• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Sluri Gas Bio dengan Input Feses Kambing dan Biji Durian Terhadap Kualitas Nutrisi Pastura Campuran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan Sluri Gas Bio dengan Input Feses Kambing dan Biji Durian Terhadap Kualitas Nutrisi Pastura Campuran"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Sluri Gas Bio

Pemanfaatan limbah peternakan antara lain dengan mengolah limbah

menjadi gas bio. Gas bio merupakan gas campuran metana (CH4), karbondioksida

(CO2) dan gas lainnya yang didapat dari hasil penguraian bahan organik (seperti

kotoran hewan, kotoran manusia, dan tumbuhan) oleh bakteri metanogenik. Untuk

menghasilkan gas bio, bahan organik yang dibutuhkan ditampung dalam

biodigester. Proses penguraian bahan organik terjadi secara anaerob (tanpa

oksigen), gas bio terbentuk pada hari ke 4-5 sesudah biodigester terisi penuh, dan

mencapai puncak pada hari ke 20-25. Gas bio yang dihasilkan sebagian besar

terdiri dari 50-70% metana (CH4), 30-40% karbondioksida (CO2), dan gas

lainnya dalam jumlah kecil (Sembiring, 2014).

Limbah biogas adalah bahan keluaran dari sisa proses pembuatan biogas.

Limbah tersebut dapat dijadikan pupuk organik, walaupun bentuknya berupa

lumpur (sludge). Pemanfaatan lumpur keluaran biogas ini sebagai pupuk dapat

memberikan keuntungan yang hampir sama dengan penggunaan

kompos. Sisa keluaran biogas ini berbentuk lumpur dan telah mengalami

fermentasi anaerob sehingga bisa langsung digunakan untuk memupuk tanaman

(Pratama et al., 2014).

Pemanfaatan slurisebagai pupuk dapat memberikan keuntungan yang

hampir sama dengan penggunaan kompos. Ayub (2004) menyatakan bahwa

kualitas slurisisa proses pembuatan biogas lebih baik daripada kotoran ternak

(2)

organik yang mempunyai berat molekul rendah sepeti asam asetat, asam butirat

dan asam laktat. Peningkatan asam organik akan meningkatkan konsentrasi unsur

N, P dan K. Dengan keadaan seperti ini, sluri biogas sudah menjadi pupuk organik

cair.

Sluri adalah produk akhir pengolahan limbah berbahan kotoran sapi yang

berbentuk padat dan cair yang sangat bermanfaat sebagai sumber nutrisi untuk

tanaman. Pupuk slurijuga mengandung mikroba “pro-biotik” yang bermanfaat

untuk meningkatkan kesuburan dan kesehatan lahan pertanian sehingga

diharapkan akan berdampak pada peningkatan kualitas dan kuantitas panen(TIM

BIRU, 2012).

Tabel 1. Data Penelitian Pemanfaatan Sluri Gas Bio Terhadap Pastura Campuran

No

(3)

Biji Durian

Produksi durian di Indonesia cukup melimpah. Data Biro Pusat Statistik

(2004), menunjukkan bahwa produksi durian meningkat setiap tahun. Seiring

dengan meningkatnya luas daerah panen durian yaitu dari 24.031 ha pada tahun

1999 menjadi 53.770 ha pada tahun 2003, maka terjadi peningkatan produksi

durian di Indonesia dari 194.359 ton pada tahun 1999 menjadi 741.841 ton pada

tahun 2002 (Wahyono, 2009).

Biji durian bentuknya cukup besar bila dibandingkan dengan biji

buah-buah lain dengan kandungan karbohidrat yang cukup tinggi yaitu sekitar 67 %.

Komposisi biji durian dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2. Komposisi Kimia Biji Durian

No. Komposisi Kandungan

1. Karbohidrat (%) 67,40

2. Protein (%) 6,43

3. Lemak Kasar (%) 1,48

4. Gula (%) 4,89

5. Serat Kasar (%) 6,16

6. Kalsium (%) 0,92

7. Fosfor (%) 0,89

8. Air (%) 11,84

9. Energi Bruto (kkal/kg) 3775,00

Sumber : (Dinas Pertanian Prov. Sumatera Utara, 2001).

Hijauan Pakan Ternak

Hijauan pakan merupakan bahan pakan ternak ruminansia yang digunakan

oleh ternak untuk mencukupi kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan, produksi,

dan reproduksinya. Ketersediaan hijaun dalam jumlah yang cukup dengan kualitas

yang baik sangat menentukan produktivitas ternak ruminansia (Dhalika et al.,

2006).

(4)

dan domba sebagian besar dalam bentuk hijauan, tetapi ketersediaannya baik

kualitas, kuantitas, maupun kontinuitasnya masih sangat terbatas

(Reksohadiprodjo, 1995).

Campuran Rumput dan Leguminosa

Pertanaman campuran merupakan sistem penanaman dua atau lebih jenis

tanaman dalam sebidang lahan pada musim tanam yang sama. Dengan demikian

penanaman secara campuran dimungkinkan terjadi persaingan atau saling

mempengaruhi antara komponen pertanaman yang berlangsung selama periode

pertumbuhan tanaman yang mampu mempengaruhi hasil kedua atau lebih

tanaman tersebut (Gardner et al, 1991) menyatakan bahwa pada pertanaman

campuran leguminosa memberi sumbangan N pada rumput selama

pertumbuhannya. Beberapa syarat perlu diperhatikan sebagai tanaman campuran,

yaitu dapat menimbun N, tanaman tahunan yang berumur pendek, spesies-spesies

yang permanen, tanaman yang tumbuh rapat, rendah dan lambat berbunga.

Disamping itu menurut (Marhaeniyanto, 2009) bahwa tanaman

leguminosa di daerah tropis tumbuh lebih lambat daripada tanaman rumput, agar

bisa tumbuh dengan baik, maka penanaman rumput dan leguminosa dibuat dalam

jalur beselang-seling. Beberapa keuntungan penanaman campuran rumput dan

leguminosa : 1) Memperbaiki unsur Nitrogen dalam tanah, karena kemampuan

leguminosa untuk mengikat N dari udara, 2) Memperbaiki mutu pakan ternak

ruminansia, karena kandungan protein dan mineral lebih tinggi, 3) Daerah tropis

yang lembab akan membatasi pertumbuhan rumput, namun dengan percampuran

rumput dan leguminosa, leguminosa dapat memperbaiki pertumbuhan rumput,

(5)

mampu meningkatkan kapasitas tampung sehingga satuan ternak per hektar lebih

banyak dan total kenaikan berat badan lebih tinggi (Yuniar, 2013).

Deskripsi Tanaman Rumput dan Legum

Stylosanthes guianensis

Stylosanthes tumbuh dan beradaptasi pada lokasi-lokasi yang panas namun beriklim lembab, dan tidak toleran terhadap kekeringan dan suhu dingin.

Tumbuhan ini tumbuh pada berbagai tipe tanah, tapi umumnya dapat beradaptasi

dengan baik pada tanah-tanah asam dan miskin hara yang mengandung kadar Al

dan Mn tinggi. Stylosanthes digunakan sebagai pohon pelindung pada areal-areal

perkebunan dan juga sebagai tanaman yang ditanam pertama kali pada sistem

perladangan berpindah. Stylosanthes termasuk tumbuhan pionir yang cepat

tumbuh dan banyak memproduksi biomassa. Penanaman Stylosanthes telah

berhasil melindungi tanah bekas laharan dari pengaruh hujan dan aliran

permukaan (Manglayang Agribusinnes Cooperative, 2005).

Kandungan protein kasarnya tidak terlalu tinggi berkisar 12-18% dari

BK.Stylosanthes juga mengandung oxalat sekitar 1.72% dimana oxalat yang larut

air cukuprendah yaitu 0.15%. Palatabilitasnya bervariasi, tapi umumnya hijauan

mudakurang disukai ternak. Kecernaan BK-nya bervariasi 40% pada hijauan tua

danbisa mencapai 70% pada hijauan yang masih muda (Soedomo, 1985).

Kadar protein akan menurun sesuai dengan meningkatnya umur tanaman

tetapi selain serat kasarnya semakin tinggi, maka pemotongan hijauan segar

sangat erat hubungannya dengan daya cerna serta jumlah konsumsi oleh ternak

yang memakannya. Mutu hijauan ditentukan oleh kadar proteinnya. Di daerah

(6)

tinggi mengakibatkan pertumbuhan hijauan relatif cepat daripada di daerah

subtropis.Mutu hijauan erat kaitannya dengan zat gizi yang dikandungnya.

Digitaria milanjiana

Rumput Digitaria milanjiana merupakan tanaman tahunan yang

bervariasi, berstolon, (kadang-kadang berizoma atau berumpun dengan batang

berongga tegak setinggi sampai 150 cm pada saat masak, dan helai daun

sepanjang 40 cm dan lebar 1,3 cm; bunga memiliki 3-12 tandan (kadang-kadang 2

dan sampai 18), panjang 8-25 cm sekitar 2 juta biji/kg.

Tanaman rumput tahunan yang mempunyai banyak stolon dan rizoma dan

membentuk lapisan penutup tanah yang padat. Ditanam untuk padang gembala

permanen dan sebagai lapisan penutup tanah untuk menahan erosi dan gulma.

Dapat digunakan sebagai hay dan untuk menekan nematoda pada sistem tanaman

pangan.

Di alam bebas, ditemukan tumbuh terutama pada tanah berpasir, tetapi

juga pada tanah merah, hitam berat, terkadang tergenang air

basa. Bertahan hidup dibawah kondisi kesuburan sedang, tetapi tumbuh baik

dengan pemupukan.Sangat tahan penggembalaan dan pemotongan. Palatabilitas

yang sangat baik dan menyebabkan daya tahan hidup yang rendah pada kondisi

penggembalaan berat.

Komposisi zat makanan rumput Digitaria milanjiana PK sekitar 8-12%,

dan rata-rata kecernaan BK pada umur 4-8 minggu sekitar 64-67%. KecernaanBK

pada

(7)

Clitoria ternatea

Clitoria ternatea sangat cocok tumbuh bersamarumput-rumputan yang tinggi seperti rumputGajah, rumput Raja, Andropogon pertusus,sorghum dan lain

sebagainya. Hasil beratkering Clitoria ternatea di Zambia mencapai 3.330kg BK

ha-1 pada tahun pertama pertumbuhandari bulan Maret sampai dengan Juni.

Produksiberat kering dapat mencapai 13.350 kg BK ha-1th-1 apabila budidayaC.

ternatea dilaksanakandi lahan dengan irigasi yang baik bahkan ton BK ha-1th 1. Produksinya dapatmencapai 30. Kandungan protein kasarmencapai 10.5% sampai

dengan 25.5% dariberat kering. C.ternatea memiliki sifat-sifat agronomis berakar

dalam, panjang, sebagai leguminosa memanjat, daunnya memiliki 5 liflet, dan

bunganya biru pekat. Kemampuannya beradaptasi pada pH 5.5-8.9 sangat baik

dan mampu hidup baik pada tanah berkapur(Gomez dan Kalamani, 2003).

Kembang telang beradaptasi dengan baikpada kisaran tanah berpasir,

lempung, dan liat yang berat. Tahan terhadapkekeringan (curah hujan 500-900

mm), tahanterhadap salinitas dan mampu berkompetisidengan baik terhadap

gulma. Sebagai tanamanpenutup tanah, kembang telang (C. ternatea)mampu

menutup tanah dengan baik pada umur4 – 6 minggu setelah tanam. Tumbuh

baikbersama rumput-rumputan yang tinggi sepertirumput Guinea dan rumput

Gajah(Tmannetje dan Jones, 1992).

Pemanfaatan bunga telang sebagai cover crop dan pakan ternak banyak

dilakukan di Australia dan Brasil. C. ternatea mampu memberikan hasil hijauan

(8)

Kebutuhan Unsur Hara bagi Tanaman

Kebutuhan unsur hara untuk daerah tropis adalah unsur hara makro adalah

unsur hara yang diperlukan dalam jumlah banyak (konsentrasi 1000 mg/kg bahan

kering). Unsur hara mikro adalah unsur hara yang diperlukan dalam jumlah

sedikit (konsentrasi kurang dari atau sama dengan 100 mg/kg bahan kering).

Unsur hara makro dibutuhkan tanaman dan terdapat dalam jumlah yang lebih

besar, dibandingkan dengan unsur hara mikro bahwa batas perbedaan unsur hara

makro dan mikro adalah 0,02 % per mg bahan kering (Sutedjo, 2002).

Pemupukan

Pupuk adalah setiap bahan yang diberikan ke dalam tanah atau

disemprotkan pada tanaman dengan maksud menambah unsur hara yang

diperlukan tanaman. Pengertian lain dari pupuk adalah suatu bahan yang

diberikan sehingga dapat mengubah keadaan fisik, kimiawi, dan hayati dari tanah

sehingga sesuai dengan tuntutan tanaman (Sarief, 1985). Menurut Suryono, dkk

(2006) pupuk merupakan suatu bahan yang diberikan ke dalam tanah untuk

menaikan produktivitas tanah dalam keadaan lingkungan yang baik. Karena pada

lingkungan yang tidak sesuai efek pemupukan akan berkurang pula.

Pemberian pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah,menaikkan

bahan serap tanah terhadap air, menaikan kondisi kehidupan di dalam tanah, dan

sebagai sumber zat makanan bagi tanaman.Sedangkan pemberian pupuk urea

dapat merangsang pertumbuhansecara keseluruhan khususnya cabang, batang,

daun, dan berperanpenting dalam pembentukan hijau daun (Lingga dan Marsono,

(9)

Hardjowigeno (1993) mengemukakan bahwa hal - hal yang perlu

diperhatikan pada setiap usaha pemupukan adalah tanaman yang akan dipupuk,

jenis tanah, jenis pupuk, dosis, waktu pemupukan dan cara pemupukan yang tepat

agar sebagian besar dari pupuk yang diberikan dapat diserap akar tanaman.

Banyak faktor yang mempengaruhi efisiensi dan efektivitas pemupukan

untuk pertumbuhan yang sehat dan berproduksi tinggi, tanaman membutuhkan

unsur hara yang seimbang dan cukup tersedia di dalam tanah. Jika terjadi

kekurangan hara maka pertumbuhan tanaman akan terhambat dan mengalami

defisiensi hara tertentu (Risza, 1994).

Kualitas Pupuk Organik

Faktor rasio C/N sangat menentukan besarnya produksi gas metana

karenakebutuhan unsur C (Carbon) dapat dipenuhi dari karbohidrat, lemak, dan

asamasamorganik, sedangkan kebutuhan N (Nitrogen) dapat dipenuhi dari

protein,amoniak dan nitrat. Apabila C/N tinggi berarti kadar C sangat berlebihan,

yangberakibat mikrobia yang menggunakan bahan tersebut kekurangan unsur N

untukmetabolisme berlangsung lambat. Lambatnya perkembangan jumlah

mikrobia,berakibat menurunnya produksi gas metana pada digester. Sebaliknya

apabilabahan organik mempunyai C/N rendah, misalnya pemberian pakan

yangmengandung protein tinggi atau penambahan urea maka unsur karbon

habissetelah fermentasi, sehingga sisa nitrogen yang ada pada bahan akan

hilangsebagai gas amoniak (NH3). Perbandingan rasio C/N substrat yang ideal

untukproses dekomposisi anaerob pembentukan gas metana berkisar antara 25

sampai35 dengan perbandingan terbaik adalah 30. Jika dilihat dari segi

(10)

menurunkan nilai COD dan BOD, total solid, volatile solid, nitrogen nitrat, dan

nitrogen organik.

Persyaratanpupuk organik yang siap digunakan yaitumemiliki

karakteristik, tidak berbau, berwarnacoklat gelap hingga hitam, dan bertekstur

remah.Salah satu cara yang dapat dilakukan agarslurigas bio dapat dimanfaatkan

sebagai pupukorganik dengan kualitas yang baik yaitumengolahnya melalui

Gambar

Tabel 1. Data Penelitian Pemanfaatan Sluri Gas Bio Terhadap Pastura Campuran Bahan Protein Serat

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi ( JOINT NATIONAL COMMITTEE ON DETECTION, EVALUATION AND TREATMENT OF HIGH BLOOD PRESSURE, USA, 1988

Data temuan di lapangan menunjukkan bahwa mayoritas kader Aktivis Tarbiyah yang rutin mengikuti Halaqah yang dilaksanakan tiap pekan memiliki pemahaman yang

surya, pengaruh sinar matahari pada kulit, sediaan pencerah wajah (bleaching), sediaan deodoran dan antiprespiran, sediaan hair tonic, pewarna rambut, sediaan kosmetika

Sudarwan Danim (2012:212) membagi gaya kepemimpinan dengan tiga gaya yaitu: (a) gaya pemimpin otokratik, yaitu prilaku atau sikap yang ditampilkan pimpinan ingin

Tujuan utama pengguanaan kosmetik pada masyarakat modern adalah untuk kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make up, meningkatkan rasa percaya diri dan

Validasi instrumen beserta rancangan definitif sebagai pedoman validasi yang terdiri dari 4 aspek (materi, konstruksi, bahasa dan kepraktisan) yang dimodifikasi

Meskipun badan sendiri telah mengusahakan pembersihan dirinya misalnya dengan pergantian sel-sel lapisan tanduk, pergantian rambut tua dengan rambut baru, tetapi