• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bimbingan dan Konseling (1). docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bimbingan dan Konseling (1). docx"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II PEMBAHASAN

A. LATAR BELAKANG PSIKOLOGIS

Psikologi merupakan kajian tentang tingkah laku individu. Latar belakang psikologis dalam bimbingan dan konseling berarti memberikan pemahaman tentang tingkah laku individu ynag menjadi sasaran layanan (klien). Hal ini sangat penting karena bidang garapan bimbingan dan konseling adalah tingkahlakuklien, yaitu tingkah laku klien yang perlu diubah atau dikembangkan apabila ia hendak mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya atau ingin mencapai tujuan-tujuan yang dikehendakinya (Prayitno,200:154-155).

Latar belakang psikologis berkaitan erat dengan proses perkembangan manusia yang sifatnya unik, berbeda dari individu lain dalam perkembangannya. Implikasi dari keragaman ini ialah bahwa individu memiliki kebebasan dan kemerdekaan untuk memilih dan mengembangkan diri sesuai dengan keunikan dan potensi masing-masing tanpa menimbulkan konflik dengan lingkungannya. Dari sisi keunikan dan keragaman individu bimbingan diperlukan untuk membantu setiap individu mencapai perkembangan yang sehat didalam lingkungannya.

Dalam proses pendidikan di sekolah, siswa sebagai subjek didik, merupakan pribadi pribadi-pribadi yang unik dengan segala karakteristiknya. Siswa sebagai individu yang dinamis dan berada dalam proses perkembangan, memiliki kebutuhan dan dinamika dalam interaksinya dengan lingkungannya. Sebagai pribadi yang unik, terdapat perbedaan individual antara siswa yang satu dengan lainnya. Di samping itu, siswa sebagai pelajar, senantiasa terjadi perubahan tingkah laku sebagai hasil proses belajar. a) Perkembangan individu

Proses perkembangan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam maupun dari luar. Dari dalam dipengaruhi oleh pembawaan dan kematangan, dan dan luar dipengaruhi oleh r

(2)

Pendidikan sebagai salah satu bentuk lingkungan bertanggung jawab dalam memberikan asuhan terhadap proses perkembangan individu. Bimbingan dan konseling akan merupakan bantuan individu di dalam memperoleh penyesuaian diri sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Melalui layanan bimbingan dan konseling siswa dibantu agar dapat mencapai tugas –tugas perkembangannya dengan baikDilihat dari proses dan fase perkembangannya, para siswa berada Dilihat dari proses dan fase perkembangannya, para siswa berada fase masa remaja (adolescent). Masa ini ditandai dengan berbagai fase masa remaja (adolescent). Masa ini ditandai dengan berbagai perubahan menuju kearah tercapainya kematangan dlm berbagai perubahan menuju kearah tercapainya kematangan dlm berbagai aspek seperti biologis, intelektual, emosional, sikap, nilai, dsb. aspek seperti biologis, intelektual, emosional, sikap, nilai, dsb.

Para siswa yg berada pada masa transisi di akhir masa anak -anak dan memasuki masa remaja sbg persiapan memasuki dunia dewasa. Dalam situasi ini siswa akan mengalami berbagai guncangan yang akan mempengaruhi seluruh pola perilakunya dan secara langsung atau tdk langsung mempengaruhi proses belajarnya. Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan komponen pendidikan yang dapat membantu para siswa dlm proses pendidikan dalam proses perkembangannya.

b) Masalah Perbedaan Individu

Keunikan dan individu mengandung anti bahwa tidak ada dua orang individu yang sama persis di dalam aspek -aspek pribadinya , baik aspek jasmaniah maupun rohaniah. Individu yang satu berbeda dengan individu yang lainnya. Timbulnya perbedaan individu ini dapat kita kembalikan kepada faktor pembawaan dan lingkungan sebagai komponen utama bagi terbentuknya keunikan individu. Perbedaan pembawaan akan memungkinkan perbedaan individu meskipun dengan lingkungan sama. Dan sebaliknya lingkungan yang berbeda akan memungkinkan timbulnya pembawaannya sama.

(3)

masalah--masalah baik bagi siswa itu sendiri maupun bagi lingkungan. Siswa akan menghadapi dalam penyesuaian diri antara dalam penyesuaian diri antara keunikan dirinya dengan tuntutan dalam lingkungannya.

Maka masalah individu ini perlu mendapat perhatian dalam pelayanan pendidikan. Sekolah hendaknya memberikan bantuan kepada siswa dalam masalah siswa dalam masalah--masalah sehubungan dengan perbedaan individu. Dengan kata lain lain sekolah hendak nya memberikan pelayanan kepada para siswa secara invidual sesuai dengan keunikan masing-masing. Usaha melayani siswa secara individual dapat diselenggarakan melalui program bimbingan dan konseling.

Dengan demikian keunikan diri masing -masing siswa itu tidak banyak menimbulkan masalah yang menghambat mereka dalam seluruh proses pendidikan. Sehingga sebagai pribadi yang unik, dinamik danberkembang,memerlukan pendekatan dan bantuan yang khusus melalui layanan bimbingan dan konseling

B. Latar belakang sosio-kultural

Salah satu dimensi kemanusiaan adalah dimensi kesosialan sebagai makhluk social, manusi tidak pernah dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Di manapun dan bilamanapun manusia hidup senantiasa membentuk kelompok hidup terdiri dari sejumlah anggota guna menjamin baik keselamatan,perkembangan, maupun keturunan.

Setiap anak sejak lahirnya, harus memenuhi tidak hanya kebutuhan biologis tetapi juga tuntutan kebudayaan tempat ia hidup. Tuntutan budaya itu menghendaki agar ia mengembangkan tingkah lakunya sehingga sesuai dengan pola-pola yang dapat diterima dalam budaya tersebut. Kegagalan memnuhi kebutuhan biologis inividu akan mengakibatkan kematian/kepunahan, dan kegagalan memenuhi tuntutan budaya akan mengakibatkan ia tersingkir dari kehidupan bersama.

Sehingga kebutuhan akan konseling bagi siswa khususnya di Indonesia semakin terasa mengingat penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang memiliki beraneka corak sub-kultur yang berbeda-beda. Para konselor Indonesia di hadapkan pada kenyataan adanya keanekaragaman budaya yang menguasai kehidupan para penduduknya. Bimbingan dan konseling secara social cultural memberikan pemahaman tentang peranan individu dalam berfungsinya masyarakat, keluaraga, interaksi antarindividu dalam kelompok dalam kehidupan yang majemuk.

(4)

agar berhasil menyesuaikan diri di masyarakat dan mampu menyelesaikan berbagai masyarakat dan mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Program bimbingan dan konseling membantu berhasilnya program pendidikan pada umumnya.

C. Latar belakang pendidikan

Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah, pendidikan diartikan sebagai suatu usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian yang berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah dan dan berlangsung seumur hidup. Sedangkan tujuan pendidikan sebagaimana dikemukakan dalam GBHN adalah: “ adalah: “Untuk Untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta serta bersama bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa”

Pengertian dari tujuan di atas, jelas bahwa yang menjadi tujuan inti dari pendidikan adalah perkembangan kepribadian secara optimal dan setiap anak didik sebagai pribadi. Dengan demikian setiap kegiatan proses pendidikan diarahkan kepada tercapainya pribadi-pribadi yang berkembang sesuai dengan potensi masing-masing.

Untuk menuju tercapainya pribadi yang berkembang, maka kegiatan pendidikan hendaknya bersifat menyeluruh yang tidak hanya berupa kegiatan instruksional (pengajaran), akan tetapi meliputi kegiatan yang menjamin bahwa setiap anak didik secara meliputi kegiatan yang menjamin bahwa setiap anak didik secara pribadi mendapat layanan sehingga akhirnya dapat berkembang secara optimal.

Kegiatan pendidikan yang diinginkan seperti tersebut di atas, adalah kegiatan pendidikan yang ditandai dengan pengadministrasian yang baik, kurikulum beserta proses belajar , proses belajar mengajar yang memadai, dan layanan pribadi kepada anak didik melalui bimbingan.

Dalam hubungan inilah bimbingan mempunyai peranan yang amat penting dalam pendidikan, yaitu membantu setiap pribadi anak agar berkembang secara optimal al. Dengan demikian maka hasil pendidikan sesungguhnya akan tercermin pada pribadi anak didik yang berkembang baik secara akademik, psikologis, maupun maupun sosial.

(5)

dapat membantu perkembangan kepribadian anak didik secara optimal. Secara akademis masih nampak gejala bahwa anak didik belum mencapai prestasi belajar . Hal ini nampak antara lain gejala: putus sekolah, tinggal kelas, lambat belajar, berprestasi rendah, kekurang berprestasi rendah, kekurang--percayaan masyarakat terhadap basil pendidikan terhadap hasil pendidikan, dan sebagainya. Secara psikologis masih banyak adanya gejala psikologis perkembangan kepribadian yang kurang matang, kurang percaya pada diri sendiri, kecemasan, putus asa, bersikap santai, kurang responsif, ketergantungan, bersikap santai, kurang responsif, pribadi yang tidak seimbang, dan sebagainya. Demikian juga secara sosial ada kecenderungan anak didik belum memiliki kemampuan penyesuaian sosial secara memadai.

D. Latar Belakang IPTEK dan Globalisasi

Perkembangan zaman (globalisasi) menimbulkan perubahan dan kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi, industri, informasi dsb. Akibatnya ialah berbagai permasalahan yang dihadapi oleh individu misalnya, pengangguran, syarat pengangguran, syarat--syarat pekerjaan, penyesuaian diri, jenis dan kesempatan pendidikan, perencanaan dan pemilihan pendidikan, masalah hubungan sosial, masalah keluarga, keuangan, masalah pribadi dsb. Walaupun pada umumnya -masing individu berhasil mengatasi dengan sempurna, sebagian lain masih perlu mendapatkan bantuan.

Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan professional yang memilki dasar-dasar keilmuwan baik yang menyangkut teori-teorinya, pelaksanaan kegiatannya, maupun pengembangan-pengembangan pelayanan itu secara berkelanjutan.

Referensi

Dokumen terkait

angka kredit dalam satu tahun Pengajuan penetapan angka kredit Dokumen Penetapan Angka Kredit Jumlah Obyek Pekerjaan 15 Rata-rata jumlah pegawai fungsional

Secara spasial pada Musim Timur, Musim Peralihan II dan Musim Barat distribusi konsentrasi silika di permukaan perairan berturut-turut berbeda nyata (ANOVA, P<0.01),

Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dan karakteristik sensor yang ada di bidang otomotif khususnya Sensor Tekanan dan Sensor Kecapatan.. Mahasiswa mampu

Untuk pengembangan kegiatan budidaya ikan dalam KJA yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, hanya sekitar 10% dari potensi perairan pesisir yang secara efektif dimanfaatkan

Dalam penelitian ini, penulis melihat, mengamati untuk selanjutnya dicatat berbagai hal terkait Hubungan Pemerintah Daerah Kabupaten Mesuji dengan keberadaan warga

Karena itu knowledge management dibutuhkan sebagai solusi yang dapat mendukung proses dokumentasi yang baik, efektif, dapat digunakan, dan berdampak pada peningkatan kualitas

Peneliti kemudian tertarik dengan masalah yang dialami pada siswa perempuan di SLB Negri 1 Bantul, sehingga peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul

Sarwono (2012:30-31) menjelaskan bahwa remaja akhir (late adolescence) merupakan masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal,