• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Keaktifan Diskusi Tutorial Terh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hubungan Keaktifan Diskusi Tutorial Terh"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

NILAI UJIAN BLOK 8 (

Immunology and Infection

)

MAHASISWA PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TADULAKO

Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1

Diajukan oleh:

Sigit Nugroho Wicaksono

N 101 12 001

Kepada

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS TADULAKO

(2)
(3)

1 Sigit Nugroho Wicaksono*, Indah Puspasari Kiay Demak**, Puspita Sari***

*Medical Student, Faculty of Medicine and Health Science, Tadulako University

**Medical Education Unit, Faculty of Medicine and Health Science, Tadulako University ***Problem Based Learning Unit, Faculty of Medicine and Health Science, Tadulako University

ABSTRACT

Background: The compentence-based curriculum in Medical School of Tadulako

University implements a problem-based learning (PBL) strategy. In PBL, tutorial discussions are designed based on the relevant learning objectives of each block. At the end of each block, a final block examination is held to evaluate students’ achievements. This becomes our reason to study about the correlation of tutorial discussion activeness towards the 8th block (Immunology and Infection) grades.

Objectives: To establish the correlation of tutorial discussion activeness and the 8th

block grades (Immunology and Infection) grades in students of Medical School of Tadulako University.

Methods: The study was a cross-sectional design. Samples were acquired through

proportional stratified random sampling. The obtained samples were 166 medical students from 2012 and 2013 classes in accordance with the inclusion and exclusion criterias. Instruments used in this study were tutorial grading forms and 8th block grades from each sample. The correlation of tutorial discussion activeness

and the 8th block grades (Immunology and Infection) grades were analyzed with

Spearman correlation test.

Results: We established a correlation between tutorial discussion activeness and

the 8th block (Immunology and Infection) grades (p=0.001; r=0,255). Mean

activeness of the 2012 and 2013 students respectively are 82.54 and 83.14. Mean 8th block grade of the 2012 and 2013 students respectively are 49.35 and 49.43.

Conclusion: Tutorial discussion activeness is correlated to the 8th block

(Immunology and Infection) grades in Medical Students of Tadulako University.

(4)

2 HUBUNGAN KEAKTIFAN DISKUSI TUTORIAL TERHADAP

NILAI UJIAN BLOK 8 (Immunology and Infection) MAHASISWA PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TADULAKO

Sigit Nugroho Wicaksono*, Indah Puspasari Kiay Demak**, Puspita Sari***

*Mahasiswa Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako

**Medical Education Unit, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako ***Bagian Problem Based Learning, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas

Tadulako

ABSTRAK

Latar Belakang: Sistem pendidikan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di Program Studi Kedokteran Universitas Tadulako menerapkan strategi Problem Based Learning (PBL). Dalam PBL, diterapkan sistem diskusi Tutorial yang

disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang terkandung dalam setiap blok. Pada setiap akhir blok dilaksanakan ujian akhir blok untuk mengevaluasi pencapaian mahasiswa dalam tujuan pembelajaran bloknya. Hal ini yang mendasari penulis melakukan penelitian tentang keaktifan diskusi tutorial yang mempengaruhi nilai ujian blok 8 (Immunology and Infection) mahasiswa.

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara keaktifan diskusi tutorial terhadap nilai ujian blok 8 (Immunology and Infection) mahasiswa Program Studi

Kedokteran Untad.

Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional. Pengambilan

sampel dilakukan dengan teknik proportional stratified random sampling. Jumlah

sampel 166 mahasiswa kedokteran angkatan 2012 dan 2013 yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen penelitian menggunakan lembar penilaian tutorial dan transkrip nilai ujian blok 8 (Immunology and Infection) dari setiap

sampel. Hubungan keatifan diskusi tutorial dengan nilai ujian blok 8 (Immunology and Infection) dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Spearman.

Hasil: Keaktifan diskusi tutorial berhubungan dengan nilai ujian blok 8 (Immunology and Infection) mahasiswa program studi kedokteran Untad (p=0,001;

r=0,255). Nilai rata-rata keaktifan diskusi tutorial blok 8 mahasiswa angkatan 2012 adalah 82,54 dan angkatan 2013 adalah 83,14. Nilai rata-rata ujian blok 8 mahasiswa angkatan 2012 adalah 49,35 dan angkatan 2013 adalah 49,43.

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara keaktifan diskusi tutorial terhadap nilai ujian blok 8 (Immunology and Infection) mahasiswa Program Studi

Kedokteran Untad.

(5)

PENDAHULUAN

World Federation for Medical Education (WFME) telah

merekomendasikan standar global bagi institusi pendidikan kedokteran di seluruh dunia. Di Indonesia, standar global ini kemudian menjadi dasar penyusunan standar kompetensi dokter dan standar pendidikan profesi kedokteran oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). KKI menetapkan model KBK dengan pendekatan terintegrasi menggunakan strategi SPICES (Student centered, Problem based, Integrated, Comunity-based, Elective/Early clinical exposure, Systematic)[1].

Metode pembelajaran utama dalam KBK adalah PBL yang dianggap mampu menyiapkan mahasiswa untuk menjadi profesional dalam prakteknya[2], dalam PBL dikenal suatu diskusi grup Tutorial. Pada diskusi tutorial, tutor memberi fasilitasi dan mengaktifkan kelompok untuk memastikan bahwa mahasiswa mencapai kemajuan secara bermakna melalui pembahasan masalah yang tersaji[3]. Aktivitas kelompok kecil merupakan salah satu jenis metode pendidikan untuk meningkatkan pembelajaran mahasiswa sehingga akan berpengaruh pada prestasi pembelajaran mahasiswa[4].

Sistem pembelajaran pada Program Studi Kedokteran FKIK Untad menerapkan 22 blok-blok pembelajaran. Beberapa topik pembahasan blok telah disesuaikan dengan salah satu misi Program Studi Kedokteran FKIK Untad yaitu “mengembangkan pendidikan dan penelitian di bidang kedokteran dan ilmu kesehatan (khususnya bidang penyakit tropis dan traumatologi) yang menunjang pengabdian kepada masyarakat”[5], salah satunya adalah blok 8 (immunology and

infection), pembahasan topik pada blok 8 berfokus pada sistem imunologi dan

penyakit-penyakit infeksi tropis, sehingga dapat dinilai blok tersebut memiliki peran penting dalam menghasilkan lulusan yang sesuai dengan visi dan misi almamater.

Bloom’s taxonomies membagi tingkat pengetahuan menjadi 6 (enam)

tingkatan, bila diurutkan tingkat pengetahuan terendah ke tingkat pengetahuan tertinggi yaitu : remembering, understanding, applying, analyzing, evaluating, dan creating[6]. Peserta diskusi dapat mencapai tingkatan pengetahuan mulai dari

(6)

4

analyzing (membedakan) hingga evaluating (membuat keputusan). Apabila

seseorang melakukan kegiatan diskusi, orang tersebut dapat mencapai tingkat pengetahuan 1 sampai 5 dari 6 tingkatan. Semakin tinggi tingkatan pengetahuan seseorang, maka semakin besar pula kemungkinan informasi pengetahuan tersebut tersimpan dalam memori jangka panjangnya. Sehingga dapat diartikan, mahasiswa yang aktif dalam melakukan kegiatan diskusi tutorial akan mencapai tingkatan pengetahuan yang cukup tinggi mengenai tujuan pembelajaran dalam blok pembelajarannya dan akan mempengaruhi nilai evaluasi akhir mahasiswa tersebut[7].

Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan keaktifan diskusi tutorial terhadap nilai ujian blok 8 (Immunology and Infection) mahasiswa Program Studi

Kedokteran Universitas Tadulako.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan cross-sectional. Penelitian ini berlokasi di Program Studi Kedokteran Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako. Sampel penelitian adalah 166 mahasiswa Program Studi Kedokteran (angkatan 2012 dan 2013) yang telah sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi.

Instrumen penelitian yang digunakan untuk menilai variabel keaktifan diskusi tutorial adalah lembar penilaian tutorial pada blok 8 (immunology and infection) dari setiap sampel. Cara pengukuran yang dilakukan yakni mencari nilai

mean dari penilaian keaktifan verbal, keaktifan motorik dan tugas individu

mahasiswa/peserta diskusi tutorial pada blok 8 (Immunology and Infection). Skala

pengukuran yang digunakan pada variabel keaktifan diskusi ini adalah skala numerik.

Variabel nilai ujian blok merupakan nilai jumlah benar dari hasil ujian tulis akhir blok 8 (immunology and infection) mahasiswa. Variabel ini diukur

menggunakan transkrip nilai ujian blok 8 (immunology and infection) dari setiap

(7)

benar hasil ujian tulis akhir blok 8 (immunology and infection) mahasiswa. Skala

pengukuran yang digunakan pada variabel nilai ujian blok ini adalah skala numerik. Analisa statistik untuk mengetahui hubungan keaktifan diskusi tutorial terhadap nilai ujian blok 8 (Immunology and Infection) mahasiswa Program Studi

Kedokteran Universitas Tadulako adalah uji korelasi Spearman.

HASIL

1. Distribusi Karakteristik Sampel

Penelitian dimulai pada tanggal 1 September 2015 dengan mengumpulkan data nilai tutorial dan nilai ujian akhir blok 8 (Immunology and Infection) mahasiswa angkatan 2012 dan 2013 dari bagian PBL dan Assessment

Program Studi Kedokteran FKIK Untad. Dari sejumlah data yang diperoleh, terdapat sebanyak 3 orang mahasiswa angkatan 2012 dan 2 orang mahasiswa angkatan 2013 yang masuk dalam kriteria ekslusi penelitian. Sehingga, jumlah populasi penelitian berjumlah 248 orang.

Tabel 1. Distribusi Sampel Berdasarkan Nilai Keaktifan Diskusi Tutorial No. Nilai Keaktifan Diskusi Tutorial Frekuensi Persentase (%)

1 75 – 79 18 10,8

2 80 – 84 118 71,1

3 85 – 89 21 12,7

4 90 – 94 9 5,4

Total 166 100

(Sumber: Data Primer Penelitian, 2015)

(8)

6

Tabel 2. Distribusi Sampel Berdasarkan Nilai Ujian Blok 8 No. Nilai Ujian Blok 8 Frekuensi Persentase (%)

1 15 – 20 1 0,6

2 25 – 29 2 1,2

3 30 – 34 4 2,4

4 35 – 39 15 9,0

5 40 – 44 33 19,9

6 45 – 49 35 21,1

7 50 – 54 28 16,9

8 55 – 59 21 12,7

9 60 – 64 16 9,6

10 65 – 69 8 4,8

11 70 – 74 2 1,2

12 85 – 90 1 0,6

Total 166 100

(Sumber: Data Primer Penelitian, 2015)

(9)

2. Analisa Univariat

Distribusi nilai rerata keaktifan diskusi tutorial blok 8 (Immunology and Infection) mahasiswa dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Distribusi rerata nilai keaktifan diskusi tutorial blok 8 mahasiswa

Berdasarkan dari data penelitian, diperoleh bahwa nilai rata-rata keaktifan diskusi tutorial blok 8 (Immunology and Infection) mahasiswa

Program Studi Kedokteran FKIK Untad angkatan 2012 adalah 82,54 dan angkatan 2013 adalah 83,14. Nilai rata-rata keaktifan diskusi tutorial blok 8 (Immunology and Infection) mahasiswa angkatan 2013 lebih tinggi

dibandingkan dengan angkatan 2012.

Distribusi nilai rerata nilai jumlah benar ujian blok 8 (Immunology and Infection) mahasiswa dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Distribusi rerata nilai ujian blok 8 mahasiswa

(10)

8

Berdasarkan dari data penelitian, diperoleh bahwa nilai rata-rata ujian blok 8 (Immunology and Infection) mahasiswa Program Studi Kedokteran

FKIK Untad angkatan 2012 adalah 82,54 dan angkatan 2013 adalah 83,14. Nilai rata-rata ujian blok 8 (Immunology and Infection) mahasiswa angkatan

2013 lebih tinggi dibandingkan dengan angkatan 2012.

3. Analisa Bivariat

Analisis data bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel, yaitu keaktifan diskusi tutorial dan nilai ujian blok mahasiswa.

Uji statistik yang digunakan untuk mencari tahu hubungan tersebut adalah uji korelasi Spearman.

Tabel 3. Hasil Uji Korelasi Spearman Hubungan Keaktifan Diskusi Tutorial

Terhadap Nilai Ujian Blok 8 (Immunology and Infection) Mahasiswa

Program Studi Kedokteran Untad. Hubungan keaktifan diskusi

tutorial terhadap nilai ujian blok 8 (Immunology and Infection) mahasiswa Program

Studi Kedokteran Untad.

0,001 Positif 0,255

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai p adalah 0,001 yang

artinya terdapat korelasi yang sangat bermakna antara keaktifan diskusi tutorial terhadap nilai ujian blok 8 (Immunology and Infection) mahasiswa Program

Studi Kedokteran FKIK Untad. Nilai koefisien korelasi (r) Spearman pada

(11)

PEMBAHASAN

Hasil analisa univariat menunjukkan perbedaan rerata nilai dari setiap angkatan. Berdasarkan hasil analisa angkatan 2013 memiliki rerata yang lebih tinggi dibandingkan dengan angkatan 2012 pada seluruh variabel yang diteliti. Hal ini dapat disebabkan karena jumlah sampel angkatan 2012 jauh lebih banyak dibanding angkatan 2013, hal ini kemudian dapat mempengaruhi jumlah pembagi dalam pencarian nilai rerata tiap variabel.

Uji analisa yang dipilih untuk mengetahui hubungan antara keaktifan diskusi tutorial terhadap nilai ujian blok 8 (Immunology and Infection) adalah uji

korelasi Spearman. Berdasarkan hasil perhitungan uji tersebut, diperoleh bahwa

nilai p < 0,05 yaitu 0,001 yang artinya terdapat hubungan yang bermakna antara

keaktifan diskusi tutorial terhadap nilai ujian blok 8 (Immunology and Infection)

mahasiswa Program Studi Kedokteran Untad. Oleh karena itu, hipotesis kerja pada penelitian ini dapat diterima. Kemudian untuk nilai p (0,001) bernilai positif

sehingga arah korelasi adalah positif yang artinya semakin aktif seorang mahasiswa dalam melaksanakan diskusi tutorial maka akan semakin tinggi pula pencapaian nilai yang diperoleh pada ujian tulis akhir bloknya. Namun kekuatan korelasi (r) antara kedua variabel adalah lemah, yaitu nilai r = 0,255.

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Koh[3] bahwa metode pembelajaran PBL selama masa pendidikan kedokteran memiliki efek positif terhadap kompetensi lulusan dokter, khususnya pada dimensi sosial dan kognitifnya. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Harsono & Dwiyanto[4] bahwa diskusi tutorial di dalam kegiatan PBL akan mengaktifkan kelompok untuk mencapai kemajuan secara bermakna melalui pembahasan masalah yang tersaji, sehingga aktifitas ini merupakan salah satu jenis metode pendidikan untuk meningkatkan pembelajaran mahasiswa yang akan berpengaruh pada prestasi pembelajaran mahasiswa.

Peserta diskusi dapat mencapai tingkatan pengetahuan mulai dari

remembering (mengingat), understanding (memahami), applying (memaparkan),

analyzing (membedakan) hingga evaluating (membuat keputusan). Apabila

(12)

10

pengetahuan 1 sampai 5 dari 6 tingkatan. Semakin tinggi tingkatan pengetahuan seseorang, maka semakin besar pula kemungkinan informasi pengetahuan tersebut tersimpan dalam memori jangka panjangnya. Sehingga dapat diartikan, semakin tinggi keaktifan mahasiswa dalam melakukan kegiatan diskusi tutorial akan mencapai tingkatan pengetahuan yang cukup tinggi mengenai tujuan pembelajaran dalam blok pembelajarannya maka akan semakin tinggi pula nilai evaluasi akhir mahasiswa tersebut[7].

Lemahnya korelasi pada hasil penelitian ini disebabkan oleh banyak faktor. Kekuatan korelasi yang lemah menunjukkan bahwa diskusi tutorial hanya memberikan sumbangsih yang kecil atau lemah terhadap pencapaian nilai ujian akhir blok mahasiswa. Oleh karena itu, masih terdapat banyak faktor lainnya yang dapat memberikan pengaruh besar terhadap kemampuan pengetahuan mahasiswa untuk mencapai prestasi yang baik saat evaluasi akhir blok. Komponen-komponen dalam sistem pembelajaran blok untuk mencapai tujuan pembelajaran blok terdiri atas kuliah pakar, laboratorium keterampilan klinik, kegiatan praktikum laboratorium dan tutorial. Selain itu soal-soal ujian akhir blok disusun bukan hanya berdasarkan komponen diskusi tutorial, namun diintegrasikan dengan seluruh komponen-komponen dalam suatu blok pembelajaran. Sehingga mahasiswa perlu untuk memahami seluruh komponen-komponen tersebut untuk memperoleh hasil ujian akhir yang diharapkan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Istadi (2008) mendapatkan adanya hubungan positif dan signifikan antara keefektifan kelompok dengan kinerja tutor (r = 0,456 dengan p < 0,01). Hal ini berarti efektifitas

pembelajaran dalam sebuah diskusi tutorial bukan hanya bergantung sepenuhnya pada mahasiswa, melainkan bergantung pula pada kinerja tutor sebagai pengawas yang bertanggung jawab dalam jalannya diskusi tutorial yang berlangsung. Sehingga peran tutor dalam hal ini juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab lemahnya korelasi penelitian ini[8].

(13)

mencoba menggabungkannya (objektif dan subjektif) dan kemudian dibuat suatu keputusan[9]. Sifat subjektivitas ini dapat dipicu oleh adanya suatu kedekatan, hubungan emosional, penampilan hingga rasa iba, hal ini secara psikologi didasari oleh kepribadian Altruisme seseorang[10]. Altruisme adalah menangguhkan atau menganggap tidak penting kebutuhan atau minat pribadi dibandingkan dengan orang lain yang dapat ditunjukkan dengan kecenderungan individu melakukan tindakan-tindakan secara sukarela dengan tujuan untuk memberikan manfaat bagi orang lain dan bukan bagi dirinya sendiri, sehingga sifat ini dapat mempengaruhi persepsi, sikap dan nilai dari seseorang[11].

Peran dan tanggung jawab tutor dalam PBL sangat beragam. Tutor yang ideal adalah tutor yang cakap dalam memfasilitasi kelompok (process expertise)

dan bukan cakap dalam subjek area (content expertise) saja. Di dalam PBL, tutor

memberi fasilitasi dan mengaktifkan kelompok untuk memastikan bahwa mahasiswa mencapai kemajuan secara bermakna. Cara-cara fasilitasi dan aktifasi kelompok dapat berupa pertanyaan umum maupun spesifik, mendorong refleksi kritis mahasiswa, memberikan saran dan tantangan yang bersifat membantu apabila diperlukan[4].

Berdasarkan studi meta-analisis yang dilakukan oleh Koh[3] sistem pembelajaran PBL memiliki efek positif terhadap kompetensi lulusan dokter khususnya pada dimensi kognitif dan sosial. Hal ini didukung pula oleh pernyataan Ferreira & Trudel[12] bahwa PBL mengembangkan keterampilan halus mahasiswa seperti kemampuan pendekatan pemecahan masalah, pandangan positif terhadap lingkungan belajar dan sensitifitas terhadap komunitas. Hal ini merupakan salah satu penunjang yang cukup penting dalam mewujudkan kompetensi dokter yang sesuai dari segala aspek

(14)

12

mereka laksanakan. Dengan demikian keberhasilan seorang mahasiswa akan membantu keberhasilan temannya[4].

Penelitian ini menemukan adanya hubungan yang bermakna antara keaktifan diskusi tutorial terhadap nilai ujian blok mahasiswa (dalam hal ini blok 8 (Immunology and Infection). Sehingga dapat diartikan bahwa kegiatan diskusi

tutorial merupakan salah satu elemen esensial sistem pembelajaran PBL yang tidak dapat dilepaskan, karenanya salah satu usaha untuk membuat mahasiswa mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan oleh pendidik adalah dengan membuat mahasiswa tersebut semakin berperan aktif dalam kegiatan diskusi tutorial.

Selama penelitian ini dilaksanakan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil penelitian sehinggga menjadi kelemahan dari penelitian. Adapun beberapa faktor tersebut adalah; (1) penilaian keaktifan diskusi tutorial oleh tutor yang tidak mengacu pada standar operasional prosedur (SOP) penilaian diskusi tutorial, dan (2) adanya beberapa data penelitian yang harus dikeluarkan karena nilai keaktifan diskusi tutorialnya yang tidak diisi oleh tutor.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara keaktifan diskusi tutorial terhadap nilai ujian blok 8 (Immunology and Infection) mahasiswa Program Studi

Kedokteran FKIK Untad.

SARAN

1. Bagi Mahasiswa sebaiknya bagi mahasiswa dalam setiap kegiatan diskusi tutorial dapat mengikuti dengan baik seluruh langkah-langkah diskusi dan berperan seaktif mungkin, sehingga dapat meningkatkan tingkat pengetahuan yang berkaitan dengan setiap tujuan-tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh setiap mahasiswa pada setiap blok pembelajaran.

(15)

mengevaluasi serta meningkatkan proses pembelajaran yang telah berlangsung di Program Studi Kedokteran FKIK Untad.

(16)

14

DAFTAR PUSTAKA

1. Suhoyo Y. Konsep Inovasi Strategi Pendidikan di Institusi Pendidikan Kedokteran. Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia. 2012 Jul; 01(02):1-10.

2. Bustamam N, Pradnyamita R, Aprilia CA, Wahyukarno. Hubungan Kurikulum Pendidikan Tahap Sarjana terhadap Kompetensi Mahasiswa pada Tahap Profesi di Rumah Sakit Pendidikan. Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia.

2012 Nov; 01(03):175-82.

3. Koh GC-H, Khoo HE, Wong ML, Koh, D. The Effects of Problem-Based Learning During Medical School on Physician Competency: a Systematic Review. CMAJ Open. 2008 Jan; 178(01):34-41.

4. Harsono, Dwiyanto D. Pembelajaran Berpusat Mahasiswa. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada; 2005.

5. Waskito F, Suarayasa K, Mutiarasari D, Arwan, Demak Indah PK, Pakaya D, et al. Panduan Akademik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 2014/2015. Palu: FKIK-Untad; 2014.

6. Nayef EG, Yacoob Nik RN, Ismail HN. Taxonomies of Educational Objective Domain. HRMARS [Internet]. 2013 Sept [cited 2014 Dec 09]; 03(09):166-75. Available from: http://dx.doi.org/10.6007/IJARBSS/v3-i9/199

7. Barak M. Teaching engineering and technology: cognitive, knowledge and problem-solving taxonomies. JEDT. 2013 Aug; 11(03):316-33.

8. Istadi Y. Hubungan antara Dimensi Perilaku Belajar Kelompok dengan Keefektifan Kelompok Tutorial PBL. Majalah Ilmiah Sultan Agung. 2008 Sept; 49(125):39-45.

9. Tosi H, Pilati M. Managing Organizational Behaviour: Individuals, Team, Organization and Management. Northampton: Edward Elgar Publishing; 2011. 10. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock: Buku Ajar Psikiatri Klinis. Jakarta:

EGC; 2015.

11. Elvira SD, Hadisukanto, Gitayanti. Buku Ajar Psikiatri.Jakarta: FKUI; 2015. 12. Ferreira MM, Trudel AR. The Impact of Problem-Based Learning (PBL) on

Student Attitudes Toward Science, Problem-Solving Skills, and Sense of Community in the Classroom. Journal of Classroom Interaction. 2012 Sept;

Gambar

Gambar 1. Distribusi rerata nilai keaktifan diskusi tutorial blok 8 mahasiswa
Tabel 3. Hasil Uji Korelasi Spearman Hubungan Keaktifan Diskusi Tutorial

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini data primer terdiri dari hasil wawancara, berupa tanya jawab langsung dengan sistem akuntansi pada Unit Pelayanan dan Perbendaharaan Kas Badan

Rasidin Padang diidentifikasi bahwa terdapat program dari rumah sakit untuk melakukan pemberian ASI pada bayi, tetapi pada kenyataannya 6 dari 10

Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung pemberian obat yang tepat sesuai identifikasi pasien dibagi jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan

KEPALA DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BULELENG.. 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. 1 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau Pulau

 Dalam welfare state, hak kepemilikan diserahkan kepada swasta sepanjang hal tersebut memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan secara sosial,

Buton Utara surat izin belajar/pernyataan mengikuti studi lanjut 365 15201002710242 DARWIS SDN 5 Wakorumba Utara Kab... Peserta Nama Peserta

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka di dapat rumusan masalah yaitu, “Bagaimana menerapkan aplikasi data mining penjualan motor

Meskipun masalah keamanan ini sangat penting dalam dunia cyberspace, tetapi ada saja yang tidak memperhatikan atau kurang perhatian terhadap sistem keamanan