• Tidak ada hasil yang ditemukan

Percobaan daya hantar listrik (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Percobaan daya hantar listrik (1)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR II

“Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit”

OLEH : KELOMPOK 1

1. SUSI NOER CAHYATI (F1C113043) 2. ANDREAN TRI KESUMA W (F1C113015) 3. IHSAN PRANATA (F1C113055)

PRODI : S1-KIMIA KELAS : A

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

2014

Percoban 1

(2)

I. TUJUAN PERCOBAAN

Dari judul percobaan satu yaitu Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit dengan tujuan yaitu:

Teori Ion Svante August Arrhenius

Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit.

Mengapa larutan elektorit dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik?

(3)

i elektrolit dalam larutannya terurai menjadi ion-ion bermuatan listrik dan ion-ion tersebut selalu bergerak bebas.

b. Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat non elektrolit dalam larutannya tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik.

Zat elektrolit adalah zat yang dalam bentuk larutannya dapat menghantarkan arus listrik karena telah terionisasi menjadi ion-ion bermuatan listrik.

Zat non elektrolit adalah zat yang dalam bentuk larutannya tidak dapat menghantarkan arus listrik, krena tidak terionisasi menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul. (Sumber: laporan praktikum. Rendra Fauzi dkk. 2013)

Kemampuan suatu penghantar untuk memindahkan muatan listrik dikenal sebagai Daya Hantar Litrik yang besarnya berbanding terbalik dengan tahanan R.

Penyebab Larutan Elektrolit dapat Menghantarkan Listrik

(4)

Sebagai contoh larutan elektrolit adalah HCL. Larutan HCl di dalam air mengurai menjadi kation (H+) dan anion (Cl-). Terjadinya hantaran listrik pada larutan HCl disebabkan ion H+ menangkap elektron pada katoda dengan membebaskan gas Hidrogen (H2). Sedangkan ion-ion Cl- melepaskan elektron pada anoda dengan menghasilkan gas klorin (Cl2).

Arus listrik ialah arus muatan listrik, yaitu banyaknya muatan listrik yang melintas penampang per satuan waktu, dan rapat arus listrik bagi arus listrik yang terdistribusi secara kontinyu seperti misalnya oleh gerakan ion-ion yang berserakan di udara didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik yang melintas penampang seluas satu satuan luas per satuan waktu. Pada hakekatnya pembawa muatan listrik di dalam kawat tahanan ialah electron-elektron bebas, yaitu elektron-elektron yang lepas dari ikatan atom-atom penyusun bahan konduktor itu, yang bersikap seperti molekul-molekul gas sehingga disebut gas elektron. Sedangkan arus listrik di dalam cairan, khususnya larutan elektrolit, adalah oleh ion-ion yang bergerak dari elektrode satu ke elektrode lainnya, dan di dalam larutan tidak terdapat elektron bebas. Sudah tentu daya hantar yang memberikan ukuran sukarnya arus listrik mengalir, ditentukan sepenuhnya oleh mudah-sukarnya pembawa-pembawa muatan listrik, yakni elekkron-elektron ataupun ion-ion yang bergerak didalam medium (Soedojo,1999 : 263).

Jika kita memakaikan perbedaan potensial yang sama diantara ujung-ujung tongkat tembaga dan tonkat kayu yang mempunyai geometri yang serupa, maka dihasilkan arua-arus yang sangat berbeda. Karasteristik ( sifat ) penghantar yang menyebabkan hal ini adalah hambatan ( resistance ). Kita mendefinisikan hambatan dari sebuah penghantar ( yang sering danamakan tahanan = resistor ) diantara dua titik dengan memakaikan sebuah perbedaan potensial ( V ) diantara titik tersebut, dan dengan mengukur arus ( I ) (Halliday, 1984:183-187).

Cara Menentukan Kekuatan Larutan Elektrolit

(5)

1. Jenis larutan elektrolit, tentu saja elektrolit kuat dalam konsentrasi yang

sama atau hampir sama mempunyai kekuatan jauh lebih besar jika dibanding larutan nonelektrolit. Sebab dalam larutan non elektrolit lemah hanya sebagian kecil larutan yang terurai menjadi ion2nya (misal dengan derajat dissosiasi = 0,00001 berarti yang terurai hanya 0,001% dari total konsentrasinya) sedangkan larutan elektrolit kuat hampir semuanya terurai (100% dari konsentrasi terurai)

2. Kadar/Konsentrasinya, bila sama jenisnya (sama-sama elektrolit lemah

atau sama2 elektrolit kuat) kekuatan larutan elektrolit ditentukan oleh konsentrasinya, semakin besar konsentrasi maka semakin besar kekuatannya. karena semakin banyak yang mengion.

3. Jumlah ion yang terbentuk per molekul, konsentrasi larutan bukan

(6)

III. PROSEDUR KERJA 3.1 Alat Dan Bahan

Alat :

1. Beker Gelas 100 mL : 8 buah 2. Batang Pengaduk : 1 buah 3. Rangkaian alat multimeter

4. Gelas ukur 100 mL : 1 buah 5. Gelas ukur 50 mL : 1 buah 6. Kaca arloji : 1 buah 7. Pipet tetes : 5 buah

8. Spatula : 1 buah

Bahan:

7. Akuades 8. NaCl

9. Air jeruk nipis 10. NH4OH 11. NaOH

1. HCl 2. NaOH 3. NaBr 4. NaI 5. NH4Cl

(7)

Ke AC 220

V ADAP

TOR

larutan

3.2 Cara Kerja

a. Menentukan Daya Hantar Listrik Berbagai Senyawa

 disediakan 5 buah

 diisi masing- masing dengan 10 ml minyak tanah, H2O, larutan NaCl, kristal NaCl , air jeruk nipis

 diukur daya hantar listriknya

 digunakan untuk mengukur daya hantar listriknya

 ditentukan sifat zat terhadap arus listrik (konduktor kuat, konduktor lrmah, atau isolator)

Rangkaian Multimeter: Gelas beker 100 ml

Masing-masing larutan

multimeter

(8)

b. Mempelajari Pengaruh Konsentrasi Terhadap Daya Hantar Listrik

 Dilakukan dari larutan terencer

 digambar grafik daya hantar listrik larutan terhadap konsentrasi. Larutan Air jeruk nipis,

NH4OH, HCL, NaOH

Larutan kel 2 Larutan kel 1

hasil hasil

disediakan masing-masing volume 10 ml dan konsentrasi: 0,05;0,1;0,5;1,0 M

Diukur untuk setiap larutan daya hantar listriknya

Dilakukandari larutan terencer

digambar grafik daya hantar listrik larutan terhadap konsentrasi

(9)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

Hasil Pengamatan :

a. Menentukan Daya Hantar Berbagai Senyawa

Senyawa (mA) V (volt) L=1/R (ohm-1)

Minyak Tanah 0 3

H2O 0 3

-Larutan NaCl 80 3 26,67

Kristal NaCl 0 3

-Air jeruk nipis 18 3 5,98

b. Mempelajari Pengaruh konsentrasi Terhadap Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit

Kelompok I (air jeruk nipis, NH4OH, HCl, NaOH)

(10)

4.2 PEMBAHASAN

Dari hasil percobaan praktikum kali ini yang berjudul “daya hantar larutan elektrolit” dapat di bahas sebagai berikut:

Percobaan ini bertujuan untuk mengukur daya hantar listrik berbagai jenis senyawa dan larutan pada berbagai konsentrasi, selain itu juga untuk Mempelajari pengaruh jenis senyawa dan konsentrasi suatu larutan terhadap daya hantar listrik.

Daya hantar listrik berarti ukuran seberapa kuat suatu larutan dapat menghantarkan listrik. setiap larutan elektrolit memiliki daya hantar listrik yang berbeda-beda. Daya hantar listrik tersebut disebabkan karena suatu peristiwa dimana terurainya suatu elektrolit menjadi ion-ionnya peristiwa ini disebut proses ionisasi. Pada percobaan ini praktikan mengerjakan dua hal, yang pertama yaitu Menentukan Daya Hantar Listrik Berbagai Senyawa, dan yang kedua yaitu Mempelajari Pengaruh Konsentrasi Terhadap Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit.

a. Menentukan daya hantar listrik senyawa

Dari percobaan yang pertama penentuan daya hantar listrik berbagai senyawa praktikan memulai dari menyiapkan larutan yang akan di amati daya hantar listriknya yaitu: 10 ml larutan NaCl 0,5 M, 2,77 gram kristal NaCl, 10 ml H2O, 10 ml minyak tanah dan 10 ml air jeruk nipis. Setelah itu praktikan menyiapkan alat yang akan digunakan pada percobaan penentuan daya hantar listrik ini, yaitu multimeter sederhana. Larutan / bahan yang sudah dipersiapkan untuk di tentukan daya hantar listriknya di ukur menggunakan multimetr sederhana tersebut dengan cara pada tegangan 3 volt mencelupkan bagian batang multimeter dan setelah itu lihat catatan angka ampere yang ditunjukan pada alat multimeter. Sehingga diketehui bahwa, larutan NaCl 0,5 M dengan tegangan 3 volt, I = 80 m.A daya hantar listriknya 26,67 ohm-1.

(11)

senyawa ion yang dalam bentuk larutan dapat menghantarkan listrik.

kristal NaCl 2,77 gr dengan tegangan 3 volt, I = 0 m.A daya hantar listriknya 0.

Dengan demikian dapat kita tarik kesimpulan bahwa kristal NaCl tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik atau dapat disebut non-elektrolit. Hal ini dapat terjadi karena pada

bentuk padatan ion-ion Na+ dan Cl- nya tidak dapat bergerak

bebas sehingga arus listrik tidak mengalir dan sesuai dengan teori yang ada bahwa senyawa ion dalam bentuk padatan tidak dapat menghantakan arus listrik.

Air suling (H2O) merupakan air yang telah dimurnikan

dengan penguapan air. Air suling tidak berisi atau tidak mengandung mineral didalamnya. Pada percobaan yang telah dilakukan pegukuran arus listrik pada voltase 3 tidak terdapat arus listrik yang mengalir sehingga daya hantar listriknya juga tidak ada. Berdasarkan percobaan tersebut aquades merupakan larutan nonelektrolit karena tidak mengalirkan arus listrik. Hal ini bisa terjadi karena ion pada aquades yang terlalu sedikit, sehingga tidak arus listrik tidak mengalir. H2O dengtan tegangan 3 volt, I = 0 m.A daya hantar listriknya 0.

Minyak tanah dengan tegangan 3 volt, I = 0 m.A daya hantar listriknya 0.

Minyak tanah merupakan senyawa hidrokarbon yang yang tak

berwarna dan mudah terbakar, memiliki rantai C12 –C15. Ketika

(12)

air jeruk nipis dengan tegangan 3 volt, I = 18 m.A daya hantar listriknya 5,98 ohm-1. dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa, laritan NaCl merupakan larutan elektrolit kuat, karena pada saat larutan ion-ion NaCl terurai sempurna atau berionisasi, Na+ dan Cl- pada saat larutan akan menghantarkan arus listrik/ mempunyai daya hantar listrik yang kuat. Tidak demikian untuk NaCl yang dalam bentuk kristal karena wujudnya kristal ssehingga ion-ionnya tidak terurai, dan mengakibatkan NaCl pada wujud kristal tidak dapat menghantarkan arus listrik. H2O atau air juga terkadang dapat dikategorikan elektrolit lemah, yang berarti tidak dapat mmenghantarkan arus listrik dengan baik. Pada percobaan ini air daya hantarnya nol. Begitu juga minyak tanah, minyak tanah dapat digolongkan pada nonelektrolit, sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik, dan pada percobaan daya hantar minyak tanah juga nol. Dan terakhir adalah air jeruk nipis, air jeruk nipis dikategorikan elektrolit lemah karena, daya hantarnya 18 m.A, sehingga berarti air jeruk nipis dapat menghantarkan listrik namun tidak baik/ lemah.

b. Mempelajari pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik larutan elektrolit.

Percobaan kedua yaitu mempelajari pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik larutan elektrolit. Konsentasi dapat juga dikatakan tingkat keenceran larutan, sehingga pa percobaan ini praktikan membutuhkan beberapa konsentrasi larutan dan akan di ukur daya hantarnya, sehingga di dapatkan beberapa perbedaannya. Percobaan kali ini dimulai dengan mempersiapkan alat dan bahannya yang di kelompokkan menjadi dua bagian, kelompok 1 (air jeruk nipis, NH4OH, HCl, NaCl) dan kelompok 2 (NaCl, NaBr, NaI, NH4Cl) praktikan menyediakan masing-masing dengan volume 25 ml dan konsentrasi masing-masing larutan 0,05 M, 0,1 M, 0,5 M, dan 1,0 M.

(13)

listriknya adalah 0,67 ohm-1, larutan [NH4OH] 0,1 M, dengan 3 volt daya hantar listriknya adalah 1,33 ohm-1, larutan [NH4OH] 0,5 M, dengan voltase 3 volt daya hantar listriknya adalah 2 ohm-1 dan larutan [NH4OH] 1,0 M daya hantar listriknya adalah 2 ohm-1, sehingga dapat disimpulkan bahwa larutan NH4OH berkonsentrasi 0,05, 0,1, 0,5, dan 1,0 M adalah tergolong elektrolit lemah, dapat diketahui dari jumlah kuat arus yang dihasilkan dari larutan NH4OH adalah hanya < 2 ohm-1. larutan ketiga [HCl] 0,05 M, dengan voltase 3 volt daya hantar listriknya adalah 23,25 ohm-1, dan larutan [HCl] 0,1 M , 0,5 M, 1,0 M dengan voltase 3 volt daya hantar listriknya adalah 33,3 ohm-1 lebih sehingga dapat disimpulkan bahwa larutan HCl dengan konsentarsi terencer sekalipun 0,05 M termasuk larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik/ termasuk larutan elektrilit kuat. Larutan terakhir adalah larutan [NaOH] pada saat 0,05 M dengan voltase 3 daya hantar listriknya adalah 6,67 ohm-1, saat [NaOH] 0,1 M voltase 3 volt daya hantar listriknya adalah 9,09 ohm-1, dan [NaOH] 0,5 M dan 1,0 M daya hantar listriknya sangat kuat yaitu 33,3 ohm-1 lebih, dan dapat di simpulkan juga bahwa larutan [NaOH] dengan konsentrasi 0,05 M dan 0,1 M daya hantar listriknya termasuk lemah, namun pada konsentrasi 0,5 M dan 1,0 M daya hantar listriknya sangat kuat sehingga larutan [NaOH] adalah tergolong larutan elektrolit kuat.

Pada larutan kelompok 2 kali ini praktikan juga mengukur daya hantar listriknya sehingga cara pengerjaan masih sama dengan sebelumnya, yaitu menggunakan alat multimeter sederhana, dan lihat angka yang ditunjukkan sehingga dapat diketahui bahwa larutan tersebut dapat dengan baik mengantarkan arus listrik atau tidak.

(14)

elektrolit kuat dan dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Larutan selanjutnya ialah NaBr, NaBr 0,05 M berdaya hantar listrik sebesar 10 ohm-1, pada saat 0,1 M daya hantar listriknya sebesar 13,3 ohm-1, saat konsentrasinya 0,5 dan 1,0 M daya hyantar listriknya adalah lebih dari 33,3 ohm-1, dapat di simpulkan juga bahwa larutan NaBr adalah elektrolit kuat. Larutan selanjutnya ialah larutan NaI, larutan NaI pada saat konsentrasinya 0.05 M daya hantar listriknya adalah 6,67 ohm-1, saat 0,1 M daya hantar listriknya 13,15 ohm-1, saat berkontrasi 0,5 dan 1,0 M daya hantar listriknya adalah lebih dari 33,3 ohm-1, sehingga dapat diketahui bahwa larutan NaBr ini adalah elektrolit kuat, larutan terakhir adalah laruran NH4Cl. Larutan NH4Cl pada saat konsentrasi 0,05 M daya hantar listriknya adalah 6,67 ohm-1 , saat 0,1 M daya hantar listriknya adalah 10 ohm-1, dan saat berkontrasi 0,5 dan 1,0 M daya hantar listriknya adalah lebih dari 33,3 ohm-1, dari hasil catatan daya hantar listrik tersebut dapat disimpulkan bahwa larutan NH4Cl adalah juga gergolong dalam larutan elektrolit kuat.

Pada anion segolongan yang terdapat pada beberapa larutan tersebut, NaI seharusnya merupakan larutan dengan anion yang memiliki nilia besar dalam menghantarkan arus listrik, diikuti dengan NaBr kemudian NaCl. Dalam golongan VI, I terletak paling bawah jika dibandingkan dengan Cl dan Br. Dalam satu golongan, dari atas kebawah kelektronegatifan semakin berkurang. Jika berikatan dengan atom Na yang tergolong elektopositif, maka kekuatan ion pada NaI jauh lebih lemah jika dibandingkan dengan NaBr dan NaCl karena perbedaan kelektronegatifannya lebih kecil. Perbedaan kelektronrgatifan yang lebih rendah menyebabkan NaI akan lebih mudah mengion jika dibandingkan dengan kedua senyawa lainnya. Semakin mudah suatu senyawa mengion, maka arus yang dihasilkan juga semakin besar sehingga daya hantarnya juga semakin besar.

(15)

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang didapat, maka dapat disimpulkan bahwa:

 Daya hantar listrik suatu senyawa dapat diukur dengan

multimeter (AVOmeter) dan akan didapatkan arus listrik dan beda votensialnya kemudian dapat dicari tahananya dan daya hantar listriknya.

 Pada pengukuran daya hantar listrik jenis senyawa

mempengaruhi besar kecilnya daya hantar listrik tersebut karena tidak semua senyawa dapat mengahantarkan listrik, selain itu konsentrasi suatu larutan juga mempengaruhi besarnya daya hantar listrik.

Setelah didapat nilai tahanannya kemudian dicari daya hantarnya dengan rumus:

 Pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar yakni semakin besar konsentrasi larutan, maka daya hantarnya juga semakin besar, begitu pula sebaliknya

5.2 Saran

 Sebaiknya lebih teliti dalam melakukan praktikum ini agar

tidak terjadi kesalahan dalam datanya.

 Sebaiknya pengukuran dilakukan lebih dari satu kali agar

lebih menyakinkan.

 Sebaiknya membersihkan alat yang telah digunakan

sampai benar-benar kering dan bersih.

 Sebaiknya alat yang digunakan dalam keadaan yang baik

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Fauzi,Rendra.dkk. 2013.Laporan Praktikum.Jakarta :Universitas Jakarta

Halliday. 1984.Fisika. Jakarta: Erlangga

Soedojo, Peter. 1999. Fisika Dasar. Yokyakarta : Penerbit Andi

Tim Kimia Dasr II. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Dasar II.

Jambi: Universitas Jambi

http:// mediabelajaronline .com/2010/03/larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit.html

(17)

LAMPIRAN

1. Grafik Daya Hantar Listrik terhadap Konsentrasi

Kelompok I

0,05 M 0,1 M 0,5 M 1 M

0 2 4 6 8

Air Jeruk Nipis

(18)

0,05 M 0,1 M 0,5 M 1 M 0

0.5 1 1.5 2 2.5

NH4OH

M

L

0,05 M 0,1 M 0,5 M 1 M

0 10 20 30 40

HCl

(19)
(20)

0,05 M 0,1 M 0,5 M 1 M 0

10 20 30 40

NaOH

M L

Kelompok II

0,05 M 0,1 M 0,5 M 1 M

0 10 20 30 40

NaCl

(21)

0,05 M 0,1 M 0,5 M 1 M 0

10 20 30 40

NaBr

(22)

0,05 M 0,1 M 0,5 M 1 M 0

10 20 30 40

NaI

M

L

0,05 M 0,1 M 0,5 M 1 M

0 10 20 30 40

NH4Cl

(23)

PertanyaanPrapraktikum

1. Apa yang dimaksuddengandayahantarlistrik?

2. Bagaimanasuatularutanelektrolitdapatmenghantarkanlistrik ?

3. Jelaskancarakerjapengukurandayahantarlistrikdenganmeng gunakanalatmultimeter.

Jawaban:

1. Daya hantar listrik adalah ukuran mudah-sukarnya arus listrik mengalir, ditentukan sepenuhnya oleh mudah-sukarnya pembawa-pembawa muatan listrik, yakni elekkron-elektron ataupun ion-ion yang bergerak didalam medium

(24)

lemahnya elektrolit dapat diketahui dari banyak/sedikitnya gelembung gas.

3. Pada multimeter terdapat kumparan putar yang bekerja atas dasar prinsip dari adanya suatu kumparan listrik, yang ditetapkan pada medan magnet, yang berasal dari magnet permanen. Arus yang mengalir melalui kumparan akan menyebabkan kumparan tersebut berputar. Bila arus searah yang tidak diketahui besarnya mengalir melalui kumparan tersebut, suatu gaya elektromagnetik yang mempunyai arah tertentu akan dikenakan pada kumparan putar, sebagai hasil antara arus dan medan magnet sesuai teori fleming.

Evaluasi :

1. Apa yang dimaksuddenganlarutanelektrolit?

2. Bagaimanasifatdarilarutan yang besifatelektrolitkuat, elektrolitlemah, dan non-elektrolit?

3. Berikanmasing-masing 3 buahcontohsenyawa yang bersifatelektrolitkuat, elektrolitlemah, dan non-elektrolit!

4. Jelaskanpengaruh jenis senyawa dan konsentrasi suatu larutan terhadap daya hantar listrik.!

Jawaban:

(25)

2. - Elektolit kuat: dapat menghantarkan arus listrik dengan baik, larutannya terionisasi sempurna, dan membentuk banyak ion.

- Elektrolit lemah: dapat menghantarkan arus listrik tetapi tidak baik, larutannya terionisasi sebagaian dan membentuk sedikit ion.

- Non-Elektrolit: tidak dapat menghantarkan arus listrik, tidak terionisasi, dan tidak ada ion yang terbentuk.

3. - Elektrolit kuat: NaCl, HCL, dan NaOH

- Elektrolit lemah: CH3COOH, NH4OH, dan AgCl

- Non-Elektrolit: Larutan Urea, Larutan Sukrosa, dan Larutan Alkohol.

4. Pada pengukuran daya hantar listrik jenis senyawa

Referensi

Dokumen terkait

(2) bila larutan NaCl ditambah larutan AgNO3 akan terjadi endapan AgCl (3) ikatan antara Na dan Cl adalah

Gaya culomb antara Na + dan Cl - lebih besar dari gaya coulomb antara ion K + dan Cl - sehingga interaksi Sn 2+ dengan Cl - lebih lambat dalam larutan NaCl, hal

Contohnya pembentukan ikatan ion antara atom NaCl Dari contoh di atas, terlihat bahwa atom Na (unsur logam) melepaskan 1 elektron membentuk ion positif dan atom Cl

Larutan elektrolit kuat merupakan larutan yang mengandung ion-ion terlarut yang dapat mengantarkan arus listrik sangat baik sehingga proses serah terima elektron

NaCl dalam larutannya memang merupakan elektrolit kuat, karena dalam larutan, partikel-partikel NaCl akan terionisasi seluruhnya sehingga menghasilkan banyak

Larutan ini dinamakan elektrolit kuat, beberapa elektrolit yang lain dapat menghantarkan listrik tetapi kurang baik, sehingga lampu nyala, redup atau yang lain dapat

Daya hantar listrik (G) suatu larutan bergantung pada jenis dan konsentrasi ion di dalam larutan. Daya hantar listrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion di dalam