• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pakar Diagnosa Dini Kanker Kandungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Pakar Diagnosa Dini Kanker Kandungan"

Copied!
196
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA SECARA DINI KENKER KANDUNGAN BERBASIS JSP

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Sebagai Salah Satu Persyaratan

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Strata Satu (S-I)

Oleh : Siti MaiMuna

05550102

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA

MALIK IBRAHIM MALANG

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA SECARA DINI KANKER KANDUNGAN

BERBASIS JSP S K R I P S I Oleh SITI MAIMUNA NIM. 05550102 Telah Disetujui,………...2010 Pembimbing I Pembimbing II

Moh. Faisal M.T Ach Nachichuddin M.A NIP. 197 405 102 005 011 NIP. 197 307 252 000 031 002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

Ririen Kusumawati, M.Kom Nip. 197 203 092 005 002

(3)

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA SECARA DINI KANKER KANDUNGAN

BERBASIS JSP

SKRIPSI

Oleh : Siti Maimuna Nim. 05550102

Telah dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Skripsi Dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S. Kom)

Pada Tanggal, ...Januari 2010

SUSUNAN DEWAN PENGUJI TANDA TANGAN

1. Penguji Utama : Ririen Kusumawati, M.Kom ( ) NIP. 197 203 092 005 002

2. Ketua Penguji : Totok Chamidy, M.Kom ( ) NIP. 196 912 222 006 041001

3. Sekretaris Penguji: Moh Faisal, M.T ( ) NIP. 197 405 102 005 011

4. Anggota penguji : Ach Nachichuddin M.A ( ) NIP. 197 307 252 000 031 002

Mengetahui dan Mengesahkan Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

Ririen Kusumawati, M.Kom Nip. 197 203 092 005 002

(4)

MOTTO

Keinginan hanya bisa diraih dengan usaha dan Kerja keras, Bukan Dalam Mimpi dan Angan-angan”

”Apa yang kita pikirkan itulah yang akan terjadi. Berfikirlah bisa, niscaya pasti akan bisa, karena Allah bersama sangkaan hamba-Nya”

Sesungguhnya Allah Tidak Akan Merobah Nasib Suatu Kaum sehingga

Mereka Merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”

(Ar-Ra’d 11)

Tampa agama manusia binasa”

Tampa ilmu manusia binasa”

Tampa iman manusia sengsara”

Tampa ukhuwah manusia tersiksa”

”jika Allah cepat mengabulkan doamu, Dia menyayangimu”

”Jika Allah lambat mengabulkan doamu, Dia sedang mengujimu”

”Tetapi, jika Allah tidak mengabulkan doamu, itu artinya

Dia mempunyai rencana lain yang lebih baik untukmu ”

(5)

Bapak Qu (Tajuddin) & IbuQu (Suhama) tersayang yang telah banyak

memberikan doa, motivasi dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini.

∞ Saudara-saudaraku Mbak Sana, Mbak Izza, Mbak Suna, Mbak Uma,

Mbak Nda, Adekku nung tersayang yang telah banyak memberikan doa,

motivasi dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini.

∞ SahabatQu: Bak Nung, Hersa, Gianto yang selalu membantu dan memberi

motivasi serta dukungan selama ini, hingga terselesainya penulisan skripsi

ini.

∞ Semua pihak yang telah membantu penulis hingga terselesaikanya skripsi ini,

khususnya kepada Anis, Uswatun, Rummi, Ermi, Nurul dan Dek Amsa.

∞ KekasihQu yang selama pembuatan Skripsi ini, selalu memberi motivasi serta

dukungan kepadaQu selama ini, hingga terselesainya penulisan skripsi ini

(6)

KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang menjadi salah satu syarat mutlak untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika jenjang Strata-1 Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari peran berbagai pihak yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan dan dorongan. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga khususnya kepada:

1. Bapak Prof. DR. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam Negeri Malang beserta seluruh staf. Darma Bakti Bapak dan Ibu sekalian terhadap Universitas Islam Negeri Malang turut membesarkan dan mencerdaskan penulis.

2. Bapak Prof. Drs. Sutiman Bambang Sumitro, SU., DSc, selaku Dekan Fakults Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Malang beserta staf . Bapak dan ibu sekalian sangat berjasa memupuk dan menumbuhkan semangat untuk maju kepada penulis.

3. Ibu Ririen Kusumawati, M.Kom selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika yang telah member memotivasi, membantu dan memberikan penulis arahan yang baik dan benar dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini .

(7)

4. Bapak Faisol, M.T selaku dosen pembimbing yang bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, membantu dan mengarahkan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Ahmad Nachichuden, M.A selaku dosen pembimbing Integrasi Sains dan Islam yang bersedia meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan arahan terhadap permasalahan integrasi dalam skripsi ini.

6. Seluruh staf di Yayasan Kanker kandungan Indonesia yang telah bersedia memberikan data-data yang dibutuhkan oleh penulis sehubungan dengan penulisan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Teknik Informatika maupun Dosen matakuliah keagamaan dan staf Universitas Islam Negeri Malang yang telah mengajar penulis selama empat tahun lamanya, dan memberikan dukungan untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

8. Bapak Ibuku tersayang yang telah banyak memberikan doa, motivasi dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Saudara-saudaraku bak Sana, bak Izza, bak Uma, bak Nda, adekku nung tersayang yang telah banyak memberikan doa, motivasi dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat dan teman-teman di Universitas Islam Negeri (UIN) Malang dan di (UMM) Universitas Muhammadiyah Malang.

11. Semua pihak yang telah membantu penulis hingga terselesaikanya skripsi ini, khususnya kepada Bak Nung, Hersa, Gianto, Anis, Uswatun, Rummi

(8)

Ermi, Nurul dan Amsa semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas jasa dan bantuan yang telah diberikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa sebagai manusia biasa tentunya tidak akan luput dari kekurangan dan keterbatasan. Maka dengan segenap kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat menyempurnakan penulisan ini sehingga dapat bermanfaat dan berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Malang, Januari 2010

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv ABSTRAK ... xvii BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 5 1.3 Batasan Masalah ... 6 1.4 Tujuan ... 7 1.5 Manfaaat ... 7 1.6 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

2.1 Kanker Dari Tinjauan Ilmu Medis ... 10

2.1.1 Difinisi Kanker ... 10

2.1.2 Faktor Penyebab Terjadinya Kanker Kandungan ... 11

2.1.3 Jenis-Jenis Penyakit (Kanker) Kandungan ... 14

2.1.3.1 Kanker Leher Rahim (Servix) ... 14

2.1.3.2 Kanker Ovarium ... 18

2.1.3.3 Kanker Rahim (Uterus) ... 21

2.1.3.4 Kanker Vulva ... 24

2.1.3.5 Kanker Vagina ... 27

2.1.3.6 Kanker Tuba Fallopi ... 30

2.1.3.7 Kanker Troblas ... 32

2.1.3.8 Kanker Mulut Rahim ... 33

2.1.3.9 Kanker Badan Rahim ... 34

2.1.4 Penyebaran Penyakit (Kanker) Kandungan ... 35

2.2 Sistem Pakar ... 37

2.2.1 Definisi Sistem Pakar ... 37

2.2.2 Latar Belakang Perkembangan Sistem Pakar ... 39

2.2.3 Ciri-ciri Sistem Pakar ... 41

2.2.4 Perbandingan sistem konvensional dengan sistem pakar ... 42

2.2.5 Keuntungan Sistem Pakar ... 44

(10)

2.2.7 Konsep dasar sistem pakar ... 45

2.2.8 Bentuk sistem pakar ... 47

2.2.9 Struktur sistem pakar ... 48

2.2.9.1 Basis pengetahuan (Knowledge based) ... 50

2.2.9.2 Mesin Inferensi ... 51

2.2.10 Kategori permasalahan dalam sistem pakar ... 54

2.2.11 Probabilitas klasik (a priori probability) ... 55

2.3 Perangkat pemodelan sistem dalam pembuatan suatu program ... 56

2.3.1 Diagram konteks (Context Diagram) ... 57

2.3.2 Data Flow Diagram ... 59

2.3.3 Entity Relationship (ERD) ... 61

2.3.3.1 Kardinalitas/derajat relasi ... 62

2.4 Pengertian sistem database ... 65

2.5 Bagan Alir Flowchart ... 67

2.6 JSP (Java Server Page) ... 74

2.6.1 Kelebihan JSP ... 76

2.6.2 Script JSP ... 77

2.7 MySQL ... 78

2.8 QUERIES ... 80

2.9 Penyakit, Pengobatan dan Kesehatan Dalam Islam ... 81

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN SISTEM ... 91

3.1 Metodologi penelitian ... 91

3.2 Analisis Basis Pengetahuan (Knowledge based) ... 93

3.2.1 Blok Diagram area permasalahan ... 93

3.2.2 Blok Diagram Fokus permasalahan ... 96

3.2.3 Blok Diagram Faktor kritis ... 98

3.2.4 Dependency diagram ... 99

3.2.5 Pembentukan aturan (rule) ... 100

3.2.6 Analisa prosentase dengan probabilitas klasik ... 105

3.3 Analisisa dan Perancangan Sistem ... 109

3.3.1 Diagram Konteks (Data Context Diagram) ... 109

3.3.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 111

3.3.2.1 DFD Level 1 ... 111

3.3.2.2 DFD level 2 Pada proses input data ... 113

3.3.2.3 DFD Level 2 Proses Konsultasi ... 113

3.3.2.4 DFD Level 2 Proses Administrator ... 117

3.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 123

3.3.4 Struktur Basis Data ... 125

3.4 Flowchart Proses Inferensi Penalaran Maju (Forward chaining) ... 130

3.5 Flowchart ... 132

3.5.1 Flowchart Konsultasi ... 132

3.5.2 Flowchart hasil diagnosa ... 133

3.5.3 Flowchart saran dan Kritik ... 135

(11)

BAB IV HASIL DAN IMPLEMENTASI ... 139

4.1 Implementasi ... 139

4.1.1 Kebutuhan Hardware dan Software ... 140

4.2 Struktur Menu Program ... 141

4.2.1 Struktur Menu Program Pengguna ... 142

4.2.2 Struktur Menu Program Admin (Pakar Kandungan) ... 143

4.3 Penjelasan Program ... 144

4.3.1 Halaman Menu Program Pengguna ... 144

4.3.1.1 Halaman menu index ... 144

4.3.1.2 Halaman menu about ... 145

4.3.1.3 Halaman menu saran kritik ... 145

4.3.1.4 Halaman menu data penyakit ... 146

4.3.1.5 Halaman menu Konsultasi ... 147

4.3.1.5.1 Halaman Pertanyaan Konsultasi ... 147

4.3.1.5.2 Halaman Hasil Konsultasi ... 148

4.3.1.5.3 Halaman Cetak laporan konsultasi ... 154

4.3.2 Halaman Menu Program Admin (Pakar Kandungan) ... 155

4.3.2.1 Halaman Login Pakar ... 155

4.3.2.2 Halaman index admin ... 156

4.3.2.3 Halaman input jenis penyakit ... 157

4.3.2.4 Halaman Input gejala ... 157

4.3.2.5 Halaman input relasi ... 158

4.3.2.6 Halaman input solusi ... 159

4.3.2.7 Halaman input pakar ... 159

4.3.2.8 Halaman Laporan Saran Kritik ... 160

4.4 Hasi Ujicoba ... 161

4.4.1 Hasil Ujicoba program. ... 161

4.4.2 Statistik Probabilitas. ... 164

4.5 Pengujian Sistem ... 167

4.5.1 Uji Coba Konsultasi (Perbandingan Seorang Pakar dan Program) ... 167

4.5.2 Ujicoba Kuisioner ... 170

4.5.2.1 Rekapitulasi Hasil Kuisionermengenai tampilan dan desain sistem ... 171

4.5.2.2 Rekapitulasi Hasil Kuisioner mengenai keakuratan dan kelayakan sistem ... 172

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 175

5.1 Kesimpulan ... 175

5.2 Saran ... 176

DAFTAR PUSTAKA ... 178 LAMPIRAN

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sistem Pakar yang terkenal ... 39

Tabel 2.2 Perbedaan pakar dengan system pakar ... 39

Tabel 2.3 Bagan Alir Sistem (Sistem Flowchart) ... 73

Tabel 2.4 Bagan Alir Program ... 73

Tabel 2.5 Bagan Alir Proses ... 73

Tabel 3.1 Pembentukan Aturan/rule ... 100

Tabel 3.2 Deskripsi proses untuk proses diagnosa ... 114

Tabel 3.3 Deskripsi proses untuk proses pertanyaan ... 115

Tabel 3.4 Deskripsi proses untuk proses hasil konsultasi ... 116

Tabel 3.5Deskripsi proses untuk proses input gejala ... 118

Tabel 3.6 Deskripsi proses untuk proses input gejala/rule ... 118

Tabel 3.7 Deskripsi proses untuk proses input jenis penyakit ... 119

Tabel 3.8 Deskripsi proses untuk proses laporan hasil konsultasi ... 119

Tabel 3.9 Deskripsi proses untuk proses laporan data pasien ... 120

Tabel 3.10 Deskripsi proses untuk proses laporan saran dan kritik ... 121

Tabel 3.11 Deskripsi proses untuk proses laporan input gejala ... 121

Tabel 3.12 Deskripsi proses untuk proses laporan input penyakit ... 122

Tabel 3.13 User_Admin ... 125

Tabel 3.14 Pengisian Tabel data pasien ... 126

Tabel 3.15 Perancangan Tabel saran dan kritik ... 126

Tabel 3.16 Perancangan Tabel Gejala ... 127

Tabel 3.17 Perancangan Tabel Penyakit ... 127

Tabel 3.18 Perancangan Tabel Relasi ... 128

Tabel 3.19 Perancangan Tabel Solusi ... 128

Tabel 3.20 Perancangan Tabel Gejalah pilih ... 129

Tabel 3.21 Perancangan Tabel hitung ... 129

(13)

Tabel 4.1 Tabel hasil ujicoba program ... 161 Tabel 4.2 Tabel ujicoba Konsultasi

(Perbandingan Seorang Pakar dan Program ... 165 Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil kuisioner mengenai tampilan dan desain

System ... 167 Tabel 4.4 Rekapitulasi hasil kuisioner mengenai keakuratan dan kelayakan

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Kandungan ... 10

Gambar 2.2 Servix (leher rahim) ... 14

Gambar 2.3 Ovarium (indung telur)... 18

Gambar 2.4 Uterus ... 21

Gambar 2.5 Vulva ... 24

Gambar 2.6 Konsep Dasar Fungsi Sistem Pakar ... 46

Gambar 2.7 Struktur Sistem Pakar ... 48

Gambar 2.8 Proses Back word Chaining ... 52

Gambar 2.9 Proses Forward Chaining ... 52

Gambar 2.10 Diagram Alir Teknik Penelusuran DFS ... 53

Gambar 2.11 Diagram Alir Teknik Penelusuran Breadth First Search ... 53

Gambar 2.12 Best-First Search ... 54

Gambar 2.13 Proses ... 60

Gambar 2.14 Aliran ... 60

Gambar 2.15 Simpanan Data ... 60

Gambar 2.16 Kesatuan Luar ... 61

Gambar 2.17 Simbol Entitas ... 61

Gambar 2.18 Simbol Tabel ... 62

Gambar 2.19 Simbol Penghubung ... 62

Gambar 2.20 Relasi One to One ... 63

Gambar 2.21 Relasi One to Many ... 64

Gambar 2.22 Relasi Many to One ... 64

Gambar 2.23 Relasi Many to Many ... 65

Gambar 2.24 Garis Besar Arsitektur Pemakaian ... 75

Gambar 3.1 Blok Diagram Area Permasalahan ... 94

Gambar 3.2 Blok Diagram Fokus Permasalahan Secara Umum ... 96

Gambar 3.3 Blok Diagram Faktor Kritis ... 99

Gambar 3.4 Dependency Diagram ... 100

(15)

Gambar 3.6 Data Flow Diagram Level 1 ... 112

Gambar 3.7 Data Flow Diagram level 2 Proses Input Data ... 113

Gambar 3.8Data Flow Diagram level 2 Proses Konsultasi ... 114

Gambar 3.9 Data Flow Diagram Level 2 Administrator... 117

Gambar 3.10 Entity Relationship Diagram ... 124

Gambar 3.11 Flowchart Proses Inferensi penalaran maju ... 131

Gambar 3.12 Flowchart Konsultasi ... 132

Gambar 3.13 Flowchart Hasil diagnosa kanker kandungan ... 133

Gambar 3.14 Flowchart saran dan kritik ... 135

Gambar 3.15Flowchart input penyakit ... 137

Gambar 4.1 Struktur Menu Program Pengguna ... 142

Gambar 4.2 Struktur Menu Program Admin ... 143

Gambar 4.3 Halaman Menu Home/index ... 144

Gambar 4.4 Halaman Menu About ... 145

Gambar 4.5 Halaman Menu Saran dan Kritik ... 146

Gambar 4.6 Halaman Menu Penyakit ... 146

Gambar 4.7 Halaman Menu Konsultasi ... 147

Gambar 4.8 Halaman Menu Pertanyaan ... 148

Gambar 4.9 Halaman Hasil konsultasi/proses identifikasi ... 149

Gambar 4.10 Halaman Cetak laporan konsultasi ... 154

Gambar 4.11 Halaman Login Pakar ... 155

Gambar 4.12 Halaman Index admin ... 156

Gambar 4.13 Halaman Input jenis penyakit ... 157

Gambar 4.14 Halaman Input gejala ... 158

Gambar 4.15 Halaman Input relasi ... 158

Gambar 4.16 Halaman Input solusi ... 159

Gambar 4.17 Halaman Input pakar ... 159

(16)

ASTRAK

Muna, Siti Maie.2009.05550102. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar

Mendiagnosa Secara Dini Kanker Kandungan. Skripsi. Fakultas Sains dan

Teknologi. Jurusan Teknik Informatika. Universitas Islam Negeri Malang. Pembimbing (I) Moh Faisol, M.T. (II) Ahmad Nashichudin, M.A.

Kata Kunci : Sistem Pakar, Diagnosa Kanker Kandungan, Forward Chaining, Probabilitas klasik.

Sistem pakar mendeteksi secara dini kanker kandungan, penyakit kanker adalah sebuah penyakit yang selama ini ditakuti oleh semua orang. Hal ini disebabkan karena pertumbuhannya yang cepat dan sangat menggerogoti tubuh penderita kanker. Apabila kanker telah memasuki stadium lanjut, maka harapan hidup penderita akan semakin tipis, padahal, apabila kanker masih berada pada stadium awal, harapan untuk sembuh amat besar. Sebagian besar kasus kanker, penderita baru melakukan pemeriksaan apabila kanker yang dideritanya sudah memasuki stadium lanjut.. Sehingga Allah SWT menganjurkan kepada seluruh umat manusia hendaklah senantiasa bersabar dan banyak mengingat Allah SWT,karena sesungguhnya cobaan yang diberikan itu merupakan perwujudan kasih saying Allah SWT kepada umatNya. Firman Allah Surat Al-Anbiya/ 21:83,

artinya:

Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: " (Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang." (QS.Al-Anbiya/ 21:83).

Dari sepotong ayat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kita sebagai umat manusia wajib bersyukur, sabar dan tabah terhadap segala cobaan penyakit yang diberi Allah, dan hendaknya kita selalu mengingat asma Allah SWT.

Dan dengan adanya bermacam-macam penyakit yang timbul pada manusia khususnya pada seorang wanita yang sering terkena kanker kandungan. Untuk itu diperlukan suatu program aplikasi yang sederhana tapi cukup berguna untuk memberi infromasi kepada seseorang akan kemungkinan adanya kanker pada dirinya

Program aplikasi ini berbasis pada sistem pakar, yaitu meniru cara berpikir seorang ahli dalam menganalisa suatu kasus dan mencari kesimpulan atau keputusan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat sistem pakar yang mampu mendiagnosa secara manifestasi klinis serta memberikan

(17)

solusi untuk penyakit kanker kandungan. Sistem pakar ini berbasis web menggunakan pemrograman JSP dan MySQL sebagai basis data. Dengan Metode inferensi yang digunakan adalah forward chaining, yaitu proses inferensi yang memulai pencarian dari premis atau data masukan berupa gejala menuju pada konklusi yaitu kesimpulan prosentase jenis kan serta solusi mengenai materi berdasarkan usia penderita, dimana prosentase didapatkan dari perhitungan menggunakan rumus probabilitas klasik dimana peluang P(A) dengan A adalah gejala kanker kandungan, N adalah total banyaknya gejala kandungan, serta nA merupakan banyaknya hasil mendapatkan A sehingga di dapatkan prosentase tiap kanker kandungan yaitu, servix adalah 12,96 %, Uterus adalah 16,67 % , Ovarium adalah 11,111%, Vulva adalah 14,81%, Vagina adalah 12,96%, Troblas adalah 9,252%, Tuba fallopi adalah 1,851%, Korpus rahim adalah 7,407 % sedangkan Mulut rahim adalah 9252% serta solusi dan terapi. Hasil pengujian berdasarkan kuisioner menunjukan bahwa, aplikasi ini membantu pengguna dalam mendapatkan informasi, melakukan proses diagnosa secara manifestasi klinis serta pemilihan terapi dan materi yang sesuai. Hal ini diperoleh dari sepuluh orang responden yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan dan profesi.

(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Memasuki era globalisasi yang semakin maju terkadang masih saja terdapat beberapa orang yang kurang memperhatikan masalah kesehatan terutama terhadap bagian rahim atau alat kandung seorang wanita. Kegelisahan masyarakat pada akhir – akhir ini tentang kanker semakin menghangat. Hingga saat ini, para ilmuwan pun masih belum menemukan penyebab pasti dari kebanyakan kasus kanker yang muncul. Penyakit ini sendiri masuk dalam kategori jenis penyakit dengan ciri khas pertumbuhan sel yang tidak terkontrol dan meluas sebagai bentuk sel-sel yang tidak lazim. Apabila perluasannya tidak dikontrol, jenis penyakit inipun mampu bersifat mematikan. (Ika maya susanti, 2007)

Sampai sekarang masih menjadi teka-teki, mengapa seseorang mengidap kanker, sedang orang lainnya tidak. Yang sudah diketahui, kanker bisa disebabkan oleh banyak faktor, dan berkembang dalam waktu bertahun-tahun.

Riset membuktikan bahwa beberapa faktor dapat meningkatkan resiko seseorang terkena kanker. Untungnya sebagian besar faktor resiko itu dapat dihindari, dikontrol, dan dikendalikan, dengan memilih gaya hidup yang tepat.(Rachmad Yuliadi Nasir, 2008).

(19)

Penyakit kanker adalah sebuah penyakit yang selama ini ditakuti oleh semua orang. Hal ini disebabkan karena pertumbuhannya yang cepat dan sangat menggerogoti tubuh penderita kanker. (Hanifa Winjosastro,2005: 368).

Apabila kanker telah memasuki stadium lanjut, maka harapan hidup penderita akan semakin tipis, padahal, apabila kanker masih berada pada stadium awal, harapan untuk sembuh amat besar. Sebagian besar kasus kanker, penderita baru melakukan pemeriksaan apabila kanker yang dideritanya sudah memasuki stadium lanjut. (Gegg Miller, 2008:1).

Gejala-gejala kanker memang dapat disembuhkan, akan tetapi kelambanan penyembuhan kanker menimbulkan sejumlah kondisi (multi faktor) yang mengakibatkan kerusakan pada organ reproduksi wanita akan menjadi semakin parah. Diagnosis dini dan penatalaksanaan yang mutakhir maka 80-90% pasien dapat mencapai harapan hidup 10 tahun dengan kualitas hidup yang hampir normal (Media Aesculapius,2001) . Pada dasarnya memang kesembuhan berbagai macam penyakit, adalah atas kehendak Allah Swt. Seperti dalam firman Allah Swt. dalam Al-Qur’an surat Asy Syu’araa’/26 : 80 di bawah ini.

Artinya: ”Dan Apabila Aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku.”(QS. Asy-Syu’araa’/26:80).

(20)

Artinya:“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya

Tuhanku), Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang".

Konteks dari ayat tersebut di atas secara tersirat, mejelaskan bahwa Kita sebagai manusia, ciptaan Allah SWT tidak ada yang diciptakan sempurna, semua nikmat, rejeki, jodoh termasuk musibah berupa penyakit yang diturunkan Allah kepada kita itu semata untuk menguji seberapa besar rasa iman kita kepada Sang Pencipta, Namun Allah juga tidak akan memberi cobaan di luar kemampuan kita. Oleh karena itu, kita harus merasa yakin bahwa segala penyakit pasti bisa disembuhkan. Jadi, selain meminta kesembuhan dengan cara berdoa juga diperlukan usaha untuk proses penyembuhannya.

Dan pada konteks ayat ke dua menjelaskan bahwasannya obat dan upaya hanyalah “sebab”, sedangkan penyebab yang sesungguhnya dibalik sebab dan upaya itu adalah Allah Swt (Muhammad Qurais sihab, 1996:187).

Dan seseorang yang tertimpah penyakit atau terkena penyakit senantiasa ingat kepada allah karena allah itu maha penyayang, dan maha mengetahui serta allah tidak akan membiarkan ummatnya yang benar-benar percaya atas apa yang tertimpa pada dirinya yaitu semat-mata karna dia di

(21)

sayang oleh allah, dan senantiasa allah akan menyembuhkan penyakit yang tertimpah dengannya.

Dengan adanya teknologi yang semakin berkembang pesat membuat proses dalam pendeteksian dini untuk diagnosa kanker kandungan pada wanita pun semakin dipermudah. Kemampuan komputer untuk mengolah informasi dan pengetahuan pada saat ini sudah tidak dapat diragukan lagi, hal ini terlihat dengan banyak munculnya program kecerdasan buatan atau disebut Artifical Intelligence yang merupakan salah satu bentuk dari kecanggihan komputer yang dapat berpikir dan menyelesaikan masalah seperti layaknya manusia. Salah satu bentuk dari kecerdasan buatan atau

Artifical Intelligence yang banyak digunakan pada saat ini antara lain adalah

sistem pakar.

Sistem pakar sudah banyak dikembangkan, baik untuk kepentingan penelitian maupun untuk kepentingan bisnis, juga dari berbagai ilmu seperti ekonomi, keuangan, teknologi, kedokteran. Dalam penelitian ini dikembangkan permasalahan sistem pakar dalam bidang psikologi klinis. Sistem pakar yang merupakan suatu program untuk penalaran seorang pakar dengan keahlian pada suatu wilayah pengetahuan tertentu, akan lebih terasa efektif serta efisien, apabila pengguna dapat dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dimana pun dan kapan pun. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi JSP yang bersifat dinamis.

Saat ini, aplikasi program jsp merupakan salah satu sumber informasi yang tidak banyak digunakan walaupun berbasis web akan tetapi

(22)

kebelakang akan semakin banyak digunakan. Teknologi internet begitu menyentak dan membawa banyak pembaharuan termasuk memperbaiki metode pengembangan aplikasi. Aplikasi sistem pakar dengan program jsp dibuat agar pemakai dapat berinteraksi dengan penyedia informasi secara mudah dan cepat, melalui dunia internet. Aplikasi web jsp tidak lagi terbatas sebagai pemberi informasi yang statis, melainkan juga mampu memberikan informasi yang berubah secara dinamis, dengan cara melakukan koneksi terhadap database.

Melihat betapa pentingnya sistem pakar sebagai program aplikasi yang ditujukan untuk penyedia nasehat dan sarana bantu memecahkan masalah di bidang-bidang spesialisasi tertentu, khususnya dalam mempermudah dan mempercepat seorang wanita, terapis (orang yang menerapi), dokter dalam proses mendiagnosa secara dini kanker kandungan pada wanita untuk mendapatkan solusi penanggulangan terbaik, maka penulis mencoba meneliti dan menuangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA SECARA DINI KANKER KANDUNGAN ”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka didapatkan rumusan masalah pada penelitian Skripsi ini, yaitu: Bagaimana merancang dan membuat suatu program aplikasi sistem pakar yang mampu mendiagnosa secara dini kanker

(23)

kandungan pada seorang wanita serta memberikan solusi dan informasi secara optimal.

1.3. Batasan masalah

Agar penyusunan skripsi ini tidak keluar dari pokok permasalahan yang dirumuskan, maka ruang lingkup pembahasan dibatasi pada:

1. User yang dapat menggunakan sistem pakar ini adalah masyarakat, dokter dan pasien

2. Input dari user berupa gejala-gejala yang timbul untuk menentukan jenis kaker kandungan.

3. Informasi macam-macam penyakit yang menyerang kandungan atau rahim dengan gejala yang didapat dari buku-buku, pakar kandungan yaitu terapi/pengobatan, jenis kanker dari dokter kandungan.

4. Membahas tentang proses perancangan suatu program aplikasi sistem pakar pada diagnosa awal seputar kanker kandungan dan gejalah-gejalahnya.

5. Sistem pakar ini hanya mendiagnosa sementara (untuk prediksi awal) penyakit kanker kandungan yaitu kanker servix, kanker uterus, kanker ovarium, kanker vulva, kanker vagina, kanker troblas, kanker tuba fallopi, kanker mulut rahim, kanker korpus rahim yang menyerang seorang wanita guna meningkatkan kewaspadaan dan menghindarkan ke tingkat penyakit yang lebih lanjut/parah. bukan sebagai pengganti dokter

(24)

6. Pembuatan dan perancangan aplikasi system pakar ini berbasis web

dengan menggunakan macromedia dreamweaver 8.0, pemrograman JSP MySQL

7. Pengembangan aplikasi ini akan dititikberatkan pada implementasi

metode inferensi foward chaining

8. Penelitian ini dilakukan untuk diagnosa kanker kandungan secara dini pada wanita yang berusia 20 tahun keatas.

1.4. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah merancang dan membuat suatu program aplikasi sistem pakar yang mampu memberikan diagnosis penyakit kanker kandungan berdasarkan gejala dan keluhan yang dialami pasien dan hasil dari diagnosis tersebut akan lebih memudahkan orang awam untuk mengetahui prediksi awal akan kemungkinan seorang pasien menderita kanker kandungan dan memberikan solusi dan informasi secara optimal.

1.5. MANFAAT PENELITIAN

Mamfaat yang dapat dihasilkan dari hasil penelitian dalam skripsi ini adalah:

1. Di harapkan dengan adanya penelitian ini dapat membantu menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan dalam membuat suatu aplikasi perancangan sistem pakar dan bisa memberi informasi dan solusi kepada masyarakat secara optimal.

(25)

2. Memberikan kemudahan dan mempercepat user khususnya pada wanita dalam mendiagnosis kanker kandungan.

3. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pijakan bagi para peneliti berikutnya yang akan membahas mengenai masalah sistem pakar.

1.6. SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun sistematika pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang terkait dengan permasalahan yang diambil.

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang analisa yang dilakukan dalam merancang dan membuat sistem pakar yang meliputi Data Context Diagram (DCD), Data Flow Diagram (DFD), Dependency Diagram, Pohon Keputusan, Entity Relationship Diagram (ERD), Rancangan Database, Flowchart.

(26)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang implementasi dari aplikasi yang dibuat secara keseluruhan. Serta melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibuat untuk mengetahui aplikasi tersebut telah dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan yang diharapkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang berguna untuk pengembangan sistem pengetahuan dari penulis.

(27)

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Kanker Dari Tinjauan Ilmu Medis 2.1.1. Definisi Kanker

Gambar 2.1 Anatomi Kandungan

Kanker adalah perkembangbiaan sel secara abnormal yang tak terkendali yang akan terus mengalami pertumbuhan kecuali jika ada sesuatu yang bisa menghentikannya. Kanker adalah suatu kelompok yang banyak dari penyakit yang berhubungan. Semua kanker-kanker mulai di sel-sel, unit dasar kehidupan dari tubuh. Sel-sel membuat jaringan-jaringan, dan jaringan-jaringan membuta organ-organ tubuh. (Gegg Miller, 2008:1).

Ketika kanker kandungan (uterine cancer) menyebar (metastasizes) keluar uterus, sel-sel kanker seringkali ditemukan di simpul-simpul getah bening, syaraf-syaraf, atau pembuluh-pembuluh darah yang berdekatan. Jika kanker telah mencapai simpul-simpul getah bening, sel-sel kanker mungkin telah menyebar ke simpul-simpul getah bening lainnya dan organ-organ lainnya, seperti paru-paru, hati, dan tulang-tulang.

(28)

Ketika kanker menyebar dari tempat asalnya ke bagian lain tubuh, tumor baru mempunyai macam sel-sel abnormal yang sama dan nama yang sama seperti tumor primer. Contohnya, Jika kanker uterus menyebar ke paru-paru, sel-sel kanker di paru-paru sebenarnya adalah sel-sel kanker kandungan (uterine). Penyakitnya adalah kanker kandungan metastatic, bukan kanker paru-paru. Ia diperlakukan sebagai kanker kandungan, bukan kanker paru-paru. Dokter-dokter kadangkala menyebut tumor baru penyakit "jarak jauh".

2.1.2. Faktor Penyebab Terjadinya Kanker Kandungan 1. Bahan Makanan Tertentu

Tembakau

Tembakau merusak sistem kekebalan dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks. Formalin, boraks, dan zat kimia lain, berbagai senyawa dalam makanan, aneka polutan dan banyak lagi.

Susu Tidak Sehat

Memang sudah lama muncul, namun tetap saja banyak yang percaya bahwa susu menyebabkan kanker dan osteoporosis. Inilah klarifikasinya. Adalah Robert Cohen, pengarang buku yang isinya menyerang habis Si Putih Susu. Judulnya membuat orang bergidik, Milk: The Deadly Poison. Disebutkannya, susu sama sekali tidak ada

(29)

manfaatnya buat tubuh, bahkan menyebabkan kanker. Biang keladinya, kata Cohen.

Asupan Garam Pada Tubuh

Garam meja yang biasa anda pakai mengandung senyawa kimiawi yang terdiri dari dua elemen sodium (Na) sebanyak 40% serta 60% klorida (Cl). Kedua mineral ini berperan penting bagi kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan. Ternyata kandungan mineralnya tidak mudah rusak oleh panas atau proses pengolahan makanan. Kandungan sodium dibutuhkan untuk mengatur keseimbangan cairan tubuh, tekanan darah. Bahan-Bahan Kimia Lainnya, yang menjadi Penyebab terjadinya kanker Seperti makanan-makanan ringan dan bahan makanan yang mengandung bahan kimia.

2. Radiasi

Cadwell dan Thoms (1930 an), telah meneliti arsitektur pelviks secara radiologik. Sejak itu peran serta radiologi dalam menentukan kesempitan dan kelainan dalam kehamilan banyak dikerjakan. Walau demikian kita harus sadari bahwa radiasi sinar rontgen yang berlebihan dapat membahayakan ibu terutama janin dalam kandungan. Karena itu pemakaiannya harus dengan indikasi yang tepat dan berguna untuk diagnosis dalam kebidanan. (Gegg Miller, 2008:21).

3. Lingkungan dan Pekerjaan yang Berkaitan Dengan Zat Kimia

Lingkungan dan pekerjaan yang berkaitan dengan zat kimia dapat mempengaruhi atau menjadi faktor akan timbulnya suatu pennyakit

(30)

(kanker). Karena lingkungan dan zat kimia akan masuk kedalam kehidupan kita, dan menjadi penyebab timbulnya penyakit. Penyakit akan masuk melalui tubuh, seperti pernafasan mulut dan masuk kedalam tubuh. Karna apabila dilingkungan sekitarnnya tidak bersih atau banyak folusi dan pekerjaan yang berkaitan dengan zat kimia maka akan bersifat fatal pada kehidupan, karena zat kimia sangat keras dan membahayakan bagi kehidupan. (Gegg Miller, 2008:19).

4. Hormon Estrogen

Hormon estrogen meningkat dengan diiringi peningkatan hormon progesteron juga. Wanita dengan produksi estrogen yang tinggi tanpa diimbangi dengan peningkatan produksi progesteron dapat meningkatkan faktor resiko terjadi kanker rahim / endometrium.(Arif Masjoer, Kuspuji Triyanti, 2001: 392)

5. Faktor lain yang menyebabkan resiko terhadap terjadinya kanker kandungan

1. HPV (human papilloma virus) HPV adalah virus penyebab kutil genitalis (kondiloma akuminata) yang ditularkan melalui hubungan seksual. Varian yang sangat berbahaya adalah HPV tipe 16, 18, 45&36. 2. Merokok, Tembakau merusak sistem kekebalan dan mempengaruhi

kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks. 3. Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini

4. Berganti-ganti pasangan seksual. Suami/pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama pada usia di bawah 18 tahun,

(31)

berganti-ganti pasangan dan pernah menikah dengan wanita yang menderita kanker serviks (rahim)

5. Pemakaian DES (dietilstilbestrol) pada wanita hamil untuk mencegah keguguran (banyak digunakan pada tahun 1940-1970)

6. Gangguan sistem kekebalan 7. Pemakaian pil KB

8. Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamidia menahun

9. Golongan ekonomi lemah (karena tidak mampu melakukan Pap smear secara rutin)

10. Usia. Usia juga merupakan faktor terjadinya kanker

2.1.3. Jenis-Jenis Penyakit (Kanker) Kandungan 2.1. 3.1. Kanker Leher Rahim (Serviks Uterus)

Gambar 2.2 Servix (leher rahim)

Kanker serviks (cervical cancer) adalah kanker yang terjadi pada area leher rahim atau serviks. Serviks adalah bagian rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina. Kanker serviks adalah kanker nomor 2 yang paling sering menyerang perempuan di seluruh dunia. Kanker serviks adalah kanker nomor 2 yang paling sering menyebabkan kematian pada perempuan di seluruh dunia. Kanker servix merupakan

(32)

karsinoma geniologi yang terbayak diderita seorang perempuan. (Arif Masjoer, Kuspuji Triyanti, 2001: 379).

Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, dapat juga menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun.

Setiap tahunnya sekitar 500.000 perempuan didiagnosa menderita kanker serviks dan lebih dari 250.000 meninggal dunia. Total 2,2 juta perempuan di dunia menderita kanker serviks. Kanker serviks cenderung muncul pada perempuan berusia 35-55 tahun, namun dapat pula muncul perempuan dengan usia yang lebih mudah. Di Indonesia, kanker serviks merupakan kanker tersering di Indonesia (34,4 % dari kanker pada perempuan). Hampir 70 % pasien sudah pada stadium lanjut ( stadium II B ke atas) dengan angka kesintasan rendah. Diperkirakan setiap tahun terjadi 15.000 kasus baru dengan 8000 kematian per tahun. Per harinya terjadi 40-45 kasus baru dengan 20-25 kematian per hari atau satu orang meninggal tiap jamnya.

(Sumber:http://library. Kanker rahim.htm.ac.id/files/disk1/2/jbptgunadarma-gdl-course-2007-imamahmadt-66-perancis-r.pdf)

Sebab langsung dari kanker serviks belum diketahui. Ada bukti kuat kejadiaanya mempunyai hubungan kuat dengan faktor ekstrinsik, diantyaranya yang penting: jarang ditemukan pada perawan (vorgo), insidensi lebih tinggi dari mreka yang kawin dari pada yang tidak kawin,

(33)

terutama pada gadis yang koitus pertama (coitrache) dialami pada usia sangat mudah (<20 tahun), insidensi meningkat dengan tingginya paritas, apalagi bila jarak persalinan terlampau dekat, mereka dari golongan sosial ekonomi rendah ( hegine seksual yang jelek, aktivitas seksual yang sering berganti-ganti pasangan (promis kuitas), jarang dijumpai pada masyarakat yang suaminya disunat(sirkumisi ), sering ditemukan pada wanita yang terkena infeksi virus HPV. Dan kebiasaan merokok. (Hanifa Winkjosastro. 2005 : 380-381).

Gejala Kanker Serviks (Leher Rahim)

Gejala awal kondisi pra-kanker umumnya ditandai dengan ditemukannya sel-sel abnormal serviks yang dapat ditemukan melalui tes Pap Smear. Sering kali kanker serviks tidak menimbulkan gejala. Namun bila sel-sel abnormal ini berkembang menjadi kanker serviks, barulah muncul gejala-gejala sebagai berikut:

1. Pendarahan vagina yang tidak normal seperti: Pendarahan di antara periode menstruasi yang regular.

Periode menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya.

Pendarahan setelah hubungan seksual atau pemeriksaan panggul. Keputihan warna putih atau purulen yang berbau dan tidak gatal. 2. Rasa sakit saat berhubungan seksual.

3. Perdarahan pasca kuitus, pendarahan sepontan dan bau busuk yang khas. (Arif Masjoer, Kuspuji Triyanti, 2001: 379).

(34)

Penanganan kanker servik: Melakukan terapi

1. Cryotherapy. Sel abnormal dimatikan dengan sejenis alat pendeteksi logam yang mengandung cairan nitrogen. Teknik ini tidak menganggu kesuburan sehingga masih terbuka peluang untuk hamil di kemudian hari.

2. Terapi laser. Sel abnormal dipanaskan dengan sinar laser agar tidak aktif lagi dan tidak berkembang lagi. Terapi ini juga tidak mempengaruhi kesuburan.

3. Pembedahan. Pembedahan bisa dilakukan pada tahap manapun dalam perawatan kanker, mulai dari diagnosa sampai perawatan peliatif. Pembedahan akan membuang sebagian jaringan abnormal atau membuang leher rahim, rahim dan jaringan sekitarnya termasuk kelenjar getah bening. (Gegg Miller, 2008:71).

Penanganan secara umum

1. Hindari merokok dan Asap rokok

2. Janngan melakukan hubungan seksual pada usia dini

3. Jangan gonta ganti pasangan seksual. Suami/pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama pada usia di bawah 18 tahun, berganti-ganti pasangan dan pernah menikah dengan wanita yang menderita kanker serviks (rahim)

4. sistem kekebalan tubuh dijaga 5. Hindarkan diri dari antiseptik

(35)

6. Hindari pemakaian bedak (talk), hindari pemakaian talk pada vagina, karena bisa mengakibatkan kanker. (Refda sabellah.2009 : 22). 2.1.3.2. Kanker Ovarium

Merupakan kanker bagian kandungan yang paling sering terjadi, yang diduga disebabkan karena meningkatnya tingkat kemakmuran pada wanita sehingga mereka enggan untuk melahirkan anak.

Gambar 2.3 Ovarium

(Ida Bagus Gde Manuaba, 1998:431-432). Tomur ganas ovarium.

Tomor ganas ovarium merupakan 20% persden dari semua alat reproduksi wanita. Insedensi rata-rata dari semua janis diperkirakan 15 kasus baru per 100.000 populasi wanita setahun. Kaganasan indung telur merupakan keganasan yanng sering dijumpai, tatapi sebagian besar datang ketika stadium lanjut atau ditemukan pada saat operasi.

Letak tumor yang tersembunyi dalam rongga perut yang sangat berbahanya itu dapat menjadi besar tanpa disadari oleh penderita.

Pertumbuhan tumor primer di ikuti oleh inflitrasi jaringan yang menyebabkan berbagai keluhan samar-samar. Tumor ganas ovarium merupakan kumpulan tumor dengan histiogenesis yang beraneka ragam, dapat berasal dari tiga dermoblast (ektodermal, entodermal, dan

(36)

mesodermal), dengan sifat histologis maupun biologis yang beraneka ragam. Oleh sebab itu histiogonesis maupun klafikasinya masi sering menjadi perdebatan.

Kira-kira 60% terdapat pada usia peri-menopausal, 30% dalam keadaan reprodoksi, 10% pada usia yang jauh lebih muda. Mengandung, menyusui dan mengangkat Ovarium atau Indung telur terutama pada wanita yang beresiko tinggi pada riwayat keluarga kehamilan disertai kista ovarium.

Kehamilan dengan kista ovarium jarang dijumpai. Pada kehamilan yang disertai kistoma ovarii seolah-olah terjadi perebutan ruangan, dimana kehamilan semakin membesar. Oleh karena itu, kehamilan dengan kista dilakukan operasi untuk mengangkat kista tersebut pada umur hamil 16 minggu.

Pada kedudukan kista ovarii didaerah fundus uteri, persalinan dapat berlangsung normal, tetapi bahayanya pospartom mungkin terjadi kista, infeksi sampek akses. Oleh karena itu, segera setelah persalinan normal bila diketahui segera dilakukan laparatomi untuk mengangkat kista tersebut. (Hanifa Winkjosastro, 2005: 401).

Gejala Kanker Ovarium:

1. Perut terasa penuh, tidak nyaman dan perut menegang.

2. Susah BAB (buang air besar), kehilangan napsu makan / penurunan berat badan

(37)

4. Perasaan sebah

5. Kecenderungan untuk melakukan inplantasi dirongga, perut merupakan ciri khas suatu tumor ganas ovarium yang menghasilkan ascitis.

6. Teraba tumor di abdomen kistik atau padat. Penanganan Kanker Ovarium

Melakukan terapi

1. Pengobatan dengan pembedahan. Terlebih dahulu apakah fungsi ovarium dipertahankan atau tidak.

2. Kemoterapi (tambahan terapi pada stadium awal).

Kemoterapi berarti penggunaan bahan kimia untuk melawan, mengendalikan atau menyembuhkan penyakit. Dan ini adalah penggunaan obat anti kanker untuk menghancurkan sel kanker. Kemoterapi dapat merupakan pilihan tunggal atau kombinasi. Umumnya program kemoterapi berkisar 1 – 5 hari sekali yang diberikan setiap 2 – 4 minggu selama 6 – 12 kali untuk satu siklus. lewat vena, lewat port.

3. Radiasi (tambahan terapi untuk stadium lanjut) Kanker ovarium tidak akan menunjukkan gejala hingga penyakit sudah berkembang lanjut, gejala yang ada sangat umum dan tidak spesifik. (Gegg Miller, 2008:86).

(38)

Penanganan secara umum

1. Tidak menunda kehamilan, tidak melakukan pemeriksaan yang kasar atau melakukan kerokan waktu haid

2. Pemberian obat anti inflamsinonsteroid dan inhibitor sintesis protaslandin dilakukan pada pasien dengan nyeri premensturasi yang hebat pada endometriosis.

3. Hindari pengangkatan indung telur (Arif Masjoer, Kuspuji Triyanti, 2001: 383) .

2.1.3. 3. Kanker Rahim (kanker uterus)

Kanker Rahim (uterus) atau yang sebenarnya adalah kanker jaringan endometrium adalah kanker yang sering terjadi di endometrium, tempat dimana janin tumbuh, sering terjadi pada wanita usia 60-70 tahun. Rahim adalah organ reproduksi betina yang utama pada manusia.

Gambar. 2.4 Kanker Rahim

(Sumber:http://library.Kanker rahim.htm.ac.id/ 2007-imamahmadt-66-perancis-r.pdf).

Kanker Rahim adalah tumor ganas pada endometrium (lapisan rahim). Kanker rahim biasanya terjadi setelah masa menopause, paling sering menyerang wanita berusia 50-60 tahun. Kanker bisa menyebar (metastase) secara lokal maupun ke berbagai bagian tubuh (misalnya

(39)

kanalis servikalis, tuba falopii, ovarium, daerah di sekitar rahim, sistem getah bening atau ke bagian tubuh lainnya melalui pembuluh darah). Gejala kanker rahim (uterus):

1. Perdarahan setelah menopause. 2. Siklus menstruasi yang tidak teratur. 3. Perdarahan diantara periode menstruasi.

4. Tercium bau yang tidak biasanya (amis) dari vagina 5. Pendarahan rahim abnormal siklus mensturasi abnormal 6. Perdarahan vagina atau spotting pada wanita pasca menopause

7. Perdarahan yang sangat lama, berat dan sering (pada wanita yang berusia diatas 40 tahun)

8. Keluar cairan putih yang encer atau jernih (pada wanita pasca menopause)

9. Nyeri atau kesulitan dalam berkemih 10. Nyeri ketika melakukan hubungan seksual Penanganan Kanker Rahim:

Melakukan Terapi

1. Terapi hormonal: merupakan terapi sistemik karena bisa mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh. Pada terapi hormonal biasanya digunakan pil progesteron.

2. Penderita kanker rahim yang tidak mungkin menjalani pembedahan ataupun terapi penyinaran.

(40)

3. Penderita yang kankernya telah menyebar ke paru-paru atau organ tubuh lainnya. penderita yang kanker rahimnya kembali kambuh. Jika kanker telah menyebar atau tidak memberikan respon terhadap terapi hormonal, maka diberikan obat kemoterapi lain, yaitu siklofosfamid, doksorubisin dan sisplastin.

4. Terapi tambahan: Radiasi dan atau Kemoterapi diperlukan apabila kanker sudah menyebar ke jaringan sekitarnya (metastasis). Radiasi dapat mencegah kambuhnya kembali kanker rahim. Perawatan diberikan 5 hari seminggu selama beberapa minggu (biasanya sebagai bagian rawat jalan) – untuk melindungi sel sehat maka dosis radiasi dibagi-bagi. Istirahat di akhir minggu memberi kesempatan sel normal untuk memperaiki diri.

5. Operasi, bisa dilakukan operasi secara partial histerektomi (pengangkatan rahim sebagian) dan radikal histerektomi (pengangkatan seluruh rahim).

6. Hindari Rokok dan Asap rokok

7. Janngan melakukan hubungan seksual pada usia dini

8. Jangan gonta ganti pasangan seksual. Suami/pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama pada usia di bawah 18 tahun, berganti-ganti pasangan dan pernah menikah dengan wanita yang menderita kanker serviks (rahim)

9. sistem kekebalan tubuh dijaga

(41)

2.1.3.4. VULVA

Pembangunan berhasil meningkatkan kesehatan, sehingga dapat mencapai usia lanjut dengan kemungkinan mendapatkan keganasan semakin besar, terutama pada golonngan sosial ekonomi rendah. Daerah vulva yang sering terserang karsinoma adalah bibir besar (labium mayus) dan klitoris. Pada kasus yang sudah lanjut terdapat metastae tumor ganas berbentuk olkus denngan pinggir agak padat, tumbuh eksifitik seperti bunga kol, dan kerusakan jaringan nekrosis dan berbau.

Gambar. 2.5 Vulva (Ida Bagus Gde Manuaba, 1998: 427).

80-85% terdapat pada wanita bagi (pasca mopause), terutama dalam dekade ke-7 sebagai puncak insidensi, paling tidak mengenai 30% wanita kelompok umur 27-70 tahun, terbanyak umur 50-70 tahun dan merupakan 3-4% dari semua keganasan genelogik. Karsinoma vulva jarang ditemukan pada golongan umur < 45 tahun dari jauh lebih jarang lagi pada wanita hamil (dalam kepustakaan perna dilaporkan pada wanita hamil berusia 29 tahun). Umumnya ditemukan pada golongan sosial ekonomi rendah dengan hegiene seksual yang kurang dapat perhatian, obesitas dan hepertensi (>50%). Paritas dan suku/ras tidak mempunyai peran. (Hanifa Winkjosastro, 2005: 367).

(42)

Etiologi tidak banyak diketahui mengenai faktor etiologi jenis kanker /tomur ganas ini. Meskipun tentang lambatnya menarche (15-17 tahun), dan awalnya monupause 40 tahun dalam riwayat penyakitnya. Faktor eknik tidak berpengaruh, miskipun lesi granulomatosa sering ditemokan pada suku negro.

Patologi, Lensi primer sering berupa ulkus dengan tepi induratif (ulkeru-granolating) atau sebagai tumbuhan eksofitik (wart kutil), dengan tepat predeleksi terutama di labia mayora, labia minora, klitoris dan komisura posterior. Lesi bilateral tidaklah jarang, bahkan kedua labia mayora dapat semetris terkena (kissing). Histologik lebih dari 80% adalah eperdimoid dengan deferensiasi baik, sedang sisanya yang 10% karsesuma basosisulare, adenokarsinoma, fibrokarsoma, atau mosarkoma, tumor campuran (silindroma dan melanoblastoma) yang merupakan 1-2% dari semua karsinoma vulva.

Gejala Kanker Vulva:

1. Pendarahan atau mengeluarakna bau tak sedap.

2. Iritasi vulva atau pruritus (gatal-gatal) vulva sulit sembuh. 3. Ditemukan benjolan.

4. Ulkus atau lesi berdarah

5. Nyeri bila lesinya terdapat dekat dengan klitoris atau uretra, dan pedih waktu kencing.

6. Tumbuh benjolan kecil kemerahan, keputihan atau berpigmen agak tinggi.

(43)

7. Hygene seksual yang tidak baik.

8. Terasa seperti terbakar dan kehilangan pigmen kulit. Solusi/Penanganannya

Pada tingkat klinik 0 (KIS/ interpitelial karsinoma) dikerjakan vulvektomi dengan mengangkat kedua labia mayora, labia minora sebagai mons veneris danhimen. Untuk mengembalikan bentuk yang baik dari vulva, dapat dikerjakan beda rekontruksi. Pemberian obat-obatan secara rutin pada pasien dan membersihkan vulva dan sekitar vulva. (Hanifa Winkjosastro, 2005: 368)

Dialakukan juga pembedahan

1. Eksisi lokal luas : dilakukan pengangkatan kanker dan sejumlah jaringan normal di sekitar kanker

2. Eksisi lokal radikal : dilakukan pengangkatan kanker dan sejumlah besar jaringan normal di sekitar kanker, mungkin juga disertai dengan pengangkatan kelenjar getah bening

3. Bedah laser : menggunakan sinar laser untuk mengangkat sel-sel kanker.

4. Vulvektomi skinning : dilakukan pengangkatan kulit vulva yang mengandung kanker

5. Vulvektomi simplek : dilakukan pengangkatan seluruh vulva 6. Vulvektomi parsial : dilakukan pengangkatan sebagian vulva 7. Salep yang mengandung obat kemoterapi

(44)

2.1.3.5. VAGINA

Vagina adalah saluran sepanjang 7,5-10 cm ujung atasnya berhubungan dengan serviks (leher rahim/bagian terendah dari rahim), sedangkan ujung bawahnya berhubungan dengan vulva. Dinding vagina dilapisi oleh epitelium yang terbentuk dari sel-sel skuamosa. Di bawah epitelium terdapat jaringan ikat, otot involunter, kelenjar getah bening dan persarafan. Dinding vagina memiliki banyak lipatan yang membantu agar vagina tetap terbuka selama hubungan seksual atau proses persalinan berlangsung.

Vagina adalah saluran yang menghubungkan mulut dan leher rahim dengan bagian luar tubuh. Kanker yang menyerang vagina biasanya ditemukan disaluran vagina atau pada dinding dalam vagina. Umumnya kanker ini mnyerang perempuan yang memasuki usia menopause, Sekalipun demikian bukan berarti perempuan yang tidak mungkin terkena penyakit ini. Resiko besar juga dihadapi oleh perempuan yang tidak menjaga kebersihan vagina serta perempuan yang sering melakukan hubungan seksual gonta ganti pasangan.

Sekitar 50% penderita karsinoma skuamosa adalah wanita berusia 60 tahun keatas. Sebagian besar kasus kanker vagina ditemukan pada wanita yang berusia 50-70 tahun dicurigakan. (Refda sabellah. 2009 : 84).

Terbanyak hampir 99 % adalah squamous cell carcinoma (eperdimoid karsinoma), tomor primer vagina jauh lebih jarang dibandingkan dengan tumor sekunder yang berasal dari penyebaran

(45)

jaringan disekitarnya. Dan ini terjadi kebanyakan pada wanita usia 50-70 tahun. Biasanya lesi muncul pada epertiga bagian progsimal diding belakang vagina, yang kemudian melibatkan septum reuktovagina.

Penyebab kanker vagina

1. Masa menopause, Kebiasaan merokok 2. Perempuan pengidap kanker rahim

3. Perempuan yang melakukan hubungan seksual dengan pasangan berbeda-beda

4. Hubungan seksual pada usia dini

5. Infeksi HPV (human papiloma virus), sejenis virus yang menular melalui hubungan seksual.

Gejala kanker vagina:

1. Yeri atau kesulitan dalam berkemih 2 . Sekresi (keluar)cairan encer dari vagina.

3 . Mengeluarkan cairan encer, dapat bercampur darah. 4 . Keluar cairan abnormal dari vagina

5 . Benjolan pada vagina bila kanker sudah berukuran besar, bisa mempengaruhi fungsi kandung kemih dan rectum sehingga penderita mengalami nyeri ketika berkemih.

6. Pendarahan vagina yang disebabkan kerusakan pada lapisan vagina dan membentuk luka terbuka

(46)

Penangananya:

• Basuhlah bagian luar vagina dengan air hangat bersih. Hindari pemakaian produk-produk seperti cairan pembersih vagina (douching) atau bedak. Ingat, douching akan membuat pH vagina menjadi tidak seimbang dan mematikan bakteri komensal (bakteri yang hidup dalam vagina) yang merupakan "penjaga" vagina .

• Untuk tingkat klinik 0, dapat dilakukan vaginiktomi (pengangkatan vagina), elektrokoteresasi, bedah krio (cryo surgery), penggunaan sitostika topikal atau sinar leser. Vaginektomi. Setelah vaginektomi mungkin harus dilakukan pencangkokan kulit untuk memperbaiki kerusakan pada vagina.

• Pembedahan Bedah laser

- Eksisi lokal luas : dilakukan pengangkatan kanker dan sebagian jaringan di sekitarnya. Untuk memperbaiki vagina bisadilkukan pencangkokan kulit yang diambil dari bagian tubuh lainnya.

- Vaginektomi (pengangkatan vagina).

Jika kanker telah menyebar keluar vagina, dilakukan vaginektomi dan histerektomi radikal (pengangkatan rahim, ovarium/indung telur dan tuba falopii/saluran indung telur). Pembedahan tersebut bisa disertai dengan pengangkatan kelenjar getah bening.

- Eksenterasi dilakukan jika kanker telah menyebar keluar vagina dan organ wanita lainnya. Pada pembedahan ini dilakukan pengang katan

(47)

kolon bawah, rektum atau kandung kemih (tergantung lokasi penyebaran tumor) disertaipengangkatan serviks/leher rahim, rahim dan vagina. Setelah pembedahan ini mungkin perlu dilakukan pencangkokan kulit dan bedah plastik untuk membuat vagina buatan.

• Terapi penyinaran

Pada terapi penyinaran digunakan sinar X dosis tinggi atau sinar berenergi tinggi lainnya untuk membunuh sel-sel kanker dan memperkecil ukuran tumor. Penyinaran yang berasal dari sebuah mesin disebut radiasi eksterna, sedangkan penyinaran yang berasal dari sebuah kapsul/tabung yang mengandung zat radioaktif dan dimasukkan ke dalam vagina radiasi interna. Radiasi bisa digunakan secara terpisah atau sesudah pembedahan.

• Kemoterapi

Pada kemoterapi digunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi tersedia dalam bentuk pil atau suntikan intravena (melalui pembuluh darah). Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik karena obat masuk ke dalam aliran darah dan bergerak ke seluruh tubuh serta membunuh sel-sel kanker yang berada diluar vagina. Pada kemoterapi intravagina, obat kemoterapi dimasukkan langsung ke dalam vagina. (Hanifa Winkjosastro, 2005: 376-378).

2.1.3.6. Tuba fallopi (saluran telur)

(48)

untuk pembuahan. Tumur ganas primer dituba sangat jarang lebih banyak yang sekunder yang berasal dari tumor ganas ovarium, uterus, klorektal, lambung dan payudara. Paling jarang diantara keganasan alat reproduksi wanita (< 0,1%): Ditemukan 1:1000 kasus operasi genikologik abdominal, dapat dijumpai pada semua umur mulai dari 20- 80 tahun, dengan rata-rata puncaknya pada usia 52 tahun. Kejadian paling sering ialah pada kelompok umur seperti pada karsinoma endometrium. Kelainan pada tuba seperti akibat radang atau neoplasma hampir tidak memungkinkan kehamilan. Apabila pembuahan terjadi juga, maka akan menghasilakan kehamilan diluar uterus. ( Hanifa Winkjosastro, 2005: 396-397).

Gejala Tuba fallopi:

1. Perasaan nyeri terus menerus dan menjalar kepangkal paha, punggung bagian bawah dan berdarah.

2. Mengalami infeksi gonokokus. Penanganannya:

Penanganan utama yang dianjurkan adalah TAH + BSO + OM + APP. Dan kemoterapi profilaksis, dinding perut harus logitodinal di lenia mediana, cukup panjang untuk memungkinkan mengadakan eksplorasi secara gentle (lembut) seluruh rongga perut dan panggul, khususnya didaerah subdiafgramatika dan mengirimkan sampel cucian rongga perut untuk pemeriksaan sitologi eksfoliatis. Bila perlu dapat dilakukan biopsi pada jaringan yang dicuriga. (Hanifa Winkjosastro, 2005: 398-399).

(49)

2.1.3.7. Trofoblas

Penyakit trofoblas sekelompok penyakit yang berasal dari jaringan trofoblas karena penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan pada kehamilan. Penyakit troblas disebabkan karena kekurangan protein. Kematian modigah menyebabkan perubahan pada vili korealis yang mengalami heperplasia dan mengisap cairan, sehingga membentuk gelembung. Kelainan pada sel troblas (Prak) , bahwa sel troblas mengalami pertumbuhan abnormal, mengisap cairan dan mengalami kematian. Penyakit troblas banyak dijumpai pada masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah, paritas tinggi dan umur kehamilan wanita dibawah 20 tahun. dan kehamilan diatas umur 35 tahun. Untuk menurunkan kejadian penyakit troblas tidak dapat hanya pemberian penobatan klinis, tetapi harus diikuti dengan perbaikan sosial ekonomi masyarakat, serta meneriama program keluarga berencana. (Ida Bagos Gde Manuaba,1998 l: 422-423).

Gejala Troblas: 1. Rahim Membesar 2. Pendarahan dan syok

3. Ekspulsi gelembung mola hidatidosa 4. Pendarahan dari vagina yang tidak teratur 5. Kadar HCG yang meningkat

(50)

Penangananya:

1. Penangananya yaitu, dengan pengobatan intensif mola hidatidosa sehingga kario karsinoma dapat diturunkan.

2. pemberian pengobatan klinis, tetapi harus diikuti dengan perbaikan sosial ekonomi masyarakat, serta meneriama program keluarga berencana.

3. Pengobatan penyakit Trofoblas ganas dilakukan terutama dengan kemoterapi/sitostatika (obat pembunuh sel kanker). Pada saat iti sudah ditemukan sebuah obat sitostatika yang sangat ampuh untuk keberhasilan pengobatan penyakit Trofoblas ganas, yaitu Methotrexate.

4. Semakin dini Penyakit Trofoblas Ganas ditemukan semakin baik hasil pengobatannya. Walaupun penyakit Trofoblas ganas telah menyebar ke paru, kemungkinan untuk sembuh masih besar.

5. Setelah pengobatan penyakit Trofoblas ganas, pemeriksaan berkala oleh dokter tetap dibutuhkan.

6. Dianjurkan untuk menunda kehamilan sesuai dengan petunjuk dokter.

2.1.3.8. Kanker Mulut Rahim

Mulut Rahim adalah merupakan keganasan wanita yang paling banyak. Perkembangan keganasan mulut rahim berjalan sangat lambat, tetapi ironisnya, sebagian besar kedatangan penderiata sudah dalam stadium lanjud, sehingga pengobatanya tidak memuaskan. Umur

(51)

keganasan mulut rahim antara 20, 30-60 tahun bahkan cenderung lebih muda. (Ida Bagos Gde Manuaba,1998: 427).

Gejala Mulut Rahim:

1. Beser putih yang sulit sembuh. 2. spotting gangguan patrum mensturasi 3. Beser putih berdarah darah

4. Beser putih yang berbau

5. Pendarahan yang berkelanjutan dan disertai gejala anak sebar (metastase) keganasan

Penangananya:

Lakukan pemeriksaan paska persalinan yaitu hari ke-42 (enam minggu) karena perlukaan servix dapat menjadi awal terjadinya kanker mulut rahim. Dengan pengobatan nitra sagerti tingtura, albutyl tingtura, termokauter, komisasi dan dianjurkan periksa Pap Smear. (Ida Bagos Gde Manuaba.1998l: 428).

2.1.3.9. Korpus Uteri (Badan Rahim)

Keganasan korpus uteri terjadi pada usia lanjut, sekitar 40-80 tahun setelah melewati mati haid (menopause). Kejadiannya makin meningkat sejalan dengan banyaknya wanita mencapai usia lanjut.

(52)

Gejala Korpus Uteri:

1. Beser putih kadang bercampur darah 2. Beser putih yang berbau serta campur darah 3. Pendarahan setelah beberapa tahun mati haid 4. Keluhan sesak di abdomen bagian bawah Penanganannya:

1. Di lakukan pemeriksaan papsemear 2. Melakukan pemeriksaan dalam

3. Pemberian obat klinis, dan terutama dengan kemoterapi/sitostatika (obat pembunuh sel kanker). Pada saat ini sudah ditemukan sebuah obat sitostatika yang sangat ampuh untuk keberhasilan pengobatan penyakit. Kemoterapi dapat merupakan pilihan tunggal atau kombinasi. Umumnya program kemoterapi berkisar 1 – 5 hari sekali yang diberikan setiap 2 – 4 minggu selama 6 – 12 kali untuk satu siklus. lewat vena, lewat port.

2.1.4. Penyebaran Penyakit (Kanker) 1. Penyebaran Karsinoma pada vagina

Penyebaran tumor ganas (kanker) menuju kekelenjar getah bening tergantung pada lokasi tumor. Biala proses ganas terdapat pada sepertiga bagian atas vagina, penyebarannya akan terjadi seperti karsinoma serviks; bila berlokasi pada sepertiga bagian distal vagina, menyebarnya akan menyerupai karsinoma vulva.

(53)

2. Penyebaran karsinoma servisis Uterus Pada umumnya secara limfogen melalui pembuluh getah bening menujuh 3 arah

a. Kearah fornises dan dinding vagina. b. Kearah korpus Uterus

c. Kearah parametrium dan dalam tingkatan yang lanjut

(Hanifa Winkjosastro,2005: 377, 382).

Mengemfiltrasi septum rektovaginal dan kandunagan kemih.

Melalui membuluh getah bening dalam peratmitrium kanan dan kiri sel tumor dapat menyebar kekelenjar iliak luar dan kelenjar iliak dalam (hipograstika). Penyebaran melalui pembuluh darah tidak lazim. Karsinoma serviks hanya terbatas pada daerah panggul saja. Penyebaran secara limfogen menuju limfa regional dan secara perkontinutatum (menjalar) menuju vergesis vagina, korpus uterus, rektum dan kandunan kemih yang pada tingkat akhir (terminal stage) dapat menimbulkan vestula rektum atau kandung kemih.

Kanker leher rahim dapat menyebar ke berbagai macam organ. Diantaranya ke kelenjar getah bening, vagina, kandung kemih, rektum, endometrium (selaput dinding rahim), dan ovarium (indung telur). Masing-masing memberikan gejala yang berbeda-beda. Penyebaran kanker leher rahim pada umumnya melalui peredaran kelenjar getah bening, penyebaran melalui peredaran darah jarang terjadi.

(54)

Tumor ganas ovarium menyebar secara limfogen ke kelenjar aorta, mediastinal dan suprakvikular, untuk seterusnya menyebar ke alat-alat yang jauh, terutama paru-paru, hati dan otak obstruksi usus dan uretur merupakan masalah yang sering menyertai penderita ganas ovarium. 4. Penyebaran pada Tuba Fallopi (saluran telur)

Pada umumnya terjadi secara langsung ke alat sekitarnya, kemudian melalui pembuluh getah bening ke abdomen, leher, daerah inguineal, vagina, tuba, ovarium dan uterus. (Hanifa Winkjosastro,2005: 391, 397, 404).

2.2 Sistem Pakar

Bidang teknik kecerdasan buatan yang paling popular saat ini adalah

sistem pakar. Ini disebabkan penerapannya diberbagai bidang, baik dalam

pengembangan ilmu pengetahuan dan terutama dibidang bisnis telah terbukti sangat membantu dalam pengambilan keputusan. Sistem pakar juga merupakan bidang teknik kecerdasan buatan yang paling luas penerapannya.

2.2.1. Definisi Sistem Pakar

Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan

(55)

bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman (Kusumadewi, 2003:110).

Ada beberapa definisi tentang sistem pakar, antara lain: (Kusumadewi, 2003:109)

1. Menurut Durkin: Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar.

2. Menurut Ignizio: Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar.

3. Menurut Giarratano dan Riley: Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar. 4. Menurut Martin dan Oxman: Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut (Kusumadewi, 2003:109).

Sampai saat ini sudah banyak sistem pakar yang dibuat, beberapa contoh diantaranya :

Sistem Pakar Kegunaan

MYCIN Diagnosa penyakit radang pembuluh darah

DENDRAL Mengindentifikasi struktur molekular campuran yang tidak dikenal

(56)

XCON& XCEL Membantu konfigurasi sistem komputer besar SOPHIE Analisis sirkit elektronik

PROSPECTOR Digunakan di dalam geologi untuk membantu mencari dan menemukan deposit

FOLIO Membantu memberikan keputusan bagi seorang manajer dalam hal stok broker dan investasi DELTA Pemeliharaan lokomotif listrik diesel

Tabel 2.1 Sistem Pakar yang Terkenal

(Sumber: Kusumadewi, 2003:110) 2.2.2 Latar Belakang Pengembangan Sistem Pakar

Seorang pakar dengan sistem pakar mempunyai banyak perbedaan. Darkin (1994) mengemukakan perbandingan kemampuan antara seorang pakar dengan sebuah sistem pakar.

Faktor Human Expert Expert System

Time availibility Hari kerja Setiap saat

Geografis Lokal/tertentu Dimana saja

Keamanan Tidak tergantikan Dapat diganti

Perishable/dapat habis Ya Tidak

Performansi Variable Konsisten

Kecepatan Variable Konsisten

Biaya Tinggi Terjangkau

Tabel 2.2 Perbedaan seorang pakar dengan sistem pakar

(57)

Pengembangan penjelasan lebih lanjut mengenai keunggulan sistem pakar dibanding seorang pakar, yaitu:

1. Sistem pakar bisa digunakan setiap hari menyerupai sebuah mesin sedangkan seorang pakar tidak mungkin bekerja terus menerus setaip hari tanpa beristirahat.

2. Sistem pakar merupakan suatu software yang dapat diperbanyak dan kemudian dibagikan ke berbagai lokasi maupun tempat yang berbeda-beda untuk digunakan sedangkan seorang pakar hanya bekerja pada satu tempat dan pada saat yang bersamaan.

3. Suatu sistem pakar dapat diberi pengamanan untuk menentukan siapa saja yang diberikan hak akses untuk menggunakannya dan jawaban yang diberikan oleh sistem terbebas dari proses intimidasi atau ancaman, sedangkan seorang pakar bisa saja mendapat ancaman atau tekanan pada saat menyelesaikan permasalahan.

4. Pengetahuan (knowledge) yang disimpan pada sistem pakar tidak akan bisa hilang atau lupa, yang dalam hal ini tentu harus didukung oleh maintenance yang baik, sedangkan pegetahuan seorang pakar manusia lambat laun akan hilang karena meninggal, usia yang semakin tua, maupun menderita suatu penyakit.

5. Kemampuan memecahkan masalah pada suatu sistem pakar tidak dipengaruhi oleh faktor dari luar seperti intimidasi, perasaan kejiwaan, faktor ekonomi atau perasaan tidak suka.

(58)

6. Umumnya kecepatan dalam memecahkan masalah pada suatu sistem pakar relatif lebih cepat dibandingkan oleh seorang pakar manusia. 7. Biaya menggaji seorang pakar lebih mahal bila dibandingkan dengan

penggunaan program sistem pakar (dengan asumsi bahwa program sistem pakar itu sudah ada).

Ada beberapa alasan mendasar mengapa sistem pakar dikembangkan untuk menggantikan seorang pakar, diantaranya:

1. Dapat menyediakan kepakaran tiap waktu dan di berbagai lokasi

2. Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar

3. Seorang pakar akan pensiun atau pergi 4. Seorang pakar akan mahal

5. Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat 2.2.3 Ciri-ciri Sistem Pakar

Sistem pakar merupakan program-program prakris yang menggunakan strategi heuristic yang dikembangkan oleh manusia untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang spesifik (khusus). Disebabkan oleh keheuristikannya dan sifatnya yang berdasarkan pada pengetahuan, maka umumnya sistem pakar bersifat:

1. Memiliki informasi yang handal, baik dalam menampilkan langkah-langkah antara maupun dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang proses penyelesaian.

Gambar

Gambar 2.7 Struktur sistem pakar      (Sumber: Sri Kusumadewi, 2003:114)
Gambar 2.12 Best-First Search
Tabel 2.3 Bagan alir sistem (sistem flowcharts)
Tabel 2.4 Bagan alir program(program flowcharts)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kecepatan yang dihasilkan dari masing-masing robot menunjukkan bahwa robot dapat bergerak dengan baik di lingkungan yang tidak teratur. Dari data grafik respon

Tidak berbeda jauh seperti pada saat menentukan ukuran pipa pada sistem perpipaan, maka untuk menentukan besar ukuran saluran udara yang akan digunakan perlu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya rasio ROE saja yang memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap pergerakan harga saham sedangkan rasio lainnya, yaitu rasio NPM dan

N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan

• Manajemen terdiri dari beberapa fungsi yang saling berkoordinasi satu dengan yang lain dalam menciptakan kebijakan korporat dan kelembagaan, perencanaan, pengawasan, dan

Deskripsi data tentang keterampilan kepemimpinan kepala sekolah pada penelitian ini dibuat angket yang terdiri dari 13 item pernyataan yang kemudian diukur dengan skor 1

dipersyaratkan oleh Kantor Dinas Pendidikan Kota Padang tempat yayasan yang bersangkutan berdiri, kalau lembaga pendidikan yang akan didirikan, yayasannya terlebih

 Transformasi Laplace adalah metoda operasional yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan diferensial linier..  Dapat mengubah fungsi umum (fungsi