• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PLB 1205489 Bibliography

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PLB 1205489 Bibliography"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

61

Dewi Hafitri Wulansari Koesmeilani, 2016

Penggunaan Metode Struktural Analitik Sintetik (Sas) dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Braille pada Peserta Didik Tunanetra

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2012). Anak berkesulitan belajar: teori, diagnosis, dan remediasinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Chandraningrum, H. dkk. (t.t.). Laporan pengembangan program pembelajaran bagi anak dengan hambatan membaca & menulis. Bandung: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Dewan Skripsi. (2011). Pedoman penulisan skripsi dan makalah. Bandung: Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI.

Friend, M. (2005). Special education: contemporary perspectives for school professionals. United States of America: Pearson Education, Inc.

Hadi, P. (2005). Kemandirian tunanetra. Jakarta: Depdiknas.

Hosni, I. (t.t.). Buku ajar orientasi dan mobilitas. Depdikbud, Proyek Pendidikan Tenaga Guru.

Latae, A. dkk. (t.t.). Upaya meningkatkan kemampuan menulis permulaan siswa melalui metode SAS siswa kelas 1 SDN Tondo Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali. Jurnal Kreatif Tadulako Online, 2 (4), hlm. 200-201.

Mulyati, Y. (t.t.). Modul pembelajaran membaca dan menulis permulaan. Bandung: FPBS Universitas Pendidikan Indonesia.

Nawawi, A. (2002). Sistem simbol Braille bidang Bahasa Indonesia. Dalam Pelatihan Simbol Braille Indonesia Bidang Bahasa Indonesia Bagi Guru SLB/SDLB, Pendidikan Terpadu, SLTP, SMU, dan MAN Seluruh Indonesia (hlm. 1). Bandung.

Skjerten, Miriam D. (1999). Introduction to visual impairment. Oslo: Departement of Special Needs Education, University of Oslo. Alih Bahasa: Didi Tarsidi (2002).

Somantri, S. (2007). Psikologi anak luar biasa. Bandung: PT. Revika Aditama.

Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.

(2)

62

Dewi Hafitri Wulansari Koesmeilani, 2016

Penggunaan Metode Struktural Analitik Sintetik (Sas) dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Braille pada Peserta Didik Tunanetra

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sunanto, J. dkk. (2005). Pengantar penelitian dengan subyek tunggal. CRICED University of Tsukuba.

Sunanto, J. dkk. (2006). Penelitian dengan subyek tunggal. Bandung: UPI Press.

Supriyadi, dkk. (1991). Materi pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta: Depdikbud, Proyek Penataran Guru SD Setara D-II.

Susetyo, B. (2015). Prosedur penyusunan dan analisis tes untuk penilaian hasil belajar bidang kognitif. Bandung: PT Refika Aditama.

Tarigan, H.G. (2013). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: CV Angkasa.

Tarsidi, D. (2007). Braille. Bandung: Sekolah Pasca-Sarjana UPI.

Tim Penyusun. (2015). Pedoman penulisan karya ilmiah UPI tahun akademik 2015. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

 Untuk merapikan Obyek-obyek Grafik, anda bisa Klik kanan Obyek-obyek tersebut dan memilih menu FORMAT yangmuncul pada pilihan, sesuai dengan obyek yang akan

Secara khusus, objek kajian ini adalah stilistika RDP baik yang berupa diksi, kalimat, wacana, bahasa figuratif (mencakup majas, idiom, dan peribahasa), dan citraan (faktor

[r]

Gambar spectrum elektromagnetik di bawah disusun berdasarkan panjang gelombang (diukur dalam satuan _m) mencakup kisaran energi yang sangat rendah, dengan panjang gelombang tinggi

 Bagian yang dapat dikonsumsi sebagai sayuran adalah bagian batang yang masih muda atau yang buasa kita sebut dengan rebung..  Biasanya asparagus sering diolah untuk sup,

Terlihat pada gambar tersebut mana yang memiliki panjang gelombang tinggi serta frekuensinya rendah seperti pada gelombang radio, dan mana yang memiliki frekuensi tinggi tapi

 Reproduksi terjadi secara tak kawan (aseksual) disebut juga vegetatif dengan jalan membelah diri, tunas, fragmentasi, dan partenogenesis, sedangkan secara kawin

Lebih lanjut, Fraksi PDI Perjuangan berpandangan bahwa RUU MD3 tidak memenuhi syarat disebut sebagai RUU baru, melainkan lebih tepat sebagai RUU perubahan sebagaimana diatur