• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 30 Maret 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 30 Maret 2016"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Koreksi yang terjadi bagi IHSG dalam pekan lalu secara teknis memperlihatkan sinyal negatif. Namun, potensi up reversal bagi IHSG bisa terjadi apabila indeks tidak tembus MA20 yang merupakan tahanan solid. Sinyal candle pun cenderung memperlihatkan peluang positif bagi IHSG, setelah mengalami tekanan pada pekan lalu.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4781.297 +7.671 7,885.56 6,143.17

LQ-45 829.315 +1.772 3,418.42 4,895.32

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

IHSG berhasil ditutup menguat tipis sebesar 7,67 poin (0,16%) dari level 4.773,63 ke level 4.781,30 di akhir perdagangan hari Selasa (29/3) didukung oleh aksi beli investor domestik menyeimbangi arus keluar investor asing yang mencapai Rp764,7 miliar. Dari pasar domestik, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan ekonomi XI yang meliputi meliputi kredit usaha rakyat (KUR) berorientasi ekspor, dana investasi real estate (DIRE), percepatan bongkar muat barang di pelabuhan atau dwelling time, dan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan. Pemerintah meluncurkan KUR berorientasi ekspor. Dengan program ini, para pelaku UMKM yang memproduksi barang untuk keperluan ekspor berhak mendapatkan KUR dengan bunga 9%. Selain itu, pemerintah memutuskan menurunkan PPh final dari penjualan properti real estate dari 5% menjadi 0,5%. Ketiga, pemerintah meluncurkan sistem Indonesia Single Risk Management (ISRM) untuk mempermudah proses bongkar muat barang di pelabuhan. Terakhir, akan diterbitkan instruksi presiden kepada kementerian dan le mbaga yang pada intinya bertujuan agar bahan baku obat dan alat kesehatan diproduksi di dalam negeri. Selanjutnya, Pertamina mengeluarkan kebijakan penurunan harga BBM nonsubsidi sebesar Rp200 per liter yang akan mulai berlaku efektif pada hari Rabu 30 Maret 2016. Pertalite akan diturunkan menjadi Rp7.100 per liter, sedangkan Pertamax diturunkan menjadi Rp7.500 per liter. Premium dan solar akan ditetapkan pada tanggal 1 April mendatang. Pertamina berharap penurunan BBM bersubsidi tersebut tidak terlalu signifikan karena para analis memprediksi harga minyak akan kembali merangkak dalam hitungan bulan. Dari global, harga minyak terus melemah di pasar Asia, siang ini, dipicu kekhawatiran mengenai kelebihan pasokan dan kehati-hatian menjelang laporan cadangan Amerika. Komoditas minyak dunia tersebut mencatatkan penguatan sehat pada bulan Maret setelah terpukul mendekati level terendah 13 tahun pada bulan Februari lalu, dipicu oleh depresiasi dollar AS dan harapan produsen utama dunia akan pembatasan produksi pada pertengahan April. Selanjutnya, para pelaku pasar juga sedang menanti kebijakan the Fed. Dari regional, indeks Shanghai Composite ditutup melemah sebesar 1,28% ke level 2.919,83. Di sisi lain, indeks Hang Seng menguat sebesar 0,1% ke level 20.366,30. Sebaliknya, indeks Nikkei 225 ditutup melemah sebesar 0,18% ke level 17.103,53. Dari Eropa, bursa Eropa ditutup menguat tentatif di awal perdagangan.

Pemerintah kembali mengumumkan paket kebijakan ekonomi ke XI, ada lima poin penting dalam paket kebijakan ekonomi tersebut yakni;; Pertama, Insentif kredit ekspor, dengan bunga menjadi seperti bunga KUR, agar mendorong perusahaan yang berorientasi ekspor. Kedua, Rate rupiah menjadi concern pemerintah. Menteri Keuangan setuju untuk PPh final dari rate cukup diturunkan dari 5% menjadi 0,5%. Ini bisa lebih kompetitif dari negara tetangga. Ketiga, Prosedur dwelling time, terutama pengendalian resiko untuk memperlancar arus barang di pelabuhan atau Indonesia single risk management. Selama ini, ada dua jalur barang: hijau dan merah. Kategori ini ditentukan oleh 18 kementerian yang berwenang. Keempat, Tentang industri farmasi dan alat kesehatan. Sekarang ada 216 industri, PMA maupun PMDN, yang pangsanya 76% dari produk obat. Tetapi dari angka tersebut, impornya masih 95% untuk bahan baku obat. Kelima, Perihal tabungan pos. Pemerintah ingin meningkatkan peran PT Pos dalam menghimpun tabungan masyarakat dan membuka akses yang mudah bagi masyarakat pedesaan untuk menabung dan berhubungan dengan sektor keuangan formal. Dikeluarkan pekat kebijakan diharapkan dapat mengurangi tekanan bagi nilai tukar rupiah yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Paket kebijakan ini juga diharapkan dapat menjadi katalis bagi pergerakan IHSG. Sentimen lain dari dalam negeri berupa rencana penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) diperkirakan menjadi katalis positif bagi IHSG pada perdagangan hari ini. Pemerintah dan Pertamina berencana menurunkan harga BBM

pada hari ini.

 

Penurunaan harga ini menyusul revisi harga yang sudah

dilakukan sebelumnya pada awal bulan lalu dan juga seiring penurunan harga minyak dunia. Penurunan harga BBM akan berlaku khusus untuk Pertalite dan Pertamax Series. Kabarnya besaran penurunan BBM sebesar Rp 200 per liter. Bila semula harga Pertamax Rp 7.750 per liter turun menjadi Rp 7.550. Pertamax Plus dari Rp 8.650 menjadi Rp 8.450. Sedangkan Pertalite menjadi Rp 7.100 per liter dari semula Rp 7.300. Kendati faktor positif dari dalam negeri tersebut terbilang positif, namun sentimen eksternal nampaknya masih menjadi hambatan bagi laju indeks saham domestik ini. Pasalnya, pasar saham Asia pada awal sesi hari ini dibuka variatif. Faktor internal terbilang positif, namun eksternal kurang mendukung dapat mendorong IHSG

bergerak mixed, namun diperkirakn berpeluang menguat.

DAILY REPORT

30 Maret 2016

• WSKT akan bagi dividen 2015 sebesar Rp 15,44 /saham

• WSKT divestasi anak usaha Rp 4 triliun, terbitkan obligasi Rp 5 triliun • WSKT targetkan total kontrak baru tahun 2016 sebesar Rp 100 triliun • FSRU Lampung PGAS dukung program 35.000 MW

• SUPR membukukan laba bersih Rp136,87 miliar • Laba KKGI mengalami penurunan

• Produksi CPO SGRO tahun 2015 naik 21%, harga jual turun 16% • UNSP bukukan pendapatan Rp 2 triliun pada 2015

• MERK incar pertumbuhan double digit • SIPD melakukan rights issue • ERTX alami kenaikan laba bersih • Laba SAME menurun tipis

• EXCL akan kurangi utang Rp 11 triliun di tahun 2016 • EXCL akan bayar utang USD 500 juta Axiata Investment • TPIA pertimbangkan bagi dividen 25%

• GDST catat rugi Rp 55,21 miliar di 2015 dari rugi Rp 13,56 miliar • BFIN optimis sektor pembiayaan tumbuh 5%-10% di tahun 2016 • BMRI salurkan sindikasi infrastruktur Rp7 triliun

• SMRA alami penurunan laba bersih • Laba PNSE tahun 2015FY turun 58,94% YoY • Laba MTLA tahun 2015FY turun 20,11% YoY • Pendapatan PWON meningkat 19,4% YoY pada 2015 • PWON perkuat basis recurring revenue

• Laba bersih CTRP menurun • AGRO incar laba tumbuh 29%

Support Level 4766/4750/4739

Resistance Level 4792/4802/4818

Major Trend Down

(2)

     

           

 

 

30 March 2016

30 March 2016

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Waskita Karya (WSKT) menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 209,54 miliar atau sebanyak 20% dari laba bersih perseroan di tahun 2015 yang sebesar Rp 1,04 triliun. Perseroan akan membagikan dividen senilai total Rp 209,54 miliar atau setara Rp 15,44 per saham.

Waskita Karya (WSKT) berencana mendivestasikan kepemilikan sahamnya sebesar 30-40% dalam Waskita Beton Precast dengan target dana Rp 3,5-4 triliun tahun ini. Sebanyak 10% saham akan dilepas kepada investor strategis, sementara 20-30% sisanya melalui IPO saham. Aksi pelepasan saham Waskita Beton kepada mitra strategis selesai pada semester I-2016. Hasil divestasi dan IPO Waskita Beton diharapkan dapat memperkuat modal guna mendukung ekspansi di masa mendatang. Perseroan menargetkan laba bersih Waskita Beton mencapai Rp 560-600 miliar, naik dibandingkan realisasi tahun lalu Rp 340 miliar.

Waskita Karya (WSKT) berencana menerbitkan surat utang (obligasi) senilai total Rp 5 triliun. Tahap pertama perseroan akan menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun dan sisanya sebesar Rp 3 triliun akan diterbikan pada tahun 2017. Dari obligasi sebesar Rp 2 triliun, sebesar Rp 1 triliun untuk modal kerja dan sisanya untuk investasi jalan tol. Obligasi tahap pertama tersebut akan dilaksanakan pada semester I 2016.

Waskita Karya (WSKT) menargetkan total nilai kontrak baru sebesar Rp 100 triliun. Sebesar Rp 63 triliun merupakan kontrak baru yang diperoleh perseroan tahun 2016 dan sebesar Rp 37 triliun merupakan carry over dari tahun 2015. Sebesar 70%-80% dari total kontrak baru perseroan diperoleh dari proyek BUMN dan pemerintah, serta 20%-30% dari proyek swasta.

Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Lampung milik Perusahaan Gas Negara (PGAS) siap mendukung program pembangunan pembangkit berkapasitas 35.000 megawatt, utamanya pembangkit yang berada di Jawa bagian barat dan Sumatra bagian selatan. PGN siap memasok minimal 4 pembangkit berbahan bakar gas program 35.000 megawatt. PGN juga akan mengembangkan kapal pengangkut gas alam cair (liquified natural gas/LNG) berskala kecil (mini LNG sea transportation) yang akan membawa LNG dari FSRU Lampung ke pembangkit listrik di berbagai lokasi seperti Sumatra dan Kalimantan.

Solusi Tunas Pratama (SUPR) meraih laba bersih Rp136,87 miliar per Desember 2015 dibandingkan rugi sebesar Rp380,04 miliar tahun sebelumnya. Pendapatan naik menjadi Rp1,78 triliun dari pendapatan tahun sbelumnya sebesar Rp1,07 triliun dan laba bruto juga naik menjadi Rp1,46 trliun dari laba bruto tahun sebelumnya Rp863,29 miliar. Adapun, laba usaha tercatat Rp1,33 triliun, naik dari laba usaha tahun sebelumnya Rp760,15 miliar.

Resources Alam Indonesia (KKGI) mengalami penurunan laba per Desember 2015 menjadi US$5,71 juta dari laba bersih tahun sebelumnya sebesar US$8,07 juta. Penjualan bersih turun menjadi US$111,01 juta dari penjualan bersih tahun sebelumnya sebesar US$135,76 juta. Laba kotor naik menjadi US$26,47 juta dibandingkan laba kotor sebelumnya sebesar US$22,29 juta. ADapun laba usaha turun menjadi US$9,14 juta dari laba usaha tahun sebelumnya US$12,74 juta.

Sampoerna Agro (SGRO) mencatat peningkatan produksi tertinggi di kuartal IV 2015. Total produksi tahun 2015 mencapai lebih dari 388 ribu ton CPO, atau naik 21% YoY, melebihi kisaran target perseroan sebesar 10%-15%. Kenaikan itu terutama didukung oleh hasil produksi dari kebun Kalimantan yang mencatat kenaikan sebesar 28%, dan kebun Sumatera yang naik sebesar 18%. Harga jual rata-rata CPO Perseroan tahun 2015 turun 16% menjadi Rp 7.031 per kg. Penjualan CPO menyumbang Rp 2.481,81 miliar, atau 83% dari total pendapatan Perseroan tahun 2015 yang mencapai Rp 3.242,38 miliar. Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) membukukan pendapatan senilai Rp 2,02 triliun hingga akhir 2015, turun dari realisasi pada 2014 yang mencapai Rp 2,63 triliiun. Rugi bersih mencapai Rp 764 miliar,

dibandingkan periode 2014 sebesar Rp 725 miliar. Penjualan sawit berkontribusi senilai Rp 1,5 triliun dan sisanya dari karet sebesar Rp 500 miliar. Kinerja tersebut didukung oleh program revitalisasi perkebunan dan kemampuan menjaga produksi kebun inti sawit serta karet.

Sierad Produce (SIPD) akan melakukan rights issue dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 400 juta saham seri C dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Rasio ditetapkan 108:46 dengan harga pelaksanaan Rp 1.000 per saham. RUPS akan diselenggarakan pada 15 Februari 2016. Cum HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 4 April 2016. Dana yang diperoleh sebesar Rp 300 miliar akan digunakan untuk pengembangan kegiatan usaha di bidang commercial farm, yang akan dilakukan secara bertahap melalui pengembangan proyek baru dan sisanya untuk modal kerja.

Merck (MERK) tahun ini menargetkan penjualan tumbuh di sekitar 10% hingga 15% dari raihan tahun lalu yang mencapai Rp983,44 miliar. Untuk merealisasikan target tersebut pihaknya sudah menyiapkan beberapa strategi. Untuk menaikkan kinerja di divisi consumer health, MERK sudah menyiapkan dua produk anyar neurobion dan sangobion. Adapun, pada lini bisnis obat resep biopharma, perusahaan akan lebih intensif memperbesar kontribusi dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Tahun lalu, program JKN memberikan kontribusi kurang lebih 30% dari total pendapatan. Tahun ini, MERK menargetkan kontribusi JKN lebih dari 30%.

Sarana Meditama Metropolitan (SAME) alami penurunan tipis laba bersih per Desember 2015 menjadi Rp56,60 miliar dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp57,70 miliar karena kenaikan beban pajak naik menjadi Rp11,65 miliar dari Rp7,34 miliar. Pendapatan meningkat menjadi Rp515,09 miliar dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp414,41 miliar. Laba bruto naik jadi Rp253,71 miliar dari laba bruto tahun sebelumnya Rp203,85 miliar. Meski beban usaha naik jadi Rp135,85 miliar dari Rp113,65 miliar namun laba usaha masih mencatat kenaikan menjadi Rp117,85 miliar dari laba usaha tahun sebelumnya yang Rp90,19 miliar. Erafone Artha Retailindo, anak usaha dari Erajaya Swasembada (ERAA), siap menambah 40 gerai baru pada tahun ini dengan dana investasi sebesar Rp 100 miliar. Tiga gerai yang sumber dananya berasal dari perusahaan ada tiga jenis. Pertama, Erafone berkonsep joint business yang berlokasi di swalayan, luasnya hanya berkisar 3X3 meter. Kedua, Erafone Multibrand dengan luas antara 60 hingga 100 meter. Ketiga, Erafone Megastore dengan luas minimal 250 m2. Chandra Asri Petrochemical (TPIA) mempertimbangkan untuk membagikan dividen sekitar 25% dari perolehan laba bersih sepanjang tahun lalu. Meski pendapatan menurun drastis sebesar 44% pada tahun lalu, perusahaan masih membukukan kenaikan laba bersih 42,4% menjadi US$26,3 juta dari kinerja 2014 sebesar US$18 juta. Kenaikan laba bersih ditopang oleh menguatnya margin laba kotor dari 4,8% di 2014 menjadi 10,6% di 2015. Adapun, margin laba kotor naik dibantu oleh rendahnya biaya bahan baku (naptha) di mana harga naphtha cenderung mengikuti harga minyak mentah yang menurun.

Eratex Djaja (ERTX) alami kenaikan laba bersih menjadi US$5,26 juta hingga Desember 2015 dibandingkan dengan laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang US$2,22 juta. Pendapatan perseroan meningkat menjadi US$69,18 juta dari pendapatan tahun sebelumnya yang US$54,43 juta. Laba kotor juga naik jadi US$9,04 juta dari laba kotor tahun sebelumnya yang US$6,08 juta. Sementara laba usaha tercatat US$6,11 juta naik dari laba usaha tahun sebelumnya yang US$3,43 juta. Total aset per Desember 2015 mencapai US$ 52,99 juta meningkat dari total aset per Desember 2014 yang US$46,60 juta. Gunawan Dianjaya Steel (GDST) mencatatkan kenaikan rugi sebesar Rp 55,21 miliar per Desember 2015 dari sebelumnya rugi Rp 13,56 miliar di tahun 2014. Penjualan bersih turun menjadi Rp 913,79 miliar dari sebelumnya Rp 1,21 triliun.

(3)

     

           

 

 

30 March 2016

30 March 2016

pada tahun 2016. Sumber pendanaan untuk membayar utang berasal dari hasil rights issue dan penjualan tower. Menurut manajemen, dengan membayar utang sebesar Rp 11 triliun dapat menghemat pembayaran bunga sebesar 6,5% per tahun dari total utang sebesar Rp 26,953 triliun yang akan jatuh tempo hingga tahun 2022. Dengan demikian Debt Equity Ratio (DER) EXCL akan terjaga dari 1,6% menjadi 1% setelah menjual tower dan rights issue.

XL Axiata (EXCL) berencana membayar utang kepada Axiata Investment Sdn Bhd senilai USD 500 juta. Sumber pendanaan pelunasan akan berasal dari rights issue. Perseroan akan menerbitkan 2,75 miliar saham baru atau 24,35% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaan rights issue akan ditetapkan pada akhir April atau awal Mei 2016.

BFI Finance (BFIN) optimis mampu merealisasikan pertumbuhan bisnis di sektor pembiayaan hingga sebesar 5%-10% pada tahun 2016 dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 11 triliun ditopang oleh 276 jaringan operasional yang dimiliki. Target tersebut akan ditopang oleh peningkatan sejumlah sektor pembiayaan perusahaan. Pembiayaan di segmen mobil akan berkontribusi sebesar 80%, segmen motor 10% dan alat berat 10%. Untuk itu Perseroan mendorong jaringan operasional di 240 daerah di Indonesia untuk melakukan jemput bola ke konsumen. Sedangkan untuk mempertahankan sekaligus meningkatkan jumlah nasabah, BFI melanjutkan program Uber Milyaran.

Bank Mandiri (BMRI) telah menyalurkan kredit sindikasi untuk proyek-proyek infrastruktur seperti jalan tol, rel kereta api, pelabuhan, pembangkit listrik dan transmisi di seluruh Indonesia mencapai sekitar Rp7 triliun hingga Februari 2016. Realisasi penyaluran tersebut setara dengan 18,78 persen dari total kredit sindikasi yang didistribusikan hingga Februari 2015 yang mencapai Rp37,28 triliun. Adapun, sifat dari proyek infrastruktur yang membutuhkan pendanaan yang besar dan jangka waktu panjang, skema pembiayaan secara sindikasi menjadi opsi yang paling tepat, di samping sebagai bagian dari mitigasi risiko proyek.

Bank Mandiri (BMRI) akan berusaha menangani kredit macet sebagai prioritas utama tahun ini dan menetapkan target ekspansi ke luar negeri. NPL ditargetkan menjadi sekitar 3,5% dari total kredit tahun ini, naik dari 2,5% tahun lalu. Kredit macet banyak datang dari sektor komersial termasuk dari sektor komoditi. Adapun, untuk ekspansi ke luar negeri, BMRI sedang menunggu persetujuan dari regulator Singapura dan Malaysia untuk melakukan ekspansi.

Bank Permata (BNLI) mendapat persetujuan untuk melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui penawaran umum terbatas atau rights issue. Keputusan ini diambil lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan pada hari Selasa (29/03). Total rights issue yang disetujui sebesar Rp5,5 triliun. Artinya, modal BNLI akan bertambah menjadi Rp24 triliun. Adapun, tujuan utama rights issue adalah untuk menunjang pertumbuhan usaha BNLI pada kemudian hari. Selain itu, aksi tersebut untuk memperkuat permodalan sebagai pemenuhan kewajiban Basel III. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Terbatas, Bank Permata (BNLI) memutuskan untuk tidak membagikan dividen dan membukukan seluruh laba bersih BNLI yang sebesar Rp247,1 miliar sebagai laba ditahan untuk lebih memperkuat permodalan untuk mengantisipasi ketentuan permodalan yang lebih tinggi.

Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO) menargetkan laba bersih tahun 2016 tumbuh sekitar 29% menjadi Rp103,83 miliar dibandingkan tahun lalu Rp80,49 miliar. Pertumbuhan laba tersebut antara lain didorong oleh penyaluran kredit dengan target tahun ini tumbuh 15% YoY. Tahun lalu, AGRO akan perbesar porsi kredit sektor perkebunan dari tahun lalu sekitar 55% menjadi 60%. Pada tahun ini, perusahaan menargetkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 16% YoY dibandingkan tahun lalu sebesar Rp6,86 triliun. Pakuwon Jati (PWON) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 4,62 triliun sepanjang 2015, meningkat 19,4% YoY. Pendapatan bersih

tersebut berasal dari dua sumber yaitu recurring revenue dan development revenue, masing-masing senilai Rp 2,31 triliun. Kedua sumber pendapatan tersebut tumbuh masing-masing 29% dan 11%. Laba komprehensif 2015 tercatat sebesar Rp 1,41 triliun atau lebih rendah 4% YoY.

Pakuwon Jati (PWON) berkomitmen untuk terus memperkuat basis recurring revenue pada tahun ini. Tambahan recurring revenue untuk 2016 antara lain akan berasal dari pusat perbelanjaan ritel Tunjungan Plaza 5, perluasan Superblok Tunjungan City.

Ciputra Property (CTRP) alami penurunan laba bersih per Desember 2015 menjadi Rp327,47 miliar dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang Rp394,23 miliar. Pendapatan usaha naik jadi Rp2,45 triliun dari pendapatan usaha tahun sebelumnya Rp1,66 triliun namun beban langsung dan pokok naik tajam menjadi Rp1,32 triliun dari beban tahun sebelumnya yang Rp705,88 miliar. Laba bruto tercatat masih naik menjadi Rp1,13 triliun dari laba bruto tahun sebelumnya yang Rp956,58 miliar. Laba usaha naik jadi Rp757,01 miliar dari laba usaha tahun sebelumnya yang Rp678,27 miliar. Total aset per Desember 2015 mencapai Rp9,82 triliun naik dari total aset per Desember 2014 yang Rp8,86 triliun.

Metropolitan Land (MTLA) mencatatkan penurunan laba bersih tahun 2015 sebesar 20,11% YoY menjadi Rp 214,27 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 268,22 miliar. Penjualan turun menjadi Rp 1,09 triliun dari sebelumnya Rp 1,11 triliun.

Summarecon Agung (SMRA) mengalami penurunan laba bersih menjadi Rp855,18 miliar hingga Desember 2015 dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,38 triliun. Pendapatan neto turun tipis menjadi Rp5,62 triliun dari pendapatan neto tahun sebelumnya sebesar Rp5,75 triliun. Laba kotor turun menjadi Rp2,91 triliun dari laba kotor tahun sebelumnya Rp3,05 triliun. Sementara laba usaha tercatat turun menjadi Rp1,79 triliun dari laba usaha tahun sebelumnya Rp2,09 triliun. Sedangkan total aset per Desember 2015 mencapai Rp18,75 triliun naik dari total aset per Desember 2014 sebesar Rp15,87 triliun.

Pudjiadi & Sons (PNSE) membukukan penurunan laba bersih tahun 2015 sebesar 58,94% menjadi Rp 8,35 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 20,34 miliar. Pendapatan turun menjadi Rp 225,84 miliar dari sebelumnya Rp 245,97 miliar.

PT Pertamina menurunkan harga BBM non subsidi (non PSO) sebesar Rp 200 per liter. Harga baru ini mulai berlaku Rabu (30/3) pukul 00.00 WIB. Harga BBM Pertalite turun menjadi Rp 7.100 per liter, Pertamax menjadi Rp 7.500 per liter. Sedang BBM bersubsidi, seperti premium dan solar akan memakai harga baru mulai 1 April 2016. Harga BBM bersubsidi yaitu premium dan solar tidak ditetapkan pada harga yang mengalami penurunan terlalu besar, karena banyak prediksi harga minyak akan kembali naik dalam hitungan bulan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menyatakan dalam waktu dekat pemerintah akan mengumumkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar yang baru. Harga tersebut mulai berlaku untuk periode April hingga Juni 2016, yang berlaku mulai 1 April 2016.

Pemerintah saat ini berencana untuk menerapkan tarif cukai bagi penjualan bahan bakar minyak (BBM). Selama ini BBM telah dianggap merusak lingkungan, sehingga perlu dilakukan pemberlakuan tarif cukai bagi penjualan BBM. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina memastikan jika aturan ini diterapkan, harga BBM akan kembali naik. Rencana ini masih dalam pembahasan. Meski demikian ada kemungkinan penerapan cukai dijalankan sebab ada landasan UU Lingkungan Hidup.

Menko Perekonomian, Darmin Nasution, mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi Tahap XI. Paket kebijakan ekonomi XI meliputi 4 hal, yakni kredit usaha rakyat berorientasi ekspor, dana investasi real estate, pengembalian risiko untuk memperlancar arus barang di pelabuhan dan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan.

(4)

      

 

 

 

 

 

30 March 2016

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change (IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 38.66 0.38 TLKM (US) 51 16,995 -137

Natural Gas (US$)/mmBtu 1.98 0.00 ANTM (GR) 0.02 302 -45

Gold (US$)/Ounce 1240.05 -2.27

Nickel (US$)/MT 8450.00 -200.00

Tin (US$)/MT 16800.00 -500.00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 51.25 -11.15

Coal (RB) (US$)/MT* 52.65 -10.71

CPO (ROTH) (US$)/MT 720.00 27.50

CPO (MYR)/MT 2651.00 26.00

Rubber (MYR/Kg) 643.00 17.50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 736.79 -0.28

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F

Market Cap (USD

Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17633.11 0.56 1.19 16.19 14.46 3.02 2.89 5,320.7

USA NASDAQ COMPOSITE 4846.63 1.67 -3.21 20.56 17.42 3.33 3.03 7,607.3

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6105.90 -0.01 -2.19 16.36 13.89 1.69 1.64 1,517.2

CHINA SHANGHAI SE A SH 3055.44 -1.29 -17.52 12.60 11.17 1.36 1.25 3,774.0

CHINA SHENZHEN SE A SH 1924.82 -1.83 -20.31 25.01 20.19 3.06 2.71 2,959.4

HONG KONG HANG SENG INDEX 20366.30 0.10 -7.06 10.84 9.76 1.03 0.97 1,659.3

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4781.30 0.16 4.10 16.56 14.37 2.47 2.25 379.2

JAPAN NIKKEI 225 17103.53 -0.18 -10.14 18.05 15.47 1.47 1.39 2,728.3

MALAYSIA KLCI 1715.04 0.74 1.33 16.43 15.25 1.74 1.65 254.0

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2819.08 -0.40 -2.21 12.89 12.20 1.08 1.04 289.6

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13,395.00 52.00 1000 IDR/ USD 0.07 -0.0003

EUR/IDR 15,122.02 144.47 EUR / USD 1.13 -0.0002

JPY/IDR 118.87 1.06 JPY / USD 0.01 0.0000

SGD/IDR 9,888.16 99.74 SGD / USD 0.74 -0.0001

AUD/IDR 10,234.92 156.12 AUD / USD 0.76 0.0014

GBP/IDR 19,270.45 180.36 GBP / USD 1.44 0.0002

CNY/IDR 2,058.28 2.14 CNY / USD 0.15 0.0000

MYR/IDR 3,353.36 30.40 MYR / USD 0.25 0.0013

KRW/IDR 11.51 0.07 100 KRW / USD 0.09 0.0002

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.05

BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.07

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.07

PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.73

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description February-16 January-16 Description Rate (%)

Inflation YTD % 0.42 0.51 SBI (9M) 7.10

Inflation YOY % 4.42 4.14 SBIS (9M) 7.10

Inflation MOM % -0.09 0.51 SBI (12M) 7.15

Foreign Reserve (USD) 104.54 Bn 102.13 Bn SBIS (12M) 7.15

(5)

      

 

 

 

 

 

30 March 2016

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

31 Mar US Initial Jobless Claims Tetap 265 ribu

31 Mar US Continuing Claims Naik menjadi 2194 ribu dari 2179 ribu

01 Apr Indonesia CPI YoY Naik menjadi 4.45% dari 4.42%

01 Apr Indonesia CPI MoM --

01 Apr US Unemployment Rate Tetap 4.9%

01 Apr US Underemployment Rate --

01 Apr US Construction Spending MoM Turun menjadi 0.1% dari 1.5%

01 Apr US ISM Manufacturing Naik menjadi 50.7 dari 49.5

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

HMSP IJ 99500 1.84 7.91 ASII IJ 7075 -2.41 -6.69 UNVR IJ 42975 2.32 7.03 BBRI IJ 10975 -1.13 -2.88 GGRM IJ 61000 2.87 3.09 BBCA IJ 13075 -0.76 -2.31 BMRI IJ 10200 1.24 2.73 SMGR IJ 10250 -3.30 -1.96 CPIN IJ 3670 4.41 2.40 LPKR IJ 1085 -5.65 -1.42 INTP IJ 19700 2.07 1.39 BBNI IJ 5050 -0.98 -0.87 MDKA IJ 1950 20.00 1.10 LPPF IJ 17225 -1.57 -0.76 ACES IJ 860 7.50 0.97 EMTK IJ 9475 -1.30 -0.67 UNTR IJ 15250 1.67 0.88 IIKP IJ 2995 -6.41 -0.65 SCMA IJ 3250 1.88 0.83 ISAT IJ 6275 -1.95 -0.64

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price (IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Bank Ganesha Banking &

Finance

102-105 6100.00 TBA TBA Indo Premier Securities

PT Buyung Poetra Sembada

(6)

      

 

 

 

 

 

 

30 March 2016

30 March 2016

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

GMTD 45.00 Cash Dividend 28 Mar-16 29 Mar-16 31 Mar-16 21 Apr-16

BMRI 261.45 Cash Dividend 29 Mar-16 30 Mar-16 01 Apr-16 22 Apr-16

SDPC 3.00 Cash Dividend 30 Mar-16 31 Mar-16 04 Apr-16 22 Apr-16

BBRI 311.66 Cash Dividend 31 Mar-16 01 Apr-16 05 Apr-16 22 Apr-16

SDRA 8.00 Cash Dividend 31 Mar-16 01 Apr-16 05 Apr-16 27 Apr-16

BJBR 84.80 Cash Dividend 31 Mar-16 01 Apr-16 05 Apr-16 27 Apr-16

LPKR 3.50 Cash Dividend 01 Apr-16 04 Apr-16 06 Apr-16 27 Apr-16

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

ALKA Stock Split 1:5 -- -- TBA TBA

 

BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA

 

RIMO Rights Issue 2:167 265.00 04 Apr’16 05 Apr’16 11 Apr – 09 May’16

 

SIPD Rights Issue 108:46 1000.00 28 Mar’16 29 Mar’16 04 Apr – 08 Apr’16

 

MCOR Rights Issue 100:154 100.00 07 Apr’16 08 Apr’16 14 Apr – 27 Apr’16

 

BSIM Rights Issue TBA TBA 04 May’16 09 May’16 13 May – 26 May’16

 

BNLI Rights Issue TBA TBA 15 May’16

 

16 May’16

 

24 May – 30 May’16

 

MERK Tender Offer -- 100,000.00 --

 

--

 

22 Feb – 18 Mar’16

 

TRIL Tender Offer -- 50.00 --

 

--

 

02 Mar – 22 Mar’16

 

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

MFMI RUPST

 

30-Mar-16

LPLI RUPST

 

30-Mar-16

LPPS RUPST

 

30-Mar-16

KARW RUPSLB 30-Mar-16

ABDA RUPST

 

30-Mar-16

JSMR RUPST

 

30-Mar-16

FMII RUPSLB 31-Mar-16

NIKL RUPST

 

31-Mar-16

CSAP RUPST/LB

 

31-Mar-16

ANTM RUPST

 

31-Mar-16

MTFN RUPSLB

 

01-Apr-16

INCO RUPST

 

01-Apr-16

AKKU RUPSLB

 

01-Apr-16

KRAS RUPST

 

04-Apr-16

JPFA RUPST/LB

 

04-Apr-16

SOBI RUPSLB

 

04-Apr-16

IGAR RUPST

 

05-Apr-16

INAF RUPST

 

06-Apr-16

BBCA RUPST

 

07-Apr-16

(7)

      

 

 

 

 

 

30 March 2016

30 March 2016

GGRM

TRADING BUY

S1 59600 R1 61825 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 57375 R2 64050

Closing

Price 61000

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp 59600-Rp 61825

• Entry Rp 61000, take Profit Rp 61825

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 17.35 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) -23.98 Positif

Bollinger Band (Mid) 63128 Negatif

MA5 60275 Positif 40,000 45,000 50,000 55,000 60,000 65,000

September October November December 2016 February March GGRM Broadening Wedge 61,000 60,709.4 60,275 58,750 58,019.6 57,833.3 57,833.3 61,000 61,000 63,127.5 66,250 67,608.3 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 GGRM - Stochastic %D(6,3,3) = 31.30, Stochastic %K = 39.64, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

31.3004 31.3004 20 39.6439 39.6439 80 -800 -600 -400 -200 0 200 400 600 800 1,000 0 GGRM - MACD (5,3) = 129.24, Signal() = 287.92 129.237 287.917 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 GGRM - TSI(3,5,3) = -23.98, Volume() = 1,253,600.00 -23.9819 -32.9292 0.00000 1,253,600 GGRM - William's % R(14) = -70.00, Volume() = 1,253,600.00 -70 1,253,600 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

SMBR

TRADING BUY

S1 390 R1 420 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 360 R2 450

Closing

Price 405

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 390-Rp 420

• Entry Rp 405, take Profit Rp 420

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 79.44 Positif

MACD 2.74 Negatif

True Strength Index (TSI) 4.58 Positif

Bollinger Band (Mid) 380 Positif

MA5 401.2 Positif 240.0 280.0 320.0 360.0 400.0

September October November December 2016 February March SMBR 403.5 401.2 379.5 326.2 311 283 283 405 405 405 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SMBR - Stochastic %D(6,3,3) = 34.93, Stochastic %K = 33.28, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

33.2799 33.2799 20 34.9323 34.9323 80 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 0.0 SMBR - MACD (5,3) = -0.23, Signal() = -0.09 -0.230942 -0.086053 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SMBR - TSI(3,5,3) = 1.58, Volume() = 10,496,800.00 1.58188 0.00000 13.9901 10,496,80 SMBR - William's % R(14) = -18.52, Volume() = 10,496,800.00 -18.5185 10,496,80

(8)

      

 

 

 

 

 

30 March 2016

30 March 2016

INTP

TRADING BUY

S1 19400 R1 19875 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 18925 R2 20350

Closing

Price 19700

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp 19400-Rp 20350

• Entry Rp 19700, take Profit Rp 20350

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 36.70 Positif

MACD -132.27 Negatif

True Strength Index (TSI) -59.36 Positif

Bollinger Band (Mid) 20291 Negatif

MA5 19865 Negatif 16,000 17,000 18,000 19,000 20,000 21,000 22,000 23,000

September October November December 2016 February March INTP Upward Sloping Channel

19,700 19,700 19,700 19,221.4 19,221.4 18,750 18,707.9 19,865 20,181.3 20,291.3 20,850 21,063.9 21,063.9 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INTP - Stochastic %D(6,3,3) = 15.31, Stochastic %K = 11.11, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

15.3134 11.1111 11.1111 15.3134 20 80 -400 -300 -200 -100 0 100 200 300 400 0 INTP - MACD (5,3) = 151.20, Signal() = 160.17

151.202 160.167 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INTP - TSI(3,5,3) = -59.36, Volume() = 1,567,800.00

-55.3339 -59.357 0.00000 1,567,800

INTP - William's % R(14) = -71.88, Volume() = 1,567,800.00 -71.875 1,567,800 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

BBRI

TRADING BUY

S1 10900 R1 11100 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 10700 R2 11300

Closing

Price 10975

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp 10900-Rp 11300

• Entry Rp 10975, take Profit Rp 11300

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 56.11 Negatif

MACD -9.70 Negatif

True Strength Index (TSI) -14.58 Negatif

Bollinger Band (Mid) 11125 Negatif

MA5 11160 Negatif 8,400 9,000 9,600 10,200 10,800 11,400 12,000 12,600

September October November December 2016 February March BBRI Wedge 11,004.8 11,004.8 11,004.8 10,975 10,975 10,975 10,925 11,125 11,134.4 11,160 11,317.5 11,325 11,617.1 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BBRI - Stochastic %D(6,3,3) = 64.40, Stochastic %K = 38.43, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

38.4324 38.4324 20 64.4037 64.4037 80 -300 -200 -100 0 100 200 0 BBRI - MACD (5,3) = 34.43, Signal() = 11.50

11.5 34.4343 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BBRI - TSI(3,5,3) = -14.58, Volume() = 19,004,900.00

0.00000 -14.5764 3.16367 19,004,90

BBRI - William's % R(14) = -80.77, Volume() = 19,004,900.00 -80.7692 19,004,90 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

(9)

      

 

 

 

 

 

30 March 2016

30 March 2016

PPRO

TRADING BUY

S1 216 R1 237 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 203 R2 250

Closing

Price 225

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 216-Rp 237

• Entry Rp 225, take Profit Rp 237

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 43.26 Positif

MACD -0.06 Negatif

True Strength Index (TSI) -21.54 Positif

Bollinger Band (Mid) 219 Positif

MA5 221.8 Positif 120.0 140.0 160.0 180.0 200.0 220.0 240.0

September October November December 2016 February March PPRO Upward Sloping Channel

224.75 221.8 219.05 206.6 206.6 190.022 188 225 225 225 237 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 PPRO - Stochastic %D(6,3,3) = 14.26, Stochastic %K = 21.65, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20 14.2551 14.2551 21.654 21.654 80 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 0.0 PPRO - MACD (5,3) = 0.46, Signal() = 0.92

0.461824 0.91652 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PPRO - TSI(3,5,3) = -21.54, Volume() = 70,169,400.00

-21.4563 -21.5379 0.00000 70,169,40

PPRO - William's % R(14) = -50.00, Volume() = 70,169,400.00 -50 70,169,40 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

ACES

TRADING BUY

S1 820 R1 900 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 780 R2 940

Closing

Price 860

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 820-Rp 900

• Entry Rp 860, take Profit Rp 900

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 21.89 Positif

MACD -4.40 Positif

True Strength Index (TSI) -8.90 Positif

Bollinger Band (Mid) 879 Negatif

MA5 845 Positif 500 600 700 800 900 1,000 1,100

September October November December 2016 February March ACES Broadening Wedge

860 860 845 841.25 815 811 811 860 870 878.75 957.32 1,072.78 1,072.78 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ACES - Stochastic %D(6,3,3) = 55.27, Stochastic %K = 49.78, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

49.7836 49.7836 20 55.267 55.267 80 -30.0 -24.0 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 0.0 ACES - MACD (5,3) = -0.22, Signal() = 2.18

-0.223146 2.18274 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ACES - TSI(3,5,3) = -8.90, Volume() = 23,888,100.00

-8.89828 -13.9713 0.00000 23,888,10

ACES - William's % R(14) = -64.71, Volume() = 23,888,100.00 -64.7059 23,888,10

(10)

      

 

 

 

 

 

 

30 March 2016

30 March 2016

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

29-03-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 17400 17400 17575 16775 17175 17575 17975 Positif Positif Negatif 19550 14000

LSIP Trading Buy 1740 1740 1780 1630 1705 1780 1855 Positif Positif Positif 1795 1335

SGRO Trading Buy 1925 1925 1940 1880 1910 1940 1970 Positif Positif Positif 1945 1715

Mining

PTBA Trading Sell 6375 6375 6300 6100 6300 6500 6700 Negatif Negatif Negatif 7225 4355

ADRO Trading Sell 650 650 645 625 645 665 685 Negatif Negatif Negatif 800 570

MEDC Trading Sell 1350 1350 1490 920 1205 1490 1775 Positif Negatif Positif 1195 670

INCO Trading Sell 1745 1745 1725 1665 1725 1785 1845 Negatif Negatif Negatif 2045 1380

ANTM Trading Sell 456 456 452 440 452 464 476 Negatif Negatif Negatif 481 351

TINS Trading Sell 730 730 725 705 725 745 765 Negatif Negatif Negatif 810 550

Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Buy 995 995 1010 960 985 1010 1035 Positif Positif Positif 1040 930

SMGR Trading Sell 10250 10250 9775 9775 10125 10475 10825 Negatif Negatif Negatif 11175 9925

INTP Trading Buy 19700 19700 20350 18925 19400 19875 20350 Positif Positif Negatif 20850 18750

SMCB Trading Sell 1070 1070 1055 1025 1055 1085 1115 Negatif Negatif Negatif 1145 910

Miscellaneous Industry

ASII Trading Sell 7075 7075 7000 6800 7000 7200 7400 Negatif Negatif Negatif 7525 6225

GJTL Trading Sell 700 700 720 660 690 720 750 Positif Negatif Positif 760 480

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 6925 6925 7100 6725 6850 6975 7100 Positif Positif Negatif 7575 6475

GGRM Trading Buy 61000 61000 61825 57375 59600 61825 64050 Positif Positif Positif 67375 58750

UNVR Trading Buy 42975 42975 43300 41400 42350 43300 44250 Positif Positif Positif 47800 40500

KLBF Trading Buy 1290 1290 1310 1265 1280 1295 1310 Positif Positif Negatif 1355 1250

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Sell 1825 1825 1810 1775 1810 1845 1880 Negatif Negatif Negatif 1940 1655

PTPP Trading Sell 3875 3875 3860 3825 3860 3895 3930 Negatif Negatif Negatif 4010 3645

WIKA Trading Sell 2585 2585 2565 2515 2565 2615 2665 Negatif Negatif Negatif 2760 2425

ADHI Trading Buy 2695 2695 2720 2610 2665 2720 2775 Positif Positif Negatif 2840 2475

WSKT Trading Buy 2000 2000 2065 1945 1985 2025 2065 Positif Positif Positif 2045 1855

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 2605 2605 2590 2560 2590 2620 2650 Negatif Positif Negatif 2760 2445

JSMR Trading Sell 5575 5575 5525 5425 5525 5625 5725 Negatif Negatif Negatif 6250 5200

ISAT Trading Buy 6275 6275 6475 5575 6025 6475 6925 Positif Positif Positif 6450 4700

TLKM Trading Buy 3300 3300 3330 3220 3275 3330 3385 Positif Positif Negatif 3500 3140

Finance

BMRI Trading Buy 10200 10200 10475 9875 10075 10275 10475 Positif Positif Negatif 10325 9175

BBRI Trading Buy 10975 10975 11300 10700 10900 11100 11300 Positif Positif Negatif 12050 10425

BBNI Trading Buy 5050 5050 5250 4865 4990 5125 5250 Positif Positif Negatif 5675 4880

BBCA Trading Buy 13075 13075 13325 12875 13025 13175 13325 Positif Positif Negatif 13925 12875

BBTN Trading Buy 1700 1700 1735 1625 1680 1735 1790 Positif Positif Negatif 1865 1430

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 15250 15250 15575 14825 15075 15325 15575 Positif Positif Negatif 16450 14475

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

MCU yang dikembangakan akan mampu memberikan pengontrolan di bagian pengapian dan supplai bahan bakar dalam mengatasi perubahan konsentrasi ethanol, sehingga

Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui efektivitas dosis irradiasi 175 Gy berdasarkan pemeriksaan gambaran histologi organ hati dan limpa mencit

berbeda dalam menerima setiap informasi, begitu juga dengan seorang siswa mempunyai cara yang berbeda pula untuk memahami suatu materi pembelajaran, ketika preferensi gaya belajar

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air

Tim Survei Terpadu, 2007, Survey Terpadu Daerah Panas Bumi Bonjol, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat , Pusat Sumber Daya Geologi, Badan Geologi.

Perseroan meraih laba bersih sebesar Rp1,71 miliar hingga periode De- sember 2014 dibandingkan rugi Rp12,04 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.. Penjualan bersih

Perseroan mengalami kenaikan laba bersih sebesar 44,92 persen per September 2014 menjadi Rp131,66 miliar dibandingkan dengan laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang

Perseroan meraih kenaikan laba bersih sebesar 14% hingga akhir periode Desember 2014 menjadi Rp1,45 triliun jika dibandingkan dengan laba bersih periode sama tahun sebelumnya