• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pencemaran Soil Transmitted Helmints Pada Sayuran Di Pasar Tradisional Dan Di Pasar Modern Di Kota Medan Bagian Kota

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pencemaran Soil Transmitted Helmints Pada Sayuran Di Pasar Tradisional Dan Di Pasar Modern Di Kota Medan Bagian Kota"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

31

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, H., 2007. Pasar Tradisional Versus Modern.

Asihka, V, dkk, 2013, “Distribusi Frekuensi Soil Transmitted Helminth pada Sayuran Selada (Lactuca Sativa) yang Dijual di Pasar Tradisional dan Pasar Modern Di Kota Padang”, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Astawan, M., 2010. Kandungan Gizi Aneka Bahan Makanan.

Astuti, R, dkk, 2008, ”Identifikasi Telur Cacing Usus Pada Lalapan Daun Kubis yang Dijual Pedagang Kaki Lima Di kawasan Simpang Lima Kota Semarang”, Universitas Muhammadiyah Semarang.

Budioro, B., 1997. Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat, Semarang: Universitas Diponegoro.

Centers for Disease Control and Prevention, 2013. Parasites - Soil-transmitted Helminths (STHs). http://www.cdc.gov/ parasites/sth/, diakses 1 Oktober 2013.

Codex Alimentarius Commission(CAC), 2003. Recommended International Code of Practice General Principles of Food Hygiene.

Departemen Kesehatan R.I, 1990, Materi Pelatihan Dokter Kecil, Jakarta: Depkes R.I.

Departemen Kesehatan R.I, 2001. Pedoman Modul dan Materi Pelatihan “Dokter kecil’’. Jakarta: Depkes R.I.

Depertemen Kesehatan R.I, 2004, Pedoman Umum Program Nasional Pemberantasan Cacingan di Era Desentralisasi, Jakarta: Depkes R.I. Departemen Pertanian, 2009. Konsep Pedoman Sanitasi dan Hygiene

Agroindustri Perdesaan.

Direktorat Jenderal PP&PL Kemenkes RI, 2013. Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2012. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hlm: 112-113.

Djaafar, T.F., dan Rahayu, S., 2005. Cemaran Mikroba pada Produk Pertanian, Penyakit yang Ditimbulkan dan Pencegahannya.

(2)

32

Entjang, I., 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Keperawatan dan Sekolah Tenaga Kesehatan yang Sederajat.

Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Gandahusada, S., 2000. Parasitologi Kedokteran edisi ke 3. Jakarta: EGC. Gandahusada S., 2000, Parasitologi Kedokteran edisi ke 3, Jakarta: EGC, 34-67. Hadidjaja, P., 1994. Penuntun Laboratorium Parasitologi Kedokteran.

Hotes P. J., 2003, Soil Transmitted Helminth infection: The Nature, Causes and Burden of the condition, WHO: Departemen of Mikrobiologi and Tropical Medicine The George Washington University.

Jie, A., 2009. Pengertian Hygiene dan Sanitasi.

Kementerian Kesehatan RI. 2006. Keputusan Menteri Kesehatan Rupublik Indonesia Nomor 424/MENKES/SK/VI/2006 Tentang Pendoman Pengendalian Cacingan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hlm: 3.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 519/Menkes/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat.

Kusnoputranto, H., Susanna D., 2000. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: FKM UI Karuppiah, G, 2010, “Perbedaan Higiene Sayuran yang Dijual di Pasar Tradisional dengan Pasar Modern”, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Lilananda, 2009. Pasar Tradisional.

Onggowaluyo J.S., 2002, Parasitologi Medik (Helmintologi) Pendekatan Aspek Identifikasi, Diagnostik dan Klinik, Jakarta: EGC.

Pemerintah Kota Medan, 2010. Perdagangan dan Jasa. Prabu, P., 2008. Higiene dan Sanitasi Makanan.

Prasetyo, H. 2003. Atlas Berwarna Helmintologi Kedokteran Cetakan Pertama.

Surabaya: Airlangga Universitas Press

Qadri, S.M. 2008. Soil Transmitted Helminthic Infections (STH) in Children and

(3)

33

Setiawan, I., Suciawati, Hasanah, L., dan Edi, 2008. Wawasan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 197-208.

Slamet, J. S., 2002. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Soemirat, J. 2005. Epidemiologi Lingkungan. Cetakan Kedua. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Suma’mur, 1996. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.

Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 424/MENKES/SK/VI, 2006. Pedoman Pengendalian Cacingan, Jakarta: Departemen Kesehatan.

[WHO] World Health Organization. 2010. 5 Keys en. [terhubung berkala]. http://www.who.int/foodsafety/publications/consumer/en/5keys_en.pdf . [4 Desember 2011].

Wardhana, K, dkk, 2014, “Indentifikasi Telur Soil Transmitted Helmints pada Lalapan Kubis (Brassica oleracea) di Warung-Warung Makan Universitas Lampung”, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Referensi

Dokumen terkait

Five such heterogeneity indexes were developed based on the main land-use in the study area: Commercial Heterogeneity Index (CHI), Residential Heterogeneity Index (RHI),

KELOMPOK KERJA GURU (KKG) MADRASAH IBTIDAIYAH KECAMATAN GENUK KOTA

Figure 7 shows the heading of the UWB/IMU solution and the heading calculated from the UWB and GNSS positions6. Figure 8 shows the heading difference between the UWB/IMU and

Sahabat yang menemani Nabi Muhammad saw .hijrah ke kota Thaif adalah ….. Di kota Thaif Nabi Muhammad

The poses of both groups of vehicle cameras can be estimated especially when the vehicle is standing still during a test drive using the 3d points of the point clouds as

Menyembelih hewan ternak yang telah memenuhi syarat tertentu pada waktu yang telah ditetukan dengan niat ibadah guna mendekatkan diri kepada Allah

[r]

[r]