• Tidak ada hasil yang ditemukan

Final Presentasi KEN Alih Teknologi 12Nov2015 (NXPowerLite)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Final Presentasi KEN Alih Teknologi 12Nov2015 (NXPowerLite)"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN EKONOMI NASIONAL DALAM MENDUKUNG

PERCEPATAN ALIH TEKNOLOGI SERTA SOLUSI

PEMANFAATANNYA

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

DEPUTI BIDANG EKONOMI

Seminar Nasional Technopreneurship dan Alih Technologi 2015

(2)

KERANGKA PAPARAN

Kerangka Penyusunan Prencanaan

Pembangunan Nasional

RPJMN 2015-2015

Kebijakan Pembangunan Ekonomi Nasional

(3)

KERANGKA PENYUSUNAN RENCANA

PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL

Visi, Misi, dan Program Presiden Terpilih Perencanaan Teknokratik RPJPN 2005-2025 RPJMN 2015-2019

 Permasalahan dan Tantangan yang dihadapi  Proyeksi dan perkiraan keadaan tahun 2015-2019

 Tujuan yang ingin dicapai:

o Menciptakan landasan untuk dapat memanfaatkan bonus demofrafi

secara optimal

o Keluar dari middle income trap tahun 2030an

 9 Agenda Pembangunan (Nawacita)  Tujuan Pembangunan

 Sasaran/Target Pembangunan

Amanat RPJP unuk RPJMN III): Memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif

perekonomian berlandaskan

(4)

PERMASALAHAN DAN TANTANGAN

BIDANG EKONOMI 2015-2019

Meningkatkan pendapatan masyarakat untuk keluar dari MIT Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang berkelanjutan TANTANGAN EKSTERNAL:

• Perekonomian dunia masih dalam masa pemulihan

• Persaingan di pasar global semakin ketat yang memerlukan peningkatan daya saing

• Kemampuan dan

pemanfaatan teknologi masih rendah

• Ketersediaan infrastruktur terbatas dan perlu

dipercepat peningkatannya

• Kemampuan SDM perlu ditingkatkan

• Berbagai peraturan dan kelembagaan perlu diperbaiki

• Kemampuan untuk

membiayai pembangunan perlu ditingkatkan

PERMASALAHAN

(5)

RPJM 2

RPJM 3

RPJM 4

Pertumbuhan PDB 6 - 8 %

per tahun

PDB per kapita 2013

USD 3.500

2019:

Menuju USD 7.000

2025: > USD 12.000

Kemiskinan 2013 :

11,47%

6 - 8 % per tahun

Pengangguran 2013:

6,25%

ROADMAP MENGHINDARI MIT

2015

2020

2025

2035

2010

Threshold Middle Income Trap

USD 12.000

BONUS DEMOGRAPHIC

(6)

TFP + C + L Kebijakan Transformasi Ekonomi (Industrialisasi) Daya saing Growth Growth with Equity Value Added Resource based growth sustainability growth Inclusive growth

UU RPJP 17/2007 (RPJM ke-3, 2015 – 2019): ditujukan untuk lebih

memantapkan pembangunan secara menyeluruhdi berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif

perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan

sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat.

Usulan fokus RPJMN 2015-2019

FOKUS RPJMN 2015-2019

Kebijakan Sektor Lainnya

KEBIJAKAN MAKRO

(7)

RPJMN 2015-2019

(8)

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN 2015

2019

VISI PEMBANGUNAN NASIONAL untuk tahun 2015-2019 adalah:

"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan

Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong"

Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN yaitu:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

(9)

9 AGENDA PRIORITAS

NAWA CITA

1.

Menghadirkan kembali negara untuk

melindungi segenap bangsa dan

memberi rasa aman

pada seluruh WN

2.

Membangun

tata kelola Pemerintahan

yg bersih, efektif, demokratis dan

terpercaya

3.

Membangun Indonesia dari pinggiran

dg memperkuat daerah-daerah

dan desa dlm kerangka Negara Kesatuan

4.

Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan

reformasi sistem dan

penegakan hukum

yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5.

Meningkatkan

kualitas hidup manusia dan masyarakat

Indonesia

6.

Meningkatkan

produktivitas rakyat dan daya saing

di pasar internasional

7.

Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan

sektor-sektor

strategis

ekonomi domestik

8.

Melakukan

revolusi karakter bangsa

(10)

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA

3 DIMENSI PEMBANGUNAN

QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA

DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA

DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN

DIMENSI PEMERATAAN & KEWILAYAHAN

KONDISI PERLU

Kepastian dan Penegakan Hukum

Keamanan dan

Ketertiban Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB

Pendidikan Kesehatan Perumahan Antarkelompok Pendapatan Antarwilayah: (1) Desa, (2) Pinggiran,

(3) Luar Jawa, (4) Kawasan Timur

Kedaulatan Pangan

Kedaulatan Energi & Ketenagalistrikan Kemaritiman dan

Kelautan Pariwisata dan Industri

1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;

2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan yang makin melebar. Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan menengah bawah, tanpa menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi agen pertumbuhan;

3) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem

Mental / Karakter

(11)

SKENARIO PERTUMBUHAN EKONOMI

2015-2019

Perspektif 5 Tahun Kedepan (Kabinet Kerja)

Pertumbuhan Ekonomi Rata Rata 7 %

(2015-2019)

(12)

BEBERAPA SASARAN UTAMA RPJMN 2015-2019

Indikator 2014*

(Baseline) 2015 2019

Pembangunan Manusia dan Masyarakat

 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 73,83

(metode lama)

69,4 (metode baru)

76,3 (metode lama)

 Indeks Pembangunan Masyarakat1 0,55 - Meningkat

 Indeks Gini 0,41 0,40 0,36

 Pertumbuhan ekonomi 5,1% 5,7% 8,0 %

 PDB per Kapita (Rp ribu) tahun dasar 2010

 PDB per Kapita (Rp ribu) tahun dasar 2000

43.403 40.785

-

- 72.217

 Tingkat Kemiskinan 10,96 % *) 10,3 7,0-8,0%

 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 5,94% 5,6% 4,0-5,0%

*Perkiraan **Maret 2014 1

Indeks pembangunan masyarakat merupakan indeks komposit yang mengukur sifat kegotongroyongan, toleransi, dan rasa aman masyarakat

*) Tingkat kemiskinan Bulan September 2014, sebelum adanya kebijakan pengurangan subsidi BBM pada Bulan November 2014

(13)

PERTUMBUHAN YANG TINGGI YANG DIDUKUNG OLEH PENINGKATAN DAYA SAING DALAM PERIODE 2015-2019,

MEMERLUKAN PENINGKATAN TOTAL FAKTOR PRODUCTIVITY (TFP)

Peningkatan TFP akan dilaksanakan melalui peningkatan produktifitas dan efisiensi

Peningkatan TFP diupayakan dengan dengan fokus kebijakan, antara lain:

o Meningkatkan ketersediaan infrastruktur

o Meningkatlkan kualitas SDM dan kualitas hidup Masyarakat (Pendidikan, Kesehatan, Perumahan, Mental/Karakter)

o Menyebarkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi

o Memperkuat sektor Industri dan jasa/jasa kreatif dan inovatif

o Meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi o Revitalisasi sarana perdagangan

o Mengefisienkan kelembagaan (meningkatkan tata kelola, menciptakan iklim usaha yang sehat

o Meningkatkan kepastian politik dan kepastian hukum, dan menegakkan kemanan dan ketertiban

o Meningkatkan konektivitas antar pulau

o Meningkatkan aglomerasi ekonomi

SKENARIO PERTUMBUHAN 2015-2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Rata-Rata 2015-19

Y 5.0 5.8 6.6 7.1 7.5 8.0 7.0

K 3.0 3.4 3.7 3.9 3.9 4.1 3.8

L 1.4 1.6 1.7 1.7 1.8 1.8 1.7

(14)

PENINGKATAN PENGUASAAN DAN PEMANFAATAN

PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI UNTUK MENDORONG

KEMAJUAN PEREKOOMIAN

(15)

1. Teori exogenous growth model.

Solow (1950an) mengemukakan bahwa bahwa 80 persen dari peningkatan produktivitas di Amerika Serikat disebabkan kemajuan teknologi. Di dalam modelnya, Solow memperlakukan pertumbuhan ekonomi sebagai exogenous.

2. Teori exogenous growth model.

Paul Romer dari Stanford University mengembangkan teori pertumbuhan endogenous (endogenous growth theory) yang mengatakan bahwa dalam jangka panjang kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi pada pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi terjadi bilamana masyarakat berhasil menciptakan kombinasi sumberdaya yang dimiliki sedemikian sehingga menghasilkan barang / jasa yang bernilai lebih tinggi.

(16)

PERMASALAH DALAM PENGUASAAN IPTEK

Kontribusi Iptek nasional untuk pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian. Penerapan Iptek Penelitian dan Pengembangan Iptek Kelembagaan, Sumber Daya, dan Jaringan

Iptek

INPUT PROSES

HASIL

Sumbangan penguasaan iptek bagi perekonomian nasional masih sangat terbatas

Pemanfaatan teknologi hasil litbang pada industri yang ada di Indonesia masih kecil

Produktivitas hasil litbang masih rendah (patent dan publikasi ilmiah)

Kualitas institusi riset; jumlah dan kualitas SDM iptek; anggaran R & D perusahaan; sarpras iptek; dan kolaborasi riset antara lembaga litbang dan industri masih terbatas

(17)

TANTANGAN PEMBANGUNAN

TERKAIT IPTEK

TANTANGAN 1:

Meningkatkan dukungan nyata iptek

terhadap peningkatan daya saing sektor-sektor produksi

barang dan jasa.

TANTANGAN 2:

Meningkatkan dukungan iptek untuk

keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam baik

hayati maupun nir-hayati.

TANTANGAN 3:

Meningkatkan dukungan iptek untuk

penyiapan

masyarakat

Indonesia

menyongsong

(18)

1. Komitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia diwujudkan dalam pengalokasian anggaran bagi

fungsi pendidikan sebesar 20% dari APBN. Dengan

demikian, diharapkan agar lembaga pendidikan mampu

memfasilitasi peserta didik mengembangkan talentanya.

Hal yang sama juga dilaksanakan bagi pendidikan tinggi.

2. Perhatian yang diberikan pada Lembaga penelitian

pemerintah dengan membangun berbagai laboratorium,

menyediakan

peralatan

yang

memadai,

serta

meningkatkan pendidikan para peneliti.

3. Mendorong dan membiayai berbagai paket kegiatan

penelitian

UPAYA-UPAYA DALAM PENGUASAN IPTEK

(19)

 Sangat yakin semua upaya yang dilakukan telah membuahkan hasil walau dalam bentuk yang masih jauh dari kegiatan ekonomi. Kita yakin pengetahuan yang tergali selama ini menumpuk di benak individu-individu peneliti dalam bentuk pengetahuan yang tacit, dalam bentuk laporan, publikasi ilmiah, atau bahkan dalam bentuk paten.

 Ini merupakan penyebab sumbangan penguasaan lmu pengetahuan dan teknologi bagi perekonomian nasional masih sangat terbatas. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya sumbangan Total Factor Productivity (TFP) terhadap pertumbuhan ekonomi masih sangat terbatas. Sebagai illustrasi, dari pertumbuhan ekonomi tahun 2012 sebesar 6,2%, TFP hanya menyumbang 1% sementara modal (Capital) menyumbang 3,6 persen dan produktivitas tenaga kerja menymbang 1,6 %. Jadi inilah tantangan pembangunan kita, yaitu meningkatkan kontribusi penguasaan iptek bagi perekonomian nasional.

(20)

 Sangat yakin semua upaya yang dilakukan telah membuahkan hasil walau dalam bentuk yang masih jauh dari kegiatan ekonomi. Kita yakin pengetahuan yang tergali selama ini menumpuk di benak individu-individu peneliti dalam bentuk pengetahuan yang tacit, dalam bentuk laporan, publikasi ilmiah, atau bahkan dalam bentuk paten.

 Ini merupakan penyebab sumbangan penguasaan lmu pengetahuan dan teknologi bagi perekonomian nasional masih sangat terbatas. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya sumbangan Total Factor Productivity (TFP) terhadap pertumbuhan ekonomi masih sangat terbatas. Sebagai illustrasi, dari pertumbuhan ekonomi tahun 2012 sebesar 6,2%, TFP hanya menyumbang 1% sementara modal (Capital) menyumbang 3,6 persen dan produktivitas tenaga kerja menymbang 1,6 %. Jadi inilah tantangan pembangunan kita, yaitu meningkatkan kontribusi penguasaan iptek bagi perekonomian nasional.

PERKEMBANGAN DALAM PENGUASAN

IPTEK

(21)

 Inovasi terjadi dalam dalam bentuk produk dan jasa yang baru, proses produksi, maupun model bisnis yang baru

 Inovasi produk mendorong peningkatan diversifikasi produk sedangkan inovasi proses memperbaiki kinerja operasional unit bisnis yang menerapkannya dalam bentuk biaya produksi yang makin rendah, kualitas yang makin baik, serta waktu penyerahan produk yang semakin handal (Quality, Cost, and Delivery, QCD).

 Inovasi strategi bisnis terwujud dalam bentuk terbangunnya segmen pasar yang baru, jalur distribusi yang baru, model bisnis yang baru, panambahan rantai nilai tambah, dll. Gojek adalah salah satu contohnya.

 Inovasi yang disebut di atas sudah tersedia di lembaga-lembaga penelitian. Yang diperlukan adalah perangkat yang tepat untuk menyalurkannnya ke ranah ekonomi. Hal inilah yang melatarbelakangi digariskannya rencana pembangunan Taman Sains dan Teknologi (Science and Techno Park, STP) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

INOVASI SEBAGAI SUMBANGAN

PENGUASAAN IPTEK DALAM

(22)

III. ARAH DAN

STRATEGI PEMBANGUNAN

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

(23)

PEMBANGUNAN EKONOMI:

ARAH DAN STRATEGI KEBIJAKAN IPTEK

Pembangunan Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 2015-2019 Peningkatan Dukungan Iptek Bagi Daya Saing Sektor Produksi Peningkatan Keberlanjutan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Menyiapkan Masyarakat Indonesia Menuju Kehidupan Global Peningkatan Dukungan Bagi Riset dan Pengembangan Dasar

Pembangunan 100 Techno Park

(24)

A. PENINGKATAN DUKUNGAN IPTEK BAGI

DAYA SAING SEKTOR PRODUKSI

a) Penyelanggaraan Litbang (Riset): dengan output teknologi /produk baru terdifusi ke sektor produksi;

b) Layanan Perekayasaan dan Teknologi: dalam bentuk penyediaan sarana perekayasaan, disain, dan pengujian;

c) Layanan Infrastruktur Mutu: yang mencakup standardisasi, metrologi, kalibrasi, dan pengujian mutu;

d) Layanan Pengawasan Tenaga Nuklir: yang mencakup pengawasan penggunaan tenaga nuklir di industri, pertanian, kesehatan, dan energi;

e) Penguatan Kerjasama Akademisi-Swasta-Pemerintah: yang difasilitasi lewat science

(25)

B. PENINGKATAN KEBERLANJUTAN DAN

PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM

a) eksplorasi, konservasi dan peningkatan kemanfaatan flora, fauna, dan mikroba Indonesia bagi kesejahteraan rakyat;

b) melindungi flora, fauna, dan mikroba Indonesia dari ancaman kepunahan akibat perdagangan baik domestik maupun internasional.

c) Pengembangan teknologi eksplorasi sumber daya alam (SDA) utamanya akan mengkaji produk perekayasaan teknologi eksplorasi sumber daya kebumian dengan penerapan teknologi geofisika dan eksplorasi dasar dan bawah dasar laut

d) pengembangan dan pemanfaatan satelit inderaja,

e) Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh.

f) Pengembangan Satelit

g) Pengembangan roket sipil

h) Konservasi sumber daya alam

i) pengembangan teknologi proses menuju industri hijau

(26)

C. MENYIAPKAN MASYARAKAT INDONESIA

MENUJU KEHIDUPAN GLOBAL

a) memperkuat kapasitas dan jejaring penelitian sosial kemanusian untuk mengukur indeks kesiapan masyarakat dalam mengantisipasi dan merespon fenomena global village

(27)

D. PENINGKATAN DUKUNGAN BAGI RISET

DAN PENGEMBANGAN DASAR

a) Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM iptek

b) pembangunan sarana dan prasarana iptek antara lain revitalisasi Puspiptek

c) pembangunan repositori dan diseminasi informasi iptek

(28)

E. PEMBANGUNAN 100 TECHNO PARK DI

KABUPATEN/KOTA DAN SCIENCE PARK

DI SETIAP PROVINSI

Sasaran

: Terbangunnya 100

Techno Park

di daerah-daerah Kabupaten/Kota,

dan

Science Park

di setiap Provinsi.

Arah Kebijakan:

I. Pembangunan Taman Sains dan Teknologi Nasional (National Science Techno Park, NSTP) diarahkan berfungsi sebagai:

1) Pusat pengembangan sains dan teknologi maju;

2) Pusat penumbuhan wirausaha baru di bidang teknologi maju; 3) Pusat layanan teknologi maju ke dunia usaha dan industri.

II. Pembangunan Taman Sains (Science Park) di Provinsi diarahkan berfungsi sebagai 1) Penyedia pengetahuan teknologi terkini kepada masyarakat;

2) Penyedia solusi–solusi teknologi yang tidak terselesaikan di techno park;

3) Sebagai pusat pengembangan aplikasi teknologi lanjut bagi perekonomian lokal.

III. Pembangunan Taman Tekno (Techno Park) di Kabupaten/Kota diarahkan berfungsi sebagai: 1) Pusat penerapan teknologi untuk mendorong perekonomian di Kabupaten/Kota;

2) Tempat pelatihan, pemagangan, pusat disseminasi teknologi, dan pusat advokasi bisnis ke masyarakat luas;

(29)

PEMBANGUNAN TEKNO PARK (2)

Strategi Pembangunan:

 Pembangunan NSTP dengan:

1. Revitalisasi Kawasan Penelitian menuju N–STP yang maju dan modern. 2. Pembangunan N–STP baru di sektor–sektor unggulan.

3. Pembangunan N–STP berbasis Perguruan Tinggi

 Pembangunan Taman Sains – Provinsi melalui:

1. Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi untuk Taman Sains yang berafiliasi dengan Universitas

2. Kementerian/Lembaga untuk Taman Sains yang sesuai dengan kompetensi K/L yang sudah terbangun.

(30)

KEBIJAKAN UNTUK ALIH TEKNOLOGI

Kebijakan ekonomi nasional untuk mendukung percepatan alih

teknologi serta solusi pemanfaatannya secara umum dapat dibagi dua

yaitu pemberian insentif fiskal dan fasilitas pemanfaatan produk baru

hasil pengembangan dalam negeri.

Peningkatan kontribusi iptek dalam mendorong kemajuan ekonomi

tidak terlepas dari keberhasilan dalam percepatan alih teknologi serta

pemanfaatannya. Perlunya kebijakan ekonomi untuk mendukung alih

teknologi ini sudah disadari sejak lama.

Dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman

Modal Asing, pasal 12 telah ditetapkan bahwa

“Perusahaan

modal

asing berkewajiban menyelenggarakan dan/atau menyediakan fasilitas

latihan dan pendidikan di dalam dan di luar negeri secara teratur dan

terarah bagi warga negara Indonesia agar berangsur-angsur warga

negara asing dapat diganti oleh tenaga-tenaga warga negara

Indonesia”

(mekanisme technical assistance).

(31)

KEBIJAKAN FISKAL UNTUK ALIH

TEKNOLOGI

 Kebijakan fiskal diberikan kepada usaha dunia usaha yang memberikan sumbangan kepada lembaga penelitian dan pengembangan yang berada di wilayah NKRI dalam rangka penyelenggaraan kegiatan penelitian dan pengambangan. Kebijakan ini tertuangan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 2010 yang tatacara pemberiannya diatur melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) no.76 Tahun 2010.

 Impor barang-barang untuk tujuan penelitian dan ilmu pengetahuan yang termasuk dalam barang-barang kena pajak dibebaskan dari retribusi impor dan tidak akan dikenakan PPN serta pajak Penjualan barang mewah sesuai dengan ketentuan berlaku (Diatur dalam Permenkeu 231/2001).

(32)

KEBIJAKAN NON FISKAL

UNTUK ALIH TEKNOLOGI

Akses wirausaha baru berbasis inovasi kepada sumber

pembiayaan diperluas melalui perbaikan skema Kredit

Usaha Rakyat, dimana tingkat bunga senantiasa

diupayakan untuk diturunkan serta plafon tanpa agunan

diupayakan untuk ditingkatkan.

Sesuai dengan rencana yang digariskan dalam RPJMN

2015-2019,

pembentukan

Lembaga

Pembiayaan

Pembangunan Indonesia (LPPI) sedang dirancang dengan

menyusun RUU LPPI yang akan disampaikan ke DPR

tahun 2016. Dengan adanya lembaga pembiayaan ini

akses usaha ke permodalan akan lebih baik.

(33)

INTERVENSI PEMERINTAH DALAM

MENDORONG INOVASI

 Inovasi terjadi kalau penemu mengetahui dengan tepat apa yang dibutuhkan masyarakat dan pada saat yang sama mampu menemukan solusi teknologi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bila produk baru telah berhasil dikembangkan, tahap berikutnya adalah membawa produk ini ke pengguna.

 Salah satu persoalan utamanya adalah harga, yang pasti akan mahal karena proses pembelajaran teknologi (technological learning curve) belum terjadi.

 Di negara maju, masyarakat sendiri sudah mampu membiayai produk yang baru dikembangkan. Sebagai contoh, pada awalnya kamera digital dengan resolusi 2 megapixel di pasar AS dijual dengan harga US$ 500 yang saat ini sekitar US$ 100.

 Mengandalkan masyarakat membiayai pembelajaran teknologi bagi produk yang baru dikembangkan tidak akan berjalan di negara berkembang seperti Indonesia.

 Masyarakat kita belum mampu. Untuk itu pemerintah turun tangan. Caranya adalah dengan menjadikan pemerintah sebagai pasar bagi teknologi/produk yang baru dikembangkan yang mendapat perlakuan khusus dalam pengadaan barang dan jasa Pemerintah.

(34)

HARAPAN KEPADA

PESERTA SEMINAR

1. Perkuat penguasaan sains dan teknologi maju;

2. Bangun kemampuan menerapkan sains dan

teknologi untuk meningkatkan nilai tambah

(mengolah) sumber daya alam yang kita miliki;

3. Wujudkan kemampuan tersebut dalam bentuk

alih dan inovasi teknologi;

4. Menumbuhkan wirausaha baru berbasis

inovasi;

5. Bersinergi dengan program pemerintah seperti

pembangunan Taman Sains dan Teman Tekno

(

Science and Techno Park

).

(35)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memperoleh peningkatan daya ledak otot tungkai dapat digunakan pelatihan plyometric depth jump 10 repetisi 3 set bagi para pelatih bolabasket untuk

Adapun masalah penelitian yang akan diungkap adalah (1) jenis kolokasi apa yang banyak ditemukan dalam penerjemahan buku bacaan anak dwibahasa Indonesia-Inggris

Seiring dengan perkembangan pada dunia radio streaming tersebut, maka marak juga fenomena trend foto narsis dikalangan penyiar radio streaming, yang mengupdate

Pada fase ini, anda membuat audiens untuk mengubah keinginannya dengan menjelaskan bagaimana yang dilakukan dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi

Apabila industri yang akan dibangun di Kawasan Industri tersebut adalah industri berbasis perikanan laut dan kelapa maka dengan berdirinya MP-AEIP Bitung kondisi kekurangan

Majas yang digunakan dalam penggalan puisi di atas adalah ... Berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu kalian lakukan dalam memahami makna puisi, kecuali ... mengubah

GHQJDQ 08$ ODLQ´ :DZDQFDUD GHQJDQ &DUROLQH VLVZD 5HYHU $FDGHP\ Mei 2016. Selain itu, perhatian khusus dari guru mendapat respon tinggi saat di tahapan proses evaluasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris dan proporsi komisaris independen menunjukan hasil yang tidak signifikan terhadap manajemen laba, sedangkan