1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Estuari adalah ekosistem pesisir semi tertutup, sebagai daerah peralihan antara air tawar yang berasal dari sungai dengan air asin dari laut (Leeder, 1982). Wilayah perairan estuari bersifat sangat subur dan produktif dikarenakan kandungan nutrien yang tinggi dari laut dan sungai. Kegiatan manusia di sekitar perairan estuari akan mempengaruhi dinamika ekosistem estuari. Sebagian besarpenduduk dunia dan Indonesia (hampir mencapai 70%)bermukim di sekitar wilayah pesisir dansepanjang tepian sungai (Dahuri, 1992).
Salah satu perairan estuari di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah perairan estuari Opak-Oya yang ditumbuhi oleh vegetasi mangrove. Ekosistem mangrove pada estuari Opak-Oya terletak di Desa Tirtohargo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang melintang dari timur ke barat sepanjang 500 m dengan lebar ke arah daratan ±20 m. Desa Tirtohargo terletak di Kabupaten Bantul, sebelah utara berbatasan dengan desa Tirtosari, sebelah barat berbatasan sengan Desa Srigading, sebelat timur berbatasan dengan Pantai Depok, dan sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. Sebagian besar warga Desa Tirtohargo memiliki mata pencarian di sektor pertanian dan perikanan tangkap. Kegiatan perikanan tangkap dilakukan pada Estuari Opak-Oya dengan alat tangkap berupa pancing, jaring insang (gill net), dan jala (cast net).
Masyarakat di sekitar estuari Opak-Oya telah memanfaatkan perairan tersebut sebagai daerah penangkapan ikan terutama menggunakan alat tangkap pancing, jaring insang, dan jala. Upaya pengelolaan dalam rangka menghindari kerusakan komunitas sumberdaya ikan telah dilakukan yaitu dengan melarang penggunaan alat tangkap seperti setrum dan racun. Ekosistem mangrove Opak-Oya telah memberikan manfaat pada masyarakat sekitarnya. Manfaat secara fisik adalah menahan abrasi pada muara Opak-Oya sehingga lahan pertanian milik warga tidak erosi. Ekosistem mangrove Opak-Oya merupakan habitat bagi beberapa komoditas komersial seperti kepiting bakau dan udang sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat.
2
hidup pada dasar perairan yang dangkal dengan arus lemah dan dasar perairan terdiri dari batu-batuan. Makrobentos adalah organisme yang hidup aktif di dasar perairan, mempunyai keanekaragaman tinggi, terdapat mulai dari hulu hingga hilir sungai, dan mempunyai siklus hidup panjang (Sudaryanti, 1997). Makrobentos memiliki peranan penting dalam rantai makanan, yaitu sebagai produsen sekunder yang menyusun sebagian biomassa di sungai.Upaya konservasi dan beban masukan menuju muara sungai dapat mengakibatkan perubahan kualitas perairan yang akan berpengaruh terhadap keberadaan makrobentos. Pengaruh yang ditimbulkan dapat berupa perubahan struktur dan kepadatan komunitas makrobentos.
Berbagai penelitian tentang komunitas makrobentos di ekosistem mangrove telah banyak dilakukan. Ni’amillah et al. (2012) melaporkan bahwa pada ekosistem mangrove Desa Bedono, Kabupaten Demak telah ditemukan makrobentos sebanyak 6 famili yaitu Nereidae, Amphiromidae, Eunicidae, Capitellidae, Arenicolidae, dan Acoetydae, sedangkan hasil penelitian ekosistem mangrove Kapar, Selangor terdapat 7 spesies Polychaeta, 25 spesies Gastropoda, dan 46 spesies Crustacea (Sasekumar, 2012). Meskipun berbagai penelitian mengenai makrobentos telah dilakukan, tetapi studi komunitas makrobentos di Estuari Muara Opak-Oya belum pernah dilakukan. Muara Opak-Oya terdapat juga upaya konservasi mangrove yang merupakan ekosistem estuari paling kompleks diantara ekosistem lainnya. Kegiatan konservasi mangrove dapat dikatakan berhasil apabila mangrove yang ditanam memiliki fungsi ekologis dalam menunjang kehidupan organisme di dalamnya.
B. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui kepadatan, keanekaragaman, dan pola sebaran makrobentos di muara ekosistem mangrove estuari Opak-Oya.
3 C. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini antara lain :
1. Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi informasi tentang komunitas makrobentos di ekosistem mangrove Opak-Oya sehingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan ekologis dalam upaya pengelolaan ekosistem mangrove estuari Opak-Oya.