjangminat belajar siswa adalah dengan memasukan media pembelajaran yang menarik bagi siswa pada proses pembelajaran di kelas. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa dalam proses pembelajaran saat ini penggunaan media pembelajaran yang menarik bagi siswa jarang dilakukan oleh guru, padahal banyak hasil penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan media dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena suatu materi tidak selalu cukup disampaikan dengan metode ceramah apalagi tanpa menggunakan media pembelajaran yang baik.

Dari hasil wawancara lapangan dengan guru mata pelajaran biologi di kelas X SMA Negeri 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya diketahui bahwa masih banyak siswa yang belum mengalami ketertarikan dalam proses belajarnya dikarenakan kurangnya model pembelajaran yang menarik yang bisa dilakukan oleh guru. Selain itu kurangnya pemilihan media yang cocok digunakan setiap materi pembelajaran masih terlihat sangat jelas dan hal tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa terutama dilihat dari ketertarikan siswa dalam mempelajari materi yang akan disampaikan guru. Hal ini mungkin dikarenakan guru menganggap bahwa semua siswa masih bisa mengikuti pembelajaran walaupun tanpa dibantu dengan model pembelajaran ataupun media pembelajaran tertentu.

Dari masalah tersebut, dipilih model pembelajaran kooperatif yang merupakan model pembelajaran yang dapat memicu keaktifan siswa dan kerjasama siswa. Model yang penulis ujikan adalah model pembelajaran kooperatif tipe talking stick yang merupakan model pembelajaran yang proses belajarnya mengharuskan siswa untuk berkonsentrasi tinggi ketika belajar namun tetap menarik dan mengasyikan selayaknya sebuah permainan. Selain itu, dalam penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe talking stick ini, penulis akan menggunakan media gambar yang akan diterapkan pada materi sub konsep Invertebrata.

(4)

4 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah penulis uraikan pada latar belakang masalah, penulis merumuskan masalah sebagai berikut “Apakah model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dengan bantuan media gambar cocok diterapkan pada sub konsep Invertebrata di kelas X SMA Negeri 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya ?”

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecocokan model pembelajaran koperatif tipe talking stick dengan bantuan media gambar pada sub konsep Invertebrata di kelas X SMA Negeri 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya.

Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada guru selaku tenaga pendidik dalam penggunaan model pembelajaran dan media pembelajaran, sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa serta berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam pembelajaran biologi.

2. Kegunaan Praktis a. Bagi Guru

1) Memberi masukan kepada guru, agar mampu menciptakan suasana belajar yang efektif dan efisien bagi siswa, sehingga siswa dapat merasakan makna belajar dari proses belajar yang dialaminya melalui model dan media yang cocok dalam proses pembelajaran mereka; dan 2) Memberikan alternatif yang dapat memperbaiki proses belajar

mengajar biologi, khususnya dalam upaya meningkatkan kreativitas dan profesionalisme guru sesuai bidangnya.

b. Bagi Siswa

Diharapkan meningkatkan motivasi, perhatian, dan minat siswa di dalam kelas untuk mengikuti kegiatan belajar dengan ketertarikan mereka terhadap model pembelajaran baru yang digunakan.

c. Bagi peneliti

Peneliti mendapatkan tambahan wawasan pengetahuan dan kemampuan, khususnya yang berkaitan dengan model pembelajaran dan media pembelajaran dalam mengajar biologi yang efektif dan interaktif, serta dapat meningkatkan sistem pembelajaran di kelas, sehingga dapat meminimalkan permasalahan-permasalahan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran.

PROSEDUR PENELITIAN Metode Penelitian

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pre

experimental, yang seringkali dipandang sebagai eksperimen yang tidak

sebenarnya. Oleh karena itu, sering disebut juga dengan istilah quasi eksperiment atau eksperimen pura-pura. Disebut demikian karena eksperimen jenis ini belum

(5)

5

memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu.

Variabel Penelitian

1. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran kooperatif tipe

talking stick dengan bantuan media gambar.

2. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa pada sub konsep Invertebrata.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya sebenyak 11 kelas pada semester II tahun ajaran 2014/2015. Populasi ini dianggap homogen berdasarkan nilai rata-rata rapor mata pelajaran biologi semester I. Pemilihan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik sampel bertujuan atau purposive sampling (sampel bertujuan). Hal ini dapat dilihat berdasarkan perolehan nilai terendah ulangan harian mata pelajaran biologi.

Desain Penelitian

Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa pre-test dan

post-test. Adapun observasi yang dilakukan dalam penelitian ini sebanyak dua

kali, yaitu sebelum dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut pre-test dan observasi sesudah eksperimen (O2) disebut

post-test.

Dalam Arikunto, Suharsimi (2013:124), pola desain ini adalah sebagai berikut :

Pola : O1 X O2

Keterangan :

O1 : nilai pre-test sebelum diberi perlakuan

X : perilaku atau treatment dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dengan bantuan media gambar

O2 : nilai post-test setelah diberi perlakuan

Teknik Pengumpulan Data

1. Tes dilakukan untuk mengukur pemahaman peserta didik sebelum dan sesudah mempelajari materi sub konsep invertebrata, yaitu berupa:

a. tes awal (pre-test)

Tes awal dilakukan oleh guru sebelum menyampaikan materi sub konsep Invertebrata kepada peserta didik.

(6)

6

Tes akhir dilakukan diakhir pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam memahami dan menyerap materi yang diberikan.

2. Observasi meliputi semua rincian kegiatan pembelajaran. Pada observasi ini peneliti dibantu oleh rekan penulis yang bernama Lisda Lestari sebagai observer. Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi dan data tentang proses pembelajaran selama penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick yang dibantu dengan media gambar. 3. Studi literatur melalui membaca literatur atau mengkaji berbagai buku yang

relevan dengan masalah yang dijadikan tema pada penelitian. Instrumen Penelitian

instrumen yang dipakai dalam penelitian ini sebanyak 40 butir soal dari 50 soal yang telah dibuat, sehingga soal yang dibuang sebanyak 10 butir soal. Aspek yang diukur yaitu dari ranah kognitif yang hanya dibatasi pada jenjang mengingat (C1), memahami (C2), dan mengaplikasikan (C3). Validitas dilakukan untuk

mengetahui apakah instrumen yang digunakan memiliki tingkat kesahihan atau kevalidan, sedangkan reliabilitas digunakan untuk mengetahui sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Berikut rumus yang digunakan dalam menghitung validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas Butir Soal

= N ∑ − (∑ x)(∑ )

{ N(∑ )– (∑ )} {N(∑ ) − (∑ )} 2. Uji Reliabilitas Butir Soal

r = k

k − 1 x

V − ∑pq

V

Teknik Analisis Data

Setelah data-data hasil penelitian yakni berupa data pre-test dan post-test diperoleh kemudian dilakukan analisis data. Tahap pertama menguji normalitas distribusi data menggunakan uji Chi Kuadrat, dan menguji homogenitas varians data menggunakan uji Fmaksimum. Kemudian menguji hipotesis dengan

menggunakan uji t (t-test) untuk mengetahui apakah nilai pre-test sama atau berbeda dengan nilai post-test dan uji t deskriptif untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe talking stick yang dibantu media gambar cocok diterapkan pada sub konsep Invertebrata.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Isjoni (2013:6) mengemukakan “Pembelajaran kooperatif berarti mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu tim”.

(7)

7

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick

Menurut Shoimin, Aris (2014:199) langakah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe talking stick sebagai berikut:

a) guru membagi siswa dalam kelompok heterogen; b) guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tujuan;

c) guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi yang tugas sehingga kelompok mendapatkan tugas satu materi/tugas yang berbeda dengan kelompok lain;

d) masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada dengan secara kooperatif berisi penemuan;

e) setelah selesai berdiskusi, lewat juru bicara ketua menyampaikan hasil pembahasan kelompok;

f) guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberikan kesimpulan;

g) evaluasi; dan h) penutup.

Menurut Ramadhan, Tarmizi (2010:1) langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe talking stick adalah sebagai berikut:

a) guru membentuk kelompok yang terdiri atas lima orang; b) guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm;

c) guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran;

d) siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana;

e) Setelah kelompok selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya, guru mempersilahkan anggota kelompok untuk menutup isi bacaan;

f) guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu anggota kelompok, setelah itu guru memberi pertanyaan dan anggota kelompok yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru; g) siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggota

kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan; h) guru memberikan kesimpulan;

i) guru melakukan evaluasi/penilaian, baik secara kelompok maupun individu; dan

j) guru menutup pembelajaran

Adapun penjelasan tentang kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dijelaskan dalam Shoimin, Aris (2014:199) bahwa:

a) Kelebihan:

1) menguji kesiapan peserta didik dalam pembelajaran; 2) melatih membaca dan memahami dengan cepat;

(8)

8

3) memacu agar peserta didik lebih giat dalam belajar (belajar dahulu sebelum pelajaran dimulai); dan

4) peserta didik berani mengemukakan pendapat. b) Kekurangan:

1) membuat siswa senam jantung;

2) siswa yang tidak siap tidak bisa menjawab; 3) membuat peserta didik tegang; dan

4) ketakutan akan pertanyaan yang akan diberikan oleh guru.

3. Media Gambar

Adapun penjelasan media gambar dikemukakan oleh S. Sudiman, Arif, dkk (2012:29) “Diantara media pendidikan gambar atau foto adalah media yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dapat dinikmati di mana-mana”.

S. Sudiman, Arif, dkk (2012:29-31), mengemukakan penjelasannya mengenai kekurangan dan kelebihan dari media gambar diantaranya sebagai berikut:

adapun kelebihan dari media gambar atau foto adalah:

a) sifatnya kongkret; gambar atau foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah di bandingkan dengan media verbal semata.

b) gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. tidak semua peristiwa, benda, objek dapat dibawa ke kelas dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek atau peristiwa tersebut. Gambar atau foto dapat mengatasi hal tersebut;

c) media gamabar mengatasi keterbatasan pengamaatan kita. Sel atau penampang daun yang tidak mungkin kita lihat dengan mata dapatdisajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto; d) foto dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan

untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman; dan

e) gambar atau foto harganya murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukanperalatan khusus.

selain kelebihan media gambar memiliki kelemahan, yaitu: a) gambar atau foto hanya menekankan persepsi indera mata;

b) gambar atau foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran; dan

c) ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

Hasil Penelitian Tentang Uji Coba Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick dengan Bantuan Media Gambar

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis perolehan nilai rata-rata siswa mengalami kenaikan sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dengan bantuan media gambar, yaitu dari rata-rata pre-test 15,11 menjadi 30,02 pada rata-rata

(9)

9 Sumber: Pengolahan Data

Gambar 4.7

Diagram Nilai Rata-rata Pre-test dan Post-test

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji normalitas diperoleh hasil pre-test siswa memiliki nilai 2hitung = 0,71 dan 2tabel = 7,815, hasil

post-test siswa memiliki nilai 2hitung = 3,26 sementara 2tabel = 7,815, ini menunjukkan bahwa nilai 2hitung baik pre-test maupun post-test lebih kecil dibanding dengan nilai 2tabelsehingga dapat disimpulkan bahwa, data pre-test dan post-test siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

talking stick dengan bantuan media gambar berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

Untuk mengetahui kedua data hasil tes belajar tersebut homogen atau tidak, dilakukan uji homogenitas dua varians dengan menggunakan Fmaksimum.

Berdasarkan hasil analisis dari uji homogenitas tersebut Fhitung 1,12 dan Ftabel 1,78,

dimana Fhitung lebih kecil dari Ftabel yang berarti bahwa kedua kelompok data

tersebut mempunyai varians yang homogen.

Untuk mengetahui apakah nilai pre-test berbeda dengan nilai post-test maka dilakukan uji t (t-test). Berdasarkan hasil perhitungan uji t menunjukan bahwa nilai thitung -16,7 sedangkan ttabel -1,78 artinya tolak H0. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking

stick dengan bantuan media video pada sub konsep Invertebrata di kelas X SMA

Negeri 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya.

Uji t deskriptif digunakan untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe talking stick cocok diterapkan pada sub konsep Invertebrata. Adapun data yang diperoleh adalah thitung = 0,03 dan –ttabel = -1,78, sehingga thitung

berada di daerah penerimaan H0 yang artinya nilai post-test telah mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sehingga model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dengan bantuan media gambar cocok diterapkan pada sub Invertebrata. 15,11 30,02 0 5 10 15 20 25 30 35 Pre-test Post-test N il a i R a ta -r a ta Jenis Test

(10)

10

Model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dengan bantuan media gambar ini melatih siswa untuk lebih berani mengungkapkan pendapatnya dan menghapalkan materi dengan yang telah disampaikan, dan berpikir secara cepat untuk menjawab pertanyaan dari guru.

Kendala dalam melakukan model ini adalah sulitnya mempersiapkan kesediaan siswa dalam melakukan model ini karena model ini cukup menguji kemampuan dan kecepatan berpikir siswa.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh simpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan setelah melaksanakan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dengan bantuan media gambar pada sub konsep Invertebrata di kelas X SMA Negeri 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Adapun nilai rata-rata sebelum proses pembelajaran adalah 15,11 dan nilai rata-rata setelah proses pembelajaran menjadi 30,02. Sehingga model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dengan bantuan media gambar cocok diterapkan pada sub konsep Invertebrata di kelas X SMA Negeri 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang harus dicapai sebesar 30.

Saran

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian tersebut, penulis mengajukan saran sebagai berikut:

1. saat penerapan model pembelajaran kooperatif talking stick guru hendaknya melakukan persiapan dan penjelasan terlebih dahulu kepada siswa agar siswa siap melakukan langkah-langkah model tersebut dengan baik;

2. pelaksanaan dalam model pembelajaran kooperatif tipe talking stick guru hendaknya mampu mengefektifkan waktu pembelajaran, karena siswa membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat menjawab setiap pertanyaan;

3. guru hendaknya lebih variatif dalam menggunakan media pembelajaran khususnya yang menggunakan media gambar karena harus disesuaikan dengan kenyataan untuk menumbunhkan imaginatif siswatentang materi yang disampaikan; dan

4. guru hendaknya lebih kreatif dalam memilih dan menggunakan model dan media pembelajaran, sehingga model dan media pembelajaran yang digunakan dapat mendukung siswa untuk lebih mudah memahami materi yang disampaikan.

(11)

11 Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Ramadhan, Tarmizi (2010). Talking Stick. [Online]. Tersedia :

https://tarmizi.wordpress.com/2010/02/15/talking-stick/. (16 Januari 2015).

S. Sadiman, Arief. (2012). Media Pendidikan Pengertian, Pengembanagan, dan

Pemanfaatannya. Depok : Rajagrafindo Persada.

Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Riwayat Hidup

Naffa Ulyfah adalah mahasiswa angkatan 2011 pada Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi yang sedang melaksanakan penyusunan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (lulus tahun 2015).

Referensi

Dokumen terkait

q Surat pernyataan pimpinan instansi/perusahaan yang antara lain memuat bahwa perusahaan akan memberitahukan apabila pegawai dimutasi/berhenti/diberhentikan dan meninggal

Setelah sistem operasi diinstal, ternyata resolusi monitor hanya bisa disetting pada resolusi 640x480 yang hams dilakukan agar resolusi berubah adalah..... menginstall

PROGRAM Pelatihan Pertanian Masuk Kota yang diselenggarakan Dewan Kota (Dekot) dan Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) se- DKI, kembali hadir di wilayah Jakarta Pusat, tepatnya

Deputi Bidang Monitoring-Evaluasi dan Pengembangan Sistem Informasi mempunyai tugas melaksanakan pemantauan, penilaian, melakukan evaluasi dan memberikan masukan atas

Seperti halnya Tono dan Tini, Yah juga merupakan tokoh sentral yang mendominasi cerita dlam novel belenggu ini, Yah juga termasuk tokoh penting dalam cerita karena tokoh ini

Kes indeks kepada kluster ini ialah kes ke-25,993 melibatkan seorang wanita warga tempatan (Sarawak) berumur 75 tahun yang dikesan melalui saringan individu bergejala

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap minyak atsiri bunga cengkeh maka disarankan agar melakukan proses polimerisasi menggunakan perbandingan mol yang

Di zaman serba modern ini, semakin banyak produk kesehatan rambut pada hewan bermunculan di tengah masyarakat luas seperti sampo, yang kurang dipahami betul dampak pemakaiannya