• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan jurnal ini. 1) Orang tua saya yang selalu mendukung dan mendoakan anaknya ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan jurnal ini. 1) Orang tua saya yang selalu mendukung dan mendoakan anaknya ini"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, karena berkat limpahan, rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan jurnal ini .

Terimakasih saya ucapkan kepada :

1) Orang tua saya yang selalu mendukung dan mendoakan anaknya ini 2) Abang dan adik saya yang membuat hari –hari penulis berarti 3) Ibu Dra Rahmi Zulhida Msi selaku dosen mikrobiologi

4) Abang dedi yanto syahputra Sp, Abang Desru Ardian , Kakak Rizky Zaita Putri Sp Selaku Asisten Dosen Praktikum Mikrobiologi

5) Teman – teman yang selalu memberiaka saya inspirasi

Semoga apa yang diharapkan selalu baik , dan semoga jurnal ini dapat bermanfaat bagi orang lain, walau jurnal ini jauh dari kesempurnan , penulis ucapakan terimakasih.

Medan , November 2013

(2)

2 DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ... 1 DAFTAR ISI ... 2 PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. Tujuan Praktikum ... Error! Bookmark not defined. TINJAUAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM ... Error! Bookmark not defined. Tempat dan Waktu ... Error! Bookmark not defined. Bahan dan Alat ... Error! Bookmark not defined. Cara Kerja ... Error! Bookmark not defined. HASIL DAN PEMBAHASAN... Error! Bookmark not defined. Hasil ... Error! Bookmark not defined. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. KESIMPULAN DAN SARAN... Error! Bookmark not defined. Kesimpulan... Error! Bookmark not defined. Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(3)

3

PENDAHULAN

Latar Belakang

Taksonomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang pengelompokkan dan

penyusunan organisme dalam satu golongan yang disebut taxa. Hal ini dilakukan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu sebagai pembeda yang digunakan dalam penggolongan organisme. Dalam taksonomi organisme terdiri dari tiga bagian, yaitu nomenklatur, klasifikasi, dan identifikasi. Nemenklatur adalah kegiatan pemberian nama, sedangkan identifikasi berarti penetapan organisme menggunakan kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam klasifikasi. Klasifikasi adalah tahap pengelompokkan suatu mikrobia berdasarkan sifat-sifat beda. Sistematika mikroba memiliki cara khusus untuk memetakan keanekaragaman spesies makhluk mikrobia dalam hal klasifikasi (Alcamo, 1984).

Sistematika mikroba merupakan ilmu yang mempelajari keanekaragaman mikroba dan hubungan antara sesamanya, baik hubungan yang bersifat kemiripan (fenetik) maupun yang bersifat kekerabatan (filogenetis). Cakupan kajian dalam sistematika meliputi

klasifikasi, tata nama, dan identifikasi. Klasifikasi merupakan suatu alat atau cara untuk mengelompokkan organisme ke dalam suatu kelompok (takson) berdasarkan hubungan kemiripan maupun kekerabatan. Identifikasi adalah proses dan hasil penentuan benar

tidaknya suatu strain yang diteliti merupakan anggota takson yang sudah dikenal sebelumnya atau merupakan proses dan hasil penentuan apakah suatu organisme yang belum dikenal merupakan anggota kelompok yang sudah diketahui sebelumnya atau bukan. Identifikasi merupakan aplikasi dari klasifikasi dan tatanama terhadap strain sampel. Sedangkan tatanama

(4)

4

adalah cara pemberian nama ilmiah kepada makhluk hidup berdasarkan kode tatanama. Untuk dapat mengidentifikasi dan mengkasifikasi suatu mikroorganisme, maka kita harus mempelajari karakteristik mikroorganisme tersebut terlebih dahulu (pelczar et al., 1993).

Dua domain dari ketiga golongan itu, Archaea dan Bacteria dipelajari dalam sistematika mikrobia. Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang pengelompokkan dan penyusunan organisme dalam satu golongan yang disebut taxa. Hal ini dilakukan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu sebagai pembeda yang digunakan dalam penggolongan organisme. Dalam taksonomi organisme terdiri dari tiga bagian, yaitu nomenklatur,

klasifikasi, dan identifikasi. Nomenklatur merupakan kegiatan pemberian nama, sedangkan identifikasi berarti penetapan organisme menggunakan kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam klasifikasi. Klasifikasi adalah tahap pengelompokkan suatu mikrobia berdasarkan sifat-sifat beda. ( Nicklin, et.al.,1999 ).

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan atau nutrisi yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi di dalam media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media, pertumbuhan dapat dilakukan dengan isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya. Bahan dasar adalah air (H2O) sebagai pelarut dari agar-agar (rumput laut) dimana agar-agar tersebut berfungsi sebagai pemadat media (Soni, Ahmad 2010).

(5)

5

Pertumbuhan bekteri pada umumnya ditandai dengan empat fase yang khas, yakni periode awal yang tampaknya tanpa pertumbuhan (fase lamban atau leg fase) diikutilah suatu periode pertumbuhan yang cepat(fase log), kemudian datar(fase statis atau stasionary phase) dan akhirnya diikuti oleh suatu penurunan populasi sel-sel hidup(fase kematian atau fase penurunan. Diantara setiap fase ini ada suatu periode peralihan yang menunjukkan lamanya waktu sebelum semua sel memasuki sebuah fase yang baru, yang dikenal dengan fase transisi atau transition phase (Yudhabuntara, 2003).

(6)

6

TINJAUAN PUSTAKA

Sistematika mikroba merupakan ilmu yang mempelajari keanekaragaman mikroba dan hubungan antara sesamanya, baik hubungan yang bersifat kemiripan (fenetik) maupun yang bersifat kekerabatan (filogenetis). Cakupan kajian dalam sistematika meliputi

klasifikasi, tata nama, dan identifikasi. Klasifikasi merupakan suatu alat atau cara untuk mengelompokkan organisme ke dalam suatu kelompok (takson) berdasarkan hubungan kemiripan maupun kekerabatan. Identifikasi adalah proses dan hasil penentuan benar

tidaknya suatu strain yang diteliti merupakan anggota takson yang sudah dikenal sebelumnya atau merupakan proses dan hasil penentuan apakah suatu organisme yang belum dikenal merupakan anggota kelompok yang sudah diketahui sebelumnya atau bukan. Identifikasi merupakan aplikasi dari klasifikasi dan tatanama terhadap strain sampel. Sedangkan tatanama adalah cara pemberian nama ilmiah kepada makhluk hidup berdasarkan kode tatanama. Untuk dapat mengidentifikasi dan mengkasifikasi suatu mikroorganisme, maka kita harus mempelajari karakteristik mikroorganisme tersebut terlebih dahulu (pelczar et al., 1994).

Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme.Zat hara dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan, sistesis sel, keperluan energi dalam metabolism, dan pergerakan.Lazimnya, medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, phospat, oksigen, hidrogen, serta unsur-unsur sekelumit (trace element).Dalam bahan dasar, medium dapat pula ditambahkan faktor pertumbuhan berupa asam amino, vitamin, dan nukleotida (Waluyo, 2007).

(7)

7

Taksonomi merupakan suatu langkah dalam pengelompokkan jasad hidup di dalam suatu kelompok atau takson yang sesuai. Pada awalnya pengelompokkan ini hanya dilakukan dalam lingkungan tumbuh-tumbuhan dan hewan, namun ternyata bahwa untuk mikrobapun dapat digunakan. Dari segi mikrobiologi sendiri, dunia mikroba terbagi menjadi dua

kelompok besar, dimana pembagian ini berdasarkan kepada ada tidaknya inti, baik yang sudah terdiferensiasi ataupun yang belum, yaitu penyusunan urutan DNA telah menjadi prosedur rutin di laboratorium dan perbandingan susunan DNA diantara beragam gen yang mada dapat menggambarkan hubungan perbedaan susunan DNA diantara gen-gen yang tersebar secara cepat, sehingga dapat digunakan untuk menentukan hubungan kekerabatan masing-masing individu (Ramadaningrum, 2008).

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan atau nutrisi yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi di dalam media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media, pertumbuhan dapat dilakukan dengan isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya. Bahan dasar adalah air (H2O) sebagai pelarut dari agar-agar (rumput laut) dimana agar-agar tersebut berfungsi sebagai pemadat media (jovix carl , 1992).

(8)

8

sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula.Akan tetapi, karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan. Enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk pengolahan bahan makanan akan diproduksi bila makanan tersebut sudah ada (saipol, 2012).

(9)

9

BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

Tempat dan Waktu

Tempat praktikum dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara pada hari rabu tanggal 30 Oktober 2013 pukul 14;30 – 16:00.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah larutan PDA, air, plastic wap, spiritus, dan alcohol.

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah lampu bunsen, hot plate, incubator, dan cawan petri.

(10)

10 Cara Kerja

1. Dipanaskan larutan PDA diatas hotplate sampai larutan menjadi mencair. 2. Disiapkan 2 buah cawan petri.

3. Disterilkan alat yang digunakan seperti incubator, cawan petri. 4. Dilakukan penuangan, larutan PDA harus berada di incubator.

5. Dituang larutan ke dalam cawan petri atau media biakan kurang lebih 20ml pada masing-masing cawan petri.

6. Dilakukan perlakuan terhadap masing-masing biakan dengan perlakuan : a. Dengan sentuhan rambut.

b. Dengan udara terbuka. c. Dengan sentuhan wajah.

7. Diberi label dengan menggunakan plastik wap. 8. Diamati 1 kali sehari.

(11)

11

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Pengamatan 1

Kamis 30 Oktober 2013

NO PERLAKUAN KETERANGAN DOKUMENTASI

1 Dengan Sentuhan Rambut

1. Tidak tumbuh Mikroorganisme. 2. Tidak terjadi kontaminasi warna. 3. Terjadinya pengembunan

2 Dengan Sentuhan Udara Terbuka

1. Tidak ada tumbuh mikrooganisme.

2. Tidak terjadi kontaminasi warna. 3 Dengan Sentuhan

Wajah

1. Mengalami pengembunan pada media PDA.

2. Belum munculnya/nampak mikroorganisme baru.

3. Belum mengalami perubahan warna pada media PDA.

(12)

12 Pengamatan 2

Jumat 01 November 2013

NO PERLAKUAN KETERANGAN DOKUMENTASI

1 Dengan Sentuhan Rambut

1. Tidak tumbuh Mikroorganisme. 2. Tidak terjadi kontaminasi warna. 3. Terjadinya pengembunan. 2 Dengan Sentuhan

Udara Terbuka

1. Tumbuh spora pada media. 2. Tidak terjadi kontaminasi warna. 3 Dengan Sentuhan

Wajah

1. Mengalami pengembunan pada media PDA.

2. Belum munculnya/nampak mikroorganisme baru.

3. Belum mengalami perubahan warna pada media PDA.

(13)

13 Pengamatan 3

Sabtu 02 November 2013

NO PERLAKUAN KETERANGAN DOKUMENTASI

1 Dengan Sentuhan Rambut 1. Tidak tumbuh Mikroorganisme.

2. Tidak terjadi kontaminasi warna.

3. Terjadinya pengembunan. 2 Dengan Sentuhan Udara

Terbuka

1. Sporanyamakin membesar dan makin terlihat jelas. 2. Sudah terjadi kontaminasi

warna.

3 Dengan Sentuhan Wajah 1. Mengalami pengembunan pada media PDA.

2. Belum munculnya/nampak mikroorganisme baru.

3. Belum mengalami perubahan warna pada media PDA.

(14)

14 Pembahasan

Pada pengamatan pertama dengan perlakuan sentuhan rambut belum tampak adanya reaksi dimana ditandai belum adanya aktifitas mikroba. Begitu pula dengan perlakuan tanpa sentuhan rambut, belum tampak ada aktifitas mikroba. Pada perlakuan dengan air leding sudah mulai tampak pertumbuhan mikroba ditandai dengan bercak hitam yang terdapat pada pinggir cawan. Pada pengamatan I terdapat perrbedaan pada perkembangan mikroba, ini disebabkan karena adanya perbedaan masa pertumbuhan antara mikroba. Selang waktu yang dibutuhkan bagi sel untuk membelah diri menjadi dua kali lipat disebut sebagai waktu generasi. Waktu generasi bakteri tidak sama, ada yang hanya memerlukan 20 menit bahkan ada yang sampai memerlukan sampai berjam-jam atau berhari-hari (Sumarsih, 2003).

Pada pengamatan II pada perlakuan dengan sentuhan rambut belum juga tampak aktifitas pertumbuhan mikroorganisme, tanpa sentuhan rambut juga belum tampak adanya mikroorganisme. Pada pemberian air leding dan udara juga terbuka juga tidak ada tampak pertumbuhan mikroorganisme. Disini ada yang menarik, karena pada pengamatan I terdapat aktifitas pertumbuhan mikroorganisme, namun pada pengmatan berikutnya tidak tampak adanya mikroorganisme. Ini karena mikroba sama dengan makhluk hidup lainnya, memerlukan suplai nutrisi sebagai sumber energy dan pertumbuhan selnya. Unsur-unsur dasar tersebut adalah : karbon, nitrogen, hydrogen, oksigen, sulfur, fosfor, zat besi, dan sejumlah kecil logam lainnya. Ketiadaan atau kekurangan sumber-sumber nutrisi ini dapat menyebabkan kematian (Krisno, 2011).

Masih dari pengamatan ke II, sudah mulai tampak aktifitas pertumbuhan pada cawan yang diberikan perlakuan sentuhan wajah, sentuhan dinding, air leding, udara terbuka, sudah tampak adanya lendir dan jamur yang sudah mulai tumbuh dari yang sebelumnya hanya karat dan bintik-bintik hitam juga putih pada media biakan. Ini disebabkan Karena adanya fase

(15)

15

pertumbuhan yang berbeda dimana setiap mikroba berbeda kemampuannya berbeda kemampuannya dalam kecepatan perkembangannya. Bila bakteri diinokulasikan ke dalam medium, pembiakan tidakn akan segera terjadi, tetapi ada periode penyesuaian pada lingkungan yang dikenal dengan pertumbuhan. Kemudian akan memperbanyak diri dengan laju yang konstan, sehingga akan diperoleh kurva pertumbuhan berdasarkan percepatan pertumbuhan dengan membandingkan antara jumlah pertumbuhan dengan waktu yang dibutuhkan (Admin, 2008).

(16)

16

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil diatas maka dapat di simpulkan :

1. Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil. Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan 2. Ciri-ciri utama dari suatu mikroorganisme dikelompokan sebagai berikut :

a. Morfologi b. Sifat kimiawi c. Sifat Biakan d. Sifat Metabolisme e. Sifat Antigenik f. Sifat Genetik g. Patogenitas h. Sifat Ekologi

3. Mikroorganisme terdapat di berbagai tempat seperti tanah, debu, air, udara, kulit dan selaput lendir. Mikroorganisme dapat berupa bakteri, fungi, protozoa dan lain-lain

Saran

Pada Praktikum Keanekaragaman Mikroorganisme ini perlu diperhatikan alat – alat yang digunakan harus dalam keadaan steril agar tidak terjadinya kontaminasi mikroba yang ada di udala terbuka.

(17)

17

DAFTAR PUSTAKA

Alcamo, 1984. Media-Media Perkembangbiakan Mikroba. http://Antonita.Blogspot. com/media-media-perkembangbiakan-mikroba.html. Diakses pada tanggal 5 November 2012

Jovix carl , 1992. Pembuatan Media Mikroorganisme Dan Macam-Macam Media.

Http://Alex. blogspot.com/pembuatan-media-mikroorganisme-dan-macam-macam-media.html. Diakses pada tanggal 5 November 2012

Nicklin, et.al.,1999. Pembuatan Media. http://Ana.blogspot.com/pembuatan-media-lapora-raktikum-mikrobiologi.html. Diakses pada tanggal 5 November 2012

pelczar et al., 1993.Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT Gramedia, Jakarta.

http://iandrumer.blogspot.com/2011/12/laporan-isolasi-dan-pengamatan.html. Diakses pada tanggal 16 Nopember 2013.

pelczar et al., 1994.Mikroorganisme.http://medhydoctor.blogspot.com/2013/02/laporan-praktikum-media-pertumbuhan.html. Diakses pada tanggal 16 Nopember 2013.

Ramadaningrum, 2008. Mikrobiologi.Erlangga. Jakarta.

http://medhydoctor.blogspot.com/2013/02/laporan-praktikum-media-pertumbuhan.html. Diakses pada tanggal 16 Nopember 2013.

(18)

18

saipol, 2012. Syarat Tumbuh Mikroba. http://Trisuriawiria2.blogspot.com /2005/06/syarat-tumbuh-mikroba.html. Diakses pada tanggal 2 November 2012

Soni, Ahmad 2010.. Mikrobiologi Dasar. Penerbit Erlangga, Jakarta. .

http://iandrumer.blogspot.com/2011/12/laporan-isolasi-dan-pengamatan.html. Diakses pada tanggal 16 Nopember 2013.

Waluyo, 2007 .Mikrobiologi Umum. Erlangga. Jakarta.

http://medhydoctor.blogspot.com/2013/02/laporan-praktikum-media-pertumbuhan.html. Diakses pada tanggal 16 Nopember 2013.

Yudhabantara, 2003. Mikrobioogi. http://www.geocities.com/kesmavetugin/ pengadalian.doc. Diakses pada tanggal 2 November 2012

Referensi

Dokumen terkait

Nutrisi merupakan zat - zat yang diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi, mempunyai nilai yang sangat penting untuk memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan campuran bahan organik dan tanah mineral sebagai media sapih terhadap pertumbuhan dan indeks mutu

Bahan nutrisi yang digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme di. laboratorium disebut

Bahan makanan sumber zat pembangun dan pengatur perlu di berikan lebih banyak disbanding pada kehamilan TM II, karena selain untuk pertumbuhan janin yang sangat pesat, juga

Cakupan imunisasi dasar di berikan pada bayi yang berusia 0-9 bulan dengan memasukan vaksin berupa bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang

1) Media selektif, yaitu digunakan untuk menyeleksi pertumbuhan mikroba yang diperlukan dari campuran mikroba-mikroba lain yang terdapat dalam bahan yang akan

Media  Medium : suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi atau zat-zat gizi yang digunakan menumbuhkan mikroorganisme di atas atau di dalamnya..  Contoh ; NA/NB, PDA/PDB, PCA,

Makanan bergizi yang mengandung zat besi diperlukan untuk membantu proses terjadinya pembentukan sel darah merah yang akan meningkatkan jumlah hemoglobin Hb di dalam tubuh Infeksi