• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENCAPAIAN PERAN IBU PRIMIPARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK II SLEMAN SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENCAPAIAN PERAN IBU PRIMIPARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK II SLEMAN SKRIPSI"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENCAPAIAN PERAN IBU PRIMIPARA DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS NGAGLIK II SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun oleh :

ANTO PAMUNGKAS KURNIAWAN 2212119

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assallamu’allaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil „Alamin, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang Maha Rahman dan Rahim, karena atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul: “Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pencapaian Peran Ibu

Primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Ngaglik II Sleman”.

Tidak lupa pula shalawat serta salam selalu bermuara kepada penghulu umat Nabi Besar Muhammad SAW., kepada keluarga, para sahabat, dan para Tabiin yang telah memelopori zaman jahiliyah menuju zaman addin yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang.

Penelitian ini dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan rasa terima kasih dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada:

1. dr. Kuswanto Hardjo, M.Kes, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Tetra Saktika Adinugraha, M.Kep.,Ns. Sp.Kep.MB., selaku Ketua Prodi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

3. Ida Nursanti, S.Kep.,Ns.,MPH., selaku Penguji yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji, mengoreksi dan memberikan saran serta masukan terhadap penyusunan skripsi ini.

4. Yanita Trisetyaningsih, M.Kep., selaku dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan dan masukan sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini.

5. Afi Lutfiyati, M.Kep., selaku dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan dan masukan sehingga peneliti mampu

(5)

v menyelesaikan skripsi ini.

6. Kedua orangtua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan, doa dan semangat kepada peneliti dalam penyelesaian penelitian ini.

7. Kepala Puskesmas Ngaglik II Sleman yang sudah memberi ijin dan fasilitas dalam penelitian ini sehingga penelitian ini dapat berlangsung.

8. Responden yang bersedia meluangkan waktu dan ikut serta dalam penelitian ini sampai selesai.

9. Teman-teman PSIK Kelas C dan teman-teman Program Studi Ilmu Keperawatan Tahun Akademik 2012/2013.

10. Semua pihak yang terlibat dalam penulisan yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

Penulis menyadari atas keterbatasan dan kemampuan dalam menyelesaikan penelitian ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan masukan dari semua pihak. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai imbalan atas amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga penelitian ini berguna bagi semua.

Yogyakarta, Agustus 2016

(6)

vi DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL ... i HALAMAN PENGESAHAN ... ii PERNYATAAN……….. iii KATA PENGANTAR ... iv DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix INTISARI ... x ABSTACT ... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 3 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian ... 4 E. Keaslian Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas ... 7

B. Konsep Dukungan Keluarga ... 8

C. Konsep Dasar Pencapaian Peran Ibu... 15

D. Kerangka Teori ... 19

E. Kerangka Konsep Penelitian ... 20

F. Hipotesis ... 20

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 21

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21

C. Populasi dan Sampel ... 22

D. Variabel Penelitian ... 24

E. Definisi Operasional... 24

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ... 25

G. Validitas dan Rehabilitas ... 27

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data... 29

I. Etika Penelitian ... 32

J. Jalannya Penelitian ... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 35

B. Pembahasan ... 39

(7)

vii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 45 B. Saran ... 45 DAFTAR PUSTAKA

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1 Keaslian Penelitian ... 5

Tabel 2 Jumlah Ibu Primipara yang melahirkan dalam tiga bulan terakhir ... 22

Tabel 3 Definisi Operasional ... 24

Tabel 4 Aspek dan Distribusi Item Dukungan Keluarga ... 25

Tabel 5 Aspek dan Distribusi Item Pencapaian Peran Ibu ... 26

Tabel 6 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden ... 36

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga ... 37

Tabel 8 Distribusi Frekuensi Pencapaian peran ibu primipara ... 37

Tabel 9 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pencapaian Peran Ibu Primipara……….…38

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 1 Model of Maternal Role Attainment, Modified from Mercer ... 17 Gambar 2 Kerangka Teori ... 19 Gambar 3 Kerangka Konsep Penelitian ... 20

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Studi Pendahuluan Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

Lampiran 3. Informed Consent Responden

Lampiran 4. Lembar Konsultasi usulan penelitian Lampiran 5 Surat Izin Uji Validitas

Lampiran 6 Surat Izin Penelitian

Lampiran 7 Tabulasi Skor Hasil Penelitian Lampiran 8 Lembar Konsultasi

(11)

xi

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENCAPAIAN PERAN IBU PRIMIPARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

NGAGLIK II SLEMAN

Anto Pamungkas Kurniawan1, Yanita Trisetyaningsih2

, Afi Lutfiyati3

INTISARI

Latar Belakang: Pencapaian peran ibu sebagai suatu proses dimana

seorang ibu dapat mencapai kemampuannya dalam menjalankan perannya sebagai ibu, mengintegrasikan perilaku keibuannya sampai mereka menemukan peran baru dimana mereka mencapai kepercayaan diri, dan keselarasan dengan identitas barunya. Dukungan keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan, sifat, dan jenis dukungan berbeda dalam berbagai tahap-tahap siklus kehidupan.

Tujuan: Diketahuinya hubungan dukungan keluarga dengan pencapaian

peran ibu primipara.

Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dengan accidental sampling, besar sampel 31 responden. Analisa data menggunakan instrumen dukungan keluarga, instrumen pencapaian peran ibu.

Hasil: Hasil perhitungan statistik menggunakan uji Spearman Rank

diperoleh hubungan p-value sebesar 0,001 (p<0,005) yang artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pencapaian peran ibu.

Kesimpulan: Hubungan antara dukungan keluarga dengan pencapaian

peran ibu primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Ngaglik II, Sleman, D.I.Yogyakarta signifikan p-value sebesar 0,001 (p<0,005).

Kata Kunci: Dukungan keluarga, Pencapaian peran ibu, primipara

______________________________ 1

Mahasiswa Program Studi Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2

Dosen Program Studi Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

3

Dosen Program Studi Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

(12)

xii

ASSOCIATION BETWEEN THE FAMILY SUPPORT WITH THE MATERNAL ROLE ATTAINMENT OF PRIMIPARAS PRIMARY

HEALTH CENTER IN NGAGLIK II SLEMAN DISTRICT

Anto Pamungkas Kurniawan1, Yanita Trisetyaningsih2

, Afi Lutfiyati3

ABSTRACT

Background: Maternal role attainment as a process in which a mother can

reach the ability in carrying out its role as a mother, integrating maternal behavior until they find a new role in which they attain self-confidence, and harmony with their new identity. Family support is a process that occurs throughout the period of life, nature and type of support is different in different stages of the life cycle.

Objective: To identify correlation of family support with maternal role

attainment.

Method: The type of research used in this research is quantitative method

with cross-sectional approach. Sampling with accidental sampling, sample size of 31 respondents. Analysis of data using family support instruments, instrument attainment of the maternal roles.

Results: Statistical calculations using Spearman Rank Assosiation of

p-value of 0.001 (p<0.05), which means that there is a significant assosiation between family support with maternal role attainment.

Conclusions: Association between the family support with the maternal

role attainment of primiparas in Primary Health Center in Ngaglik 2 Sleman District, D.I.Yogyakarta significancy p-value of 0.001 (p<0.05).

Keywords: Family Support, Maternal Role Attainment, Primiparity

_______________________ 1

Students of Nursing Sciences Program In Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2

Lecturer of Nursing Sciences Program In Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

3

Lecturer of Nursing Sciences Program In Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa setelah melahirkan disebut juga masa transisi. Pada masa ini, seorang wanita akan mengalami perubahan fisik dan psikologis. Menurut Bahiyatun (2009), masa peralihan seorang wanita akan mengalami perubahan besar, antara lain perubahan identitas, peran, hubungan, kemampuan, dan perilaku. Selain itu pada masa transisi, seorang wanita akan mengalami perubahan fisiologis, psikologis, maupun sosiokultural, dan spiritual. Kondisi yang memengaruhi pengalaman pada masa peralihan antara lain pemahaman, harapan, tingkat pengetahuan, lingkungan, tingkat perencanaan, serta kondisi fisik dan emosional yang baik. Perubahan fisik dan emosional yang kompleks memerlukan adaptasi untuk menyesuaikan diri dengan pola hidup setelah proses persalinan dan pencapaian peran baru menjadi seorang ibu (Reeder & Sharon, 2011).

Mercer (1985) mendefinisikan pencapaian peran ibu sebagai suatu proses dimana seorang ibu dapat mencapai kemampuannya dalam menjalankan perannya sebagai ibu, mengintegrasikan perilaku keibuannya sampai mereka menemukan peran baru dimana mereka mencapai kepercayaan diri, dan keselarasan dengan identitas barunya. Respon perilaku kepada harapan perannya adalah reflektif dan terlihat dalam kepedulian dan kemampuan caring untuk bayinya, sikap dan cinta untuk kesenangannya dengan bayi, dan penerimaan tanggung jawab dari perannya sebagai ibu (Mercer, 1995). Menurut Rubin, pencapaian peran ibu dimulai sejak awal kehamilan sampai 6 bulan setelah melahirkan. Kemajuan dalam interaksi antara ibu dengan bayi baru lahir yang terus berlanjut akan memfasilitasi ikatan dan perlekatan, dan akhirnya mengarah kepada pencapaian peran maternal (Reeder & Sharon, 2011).

Penelitian Oktafiani dkk. (2013) di Desa Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, didapatkan hasil bahwa dari 22 responden sebagian besar memiliki pencapaian peran ibu yang kurang baik yaitu 20 responden (90,9%). Pencapaian peran ibu berbeda antara satu wanita dengan wanita yang lain. Pencapaian peran

(14)

2

ibu idealnya akan tercapai setelah 6 minggu postpartum (Mercer, 2004).

Koniak-Griffin (1993) dan Mercer (2004) mengidentifikasi beberapa variabel yang dapat memengaruhi pencapaian peran ibu, antara lain: usia, status perkawinan, kepercayaan diri ibu untuk menjalankan perannya, persepsi terhadap pengalaman melahirkan, status psikologis, tipe kepribadian, konflik peran, status kesehatan bayi, dukungan sosial, stres, dan status sosial ekonomi. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat pencapaian peran ibu primipara, dimana belum pernah memunyai pengalaman menjalankan peran sebagai ibu sebelumnya. Dan peneliti mengambil lokasi di pedesaan karena peneliti ingin melihat peran ibu secara mandiri tanpa dibantu oleh asisten rumah tangga atau pengasuh bayi.

Salah satu yang memengaruhi pencapaian peran ibu adalah dukungan sosial. Dukungan sosial adalah salah satu proses hubungan keluarga dengan lingkungan sosial. Dukungan sosial salah satunya bisa didapat dari keluarga. Dukungan keluarga dapat bersifat eksternal dan internal. Dukungan keluarga eksternal antara lain sahabat, pekerjaan, tetangga, sekolah, keluarga besar, dan kelompok sosial, sedangkan dukungan keluarga internal antara lain dukungan dari suami atau istri, dari saudara kandung, atau dukungan dari anak (Setiadi, 2008). Dukungan keluarga memiliki manfaat tersendiri bagi individu yang menerimanya, sebagaimana yang dinyatakan dalam studi hasil yang dilakukan oleh Adicondro dkk. (2011) dipaparkan bahwa orang yang mendapatkan dukungan keluarga yang tinggi maka akan banyak mendapatkan dukungan emosional, penghargaan, instrumental, dan informatif dari keluarga yang tinggal pula, sehingga meningkatkan pula perasaan individu tersebut akan perhatian dan pengetahuan.

Freidman (2010) mendefinisikan dukungan keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan, sifat, dan jenis dukungan berbeda dalam berbagai tahap-tahap siklus kehidupan. Penelitian Sari dkk. (2015) hasil penelitian ditemukan dari 20 responden dengan dukungan suami yang tidak mendukung, sebanyak 10 responden (50%) tidak teratur dalam pemanfaatan pelayanan antenatal dan dari 29 responden dengan dukungan suami yang memadai, sebanyak 15 responden (51,7%) teratur dalam pemanfaatan pelayanan antenatal. Ada hubungan signifikan antara dukungan suami dengan pemanfaatan pelayanan

(15)

3

antenatal (p value=0,02). Penelitian Sihombing (2012) mengemukakan 68,47% dukungan suami yang kurang pada istrinya, sehingga berpengaruh terhadap keinginan ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Menurut analisis peneliti, kurangnya dukungan suami pada ibu hamil karena kurangnya kesadaran akan pentingnya kesehatan dan juga karena kurang kesadaran tentang pentingnya memeriksakan kesehatan ibu dan janin, serta pengaruh orang tua atau mertua yang tidak mendukung.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 15 Juni 2016 melalui wawancara dengan lima ibu primipara. Tiga diantaranya mengatakan beberapa minggu awal setelah melahirkan belum merasa mahir benar dalam hal perawatan bayi. Ibu mengatakan keluarga kurang dalam memberikan dukungan untuk merawat bayi, keluarga jarang memberikan semangat untuk merawat bayi, dan keluarga tidak pernah menanyakan perasaan ibu setelah merawat bayi. Dua ibu lain mengatakan mampu melakukan perawatan bayi setelah beberapa minggu awal setelah melahirkan. Ibu mengatakan keluarga selalu memberikan dukungan untuk merawat bayi, keluarga selalu memberikan semangat untuk merawat bayi, dan keluarga sering menanyakan perasaan ibu setelah merawat bayi. Saat ini, penelitian tentang pencapaian peran ibu di Indonesia sangat jarang dilakukan. Beberapa artikel tentang pencapaian peran ibu (maternal role attainment) ditingkat internasional dilakukan pada lebih dari 10 tahun.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang dukungan keluarga yang berhubungan dengan pencapaian peran ibu primipara yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Ngaglik II Sleman.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pencapaian Peran Ibu Primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Ngaglik II Sleman ?”

(16)

4

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Diketahuinya hubungan dukungan keluarga dengan pencapaian peran ibu primipara.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya gambaran dukungan keluarga ibu primipara yang tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Ngaglik II Sleman.

b. Diketahuinya gambaran pencapaian peran ibu primipara yang tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Ngaglik II Sleman.

c. Diketahuinya keeratan hubungan dukungan keluarga dengan pencapaian peran ibu primipara yang tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Ngaglik II Sleman.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Memberikan gambaran dan informasi bagi tenaga kesehatan dan masyarakat tentang hubungan dukungan keluarga dalam pencapaian peran ibu.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Ibu Primipara

Menjadi bahan pertimbangan bagi para ibu primipara untuk dapat memaksimalkan pencapaian peran ibu sehingga keterikatan ibu dan bayi dapat terjalin dengan baik.

b. Bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas Ngaglik II Sleman

Sebagai salah satu dasar untuk melakukan suatu usaha dalam meningkatkan pencapaian peran ibu misalnya konseling.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan wawasan mengenai pentingnya hubungan dukungan keluarga dengan pencapaian peran ibu dan sebagai tambahan acuan untuk peneliti selanjutnya yang tertarik dengan pengembangan penelitian serupa.

(17)

5

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1 Keaslian Penelitian

No Peneliti Judul Peneliti Metode Penelitian dan Desain Penelitian Hasil Perbedaan 1 Oktafiani

dkk., 2014 Pengaruh usia dan konsep diri terhadap pencapaian peran ibu saat bayi usia 0-6 bulan di Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga

Metode penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross-sectional menggunakan teknik pengumpulan data

simple random sampling.

Sebagian besar ibu berusia 20-35 tahun (54,5%), ibu tidak bekerja (56,8%) lebih banyak daripada ibu bekerja (43,2%). Konsep diri baik dan kurang baik sama besar (50,0%). Pencapaian peran ibu lebih banyak kurang baik (52,3%) dari pada baik (47,7%). Pencapaian peran pada ibu tidak bekerja (52,0%) baik, lebih banyak dibandingkan dengan ibu bekerja (42,1%). Ada pengaruh antara usia dan konsep diri terhadap pencapaian peran ibu saat bayi usia 0-6 bulan di desa Bojongsari, kecamatan Bojongsari, kabupaten Purbalingga tahun 2013. (ρ=0,008) dan (ρ=0,000). Ada pengaruh antara usia dan konsep diri terhadap pencapaian peran ibu saat bayi usia 0-6 bulan di desa Bojongsari, kecamatan Bojongsari, kabupaten Purbalingga tahun 2013. Perbedaan dalam penelitian ini adalah variabel bebas, lokasi penelitian, teknik pengambilan sampel, metode penelitian, jumlah populasi, dan sampelnya. 2 Agustini dkk., 2013 Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu dan Dukungan Keluarga dengan Cakupan Pelayanan Antenatal di Wilayah Kerja Puskesmas

Metode penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan

cross-section menggunakan teknik pengumpulan data

simple random sampling

Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan cakupan pelayanan antenatal dimana ibu dengan tingkat pengetahuan tinggi memiliki kemungkinaan cakupan pelayanan antenatal lengkap 9,250 kali lebih tinggi daripada ibu yang tingkat pengetahuannya rendah (OR=

Perbedaan dalam penelitian ini adalah variabel terikat, lokasi penelitian, teknik pengambilan sample, metode

(18)

6

Buleleng 1 9,250; CI 95% 1,844 hingga 46,401). Ibu dengan dukungan keluarga tinggi memiliki kemungkinan cakupan pelayanan antenatal 8,571 kali lebih tinggi daripada ibu yang dukungan keluarganya rendah (OR=8,571; CI 95% 1,712 hingga 42,913). Secara keseluruhan variabel tingkat pengetahuan ibu dan dukungan keluarga memberi pengaruh terhadap cakupan pelayanan antenatal sebesar 33,5%. Berdasarkan temuan ini disarankan agar promosi pelayanan antenatal lebih ditingkatkan, melalui pemberian pendidikan kesehatan. penelitian, jumlah populasi, dan sampelnya. 3 Ozkan & Polat, 2011 Pengembangan Pendidikan Identitas Kehamilan pada Pencapaian Peran Ibu Primipara

Metode penelitian ini dilakukan dengan model kuasi-eksperimental

pretest-posttest. Penelitian

ini menggunakan tehnik

random sampling

Hasil penelitian bahwa pelatihan pengembangan identifikasi yang diberikan untuk ibu meningkat rata-rata skor yang diambil dari skala Diriku sebagai Ibu, Bayi saya dan skala kepercayaan diri pharis;Peningkatan ini bermakna secara statistik.Ada korelasi positif yang signifikan antara Skala Self-Confidence Pharis rata-rata skor post-test dan skala Diri-Sendiri sebagai Ibu dan Bayi Saya. Rata-rata skor pretest “My

Bayi” Skala diperoleh oleh ibu pada

kelompok eksperimental studi (33,46±4,39) ditemukan telah meningkat secara signifikan setelah pendidikan yang diberikan (36,46 ± 7,65; p=0,001).Di sisi lain, tidak ada perbedaan yang signifikan diamati antara pretest dan rata-rata skor posttest diperoleh oleh ibu kelompok kontrol dari "My Baby" Skala (p=0,159). Perbedaan dalam penelitian ini adalah variabel bebas, lokasi penelitian, teknik pengambilan sample, metode penelitian, jumlah populasi, dan sampelnya.

(19)

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian a. Profil Puskesmas Ngaglik II Sleman

Tipe Puskesmas Ngaglik II Sleman adalah tidak memunyai rawat inap. Ditinjau dari pembagian wilayah kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Ngaglik II, maka Pusat Kesehatan Masyarakat Ngaglik II di Kecamatan Ngaglik dengan luas wilayah 21,52 km2, terdiri atas 3 desa, 46 dusun. Wilayah kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Ngaglik II meliputi tiga desa yaitu Desa Donoharjo, Sariharjo, Sukoharjo, dengan batas-batas :

1) Desa Donoharjo :

a) Sebelah Utara : Desa Purwobinangun Kecamatan Pakem b) Sebelah Selatan : Desa Sariharjo Kecamatan Ngaglik c) Sebelah Timur : Desa Sardonoharjo Kecamatan Ngaglik d) Sebelah Barat : Desa Pendowoharjo Kecamatan Sleman 2) Desa Sariharjo :

a) Sebelah Utara : Desa Donoharjo Kecamatan Ngaglik b) Sebelah Selatan : Desa Sinduadi Kecamatan Mlati c) Sebelah Timur : Desa Sinduharjo Kecamatan Ngaglik d) Sebelah Barat : Desa Sendanghadi Kecamatan Mlati 3) Desa Sukoharjo :

a) Sebelah Utara : Desa Umbulmartani Kecamatan Ngemplak b) Sebelah Selatan: Desa Wedomartani Kecamatan Ngemplak c) Sebelah Timur : Desa Widodomartani Kecamatan Ngemplak d) Sebelah Barat : Desa Sardono Kecamatan Ngaglik

Luas wilayah dari wilayah kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Ngaglik II adalah 21,52 km2 dan terdiri dari 3 Desa, 46 Dusun, 109 RW dan 295 RT dan 68 Posyandu. Adapun pelayanan KIA yaitu, deteksi dini kanker leher rahim dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat

(20)

35

(IVA) dan kanker payudara dengan pemeriksaan klinis Clinical Breast Examination (CBE), pelayanan kunjungan ibu hamil, persalinan dan pelayanan kesehatan ibu nifas, tablet FE pada ibu hamil, Penanganan komplikasi kebidanan dan komplikasi neonatal, keluarga berencana, imunisasi HB dan BCG, dan vitamin A.

2. Hasil Penelitian

a. Karakteristik Responden

Karakteristik reponden pada penelitian ini disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 31 ibu primipara yang mempunyai bayi usia 6-12 minggu yang tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Ngaglik II, Sleman, D.I.Yogyakarta. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh karakteristik responden sebagai berikut:

Tabel 6 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)

Umur bayi 6 minggu 7 22,6

7 minggu 2 6,5 8 minggu 5 16,1 9 minggu 1 3,2 10 minggu 11 minggu 4 0 12,9 0 12 minggu 12 38,7

Umur ibu Dewasa Muda (25 tahun) 14 45,2 Dewasa Tengah (25-35 tahun) 17 54,8 Pekerjaan ibu Tidak bekerja 19 61,3

Bekerja 12 38,7

Pendidikan ibu Dasar (SD) 2 6,5

Menengah (SMA) 21 67,7

Tinggi (Perguruan Tinggi) 8 25,8 Pendapatan Rendah (<Rp 1.127.000) 21 67,7 Tinggi (>Rp1.127.000) 10 32,3 (Sumber: Data Primer, 2016)

Tabel 6 menunjukan bahwa hasil penelitian ini bayi ibu primipara yang tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Ngaglik II, Sleman, D.I.Yogyakarta terbanyak berumur 12 minggu 12 (38,7%). Umur ibu dalam kategori dewasa tengah 17 (54,8%). Sebagian besar ibu tidak bekerja 19 (61,3%). Tingkat pendidikan ibu yang berpartisipasi lebih

(21)

36

banyak tamat tingkat menengah dengan pendapatan kategori rendah 21 (67,7%).

b. Gambaran Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga diukur menggunakan kuesioner berdasarkan rerata dan standar deviasi dibagi kedalam tiga kategori sebagai berikut:

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Dukungan keluarga Frekuensi (n) Persentase (%)

Kurang 2 6,5

Cukup 21 67,7

Baik 8 25,8

Jumlah 31 100,0

(Sumber : Data Primer, 2016)

Tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu primipara yang mempunyai bayi usia 6-12 minggu yang tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Ngaglik II, Sleman, D.I.Yogyakarta mendapat dukungan keluarga yang cukup tinggi 21 (67,7%).

c. Gambaran Pencapaian Peran Ibu Primipara

Pencapaian peran ibu primipara diukur menggunakan kuesioner dan berdasarkan rerata dan standar deviasi dibagi kedalam tiga kategori sebagai berikut:

Tabel 8 Distribusi Frekuensi Pencapaian peran ibu primipara Pencapaian peran ibu Frekuensi (n) Persentase (%)

Kurang 2 6,5

Cukup 21 67,7

Baik 8 25,8

Jumlah 31 100,0

(Sumber : Data Primer, 2016)

Tabel 8 menunjukkan bahwa sebagian besar pencapaian peran ibu primipara yang mempunyai bayi usia 6-12 minggu yang tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Ngaglik II, Sleman, D.I.Yogyakarta dalam kategori yang cukup 21 (67,7%).

(22)

37

Hubungan dukungan keluarga dengan pencapaian peran ibu primipara Korelasi Spearman Rank dengan α=5%.

Tabel 9 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pencapaian Peran Ibu Primipara

Dukungan keluarga

Pencapaian Peran Ibu

ρ p

Kurang Cukup Baik

n % n % n %

Kurang 1 3,2 1 3,2 0 0,0 0,795 0,001

Cukup 1 3,2 19 61,3 1 3,2

Baik 0 0,0 1 3,2 7 22,6

jumlah 2 6,5 21 67,7 8 25,8

(Sumber : Data Primer, 2016)

Tabel 9 menunjukkan bahwa ibu primipara dengan dukungan keluarga kurang, pencapaian peran ibu kategori kurang dan cukup 1 (3,2%). Ibu dengan dukungan keluarga cukup sebagian besar pencapaian peran ibu kategori cukup 19 (61,3%), dan ibu dengan dukungan keluarga baik pencapaian peran ibu juga kategori baik 7 (22,6%). Hasil perhitungan statistik menggunakan uji Korelasi Spearman Rank diperoleh koefisien korelasi ρ sebesar 0,795 dengan p-value sebesar 0,001 (p<0,05) yang artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pencapaian peran ibu. Nilai koefisien korelasi dengan ρ didapatkan nilai sebesar 0,795 yang artinya bahwa tingkat hubungan dukungan keluarga dengan pencapaian peran ibu dalam kategori kuat karena terletak pada rentang 0,600 - 0,799.

B. Pembahasan Penelitian

1. Dukungan Keluarga

Berdasarkan hasil penelitian Tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu primipara yang mempunyai bayi usia 6-12 minggu yang tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Ngaglik II, Sleman, D.I.Yogyakarta mendapat dukungan keluarga yang cukup sebanyak 21 (67,7%) responden. Ibu dengan dukungan keluarga baik sebanyak delapan (25,8%) responden dan kurang dua (6,5%) responden. Hasil penelitian sesuai dengan Agustini (2013) hasil menunjukkan

(23)

38

Ibu dengan dukungan keluarga tinggi memiliki kemungkinan cakupan pelayanan antenatal 8,571 kali lebih tinggi daripada ibu yang dukungan keluarganya rendah.

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab diantara individu tersebut (Jhonson & Leny, 2010). Keluarga adalah terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah, dan ikatan adopsi. Anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga, atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga tersebut sebagai rumah mereka. Anggota keluarga saling berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peran-peran sosial keluarga seperti suami istri, ayah dan ibu, saudara kandung, penggunaan kultur yang sama di dalam keluarga (Friedman, 2010).

Friedman (2010) menyatakan bahwa keluarga berfungsi sebagai sistem pendukung bagi anggotanya. Anggota memandang bahwa orang yang bersifat mendukung, selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan. Dukungan emosional keluarga merupakan tempat berlindung untuk beristirahat dan untuk penyembuhan serta berperan penting dalam penguasaan emosi. Bentuk dukungan ini berupa ungkapan empati, cinta, kejujuran, dan perawatan serta memiliki kekuatan yang hubungannya konsisten sekali dengan status kesehatan. Manfaat dari dukungan ini adalah secara emosional menjamin nilai-nilai individu akan selalu terjaga kerahasiannya dari keingintahuan orang lain. Aspek-aspek dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian, dan mendengarkan serta didengarkan.

Dukungan instrumental keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan kongkrit. Dukungan ini bersifat nyata berupa bantuan langsung seperti materi, tenaga, dan sarana, bertujuan untuk meringankan beban bagi individu yang membentuk dan keluarga dapat memenuhinya, sehingga keluarga merupakan sumber pertolongan yang praktis dan konkrit yang mencakup

(24)

39

dukungan seperti pemberian perhatian dan pelayanan dari orang lain. Dukungan penghargaan keluarga merupakan tindakan sebagai bimbingan umpan balik, membimbing dan menengahi pemecahan masalah serta sebagai sumber dan validator identitas keluarga. Berisi tentang hal-hal yang digunakan untuk mengevaluasi (penilaian) dan perbandingan sosial. Bentuk dukungan ini berupa penghargaan positif kepada ibu, pemberian semangat. Pikiran dan sikap positif tersebut dapat muncul apabila ada dukungan dari orang sekitar khususnya keluarga.

2. Pencapaian peran ibu primipara

Berdasarkan Tabel 8 menunjukkan bahwa sebagian besar pencapaian peran ibu primipara yang mempunyai bayi usia 6-12 minggu yang tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Ngaglik II, Sleman, D.I.Yogyakarta dalam kategori yang cukup sebanyak 21 (67,7%) responden. Pencapaian peran ibu primipara kategori baik sebanyak delapan (25,8%) responden dan kurang dua (6,5%) responden. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Afiyanti (2003) dari aspek ibu, lebih dari 70% menggambarkan bahwa ibu sangat peduli dengan perasaan dekat dengan bayi, perasaan cemas terhadap keadaan diri ibu, dan keadaan bayinya. Terkait aspek bayi, hampir semua ibu (60%) sangat peduli dengan aspek-aspek yang berhubungan dengan bayi termasuk keadaan umum, penampilan, dan perawatan. Pada perawatan bayi, aspek yang sangat dipedulikan ibu (95%) adalah kebutuhan bayi untuk mendapatkan imunisasi, pengetahuan tentang tumbuh kembang, dan pengetahuan tentang bayi agar tetap sehat.

Ibu yang tidak bekerja akan selalu merawat bayinya dirumah sehingga keterikatan ibu dan bayi dapat terjalin dengan baik. Usia ibu dalam kategori dewasa tengah maka pemikiran seorang ibu menjadi matang. Tingkat pendidikan ibu akan mempengaruhi tingkat pemahaman sehingga ibu akan mudah menerima informasi dari berbagai pihak. Sehingga seorang ibu mampu menerapkan pengetahuanya dalam merawat bayi untuk merawat bayinya. Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh teori Bryar (2008) bahwa pencapaian peran ibu (maternal role attainment) merupakan proses yang bersifat interaktif dan

(25)

40

berkembang yang terjadi sepanjang waktu, selama ibu melekat dengan bayinya, memeroleh kecakapan dalam melakukan tugas-tugas yang diperlukan dalam peran itu, dan mengungkapkan rasa senang dan puas pada peran tersebut. Penerimaan peran meliputi interaksi aktif penerima peran dan pasangan peran, setiap respon untuk memberi isyarat dari orang lain dan mengubah tingkah laku sesuai dengan respon orang lain.

Mercer (1985) mendefinisikan pencapaian peran ibu sebagai suatu proses dimana seorang ibu dapat mencapai kemampuannya dalam menjalankan perannya sebagai ibu, mengintegrasikan perilaku keibuannya sampai mereka menemukan peran baru dimana mereka mencapai kepercayaan diri, dan keselarasan dengan identitas barunya. Respon perilaku kepada harapan perannya adalah reflektif dan terlihat dalam kepedulian dan kemampuan caring untuk bayinya, sikap dan cinta untuk kesenangannya dengan bayi, dan penerimaan tanggung jawab dari perannya sebagai ibu (Mercer, 1995). Menurut Rubin, pencapaian peran ibu dimulai sejak awal kehamilan sampai 6 bulan setelah melahirkan. Kemajuan dalam interaksi antara ibu dengan bayi baru lahir yang terus berlanjut akan memfasilitasi ikatan dan perlekatan, dan akhirnya mengarah kepada pencapaian peran maternal (Reeder & Sharon, 2011).

3. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pencapaian Peran Ibu Primipara

Hasil perhitungan statistik menggunakan uji Korelasi Spearman Rank diperoleh koefisien korelasi ρ sebesar 0,795 dengan p-value sebesar 0,001 (p<0,05) yang artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pencapaian peran ibu. Semakin baik dukungan keluarga maka pencapaian peran ibu semakin baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan Agustini (2013) hasil menunjukkan secara keseluruhan variabel tingkat pengetahuan ibu dan dukungan keluarga memberi pengaruh terhadap cakupan pelayanan antenatal. Sedangkan hasil penelitian ini bertentangan dengan Penelitian Sihombing (2012) mengemukakan 68,47% dukungan suami yang kurang pada istrinya, sehingga berpengaruh terhadap keinginan ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.

(26)

41

Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh teori Freidman (2010) mendefinisikan dukungan keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan, sifat, dan jenis dukungan berbeda dalam berbagai tahap-tahap siklus kehidupan. Dukungan keluarga memiliki manfaat tersendiri bagi individu yang menerimanya, sebagaimana yang dinyatakan dalam studi hasil yang dilakukan oleh Adicondro dkk. (2011) dipaparkan bahwa orang yang mendapatkan dukungan keluarga yang tinggi maka akan banyak mendapatkan dukungan emosional, penghargaan, instrumental, dan informasi dari keluarga yang tinggi pula, sehingga meningkatkan pula perasaan individu tersebut akan perhatian dan pengetahuan.

Dukungan keluarga membuat keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal, hal ini dapat meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga (Freidman, 2010). Taylor (2010) menyimpulkan bahwa baik efek-efek penyangga (dukungan sosial keluarga menahan efek-efek negatif dari stres terhadap kesehatan) dan efek-efek utama (dukungan sosial keluarga secara langsung memengaruhi akibat-akibat dari kesalahan). Dukungan keluarga yang keberadaannya adekuat akan memberikan bukti yang berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh, dan pemulihan fungsi kognitif, fisik serta kesehatan emosi.

Dukungan keluarga sangat penting karena dengan adanya dukungan dari keluarga akan mengurangi tingkat kecemasan ibu hamil yang belum mempunyai pengalaman bersalin. Adapun faktor yang lain dalam mempengaruhi dukungan keluarga seperti bentuk dukungan emosional seperti adanya kepercayaan, perhatian, dan mendengarkan serta didengarkan, dukungan instrumental seperti seperti pemberian perhatian dan pelayanan dari orang lain, dan dukungan penghargaan seperti ungkapan hormat (penghargaan) positif untuk ibu hamil dengan dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu dan perbandingan positif kepada pencapaian peran ibu primipara yang baik. Ibu dengan usia dewasa tengah dan tingkat pendidikan yang baik akan mempengaruhi pemahaman, tingkat pengetahuan, dan emosional yang baik untuk merawat bayinya. Dukungan penghargaan yang

(27)

42

baik pada umumnya berkaitan erat dengan adanya berbagai permasalahan kesehatan yang mereka hadapi disebabkan karena faktor ketidak mampuan dalam mengatasi berbagai masalah yang mereka hadapi.

4. Keeratan Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Pencapaian Peran Ibu Primipara

Tabel 9 menunjukkan hasil perhitungan statistik menggunakan uji Korelasi Spearman Rank diperoleh koefisien korelasi ρ sebesar 0,795 dengan p-value sebesar 0,001 (p<0,05) yang artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pencapaian peran ibu. Nilai koefisien korelasi dengan ρ didapatkan nilai sebesar 0,795 yang artinya bahwa tingkat hubungan dukungan keluarga dengan pencapaian peran ibu dalam kategori kuat karena terletak pada rentang 0,600-0,799. Ibu yang tidak bekerja akan selalu merawat bayinya dirumah sehingga keterikatan ibu dan bayi dapat terjalin dengan baik. Usia ibu dalam kategori dewasa tengah maka pemikiran seorang ibu menjadi matang. Tingkat pendidikan ibu akan mempengaruhi tingkat pemahaman sehingga ibu akan mudah menerima informasi dari berbagai pihak. Sehingga seorang ibu mampu menerapkan pengetahuanya dalam merawat bayi untuk merawat bayinya.

(28)

43

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti mengalami kesulitan saat mencari alamat responden, karena peneliti tidak tahu lokasi setiap dusun. Pada saat pengumpulan data peneliti dibantu seorang asisten dan bantuan warga setempat dalam menunjukkan atau memberi arahan alamat yang dicari oleh peneliti. Ada faktor yang tidak dikendalikan seperti, tempramen bayi, daya tanggap bayi, kemampuan bayi dalam memberi isyarat, stress sosial ibu, konsep diri ibu, kepribadian ibu, dan sikap mengasuh bayi.

(29)

44

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada BAB IV maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sebagian besar ibu primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Ngaglik II, Sleman, D.I.Yogyakarta mendapat dukungan keluarga yang cukup sebanyak 21 (67,7%).

2. Sebagian besar pencapaian peran ibu primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Ngaglik II, Sleman, D.I.Yogyakarta dalam kategori yang cukup sebanyak 21 (67,7%).

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pencapaian peran ibu primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Ngaglik II, Sleman, D.I.Yogyakarta p=0,001.

4. Keeratan hubungan antara dukungan keluarga dengan pencapaian peran ibu primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Ngaglik II, Sleman, D.I.Yogyakarta kategori kuat ρ=0,795 (0,600-0,799).

5. Hipotesis Ha (ada hubungan) diterima dengan hasil ρ=0,795 (0,600-0,799).

B. Saran

1. Bagi Ibu Primipara

Hasil penelitian diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi para ibu primipara untuk dapat memaksimalkan pencapaian peran ibu sehingga keterikatan ibu dan bayi dapat terjalin dengan baik.

2. Bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas Ngaglik II Sleman

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai salah satu dasar untuk melakukan suatu usaha dalam meningkatkan pencapaian peran maternal misalnya konseling.

(30)

45

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan wawasan mengenai pentingnya hubungan dukungan keluarga dengan pencapaian peran ibu dan sebagai tambahan acuan untuk peneliti selanjutnya yang tertarik dengan pengembangan penelitian serupa.

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Adicondro, Nobelina & Purnama S. (2011). Dukungan Sosial Keluarga dan Self Regulated Learning pada Siswa Kelas VIII. Di Unduh 20 Mei 2016 Jam 19.00WIB.

Afiyanti, Y. (2003). Persepsi menjadi ibu yang baik: Suatu pengalaman wanita pedesaan pertama kali menjadi seorang ibu. Jurnal Keperawatan Indonesia, 7 (2), 54-60.

Agustini, Suryani N. & Murdani P. (2013). Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu dan Dukungan Keluarga dengan Cakupan Pelayanan Antenatal di Wilayah Kerja Puskesmas Buleleng I. Di Unduh 23 Mei 2016.

Alligood, M.R. & Tomey, A.M. (2010). Nursing Theorist and Their Work. 6(th) ed. Missouri: Mosby.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahiyatun. (2009). Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC. Bryar. R. (2008). Teori Praktik Kebidanan. Jakarta: EGC.

Friedman, M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset. Teori dan Praktik. Jakarta: EGC

Harmoko. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Jhonson, L. & Leni, R. (2010). Keperawatan Keluarga Plus Contoh Askep

Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika.

Koniak Grifin, D (1993). Maternal Role Attainment. Image: The Journal Of Nursing Scholarship, 25, 257-262.

Mercer, R.T. (1985). The Process of Maternal Role Attainment Over the Firts Year. Nursing Research. 34(4). 226-232.

________. (1995). Becoming a Mother: Search on Maternal Identity from Rubin to The Present. New York: Springer.

________. (2004) Becoming a Mother Versus Maternal Role Attainment. Journal of Nursing Scholarship. 36(3). 226-232

(32)

Nursalam. (2008). Pendekatan Praktis Metodologi Penelitian Riset Keperawatan Cetakan 1. Jakarta: Penerbit CV Sagung Seto.

________. (2010). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nurrobikha & Burhan. (2015). Konsep Kebidanan. Edisi 1. Yogyakarta: Deep Publish.

Oktafiani S, Fajarsari D & Mulidah S. (2014). Pengaruh Usia dan Konsep Diri Terhadap Pencapaian Peran Ibu saat Bayi Usia 0-6 Bulan di Desa Bonjosari, Kecamatan Bonjosari, Kabupaten Purbalingga. Di Unduh 20 Mei 2016 Jam 19.00WIB.

Ozkan & Polat. (2011). Maternal identity development education on maternity role attainment and baby perception of primiparas. Asian Nursing Research. Vol.5 No.2

Padila (2012). Keperawatan Keluarga. Dilengkapi Aplikasi Kasus Askep Keluarga terhadap Herbal Terapi Modalitas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Pridham, K. F., Lytton, D., Chang, A. S., & Ruthledge, D. (1991). Early postpartum

transition: Progress in maternal identity and role attainment. Research in Nursing and Health, 14, 21-31.

Purnama, F. T. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Successful Aging pada Lansia di Desa Windunegara Kecamatan Wangun Kabupaten Banyumas. Skripsi. Universitas Surakarta.

Reeder & Sharon. (2011). Keperawatan Maternitas. Vol 2. Jakarta: EGC.

Saleha, S. (2011). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika. Sari, N.G., Fitriana D & Anggraini H.D. (2015). Faktor Pendidikan, Pengetahuan,

Paritas, Dukungan Keluarga dan Penghasilan Keluarga yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal. Vol.2 No.2. Di Unduh 20 Mei 2016.

Setyowati, S. & Marwani, A. (2008). Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Aplikasi Kasus. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.

Setiadi. (2008). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Surabaya: Graha Ilmu.

(33)

Sihombing, F. (2012). Hubungan Dukungan Suami Terdahap Kunjungan ANC pada Ibu Hamil. Di Unduh Dari http://hubungan-dukungan-suami-terhadap-kunjungan-anc/bidan.ac.id. Di Unduh 20 Mei 2016.

Supartini, Y. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC. Sulistyawati, A.(2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada ibu Nifas. Edisi 1.

Yogyakarta: Andi.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________. (2011). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Taylor, S.E. (2010). Health Psychology. (6th.Ed). Singapore: Mc. Graw Hill Book Company

Gambar

Tabel 1 Keaslian Penelitian
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Tabel 7 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi lingkungan di wilayah RW 02 Kelurahan Bandarharjo menunjukkan bahwa seluruh total rumah responden memiliki tempat penampungan sampah (TPS) dengan kondisi

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pembelajaran demokratis pada 3 mata pelajaran (Bahasa Indonesia, IPS dan PPKn) masih menunjukkan fenomena yang belum menggembi-

Sosialisasi kebijakan Kawasan Tanpa Rokok pada angkutan umum di Terminal Penggaron sudah dilaksanakan sekali pada tahun 2013 bersama dengan Dinas Kesehatan dan Badan

Berdasarkan pengujian regresi yang dilakukan pada lampiran 9 diperoleh nilai koefisien determinasi majemuk disesuaikan (adjusted R 2 ) sebesar 0,339 atau 33,90% yang menunjukkan

Hilangnya radikal bebas dari dalam tubuh dikarenakan bereaksi dengan radikal bebas lain sehingga menjadi suatu senyawa yang stabil, atau hilangnya bisa juga karena

Perpustakaan merupakan fungsi bahan–bahan riset dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan teknologi

Dengan melihat tabel di atas dapat di ketahui bahwa dari 1.242 jiwa yang terdapat di desa Bunga Bondar terdapat 81, 9% jiwa penduduk yang bermata pencarian sebagai petani.. Namun

Pada tombol berhenti berguna untuk memberhentikan permainan, tombol kamera untuk mengaktifkan kamera yang berguna untuk melihat dan mengambil benda pada misi