• Tidak ada hasil yang ditemukan

Juklak O2SN SMP 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Juklak O2SN SMP 2018"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PETUNJUK PELAKSANAAN

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

TAHUN 2018

(2)
(3)

PETUNJUK PELAKSANAAN

OLIMPIADE OLAHARAGA SISWA NASIONAL (O2SN)

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

TAHUN 2018

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2017

(4)
(5)

D

alam upaya meningkatkan mutu sumberdaya manusia Indonesia agar mampu bersaing dalam era keterbukaan memandang perlu untuk menciptakan dan meningkatkan layanan pendidikan kepada seluruh warga negara minimal pada jenjang Sekolah Menengah Pertama. Selain itu berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan juga terus diselenggarakan baik dalam bentuk kegiatan pembelajaran maupun dalam bentuk kegiatan Lomba, Festival dan Olimpiade tahun 2018.

Untuk mewujudkan kegiatan dimaksud, khususnya kegiatan Lomba, Festival dan Olimpiade tahun 2018 telah disusun berbagai kebijakan dan strategi yang kemudian dijabarkan dalam bentuk program dan atau kegiatan yang dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi, baik di tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional dan internasional. Kegiatan di tingkat nasional meliputi Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI SMP), Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Olimpiade Literasi Siswa Nasional (OLSN), dan Gala Siswa Indonesia SMP (GSI). Sedangkan kegiatan di tingkat internasional seperti International Junior Science Olympiad (IJSO), International Mathematics Competition (IMC), Basel Open Master (BOM), dan International Research Exhibition.

Agar program dan/atau kebijakan tersebut dapat mencapai target yang telah ditetapkan, maka diterbitkan Buku Petunjuk Pelaksanaan untuk masing-masing jenis kegiatan, baik Lomba, Festival dan Olimpiade yang bersifat nasional maupun bersifat internasional.

Melalui buku ini diharapkan pihak-pihak terkait dalam pengelolaan kegiatan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan sekolah dapat menggunakan buku petunjuk pelaksanaan ini sebagai pedoman pelaksanaan, sehingga kegiatan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Akhirnya kami mengharapkan agar semua pihak terkait secara bersama-sama dan bergotong royong menyukseskan pelaksanaan program Lomba, Festival dan Olimpiade. Semoga buku petunjuk pelaksanaan bermanfaat bagi pelaksanaan kegiatan tahun 2018.

Jakarta, Desember 2017

Direktur

Pembinaan Sekolah Menengah Pertama,

(6)
(7)

BAB I PENDAHULUAN ... 1

BAB II mEkANIsmE PENYELENggArAAN ... 5

A. PELAksANAAN ... 5

BAB III kEPANItIAAN ... 9

A. tINgkAtsEkOLAH ... 9

B. tINgkAt kECAmAtAN ... 9

C. tINgkAt kABUPAtEN/kOtA ... 10

D. tINgkAt PrOvINsI ... 10

E. tINgkAt NAsIONAL ... 11

BAB Iv CABANg OLAHrAgA YANg DIPErtANDINgkAN ... 13

A. CABANgOLAHrAgAYANgDIPErtANDINgkAN ... 13

B. jUmLAH PEsErtAPEr CABANg OLAHrAgA ... 14

(8)

BAB v PEsErtA ... 17

A. PErsYArAtAN PEsErtA ... 17

B. kEABsAHAN PEsErtA ... 19

BAB vI PENUtUP ... 21

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rencana strategis (Renstra) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015 – 2019, visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015 – 2019 adalah “Terbentuknya insan serta ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang berkarakter dengan berlandaskan gotong royong”.

Pemerintah sebagai pengelola dan penyelenggara pendidikan berupaya keras dalam melaksanakan program-program peningkatan mutu pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama berusaha mewujudkan program Nawacita Presiden Republik Indonesia, yakni meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia dan melakukan revolusi karakter bangsa yang akan dilaksanakan melalui kegiatan olahraga pendidikan.

Pendidikan jasmani dan kesehatan dapat menunjang pengembangan karakter peserta didik baik secara organis, neuromuskuler, intelektual, emosional dan sosial, serta meningkatkan daya cipta, rasa dan karya para siswa. Muaranya adalah pada upaya peningkatan mutu pendidikan khususnya di bidang olahraga, serta Penguatan Pendidikan Karakter.

Hal ini telah dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Strathclyde, Inggris, dimana mene-mukan bahwa kemampuan akademik seorang pelajar remaja akan meningkat, jika dia rajin berolahraga atau melakukan aktivitas isik. Seorang pelajar yang berusia remaja akan lebih berpeluang untuk mendapatkan nilai yang bagus di sekolahnya, jika dia semakin rajin melakukan aktivitas isik atau berolahraga.

Pemerintah Indonesia terus berupaya memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Di tingkat pendidikan dasar, aktivitas olahraga terus digalakkan, baik dalam pembelajaran di kelas, kegiatan ekstrakurikuler, ataupun lomba-lomba.

(10)

sampai dengan tingkat nasional. Adapun kompetisi yang dimaksud adalah Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN).

Kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMP merupakan suatu wahana bagi peserta didik untuk mengimplementasikan Penguatan Pendidikan Karakter melalui pembinaan kegiatan olahraga yang dilakukan secara bertahap dan berjenjang. Kegiatan O2SN juga merupakan wahana pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga, serta penumbuhan nilai-nilai pendidikan karakter melalui kedispilinan, kreativitas, daya juang, jujur, sportif, kompetitif, solidaritas, dan bertanggung jawab.

Oleh karena itu, pelaksanaan O2SN SMP Tahun 2018 membutuhkan panduan yang dapat digunakan untuk petunjuk bagi pelaksanaan O2SN SMP Tahun 2018 baik mulai tahap sekolah, kecamatan, kabupten/kota, provinsi, hingga tahap nasional. Petunjuk Pelaksanaan O2SN SMP Tahun 2018 ini tidak hanya berisi juknis pelaksanaan lomba O2SN, tapi juga memberikan perspektif pentingnya O2SN SMP Tahun 2018.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional Pasal 17 bahwa ruang lingkup olahraga meliputi olahraga pendidikan, olahraga rekreasi dan olahraga prestasi.

3. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan.

7. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

(11)

C. Tujuan

1. Meningkatkan kecintaan dan apresiasi terhadap bidang olahraga. 2. Meningkatkan kecakapan kolaboratif dan kooperatif.

3. Meningkatkan kesehatan jasmani. 4. Meningkatkan mutu akademis.

5. Menciptakan kondisi kompetitif secara sehat. 6. Melatih sportivitas dan tanggung jawab.

7. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam bidang olahraga. 8. Meningkatkan persatuan dan kesatuan antara siswa seluruh Indonesia.

D. Tema

“Melalui Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Membentuk Pelajar yang Berprestasi Akademi, Olahraga dan Berbudi Pekerti Luhur”

E. Pengertian Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN)

O2SN adalah suatu kegiatan yang bersifat kompetisi di bidang olahraga antar siswa SMP/MTs atau yang sederajat dalam lingkup wilayah atau tingkat lomba tertentu.

F. Hasil yang diharapkan

1. Adanya peningkatan kondisi kesehatan jasmani siswa di sekolah sehingga dapat menunjang peningkatan kualitas akademis.

2. Terpilihnya siswa terbaik dalam bidang olahraga, sebagai bibit unggul atlet pada tingkat wilayah tertentu.

3. Terjalinnya kesatuan dan persatuan antar siswa seluruh Indonesia melalui O2SN.

G. Sasaran

(12)
(13)

A. Pelaksanaan

Kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMP Tahun 2018 dilaksanakan melalui beberapa tahap yaitu :

1. Tingkat Sekolah

Mekanisme pelaksanaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) diserahkan sepenuhnya kepada sekolah. Cabang olahraga yang dipertandingkan mengacu pada kegiatan yang akan dilaksanakan di kecamatan, kabupaten/kota atau provinsi. Sekolah menentukan peserta yang akan mengikuti kegiatan olimpiade olahraga tingkat selanjutnya. Peserta yang dikirim merupakan perwakilan sekolah, yang disahkan dengan SK kepala sekolah.

2. Tingkat Kecamatan

Pelaksanaan O2SN SMP tingkat kecamatan dilaksanakan apabila jumlah sekolah yang akan berpartisipasi dalam O2SN di kecamatan cukup banyak. Olimpiade olahraga tingkat kecamatan bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada seluruh sekolah untuk berpartisipasi. Peserta yang menjadi wakil kecamatan disahkan dengan SK kepala sekolah dan SK Kepala Seksi Pendidikan kecamatan. Struktur dan wewenang di tingkat kecamatan ini dapat disesuaikan dengan kondisi wilayah. Pemenang tingkat kecamatan berhak mengikuti O2SN tingkat kabupaten/kota.

3. Tingkat Kabupaten/Kota

Kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMP tingkat kabupaten adalah ajang kompetisi bagi peserta lomba yang mewakili kecamatan. Peserta yang mewakili O2SN di tingkat kabupaten/kota disahkan dengan SK Kepala Seksi Kecamatan atau Ketua Penyelenggara O2SN di tingkat Kecamatan. Pemenang tingkat kabupaten/kota berhak mengikuti O2SN SMP tingkat provinsi disahkan dengan SK Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

4. Tingkat Provinsi

Kegiatan O2SN SMP tingkat provinsi adalah kegiatan yang diikuti

BAB II

MEKANISME

(14)

oleh peserta juara tingkat kabupaten/kota. Cabang olahraga yang dipertandingkan mengacu pada kegiatan tingkat nasional. Pemenang tingkat provinsi akan menjadi wakil untuk mengikuti O2SN SMP tingkat nasional dengan SK Penetapan Peserta O2SN yang disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.

5. Tingkat Nasional

O2SN SMP tingkat nasional adalah kegiatan yang diikuti oleh pemenang tingkat provinsi. Jenis cabang olahraga yang dipertandingkan/diperlombakan sesuai dengan cabang olahraga yang tercantum dalam BAB IV. Provinsi menginformasikan keikutsertaan kepada Panitia Pusat melalui pendaftaran daring yang dapat diakses melalui ditpsmp.kemdikbud.go.id/ pesertadidik.

B. Pembiayaan

1. Pelaksanaan O2SN tingkat kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi menjadi tanggung jawab Pemda setempat. Pembiayaan dibebankan pada APBD.

2. O2SN tingkat nasional ditanggung oleh APBN dengan DIPA Direktorat Pembinaan SMP.

C. Hadiah dan Penghargaan

1. Hadiah dan penghargaan diberikan kepada setiap pemenang, baik perorangan maupun beregu. Jenis hadiah dan penghargaan ditentukan oleh masing-masing panitia olimpiade olahraga pada setiap tingkat lomba.

2. Setiap peserta O2SN SMP tingkat nasional tahun 2018 sesuai dengan persyaratan peserta akan mendapatkan Beasiswa Bakat dan Prestasi SMP tahun 2018 sejumlah Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah)

D. Waktu Pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tahun 2018 direncanakan sebagai berikut :

No Kegiatan Waktu Keterangan Pendanaan

1 O2SN Tingkat Sekolah Maret 2018 Ditentukan Sekolah APBD

2 O2SN Tingkat Kecamatan April 2018 Ditentukan Kecamatan APBD

3 O2SN Tingkat Kab. Kota April 2018 Ditentukan Kab./Kota APBD

4 O2SN Tingkat Provinsi Mei s.d. Juli 2018 Ditentukan Provinsi APBD

5 O2SN Tingkat Nasional 16 s.d. 22 September 2018

Kota Yogyakarta,

(15)

No Kegiatan Waktu Keterangan Pendanaan

6

Pengiriman lembar per-nyataan pelaksanaan O2SN Tingkat Provinsi Pengiriman lembar pernyataan pelaksa-naan O2SN Tingkat Provinsi

1 s.d. 14 Mei

2018 Dinas Pendidikan Provinsi

7

Pengiriman SK Penetapan Peserta Provinsi O2SN SMP Tingkat Nasional

31 Juli 2018 Dinas Pendidikan Provinsi

8 Pendaftaran Daring Peserta O2SN SMP Tingkat Nasional

1 s.d. 15 Agustus

2018

Dinas Pendidikan Provinsi

E. Juri/Wasit

1. Mampu dan menguasai cabang yang dipertandingkan/ dilombakan. 2. Berlaku adil dan tidak memihak kepada siapapun.

3. Bersedia melaksanakan tugas sesuai jadwal pertandingan/lomba. 4. Memberikan hasil penilaian/penjurian yang dilakukan kepada pimpinan. 5. Mengikuti aturan pertandingan sesuai cabang olahraga O2SN yang

dipertandingkan.

F. Layanan Informasi

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama memberikan layanan informasi yang dapat dilihat dan diunduh melalui ditpsmp.kemdikbud.

go.id/pesertadidik untuk mendapatkan informasi terkini tentang

perubahan-perubahan yang terjadi dalam peraturan pertandingan, surat pemanggilan dan hal lain seputar O2SN SMP Tahun 2018.

Informasi layanan informasi dapat diakses melalui: FB Fan page : ditpsmp.lomba bakat prestasi 2018 Instagram : ditpsmp.pestasi_2018

Twitter : @bakatprestasi18 YouTube : bakat prestasi

Email : bakatprestasi.psmp@kemdikbud.go.id

Alamat sekretariat lomba, festival dan olimpiade SMP Direktorat Pembinaan SMP

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E lantai 17 Senayan, Jakarta Pusat 10270

Telepon. +62 21 5725683 Fax. +62 21 57900459

(16)
(17)

BAB III

KEPANITIAAN

Agar pelaksanaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dapat berlangsung secara baik dan eisien, maka perlu ditata organisasi pelaksanaannya. Adapun organisasi pelaksanaan kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) untuk setiap tahap adalah sebagai berikut:

A. Tingkat sekolah

Kepala sekolah membentuk panitia olimpiade olahraga sekolah yang terdiri dari unsur :

1. Kepala sekolah, 2. Guru,

3. Komite sekolah, 4. Instansi terkait.

Tugas dan tanggung jawab panitia sekolah adalah :

1. Merencanakan dan menyeleksi peserta lomba tingkat sekolah.

2. Menyiapkan surat-surat dan keperluan penyelenggaraan seleksi tingkat sekolah.

3. Menyosialisasikan penyelenggaraan lomba olahraga. 4. Menetapkan peserta yang mewakili sekolah.

5. Menetapkan 1 (satu) orang guru pendamping untuk kegiatan lomba tingkat kecamatan atau kabupaten/kota.

6. Mengirimkan peserta untuk mewakili sekolah dalam O2SN SMP tingkat berikutnya.

B. Tingkat Kecamatan

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota membentuk panitia olimpiade olahraga tingkat kecamatan yang terdiri dari unsur-unsur :

1. Cabang dinas pendidikan kecamatan (UPTD) 2. MGMP, MKKS,

3. Instansi terkait.

Tugas dan tanggung jawab panitia tingkat kecamatan adalah : 1. Merencanakan pelaksanaan O2SN tingkat kecamatan.

(18)

3. Mensosialisasikan penyelenggaraan O2SN.

4. Menetapkan dan menyiapkan tempat penyelenggaraan olimpiade olahraga. 5. Melaksanakan kegiatan O2SN tingkat kecamatan,

6. Menetapkan pemenang melalui surat keputusan camat.

7. Mengirimkan peserta untuk mewakili kecamatan dalam O2SN SMP tingkat berikutnya.

C. Tingkat Kabupaten/ Kota

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota membentuk panitia olimpiade olahraga tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari unsur-unsur :

1. Dinas pendidikan kabupaten/kota, 2. Perguruan tinggi setempat, 3. MGMP, MKKS,

4. Pengurus Cabang Olahraga kabupaten/kota yang dipertandingkan dan Instansi terkait lainnya.

Tugas dan tanggung jawab panitia tingkat kabupaten/kota adalah:

1. Membuat dan menginformasikan pelaksanaan O2SN SMP tingkat kabupaten/kota ke Dinas Pendidikan Provinsi.

2. Merencanakan pelaksanaan O2SN kabupaten/kota.

3. Bekerjasama dengan sekolah dalam penyelenggaran kegiatan.

4. Menyiapkan surat-surat dan keperluan lain yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan.

5. Menyosialisasikan penyelenggaraan O2SN SMP tingkat kab./kota.

6. Menetapkan dan menyiapkan tempat penyelenggaraan O2SN SMP tingkat kabupaten/kota dengan surat keputusan.

7. Melaksanakan kegiatan O2SN SMP kabupaten/kota.

8. Menetapkan peserta/pemenang melalui surat keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

9. Mengirimkan peserta mewakili kabupaten/kota ke O2SN tingkat berikutnya.

D. Tingkat Provinsi

Panitia Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMP tingkat provinsi dibentuk oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi. Unsur-unsur yang masuk ke dalam kepanitiaan olimpiade olahraga adalah :

1. Dinas pendidikan provinsi. 2. Perguruan tinggi setempat. 3. MGMP, MKKS.

4. Pengurus Cabang Olahraga Provinsi yang dipertandingkan dan Instansi yang terkait lainya.

(19)

1. Membuat proposal pelaksanaan O2SN SMP.

2. Merencanakan pelaksanaan O2SN SMP tingkat provinsi.

3. Bekerjasama dengan sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan O2SN SMP di tingkat Provinsi.

4. Menyiapkan surat-surat dan keperluan lain yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan.

5. Menyosialisasikan penyelenggaraan O2SN SMP.

6. Menetapkan dan menyiapkan tempat penyelenggaraan lomba dengan surat keputusan.

7. Melaksanakan kegiatan O2SN SMP tingkat Provinsi.

8. Menetapkan peserta/pemenang melalui surat keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.

9. Menyampaikan dan membuat laporan pelaksanaan ke panitia pusat. 10. Mendaftarkan para peserta kontingen O2SN provinsi melalui pendaftaran

daring.

E. Tingkat Nasional

Panitia tingkat nasional berasal dari Direktorat Pembinaan SMP, serta dari unsur-unsur Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Induk Organisasi Cabang Olahraga yang dipertandingkan serta unsur lain yang dipandang perlu. Tugas dan fungsi panitia tingkat nasional adalah :

1. Melakukan sosialisasi kegiatan olimpiade olahraga SMP tingkat sekolah, kecamatan, kab/kota, provinsi dan nasional.

2. Membuat petunjuk pelaksanaan O2SN SMP tahun 2018.

3. Mempersiapkan pendaftaran daring untuk peserta O2SN tingkat Nasional. 4. Merencanakan pelaksanaan O2SN SMP tingkat nasional.

5. Bekerjasama dengan PB cabang olahraga yang dipertandingkan dalam O2SN SMP tahun 2018.

6. Mempersiapkan mekanisme pertandingan dengan PB cabang olahraga. 7. Menyiapkan surat-surat dan keperluan penyelenggaraan kegiatan. 8. Menetapkan dan menyiapkan tempat penyelenggaraan lomba.

9. Melaksanakan kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMP tingkat nasional.

10. Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan lomba, baik pada tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/kota.

(20)
(21)

BAB IV

CABANG OLAHRAGA

A. Cabang olahraga yang dipertandingkan/diperlombakan

meliputi 5 (lima) cabang yaitu :

1. Atletik

Trilomba perorangan putra dan putri.

Trilomba (lari 60 m, lompat jauh dan tolak peluru). Setiap peserta wajib mengikuti seluruh nomor trilomba yang dilombakan.

2. Renang

Perorangan putra dan putri.

Nomor yang dilombakan yaitu:

a. 50 m dan 100 m gaya bebas

b. 50 m gaya punggung

c. 50 m dan 100 m gaya dada

d. 50 m gaya kupu-kupu.

Setiap peserta diwajibkan mengikuti minimal 1 (satu) nomor, maksimal 3 (tiga) nomor.

3. Bulutangkis

Nomor yang dipertandingkan yaitu:

a. tunggal putra

b. tunggal putri

4. Karate

Perorangan putra dan putri.

Nomor yang dipertandingkan yaitu:

a. kata perorangan putra

b. kata perorangan putri

c. kumite perorangan bebas putra (-50 kg dan +50 kg)

(22)

5. Pencak Silat

Ada 8 nomor yang dipertanding dalam pencak silat terdiri dari:

a. Jurus Tunggal Putra dan Putri

b. Tanding Putra dan Putri :

Kelas D Putra dan Putri : 39 – 42 kg

Kelas E Putra dan Putri : 42 – 45 kg

Kelas F Putra dan Putri : 45 – 48 kg.

B. Jumlah Peserta Per Cabang Olahraga

Adapun rincian peserta dan cabang olahraga yang dipertandingkan adalah sebagai berikut.

Trilomba yang terdiri dari

a. Lari 60 M

b. Lompat Jauh

c. Tolak peluru

2 Renang 1 1 1 3 Bulutangkis 1 1 1 a. Tunggal Putra

(23)

No Cabang Olahraga

Peserta

Keterangan Putra Putri Pelatih

4 Karate 1 1 1

a. Kata Putra dan Putri

b. Kumite Putra : - 50 Kg +50 Kg Kumite Putri : - 45 Kg +45 Kg

5 Pencak Silat 1 1 1

Jurus Tunggal Putra & Putri Tanding Putra & Putri : Kelas D (39-42 Kg)

Kelas E (42-45 Kg) Kelas F (45-48 Kg)

Catatan :

(24)
(25)

BAB V

PESERTA

A. Persyaratan Peserta

1. Atlet

Peserta Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMP 2018 wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Sebagai Juara terbaik dalam setiap tingkat pertandingan yang diikuti sesuai cabang olahraga dibuktikan dengan hasil seleksi dan surat keputusan (SK) dari pejabat yang berwenang pada tiap tingkatan lomba.

b. Berstatus dan masih aktif sebagai siswa kelas SMP/MTs Negeri/Swasta atau yang sederajat pada kelas 7 dan 8 tahun ajaran 2017/2018 pada saat mengikuti lomba tingkat Kab/Kota, dan Provinsi.

c. Kelahiran setelah tanggal 31 Desember 2003.

d. Memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan terdaftar di Data Pokok Peserta Didik yang diperoleh dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

e. Bukan Juara 1, 2 dan 3 O2SN SMP tahun sebelumnya.

f. Bukan juara 1, 2 dan 3 POPNAS/Pospenas/Peparnas atau Kejurnas dan juara internasional untuk semua cabang olahraga dan nomor cabang olahraga yang dipertandingkan/perlombakan di tingkat sekolah menengah pertama (SMP);

g. Bukan binaan dari Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP), Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD) dan Sekolah Khusus Olahraga (SKO).

h. Dikirim oleh pejabat yang berwenang dalam setiap tingkatan lomba.

i. Hanya mengikuti satu cabang lomba.

(26)

pemerintahan.

k. Mengisi Biodata peserta pada tabel terlampir dengan jelas.

l. Peserta wajib menjaga sportivitas dan fair play selama O2SN berlangsung disertai surat pernyataan yang ditandatangani Kepala Sekolah.

2. Oisial

Persyaratan-persyaratan yang diperlukan:

a. Oisial sebanyak 2 (dua) orang per tingkatan lomba.

b. Berasal dari Dinas Pendidikan (sesuai tingkatan lomba) yang menangani SMP atau yang bertugas membina klub-klub di kelas olahraga SMP.

c. Membawa surat tugas dari Kepala Dinas Pendidikan (sesuai tingkatan lomba).

d. Membawa pas foto berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 1 (satu) lembar. e. Oisial wajib melampirkan surat keterangan sehat dari dokter.

Tugas oisial adalah membawa seluruh kelengkapan administrasi peserta pertandingan, mendampingi tim kabupaten/kota/ provinsi; mengikuti seluruh acara kegiatan pertandingan olahraga siswa SMP tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, serta Nasional; dan bertanggungjawab dengan kondisi kesehatan dan medis peserta yang berpartisipasi pada setiap tingkatan pertandingan. Oisial wajib menjaga sportivitas dan fair play selama O2SN berlangsung.

3. Pelatih

a. Persyaratan pelatih :

1) Berasal dari guru Penjasorkes/pelatih Klub Olahraga SMP.

2) Membawa surat keterangan dari kepala sekolah, yang menyatakan bahwa yang bersangkutan adalah benar guru Penjasorkes/pelatih klub olahraga dari sekolah/klub yang bersangkutan,

3) Pelatih memahami dan menguasai ilmu kepelatihan dan peraturan pertandingan cabang olahraga yang dipertandingkan.

4) Wajib melampirkan surat keterangan sehat dari dokter kesehatan.

5) Bersedia mendampingi peserta pertandingan dan mengikuti seluruh acara kegiatan O2SN SMP sesuai tingkatan lomba.

6) Wajib menjaga sportivitas dan fair play selama O2SN berlangsung.

(27)

kegiatan O2SN di setiap tingkatan pertandingan yang diikuti dalam rangka melaksanakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) bidang olahraga.

b. Pendaftaran Peserta

Untuk mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMP Tingkat Nasional Tahun 2018, Dinas Pendidikan Provinsi mendaftar kepada panitia pusat, dengan ketentuan sebagai berikut:

1) mengirimkan Surat Keputusan (SK) Penetapan Pemenang O2SN Tingkat Provinsi dan SK Penetapan Kontingen O2SN Tingkat Nasional yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi ke Direktorat Pembinaan SMP melalui surat elektronik (surel) ke bakatprestasi.psmp@kemdikbud.go.id dan tembusan ke olimpiade.ditpsmp@gmail.com.

2) melakukan pendaftaran daring (registrasi online) bagi peserta O2SN Tingkat Nasional pada laman ditpsmp.kemdikbud.go.id/ pesertadidik dengan memilih menu REGISTRASI, dengan memperhatikan batas waktu pendaftaran sesuai pemberitahuan dari Direktorat PSMP.

3) Pendaftaran paling lambat harus sudah diterima oleh panitia pusat pada tanggal 15 Agustus 2018 pada jam kerja.

B. Keabsahan Peserta

1. Setiap peserta akan dilakukan pemeriksaan keabsahan peserta meliputi administrasi dan isik, yang akan dilakukan oleh panitia keabsahan peserta sebelum pelaksanaan pertandingan dilaksanakan.

2. Apabila terjadi keragu-raguan dalam hal pemeriksaan administrasi dan atau isik, akan dilakukan pemeriksaan isik oleh tim dokter keabsahan.

3. Tim dokter keabsahan akan mengeluarkan rekomendasi bagi peserta yang bersangkutan, apakah peserta tersebut sah atau tidak sah untuk mengikuti pertandingan.

4. Hasil pemeriksaan isik yang dilakukan oleh dokter selain dokter keabsahan dinyatakan tidak sah dan tidak diterima.

5. Hasil pemeriksaan tim keabsahan administrasi dan tim dokter keabsahan akan diputuskan oleh panitia keabsahan.

(28)
(29)

BAB VI

PENUTUP

K

eberhasilan penyelenggaraan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMP ditentukan oleh semua unsur yang berkepentingan dalam melaksanakan kegiatan secara tertib, teratur, penuh disiplin dan rasa tanggung jawab yang tinggi.

Dengan demikian diharapkan O2SN SMP dapat memberikan manfaat untuk peningkatan mutu pendidikan di bidang olahraga serta menghasilkan bibit-bibit atlit berprestasi di tingkat nasional dan internasional, sebagai bagian dari upaya menciptakan generasi emas Indonesia.

Hal-hal lain yang belum tercantum dalam peraturan pertandingan ini akan ditentukan kemudian oleh panitia penyelenggara berupa surat keputusan tambahan, adendum atau aturan tambahan dalam peraturan pertandingan ini. Seluruh keputusan panitia penyelenggara yang tercantum di dalam peraturan pertandingan di atas adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

Menyadari masih banyak kekurangan dalam panduan ini, kami sangat mengharapkan kritik dan saran sebagai bahan masukan bagi perbaikan penyelenggaraan olimpiade olahraga di tahun-tahun mendatang.

(30)

Informasi layanan informasi dapat diakses

melalui:

FB Fan page :

ditpsmp.lomba bakat prestasi 2018

Instagram :

ditpsmp.pestasi_2018

Twitter :

@bakatprestasi18

YouTube :

bakat prestasi

Email :

(31)
(32)

LAMPIRAN

(33)

LAMPIRAN 1

CABANG OLAHRAGA

(34)

A. Peraturan Umum

1. Panitia Pelaksana

a. Perlombaan atletik dilaksanakan oleh panitia pelaksana (Panpel) yang secara teknis bertanggung jawab kepada Pengurus Besar Persatuan At-letik Seluruh Indonesia ( PB. PASI).

b. Dewan Hakim dan wasit, yang bertugas telah mendapat rekomendasi dari PB. PASI, sedangkan juri yang bertugas telah mendapat rekomen-dasi dari Pengurus PASI Provinsi.

c. Keputusan hakim adalah mutlak dan bersifat inal, serta independen.

2. Peraturan

a. Peraturan perlombaan yang akan digunakan adalah peraturan perlom-baan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) yang telah disesuaikan dan diadopsi dari peraturan perlombaan internasional sesuai dengan IAAF Competition Rules 2017- 2018

b. Semua peserta dianggap telah mengetahui dan memahami serta men-gerti isi dari peraturan tersebut.

3. Pakaian dan Sepatu.

a. Pakaian pertandingan/seragam harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan merupakan seragam resmi dari daerah yang bersangku-tan, dengan ketentuan warna dasar depan dan belakang wajib sama.

b. Setiap peserta boleh menggunakan sepatu satu kaki, boleh kedua-duan-ya dan boleh tidak menggunakan sepatu. Bagi peserta kedua-duan-yang menggu-nakan sepatu spikes, panjang paku sepikes tidak boleh melebihi 9 mm.

B. Peraturan Khusus

1. Persyaratan Peserta :

a. Peserta sesuai dengan persyaratan pedoman umum O2SN tahun 2018 (Bab V Peserta)

b. Peserta adalah perorangan putra dan putri.

(35)

d. Bukan peserta kejuaraan tingkat international.

e. Bukan peserta binaan PPLP, dan DIKLAT/SKO

f. Setiap peserta wajib mengikuti semua nomor Trilomba (lari 60 m, lompat jauh, dan tolak peluru) yang di lombakan.

2. Peralatan

a. Panitia menyiapkan semua peralatan yang akan digunakan sesuai den-gan standar PASI yang diadopsi dari IAAF Rule & Competition.

b. Berat Peluru Putra 4 kg, Putri 3 Kg

3. Nomor-nomor perlombaan atletik merupakan nomor gabungan atau

disebut Trilomba yang terdiri dari lari 60 m, lompat jauh dan tolak pelu-ru.

4. Pertemuan Teknik

a. Sebelum pelaksanaan perlombaan dilakukan pertemuan teknik.

b. Dalam pertemuan teknik hanya membahas hal–hal yang menyangkut teknis pelaksanaan perlombaan.

c. Tiap kontingen diwakili oleh maxsimal dua orang pelatih/oisial

5. Penentuan lintasan dan nomor lapangan:

a. Penentuan lintasan

Penentuan lintasan dan urutan giliran peserta perlombaan dicantum-kan dalam buku acara/program perlombaan yang ditentudicantum-kan dengan undian oleh panitia pelaksana, sesuai dengan ketentuan pasal 141 peraturan IAAF.

b. Penentuan giliran nomor lapangan

1) Setiap peserta berhak melakukan lompatan/ lemparan percobaan sebanyak dua kali yang pelaksanaannya akan diatur secara bergil-iran oleh panitia pelaksana.

2) Dalam nomor lompat jauh dan tolak peluru, Jika peserta melebihi dari pada 20 (dua puluh) peserta dan jika kondisi sarana prasarananya memungkinkan, maka pelaksanaan perlombaan dilaksanakan da-lam dua group secara bersamaan.

(36)

6. Pemanasan dan Pemanggilan peserta.

a. Sebelum atlet berlomba diwajibkan mengikuti senam pemanasan ber-sama-sama yang akan dipimpin oleh panitia.

b. Setelah melakukan senam bersama atlet kembali ke roll call untuk mengikuit prosesi dan prosedur pemanggilan.

c. Pembagian waktu pemanggilan peserta untuk setiap nomor lomba ada-lah sebagai berikut:

4) Untuk nomor lintasan, pemanggilan pertama peserta dilaksanakan 30 menit sebelum nomor perlombaan ini dimulai dan selanjutnya 15 menit sebelum perlombaan dimulai para peserta masuk ke arena perlombaan.

5) Untuk nomor lompat jauh dan tolak Peluru, pemanggilan pertama peserta dilaksanakan 45 menit sebelum nomor perlombaan ini dimu-lai dan pemanggilan terakhir 30 menit sebelum perlombaan dimudimu-lai para peserta masuk ke arena perlombaan.

7. Roll Call untuk peserta.

a. Tempat roll call berada di sekitar stadion atletik. Bila nama peserta dipanggil oleh panitia pelaksana lomba, mereka diharus menunjukkan kartu identitas peserta nomor BIB, ID Card, sepatu perlombaan/spikes, tas lapangan, kepada panitia/petugas roll call.

b. Nomor BIB, tiap – tiap peserta diharuskan menggunakan 2 (dua) nomor BIB yang masing – masing satu dipasang di dada dan di punggung. Nomor tidak diperkenankan dilipat–lipat.

c. Para oisial, pelatih dan pendamping tidak diperkenankan men -dampingi pesertanya masuk ke dalam lapangan/lintasan.

d. Keterangan panggilan:

1) 1Panggilan kesatu peserta/pelatih diharuskan membubuhkan tanda (V) di depan nama peserta sebagai tanda hadir.

2) Panggilan kedua peserta diharuskan masuk ruangan roll call.

8. Cara memperkenalkan peserta di lapangan.

Bila atlet disebutkan namanya oleh penyiar/announcer atlet diharuskan maju selangkah dengan melambaikan tangannya kepada penonton.

9. Protes Dan Banding

(37)

b. Protes menyangkut suatu hasil perlombaan dapat diajukan dalam wak-tu 30 menit, setelah suawak-tu hasil perlombaan diumumkan secara resmi oleh penyiar/announcer.

c. Setiap protes tingkat pertama dapat disampaikan secara lisan oleh peserta yang bersangkutan atas nama peserta tersebut kepada wasit disertai bukti-bukti yang cukup dan dianggap perlu. Kemudian wasit akan mempertimbangkan untuk mengambil keputusan atau akan me-neruskannya kepada panitia hakim.

d. Apabila keputusan wasit atas protes yang baru diajukan ternyata tidak diterima oleh pihak yang mengajukan protes, si pengaju protes dapat naik banding kepada dewan hakim.

e. Besarnya uang protes ditetapkan $ 100 US (seratus dollar) atau sesuai dengan jumlah itu.

10. Juara dan Medali

a. Penentuan juara ditetapkan berdasarkan perolehan nilai atau score tertinggi dari semua nomor Trilomba sebagaimana skor terlampir atau bisa dilihat di www.ditpsmp.kemdikbud. go.id/peserta didik

b. Medali kejuaraan Trilomba diberikan kepada pemenang 1, 2, dan 3, sesuai dengan kelompoknya.

11. Hasil Sama

Jika ada dua atau lebih atlet memperoleh jumlah nilai yang sama untuk setiap posisi dalam perlombaan, prosedur untuk menentukan ‘hasil-sama’ dilakukan sebagai berikut:

a. Atlet yang dalam lebih banyak event mencatat nilai lebih banyak dari atlet yang lain yang memiliki hasil-sama itu diberikan kedudukan yang lebih tinggi.

b. Jika masih terjadi hasil sama sesuai dengan Pasal 200.13(a), atlet yang mengumpulkan jumlah nilai tertinggi pada salah satu event diberikan kedudukan yang lebih tinggi.

c. Jika masih terjadi hasil sama sesuai dengan Pasal 200.13(b), atlet yang mengumpulkan nilai tertinggi pada event terbaik ke dua, dan seterusn-ya diberikan kedudukan seterusn-yang lebih tinggi.

12. Upacara Penghormatan Pemenang

a. Pemenang 1, 2, dan 3 setiap nomor inal akan dipanggil untuk mengi -kuti pelaksanaan upacara penghormatan pemenang (UPP), sesaat setelah selesainya perlombaan nomor yang bersangkutan.

(38)

lengkap masing–masing sesuai dengan seragam daerahnya.

c. Dalam pelaksanaan UPP tidak diperkenankan menggunakan celana pendek, dan tidak boleh memakai sandal.

13. Penutup

Hal hal lain yang belum tercantum dalam peraturan perlombaan ini akan ditentukan kemudian.

OLIMPADE OLAHRAGA SISWA NASIONAL SMP 2018

FORMULIR PENDAFTARAN

Cabang Atletik

Provinsi :

Tri Lomba:

NO NAMA SISWA L/PJK LAHIRTGL PRESTASI ASAL SEKOLAH/ NISN 1

2

Oisial :

Status Nama No. HP & Email Tim Manager

(39)

LAMPIRAN 2

CABANG OLAHRAGA

(40)

A. Umum

1. Perlombaan renang dilaksanakan oleh panitia pelaksana (PANPEL) per-lombaan dari Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI).

2. Wasit dan juri yang bertugas telah mendapat rekomendasi dari PB PRSI.

B. Khusus perlombaan

1. Tidak ada pengelompokan umur/kelas.

2. Susunan acara perlombaan dan nomor-nomor perlombaan.

3. Pelaksanaan perlombaan

a. Menggunakan peraturan perlombaan PRSI/FINA.

b. Semua nomor perlombaan dilaksanakan langsung inal (timed inal).

c. Ketentuan umum mengacu pada ketentuan khusus cabang renang.

d. Daftar dari pakaian lomba yang memperoleh approval dari FINA dapat dilihat pada: http://www.ina.org/H2O/index.php?option=com_

content&view=category&id=304&Itemid=1006.

4. Persyaratan peserta

a. Bukan juara (1, 2 dan 3) pada O2SN tahun 2017 dan tahun sebelum-nya.

b. Terbaik tiap tingkatan lomba (kabupaten/kota/ provinsi).

(41)

5. Jumlah peserta dan nomor perlombaan

a. Jumlah peserta 1 (satu) orang putra dan 1 (satu) orang putri setiap tingkatan lomba (kabupaten/kota/ provinsi)

b. Jumlah nomor perlombaan perorangan yang boleh di ikuti oleh tiap peserta/perenang maksimal 3 nomor dari 6 nomor yang di lombakan

6. Medali

Medali dan sertiikat di berikan kepada juara 1,2,dan 3.

Jumlah medali yang diperebutkan terdiri dari:

12 medali emas, 12 medali perak dan 12 medali perunggu.

7. Protes

a. Panitia pelaksana perlombaan merupakan instansi terakhir yang menentukan kepada setiap persoalan yang belum/tidak tercantum dalam peraturan perlombaan dan ketua perlombaan menampung protes dalam persoalan tersebut serta memberikan keputusan se-bagai instansi pertama dan terakhir.

b. Semua protes dinyatakan resmi dan dapat diterima oleh ketua per-lombaan apabila memenuhi ketentuan sebagai berikut:

1) Setiap protes harus disampaikan tertulis dan harus ditandatan-gani oleh manager/pelatih yang bersangkutan;

2) Setiap protes harus diajukan selambat-lambatnya 30 menit setelah acara/nomor perlombaan yang diprotes berakhir den-gan disertai pembayaran Rp. 1.500.000,- (lihat peraturan FINA/ PRSI G.R. 12.1-G.R. 12.3).

8. Hal-hal yang belum tercantum dalam ketentuan ini akan ditetapkan kemu-dian

C. Tata Tertib

1. Umum

Tempat Peserta dan Oisial

a. Tempat peserta, atlit/pelatih selama perlombaan berlangsung diha-ruskan menempati tempat di tribun kolam renang;

(42)

untuk start ke petugas pengatur atlet, perenang-perenang yang akan mengikuti upacara penghormatan pemenang (UPP).

2. Waktu dan Tempat Pemanasan/Pendinginan

a. Pemanasan di kolam perlombaan bisa dimulai 1 jam sebelum per-lombaan dimulai, 15 menit sebelum perper-lombaan dimulai sudah harus selesai.

b. Pemanasan/pendinginan selama perlombaan dapat dilakukan di kolam lain.

c. Semua lintasan dapat dipakai untuk pemanasan.

3. Khusus

a. Perenang Lapor

Setiap perenang yang akan turun agar mendaftarkan diri ke petugas pengatur atlet 15 menit sebelum nomor yang akan diikuti.

b. Pemanggilan melalui pengeras suara

1) Pemanggilan nama perenang yang akan start melalui pengeras suara hanya dilakukan 1 kali, setelah perenang berada/siap di-belakang tempat start.

2) Perenang agar berdiri menghadap alur lintasan sebagai perke-nalan terhadap penonton/undangan saat namanya diumumkan (saat nomor lintasannya disebutkan) melalui pengeras suara.

c. Upacara penghormatan pemenang

1) UPP diusahakan dapat dilaksanakan setiap 2 (dua) nomor/aca-ra perlombaan selesai dilaksanakan.

2) Dalam mengikuti UPP para peserta upacara harus memakai se-ragam provinsi masing-masing.

3) Peserta diharapkan dapat mengikuti UPP dengan tertib dan kh-idmat.

4) Agar UPP dapat dilaksanakan dengan lancar, para pembina mempersiapkan atletnya yang menjadi juara untuk mengikuti UPP.

(43)

SUSUNAN ACARA

OLIMPIADE OLAHRAGA SISWA NASIONAL (O2SN)

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TINGKAT NASIONAL CABANG RENANG

TAHUN 2018

Hari Pertama:

1. 100 Meter Gaya Bebas Putra 2. 100 Meter Gaya Bebas Putri 3. 50 Meter Gaya Punggung Putra 4. 50 Meter Gaya Punggung Putri 5. 50 Meter Gaya Dada Putra 6. 50 Meter Gaya Dada Putri

Hari Kedua:

(44)

FORMULIR PENDAFTARAN

OLIMPIADE OLAHRAGA SISWA NASIONAL (O2SN)

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2018

MODEL A-3

Provinsi : Putra/putri

No. Telp. Pelatih :

No Nama Gaya Bebas Dada Punggung Kupu-kupu

Acara 50 100 50 100 50 50

Tgl

Lahir

Catatan:

Pada kolom gaya, cantumkan waktu terbaik terakhir peserta (pendaftar)

...,...2018

(45)

LAMPIRAN 3

CABANG OLAHRAGA

(46)

A. Peraturan Umum

1. Panitia Pelaksana

a. Wasit yang memimpin pertandingan ditunjuk oleh Panitia (wasit PBSI).

b. Keputusan wasit yang memimpin pertandingan mengikat.

c. Wasit dapat membatalkan keputusan Hakim Garis (Over Rule).

d. Referee berhak memutuskan segala sesuatu yang menyangkut pertandingan.

2. Peraturan

Peraturan permainan/pertandingan menggunakan peraturan PBSI/BWF.

3. Pakaian dan Shuttle Cock

a. Pemain harus berpakaian olahraga bulutangkis yang sopan, warna bebas dan tidak diperkenankan memakai kaos club.

b. Ketentuan iklan, logo, dan sponsor mengikuti ketentuan Kemdikbud dan PBSI.

c. Shuttle cock yang digunakan disediakan dan diatur oleh panitia.

B. Peraturan Khusus

1. Ketentuan Bertanding

a. Peserta harus sudah hadir di tempat pertandingan 30 menit sebelum jadwal pertandingan.

b. Peserta wajib mengetahui tempat dan waktu bertanding.

c. Peserta yang belum dipanggil untuk bertanding tidak diperkenankan memasuki lapangan.

d. Pemain yang memperoleh giliran bertanding setelah dipanggil 3 (tiga) kali dalam waktu 5 (lima) menit dari jadwal pertandingan tidak hadir, dinyatakan kalah.

(47)

f. Bila terjadi gangguan, referee berhak menunda atau memindahkan pertandingan ke tempat lain dengan meneruskan angka yang telah dicapai.

2. Sifat/Sistem Pertandingan

a. Pertandingan bersifat perorangan dengan mempertandingkan tung-gal putra dan tungtung-gal putri

b. Pertandingan babak pertama menggunakan sistem setengah kompe-tisi dalam pool.

1) Dalam pertandingan setengah kompetisi dalam pool tidak dibe-narkan memberikan kemenangan WO.

2) Apabila memberikan kemenangan WO maka pertandingan yang telah dilakukannya dianulir (dianggap tidak ada) dan yang be-lum dilakukan dibatalkan.

c. Babak kedua dan seterusnya menggunakan sistem gugur.

d. Juara I masing-masing pool berhak maju ke babak berikutnya.

e. Pemenang yang maju ke babak berikutnya memperebutkan juara 1, 2 dan 3 bersama.

3. Penentuan Ranking dalam Pool

a. Pemain yang mendapat kemenangan partai pertandingan (match) terbanyak menduduki peringkat tertinggi dan seterusnya secara ber-urutan.

b. Apabila ada 2 (dua) pemain mempunyai jumlah kemenangan pertandingan sama, maka pemain yang menang pada waktu berha-dapan/bertanding menduduki peringkat lebih tinggi.

c. Apabila ada 3 (tiga) pemain atau lebih mempunyai jumlah kemenan-gan partai pertandinkemenan-gan yang sama, maka peringkat ditentukan oleh selisih game.

d. Apabila ada 2 (dua) pemain yang mempunyai selisih total game yang sama, maka pemain yang menang pada waktu berhadapan men-duduki peringkat lebih tinggi.

(48)

f. Apabila ada 2 (dua) pemain yang mempunyai selisih total poin yang sama, maka pemain yang menang pada waktu berhadapan men-duduki peringkat lebih tinggi.

g. Apabila ada 3 (tiga) pemain atau lebih yang mendapat kemenangan partai pertandingan yang sama, selisih total game yang sama, dan selisih total point yang sama, maka penentuan peringkat dilakukan dengan undian.

h. Seorang pemain berhak atas hadiah menurut hasil aktual yang didapat sebelum pengunduran diri karena cidera.

i. Bila sakit, cidera atau halangan lain yang tidak dapat dihindari men-ghalangi seorang pemain menyelesaikan semua pertandingan di pool, seluruh hasil pemain tersebut harus dihapus.

4. Seeded, dan Undian

a. Seeded ditentukan oleh referee.

b. Undian akan dilaksanakan sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan.

5. Scoring System

a. Pertandingan menggunakan score 21 x 3 rally point, dengan prinsip The Best of Three Games.

b. Apabila kedudukan 20 sama, maka yang memperoleh 2 angka ber-turut sebagai pemenang.

c. Apabila kedudukan 29 sama, maka yang mencapai angka 30 se-bagai pemenang.

6. Interval

a. Apabila telah mencapai angka 11, pemain berhak istirahat tidak leb-ih dari 60 detik, pelatleb-ih atau pendamping boleh mendatangi pemain untuk memberikan instruksi.

b. Sebelum melanjutkan game kedua dan game ketiga (kalau ada), pe-main berhak istirahat tidak lebih dari 120 detik, pelatih/pendamping boleh mendatangi pemain untuk memberikan instruksi.

7. Cedera

(49)

melanjutkan pertandingan dinyatakan kalah.

b. Apabila terjadi pendarahan pada atlet, maka diberikan waktu untuk menghentikan pendarahan tersebut pada batas normal.

c. Selain pemain yang sedang bertanding tidak ada yang diperkenan-kan masuk lapangan kecuali atas izin referee.

C. Protes

1. Protes hanya menyangkut masalah teknis pertandingan dan diajukan kepada referee oleh pelatih/pendamping resmi atlet yang bersangkutan pada saat pertandingan masih berjalan.

2. Protes yang menyangkut non teknis tidak dilayani.

D. Medali

Medali kejuaraan diberikan kepada juara/pemenang ke 1, 2 dan 3 bersama.

E. Penutup

(50)

LAMPIRAN 4

CABANG OLAHRAGA

(51)

A. Peraturan Khusus

1. Persyaratan Peserta

a. Juara I dari setiap tingkatan lomba (tingkat kabupaten kota, provin-si).

b. Bukan merupakan juara (juara I, II dan III bersama, baik perorangan maupun beregu) pada semua nomor pertandingan di :

1) Kejuaraan Nasional Karate Piala Mendikbud Tahun 2018 .

2) Kejuaraan Nasional Karate Piala Mendagri Tahun 2018.

3) Dan bukan juara 1, 2, 3 bersama O2SN pada tahun lalu.

c. Peserta dinyatakan lulus oleh tim keabsahan ber-dasarkan persyaratan Olimpiade Olahraga siswa Nasional Tahun 2018, diantaranya :

1) Kelahiran setelah tanggal 31 Desember 2003

2) Bukan juara 1, 2 dan 3 POPNAS 2017.

3) Bukan binaan dari Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pe-lajar (PPLP) dan bukan binaan Sekolah Khusus Olahraga (SKO).

2. Jumlah peserta dan kelas pertandingan yang diikuti peserta pertandingan sebanyak 2 (dua) orang, setiap kontingen terdiri dari :

a. Tingkat Nasional

1) 1 (satu) orang atlet putra yang bermain untuk nomor :

(a) KATA Perorangan

(b) KUMITE Perorangan kelas – 50 kg atau + 50 kg 2) 1 (satu) orang atlet putri yang bermain untuk nomor:

(a) KATA Perorangan

(b) KUMITE Perorangan kelas – 45 kg atau + 45 kg b. Tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi

1) 1 (satu) orang atlet putra yang bermain untuk nomor:

(52)

(b) KUMITE Perorangan kelas bebas

2) 1 (satu) orang atlet putri yang bermain untuk nomor:

(a) KATA Perorangan

(b) KUMITE Perorangan kelas bebas 3. Medali dan Piagam Prestasi

a. Tingkat Nasional (6 set medali dan piagam prestasi)

1) Kata Perorangan Putra

- 1 medali emas;

- 1 medali perak; dan

- 2 medali perunggu. 2) Kata Perorangan Putri

- 1 medali emas;

- 1 medali perak; dan

- 2 medali perunggu. 3) Kumite PeroranganPutra -50kg

- 1 medali emas;

- 1 medali perak; dan

- 2 medali perunggu. 4) Kumite Perorangan Putra +50kg

- 1 medali emas;

- 1 medali perak; dan

- 2 medali perunggu. 5) Kumite Perorangan Putri -45kg

- 1 medali emas;

- 1 medali perak; dan

(53)

6) Kumite Perorangan Putri +45kg

- 1 medali emas;

- 1 medali perak; dan

- 2 medali perunggu

b. Tingkat Kabupaten/Kota sampai Provinsi

1) Kata Perorangan Putra

1 medali emas; 1 medali perak; 2 medali perunggu

2) Kata Perorangan Putri

1 medali emas; 1 medali perak; 2 medali perunggu

3) Kumite Perorangan Kelas Bebas Putra

1 medali emas; 1 medali perak; 2 medali perunggu

4) Kumite Perorangan Kelas Bebas Putri

1 medali emas; 1 medali perak; 2 medali perunggu

B. Perangkat Pertandingan

1. Panitia Pelaksana

Pertandingan dilaksanakan oleh panitia pelaksana (Panpel) yang secara teknis bertanggung jawab kepada Pengurus Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI), sesuai tingkatan wilayah pertandingan.

2. Wasit/Juri

Wasit/Juri yang bertugas mendapatkan rekomendasi dari Pengurus Fed-erasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI), sesuai tingkatan wilayah pertandingan.

3. Dokter Pertandingan

(54)

C. Agenda Kegiatan Tingkat Nasional

Adapun serangkaian kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMP.

Cabang Olahraga Karate antara lain :

1. Timbang badan dan registrasi ulang

Timbang badan dilakukan untuk atlet yang bertanding di kelas kumite agar dapat dinyatakan lolos veriikasi sesuai kelas yang diikutinya.

2. Technical Meeting

Technical Meeting dilakukan untuk menjelaskan peraturan-peraturan &ketentuan pelaksanaan pertandingan.

3. Pengundian dilakukan secara komputerisasi untuk menghasilkan bagan pertandingan.

4. Seminar atlit dilakukan untuk memberikan pengetahuan, bahwa selain bertanding, seorang atlet perlu memahami tentang pendidikan karakter, berintegritas, dan dapat berinteraksi antar sesama.

5. Pertandingan

Pertandingan dilaksanakan sesuai waktu dan tempat pelaksanaan yang telah ditentukan.

D. Peraturan Pertandingan

1. Peraturan pertandingan kata dan kumite mengacu pada peraturan WKF/ PB. FORKI yang berlaku.

2. Pakaian Resmi Peserta dan Pelatih

a. Peserta mengenakan perlengkapan pertandingan standart WKF Ap-proved.

b. Pelatih harus mengenakan seragam resmi sebagaimana yang telah ditentukan PB FORKI.

c. Untuk atlet kumite :

1) Wajib menggunakan facemask (kelas pemula)

(55)

3. Wasit

a. Sesuai ketentuan dan peraturan WKF dan PB FORKI, wasit dan juri yang memimpin pada satu partai pertandingan, tidak boleh berasal dari satu provinsi dan satu perguruan dengan atlet yang bertanding. Sehingga wasit dan juri harus berasal dari berbagai provinsi dan perguruan di Indonesia.

b. Wasit dan juri harus mengenakan seragam resmi yang ditentukan oleh komisi wasit, seragam ini harus dipakai pada saat pertandingan maupun pada saat pelatihan / penataran.

E. Lain-lain

(56)

LAMPIRAN 5

CABANG OLAHRAGA

(57)

A. Peraturan Umum

1. Panitia Pelaksana

a. Pertandingan pencak silat dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana yang secara teknis ditunjuk oleh Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indo-nesia (IPSI).

b. Wasit dan juri yang bertugas telah mendapat rekomendasi dari Pen-gurus Besar IPSI sesuai tingkatannya.

2. Peserta

Peserta setiap provinsi 1 (satu) putra dan 1 (satu) putri.

a. 1 orang putra dan 1 orang putri untuk bertanding di nomor tunggal dan nomor tanding.

b. Peserta boleh mengikuti nomor Tunggal dan nomor Tanding atau no-mor Tunggal saja dan nono-mor Tanding saja.

c. Peserta boleh mengikuti 2 (dua) katagori yang di pertandingkan no-mor Tunggal dan nono-mor Tanding (merangkap) sesuai dengan berat badan kelas yang diikuti.

B. Kategori Pertandingan

Cabang olahraga pencak silat di O2SN (SMP) 2018 akan mempertandingkan kategori tunggal dan tanding, dengan rincian sebagai berikut :

1. Tunggal Putra

2. Tunggal Putri

3. Tanding Kelas D Putra ( 39-42 Kg )

4. Tanding Kelas D Putri ( 39-42 Kg )

5. Tanding Kelas E Putra ( 42-45 Kg )

6. Tanding Kelas E Putri ( 42-45 Kg )

7. Tanding Kelas F Putra ( 45-48 Kg )

8. Tanding Kelas F Putri ( 45-48 Kg )

(58)

C. Peraturan Pertandingan

1. Peraturan pertandingan yang digunakan pada O2SN (SMP) 2018 adalah peraturan pertandingan hasil MUNAS IPSI XIII Tahun 2012 yang telah dis-empurnakan.

2. Semua peserta dianggap telah memahami dan mengerti isi dari peraturan tersebut.

D. Peraturan khusus

1. Peserta O2SN SMP Tingkat Nasional tahun 2018 bukan Juara 1, 2 dan 3 O2SN tahun 2017 dan atau sebelumnya.

2. Peserta adalah juara pertama di tingkat provinsi.

3. Bukan peraih medali dikejuaraan tingkat nasional yang diadakan oleh PB IPSI di semua nomor lomba dan bukan binaan PPLP.

4. Peserta wajib menyediakan perlengkapan sendiri untuk keperluan kate-gori tunggal dan katekate-gori tanding.

5. Peserta wajib menyerahkan surat keterangan sehat dari dokter.

E. Medali

Kategori Tunggal :

1. Juara I (1 orang putra dan 1 orang putri) akan mendapat medali emas.

2. Juara II (1 orang putra dan 1 orang putri) akan mendapatkan medali perak.

3. Juara III (1 orang putra dan 1 orang putri) akan mendapatkan medali pe-runggu.

Kategori Tanding :

1. Juara 1 (3 orang putra dan 3 orang putri) akan mendapatkan medali emas.

2. Juara II (3 orang putra dan 3 orang putri) akan mendapatkan medali perak.

3. Juara III Bersama masing-masing kelas 2(dua) orang mendapatkan meda-li perunggu. (6 orang putra dan 6 orang putri) .

(59)

F. Jumlah Pelatih

Jumlah pelatih setiap kontingen adalah 1 (satu) orang.

Pelatih yang mendampingi diharapkan memahami kedua katagori tersebut.

G. Tahapan pertandingan

Kategori tunggal :

1. Bila pertandingan diikuti oleh lebih dari 7 (tujuh) peserta, maka dipergu-nakan sistem pool .

2. Tiga peraih nilai tertinggi dari setiap pool, ditampilkan kembali pada ba-bak inal.

3. Jumlah pool ditetapkan oleh rapat antara Delegasi Teknik, Ketua Pertand-ingan dan Dewan Juri serta disampaikan kepada peserta dalam rapat teknik.

Kategori tanding :

1. Pertandingan pencak silat O2SN (SMP) 2018 untuk kategori tanding, akan dilaksanakan dengan sistem gugur.

2. Pertandingan menggunakan tahapan babak dari penyisihan, seperempat inal, semi inal dan inal tergantung pada jumlah peserta pertandingan, berlaku untuk semua kelas.

3. Pembagian kelas menurut berat badan .

4. Penimbangan dilakukan ± 15 (lima belas) menit sebelum pesilat bertand-ing sesuai jadwal yang ditentukan.

5. Pesilat harus berpakaian pencak silat saat penimbangan.

6. Tidak ada toleransi berat badan.

H. Delegasi Teknik

1. Untuk membantu kelancaran pelaksanaan pertandingan akan ditetapkan satu orang Delegasi Teknik (Technical Delegate) yang ditunjuk oleh PB. IPSI

(60)

I. Sistem seleksi di tingkat provinsi

1. Masing-masing Provinsi boleh menentukan katagori yang akan di ikuti.

2. Peserta boleh mengikuti katagori Tunggal dan katagori Tanding atau katagori Tunggal saja dan katagori Tanding saja.

3. Peserta boleh mengikuti 2 (dua) katagori yang di pertandingkan, katagori tunggal dan katagori Tanding (merangkap) sesuai dengan berat badan kelas yang di ikuti.

4. Dalam melaksanakan seleksi di tingkat Kab/Kota dan provinsi agar berkoordinasi dengan pengurus IPSI sesuai dengan tingkatannya.

J. Perwasitan dan penjurian

1. Perwasitan dan penjurian dalam pertandingan pencak silat O2SN (SMP) 2018 akan dilaksanakan oleh wasit – juri yang telah mempunyai sertiikat wasit dan juri pencak silat minimal dengan Kualiikasi Tingkat Nasional Kelas III dari masing-masing daerah.

2. Penentuan personalia delegasi teknik, asisten delegasi teknik, ketua pertandingan, dewan wasit juri dan wasit juri ditetapkan dan disahkan oleh PB. IPSI dengan Surat Keputusan.

K. Perlengkapan Kategori Tanding

1. Pakaian

Pesilat petanding memakai pakaian pencak silat model standar warna hitam sabuk putih. Pada waktu bertanding sabuk putih dilepaskan. Badge badan induk organisasi (IPSI) di dada sebelah kiri, badge daerah di dada sebelah kanan sesuai dengan kondisinya dan nama daerah dibagian punggung, disediakan oleh pesilat. Tidak mengenakan/memakai akseso-ris apapun selain pakaian pencak silat.

2. Pelindung Badan

Disediakan oleh panitia penyelenggara.

3. Pelindung Kemaluan

Pesilat putra menggunakan pelindung kemaluan dari bahan plastik se-dangkan pesilat putri memakai pembalut yang disediakan oleh mas-ing-masing kontingen.

(61)

Pelindung sendi 1 lapis ukuran tipis tanpa ada bagian yang tebal bertu-juan untuk melindungi cidera sesuai dengan fungsinya (lutut, pergelan-gan tanpergelan-gan/kaki, siku, tungkai dan lenpergelan-gan) kecuali atas arahan dokter. Disediakan oleh pesilat dan tidak membahayakan lawan.

L. Perlengkapan Kategori Tunggal

1. Pakaian

Pakaian pencak silat model standar, warna bebas dan polos (celana dan baju boleh dengan warna yang sama atau berbeda). Memakai ikat kepa-la (jilbab bukan merupakan ikat kepakepa-la) dan kain samping warna polos atau bercorak. Pilihan dan kombinasi warna diserahkan kepada peserta. Boleh memakai badge IPSI di dada sebelah kiri.

2. Senjata

Untuk O2SN SMP

a. Golok atau parang terbuat dari logam, tidak tajam dan tidak runcing dengan ukuran panjang antara 20 cm s.d 30 cm dan lebar 2,5 cm s.d 3,5 cm.

b. Tongkat terbuat dari rotan dengan ukuran panjang antara 100 cm s.d 150 cm, dengan garis tengah 1,5 cm s.d 2,5 cm.

M. Waktu Pertandingan

Waktu penampilan adalah 3 (tiga) menit.

N. Penutup

(62)

Lampiran

FORMULIR PENDAFTARAN

OLIMPIADE OLAHRAGA SISWA NASIONAL 2018

CABANG PENCAK SILAT

Provinsi : ______________________________

No Nama Tempat,

(63)
(64)

Dokumen 1

BIODATA PESERTA

O2SN SMP TAHUN 2018

DIREKTORAT PEMBINAAN SMP

HARAP DIISI DENGAN HURUF KAPITAL

(65)

Dokumen 2

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Tahun 2018

Peserta dan Jadwal Pelaksanaan

Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMP Tingkat Nasional Tahun 2018

Cabang Jumlah Peserta

April 2018 31 Juli 2018

Tingkat

Nasi-(*) SK dapat kami terima paling lambat tanggal 31 Juli 2018 melalui email: bakatprestasi. psmp@kemdikbud.go.id dan ditembuskan (CC) ke olimpiade.ditpsmp@gmail.com

(**) Registrasi online dilakukan provinsi periode 1 s.d. 15 Agustus 2018

(66)

Dokumen 3

KOP SURAT DINAS PENDIDIKAN PROVINSI

LEMBAR PERNYATAAN

PELAKSANAAN O2SN SMP TINGKAT PROVINSI

TAHUN 2018

Daftar Kab./Kota yang tidak berpartisipasi pada O2SN tingkat Provinsi (**):

Dengan ini kami akan menyelenggarakan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMP tingkat Provinsi tahun 2018 sesuai informasi yang tercantum dalam lembar pernyataan ini.

Panitia Pelaksana

O2SN SMP Tingkat Provinsi

( ...)

(*) Cabang yang dilombakan di tingkat nasional (Atletik, Renang, Bulutangkis, Pencak Silat dan Karate)

(67)

Dokumen 4

KOP SURAT DINAS PENDIDIKAN PROVINSI

Surat Keputusan Peserta

Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMP Tingkat Nasional Tahun 2018

Provinsi : _________________________

No. Nama Cabang Posisi Kab./Kota 1. Atletik Peserta (pa)

2. Atletik Peserta (pi) 3. Renang Peserta (pa) 4. Renang Peserta (pi) 5. Bulutangkis Peserta (pa) 6. Bulutangkis Peserta (pi) 7. Pencak Silat Peserta (pa) 8. Pencak Silat Peserta (pi) 9. Karate Peserta (pa) 10. Karate Peserta (pi) 11. Atletik Pelatih 12. Renang Pelatih 13. Bulutangkis Pelatih 14. Pencak Silat Pelatih 15. Karate Pelatih

16. Tim Aju

17. Oisial Provinsi

………., ……….. 2018

Kepala Dinas Pendidikan

Provinsi ………

(68)

Nilai

Utama

Penguatan

Pendidikan

Karakter

5

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan poros utama perbaikan pendidikan nasional yang berkaitan erat dengan berbagai program prioritas pemerintah. Lima nilai utama karakter yang menjadi prioritas pada PPK, berkaitan erat

den-gan berbagai program prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bidang pendidikan dan kebudayaan.

(69)

Religius

Integritas

Nasionalis

Gotong Royong

Beriman Bertaqwa Bersih

Toleransi

Cinta Lingkungan

Mandiri

Kerja Keras Kreatif Disiplin Berani Pembelajar

Kejujuran Keteladanan Kesantunan

Cinta pada Kebenaran Cinta Tanah Air

Semangat Kebangsaan Menghargai Kebhinekaan

(70)
(71)
(72)

Referensi

Dokumen terkait

Sasaran yang akan dicapai adalah diperolehnya sistem informasi pengelolaan sumber daya air dari waktu ke waktu yang merupakan data dasar untuk mendukung upaya

1. Elemen-elemen dari suatu field disebut skalar. ℝ merupakan field karena memenuhi 10 aksioma pada field. ℝ tertutup terhadap operasi penjumlahan dan perkalian,.. Contoh

ANALISIS MUSIK VOKAL PADA PERTUNJUKAN MAENA DALAM PESTA ADAT FALÖWA (PERKAWINAN) MASYARAKAT NIAS DI KOTA

Pada gambar 9 dapat dilihat bahwa pada skenario 1, dengan melakukan uji coba dengan mengujikan kembali case yang sudah terdapat di dalam case memory memiliki hasil precision,

Bambu dapat digunakan sebagai material alternative pembuatan kapal kayu dan arah serat laminasi yang palong ekonomis untuk digunakan sebagai material pembuatan

Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan sifat dari selulosa, maka dilakukan proses alkalisasi dengan larutan NaOH yang bertujuan untuk menghilangkan lignin dan

Chain shackle pada bucket elevator telah mengalami masalah keausan karena material tersebut tidak sesuai dengan standar DIN 745 sehingga diperlukan optimalisasi

Téhnik dokuméntasi dina ieu panalungtikan maksudna nya éta cara ngumpulkeun data tina dokuménn-dokumén atawa catetan-catetan anu aya, boh buku, surat kabar, boh transkrip